Tiga Hari OPJ 250 Pengendara Ditilang

Razia Operasi Patuh Jaya di Tangerang Selatan.(foto:cep)

Kabar6. Selama tiga hari dilaksanakannya Operasi Patuh Jaya (OPJ) 2017, Satlantas Polresta Tangerang Tangerang selatan sudah melakukan penilangan pada Ratusan  pengendara. 

“Sampai hari ke tiga ini, kita sudah menilang sekitar 250 pelanggar lalu lintas” ujar AKP Lalu Hedwin Hanggara Kasat Polres Tangerang Selatan.Jum’at (12/05/2017)

Lalu menjelaskan, pelanggaran dalam razia tersebut didominasi kendaraan roda dua yang tidak menggunakan kelengkapan berkendara seperti helm ataupun surat administrasi mengemudi.

“Pengendara sepeda Motor kebanyakan ditilang karena melawan arus lalu lintas, melanggar marka jalan serta tidak pakai helm dan tidak punya SIM,” jelasnya

Lalu menghimbau masyarakat, bila berpergian hendaknya melengkapi diri dengan alat keselamatan seperti helm, serta membawa surat-surat kendaraan seperti STNK dan SIM. (Cep) 

 




Wah..!!! ‎IPNU Tangsel Endus Gerakan HTI Masif

Kabar6-Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Organisasi kemasyarakatan atau ormas itu dibubarkan karena dianggap ideologinya telah menyimpang dari Pancasila sebagai dasar negara.

“Pemkot (Pemerintah Kota) harus mengambil sikap agar juga membubarkan HTI di Tangsel,” kata Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kota Tangsel, Randi Hamdani lewat pesan resmi tertulis, Jum’at (12/5/2017).

Ia mengklaim, banyak kelompok pelajar dan elemen kemahasiswaan di Kota Tangsel telah disusupi paham HTI. Ormas tersebut dinilai telah membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)‎.

Penyebaran tentang khilafah baik melalui media sosial maupun selembaran buletin ke masjid-masjid harus terus diawasi secara serius sebagai tindaklanjut dari keputusan. Khusus ditingkatkan pelajar di sekolah serta mahasiswa di kampus.

IPNU mendorong pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tangsel segera melakukan evaluasi. Keberadaan kelompok rohani islam dan guru-guru agama yang berpotensi radikal.

Pemerintah pusat dan daerah, lanjut Randi, juga bertanggungjawab memberikan pembinaan terhadap kader HTI pascapembubaran. Tangungjawab pembinaan tak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tapi juga lembaga swasta lainnya.

“Walaupun tidak semua bisa berpotensi, tetapi sebagai jaga-jaga serta tindaklanjut dari keputusan pemerintah. Mari bersama-sama jaga kebhinekaan kita, Indonesia negara kita dan Pancasila adalah rumah kita,” ujar Randi.(yud)

 




Jelang Puasa Diskotik akan ‘Dibersihkan’

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, Alexander Yurikho. (ist)

Kabar6-Menjelang puasa Ramadhan, aparat kepolisian Tangerang Selatan akan melakukan razia miras, diskotik atau klub malam lebih intensif, meski selam ini razia tersebut juga sudah dilakukan.

Kasat Reskrim Tangerang Selatan, AKP Alexander Yurikho, mengatakan, pihaknya sudah melakukan razia tersebut di beberapa tempat, terutama terkait minuman keras (miras) dan akan kita musnahkan,” ujarnya, Jumat (12/5/2017).

Tak hanya miras lanjutnya, tempat-tempat yang dianggap dapat mengganggu jalannya ibadah puasa seperti diskotik atau klub malam, juga akan dilakukan razia lebih intensif oleh pihak kepolisian.

“Razia di diskotik atau klub malam atau tempat-tempat yang menjadi lokasi’esek-esek’,” kata AKP Alexander Yurikhonya,Jumat (12/5/2017).

Seperti diketahui, bahwa pihak kepolisian sudah melakukan razia sejak sebulan yang lalu dan akan terus dilakukan sampai awal bulan puasa nanti, termasuk razia lalu lintas. (dina)




Polisi ke Pasar Pantau Penimbunan Bahan Pokok

Aparat Kepolisian juga terjun ke pasar.(foto:shy)

Kabar6-Sejumlah aparat kepolisian Sektor Tigaraksa melakukan pemantauan pada sejumlah pasar yang berada di wilayah hukumnya.

