1

Ulah ‘Cabe-cabean’ Jadi Omongan Lagi

Kabar6- Foto ulah anak-anak sekolah yang diberi predikat cabe-cabean diunggah lagi di media sosial grup @roda2blog dan jadi pembicaraan serta diramaikan dengan beragam komentar.

Ada yang komentar biasa-biasa saja, ada yang bilang norak, dan bahkan ada yang menyebut mereka sudah mengidap gangguan jiwa.

Kalau diamati fotonya, ulah para pelajar sekolah ini memang kacau, mengendarai motor bonceng tiga, tidak menggunakan helm, plat nomornya dicopot dan bahkan gaya berboncengannya seolah-olah mau membuat trend baru.(z)

  Lihat juga video anak-anak SMA




BNN Tangsel Sergap Gerombolan Pecandu Sabu

Kepala BNN Tangsel, AKBP Heri Istu Hariono.(yud)

Kabar6-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menangkap gerombolan pecandu sabu diwilayahnya. Para pemadat itu ditangkap usai pesta sabu di salahsatu kamar kos di sekitar kawasan Taman Jajan, Kecamatan Serpong.

“Iya, tapi saya belum bisa sebutkan identitasnya karena datanya belum sampai ke saya,” kata Kepala BNN Kota Tangsel, Ajun Komisaris Besar Heri Istu Hariono di Serpong‎, Jum’at (21/4/2017).

Ia mengakui bila hasil tes urine terhadap para pecandu yang jumlahnya lebih dari dua orang itu terbukti positif. Meski demikian petugas yang memergoki pelaku tidak menemukan barang bukti kristal haram.

“Cuma bong sama plastik klip bekas kemasan sabu,” ujar Heri. Menurutnya, hingga kini pihaknya masih melakukan penyidikan dan pengembangan kasus tersebut.**Baca juga: Harga Ganja Mahal, Sabu Jadi Trend.

Ditanya ihwal inisial masing-masing pelaku serta profesi para pelaku yang santer tersiar dari kalangan kontraktor proyek di Kota Tangsel. Heri enggan menyebutkan dengan dalih dirinya belum mengantongi data.**Baca juga: LIKPUT Buka Bukti Baru Kasus LKS Tangsel 2015, Ini Buktinya.

“Hari Selasa besok deh akan kita rilis ke temen-temen media,” ujarnya usai hadiri acara Peresmian Mapolres Tangsel.**BaTol Tangerang Merak Diperkirakan Meningkat.ca juga:

Sementara, informasi yang diterima kabar6.com, sejumlah pecandu sabu yang tertangkap itu masing-masing berrinisial, At, Id dan Tdj.(Tim K6)




Tol Tangerang Merak Diperkirakan Padat

Kabar6-Libur panjang Isra’Mi’raj kendaraan yang melintas di Tol Tangerang-Merak diperkirakan akan meningkat sekitar 5 persen.

Demikian dijelaskan Kepala Divisi Hukum dan Humas Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak Indah Permanasari di Serang, Jumat (21/4/2017).

Menurut Indah, volume trafik kedaraan pada hari biasa rata-rata 135.000 kendaraan, sementara pada libur panjang biasanya dan besok diprediksi akan mencapai sekitar 141.750 kendaraan.

” bila terjadi peningkatan kedaraan melewati batas aman di Gerbang Tol Serang Timur akan dialihkan ke Serang Barat, demikian juga di GT Cilegon.” kata Indah.(z)




LIKPUT Buka Bukti Baru Kasus LKS Tangsel 2015, Ini Buktinya

 

Surat Dindik Tangsel.(ist)

Kabar6-Tim Advokasi Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang (Likput) memastikan akan segera melayangkan laporan baru berikut bukti tambahan atas kasus dugaan penyelewengan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam pengadaan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Sekolah Dasar (SD) tahun 2015. 

“Pekan depan kita akan buka laporan baru. Sekaligus kita akan dorong sejumlah bukti atas dugaan kasus tersebut seperti yang diinginkan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang,” ujar Koordinator Tim Advokasi Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang (Likput) Romli Sanjaya kepada kabar6.com, Jumat (21/4/2017).

Sejumlah bukti yang akan diajukan tersebut, kata Romli, diantaranya adalah contoh buku LKS yang sudah dibagikan kepada siswa SD di Tangsel, surat usulan perubahan paket pekerjaan dari PPK dan Pokja ULP KOta Tangsel, yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Tangsel kala itu, Matodah yang kini menjabat sebagai Kepala Inspektorat Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Bukti yang akan kita dorong itu sekaligus untuk membantah pernyataan Mantan Kepala Dindik Tangsel, Mathodah yang sebelumnya mengaku tidak tahu-menahu dengan kasus dugaan penyelewengan Dana BOsda tahun 2015 tersebut,” ujar Romli lagi.**Baca juga:  PNS Selingkuh di Hotel Tangsel Digrebek Suaminya.

Diketahui sebelumnya, Kepala Inspektorat Kota Tangsel Mathodah membantah adanya dugaan penyelewengan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Tangsel dalam program Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Sekolah Dasar (SD) pada 2015.**Baca juga: ASN Pemkot Tangsel Disinyalir ada Yang Pakai Ijazah Bodong.

