Bayar PBB-P2 Kota Tangerang Bisa di Minimarket

Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang, Herman Suwarman.(foto:tia)

Kabar6- Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang telah memberikan kemudahan tempat pembayaran pilihan PBB-P2 melalui perusahaan retail Indomaret dan Alfamart untuk mempermudah pembayaran PBB yang dapat dilakukan di gerai kedua perusahaan retail tersebut.

Setelah berjalan selama tiga bulan terakhir pembayaran PBB berjalan, tingkat partisipasi pembayaran di kedua gerai tersebut sudah mulai terlihat hasilnya. 

“Dari 84.496 Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dengan nilai 0 – 2 juta rupiah yang dibayarkan hingga akhir April 2017, tingkat partisipasi masyarakat baru mencapai 1,66 persen atau sebanyak 1.403 SPPT saja yang melakukan pembayaran PBB di retail Indomaret dan Alfamart,” ujar Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang, Herman Suwarman kepada kabar6.com, Selasa (9/5/2017).

Herman menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya tempat pembayaran pilihan pada kedua retail tersebut dapat memudahkan dan mendekatkan serta lebih terjangkau bagi warga untuk masyarakat/ wajib pajak yang memiliki keterbatasan waktu dan jarak dalam melakukan pembayaran PBB-P2 di Bank BJB.

Bagaimana tidak, pembayaran PBB-P2 dapat dilakukan di seluruh gerai retail Indomaret dan Alfamart di seluruh Indonesia kapanpun tanpa perlu repot datang ke kantor PBB atau ke bank.

“Kalau biasanya Wajib Pajak harus ke bank dulu, jauh, sekarang hanya perlu ke Indomaret atau Alfamart dimana pun, tinggal membawa Nomor Objek Pajak saja langsung bisa diproses,” jelasnya.

Program yang dijalankan sejak Februari 2017 tersebut juga telah disosialisasikan kepada masyarakat melalui spanduk dan di tiap gerai retail Indomaret dan Alfamart.

“Ya, kami sudah sosialisasikan kepada warga, dan tentunya sosialisasi ini akan terus ditingkatkan untuk meningkatkan angka partisipasi warga dalam melakukan pembayaran ke gerai retail. Pelayanan ini untuk memudahkan warga,” imbuhnya.

Herman juga menghimbau kepada warga Kota Tangerang untuk segera membayarkan pajak sebelum jatuh tempo dengan berbagai pilihan cara pembayaran yang telah tersedia.

“Warga Kota Tangerang bisa bayar langsung ke kantor kami di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, bisa melalui Bank BJB, dan yang paling mudah lagi bisa bayar di gerai retail Indomaret dan Alfamart di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (adv)




Angkot Tetap Ngetem di Leter S

Angkot ngetem di letter S, siapa perduli.(foto:dina)

Kabar6-Sejumlah angkutan umum masih saja melanggar rambu-rambu lalu lintas di Jalan Raya Serpong, Tangerang Selatan.Ngetem di rambu leter S.

Angkutan umum yang ‘ngetem’ini tidak perduli meski warga pengguna jalan lainnya merasa gerah dan sebel.

 Andi (24) seorang pengendara motor yang selalu melewati jalur ini untuk berkerja selalu dibuat kesal oleh ulah para supir angkot.

“Iya, itu padahal ada rambu untuk dilarang berhenti, tapi masih aja suka berhenti dan ngetem disitu, kan jadi bikin macet apalagi kalau jam pergi kerja dan pulang kerja,” ujarnya.” Lagian petugasnya mana ih.”

Patauan kabar6.com, memang ada rambu dilarang berhenti namun sejumlah angkot nakal pun masih banyak yang melanggar rambu tersebut. (dina)




Warga Pesona Serpong: Jembatan Ini dari Tepung Kali Yak

Jembatan ini 2014 dibangun, 2017 sudah ambles.(foto:yud)

Kabar6-Infrastruktur jembatan perumahan Pesona Serpong, Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang baru dibangun pada 2014 lalu ambles. Warga sekitar‎ terisolasi dan mobilitasnya terganggu karena jalur alternatif sangat sempit.

