1

Mayat Ngambang di Sungai Cimanceuri

Kabar6. Warga Pagedangan digegerkan dengan keberadaan sesosok mayat laki-laki tanpa menggunakan celana mengambang dengan posisi telungkup di sungai cimanciri, Kampung Karang Tengah RT 03/01 Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang, selasa (18/04/2017)

Dari informasi yang diperoleh, mayat pertama kali ditemukan  oleh Juna Sumantri warga sekitar yang  hendak mandi di kali tersebut. 

“saya kaget karena ada mayat mengambang dan langsung memberitahu warga lainnya,” ujarnya.

Juna mengatakan, mayat yang ditemukan di sungai Cimanceri  itu, diketahui sebagai sosok pria dengan ciri memakai baju warna kuning dan tidak menggunakan celana.

“warga langsung lapor ke polisi,” kata dia

Tak lama kemudian polisi datang melakukan olah  TKP di lokasi

Menurut keterangan Kapolsek Pagedangan AKP Army Sevtiansyah korban menurut keterangan Warga sekitar adalah orang kurang Waras

“Korban sudah lama sering keliling di lokasi lapangan bola yang ada disekitar lokasi, dan tidak di ketahui berasal dari mana” ucapnya

Dari pengecekan awal terhadap tubuh korban tidak di temukan dugaan penganiayaan ataupun tanda tanda kekerasan di tubuh korban

“Di duga Korban tergelincir dari atas dan tidak bisa berenang karena,Tidak ditemukan tanda kekerasan maupun luka luka ditubuh korban” Jelas Army

Kepolisian Polsek Pagedangan langsung membawa mayat korban Ke RSUD Tangerang untuk di lakukan Visum et Refertum.(cep)

 




Soal Dugaan Penyelewengan BOS 2015, Ini Kata Mathodah

LKS untuk SD tahun 2015. (Tim K6)

Kabar6-Kepala Inspektorat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Mathodah membantah adanya penyelewengan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pengadaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Sekolah Dasar (SD) pada 2015.

Mathodah mengatakan penyaluran dana BOS tersebut menurutnya langsung ke sekolah. Mantan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangsel tersebut juga mengatakan jika penyaluran dana BOS tersebut tidak melalui dinas.

“Enggak benar itu. Penyaluran dana BOS kan langsung ke sekolah,” ungkap Mathodah menjelaskan melalui sambungan telepon, Selasa (18/4/2017).**Baca Juga: Kejari Didesak Usut Dugaan Penyelewengan BOS 2015 di Tangsel

Ditanya terkait pengadaan LKS melalui badan hukum perusahaan, Mathoda enggan menjawab lebih rinci. 

“Kalau itu saya lupa. Sudah enggak ingat saya. Coba biar lebih jelas tanya ke Kabid-nya, Pak Yahya,” paparnya.**Baca Juga: Pemenang Lelang LKS 2015 Diduga Perusahaan Abal-abal

Saat ingin dikonfirmasi, sambungan telepon Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangsel Taryono tidak aktif.

Berita sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa didesak untuk mengusut tuntas kasus dugaan penyelewengan Dana BOS 2015, pengadaan LKS Sekolah Dasar (SD) di Kota Tangsel dengan nilai Rp5.038.758.000.

Koordinator Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang (Likput) Yusuf Nafiz mengatakan, pihaknya sudah memberikan laporan kepada Kejari Tigaraksa atas dugaan penyelewengan tersebut. Namun, hingga kini, laporan tersebut belum diproses.

“Kami sudah mengumpulkan sejumlah bukti. Laporan sudah dikirim ke Kejari Tangerang,” ungkap Yusuf menjelaskan, Rabu (12/4/2017).

Menurut Yusuf proyek pengadaan LKS berjudul Kreasi, Fiqih dan Ceria tersebut sangat janggal. Pihaknya menemukan kejanggalan saat lelang pada 25 November 2015. Pemenangnya saat itu CV Alnindra Dunia Perkasa. 

“Penandatanganan kontrak pengerjaan kegiatan dilakukan pada 15 Desember 2015,” paparnya.

