1

Malam ini, Wilayah Tangerang Dijaga Ketat

Pengamanan Jelang Pilgub DKI Jakarta. (shy)

Kabar6-Jelang Pilkada DKI Jakarta yang dilaksanakan besok, Rabu (19/4/2017) sejumlah aparat mulai bersiaga di lokasi tertentu.

Salahsatunya, aparat Polresta Tangerang yang mulai melakukan penjagaan di wilayah yang telah ditentukan, Selasa (18/4/2017).**Baca Juga: Polresta Tangerang: Jangan Ada Pengerahan Massa ke Jakarta

“Mulai malam ini status siaga satu dan kita melakukan pemantauan kesiapan penjagaan petugas di wilayah yang sudah kita petakan. Yakni, Tol Balaraja Timur, Balaraja Barat, Cikupa dan kawasan perbatasan Polda Banten dan Metro Jaya yakni, Tol Bitung,” ungkap Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri saat melakukan pemantauan penjagaan di wilayah perbatasan Polda Metro Jaya dan Banten kawasan Cikupa-Curug.**Baca Juga: Mayat Ngambang di Sungai Cimanceuri

Pantauan serta penjagaan tersebut akan dilakukan selama Pilkada DKI Jakarta berlangsung.

“Kita lakukan sampai proses pemungutan suara di Jakarta selesai dan semoga berjalan dengan lancar. Sejauh ini pun, belum ada pengerahan massa dari Tangerang ke Jakarta,” tutupnya. (Shy)




Kompor Gas Meledak, Warung Plus Mobil Hangus Terbakar

Mobil dan warung terbakar di Gunung Kaler. (shy)

Kabar6-Sebuah warung beserta, satu unit mobil Toyota Kijang pick up bernomor polisi B 9691 GN milik Nurimah di Desa Gunung Kaler, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, hangus terbakar, Selasa (18/4/2017).

“Ya betul, warung dan mobil yang sedang terparkir di warung itu hangus terbakar karena, percikan api dari dalam rumah,” ujar Kapolsek Kresek, AKP Suseno.**Baca Juga: PT Kangbam Curug Terbakar

Percikan api tersebut berasal dari dalam rumah bagian dapur. Diketahui, pada saat itu kompor gas yang berada di dalam rumah. Kemudian, api dari dalam rumah tersebut menyambar bensin yang terletak tak jauh dari kompor gas.

“Jadi di dekat kompor gas ada bensin dan menyambar ke sana,” ujarnya.**Baca Juga: Rumah Budidaya Jamur Terbakar

Beruntung, dalam peristiwa tersebut hanya menyebabkan kerugian materil dan tak menimbulkan korban jiwa.

“Tidak ada korban jiwa hanya kerugian materil saja. Api bisa dipadamkam dengan satu unit mobil pemadam kebakaran,” tutupnya.(Shy)




5 Unit Damkar Coba Jinakkan Api di PT Kangbam

Kebakaran di Kawasan Manis, Curug. (Ist)

Kabar6-Lima unit kendaraan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tangerang diterjunkan guna memadamkan api di pabrik di Kawasan Manis, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

“Statusnya masih merah (terbakar,red). Tapi sudah lima unit pemadam ke lokasi,” ungkap Komandan Peleton Damkar Kabupaten Tangerang Suharta saat dihubungi kabar6.com, Selasa (18/4/2017).**Baca Juga: PT Kangbam Curug Terbakar

Tidak hanya itu, beberapa unit Damkar dari Kota Tangerang juga turut berjibaku memadamkan api.**Baca Juga: Rumah Budidaya Jamur Terbakar

“Menurut laporan Damkar dari kota Tangerang juga sudah datang,” jelas Suharta.(tim K6)

 




PT Kangbam Curug Terbakar

Kabar6-PT Kangbam yang memproduksi plafon bangunan di Jl.Manis I Kawasan Industri Manis, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, terbakar Selasa (18/4/2017) malam.

Afandi, salah seorang warga sekitar pabrik yang terbakar mengatakan, api diduga dipicu hubungan  pendek arus listrik.

Karena terlambat dideteksi api dengan cepat membesar hingga melumat seluruh isi bangunan pabrik.

