1

Bursa Sajadah Buka Cabang ke-9 di BSD

Cabang baru Bursa Sajadah di Ruko Boulevard BSD.(foto:dina)

Kabar6- Bursa Sajadah baru saja meresmikan cabangnya yang ke sembilan di Ruko Boulevard, Jalan Pelayangan, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Kamis(01/06/2017).

CEO Bursa Sajadah, Heera Syahir Karim Vasandani mengatakan, potensi pasar di BSD ini cukup bagus, karena sebahagaian besar muslim memang membuthkan sajadah dan perangkat-perangkat ibadah lainnya.

CEO Bursa Sajadah, Heera Syahir Karim Vasandani.(foto:dina)

“Potensinya kalau kita lihat besar, karena kalau dilihat perkembang di BSD itu sangat pesat, saat kita soft opening sebulan lalu saja sudah kita liat disini ada potensinya,”ujarnya.

Cabang yang kesembilan dari Bursa Sajadah ini merupakan yang pertama kalinya dibuka di Tangerang Selatan.(dina)

 




Jalan Raya Serang ‘Dilumpuhkan’ Mall Ramayana

Jalan Raya Serang di wilayah Cikupa di sekitar Mall Ramayana macet total.(foto: K6)

Kabar6-Pasca pembukaan pusat perbelanjaan Ramayana, arus lalu lintas di Jalan Raya Serang tepatnya di wilayah Cikupa, Kabupaten Tangerang, lumpuh total.

Pantauan Kabar6.com,  Kamis (1/6/2017), arus lalu lintas baik dari dan menuju Cikupa, mengalami kemacetan cukup parah.

Kemacetan tak hanya terjadi di Jalan Raya Serang, akses jalan menuju perkampungan juga terkena imbasnya.** baca juga:Amdal Lalin Ramayana Cikupa akan Ditinjau Ulang.

Kendaraan baik roda dua maupun roda empat, terlihat mengular mulai dari pasar Cikupa hingga menjelang lampu merah Bojong. 

Kondisi ini, diperparah dengan banyak kendaraan milik pengunjung Mall Ramayana yang terpakir sembarangan di pinggir jalan samping Polsek Cikupa.** baca juga :Opening Ramayana di Cikupa, Lalulintas Macet Total.

“Macetnya bisa parah gini yah, perasaan sebelum Ramayana buka enggak kayak gini. Masak saya lewat jalan kampung saja harus tertahan berjam- jam,” ungkap Ny. Ina, warga CitraRaya yang melintas di Jalan Raya Peusar menuju pasar Cikupa, kepada Kabar6.com, siang tadi.(Tim K6)

Jalan kampung di sekitarnya juga terimbas macet parah.(foto:K6)

 




Ayah Bayi Pajero Sport Diprotes Keluarga

Bayi bernama Pajero Sport di rumahnya di Pamulang.(foto:cep)

Kabar6 Pemberian nama Pajero sport pada anak ke empat pasangan Muis Iskandar(39) dan Noviyanti (34),bukan tidak ada kendala.Kedua belah pihak keluarga sempat protes saat anak ini baru lahir.

Pria asal Eai Abung Lampung ini bercerita pada kabar6. Com soal nama Pajero Sport untuk anaknya.”Kami sudah siapkan namanya. Pas kita bawa pulang dari Rumah Sakit Sumber Waras, pada ribut, kok mau dikasih nama mobil (Pajero Sport). Ya enggak apa-apa, jawab saya. Banyak yang komen, ada mertua, ipar-ipar saya itu, itu kan nama mobil  katanya jangan nama itu. Tapi saya, tetap kasih nama itu saja,” ujarnya. ** baca juga:Bayi Bernama Pajero Sport Adalah warga Pamulang.

Namun keraguan tersebut hilang seketika. Bahkan keyakinannya memberi nama Pajero Sport pada sang anak keempat jadi lebih kuat, saat perjalanan pulang  dari rumah sakit ke rumahnya.

“Di jalan  pas pulang ke rumah ketemu Mobil Pajero, terus Pajero-nya banyak, enggak cuma satu-dua. Dan pas di lampu merah Lebak Bulus ada kayak TV yang besar itu, Pas Pajero lagi iklannya. Begitu saya sampai rumah langsung saya telepon istri saya, kasih nama Pajero Sport aja,” kata Muis, sambil terkekeh

Tidak itu saja, Muis pernah di telpon ada seseorang yang mengaku dari pihak Perusahan Mitsubishi akan menuntutnya

Si penelpon mengatakan akan menuntut Muis dengan Undang Undang Pelanggaran Hak Cipta dan Paten,lalu saya katakan tidak usah bicara di telpon pak, lebih baik datang saja ke rumah saya.”Namun sudah tunggu sampai sekarang tidak pernah ada yang datang, kalaupun ada yang datang akan dihadapi karena ini menyangkut nama buah hati saya” tegasnya.

