1

Pemkot Tangerang Gelar Tangerang Ekspo Ke-5

Pembukaan Tangerang Expo Ke-5 di Kota Tangerang.(shy)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggelar Tangerang Expo, yang berlangsung mulai Kamis (23/2/2017) hari ini dan dijadwalkan hingga 27 Februari 2017 mendatang.

Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah mengatakan, acara ini digelar untuk memeriahkan HUT Kota Tangerang ke 24 yang diikuti oleh seluruh kelurahan dan UMKM yang ada di wilayah tersebut.

“Hari ini baru pembukaan Tangerang Expo yang ke-5 di Kota Tangerang. Diikuti oleh 211 stand dari berbagai UMKM di Kota Tangerang. Mudah-mudahan masyarakat Kota Tangerang bisa ikut berpartisipasi dalam memeriahkan Hut Kota Tangerang,” ujar Walikota Arief usai membuka acara di lapangan Lapas Anak Kota Tangerang.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tangerang, H. Sayuti mengklaim, bila Tangerang Expo kali ini lebih besar dari tahun sebelumnya.

“Tahun sebelumnya hanya 120 stand yang ikut di lahan seluas 1600 m2. Sekarang memuat 211 stand di lahan seluas 2700 m persegi. Ada stand dinas, makanan, pakaian, UMKM semuanya tersedia,” ujar Sayuti kepada kabar6.com

Sayuti menargetkan transaksi yang dihasilkan pada Tangerang Expo tahun ini mencapai 3 milyar. “Tahun lalu hanya 1,8 miliar. Tiap hari kami akan catat dan evaluasi,” lanjutnya.**Baca juga: Teler, Imigran Kulit Hitam di Tangsel Dipukuli‎ Warga.

Selain tersedia stand berbagai produk, dalam acara tersebut juga ada kegiatan hiburan dan perlombaan.**Baca juga: Tim Rano-Embay “Walk Out” Dari Pleno KPUD Kota Tangerang.

“Ya, nanti ada artis Zivilia dan Piyu juga lalu ada lomba seperti lomba menyanyi selama dua hari besok. Kita akan meriahkan Hut Kota Tangerang tahun ini,” pungkasnya.(tia)

**Baca juga: Banjir, Pengusaha Bengkel di Tangsel Raup Untung.




Teler, Imigran Kulit Hitam di Tangsel Dipukuli‎ Warga

Warga imigran yang ngontrak di Tangsel.(yud)

Kabar6-Keberadaan kaum imigran yang menghuni rumah-rumah kontrakan di Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya juga mulai menimbulkan masalah sosial.

Sedianya, puluhan orang kulit hitam asal Timur Tengah itu, merupakan warga pengungsi dari daerah konflik.

Zaenudin, warga ‎RT 02 RW 17 mengatakan, banyak diantara imigran asing yang menetap di wilayah sekitar berprilaku buruk. Kesehariannya mereka tidak punya kegiatan atau pekerjaan tetap, dan lebih banyak menganggur.

“Ada juga yang stress, ngomongnya ngaco. Bahkan pernah ada yang dipukulin sama warga sini, gara-gara mabok terus rese,” katanya ditemui dekat kediamannya, Kamis (23/2/2017).

Ia terangkan, meski para warga imigran asing mengantongi dokumen identitas dari lembaga kemanusiaan dunia atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR),‎ tapi seperti siluman.

Zaenudin menyebutkan, perangkat wilayah setempat kesulitan untuk mendata setiap pria negro tersebut. Mereka kerap datang dan pergi tanpa melaporkan ke pengurus Rukun Tetangga sekitar rumah kontrakan yang dihuninya.

“Emang sih, mereka suka ikut shalat jamaah di masjid,” terangnya. Namun, tetap saja kebudayaan serta tata krama yang dianut oleh para imigran asing itu berbeda dengan warga sekitar.

Hampir setiap malam gerombolan pria kulit hitam itu berkumpul dan begadang sampai pagi. ‎Warga sekitar sering merasa terganggu, hingga akhirnya melarang dan tak jarang terjadi percekcokan mulut.**Baca juga: Puluhan Imigran Timur Tengah Ngungsi ke Tangsel.

“Mereka kalau begadang ngobrol suaranya kayak lagi di hutan” keluh Zaenudin.‎ Meski begitu, lanjutnya, rasa kemanusian warga asli pun terkadang timbul.**Baca juga: Banjir, Pengusaha Bengkel di Tangsel Raup Untung.

