1

Pemkab Tangerang Tangani 4 Lokasi Banjir

Banjir Pasir Bolang. (shy)

Kabar6-Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang tengah fokus melakukan penanganan banjir pada sejumlah lokasi.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, saat ini terdapat empat lokasi yang menjadi perhatian khusus.**Baca Juga: Duh, Puluhan Korban Banjir Terserang Penyakit

“Ada empat lokasi yakni di Desa Pasir Bolang, Perumahan Mustika, Cirumpak dan Binong. Saat ini, empat lokasi tersebut dalam penanganan, untuk Perumahan Mustika sendiri tanggulnya dalam pembenahan,” ungkapnya usai memimpin pemecahan rekor muri minum tablet penambah darah, Selasa (9/5/2017).

Zaki juga menjelaskan, pihaknya pun akan melakukan normalisasi terhadap beberapa anak sungai di Kabupaten Tangerang untuk meminimalisir bencana banjir.

“Sebetulnya, banjir di Kabupaten Tangerang saat ini tidak terlalu parah dibanding tahun-tahun sebelumnya, meskipun masih banjir. Tapi, saat ini masih memang masih banjir dan kita masih melakukan penanganan soal banjir seperti pembenahan tanggul dan normalisasi,” pungkasnya. (Shy)




Aksi Minum Tablet Penambah Darah Masuk MURI 

Rekor MURI.(shy)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang kembali tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI). Rekor tersebut terpecahkan dengan melakukan aksi minum tablet penambah darah dengan jumlah peserta 4.480 siswi Sekolah Menengah Atas ataupun Menengah Pertama, Selasa (9/5/2017).

“Rekor muri ini kita gunakan juga sebagai bentuk motivasi dan pengetahuan juga untuk membiasakan diri para remaja putri menjaga pola hidup agar tidak terkena anemia,” ungkap Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Zaki mengatakan, dalam rekor muri yang dilakukan tersebut, sebelumnya pernah dilakukan pula pada daerah Jombang, Jawa Tengah.

“Sebelumnya pernah dilakukan juga di Jombang dengan kurang lebih diinformasikan pihak muri sebanyak 3 ribuan dab saat ini, terpecahkan sudah oleh Kabupaten Tangerang,” terangnya.

Aksi tersebut pun, turut menjadi rangkaian peringatan HUT Tim PKK Kabupaten Tangerang ke-45 yang digelar di Lapangan Maulana Yudha Negara, Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang. (Shy)

 




Bu Airin, Warga Kampung Sengkol Harus Direlokasi

BPBD di lokasi longsor

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebutkan ada dua pilihan bagi warga Kampung Sengkol RT 004 RW 02, Kelurahan Muncul, Setu. 

Di bagian bawah tebing curam setinggi 15 meter rawan longsor itu terdapat pemukiman yang dihuni 54 kepala keluarga.

Kepala pelaksana BPBD Kota Tangsel, Chaerudin, mengatakan‎ dengan diketahui faktor penyebab utama terjadinya pergeseran tanah menyebabkan lima bangunan rumah warga sekitar rusak parah. Maka tentunya diperlukan sebuah langkah dan keputusan yang tepat agar tidak timbul korban jiwa.**Baca Juga: Longsor, Warga Kampung Sengkol Tak Bisa Tidur Tenang

“Dan rekomendasi sudah kita siapkan untuk disampaikan kepada Walikota Tangsel,” katanya kepada kabar6.com di lokasi perkara, Selasa (9/5/2017).

Ia menyebutkan, pertama adalah menjauhkan masyarakat sekitar dari resiko dan ancaman bencana yang ada yaitu, relokasi. Sebab bencana tanah longsor ini adalah bom waktu yang dapat terjadi kapan pun.

Chaerudin menjelaskan, hal terpenting adalah lokasi tempat relokasi yang ditentukan harus berada di zona bebas dari ancaman bencana. ‎BPBD sebagai perangkat daerah yang‎ tugas pokok dan fungsinya memegang kendali komando serta pelaksana penanggulangan bencana telah siap.

