1

Satpol PP Bantah Halte Tigaraksa Jadi Lokasi Mesum

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Banyaknya kondom yang berserakan di Halte Lampu Merah Tigaraksa, tepatnya di kawasan tertib lalulintas, Jalan Raya Pemda, Kabupaten Tangerang, yang diduga pula sebagai lokasi mesum. Namun hal tersebut dibantah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang.

“Di situ enggak mungkin jadi lokasi mesum, kalo ada cairan sperma atau kondom ya mungkin itu orang iseng. Lagi pula, kondom kalau nyari di tempat sampah banyak,” ungkap Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Zamzam Manohara, Senin (15/5/2017).

Ia juga menyatakan, pihaknya kerap pula melakukan penertiban di lokasi sekitar.**Baca Juga: Jorok, Kondom Penuh Sperma Berserakan di Halte Tigaraksa

“Penertiban sudah sering kita lakukan, kalau masih ada ya itu hanya beberapa saja dan enggak mangkal di sana,” ujarnya.

Diketahui, puluhan kondom berserakan di lokasi sekitar. Bahkan, beberapa di antaranya berisi cairan sperma. (Shy)




Jorok, Kondom Penuh Sperma Berserakan di Halte Tigaraksa

Ceceran kondom di Halte Tigaraksa. (shy)

Kabar6-Puluhan alat kontrasepsi (kondom) bekas nampak berserakan di kawasan Halte Lampu Merah Tigaraksa, tepatnya di kawasan tertib lalu lintas, Jalan Raya Pemda, Kabupaten Tangerang, Senin (15/5/2017).

Di area kosong belakang halte tersebut kondom bekas digunakan tersebut ditemukan di antara tumpukan sampah plastik. Selain kondom, juga tampak bungkus kondom dan tisu basah. Tak hanya itu bahkan, bekas kondom yang digunakan banyak yang masih berisi cairan sperma.**Baca Juga: Ceceran Kondom di Taman Laksa Ulah Bencong?

Area yang nampak terhalang oleh tanaman hias ini, memang kerap dijadikan lokasi mesum dan lokasi pangkalan Wanita Pria (Waria) ataupun Pekerja Seks Komersial (PSK). Selain terhalang, rerimbunan tanaman hias, kurang Penerangan Jalan Umum (PJU) menjadikan lokasi ini pilihan tepat para PSK menjajakan diri.

“Sini mah emang gelap banget, terus kalo jam 11 keatas disini emang dijadiin teoat nongkrong ramean. Apalagi kalo malem minggu. Kalo bencong mah ada aja. Banyak juga, keluarnya pukul 9 atau 10 sekarang mah,” ungkap Akbar, salah seorang ojek pangkalan setempat.

Ya, hal tersebut setidaknya membuat warga risih dan resah dengan adanya hal tersebut.

“Sudah pernah ngadu sih kalau masalah lampu jalan. Kadang tukang ojek di sini juga suka takut, kita suka ngobrol sama polisi yang jaga di pos pantau lampu merah tapi, katanya kalau penerangan bukan urusan mereka, begitu juga sama bencong yang suka mangkal di sini,” tutupnya. (Shy)




Tewasnya Personel Brimob terkait Teror di Rumah Jazuli

Penembakan di rumah Jazuli Juwaini. (yud)

Kabar6-‎Tewasnya Bripka Teguh Dwiyatno di dalam asrama Brimob Kompi I Batalyon A Resimen III Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) disinyalir ada kaitannya dengan penyidikan kasus peluru nyasar di kediaman anggota DPR-RI, Jazuli Juwaini.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, ‎Brigadir Jenderal Rikwanto, mengungkapkan kejadian adanya lepasan tembakan pada waktu sebuah latihan. Peluru itu menyasar mengenai jendela kamar rumah politisi asal Fraksi PKS tersebut.**Anggota Brimob Tewas Tertembak di AsramaBaca Juga: 

“Yang bersangkutan diperiksa dengan intens, apa yang jadi tanggungjawabnya,” katanya lewat siaran pers yang diterima wartawan, Senin (15/5/2017).

‎Rikwanto jelaskan, diduga karena peristiwa peluru nyasar Bripka Teguh diperiksa. Kemudian korban stres dan mengakibatkan diduga bunuh diri.**Baca Juga: Ini Jawaban Polda Metro Jaya Soal Anggota Brimob Tertembak

‎”Sementara meninggalnya Bripka Teguh bunuh diri atas tugas yang dilaksanakan,” jelasnya.**Baca Juga: Polisi Periksa 10 Saksi Teror Rumah Jazuli

Bripka Teguh bertugas sebagai anggota Brimob Detasemen A Pelopor, Bagian Logistik. Rikwanto menyebutkan, jasad korban telah ditemukan pukul 05.00 WIB bersimbah darah di kediaman dinasnya.

“Dia bagian logistik juga masalah perbekalan senjata dan peluru,” tambah Rikwanto.

