1

Dua Mobil Avanza ‘Beradu’ di Karang Tengah

Kabar6- Dua buah mobil Avanza dilaporkan mengalami kecelakaan di KM 11 Tol Karang Tengah arah ke Tangerang.Akibatnya lalu lintas tersendat.

Belum diperoleh informasi pemilik kedua kendaraan tersebut dan hingga pukul 18.46 masih dalam penanganan petugas kepolisian.(z/tmc).

 




Warga Koceak: Sejak Ada Lagoon Aja Nih Begini

Kabar6-‎Pertumbuhan kawasan hunian model cluster yang dilakukan pengembang perumahan diduga menyumbang terjadinya insiden tanah longsor di Kota Tangerang Selatan, tepatnya di RT 06 Kampung Koceak, Keranggan, Kecamatan Setu, yang menyebabkan empat rumah ambles ke dasar jurang.

Sekretaris Kecamatan Setu, Rohidin pun mengakui, keberadaan pembangunan menjadi penyumbang tanah longsor. Pembangunan perumahan harusnya mempunyai kajian lingkungan sebelum dilaksanakan.

“Tidak menutup kemungkinan, pembangunan itu menjadi sebabnya. Dan nanti kita akan lihat kajiannya dan tinjau ke lokasi,” ungkapnya, Rabu (10/5/2017).

Sebab menurut Rohidin untuk kawasan tebingan tersebut terdapat aliran mata air. “Jadi semakin terkikis tanahnya,” katanya.

Terpisah, Sumarni (45), warga yang rumahnya menjadi korban ambles, menganggap setadanya bangunan komersil itu menjadi faktor bencana.

“Iya semenjak adanya perumahan Serpong Lagoon, rumah makan Lubana Sengkol dan pemancingan jadi semakin habis pohon ditebangi,” ujarnya.‎(yud)

 

 




Tol Pondok Aren-Serpong Besok Ditutup

Kabar6-Polres Tangerang Selatan akan menutup akses Tol Pondok Aren-Serpong, Kamis (11/5/2017) malam. Penutupan dilakukan karena ada pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di rest area KM 7, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Kasat Lantas Polres Tangsel AKP Lalu Hedwin mengatakan, pemasangan gelagar JPO di rest area Tol Pondok Aren-Serpong KM 7 sudah dikoordinasikan dengan pihak pengelola Tol Pondok Aren-Serpong.

“Pembangunan JPO akan dimulai Kamis (11/5) besok pukul 23.00 WIB. Akses tol akan kembali dibuka Jumat (12/5) pukul 05.00 WIB. Selama pengerjaan tersebut dibutuhkan penutupan jalur tol di gerbang Tol Pondok Ranji, on ramp Rawamekar dan on ramp Rawabuntu,” kata Lalu, Rabu (11/5/2017).

Akibat penutupan ini, polisi menyiapkan jalur alternatif bagi pengguna tol pada waktu tersebut. Pengguna tol disarankan melewati Tol Jakarta-Merak.

“Rencana jalur alternatif keluar Pondok Ranji arah Serpong dan sebaliknya bisa lewat Bintaro-Serpong, Graha Raya, Kampung Sawah. Jalur tol alternatif dapat disarankan menggunakan tol Jakarta-Merak,” ujarnya.(z/ntmc)

 




Kakek Siapa Ini, Ada di Polsek Pamulang

Ngaku bernam Jihili, alamat rumahnya lupa.(foto:cep)

Kabar6-Telah ditemukan pria diperkiarakan berusia Delapan puluh  tahun, mengenakan pakaian berbaju Biru bercelana pendek Hitam serta membawa tongkat

Aiptu Matori Petugas SPK Polsek Pamulang mengatakan, orang itu diduga sudah pikun, sehingga kebingungan untuk pulang.

“Saat di tanya mengaku bernama Jahili alamat Legok Tangerang namun tidak mengingat RT dan RW nya “Jelasnya

Matori menghimbau masyarakat apabila ada yang mengenali dan mengetahui keluarganya, silahkan menghubungi Nomor Telpon Polsek Pamulang di (021) 7432164 atau datang langsung.(Cep) 

 




Plang Nama Jalan Ditutup Plang Lain

Plang nama jalan ditutupi sejumlah plang lain.(foto:dina)

Kabar6-Plang nama Jalan H. Niban Rimin, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan ini tidak terlihat oleh warga setempat atupun para pengendara yang ingin mencari alamat tersebut, karena ditutupi plang nama lainnya.

Heru (34), warga setempat yang tidak tahu bahwa ada papan nama jalan tersebut.

“Sayajuga baru tau tuh kalau ada papan nama jalan disitu, saya tau nama jalannya tapi saya gak tau kalau ada papanya disitu, soalnya ketutupan terus tidak terlihat juga sih,” ujarnya, Rabu (10/5/2017).

Pantauan Kabar6.com, memang nama jalan tersebut tertutup oleh beberapa plang lainnya yang terpampang, dan nama jalannya pun sudah lusuh dan berkarat. Para pengantar barang dan ojek onlinbe mengaku merasa kesulitan mencari jalan ini. (dina)




PNS Kota Tangerang Tes Urine 1 Orang Dicurigai

 Tes Urine oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang.(foto:tia)

Kabar6-Sebanyak kurang lebih 500 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Tangerang Eselon 4 menjalani tes urine yang digelar oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang. Satu diantaranya dinyatakan positif benzodiazepin.