“Opsi kedua adalah mendekatkan masyarakat dengan bencana,” jelasnya.**Baca Juga: Jembatan Putus Warga Terisolir

BPBD Kota Tangsel mengaku siap melakoni fungsi pelaksana penanggulangan bencana yang melekat.

Program maupun kegiatan akan disusun serta direncanakan bersama seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).

Misalnya dengan pembangunan sistem peringatan dini pergerakan tanah atau lews (landslite early warning system). Kemudian, lanjut Chaerudin, dengan penyusunan rencana kontinjensi pergerakan tanah. 

Komunitas warga komunitas siaga bencana juga perlu dibentuk. Langkah tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana, pemetaan jalur evakuasi, pembuatan papan informasi kebencanaan, dan lain sebagainya.

“Mudah-mudahan secepatnya ada keputusan. Dan tidak terlalu lama. Sebab ini (bencana longsor) adalah bom waktu,” tambahnya.(yud)




Longsor, Warga Kampung Sengkol Tak Bisa Tidur Tenang

Warga Kampung Sengkol. (Yud)

Kabar6-Musibah tanah longsor pernah terjadi di Kampung Sengkol RT 004 RW 002, Kelurahan Muncul, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kejadian serupa terulang pada Jumat malam kemarin hingga menyebabkan empat rumah rusak berat dan 13 jiwa penghuninya mengungsi.

“Tahun 2004 saya termasuk korban. Dan sekarang menurut saya seperti bom waktu saja,” kata Ketua RW 002, Siswanto di sekitar lokasi perkara, Senin (8/5/2017).

Ia mengenang, meski insiden longsor ketika itu tidak menimbulkan‎ korban jiwa tapi masih membekas dibenaknya. Rumahnya ikut rusak dihantam longsoran material tanah bukit curam.**Baca Juga: BPPT: Pemukiman di Setu Rawan Longsor

Musibah tanah longsor yang terjadi saat daerah tanah kelahirannya masih menginduk kepada Kabupaten Tangerang itu sempat ditinjau era Bupati Ismet Iskandar. Siswanto pun meminta petunjuk dari‎ pemerintah daerah untuk para warganya.

‎”Untuk kedepan harus bagaimana apalagi warga begini (cemas), saya pun kalau tidur enggak tenang.‎ Saya mohon dibantu, apakah harus direlokasi atau bagaimana,” terang Siswanto.**Baca Juga: Jembatan Putus Warga Terisolir

Di lokasi sama, Lurah Muncul Ahma HG‎, mengungkapkan agar seluruh warganya yang bermukim di wilayah rawan longsor bisa mendengarkan rekomendasi dari tim ahli. Tentunya hal tersebut demi kebaikan semua warga lantaran sudah dilakukan kajian akademis.

“Kalau harus pindah ya warga harus ikhlas, jangan berkecil hati. Tentunya pemerintah ingin yang terbaik‎ buat semuanya,” pesan Ahmad.(yud)




Ruas Tol Serpong-Pondok Aren Ditutup Sementara

Kabar6- Ruas Tol Serpong – Pondok Aren akan ditutup sementara,Kamis 11 Mei 2017 mulai pukul 22.00 hingga 06.00 WIB. 

Penutupan sementara ini dilakukan sehubungan dengan adanya pekerjaan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di KM 7:200.

Para pengguna jalan dihimbau untuk menggunakan jalur alternatif selama penutupan.(z)




Ini Bantuan Korban Banjir dari Pemkot Tangerang

Pengungsi banjir. (tia)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengklaim telah memberikan sejumlah bantuan kepada para korban banjir yang ada di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.

“Ya, bantuan itu sudah dikirimkan sejak Minggu (7/5/2017) malam melalui Dinas Sosial Kota Tangerang. Hari ini juga sudah dikirim lagi ke tempat pengungsian,” ujar Kabag Humas Pemkot Tangerang, Felix Mulyawan kepada kabar6.com, Senin (8/5/2017).**Baca Juga:Banjir, Banda Gua Krendem Tidurnya di Masjid

Felix pun merinci berbagai macam bantuan yang telah diberikan ke tempat pengungsian. Pada Minggu (7/5/2017), Dinas Sosial sudah memberikan sebanyak sedus obat-obatan, 50 dus air mineral, 69 lembar selimut, 14 dus mi instan, 102 dus popok bayi, dua dus pembalut wanita, 10 dus kertas nasi, lima tas alat makan, dan lima paket perlengkapan makan.