Diketahui, pada (3/5/2017) lalu warga di Jalan Musyawarah, Kelurahan Sawah, Ciputat, dikejutkan oleh penembakan di rumah Jazuli Juwaini. 

Tim kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara pada rumah korban yang te‎rletak di RT 04 RW 04 Blok N-10. Petugas menemukan tembakan menembus kaca kamar adik Jazuli, dan‎ peluru bersarang di kantong jaket yang sedang digantung.(yud)

 

 




Begini Indikasi Kecurangan Lelang Pengadaan di Tangsel

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Dugaan kecurangan lelang pengadaan proyek di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tak terjadi hanya di satu pengadaan lelang saja. Namun, dugaan kecurangan terjadi di 47 pengadaan lelang yang dibuka di Kota Tangsel.

Anggota Caretaker kamar dagang dan Industri (Kadin) Kota Tangsel Frietz Hendarmin mengatakan pihaknya tidak semata-mata ingin menuding Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Tangsel melakukan indikasi memenangkan salahsatu pihak dalam lelang pengadaan. Namun, pihaknya menemukan banyak indikasi kecurangan pada lelang pengadaan di Kota Tangsel.**Baca Juga: Lelang Proyek di Kota Tangsel Dituding Sarat Kecurangan

“Saya punya bukti indikasi kecurangan tersebut. Salahsatunya yakni Pokja ULP Kota Tangsel hanya mengundang satu calon pemenang dalam verifikasi pembuktian data. Dan itu bukan calon dengan persyaratan terendah,” ungkap Frietz menjelaskan kepada kabar6.com, Selasa (15/5/2017).

Frietz menjelaskan, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 Tahun 2013 Pasal 81 Ayat 1, kelompok ULP menyatakan pelelangan gagal apabila calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 setelah dilakukan evaluasi dinyatakan tidak hadir dalam klarifikasi atau pembuktian kualifikasi. 

Dalam Perpres Nomor 70 Pasal 83 Ayat 2 Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal apabila dalam evaluasi ditemukan persaingan tidak sehat. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 tidak hadir dalam klarifikasi dan negosiasi dengan alasan yang tidak dapat diterima.

“Jika masih memenangkan salahsatu peserta lelang, artinya Pokja ULP tidak mengikuti aturan yang berlaku dong,” paparnya.(az)




Lelang Proyek di Kota Tangsel Dituding Sarat Kecurangan

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Lelang pengadaan proyek di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dituding sarat kecurangan. Proses lelang yang dilakukan Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Tangsel diduga sengaja memenangkan salahsatu peserta.

Ketua Caretaker Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tangsel Adang Iskandar mengatakan Pokja ULP Kota Tangsel tidak transparan dalam menentukan pemenang lelang.**Baca Juga: KPK: Percuma Sistem di Tangsel Canggih Tapi Masih KKN

“Kita bingung dasar dari mereka memenangkan lelang atas perusahaan tertentu tidak dijelaskan. Alasannya sudah menjadi kewenangan pokja berdasarkan aturan yang dijalankan,” katanya, Senin (15/5/2017).**Baca Juga: KPK:‎ Konspirasi Korupsi di Tangsel Gila-gilaan

Ia pun menuding ada skenario besar dalam kasus lelang ini. Dimana itu mainan petinggi untuk memenangkan perusahaan tertentu dalam setiap lelang. Siapa yang buat skenario itu, Adang belum mau menjawabnya. 

“Nanti kalau tiba waktunya, ia akan menjelaskan semua itu,” paparnya.(az)

 




Nekat Buka Saat Ramadan, Tempat Hiburan Bakal Disegel

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Tempat hiburan yang masih nekat buka saat Bulan Ramadan bakal dikenakan sanksi tegas.

Kepala Seksi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangerang Selatan Taufik Wahidin mengatakan sanksi bakal diterapkan jika ada pengusaha hiburan malam yang nekat buka di Bulan Ramadan.**Baca Juga: Ramadan, Tempat Hiburan di Tangsel Dilarang Buka

“Iya, kita susah beberapa kali melakukan razia Pekerja Seks Komersial (PSK) dan tempat hiburan lainnya, kita pun juga memberitahukan mereka agar tempatnya ditutup selama bulan Ramadan,” ujarnya, Senin (15/5/2017).

Untuk tempat hiburan yang masih saja buka akan dikenakan sanksi tegas.

“Untuk yang masih saja buka pada bulan puasa akan kami kenakan sanksi pertama teguran secara lisan, kedua peringatan tertulis, dan kalau masih buka terpaksa akan kami segel dan ditutup sementara waktu,” katanya.(dina)




Ramadhan, Semua Tempat Hiburan di Tangsel Tutup

Rapat Muspida Kota Tangsel. (dina)

Kabar6-Selama Bulan Ramadan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengintruksikan agar seluruh tempat hiburan ditutup.

