1

Warga Garut Ditemukan Tewas di Tangsel

Jasad korban saat ditemukan tewas di kontrakan.(cep)

Kabar6-SS, warga Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, ditemukan tewas di kamar kontrakannya di RT04/09, Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (22/02/2017).

Kasubag Humas Polres Tangsel, Komisaris Mansuri mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh Eko Wati (32), yang merupakan warga sekitar.

“Saat itu Ekowati (32) hendak mengambil motor di dalam kontrakan korban,” ungkap Mansuri menjelaskan.

Lalu saksi mengetok pintu,  namun tidak ada jawaban. Lalu berusaha menghubungi telepon genggam korban. Aktif, namun tidak dijawab.

“Saksi kemudian meminta kunci kontrakan korban kepada Yuyu, pemilik kontrakan. Setelah pintu dibuka, ternyata korban ditemuakn sudah tewas dalam posisi terlentang di ruang tengah,” paparnya.**Baca juga: Ada Demo, 100 Polisi Bersenjata Siaga di PT Mayora.

Hasil pemeriksaan pihak kepolisian di lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka di tubuh korban.**Baca juga: Massa LSM “Kepung” PT Mayora di Tangerang.

“Diduga korban meninggal karena sakit. Selanjutnya untuk mengetahui sebab kematian korban, petugas Polsek Serpong membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang,” tambahnya.(yud/cep)




Ada Demo, 100 Polisi Bersenjata Siaga di PT Mayora

Polisi mengawal jalannya aksi demo di PT Mayora.(din)

Kabar6-Sedikitnya seratus personil dari Polresta Tangerang dan TNI bersenjata lengkap, diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan massa gabungan LSM di PT Mayora di Desa Gembong, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/2/2017).

Ya, ratusan aparat keamanan, dengan dilengkapi sebuah mobil water canon dan senjata gas air mata, tampak siaga dan berjaga di depan gerbang perusahaan produsen makanan ringan atau biskuit tersebut.

“Ya, ada sekitar 100 personil dikerahkan,” ungkap Ruslin, salah seorang anggota Sabhara Polresta Tangerang, kepada Kabar6.com, dilokasi aksi.

Kiranya, aksi demonstrasi ratusan massa dalam wadah Gabungan Masyarakat Peduli Pembangunan dan Lingkungan Tangerang (GMP2LT) yang menuntut pembayaran pesangon atas pemecatan sepihak belasan karyawan itu, kiranya mendapatkan perhatian khusus dari petugas.

Bahkan, Wakapolresta Tangerang, AKBP Ma’mun, Kabag Ops, Kompol Zarkasih hingga Kasat Sabhara Kompol Suhendar, terlihat ikut terjun mengawal jalannya aksi. “Para petingginya juga turun semua kesini,” katanya singkat.**Baca juga: Bawaslu Akan Cek Dugaan Formulir C1 Palsu di Tangerang.

Pantauan kabar6.com, aksi unjuk rasa ratusan massa dari GMP2LT, nyaris ricuh. Aksi saling dorong pun sempat terjadi antara petugas keamanan dengan massa.**Baca juga: Massa LSM “Kepung” PT Mayora di Tangerang.

Hingga berita ini disusun, aksi demo masih terus berlangsung.(Tim K6)

**Baca juga: Wow…Ada Kelas Mengaji di Udara Seharga Puluhan Juta.




Massa LSM “Kepung” PT Mayora di Tangerang

Sejumlah LSM dalam GMP2LT demo di PT Mayora Jayanti.(din)

Kabar6-Ratusan massa yang tergabung dalam wadah Gabungan Masyarakat Peduli Pembangunan dan Lingkungan Tangerang (GMP2LT), menggeruduk PT Mayora Tbk yang terletak di KM 30, Desa Gembong, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/2/2017).

Ya, demo ini dipicu karena adanya tindakan sewang-wenang dari perushaan yang memecat belasan karyawannya secara sepihak.

Koordinator GMP2LT, A. Rafid dalam orasinya menyebut, pihak perusahaan telah melakukan tindakan arogan terhadap belasan karyawannya.

“Manajemen PT Mayora Tbk Jayanti arogan, dengan memecat sepihak karyawannnya. Ini, enggak bisa dibenarkan dan mereka telah menabrak UU Nomor 23/2003, Tentang Ketenagakerjaan,” ungkap pria yang akrab disapa Opick ini.