Saya kasih nama Pajero Sport kan, diartikan biar gagah, tangguh dan siap di segala medan. Jadi biar anak ini setangguh Pajero Sport (cep) 




Angga Terduga ISIS Janji Bawa Ibunya ke Surga

Ibu dan bibi Anggara Suprayogi (foto:tia)

Kabar6-Sebelum memutuskan untuk pergi ke Filipina, terduga teroris ISIS asal Tangerang, Anggara Suprayogi (33) pernah menjanjikan surga untuk sang ibu.

“Ya, dua bulan sebelum Angga pergi pernah bilang ke saya untuk bersabar, karena nanti sekeluarga pasti akan masuk surga,” ujar Nuraini, ibunda Anggara saat ditemui kabar6.com, Kamis (1/6/2017).** baca juga:Nuraini tak Yakin Angga Anaknya Ikut ISIS.

Bahkan, menurut pengakuan Nuraini, Angga terus saja menjanjikan surga bukan hanya untuknya, namun juga adik-adiknya.

“Dia bilang di dunia ini hanya sementara, pasti kami akan masuk surga. Kami diminta bersabar. Tapi kami enggak ngerti apa maksud ucapannya. Saya juga enggak terpikir kalau Angga sampai menjadi terduga teroris ISIS,” jelasnya.** baca juga:Nuraini tak Tahu Kalau Anaknya Angga Ikut ISIS di Filipina.

Untuk diketahui, Angga merupakan satu dari empat pelaku terduga teroris ISIS di Filipina. Saat ini, Angga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kepolisian Filipina. (tia)




Jaelani Terduga ISIS Selama Ini Jualan Tahu di Pamulang

Kelompok ISIS di Filipina yang diduga ada beberapa WNI.(*)

Kabar6-Salah satu keluarga WNI terduga ISIS yang berangkat ke Marawi, Filipina, mengaku tak mengetahui keberadaan terkini dari Moch Jaelani Firdaus.

“Enggak tahu apa-apa. (Firdaus) menantu (saya),” kata Edi, mertua dari Moch Jaelani Firdaus, WNI terduga ISIS yang ikut berangkat ke Filipina, saat ditemui di kediamannya, Kamis (01/06/2017).

Edi bercerita bahwa menantunya itu sehari-hari bekerja sebagai pedagang tahu Sumedang. Sebelum tinggal di Perumahan Taman Angsoka Permai, RT 03, RW 08, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Firdaus dan istrinya menetap di Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan.

“Di sini baru sebulan setengah aja. Bulan Maret (2017) kesininya. Harapannya supaya ada kabar. Dia itu kerjanya di Tangerang, Bekasi, jualan tahu,” jelasnya.

Sebelumnya sempat diberitakan Rabu 31 Mei 2017 kemarin, Mabes Polri merilis tujuh daftar nama WNI terduga ISIS yang masuk ke wilayah Marawi, Filipina.

Ketujuh orang tersebut masuk secara legal. Namun hingga kini keberadaan mereka belum jelas.

Dari ketujuh orang tersebut, satu orang diduga telah tewas saat kontak tembak dengan militer Filipina berinisial MIS (21) yang identitas dan ciri-cirinya mirip dengan Muhammad Ilham Syahputra, kelahiran Medan, 28 Juli 1995 dan berangkat ke Filipina pada 29 November 2016.

Dari tujuh nama itu empat orang telah dirilis resmi karena sudah ada fotonya sedangkan yang tiga belum. Polri juga ikut mencari mereka dan menyebarkan informasi​ terhadap empat orang yang sudah ada fotonya dan tiga orang lainnya kepada seluruh jajaran kepolisian daerah di seluruh Indonesia.

Berikut data empat yang ada fotonya:

1.AL IKHWAN YUSHEL

Palembayan, 01 November 1991

No. Passport : A7985472

Berangkat ke Filipina  28 Maret 2017

2.YAYAT HIDAYAT TARLI

Kuningan, 25 April 1986

No Passpor : B 4422742

Berangkat ke Filipina 15 April 2017 bersama Anggara Suprayogi

3.ANGGARA SUPRAYOGI

Tangerang, 26 Desember 1984

No Passpor : B 4885536

NIK 3571092612840004

Jl. Lokapala III/21 rt 04 rw 08 kel. Cibodas kec. Cibodas Tangerang. 