Hingga kini amuk si jago merah masih berkobar. Sementara, total kerugian masih belum dapat diperkirakan. 

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar)Tangerang yang tiba dilokasi, masih berjibaku berupaya memdamkan api.

Sementara, belum diketahui pasti apakah ada korban jiwa atau tidak dalam peristiwa itu.(Bang Luhut/din)




Rumah Budidaya Jamur Terbakar

Rumah jamur yang terbakar.(foto:cep)

Kabar6-Sebuah bangunan tempat pembudidaya jamur di Desa Budimulya, kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang ludes dilalap api,Selasa (18/4/2017). Beruntung api berhasil dipadamkan warga dengan alat seadanya, sehingga tidak merembet ke rumah penduduk, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta.

Okip (45) warga setempat mengatakan, percikan api diketahui berasal dari konsleting listrik di dalam bangunan. Tak butuh waktu lama, bangunan yang terbuat dari bilik bambu tersebut langsung membuat api membesar.

“Waktu saya keluar rumah sudah melihat kilatan cahaya dari dalam saung (bangunan,red) dan langsung keluar api,” kata okip.

Melihat kejadian tersebut kontan membuat warga berhamburan dan berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.

“Untungnya tidak ada angin, dan warga juga gerak cepat walaupun sempat ada ledakan dari kabel listrik karena terbakar,” jelas Okip.

Hingga berita ini diturunkan, warga masih berjuang memadamkan api yang telah terkendali.(tim k6)




Mayat Ngambang di Sungai Cimanceuri

Kabar6. Warga Pagedangan digegerkan dengan keberadaan sesosok mayat laki-laki tanpa menggunakan celana mengambang dengan posisi telungkup di sungai cimanciri, Kampung Karang Tengah RT 03/01 Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang, selasa (18/04/2017)

Dari informasi yang diperoleh, mayat pertama kali ditemukan  oleh Juna Sumantri warga sekitar yang  hendak mandi di kali tersebut. 

“saya kaget karena ada mayat mengambang dan langsung memberitahu warga lainnya,” ujarnya.

Juna mengatakan, mayat yang ditemukan di sungai Cimanceri  itu, diketahui sebagai sosok pria dengan ciri memakai baju warna kuning dan tidak menggunakan celana.

“warga langsung lapor ke polisi,” kata dia

Tak lama kemudian polisi datang melakukan olah  TKP di lokasi

Menurut keterangan Kapolsek Pagedangan AKP Army Sevtiansyah korban menurut keterangan Warga sekitar adalah orang kurang Waras

“Korban sudah lama sering keliling di lokasi lapangan bola yang ada disekitar lokasi, dan tidak di ketahui berasal dari mana” ucapnya

Dari pengecekan awal terhadap tubuh korban tidak di temukan dugaan penganiayaan ataupun tanda tanda kekerasan di tubuh korban

“Di duga Korban tergelincir dari atas dan tidak bisa berenang karena,Tidak ditemukan tanda kekerasan maupun luka luka ditubuh korban” Jelas Army

Kepolisian Polsek Pagedangan langsung membawa mayat korban Ke RSUD Tangerang untuk di lakukan Visum et Refertum.(cep)

 




Soal Dugaan Penyelewengan BOS 2015, Ini Kata Mathodah

LKS untuk SD tahun 2015. (Tim K6)

Kabar6-Kepala Inspektorat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Mathodah membantah adanya penyelewengan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pengadaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Sekolah Dasar (SD) pada 2015.

Mathodah mengatakan penyaluran dana BOS tersebut menurutnya langsung ke sekolah. Mantan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangsel tersebut juga mengatakan jika penyaluran dana BOS tersebut tidak melalui dinas.

“Enggak benar itu. Penyaluran dana BOS kan langsung ke sekolah,” ungkap Mathodah menjelaskan melalui sambungan telepon, Selasa (18/4/2017).**Baca Juga: Kejari Didesak Usut Dugaan Penyelewengan BOS 2015 di Tangsel

Ditanya terkait pengadaan LKS melalui badan hukum perusahaan, Mathoda enggan menjawab lebih rinci. 