Untuk itu, Opick bersama ratusan massa mendesak pihak perusahaan agar segera membayar hak- hak karyawan yang dipecat, sesuai ketentuan yang ada.

“Hak- hak buruh, harus segera dibayarkan. Jika tidak segera dilakukan, maka kami akan kerahkan massa dengan jumlah besar lagi disini,” tegasnya.

Sementara, Koordinator aksi demo, Edi Kurniawan menyebut, bila perusahaan produsen makanan ringan itu telah melanggar Pasal 156 UU Tenaga Kerja Nomor 13/2003, dimana manajemen perusahan secara sengaja melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tanpa pesangon.**Baca juga: Bawaslu Akan Cek Dugaan Formulir C1 Palsu di Tangerang.

“Jangan rampas hak karyawan. Kami, sedikitpun tidak mundur dengan arogansi pihak perusahaan ini, sebelum pesangon dibayarkan,” tegas Edi.(Tim K6)

**Baca juga: Baru Tahu, Olahraga pada Hari Minggu Ternyata Tidak Disarankan.




Ini Sembilan Titik Banjir di Tangsel

Titik banjir di Kayu Gede, Kota Tangsel.(yud)

Kabar6-Sepanjang Selasa (21/7/2017), wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dikepung banjir. Adapun titik banjir terbanyak berada di Kecamatan Pondok Aren, dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 centimeter hingga 1,5 meter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel mencatat, sedikitnya ada sembilan titik banjir diwilayahnya.

Titik banjir di Kecamatan Pondok Aren, diantaranya terjadi di Kampung Bulak, Pondok Maharta, Perumahan Taman Mangu, ‎Perumahan Pondo Safari, dan Perumahan Pondok Kacang Prima.

Kemudian titik banjir di‎ Tol BSD KM 7+200 arah Serpong, Perumahan Cempaka Putih RW 05 Rempoa Ciputat Timur, Jalan Arya Putera Ciputat, Perumahan Kayu Gede Pakujaya Serpong Utara, dan Perumahan Pesona Serpong.

“Paling parah di Kampung Bulak,” kata staf pelaksana BPBD Kota Tangsel, Dian Wiryawan.

Menurutnya, ada 65 kepala keluarga yang tinggal di Kampung Bulak. Semua warga sudah diberi bantuan berupa mie instan, serta diterjukan tim medis dari Puskesmas Pondok Kacang Timur.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangsel, Chaerudin menjelaskan, untuk Kampung Bulak ada 240 KK yang rumahnya terendam banjir.**Baca juga: Tol BSD Banjir, Airin Dorong Sungai Cibenda Disodet.

Ini dikarenakan posisi rumah berada rendah dibandingkan dengan aliran kali yang melintasi wilayah tersebut.**Baca juga: Banjir, Jalan KH. Hasyim Ashari Ciledug Macet Parah.

Aliran sungai ini juga merupakan aliran yang langsung ke kali Angke. Hilirnya berbatasan dengan Kota Tangerang panjangnya sekitar kurang lebih 200 meter.**Baca juga: Banten Dikepung Banjir, Rumah Wakil Walikota Serang Terendam.

“Butuh penanganan yang terintergrasi antara Tangsel dan Tangerang,” ungkapnya.(yud)




Banjir, Jalan KH. Hasyim Ashari Ciledug Macet Parah

Banjir yang merendam kawasan Ciledug Indah I.(tia)

Kabar6-Ratusan rumah di Perumahan Ciledug Indah I, Jalan KH. Hasyim Ashari, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Selasa (21/2/2017) malam ini mulai terendam banjir setinggi 20 sentimeter.

“Pagi tadi sih belum naik, baru sore sekitar jam 15.00 WIB tadi air mulai naik,” ujar Soleh, warga setempat kepada kabar6.com, Selasa (21/2/2017).

Sementara itu, petugas BPBD Kota Tangerang, Ade mengatakan, bila pihaknya sudah siaga di lokasi sejak Senin (20/2/2017) kemarin.**Baca juga: Begini Penampakan “Banjir Jorok” di Jatiuwung.