Mathodah mengatakan, bila sedianya penyaluran dana BOS tersebut langsung ke sekolah. dan, penyaluran dana BOS tersebut tidak melalui dinas.**Baca juga: Kejari Didesak Usut Dugaan Penyelewengan BOS 2015 di Tangsel.

“Enggak benar itu. Penyaluran dana BOS kan langsung ke sekolah,” ungkap Mathodah menjelaskan melalui sambungan telepon, Selasa (18/4/2017).**Baca juga: KPK:‎ Konspirasi Korupsi di Tangsel Gila-gilaan.

Ditanya terkait pengadaan LKS melalui badan hukum perusahaan, Mathodah enggan menjawab lebih rinci. “Kalau itu saya lupa. Sudah enggak ingat saya. Coba biar lebih jelas tanya ke Kabid-nya, Pak Yahya,” paparnya.(Bang Luhut)




Berkas Teroris ANS Dilimpahkan ke JPU

Kasipidum Kejari Tangerang, Pradhana.(*)

Kabar6-Berkas perkara Adam Noor Syam (ANS), terduga teroris, warga Jalan Langgar Utara No. 75, RT03/01, Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, dilimpahkan Tim Penyidik Densus 88 Antiteror Mabes Polri ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang, Jum’at (21/4/2017).

Berkas perkara pria berprofesi sebagai pengemudi ojek online yang ditangkap Densus 88 di Kampung Curug RT02/01, Kelurahan Babakan, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), telah dinyatakan lengkap atau masuk Tahap II oleh Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU).

“Hari ini, perkara tindak pidana terorisme atas nama ANS alias Ismail alias Adam Bin Samidi, telah dilakukan Tahap II dari Densus 88 kepada penuntut umum,” ungkap Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Kabupaten Tangerang, Pradhana, kepada Kabar6.com, petang tadi.

Penyerahan Tersangka, berikut barang bukti dari penyidik kepada penuntut umum, kata Pradhana, mendapat pengawalan ketat dari sejumlah personil Densus 88.

Dalam waktu dekat, tim JPU akan segera melimpahkan perkara itu ke Pengadilan Negeri Tangerang.

“Saat ini, Tim JPU akan mulai menyusun dakwaan terhadap ANS,” katanya.

Diketahui, ANS merupakan satu dari tiga pelaku terduga teroris yang ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, pada Rabu (21/12/2016).

Ia ditangkap dalam keadaan hidup, sedangkan tiga pelaku lainnya tewas saat terjadi baku tembak dengan Tim Densus 88.(Tim K6)




Harga Ganja Mahal, Sabu Jadi Trend

Kabar6-Polresta Tangerang Kasat Narkoba Kompol Sukardi mengatakan bahwa sampai saat ini kasus penyalahgunaan sabu jadi lebih banyak dibandingkan kasus ganja. 

“Untuk tahun ini sih, yang lagi ‘ngetrend’ ya sabu, dan itu lebih banyak kasusnya dibandingkan ganja,” ujar Kompol Sukardi, Jumat(21/4/2017).

Karena itu tahun ini harga ganja jadi mahal meningkat menjadi Rp4 juta perkilogram.

“Mungkin karena harga ganja mahal, jadi kasusnya tidak terlalu banyak dibandingkan tahun kemarin. Harga ganja untuk tahun ini mencapai 4 Juta Rupiah untuk 1kilogramnya,” ungkapnya. (dina)




Kasat Narkoba di Mess Pramugari Lion Air

Kasat Narkoba Polresta Tangerang Kompol Sukardi bersama reporter Kabar6.com.(foto:BL)

Kabar6-Kasat Narkoba Polresta Tangerang Kompol Sukardi melakukan Bimbingan Penyuluhan Narkoba di Mess Pramugari Lion Air, Telaga Bestari, Balaraja Timur, Kabupaten Tangerang (21/4/2017).

“Ya, kemarin malam (20/4/2017) saya ada di Mess Pramugari Lion Air melakukan bimbingan dan penyuluhan narkoba untuk para awak maskapainya,” ujarnya.

Diketahui, bahwa perusahaan Lion Air pernah terjerat dalam kasus narkoba, dan sudah beberapa kali awak maskapainya tertangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).

Diantara awak kabin Lion Air yang pernah ditangkap adalah Winnie Raditya karena kedapatan menyimpan sabu di pakaian dalamnya pada 6 April 2011, Muhammad Nasri tertangkap tengah berpesta sabu bersama rekannya co-pilot Husni Thamrin dan Imron di pertengahan 2011, kemudian Pilot Hanum Adiyaksa ditangkap saat sedang mengisap sabu pada Januari 2012, Pilot Syaiful Salam tertangkap sedang mengisap sabu di kamar Hotel pada 4 Febuari 2012, dan tiga awak maskapai yaitu co-pilot, pramugara, dan pramugari ditangkap saat tengah berpesta sabu di sebuah apartemen pada 19 Desember 2015. (dina)




Kejari Soroti Ijazah Bodong ASN di Tangsel

Kejari Kabupaten Tangerang bersama Pemred Kabar6.com. (Tim K6)

Kabar6- Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang juga bakal memantau banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang diduga melakukan penyalahgunaan wewenang menggunakan ijazah abal-abal. 