“Kalau itu saya lupa. Sudah enggak ingat saya. Coba biar lebih jelas tanya ke Kabid-nya, Pak Yahya,” paparnya.**Baca Juga: Pemenang Lelang LKS 2015 Diduga Perusahaan Abal-abal

Saat ingin dikonfirmasi, sambungan telepon Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangsel Taryono tidak aktif.

Berita sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa didesak untuk mengusut tuntas kasus dugaan penyelewengan Dana BOS 2015, pengadaan LKS Sekolah Dasar (SD) di Kota Tangsel dengan nilai Rp5.038.758.000.

Koordinator Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang (Likput) Yusuf Nafiz mengatakan, pihaknya sudah memberikan laporan kepada Kejari Tigaraksa atas dugaan penyelewengan tersebut. Namun, hingga kini, laporan tersebut belum diproses.

“Kami sudah mengumpulkan sejumlah bukti. Laporan sudah dikirim ke Kejari Tangerang,” ungkap Yusuf menjelaskan, Rabu (12/4/2017).

Menurut Yusuf proyek pengadaan LKS berjudul Kreasi, Fiqih dan Ceria tersebut sangat janggal. Pihaknya menemukan kejanggalan saat lelang pada 25 November 2015. Pemenangnya saat itu CV Alnindra Dunia Perkasa. 

“Penandatanganan kontrak pengerjaan kegiatan dilakukan pada 15 Desember 2015,” paparnya.

Tak hanya itu, lanjut Yusuf, pihaknya juga menemukan sejumlah bukti bahwa LKS untuk SD tersebut sudah beredar lebih dahulu pada Juni 2015.

“Kami minta Kejari Tangerang mengusut tuntas kasus tersebut,” ujarnya.(Tim K6)

 




Pelayanan RSUD Tangsel Masih Jauh dari RPJMD

Antrian pasien di RSUD Tangsel.(foto:cep)

Kabar6-Warga mengeluhkan buruknya pelayanan di RSUD Kota Tangerang Selatan, pelayanan rawat inap dan poliklinik masih jauh dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Selatan untuk membangun Kota Cerdas, Modern dan Religius yang selalu digaungkan sang Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany. 

Saking buruknya pelayanan di RSUD Kota Tangsel, Eeng Sulaiman, Anggota Komisi II DPRD Kota Tangsel bahkan menyebut, RPJMD Airin jauh panggang dari api. 

“Prioritas RPJMD 5 tahun kemarin pasangan Airin- Ben itu pada peningkatan akses pendidikan, Kesehatan dan infrastruktur. Namun melihat kenyataan pelayanan di RSUD ini masih sangat jauh,” kata dia Selasa (18/04/2017)

Diterangkan Eeng, pihaknya beberapa kali mendapat laporan masyarakat akan buruknya kualitas pelayanan RSUD Tangsel yang berada di Jalan Raya Padjajaran, Kecamatan Pamulang, Banten itu. 

Saya sudah lakukan sidak langsung ke RSUD pekan lalu, memang ini menjadi keluhan masyarakat dan diakui sendiri oleh managemen Rumah Sakit,” kata dia.

Dari keluhan buruknya pelayanan di RSUD itu, dia menyoroti soal keterbatasan ruang rawat inap dan belum maksimalnya pelayanan pasien rawat jalan. 

Diakui Dirut RSUD Kota Tangsel, Suhara Manulang, persoalan tersebut lantaran tidak adanya lagi ruang bagi pasien rawat inap sehingga terjadi penolakan berobat di tempat itu. 

“Kami terbatas, karena baru ada 121 tempat tidur. Sementara setiap hari ada ratusan pasien datang,” jelas Suhara. 

Jika suatu penyakit sedang mewabah, seperti Demam Berdarah atau lainnya, pihaknya pun megaku terpaksa merawat pasien di atas kursi roda atau ditempatkan diluar kamar rawat inap. 

“Jadi bukan kami tidak mau melayani pasien, tapi bagaimana harus kami lakukan itu,” uvapnya

Untuk saat ini saja, pihaknya merasa beruntung karena diberikan kewenangan untuk menggunakan lantai satu dan lima di gedung yang berproses hukum itu. 