“Kami sudah siapkan dua perahu karet. Ada mobil pemadam kebakaran dan juga kami memasang tali untuk membantu warga keluar masuk area perumahan,” terangnya.**Baca juga: Tol BSD Banjir, Airin Dorong Sungai Cibenda Disodet.

Pantauan kabar6.com, banjir tak pelak menyebabkan kemacetan yang cukup panjang di ruas Jalan KH. Hasyim Ashari.(tia)

**Baca juga: Pengelola Tol BSD Siagakan Tiga Pompa Penyedot.




Tol BSD Banjir, Airin Dorong Sungai Cibenda Disodet

Banjir yang menggenangi Tol BSD.(yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT BSD Tol dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), untuk menyodet aliran Sungai Cibenda.‎

Genangan banjir sempat membuat arus kendaraan dari arah Jakarta menuju Serpong tersendat.

“Saya sudah pernah mengirimkan surat ke BBWS, tapi beberapa waktu yang lalu saya diminta untuk mengirimkan surat kembali, sehingga PT BSD tol memiliki izin untuk melakukan sodetan,” katanya, Selasa (21/2/2017).

Hal senada pun disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel, Retno Prawati. Menurutnya, luapan kali Cibenda membuat rest area di Tol BSD tergenang air setinggi 30-50 meter.

“Air Cibenda meluap, namun kita memiliki solusi yakni membuat sodetan dari Cibenda ke Kali Angke, dan ini sedang dalam proses ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan BBWS,”singkatnya.**Baca juga: Jadi Kurir Sabu Jaringan Lapas Tangerang, Janda Muda Ditangkap.

Sementara itu, Wini, salah satu pengendara‎ yang bekerja di BSD berharap, kejadian banjir ini tidak terulang lagi. Harus ada antisipasi ketika mengetahui jika debit air dari kali yang berada disamping tol tersebut naik.**Baca juga: Pengelola Tol BSD Siagakan Tiga Pompa Penyedot.

“Seharusnya ada antisipasi dari pihak tol, sehingga genangan air ini bisa teratasi,” harapnya.(yud)




Pengelola Tol BSD Siagakan Tiga Pompa Penyedot

Banjir yang melanda Tol BSD.(yud)

Kabar6-‎Banjir yang menggenangi ruas jalan Tol BSD tepat di KM 7+200, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ditenggarai akibar meluapnya Sungai Cibenda.

Genangan banjir sempat membuat ruas jalan TOl BSD hanya bisa dilalui kendaraan satu lajur.

‎Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai, Purwoto mengaku, pengelola jalan tol sudah melakukan langkah antisipasi. Ini agar tidak lagi terjadi genangan setinggi 50 centimeter karena dapat menghambat arus lalu lintas kendaraan.

“Kami siagakan tiga pompa penyedot selama 24 jam,” katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (21/2/2017).

Ia mengaku, pertumbuhan hunian di sekitar jalan Tol BSD dalam‎ beberapa tahun belakangan ini meningkat pesat. Akibatnya lahan resapan air semakin menyusut.**Baca juga: Jadi Kurir Sabu Jaringan Lapas Tangerang, Janda Muda Ditangkap.

Purwoto sebutkan, telah terjadi penyempitan sendimentasi di Sungai Cibenda.‎ “Masih bisa dilintasi oleh kendaraan, karena kita membuka satu jalur,” jelasnya.**Baca juga: Banjir, Siswa Dua Sekolah di Cilegon Diliburkan.

Air setinggi 50 centimeter merendam sisi Jalan Tol Bintaro-Serpong. Alhasil, hanya satu lajur yang dapat digunakan pengguna jalan. Kondisi tersebut memicu kemacetan sepanjang 1 kilometer.‎(yud)




Waspada…! Longsor Timpa Saung di Komplek Vila Dago Tol

Saung yang terkena longsor di Villa Dago.(cep)

Kabar6-Sebuah turap setinggi sekitar 10 meter, longsor dan menimpa saung di Komplek Vila Dago Tol, Blok C 26-27, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (21/02/2017).

Kasi Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Bambang, menyebutkan bila longsor yang terjadi tidak sampai menimbulkan korban.