Tak hanya itu, lanjut Yusuf, pihaknya juga menemukan sejumlah bukti bahwa LKS untuk SD tersebut sudah beredar lebih dahulu pada Juni 2015.

“Kami minta Kejari Tangerang mengusut tuntas kasus tersebut,” ujarnya.(Tim K6)

 




Pelayanan RSUD Tangsel Masih Jauh dari RPJMD

Antrian pasien di RSUD Tangsel.(foto:cep)

Kabar6-Warga mengeluhkan buruknya pelayanan di RSUD Kota Tangerang Selatan, pelayanan rawat inap dan poliklinik masih jauh dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Selatan untuk membangun Kota Cerdas, Modern dan Religius yang selalu digaungkan sang Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany. 

Saking buruknya pelayanan di RSUD Kota Tangsel, Eeng Sulaiman, Anggota Komisi II DPRD Kota Tangsel bahkan menyebut, RPJMD Airin jauh panggang dari api. 

“Prioritas RPJMD 5 tahun kemarin pasangan Airin- Ben itu pada peningkatan akses pendidikan, Kesehatan dan infrastruktur. Namun melihat kenyataan pelayanan di RSUD ini masih sangat jauh,” kata dia Selasa (18/04/2017)

Diterangkan Eeng, pihaknya beberapa kali mendapat laporan masyarakat akan buruknya kualitas pelayanan RSUD Tangsel yang berada di Jalan Raya Padjajaran, Kecamatan Pamulang, Banten itu. 

Saya sudah lakukan sidak langsung ke RSUD pekan lalu, memang ini menjadi keluhan masyarakat dan diakui sendiri oleh managemen Rumah Sakit,” kata dia.

Dari keluhan buruknya pelayanan di RSUD itu, dia menyoroti soal keterbatasan ruang rawat inap dan belum maksimalnya pelayanan pasien rawat jalan. 

Diakui Dirut RSUD Kota Tangsel, Suhara Manulang, persoalan tersebut lantaran tidak adanya lagi ruang bagi pasien rawat inap sehingga terjadi penolakan berobat di tempat itu. 

“Kami terbatas, karena baru ada 121 tempat tidur. Sementara setiap hari ada ratusan pasien datang,” jelas Suhara. 

Jika suatu penyakit sedang mewabah, seperti Demam Berdarah atau lainnya, pihaknya pun megaku terpaksa merawat pasien di atas kursi roda atau ditempatkan diluar kamar rawat inap. 

“Jadi bukan kami tidak mau melayani pasien, tapi bagaimana harus kami lakukan itu,” uvapnya

Untuk saat ini saja, pihaknya merasa beruntung karena diberikan kewenangan untuk menggunakan lantai satu dan lima di gedung yang berproses hukum itu. 

“Kami belum bisa manfaatkan maksimal gedung 2 ini, sekarang baru lantai 1 dan 5 yang bisa dimanfaatkan dengan status pinjam pakai karena masih berproses hukum,” kata dia. 

Selain pasien pemegang KTP Tangsel yang bisa menikmati layanan pengobatan dan perawatan secara cuma-cuma, pasien BPJS yang datang dari luar Kota Tangerang Selatan diterangkannya cukup membludak. 

Sehingga pihaknya sangat berharap berlanjutnya proyek pembangunan gedung 2 RSUD tersebut. 

“Kabarnya sudah bisa dilanjutkan tahun ini dan itu menjadi harapan Kami,” kata Suhara. 

Dikatakannya jika proyek pembangunan gedung 2 RSU yang secara fisik hanya tinggal finishing itu, akan dapat menambah 200 tempat tidur serta tenaga medis yang otomatis juga akan bertambah.