Sedangkan untuk bantuan yang telah diberikan pada Senin (8/5/2017) meliputi 1500 nasi bungkus, 29 buah terpal, 18 karpet per matras, 200 kilogram beras, 50 liter minyak sayur, 200 kilogram telur, 50 botol kecap, 40 kaleng sarden, 100 buah tahu dan tempe, empat paket sayuran dan lima paket bumbu masak.**Baca Juga: Kebanjiran, Nenek Rodiah Tidur di Kandang Ayam

“Logistik bantuan tersebut sudah dikirimkan dari Dinas Sosial ke tempat pengungsian. Untuk proses distribusinya, itu Camat Periuk yang mengaturnya. Tapi dari Pemkot kami sudah cepat tanggap memberikan bantuan bahkan sejak air baru mulai naik,” jelasnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, sejumlah warga di pengungsian Masjid Mujahidin, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang mengeluh belum mendapatkan sama sekali bantuan dari Pemkot Tangerang. Bahkan, mereka harus makan dan minum masing-masing membeli sendiri dan sejumlah anak-anak pun pulang terserang masuk angin serta muntah-muntah. (tia)




Kebanjiran, Nenek Rodiah Tidur di Kandang Ayam

Kondisi rumah Rodiah yang tergenang air (foto:tia)

Kabar6-Rodiah (81), seorang nenek renta warga Gang Haji Demang RT 05/05, Kelurahan Karang Mulya, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang terpaksa tinggal di kandang ayam lantaran rumahnya terendam banjir.

Ya, hujan yang mengguyur Kota Tangerang sejak beberapa hari lalu menyebabkan rumahnya tergenang air hingga sepinggang orang dewasa.

“Kalau hujan malam saya pindah ke kandang ayam itu, takut airnya makin naik. Tapi sekarang ini, air sudah mulai masuk ke kandang ayam karena hujan terus, makanya saya numpang sama cucu disini,” ujar Rodiah saat ditemui kabar6.com, Senin (8/5/2017).

Rumah gubuk yang ditempatinya tersebut nampak rapuh. Dari air banjir yang merendam rumahnya juga mulai tercium aroma tidak sedap lantaran banyak sampah dan sudah berhari-hari tergenang.

“Dulu enggak seperti ini. Semenjak ada pembangunan perumahan jadi banjir. Saya harus ngutang ke orang untuk nguruk depan rumah agar tidak kebanjiran tapi masih tetap saja kebanjiran,” jelasnya.

Rodiah mengaku, telah beberapa kali melaporkan kondisi rumahnya yang selalu kebanjiran saat hujan tiba ke Kantor Kelurahan Karang Mulya. Namun, hingga saat ini belum mendapatkan penanganan apapun dari pemerintah setempat.

“Saya sudah dua kali lapor tapi emang enggak dihiraukan. Kemarin ada orang dari kecamatan sama dari kota yang dateng kesini katanya mau betulin rumah saya tapi enggak tau kapan. Saya cuma mau tenang beribadah. Kalau malem saya suka sedih liat kondisi rumah seperti ini, airnya hitam dan juga bau,” keluh Rodiah. (tia)




BPPT: Pemukiman di Setu Rawan Longsor

Nur Hidayat, peneliti BPPT.(foto:yud)

Kabar6-‎Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melihat lapisan jenis tanah atau soil lokasi longsor di RT 004 RW 002, Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) cukup tebal. Kondisinya sangat berbahaya karena di atas dan bawah tebing banyak terdapat bangunan rumah milik warga yang berpotensi rawan longsor.

Kabag Program dan Anggaran Pusat Teknologi  Reduksi‎ Resiko Bencana, Nur Hidayat, mengatakan dikhawatirkan air tanah dari atas akan mempercepat proses pergerakan tanah. Ini dilihat di bagian bawah terdapat rekahan-rekahan.

“Itu menunjukan permukaan tanah sudah ketarik. Disitu akan mempercepat proses pergerakan kalau terjadi hujan, karena tempat jalannya air,” katanya kepada kabar6.com di lokasi, Senin (8/5/2017).