“Saung itu biasa digunakan warga untuk ngumpul sambil bersantai. Tidak ada korban. Saat kejadian sedang hujan dan tidak ada orang di lokasi,” ujarnya saat dikonfirmasi.**Baca juga: Banjir, Siswa Dua Sekolah di Cilegon Diliburkan.

Namun, mengingat masih tingginya intensitas curah hujan, khususnya pada malam hari, Bambang mengimbau warga disekitar lokasi untuk lebih waspada.**Baca juga: Banten Dikepung Banjir, Rumah Wakil Walikota Serang Terendam.

“Karena dapat berpotensi longsor susulan. Jadi pada warga di pemukiman rawan longsor diharap lebih waspada dan mengantisipasi longsor dan banjir,” ujarnya.(cep)




Pria Warga Ciputat Gandir di Pohon Belimbing

Pohon belimbing tempat korban gandir.(cep)

Kabar6-Kasus warga tewas gantung diri (gandir) kembali terjadi di Tangerang Raya. Setelah kasus serupa terjadi di Kabupaten dan Kota Tangerang pada Senin (20/2/2017) kemarin, hari ini, Selasa (21/2/2017), kasus serupa juga terjadi di Tangerang Selatan (Tangsel).

Kali ini, pria yang ditemukan gandir diketahui bernama Muhamad Fajri (31). Jasad kakunya ditemukan tergantung di RT 4/ 4, Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel.

Ya, saat ditemukan, jasad Fajri sudah dalam kondisi tergantung dengan leher terjerat tali pada batang pohon belimbing setinggi dua meter yang ada di belakang rumahnya.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh Noin Djamid (60), orangtua korban yang kala itu hendak memberi makan ikan di empang dekat rumah.

Ketika berada di samping empang, Noin mendapati sosok korban sudah dalam keadaan tergantung. Di dekat pohon belimbing tempat korban mengakhiri hidup juga ditemukan kursi, yang diduga digunakan korban untuk menggapai tali.

“Orangtua korban kemudian meminta bantuan tetangganya, Nahrun (38), untuk menurunkan jasad tergantung putranya tersebut,” ujar Yurikho.**Baca juga: Hidup Sendiri, Bunanto Tewas Tergantung di Babakan.

Dari hasil pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas Polsek Ciputat tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan maupun bekas luka di tubuh korban.**Baca juga: Pria Ini Tewas Gandir di Kamar Mandi.

Sementara, pihak keluarga korban yang menolak dilakukan otopsi, akhirnya membuat surat pernyataan disaksikan Ketua RT, RW, dan pihak keluarahan, untuk bisa langsung mengurus jenazah korban sebelum kemudian dimakamkan.(Cep)




Sekolah Di Kampung Melayu Timur Terkepung Banjir

Banjir yang melanda kawasan Kampung Melayu, Teluknaga.(shy)

Kabar6-Puluhan rumah serta satu gedung Sekolah Menengah Pertama (SPM) milik Yayasan Sekolah Islam Al-Marwah di Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, dikepung banjir setinggi 20 sentimeter, Selasa (21/2/2017).

Pantauan kabar6.com di lokasi, sejumlah siswa yang akan menuju sekolah harus melalui genangan air. Lantaran, sekolah tersebut dikepung banjir.

Namun beruntung, air hanya menggenangi kawasan luar sekolah dan rumah penduduk.

“Enggak sampai masuk ke ruang kelas. Cuma sampai halaman saja. Jadi, murid-murid juga masih melakukan kegiatan belajar sepeti biasa,” ujar Rohman salah seorang penjaga yayasan.

Hal serupa pun, turut dikatakan Sumriah, salah seorang warga setempat yang bersyukur air tak memasuki dalam rumahnya.**Baca juga: Banten Dikepung Banjir, Rumah Wakil Walikota Serang Terendam.

“Airnya sampai halaman depan aja, untung enggak masuk rumah. Ya, cuma jalan ke sekolah sama daerah rumah kami masih kebanjiran. Tingginya sekitar 10 sampai 20 sentimeter,” ungkapnya.**Baca juga: Kasus Kim Jong-Nam, Rumah Siti Aisyah Dijaga Polisi.

Untuk diketahui, banjir tersebut terjadi akibat kurang baiknya drainase di kawasan sekitar.(shy)

**Baca juga: Ini Empat Kecamatan Terendam Banjir di Kabupaten Tangerang.