Kabid Penegakkan Perundang-undangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel, Oki Rudianto mengatakan pihaknya bakal memberikan surat edaran terkait larangan tempat hiburan buka selama Bulan Ramadan.**Baca Juga: BNN Selidiki Narkoba ‘Tetes Mata’ di Tangsel

“Semua tempat hiburan dan panti pijat akan kita tutup selama Bulan Ramadan,” ujarnya dalam rapat Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) KOta tangsel di Hotel Grand Zuri, Senin (15/5/2017).

Tempat hiburan yang masih buka dan masih menyediakan lanyanan akan dikenakan sanksi yang diputuskan oleh pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Kota Tangsel. (dina)




Bantu Korban Koceak, Anggota Forum CSR Tangsel Masih Cuek

Kondisi rumah di Koceak. (yud)

Kabar6-Forum CSR (Corporate‎ Social Responsibility) atau tanggungjawab perusahaan terhadap warga sekitar masih cuek. Ini menyusul rencana Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang ingin menggandeng dunia usaha membantu korban fenomena alam di wilayah Kecamatan Setu.

“Belum ada yang respon dari perusahaan, nanti kami akan ekpos apabila ada yang akan kami berikan, mohon bersabar,” ungkap Ketua Forum CSR Kota Tangsel, Ali Samson Pane saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (15/5/2017).**Baca Juga: Ini Penyebab Tanah Longsor di Kampung Koceak

‎Menurutnya, saat ini lembaganya masih melakukan pendekatan dan mengajak perusahaan yang sudah bermitra dengan Forum CSR. Meski demikian ia tak menjelaskan secara gamblang jumlah perusahaan yang sudah bergabung.

‎”Kami dari Forum CSR dengan senang hati kalau Pemkot ingin mengajak ( kerjasama) siapa pun kami akan siap bantu dan memang niatan kami adalah sosial,” terang Pane.

‎Forum CSR Kota Tangsel tidak bisa menjanjikan apa-apa. Tetapi tetap berupaya untuk membantu dengan mengajak donatur dari perusahaan memberikan donasi kepada warga Kampung Sengkol dan Kampung Koceak di Kecamatan Setu.

“Mohon doanya, semoga Allah SWT mempermudah setiap langkah kami untuk mendapatkan yang siap memberikan bantuan buat longsor ini,”‎ tambah Pane.(yud)




Pemkot Tangerang Klaim Aman dari Ancaman WannaCry

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Tangerang menyebut jaringan Pemerintah Kota Tangerang berada di zona aman yang terbebas dari ancaman terserangnya virus ransomeware WannaCry.

“Ya, sebagian besar server di Pemkot Tangerang yang dikelola Diskominfo sudah menggunakan server Open Source. Sedangkan, virus WannaCry untuk sementara hanya bisa menyerang Windows saja,” ujar Sekretaris Dinas Diskominfo Kota Tangerang, Syamsul Bahri kepada kabar6.com, Senin (15/5/2017).**Baca Juga: Antisipasi WannaCry, Pemkot Tangerang Matikan Jaringan Internet

Syamsul menyebut, hanya ada dua jaringan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Tangerang yang belum menggunakan server Open Source.

“Ada aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) milik Dinas Pengeloa Keuangan Daerah dan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) milik Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) yang masih menggunakan Windows. Tapi, mereka sudah memahami mengenai antisipasi dan penanganannya. Mereka juga turut melakukan back up data setiap pagi,” jelasnya.

Untuk diketahui, virus ransomeware WannaCry telah menyerang jaringan pelayanan masyarakat di 99 negara di dunia, salahsatunya Indonesia. Jaringan data milik Rumah Sakit Dharmais dan Harapan Kita pun menjadi sasaran virus tersebut.(tia)

 




Antisipasi WannaCry, Pemkot Tangerang Matikan Jaringan Internet

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengimbau kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Tangerang untuk mematikan internet setiap pagi hari.

Hal tersebut berpengaruh terhadap nonaktifnya pelayanan masyarakat yang berbasis aplikasi online di Kota Tangerang.

“Ya, jadi setiap hari mulai hari ini jam 07.30 hingga 10.00 WIB jaringan internet di seluruh OPD dimatikan untuk dilakukan back up data. Ini bentuk tindakan preventif ancaman virus WannaCry yang sedang gencar,” ujar Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Tangerang, Syamsul Bahri kepada kabar6.com, Senin (15/5/2017).**Baca Juga: Begini Langkah Pemkab Tangerang Atasi WannaCry

Penonaktifan jaringan internet tersebut, kata Syamsul, berpengaruh terhadap pelayanan masyarakat yang berbasis aplikasi online.

“Selama proses penonaktifan tersebut, artinya pelayanan masyarakat secara online tidak bisa dilakukan. Hanya bisa dilakukan secara offline atau mendatangi langsung ke OPD terkait. Ini semua dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus WannaCry yang mengincar jaringan pemerintahan,” jelasnya.

Untuk diketahui, virus ransomware WannaCry menyerang dan mengunci data jaringan tertentu sehingga pemilik data tidak dapat membukanya. (tia)