Menurutnya, warga suka memberikan makanan kepada para imigran. “Pas waktu itu pernah ada yang sampe pingsan karena kelaparan,” tambah Zaenudin.(yud)




Banjir, Pengusaha Bengkel di Tangsel Raup Untung

Salah satu bengkel di Tangsel banjir order.(Fbi)

Kabar6-Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya tidak serta-merta menjadi bencana bagi warga.

karena, ada juga warga yang justru meraup rezeki sekaligus untung dari situasi alam yang sedang “murung” tersebut. 

Ya, mereka adalah para pengusaha bengkel kendaraan, yang kebanjiran dari order kendaraan yang mogok akibat terkena banjir saat melintasi genangan air.

Risky, salah seorang pemilik bengkel motor di Tangsel mengaku, jika sejak beberapa hari terakhir pelanggannya meningkat pesat. Bila biasanya Risky hanya melayani 10 motor, sekarang bisa mencapai 25 motor.

“Alhamdulillah, lumayan ramai sekarang. Banyak motor yang service,” ungkap Risky menjelaskan, Kamis (23/2/2017).

Bahkan, banyaknya pelanggan yang datang, memaksanya menambah jam operasional bengkelnya, dari biasa jam 19.00 WIB sudah tutup, sekarang bisa sampai jam 21.00 WIB.**Baca juga: Warga Keluhkan Banjir di Jalan Pondok Cabe Raya.

Hal senada pun diungkapkan Udin, seorang mekanik motor di Tangsel. Bila biasanya Udin hanya bisa mengantongi uang tip dari pelanggan Rp30 ribu perhari. Kini melonjak sampai Rp100 ribu perhari.**Baca juga: Longsor, Gedung MTs Nurul Kalam Cilegon Nyaris Ambruk.

“Kalau biasanya dapet tip dari pelanggan paling banyak Rp30 ribu per hari. Tapi sekarang bisa sampai Rp100 ribu lebih,” katanya.**Baca juga: Akses Putus, Warga di Tigaraksa Gunakan Rakit Bambu.

Udin menambahkan bila umumnya pelanggan selain melakukan service juga mengganti sparepart kendaraannya. Seperti ganti oli, ganti busi dan kampas rem.(Fbi)




Rapat Paripurna di Tangerang Cuma Dihadiri 26 Anggota Dewan

Rapat Paripurna di DPRD Kab. Tangerang.(shy)

Kabar6-Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, harus di skros atau dihentikan sementara waktu.

Keputusan tersebut terpaksa diambil, lantaran banyaknya anggota DPRD Kabupaten Tangerang yang tak hadir dalam rapat.

“Ya, tadi sempat diskors selama 10 menit. Karena, belum kuorum. Tapi, setelah itu kembali dilanjutkan karena, peserta sudah kuorum,” ungkap Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Mad Romli, Kamis (23/2/2017).

Diketahui, rapat tersebut membahas tentang jawaban Bupati Tangerang terkait pandangan umum fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diusulkan dan pencabutan tiga Perda.

Raperda yang diusulkan adalah, tentang Pelayanan Publik dan Pengelolaan Kebudayaan Daerah.**Baca juga: Pemkab dan DPRD Tangerang Bahas Pencabutan Tiga Perda.

Sementara itu, pencabutan pada tiga Perda dimaksud yakni, Perda Nomor 02 Tahun 2011 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Penduduk dan Akta Catatan Sipil, Perda Nomor 03 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pertambangan Wilayah Laut dan Perda Nomor 08 Tahun 2014 tentang Air Tanah.**Baca juga: DPRD Tangerang Apresiasi Raperda Pelayanan Publik.

Dalam rapat tersebut pun, dari 50 anggota, hanya dihadiri oleh 26 anggota DPRD Kabupaten Tangerang.(Shy)




Akses Putus, Warga di Tigaraksa Gunakan Rakit Bambu

Warga tampak mendorong sepeda motornya yang mogok akibat banjir.(shy)

Kabar6-Hingga Kamis (23/2/2017), akses jalan yang menjadi penghubung Desa Pematang dan Pasir Bolang, di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, masih terputus.

Pantauan kabar6.com, untuk beraktivitas warga sekitar terpaksa menggunakan rakit bambu buatan sendiri, khususnya untuk menyeberangi akses jalan yang banjir.**Baca juga: Soal PHK Sepihak, Disnakertrans Panggil PT Mayora.

“Banjirnya kalau makin ke tengah bisa mencapai satu meter lebih. Kalau bawa kendaraan pasti mogok, karena airnya tinggi. Makanya kita pakai rakit dari bambu,” ungkap Agus salah seorang penduduk setempat.**Baca juga: Longsor, Gedung MTs Nurul Kalam Cilegon Nyaris Ambruk.