“Ya, dari hasil tes urine dengan enam parameter yang digunakan, seorang pria ASN positif benzodiazepin. Biasanya benzo untuk obat keras, siapa tau bisa disalahgunakan. Tapi, saya yakin kalau ASN dia minum itu lagi sakit, karena sekarang musim hujan,” ujar Kepala BNN Kota Tangerang, AKBP Akhmad F. Hidayanto saat dihubungi kabar6.com, Rabu (10/5/2017).

Akhmad menjelaskan, setelah menjalani tes urin, ASN tersebut sempat konsultasi dan memang mengaku telah meminum obat warung karena sedang sakit sebelum menjalani tes urin.

“Memang, kandungan benzo juga ditemukan di obat warung seperti itu. Nanti, kami akan minta ASN tersebut membawa surat keterangan sakit yang diderita dan resep apa yang telah diberikan oleh dokter kepadanya,” pungkasnya. (tia)

 




Anggota DPRD Kunjungi Koceak

Anggota Fraksi PKS Komisi I DPRD, Siti Khodijah di lokasi longsor.(foto:dina)

Kabar6-Anggota Fraksi PKS, sekaligus Komisi I DPRD Siti Khodijah meninjau dan memberikan bantuan terhadap korban longsot di Kampung Koceak, Keranggan, Setu, Tangerang Selatan.

“Ya, kami cukup prihatin pada kejadian ini, evakuasi 21 rumah pun sudah dilakukan. Ini menjadi pembelajaraan kita juga dalam penataan ruang selanjutnya,” ujarnya, Rabu (10/5/2017).

Di Kecamatan Setu sendiri sudah terjadi empat kali bencana dan Siti Khodijah pun membenarkan.

“Sebelumnya, ada bencana puting beliung juga sebulan yang lalu, kalau tidak salah di Dapil saya ini khususnya di Kecamatan Setu sudah empat kali terjadi bencana, mudah-mudahan ini bencana yang terakhir,” katanya. (dina)




Baliho Koplak Bergambar Airin

Baliho ini menjelaskan ada orang hamil 1000 hari.(foto:yud)

Kabar6-Puluhan media luar ruang milik Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) disindir warga. Di Baliho tersebut tertera kalimat ‘Kehamilan 1000 Hari Pertama Periode Emas Janin’.

Kurnianto, warga Reni Jaya, Kecamatan Pamulang, mengatakan penulisan kalimat‎ pada baliho sangat rancu. Makna kalimat tidak sesuai dengan masa kehamilan ideal yang dialami setiap ibu hamil.

“Masa ibu hamil sampai tiga tahun kurang. Mana ada‎ hamil sampai 1000 hari,” katanya kepada kabar6.com, Rabu (10/5/2017).

Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Tangsel, Iin Sofiawati, mengungkapkan bahwa redaksional media promosi tersebut diperoleh dari Kementerian Kesehatan. Pun kini sudah terlanjur dipasang di tujuh wilayah kecamatan.

“Ada 70 titik, dan sekarang sudah saya perintahkan agar segera dicopotin,” ungkapnya di Kampung Koceak, Kelurahan Keranggan, Setu.

Iin menerangkan, makna kalimat spanduk bukan masa hamil selama 1000 hari. “Tapi mulai dari hamil sampai menyusui,” terangnya.(yud)

 




Soal Pabrik Baja, Camat Balaraja Penuhi Panggilan Kejari Tangerang

Kantor Kejari Kabupaten Tangerang.(bbs)

Kabar6-Camat Balaraja, Mas Yoyon Suryana, memenuhi panggilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang, pada Rabu (20/5/2017).

Camat Yoyon, dipanggil untuk dimintai keterangan terkait dugaan pencaplokan tanah negara oleh PT Lautan Steel Indonesia yang berlokasi di Desa Telagasari, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

“Ya, saya dipanggil untuk memberikan keterangan soal PT LSI,” ungkap Yoyon, kepada Kabar6.com, usai diperiksa diruang Seksi Pidana Khusus Kejari Kabupaten Tangerang, siang tadi.

Menurut Yoyon, pihaknya mengaku tak mengetahui secara rinci masalah tanah negara yang dicaplok pabrik baja tersebut.**Baca juga: Sport Center Kab.Tangerang Siap Digunakan 2018.

“Saya enggak tahu masalah itu,” ucapnya sambil berlalu meninggalkan gedung Kejari Kabupaten Tangerang.(Tim K6)




Longsor Koceak karena Ada Galian Tanah

Kondisi rumah yang terkena longsor di Kampung Koceak. (foto: dina)

Kabar6-Tanah longsor yang merubuhkan sejumlah rumah di Kampung Koceak, Kelurahan Keraggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan ini diakibatkan galian tanah merah yang terus menerus untuk pembangunan tol.

Madjuki (57), salah satu warga yang rumahnya terkena longsoran tanah ini mengatakan hal itu.

“Iya, galian ini sudah ada dari tahun 80 an, saya membangun rumah saya dari tahun 1995, dari dulu rumah saya gak pernah ada retak-retak, baru sekarang ini aja seperti ini,” ujarnya, Rabu (10/5/2017).

Pantauan Kabar6.com, jurang ini memang cukup tinggi dari posisi rumah, sehingga mudah ables jatuh ke bawah jurang. (dina)