Salah satunya di Pasar Tradisional Tapos, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Aparat melakukan pemantauan dengan menanyakan harga kebutuhan pokok saat ini serta, ketersediaan barang.

“Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penimbunan barang kebutuhan pokok karena, seperti yang kita tahu sebentar lagi ini mau puasa dan khawatir ada penimbunan,” ungkap Kapolsek Tigaraksa, Kompol Agus Hermanto, Jumat (12/5/2017).

Apabila pihak kepolisian menemukan adanya penimbunan bahan kebutuhan pokok, pihaknya akan melakukan tindakan tegas.

“Bagi penimbun barang kami akan tindak tegas sesuai dengan hukum, kami juga berharap warga ikut serta mengawasi peredaran dan ketersediaan barang agar terus bisa stabil hingga lebaran nanti,” pungkasnya. (Shy)




Puasa Masih Jauh, Bahan Pokok Sudah Melambung

Pedagang bahan pokok di Pasar Serpong.(foto:dina)

Kabar6-Menjelang bulan puasa, harga bahan pangan di sejumlah pasar sudah mulai meningkat nyaris seratus persen, seperti yang terjadi di Pasar Serpong, Jalan Raya Serpong, Serpong, Tangerang Selatan.

Seperti cabai rawit merah kini dipatok dengan harga Rp.75.000 perkilo, cabai merah Rp.40.000 perkilo, cabai rawit hijau Rp.35.000 perkilo, bawang merah Rp.35.000, Bawang Putih Kating Rp.60.000, bawah putih utuh Rp.50.000 perkilo.

Tak hanya bumbu dapur saja yang meningkat, harga ayam, daging, dan ikan juga mengalami kenaikan yang cukup mencolok.

Untuk harga Ayam sekilonya Rp. 22.000, Daging Sapi Rp.110.000 perkilo, Ikan Bandeng Rp.40.000 perkilo dan Ikan Tongkol Rp.35.000.

Pantauan Kabar6.com, harga kebutuhan pangan ini akan terus meningkat sampai bulan puasa tiba. (dina)




Bupati: Waspadai Makanan Berwarna Moncolok

Bupati Ahmed Zaki saat memeriksa kerang hijau yang dijual pedagang.(foto:shy)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menghimbau agar, warga Kabupaten Tangerang dapat berhati-hati pada makanan ataupun minuman yang mengandung bahan berbahaya.

“Mau dekat puasa ini, banyak makanan minuman yang dijual dengan warna mencolok sekali,” ujarnya, Jumat (12/5/2017)

Ia mengatakan, lebih baik makanan dengan bentuk yang mencurigakan untuk tidak dikonsumsi atau dibeli.

“Kalau warna makanan dan minumannya aneh, terlalu mencolok, lebih baik jangan dibeli karena, khawatir itu pewarna. Begitu pun pedagang, jangan nakal dan berhati-hati pula menjual barang dagangannya,” ungkap Zaki.

Sebelumnya, Bupati Zaki menemukan kerang hijau dengam warna yang orange terang. Hal tersebut, membuat Bupati Zaki meminta agar pedagang memeriksa kembali barang dagangannya dan berdagang dengan barang yang tidak mengandung bahan berbahaya. (Shy)

 




Harga Cabai ‘Setan’ Makin Menakutkan

Ujang pedagang bahan poko di pasar Cikupa.(foto:shy)

Kabar6-Jelang bulan suci ramadan, sejumlah kebutuhan pokok di Kabupaten Tangerang mulai merangkak naik. Seperti yang terjadi di pasar tradisional Cikupa, pada harga cabai merah keriting, cabai rawit merah dan bawang putih mengalami kenaikan.

Diketahui, harga cabai merah keriting yang sebelumnya Rp. 32 ribu kini menjadi, Rp. 45 ribu. Untuk cabai rawit merah saat ini menembus harga Rp. 60 ribu per kilogram padahal sebelumnya Rp. 35 ribu. Sedangkan, untuk bawang putih saat ini seharga Rp.50 ribu yang sebelumnya hanya Rp. 25 ribu per kilogram.