“Sambil menunggu itu berproses kami harapkan juga gedung 3 bisa berjalan,” harap Suhara.(cep)




Polresta Tangerang: Jangan Ada Pengerahan Massa ke Jakarta

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Jelang Pilkada DKI putaran kedua, Polresta Tangerang mengimbau masyarakat Kabupaten Tangerang untuk tidak berangkat ke Jakarta.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri meminta masyarakat Tangerang tak berangkat ke Jakarta.**Baca Juga: Jelang Pilgub Jakarta GT dan Merak Dijaga Ketat

“Jangan ada yang ke Jakarta, biarkan masyarakat Jakarta yang merayakan pesta demokrasinya, masyarakat Tangerang tak perlu ikut,” ungkapnya, Selasa (18/4/2017).

Asep menambahkan, nantinya apabila masih terdapat masyarakat Tangerang yang berangkat ke Jakarta terkait pengerahan massa Pilkada DKI, pihaknya akan meminta masyarakat untuk tidak berangkat.**Baca Juga: Polres Tangsel Kerahkan 575 Personel ke Jakarta

“Nanti para petugas yang berada di perbatasan akan melakukan pemeriksaan dan apabila ada masyarakat yang tetap berangkat ke sana kita akan cegah dan meminta untuk tidak berangkat ke sana,” tutupnya.(Shy)




Mandeg, Proyek GB Tangsel Belum Direkomendasi BPK

Alat berat di Gelanggang Budaya Tangsel. (Yud)

Kabar6-‎Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengakui bahwa proyek Gelanggang Budaya di Taman Kota 2, Kecamatan Serpong, sempat mangkrak setahun. Tahap pertama proyek itu telah menyedot Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 sebanyak Rp7,18 miliar, dan belum rampung.

Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran, Buwana Mahardika mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui secara persis alasan tahun lalu proyek pembangunan sempat terhenti. Padahal, pada 2016 sempat masuk ke Unit Layanan Pengadaan dan dilelang tetapi batal.**Baca Juga: Rumah Panggung di GB Tangsel Sudah Reot

“Bisa jadi karena itu (adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan),” ungkapnya menjawab per‎tanyaan kabar6.com ditemui di kantornya kawasan Pamulang, Selasa (18/4/2017).**Baca Juga: Mau Foto di Rumah Bambu, Bayar Dulu ‘Uang Jago’

Buwana menjelaskan, proyek pembangunan Gelanggang Budaya tahun kemarin sempat mandeg lantaran belum ada rekomendasi dari BPK. Sehingga lelangnya tidak bisa‎ dilanjutkan.

‎Menurutnya, tahap kedua proyek lanjutan Gelanggang Budaya kini sedang dipersiapkan. Dibutuhkan dana segar sekitar Rp5 miliar untuk melanjutkan sejumlah sarana dan prasarana yang telah ada. 

Kini pihaknya sedang persiapkan lelang dan diperkirakan awal Juni pekerjaan sudah ‎mulai dilaksanakan. Sarana dan prasarana yang jadi prioritas antara lain ampiteater, toilet, musala, dan lain sebagainya.

“Karena jujur saja saya sama bambu gak familiar. Saya mau tanyakan dulu ke Akademi Bambu Nusantara, bangunan panggungnya harus diapakan,” terang Buwana.(yud)

 




Meriah…! Walikota Tangerang Buka O2SN Tingkat SD

Walikota Tangerang saat membuka O2SN Tingkat SD.(hms)

Kabar6-Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Kota Tangerang yang mengusung visi Akhlakul Karimah. 

Salah satu cara yang menjadi agenda tahunan adalah gelaran Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Sekolah Dasar. 

Ya, O2SN sedianya menjadi sarana untuk mengimplementasikan apa yang telah dipelajari di sekolah agar dapat bersaing dengan peserta lain dalam menunjukan minat, bakat dan prestasinya di bidang olahraga. 

Selain itu pula, kegiatan O2SN juga dapat menjadi ajang untuk melatih jiwa sportifitas dari seluruh siswa sejak usia dini.

Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah yang secara resmi membuka perlombaan O2SN ini mengungkapkan harapannya kepada seluruh peserta agar anak-anak di kota Tangerang,untuk siap berprestasi demi memajukan kota Tangerang yang berprestasi.

