1

Begini Penampakan “Banjir Jorok” di Jatiuwung

Sampah berserakan di Jatiuwung.(tia)

Kabar6-Tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Tangerang Raya sepanjang Senin (20/2/2017) hingga Selasa (21/2/2017) pagi, tak hanya merendam Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Pantauan kabar6.com dilokasi, luapan air dari Kali Sabi itu bahkan sekaligus menyulap ruas Jalan Gatot Subroto itu bak lautan sampah.

Ya, itu karena sampah yang belum sempat diangkut oleh petugas, justru hanyut terbawa banjir dan mengapung dikawasan tersebut.**Baca juga: Hati-hati, Sejumlah Ruas Jalan di Tangsel Juga Terendam.
 
“Di dekat Kali Sabi ada tempat pembuangan sampah, diangkutnya cuma pagi hari saja pakai truk sampah. Jadi, sampah yang sudah menumpuk itu berserakan akibat terbawa banjir,” ujar Ahmad (28), warga Perumahan Taman Cibodas yang ditemui dilokasi.**Baca juga: Ini Empat Kecamatan Terendam Banjir di Kabupaten Tangerang.

Selain itu, sampah yang tercecer membaur dengan banjir, membuat air banjir dikawasan itu menjadi berwarna coklat kehitaman.**Baca juga: Jalan Gatot Subroto di Jatiuwung Terendam Banjir 1,5 Meter.

“Air banjir jadi kehitaman, bau dan bikin gatal ke kulit, jorok banget,” ujar Ahmad lagi.(tia)

**Baca juga: Di Pondok Aren, Ketinggian Banjir Capai 1,5 Meter.




Jalan Gatot Subroto di Jatiuwung Terendam Banjir 1,5 Meter

Banjir yang merendam Jalan Gatot Subroto, Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang sejak Senin (20/2/2017) malam hingga Selasa (21/2/2017) pagi, mengakibatkan Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, terendam banjir hingga 1,5 meter, Selasa (21/2/3017).

Ahmad (28), warga Perumahan Taman Cibodas mengaku, banjir yang melanda sekaligus membuat akses jalan dan aktivitas warga terganggu.**Baca juga: Hati-hati, Sejumlah Ruas Jalan di Tangsel Juga Terendam.

“Tadi ada kontainer yang maksain lewat akhirnya mogok ditengah jalan. Warga gak ada yang berani lewat sini. Kalau mau ke Taman Cibodas, harus muter jalan lumayan jauh,” ujarnya kepada kabar6.com.**Baca juga: Di Pondok Aren, Ketinggian Banjir Capai 1,5 Meter.

Ratusan rumah di Taman Cibodas, kata Ahmad, juga tak luput dari rendaman banjir akibat meluapnya Kali Sabi.**Baca juga: Ini Empat Kecamatan Terendam Banjir di Kabupaten Tangerang.

“Ya, air sudah mulai masuk ke rumah warga pagi tadi. Makanya, kami tutup akses jalan lewat kolong fly over sini supaya tidak ada yang maksa lewat. Arusnya deras banget, berbahaya,” lanjutnya.(tia)

**Baca juga: Redakan Amarah dengan Konsumsi Makanan Ini.




Hati-hati, Sejumlah Ruas Jalan di Tangsel Juga Terendam

Ruas jalan yang terendam banjir di Tangsel.(yud)

Kabar6- Hujan yang terus mengguyur sejak dini hari tadi hingga pagi ini menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Tangerang Raya terendam banjir.

Seperti terpantau tepatnya jalan Arya Putra, Kelurahan Serua, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ketinggian air mencapai paha orang dewasa.

Banjir tersebut, mengakibatkan sejumlah pengendara mobil memutar arah sementara kendaraan roda dua harus mendorong motornya. Sehingga kemacetan panjang pun tak dapat dihindari.