“Harganya naik sejak tiga hari yang lalu. Biasa kalo kayak gini mah naiknya karena mau puasa,” ujar Ujang salah seorang pedagang setempat, Jumat (12/5/2017).

Tak hanya itu, faktor naiknya harga kebutuhan pokoknya pun disebabkan pula dengan faktor cuaca.

“Cuacanya juga sedang tidak bagus, makanya harganya pun naik pula. Tapi, untuk pasokan sejauh ini masih aman untuk cabai merah keriting. Namun, untuk bawang putih dan cabai rawit merah, pasokannya sudah mulai sulit, sekalinya ada pasti rata-rata banyak yang busuk,” pungkasnya. (Shy)




Selama OPK Sudah 1000 Kendaraan Ditilang

Sejumlah pelanggar yang ditindak.(foto:shy)

Kabar6-Selama Operasi Patuh Kalimaya (OPK) 2017, Satlantas Polresta Tangerang sudah melakukan penilangan pada ribuan pengendara. Pelaksanaan Operasi Patuh Kalimaya tersebut dipusatkan di Jalan Syeh Nawawi, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Jum’at (12/5/2017).

“Sampai hari ke empat ini, kita sudah menilang sekitar 1000 pelanggar lalu lintas. Untuk jumlah detailnya baru direkap sore nanti,” ujar KBO Satlantas Polresta Tangerang, Iptu I Made Artana.

Made mengatakan, dalam razia tersebut pelanggaran didominasi kendaraan roda dua yang tidak menggunakan kelengkapan berkendara seperti helm ataupun surat adminitrasi mengemudi.

“Pengendara sepeda motor yang banyak, kebanyakan dari mereka tidak menggunakan helm dan tidak punya SIM,” ungkapnya.

Dia mengimbau masyarakat bila berpergian hendaknya melengkapi diri dengan alat keselamatan seperti heml serta, membawa surat-surat kendaraan seperti STNK dan SIM. (Shy)




Asap Tebal tak Ganggu Penerbangan

Asap tebal di sekitar Bandara Soetta.(foto:tia)

Kabar6-PT Angkasa Pura II mengklaim asap hitam pekat yang ditimbulkan dari kebakaran di belakang VIP Lounge Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta tidak mengganggu penerbangan.

“Ya, itu lokasinya bukan di area bandara jadi sama sekali tidak mengganggu penerbangan,” ujar Manager Humar PT Angkasa Pura II, Dewandono Prasetya Nugroho saat dihubungi kabar6.com, Jumat (12/5/2017).

Prasetya menambahjan, kebakaran yang terjadi pukul 9.00 WIB tersebut tidak mempengaruhi jadwal penerbangan.

“Sampai saat ini jadwal penerbangan masih berjalan seperti biasa, tidak ada masalah karena adanya kebakaran tersebut,” imbuhnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, kebakaran di bedeng proyek pekerja Terminal 3 tersebut menimbulkan asap yang sangat hitam pekat. Bahkan, asap tersebut sampai terlihat dari ruang tunggu penumpang di Terminal 3. (tia)

 




Kebakaran di Terminal 3 Bandara Soetta

Bedeng yang terbakar.(foto:tia)

Kabar6-Sebuah bedeng proyek pekerja di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta hangus dilahap si jago merah, Jumat (12/5/2017).

Dari informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, api mulai membesar pada pukul 9.00 WIB dan menimbulkan asap hitam pekat di udara.

“Ya, benar telah terjadi kebakaran lokasi persisnya di belakang VIP Lounge tempat para pekerja beristirahat, tapi itu bukan milik AP II,” ujar Manager Humas PT. Angkasa Pura II Dewandono Prasetya Nugroho saat dikonfirmasi kabar6.com.

Hingfa kini, sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan guna memadamkan api.

“Dari tim Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) sudah menerjunkan empat unit mobil pemadam. Berselang 15 menit api sudah dipadamkan. Sekarang tinggal proses pendinginan saja,” pungkasnya. (tia)