Walikota Tangerang saat membuka O2SN Tingkat SD.(hms)

“Anak-anak Kota Tangerang harus siap berprestasi untuk kota Tangerang yang berprestasi” ungkap Walikota ketika memberi sambutan pada pembukaan O2SN di lapangan Ahmad Yani, Kecamatan Tangerang, Selasa (18/4/2017).

Acara yang mengambil tema melalui O2SN membentuk pelajar yang berprestasi dan berbudi pekerti luhur ini berlangsung selama dua (2) hari pada tanggal 18 April hingga 19 April 2017. 

Adapun jumlah peserta yang mengikuti lomba sebanyak 472 atlet dan akan memperebutkan piala dari 11 cabang olah raga yang dilombakan.

Acara pembukaan lomba O2SN jenjang sekolah dasar ini semakin menarik dengan pelepasan ratusan balon yang dilakukan serentak oleh peserta lomba dan Wali Kota. 

Tak ketinggalan rangkaian siswa siswi yang mengenakan baju adat serta atraksi dari barongsai dan ondel-ondel turut memberi warna pada gelaran ini.

Pada kesempatan tersebut, turut dilakukan pula penyerahan secara simbolis Kartu Tangerang Cerdas kepada Muhammad Nur Wildan dan Delia Pratini pelajar kelas V SDN Ahmad Yani, sebagai bukti komitmen pemerintah kota Tangerang dalam memberikan pendidikan yang terbaik dan berkualitas bagi anak-anak di kota Tangerang.

“Beasiswa ini diberikan agar anak-anak kota Tangerang memiliki pendidikan yang berkualitas. Agar ke depan, anak-anak kita memiliki kehidupan yang lebih baik lagi untuk masa depannya,” ucap Walikota lagi.(ADV)




Hore, Tahun Ini Tandon Nusa Loka Dibangun

Sekretaris Dinas PU Kota Tangsel Aris Kurniawan. (az)

Kabar6-Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tahun ini fokus pada pembangunan Tandon Nusa Loka, di Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sekretaris Dinas PU Aris Kurniawan mengatakan Tandon Nusa Loka ini akan dibangun di atas lahan seluas 1,2 hektare. Luas tandon itu sendiri, lanjut Aris yakni lima ribu meter persegi dengan kedalaman empat meter.**Baca Juga: Akses Jalan Menuju Tandon Ciater Dibeton

“Tandon Nusa Loka ini mampu menambung debit air hingga 20 ribu meter kubik,” ungkap Aris menjelaskan kepada Kabar6.com, Selasa (18/4/2017).

Pembangunan Tandon Nusa Loka ini menurut Aris, ditarget rampung pada 2017. Lama pengerjaannya sekira enam bulan. Keberadaan tandon ini akan menampung debet air dari dua perumahan. Yakni, Perumahan Nusa Loka dan Ciater Permai.**Baca Juga:  DBMSDA Targetkan Tahun ini Bangun Tandon Soelar

“Warga sekitar kerap mengeluhkan genangan air. Makanya tandon tersebut salahsatu upaya Dinas PU Kota Tangsel untuk menampung debet air,” katanya.(az)

 

 




Efek Alfamart Ritel Lain Ngeri Ngumpul Sumbangan

Kabar6-Adanya kasus transparansi dana sumbangan yang dilaporkan oleh konsumen sekaligus donatur, Mustolih Siradj terhadap retail Alfamart yang berujung digugat di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang ternyata menimbulkan efek domino.

Bagaimana tidak, akibat kasus tersebut sejumlah retail di Indonesia memilih untuk menghentikan kegiatan penerimaan sumbangan.

“Menurut saya itu hal positif, daripada nanti digugat oleh konsumen. Saya dengar informasi, akhir Maret lalu ada Lokakarya Filantropi Indonesia. Gara-gara ada kasus sidang Alfamart semua retail berhenti untuk minta sumbangan,” ujar Mustolih usai menghadiri persidangan di PN Tangerang, Selasa (18/4/2017).

Menurutnya, setiap retail memiliki hak untuk meminta sumbangan kepada konsumennya asalkan menyampaikan transparansi dana sumbangan tersebut.