Bripka Supriyadi, anggota Binmas Serua, Polres Tangsel yang langsung terjun di lokasi mengatakan, Hujan deras yang terjadi di Jalan Arya Putra sejak subuh hingga saat ini bukan hanya menyebabkan puluhan motor mogok namun menimbulkan kemacetan meski tidak separah banjir sebelumnya.

“Saya membantu menghimbau agar warga yang menggunakan kendaraan bermotor tidak terlalu ambil sisi kiri karna sisi kanan dan sisi kiri lebih dalam airnya maka lebih baik mengambil jalan tengah” ungkapnya, Selasa (21/2/2017).

Begitu juga yang terjadi di RT 03,05,06 RW 20 Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, kawasan padat penduduk ini juga dikepung banjir dengan tinggi bervariasi antara 80 centi hingga satu meter.

Mita (29), warga setempat mengaku air telah masuk ke rumahnya dengan ketinggian mencapai 80 cm. Dia yang merupakan warga RW 20 memperkirakan banjir parah juga melanda Rw 31.**Baca juga: Di Pondok Aren, Ketinggian Banjir Capai 1,5 Meter .

“Ini baru di satu RW. Belom di RW 31 atau rumah di sepanjang Kali Sabi, juga pasti kebanjiran” bilangnya.**Baca juga: Ini Empat Kecamatan Terendam Banjir di Kabupaten Tangerang.
 
Tidak hanya itu, hujan yang terus mengguyur seluruh wilayah Tangerang juga menyebabkan kemacetan di sejumlah ruas jalan. Seperti terlihat di Jalan Raya Puspitek Kota Tangsel.**Baca juga: Ratusan Rumah di Bencongan Terendam Banjir.

Antrian panjang kendaraan dari arah Pamulang menuju BSD, mencapai 1 kilometer. Sejumlah petugas dari Dinas Perhubungan setempat terlihat nampak sibuk mengatur kendaraan yang melintas.‎(yud)

**Baca juga: Gila, Camilan ‘Gorila’ Ini Ditawar Rp1,33 Miliar.




Di Pondok Aren, Ketinggian Banjir Capai 1,5 Meter

Banjir di wilayah Pondok Aren, Tangsel.(yud)

Kabar6-Sejumlah wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terkepung banjir. Ketinggian genangan air yang merendam perumahan warga bervariasi.

Ahmad Baihaqi, warga di perumahan Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Pondok Aren mengatakan, genangan air mulai naik sejak shubuh.

Sejak malam warga sekitar sudah waspada mulai mengevaluasi barang-barang berharga dikediamannya masing-masing.

“Ketinggian air mencapai 90 centimeter,” katanya saat dihubungi kabar6.com‎, Selasa (21/2/2017).

Menurutnya, banjir disebabkan oleh meluapnya anak Kali Angke yang berada di dekat sekitar pemukiman warga. Baihaqi mengakui bila kawasan pemukimannya memang menjadi daerah langganan banjir.**Baca juga: Ini Empat Kecamatan Terendam Banjir di Kabupaten Tangerang.

Akibat banjir, lanjutnya, aktivitas warga sekitar menjadi lumpuh total. Banyak diantara warga yang tidak dapat sekolah dan bekerja menuju kantornya.**Baca juga: Ratusan Rumah di Bencongan Terendam Banjir.

“Boro-boro kita mikirin kerja, bangun tidur aja gara-gara kaget aer naik,” terangnya.(yud)




Ini Empat Kecamatan Terendam Banjir di Kabupaten Tangerang

Ilustrasi.(bbs)

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat terdapat empat Kecamatan di Kabupaten Tangerang yang terendam banjir.

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Agus Suryana mengatakan, empat kecamatan yang terendam banjir itu yakni Mauk, Kronjo, Kelapa Dua dan Pakuhaji.

“Saat ini, tim reaksi cepat BPBD di Kecamatan tengah terjun langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi pada warga. Tin juga melihat sejauhmana banjir merendam pemukiman warga,” ungkap Agus menjelaskan kepada kabar6.com, Selasa (21/2/2017).