Ia menyetujui adanya garis polisi dan pengosongan rumah yang kondisinya sudah rusak berat. BPPT menyarankan kepada Pemerintah Kota Tangsel untuk segera menyosialisasikan kepada warga sekitar. 

Apalagi di atas dan bawah tebing terdapat banyak pemukiman warga. Ketinggian tebing sekitar 15 meter dengan kemiringan sekitar 80 derajat sangat berbahaya saat intensitas curah hujan terus meningkat.

“Biar masyarakat tahu bahwa masyarakat tinggal di lokasi yang rawan terhadap pergerakan tanah. Seperti kita ketahui di atas perbukitan sangat tinggi sekali,” terang Nur.

“Kita khawatir, sudah ada tanda-tanda tanah bergerak. Itu tangga yang dari coran juga sudah rusak,” tambahnya.(yud)




Tiga Jalan Tol Baru di Kabupaten Tangerang

Slamet Budi Mulyanto, Kadis Bina Marga dan SDA Kab. Tangerang (foto:k6)

Kabar6-Kabupetan Tangerang, akan memiliki tiga jalan tol baru. Pertama Tol Serpong-Balaraja sepanjang 30 kilometer yang melewati wilayah kecamatan Cisauk, Legok, Panongan, Jambe, Tigaraksa, hingga Balaraja.

Pembangunan jalan Tol ini dibagi dalam tiga seksi, yakni Serpong-Legok sepanjang 9,30 km, kemudian Legok-Tigaraksa  sepanjang 10,70 km, dan Tigaraksa-Balaraja sepanjang 10 km.

Yang kedua adalah Tol Balaraja-Sedyatmo/Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) yang melewati Teluknaga, Kosambi, Rajek, dan Balaraja. Saat ini tengah dalam proses tender di Badan Pengelola Jalan Tol.

Yang ketiga Tol Sepatan Timur-Pakuhaji-Teluknaga-Kosambi-Bandara Soetta.” Yang ini karena terkait penataan kawasan jalan strategis nasional Bandara Soetta, belum ada kepastian kapan akan dimulai.” kata Slamet Budi Mulyanto,  Kepala Dinas Bina Marga dan SDA Kabupaten Tangerang, Senin,(08/05/2017).(z)

 




Priitt..Operasi Patuh Mulai 9 Mei

Kakorlantas Polri, Irjen Pol Drs. Royke Lumowa, MM, (foto:tmc)

Kabar6-Menjelang pelaksanaan Operasi Patuh 2017 yang akan digelar serentak se-Indonesia selama 14 hari mulai 9 hingga 22 Mei 2017, Kepala Korps. Lalu Lintas Polri Irjen Pol Drs. Royke Lumowa, MM, memberikan pengarahan serta amanah kepada seluruh jajaran Satlantas Polda se-Indonesia melalui video conference yang digelar di lt.2 Gd. NTMC Korlantas Polri, Jl. Letjend M.T. Haryono No.37-38, Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, senin (8/5/2017).

“Operasi Patuh ini bersifat terbuka dalam bentuk Operasi Harkamtibmas, yang dilaksanakan dengan mengedepankan fungsi Lalu Lintas dengan didukung fungsi Operasional Kepolisian lainnya yang dilaksanakan secara profesional, bermoral dan humanis” ucap Kakorlantas Polri.

Selain itu, Kakorlantas Polri mengingatkan, operasi ini pun bertujuan untuk meningkatkan disiplin anggota polantas serta terwujudnya pelayanan yang bersih dan bebas KKN.

Kakorlantas Polri didampingi oleh Dirkamsel Korlantas Polri Brigjen Pol Dr Chryshnanda DL. Msi, dalam video confrencenya tadi pagi menyampaikan pesan, hendaknya kita sebagai pelaksana di lapangan harus tegas tetapi humanis, sehingga para pelanggar tidak merasa kecewa ataupun ada perlawanan karena melanggar, maka penjelasan secara persuasif kepada para pengendara harus jelas dan diberikan suatu arahan pemahaman tentang Operasi Patuh di seluruh Indonesia tanpa terkecuali.(z/ntmc)