Syarifudin, warga Blok B1 Nomor 15, mengatakan dirinya terpaksa harus memarkir mobil di luar kawasan perumahan. ‎Sebab akses jembatan sudah ditutup karena bila dilintasi dapat membahayakan pengendara.

“Cuma sini doang akses keluar masuk warga. Ini jembatan baru dibuat ambles, dari tepung kali waktu ngebangun,” katanya saat ditemui kabar6.com di sekitar lokasi, Selasa (9/5/2017).

Ia bersama sekitar 250 jiwa warga lainnya berharap Pemerintah Kota Tangsel dapat kembali membangun konstruksi jembatan lebih kokoh. Jalur alternatif yang ada hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

“Tetangga saya udah ada yang jatoh. Karena jalurnya curam dan licin,” ujar Syarifudin.

Sementara itu, tampak sejumlah pekerja sedang melebarkan jalan alternatif yang terletak di RT 005 RW 003, Kelurahan Kademangan, itu. Rencananya jalur tersebut dilebarkan menjadi tiga meter.

Pekerja terpaksa berhenti sejenak saat mobil Toyota Ayla B 1349 NRA milik warga sekitar melintas untuk keluar dari area perumahan Pesona Serpong. Tiba-tiba ban kendaraan itu slip karena tergelincir di jalan berpasir dan batu krikil itu.

“Enggak tahu kapan harus selesainya. Ini jalan mau di aspal,” ujar seorang mandor sambil membantu mendorong mobil warga.(yud)

______________________________________




Kecelakaan Tunggal di Tol Bitung

Kabar6-Telah terjadi kecelakaan tunggal di ruas tol Tangerang arah Bitung, tepatnya di KM 25 di lajur tengah, Selasa (09/05/2017) siang.

Belum diperoleh informasi apa penyebab kecelakaan dan apakah ada korban jiwa atau tidak.

Kini sedang ditangani petugas jalan tol.(z)




Banyak Jalan Rusak di Tangsel

 Kondisi di Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Setu.(foto:cep)

Kabar6- Aset jalan provinsi Banten di sejumlah ruas yang ada di Kota Tangerang Selatan, rusak berat. sehingga laju kendaraan melambat hingga membuat kemacetan di jalan tersebut. 

Jalan yang tak memiliki kelengkapan seperti drainase atau saluran air memperparah kondisi jalan tersebut. Pasalnya seringkali jalan menjadi cepat rusak meski selalu dilakukan perbaikan. 

“Ini proyek abadi Pemerintah,” ucap Asih (41), warga yang berada disekitar lokasi, Selasa (09/05/2017)

Dia justru menganjurkan jalan tersebut dilakukan betonisasi. Pasalnya, setiap kali hujan turun, air melimpas ke jalan.  

“Engga ada saluran air, pasti air hujan lari ke jalan. Ini yang bikin macet karena genangan air hujan dan air cepat merusak aspal. Maka wajar disebut proyek abadi,” Jelas dia. 

Selain di Jalan Setia Budi, kondisi jalan yang buruk juga ditemukan di Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Setu dan Jalan Raya Otista, Kecamatan Ciputa serta Jalan Pondok Cabe Raya Kecamatan Pamulang

“Saya kira karena kualitas aspalnya jelek,” cetus Rosita (40) warga Muncul, BSD yang melihat jalan rusak di Jalan Raya Puspiptek. 

Dijelaskannya, kondisi hujan yang terus datang hampir setiap hari membuat jalanan yang belum lama dilakukan pengaspalan ulang itu rusak parah. 

Jalan yang gelap di malam hari, menimbulkan kerawanan kecelakaan terutama bagi pengguna sepeda motor. Terlebih jalan tersebut memiliki kontur bidang miring sehingga pengendara kerap memacu laju kendaraan dengan kencang. (cep)




Cuaca Siang Hingga Sore Hujan

Kabar6- Beberapa wilayah Jabodetabek hari ini, Kamis, 9 Mei 2017 diperkirakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan diguyur hujan sedang pada siang hingga sore hari.