Pihaknya pun nantinya, akan menyiagakan sejumlah posko pengungsian atau tenda darurat dan logistik untuk para pengungsi korban banjir.**Baca juga: Ratusan Rumah di Bencongan Terendam Banjir.

“Kalau tenda darurat kita bangun di tiga kecamatan, yakni Kronjo, Mauk dan Pakuhaji. Untuk Kecamatan Kelapa Dua warga dievakuasi ke posko pengungsian yang memang sudah siap. Sedangkan, logistik kami siagakan seperti, makanan minuman, selimut ditambah kami siagakan perahu karet,” paparnya.(shy)

**Baca juga: Takjub, Jasad Lady Dai Tetap Utuh Meskipun Telah Berusia 2.000 Tahun.




Ratusan Rumah di Bencongan Terendam Banjir

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ratusan rumah warga di Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang terendam banjir. Air menggenangi rumah warga lantaran intensitas hujan yang tinggi sejak Selasa dini hari (21/2/2017).

Di RT03/20, Keluran Bencongan, nampak banjir merendam rumah warga hingga setinggi satu meter.

Pramita salah seorang warga mengatakan, banjir yang merendam wilayah setempat terjadi sejak pukul 06.00 WIB.

“Pagi tadi air tiba-tiba saja naik, sekarang sudah setinggi satu meter. Kurang lebih ada 200 rumah yang terendam di tiga RT yakni di RT 03, 05 dan 06,” ujarnya.

Banjir yang terjadi di kawasan Bencongan dikarenakan meluapnya Kali Sabi.

“Banjirnya memang sering terjadi disini sejak dua tahun lalu, kalau hujan lebat pasti air kali meluap hingga ke pemukiman warga,” terangnya.**Baca juga: Digugat, Konsumen Alfamart Sebut Yusril Tidak Objektif.

Sampai saat ini pun, belum ada bantuan seperti perahu karet ataupun posko pengungsian yang diberikan Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).(Shy)

**Baca juga: Mengapa Pria Senang Melihat Pasangannya Orgasme?.




Digugat, Konsumen Alfamart Sebut Yusril Tidak Objektif

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Mustolih Siradj, salah seorang konsumen sekaligus donatur yang digugat oleh perusahaan retail Alfamart, angkat bicara soal tanggapan Yusril Ihza Mahendra, kuasa hukum Alfamart.

Sebelumnya, Yusril menyebut bila opini Mustolih telah menyesatkan publik lantaran tidak menceritakan kronologis perkara secara jelas.

“Tidak apa-apa, Pak Yusril beropini seperti itu. Karena dalam hal ini dia sebagai kuasa hukum Alfamart yang mendapatkan bayaran atas profesionalismenya. Wajar dia melakukan pembelaan supaya memenangkan kliennya,” ujar Mustolih kepada kabar6.com melalui sambungan telepon, Senin (20/2/2017).

Tapi, kata Mustolih, pembelaan Yusril tersebut tidak objektif lagi dalam melihat kasus ini, karena berusaha memenangkan kliennya.**Baca juga: Yusril: Mustolih Menyesatkan Opini Publik.

“Saya hargai itu. Perihal siapa yang sesat dan tidak sesat, biar pengadilan yang akan menjadi wasitnya nanti,” lanjutnya.**Baca juga: Empat Jambret Nyaris Tewas Dipukuli Warga.

Menurutnya, sikapnya meminta transparansi atas donasi kepada Alfamart juga menjadi hak konsumen yang harus dipenuhi Alfamart.**Baca juga: Ini 6 Rencana Pencegahan Korupsi Ala KPK di Banten.

“Yang menyumbang di Alfamart bukan cuma saya, tapi ada jutaan orang yang juga melakukan donasi. Dan, mereka merasa terwakili kepentingannya oleh saya, yang meminta transparansi ke Alfamart,” pungkasnya.(tia)




Empat Jambret Nyaris Tewas Dipukuli Warga

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Empat pemuda nyaris tewas dikeroyok massa di bilangan Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.