Dugaan penyalahgunaan wewenang dengan menggunakan ijazah Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Yayasan Pembina Penyelenggara Adminstrasi Niaga/Negara (YAPPANN) bakal disikapi serius oleh Kejari Kabupaten Tangerang.**Baca Juga:ASN Pemkot Tangsel Disinyalir ada Yang Pakai Ijazah Bodong

“Ya, nanti persoalan ijazah itu juga akan kita pantau dan selidiki,” ungkap Kepala Kejari Kabupaten Tangerang Firdaus menjelaskan, Rabu (19/4/2017).

Koordinator Tim Advokasi Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang Romli Sanjaya mengatakan Penyalahgunaan wewenang tersebut digunakan oknum ASN untuk memperoleh promosi jabatan pada rotasi pejabat Februari 2017 lalu. Diduga, ada ratusan ASN yang menggunakan ijazah STIA YAPPANN dari 2009 hingga 2014.**Baca Juga: Lagi, Dugaan Ijazah Bodong di Tangsel Dilaporkan ke KASN

“Ijazah abal-abal tersebut diindikasikan digunakan untuk kepentingan promosi jabatan. Artinya, ada potensi kerugian negara. Gaji dan tunjangannya kan dibayar oleh uang negara,” paparnya.

Sebelumnya, Koordinator Tim Advokasi Lembaga Independen Kajian Publik Tangerang Romli Sanjaya mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk menyikap penyalahgunaan wewenang tersebut.**Baca Juga: BKPP : Saya akan Cek Ijazah Bodong ASN di Tangsel

“Kami sudah mengirimkan surat ke KASN. Jika tidak disikapi oleh Pemkot Tangsel, kami juga akan melaporkan ke Kejaksaan,” ungkap Romli menjelaskan kepada Kabar6.com, Senin (17/4/2017).

Dari data yang diperoleh, lanjut Romli, pihaknya menemukan sejumlah ASN yang diduga menggunakan ijazah bodong. yakdi di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMBTSP) Kota Tangsel dan Unit Layanan Pengadaan (ULP).

“Di Dinkes inisialnya D dan M. di DPMPTSP inisialnya T dan di ULP inisialnya I,” ujarnya.(Tim K6)

 




Maksudnya Mau Bisnis Malah Ditusuk Hingga Tewas

Kabar6-Warga Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang berinisial J (30) ditemukan tewas dengan luka tusuk di sebuah warung kawasan Perumahan Adiyasa, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Jumat (21/4/2017).

“Ya betul, J diduga merupakan korban pengeroyokan, karena pada saat ditemukan ia masih hidup, namun tewas diperjalanan menuju rumah sakit, karena kehabisan darah akibat luka tusuk itu,” ujar Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Gunarko saat dikonfirmasi kabar6.com.

Gunarko menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat J bertemu dengan seorang rekannya di sebuah warung untuk membicarakan bisnis.

“Jadi, menurut saksi, J dan rekannya bertemu untuk membicarakan bisnis, tapi justru terjadi cekcok hingga berujung penusukan. Sejauh ini dugaan kami dikeroyok, namun masih kami lakukan penyelidikan,” tutupnya. (Shy)




Gedung Parkir Terminal 3 Bandara Soetta Masuk Kabupaten

Sekda Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsyad.(foto:BL)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menegaskan bahwa gedung parkir di areal Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) masuk dalam wilayah administratifnya.

Demikian dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsyad, kepada kabar6.com, Jumat (21/4/2017).

Dijelaskannya, persoalan status gedung parkir itu akan dianggap selesai, bila merujuk batas wilayah, sebagaimana yang telah diputuskan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Pemeritah PRovinsi (Pemprov) Banten.

“Saya rasa soal gedung parkir di Terminal 3 Bandara sudah selesai, dan tidak perlu dipersoalkan lagi, karena sudah ada kesepakatan batas wilayah. Dan itu masuk dalam wilayah kita,” ujar Iskandar Mirsyad lagi.

Meski demikian, Iskandar juga menyebutkan bila pihaknya akan sangat terbuka bila pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang ingin membuka dialog dengan Pemkab Tangerang terkait hal itu.

Sebelumnya, Pihak Pemkot Tangerang juga mengklaim bila gedung parkir Terminal 3 itu masuk dalam wilayah administratifnya bila merujuk peta wilayah.

“Bila merujuk peta, gedung parkir itu masuk wilayah kami. Namun, Kabupaten Tangerang juga mengklaim hal serupa. Dan, jika wilayah itu jatuh ke Kabupaten Tangerang, maka kami terancam kehilangan potensi PAD dari sektor retribusi parkir hingga Rp1,4 miliar,” ujar Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Tangerang, Muhammad Nur beberapa waktu lalu.(Bang Luhut/dina)