Dalam halaman resmi BMKG, memperingatkan agar waspada potesi hujan sedang disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jaksel, Jaktim, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor antara siang hingga sore hari.

Siang ini, hujan petir diperkirakan akan mengguyur Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, Bogor, Depok dan Tangerang.

Malam harinya, hujan ringan diprediksi akan turun di Jakarta Selatan, Depok dan Tangerang, hujan sedang di Bogor. 

Untuk dini harinya, seluruh wilayah Jabodetabek diprakirakan cerah berawan kecuali di Kepualaun Seribu yang akan dilanda hujan lokal.

Suhu di Jabodetabek hari ini akan berkisar antara 22 derajat Celcius hingga 33 derajat Celcius dan kelembaban udara antara 80 hingga 100 persen, demikian BMKG.(z/ntmc)




Pemkab Tangerang Tangani 4 Lokasi Banjir

Banjir Pasir Bolang. (shy)

Kabar6-Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang tengah fokus melakukan penanganan banjir pada sejumlah lokasi.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, saat ini terdapat empat lokasi yang menjadi perhatian khusus.**Baca Juga: Duh, Puluhan Korban Banjir Terserang Penyakit

“Ada empat lokasi yakni di Desa Pasir Bolang, Perumahan Mustika, Cirumpak dan Binong. Saat ini, empat lokasi tersebut dalam penanganan, untuk Perumahan Mustika sendiri tanggulnya dalam pembenahan,” ungkapnya usai memimpin pemecahan rekor muri minum tablet penambah darah, Selasa (9/5/2017).

Zaki juga menjelaskan, pihaknya pun akan melakukan normalisasi terhadap beberapa anak sungai di Kabupaten Tangerang untuk meminimalisir bencana banjir.

“Sebetulnya, banjir di Kabupaten Tangerang saat ini tidak terlalu parah dibanding tahun-tahun sebelumnya, meskipun masih banjir. Tapi, saat ini masih memang masih banjir dan kita masih melakukan penanganan soal banjir seperti pembenahan tanggul dan normalisasi,” pungkasnya. (Shy)




Aksi Minum Tablet Penambah Darah Masuk MURI 

Rekor MURI.(shy)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang kembali tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI). Rekor tersebut terpecahkan dengan melakukan aksi minum tablet penambah darah dengan jumlah peserta 4.480 siswi Sekolah Menengah Atas ataupun Menengah Pertama, Selasa (9/5/2017).

“Rekor muri ini kita gunakan juga sebagai bentuk motivasi dan pengetahuan juga untuk membiasakan diri para remaja putri menjaga pola hidup agar tidak terkena anemia,” ungkap Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Zaki mengatakan, dalam rekor muri yang dilakukan tersebut, sebelumnya pernah dilakukan pula pada daerah Jombang, Jawa Tengah.

“Sebelumnya pernah dilakukan juga di Jombang dengan kurang lebih diinformasikan pihak muri sebanyak 3 ribuan dab saat ini, terpecahkan sudah oleh Kabupaten Tangerang,” terangnya.

Aksi tersebut pun, turut menjadi rangkaian peringatan HUT Tim PKK Kabupaten Tangerang ke-45 yang digelar di Lapangan Maulana Yudha Negara, Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang. (Shy)

 




Bu Airin, Warga Kampung Sengkol Harus Direlokasi

BPBD di lokasi longsor

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebutkan ada dua pilihan bagi warga Kampung Sengkol RT 004 RW 02, Kelurahan Muncul, Setu. 

Di bagian bawah tebing curam setinggi 15 meter rawan longsor itu terdapat pemukiman yang dihuni 54 kepala keluarga.