Meski demikian, saat ini sejumlah rumah warga dikawasan itu yang sebelumnya terendam kini sudah surut. Namun, warga tetap khawatir, bila curah hujan tetap tinggi, air akan kembali merendam rumah mereka.(shy)

**Baca juga: Lagi Beraksi, Maling Motor Disergap Polsek Serpong.




Soal PHK Sepihak, Disnakertrans Panggil PT Mayora

Aksi demo massa LSM di depan gerbang PT Mayora kemarin.(din)

Kabar6-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tangerang, secara resmi melayangkan surat panggilan ke PT Mayora Indah Tbk, pada Kamis (23/2/2017), hari ini.

Hal ini, lantaran ‘membandelnya’ perusahaan produsen makanan ringan ini dalam menyelesaikan perselisihan dengan sepuluh karyawan yang telah dipecatnya.

“Ya benar, surat panggilan sudah kami kirim hari ini. Kami, minta PT Mayora Indah Tbk kooperatif untuk hadir dalam rangka penyelesaian atas masalah yang terjadi dengan karyawannya,” ungkap Wargo Hendro Santoso, salah satu Mediator di Disnakertrans Kabupaten Tangerang.

Menurutnya, pemanggilan terhadap pihak perusahaan yang berlokasi di Jalan Raya KM 35, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang ini, diagendakan pada Kamis 2 Maret mendatang.

Pemanggilan tersebut, merujuk pada UU Nomor 2/2004, Tentang Penyelesaian Perlselisihan Hubungan Industrial.

“Permasalahan ini sudah masuk tahap Bipartit. Jika panggilan itu tak diindahkan, maka kami akan keluarkan anjuran,” katanya.

Tapi, kata dia, sebelum mengeluarkan anjuran, pihaknya tentu akan memeriksa data- data tentang hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawannya.**Baca juga: Pertemuan Massa LSM dan PT Mayora Buntu.

“Kalau tidak sesuai dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), maka sepuluh karyawan yang di PHK itu secara otomatis mereka akan jadi karyawan tetap atau Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT),  sebagaimana telah diatur dalam UU Nomor 13/2003, Tentang Ketenagakerjaan,” ujarnya.**Baca juga: Petugas Disnakertrans “Diusir” Satpam PT Mayora.

Sementara itu, Kepala Disnakertrans Kabupaten Tangerang, Syafrudin menambahkan, pihaknya menyayangkan adanya insiden ‘pengusiran’ anak buahnya, saat berlangsungnya aksi unjuk rasa ratusan massa dari Gabungan Masyarakat Peduli Pembangunan dan Lingkungan Tangerang (GMP2LT) di lokasi pabrik itu, pada Rabu (22/2/2017) kemarin.**Baca juga: Massa LSM “Kepung” PT Mayora di Tangerang.

“Perusahaan ini memang arogan. Kami kecewa dengan sikap mereka. Oleh karenanya, kami panggil mereka untuk hadir dikantor kami pada pekan depan,” tandasnya.(Tim K6)




Lagi Beraksi, Maling Motor Disergap Polsek Serpong

Pelaku curanmor diamankan Polsek Serpong.(cep)

Kabar6-Satu dari dua pelaku pencurian sepeda motor (Curanmor) tertangkap saat tengah beraksi di Kampung Ciater Maruga, RT 04/09, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kepala Sub Bag Humas Polres Tangsel, Komisaris Mansuri mengatakan, pelaku yang diamankan berinisial EC (23). Saat disergap, pelaku tengah berupaya mengambil sepeda motor  Honda Vario B 4239 NBN milik Ahmad Zubair (47), warga setempat.

“Kejadiannya Rabu kemarin. Pelaku beraksi bersama satu temannya yang kini melarikan diri,” ungkap Mansuri menjelaskan, Kamis (23/2/2017).

Menurut Mansuri, penangkapan dilakukan Tim Opsnal Reskrim Polsek Serpong, yang saat kejadian sedang melakukan observasi wilayah.**Baca juga: WH-Andika Keok, Ini Hasil Resmi Pilgub di Tangsel.

“Saat beraksi pelaku menggunakan Honda Beat putih B 6289 NDL. Saat keduanya mendekati sepeda motor Honda Vario  hitam  B 4239 NBN, petugas langsung menyergap. Satu tertangkap, sedangkan satu lainnya berhasil kabur,” paparnya.**Baca juga: Bocah Tangerang Korban Kriminal “Wanita Bermotor” Trauma

Selain mengamankan EC, dari lokasi petugas juga mengamankan barang bukti berupa kunci letter T, dan dua sepeda motor, milik pelaku dan korban, guna pemeriksaan lebih lanjut.(cep/yud)




Bocah Tangerang Korban Kriminal “Wanita Bermotor” Trauma

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dua siswa Sekolah Dasar (SD) korban perampokan wanita bermotor dengan modus penculikan di Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, kini trauma.