“Kami belum bisa manfaatkan maksimal gedung 2 ini, sekarang baru lantai 1 dan 5 yang bisa dimanfaatkan dengan status pinjam pakai karena masih berproses hukum,” kata dia. 

Selain pasien pemegang KTP Tangsel yang bisa menikmati layanan pengobatan dan perawatan secara cuma-cuma, pasien BPJS yang datang dari luar Kota Tangerang Selatan diterangkannya cukup membludak. 

Sehingga pihaknya sangat berharap berlanjutnya proyek pembangunan gedung 2 RSUD tersebut. 

“Kabarnya sudah bisa dilanjutkan tahun ini dan itu menjadi harapan Kami,” kata Suhara. 

Dikatakannya jika proyek pembangunan gedung 2 RSU yang secara fisik hanya tinggal finishing itu, akan dapat menambah 200 tempat tidur serta tenaga medis yang otomatis juga akan bertambah.

“Sambil menunggu itu berproses kami harapkan juga gedung 3 bisa berjalan,” harap Suhara.(cep)




Polresta Tangerang: Jangan Ada Pengerahan Massa ke Jakarta

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Jelang Pilkada DKI putaran kedua, Polresta Tangerang mengimbau masyarakat Kabupaten Tangerang untuk tidak berangkat ke Jakarta.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri meminta masyarakat Tangerang tak berangkat ke Jakarta.**Baca Juga: Jelang Pilgub Jakarta GT dan Merak Dijaga Ketat

“Jangan ada yang ke Jakarta, biarkan masyarakat Jakarta yang merayakan pesta demokrasinya, masyarakat Tangerang tak perlu ikut,” ungkapnya, Selasa (18/4/2017).

Asep menambahkan, nantinya apabila masih terdapat masyarakat Tangerang yang berangkat ke Jakarta terkait pengerahan massa Pilkada DKI, pihaknya akan meminta masyarakat untuk tidak berangkat.**Baca Juga: Polres Tangsel Kerahkan 575 Personel ke Jakarta

“Nanti para petugas yang berada di perbatasan akan melakukan pemeriksaan dan apabila ada masyarakat yang tetap berangkat ke sana kita akan cegah dan meminta untuk tidak berangkat ke sana,” tutupnya.(Shy)




Mandeg, Proyek GB Tangsel Belum Direkomendasi BPK

Alat berat di Gelanggang Budaya Tangsel. (Yud)

Kabar6-‎Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengakui bahwa proyek Gelanggang Budaya di Taman Kota 2, Kecamatan Serpong, sempat mangkrak setahun. Tahap pertama proyek itu telah menyedot Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 sebanyak Rp7,18 miliar, dan belum rampung.

Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran, Buwana Mahardika mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui secara persis alasan tahun lalu proyek pembangunan sempat terhenti. Padahal, pada 2016 sempat masuk ke Unit Layanan Pengadaan dan dilelang tetapi batal.**Baca Juga: Rumah Panggung di GB Tangsel Sudah Reot

“Bisa jadi karena itu (adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan),” ungkapnya menjawab per‎tanyaan kabar6.com ditemui di kantornya kawasan Pamulang, Selasa (18/4/2017).**Baca Juga: Mau Foto di Rumah Bambu, Bayar Dulu ‘Uang Jago’

Buwana menjelaskan, proyek pembangunan Gelanggang Budaya tahun kemarin sempat mandeg lantaran belum ada rekomendasi dari BPK. Sehingga lelangnya tidak bisa‎ dilanjutkan.

‎Menurutnya, tahap kedua proyek lanjutan Gelanggang Budaya kini sedang dipersiapkan. Dibutuhkan dana segar sekitar Rp5 miliar untuk melanjutkan sejumlah sarana dan prasarana yang telah ada. 

Kini pihaknya sedang persiapkan lelang dan diperkirakan awal Juni pekerjaan sudah ‎mulai dilaksanakan. Sarana dan prasarana yang jadi prioritas antara lain ampiteater, toilet, musala, dan lain sebagainya.

“Karena jujur saja saya sama bambu gak familiar. Saya mau tanyakan dulu ke Akademi Bambu Nusantara, bangunan panggungnya harus diapakan,” terang Buwana.(yud)