Kepala pelaksana BPBD Kota Tangsel, Chaerudin, mengatakan‎ dengan diketahui faktor penyebab utama terjadinya pergeseran tanah menyebabkan lima bangunan rumah warga sekitar rusak parah. Maka tentunya diperlukan sebuah langkah dan keputusan yang tepat agar tidak timbul korban jiwa.**Baca Juga: Longsor, Warga Kampung Sengkol Tak Bisa Tidur Tenang

“Dan rekomendasi sudah kita siapkan untuk disampaikan kepada Walikota Tangsel,” katanya kepada kabar6.com di lokasi perkara, Selasa (9/5/2017).

Ia menyebutkan, pertama adalah menjauhkan masyarakat sekitar dari resiko dan ancaman bencana yang ada yaitu, relokasi. Sebab bencana tanah longsor ini adalah bom waktu yang dapat terjadi kapan pun.

Chaerudin menjelaskan, hal terpenting adalah lokasi tempat relokasi yang ditentukan harus berada di zona bebas dari ancaman bencana. ‎BPBD sebagai perangkat daerah yang‎ tugas pokok dan fungsinya memegang kendali komando serta pelaksana penanggulangan bencana telah siap.

“Opsi kedua adalah mendekatkan masyarakat dengan bencana,” jelasnya.**Baca Juga: Jembatan Putus Warga Terisolir

BPBD Kota Tangsel mengaku siap melakoni fungsi pelaksana penanggulangan bencana yang melekat.

Program maupun kegiatan akan disusun serta direncanakan bersama seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).

Misalnya dengan pembangunan sistem peringatan dini pergerakan tanah atau lews (landslite early warning system). Kemudian, lanjut Chaerudin, dengan penyusunan rencana kontinjensi pergerakan tanah. 

Komunitas warga komunitas siaga bencana juga perlu dibentuk. Langkah tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana, pemetaan jalur evakuasi, pembuatan papan informasi kebencanaan, dan lain sebagainya.

“Mudah-mudahan secepatnya ada keputusan. Dan tidak terlalu lama. Sebab ini (bencana longsor) adalah bom waktu,” tambahnya.(yud)




Longsor, Warga Kampung Sengkol Tak Bisa Tidur Tenang

Warga Kampung Sengkol. (Yud)

Kabar6-Musibah tanah longsor pernah terjadi di Kampung Sengkol RT 004 RW 002, Kelurahan Muncul, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kejadian serupa terulang pada Jumat malam kemarin hingga menyebabkan empat rumah rusak berat dan 13 jiwa penghuninya mengungsi.

“Tahun 2004 saya termasuk korban. Dan sekarang menurut saya seperti bom waktu saja,” kata Ketua RW 002, Siswanto di sekitar lokasi perkara, Senin (8/5/2017).

Ia mengenang, meski insiden longsor ketika itu tidak menimbulkan‎ korban jiwa tapi masih membekas dibenaknya. Rumahnya ikut rusak dihantam longsoran material tanah bukit curam.**Baca Juga: BPPT: Pemukiman di Setu Rawan Longsor

Musibah tanah longsor yang terjadi saat daerah tanah kelahirannya masih menginduk kepada Kabupaten Tangerang itu sempat ditinjau era Bupati Ismet Iskandar. Siswanto pun meminta petunjuk dari‎ pemerintah daerah untuk para warganya.

‎”Untuk kedepan harus bagaimana apalagi warga begini (cemas), saya pun kalau tidur enggak tenang.‎ Saya mohon dibantu, apakah harus direlokasi atau bagaimana,” terang Siswanto.**Baca Juga: Jembatan Putus Warga Terisolir

Di lokasi sama, Lurah Muncul Ahma HG‎, mengungkapkan agar seluruh warganya yang bermukim di wilayah rawan longsor bisa mendengarkan rekomendasi dari tim ahli. Tentunya hal tersebut demi kebaikan semua warga lantaran sudah dilakukan kajian akademis.

“Kalau harus pindah ya warga harus ikhlas, jangan berkecil hati. Tentunya pemerintah ingin yang terbaik‎ buat semuanya,” pesan Ahmad.(yud)