“Apakah transparansi yang mereka lakukan sudah sesuai dengan yang diminta dan diatur oleh UU Nomor 14/98 tentang Keterbukaan Informasi Publik, jangan sampai donasi konsumen diklaim lagi sebagai CSR (Coorporate Social Responsibility). Saya tidak anti sumbangan, tapi saya ingin memperkuat institusi sumbangan agar tidak dicurigai masyarakat dengan meminta transparansi dana sumbangan,” pungkasnya. (tia)

 

 




Mustolih : Sudah Kami Duga Gugatan Alfamart Ditolak

Sidang kasus Alfamart di PN Tangerang.(foto:tia)

Kabar6-Mustolih Siradj, konsumen sekaligus donatur retail Alfanart telah menduga Pengadilan Negeri (PN) Tangerang tidak menerima gugatan yang diajukan oleh Alfamart.

“Putusan semacam ini dari awal sudah kita duga. Sudah terprediksi sesuatu yang bukan kejutan lagi. Kami yakin, eksepsi kami atas gugatan Alfamart akan diterima bukan soal kompetensi tapi terkait error impersona, seperti ada pihak yang seharusnya tidak dilibatkan malah dilibatkan,” ujar Mustolih usai menghadiri persidangan di PN Tangerang, Selasa (18/4/2017).

Mustolih menjelaskan, dalam kasus ini Komisi Informasi Pusat (KIP) berperan sebagai wasit yang seharusnya tidak dijadikan pihak dalam gugatan.

“KIP sebagai juri atau wasit tapi kenapa kemudian oleh Alfamart malah ditarik dalam persidangan sehingga hakim tidak sampai mengadili pokok perkara bahwa sengketa donasinya perlu dibuka atau tidak,” jelasnya.

Kini, Mustolih pun masih menunggu sikap dari Alfamart terkait hasil putusan sidang gugatan tersebut.

“Putusan di tingkat pengadilan baru ingkrah setelah 14 hari putusan ditingkat pengadilan dan tidak ada kasasi. Jika Alfamart tidak mengajukan kasasi, maka Alfamart wajib membuka informasi 11 poin yang saat itu saya ajukan berkaitan dengan transparansi dana sumbangan,” tegasnya. (tia)




Kakek Spesialis Pemerkosa Gadis Cilik Diciduk

Kabar6-Seorang kakek berinisial RO(53), pelaku pemerkosaan sejumlah anak dibawah umur di kawasan Ciledug, Kota Tangerang diringkus kepolisian Polsek Ciledug.

Kapolsek Ciledug, Kompol Sutrisno mengatakan pelaku diciduk usai pihaknya mendapatkan laporan dari salah seorang korban berinisial MF (13) yang masih duduk di bangku Sekolag Dasar.

“Pelaku sudah kita tangkap dan ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (12/4/2017) lalu. Hingga saat ini, korban yang sudah melapor baru MF yang masih duduk disekolah dasar,” ujar Sutrisno, Selasa (18/4/2017).

Dari keterangan pelaku, kata Sutrisno, ia sudah berhasil memperkosa sebanyak enam anak di bawah umur. 

“Pertama anak umur 6 tahun dari ibu berinisial N, lalu korban RE yang disetubuhi di perkebunan tanah seratus, lalu anak kelas 2 SMP namun tersangka lupa namanya, selanjutnya A, dan D (11) yang masih duduk dikelas 5 SD,” paparnya.

Modus yang digunakan pelaku untuk menyebutubuhi para korban dengan mengiming-imingi sejumlah uang kepada korban.

“Dari keterangan MF, saat ia pulang sholat di Musala dekat rumahnya di RW 05 Kelurahan Sudimara Jaya, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, ia dipanggil oleh pelaku dan ditawari uang. Korban pun mau dan diajak ke rumah pelaku,” jelasnya.

Sesampainya di dalam kamar rumah pelaku, korban diminta untuk membuka celananya sembari pelaku pun turut membuka celananya.

“Dari hasil pemeriksaan baru satu kali menyetubuhi MF. Saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Ciledug dan dijerat UU perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” pungkasnya. (tia)