Ya, aksi massa pecah setelah keempat pemuda itu kepergok menjabret telepon genggam milik seorang remaja.

Peristiwa tersebut berawal dari seorang pemuda bernama Hendri mengendarai sepeda motor bersama temannya.

“Tiba-tiba Hendri dipepet oleh empat pelaku menggunakan dua sepeda motor,” ungkap Nanang, Paman korban menjelaskan, Senin (20/2/2017).

Salah seorang pelaku lalu merampas telepon genggam korban. Tak hanya itu, para pelaku juga menganiaya Hendri dan temannya.

“Saat itu Hendri berteriak. Warga langsung berdatangan menolongnya,” paparnya.**Baca juga: Diduga sakit, Pria Gaek Tewas di PT Adhimix Precast.

Keempat pelaku tak berkutik saat dikepung warga. Puluhan warga yang kesal langsung menghadiahi para pelaku dengan pukulan.**Baca juga: MTQ ke-18 Kota Tangerang Digelar.

“Beruntung ada polisi yang datang. Keempatnya langsung diamankan ke pos sekuriti,” ujarnya.(rani)




MTQ ke-18 Kota Tangerang Digelar

Pembukaan MTQ ke-18 Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang membuka secara resmi lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kota ke-18 di Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Senin (20/2/2017).

Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah mengatakan lomba MTQ tersebut merupakan rangkaian untuk memeriahkan Hut Kota Tangerang ke-24.**Baca juga: Jalan Rusak, Warga Palasari Curhat Ke Bupati Tangerang.

“Ini adalah salah satu program pemerintah agar nilai Alquran bisa diterapkan di kota yang madani, dan pemerintah juga mendorong kegiatan Tangerang Magrib Mengaji, dan hal ini juga sebagai barometer pemerintah dalam membina masyarakat yang berakhlakul karimah,” ujar Arief kepada awak media.**Baca juga: Diduga sakit, Pria Gaek Tewas di PT Adhimix Precast.

Sedianya, lomba tersebut digelar pada 20 Febrruari hingga 24 Februari 2017 di Masjid Raya Ar-Royyan, Kelurahan Cibodassari, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.(tia)




Diduga sakit, Pria Gaek Tewas di PT Adhimix Precast

Pria yang tewas di PT Adhimix Precast.(cep)

Kabar6-Seorang pria Gaek ditemukan tewas di PT Adhimix Precast, Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Belakangan diketahui korban bernama Suhanda (61) Warga Kampung Citaman, RT 02/05 Kelurahan Cibodas, Kecamatan Banjar, Pandeglang.

Kasubag Humas Polres Tangsel Kompol Mansuri mengatakan korban pertama kali diketahui oleh Heri Irawan (41). Pada saat itu, Heri hendak turun dari mobil melihat seorang laki-laki dalam posisi tergeletak di pinggir mobil truk material B9118 WYT.

Heri lalu memeriksa tubuh pria tersebut. Saat diperiksa ternyata korban sudah tidak bernyawa.

“Heri (41) lalu meminta tolong  rekannya yang bernama Hamdani (46) untuk melaporkan penemuannya ke sekurity perusahan itu,” ungkap Mansuri menjelaskan, Senin (20/2/2017).

Tak lama berselang petugas Polsek Serpong yang datang langsung melakukan pemeriksaan terhadap korban.Posko Banjir Dibangun di Desa Cirumpak.

Mansuri mengatakan bahwa Korban diduga meninggal karena sakit karena tidak ditemukan tanda kekerasan maupun luka di tubuh korban.**Baca juga: Jalan Rusak, Warga Palasari Curhat Ke Bupati Tangerang.

“Untuk mengetahui sebab kematian korban Anggota Polsek Serpong membawa korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang,” tambahnya.(cep/yud)