Kedua bocah lugu itu dalam kondisi ketakutan, bahkan hingga tak mau masuk sekolah.

Salah seorang korban, Siti Maeludiah (9), yang duduk di bangku kelas 4 SD, terlihat murung setelah dibawa dan dipreteli perhiasannya oleh seorang wanita bermotor yang tak dikenalnya.

“Sampai sekarang enggak mau makan. Masih takut karena ingat penculiknya,” ungkap Farihah,  Ibunda Siti menjelaskan, Kamis (23/2/2017).

Kondisi serupa juga dialami Fatmawati, siswa SD yang juga menjadi korban bersama Siti. Bocah itu hinga kini juga tak mau bicara.

“Sekarang lagi demam. Sejak ditemukan oleh seorang petani dan diantar pulang ke rumah, Fatmawati jarang bicara,” kata Marsih, Ibunda Fatmawati.

Diketahui, Siti dan Fatmawati merupakan korban perampokan bermodus penculikan yang terjadi pada Rabu (22/2/2017) kemarin.

Keduanya ditemukan di wilayah Kronjo, setelah dibawa seorang wanita tak dikenal menggunakan sepeda motor.

Meski ditemukan dalam keadaa selamat, perhiasan yang ada pada tubuh korba seperti anting, kalung dan cincin hilang dbawa kabur pelaku.(rani)




Banjir di Tigaraksa Masih Belum Surut

Warga Pasir Bolang beraktivitas dengan perahu karet.(shy)

Kabar6-Hingga Kamis (23/2/2017), banjir masih merendam rumah warga di Desa Pasir Bolang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Ketinggian air banjir yang mencapai 100 centimeter, bahkan memutus akses jalan utama di desa tersebut. Tak pelak kondisi itu menganggu aktivitas warga sekitar, termasuk para pelajar.

Untuk melintasi akses jalan yang banjir, warga terpaksa menggunakan bantuan perahu karet yang disiapkan oleh pemerintah. 

“Pastinya aktivitas kita terganggu akibat banjir ini. Apalagi, sudah dua hari banjir masih belum juga surut,” ujar Saeful, warga sekitar.**Baca juga: Warga Keluhkan Banjir di Jalan Pondok Cabe Raya.

Keluhan serupa dilontarkan Hani, salah seorang pelajar warga setempat. Untuk menuju sekolah, remaja itu terpaksa melintasi banjir menggunakan perahu karet.**Baca juga: 30 Personel Polisi Patroli di Titik Banjir Kabupaten Tangerang.

Sedianya, banjir yang merendam Desa Pasir Bolang akibat meluapnya Kali Cimanceuri, pascatingginya intensitas curah hujan beberapa hari terakhir.**Baca juga: Lima Desa di Tigaraksa Terendam Banjir.

Warga berharap, pemerintah bisa mengambil langkah-langkah agar banjir tidak terus-menerus terjadi.(rani)

**Baca juga: Massa Ancam Stop Paksa Rapat Pleno KPUD Kota Tangerang.




Dua Rumah di Babakan Ludes Terbakar

Salah seorang warga Babakan berupaya memadamkan api.(tia)

Kabar6-Dua rumah di Kavling Baru, RT 004/03, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang ludes terbakar.

Joni, pemilik rumah yang terbakar mengatakan, kebakaran terjadi akibat arus pendek listrik di salah satu rumah.

“Pas kejadian, saya dan keluarga sedang ngumpul di lantai satu. Tiba-tiba terdengar suara ledakan dari lantai dua. Pas dilihat keatas, api sudah besar,” ujarnya kepada kabar6.com, Kamis (23/2/2017).

Joni dan keluarga pun segera berlari keluar dari rumahnya menyelamatkan diri. “Ya, di lantai dua banyak barang mudah terbakar, jadi api cepat membesar,” lanjutnya.**Baca juga: Massa Ancam Stop Paksa Rapat Pleno KPUD Kota Tangerang.

Kobaran api baru bisa dipadamkan 30 menit, setelah satu unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) tiba di lokasi dibantu dengan warga sekitar. Kerugian akibat kebakaran masih belum bisa ditaksir.(tia)

**Baca juga: Ribuan Massa Rano-Embay Geruduk Panwaslu Tangerang.