Berangkat ke Filipina 15 April 2017 bersama YAYAT HIDAYAT TARLI

4.YOKI PRATAMA WINDYARTO

Banjarnegara, 17 September 1995

No Passpor B 5743781

Berangkat ke Filipina  4 Maret 2017

Nama di atas berdasarkan informasi dan foto yg dirilis polisi Filipina sebagai teroris.

Di samping itu, ada juga WNI yg diduga terlibat terorisme di Filipina :

1. MOCH. JAELANI FIRDAUS

Bekasi, 17 mei 1991

NIK. 3673021705910008

Komp. Taman Angsoka permai RT/RW :003/008, Kel Kasimen, Serang, Banten

Berangkat ke Filipina 7 Maret 2017

2. MUHAMAD GUFRON

Serang, 20 Oktober 1993

No Passpor A 9265977

Berangkat ke Filipina  7 Maret 2017

3. MUHAMMAD ILHAM SYAHPUTRA

Medan, 29 Juli 1995

No Passpor A 9291582

Berangkat ke Filipina 29 November 2016.(*)

 




Busyet Dah, Jengkol Jadi Masalah di Pasar Ciputat

Pedagang di Pasar Ciputat.(foto:yud)

Kabar6-‎Komoditi pangan jenis jengkol nyaris langka di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kalaupun ada harga yang dibanderol mahal sekali. Kelangkaan disebabkan sekarang ini sedang tidak musim buah jengkol.

Lastri, salah satu ped‎agang sayuran mengatakan, dirinya enggan menjual jengkol. Sebab harga beli dari Pasar Induk sudah tinggi dan dijual ke konsumen bisa mencapai Rp90 ribu per kilogram.

“Aku aja enggak bawa jengkol. Masalahnya barangnya emang. Lagian juga duitnya (modal) bisa abis buat beli jengkol‎,” katanya ditemui kabar6.com di lapaknya, Kamis (01/05/2017).

Oleh karenanya, terang Lastri, modal belanja dagangan ia alokasinya untuk membeli komoditi bahan pangan lainnya. Seperti cabai serta sayur-mayur yang harganya relatif stabil.

Terpisah, Nur, pedagang sayuran lainnya‎ di Pasar Ciputat, mengakui bila harga jengkol sedang mahal. Bahkan pasokan yang beredar di pasaran mengalahi daging ayam potong yang hanya dijual seharga Rp50 ribu per kilogram.

Ataupun harga komoditi jenis daging sapi lokal yang dijual‎ seharga kisaran Rp100-100 ribu per kilogram. Sedangkan buah jengkol yang tersedia dilapaknya dibanderol seharga Rp80 ribu per kilogram.

“Biasa kalau mau lebaran musimnya habis. Daging‎ itu mah, bukan jengkol,” canda Nur sambil menunjuk ke tampah berisi buah berkulit warna cokelat kehitaman itu.(yud)




Nuraini tak Yakin Angga Anaknya Ikut ISIS

 

Nuraini menunjukkan foto Anggara Suprayogi di rumahnya di Cibodas. (foto:tia)

Kabar6-Nuraini, Ibunda terduga teroris ISIS di Filipina, Angga Suprayogi (33) mengaku bahwa Angga merupakan sosok yang sangat taat beragama.

“Ya, memang dia itu sangat taat sekali dalam beribadah. Makan baso aja dia enggak mau katanya mengandung apalah enggak boleh. Kerja di bank juga dia bilang enggak boleh karena haram uangnya riba,” ujar Nuraini saat ditemui kabar6.com di kediamannya di Jalan Lokapala III /21 RT 03/08, Kelurahan Cibodas, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Kamis (1/6/2017).** baca juga :Nuraini tak Tahu Kalau Anaknya Ikut ISIS di Filipina.

Menurut Nuraini, Angga juga sempat menerima beasiswa melanjutkan pendidikan sarjana di Saudi Arabia namun tidak diizinkan olehnya.

“Dia dari dulu memang pintar anaknya. Hafalannya banyak, pintar mengaji, tau hadits dan dalil-dalil. Sempat dapat beasiswa juga ke Arab gitu tapi enggak saya izinkan karena jauh. Akhirnya belajar ilmu agama disini,” jelasnya.** baca juga:Densus 88 Geledah Rumah Terduga ISIS di Cibodas.

Meski demikian, Nuraini masih tidak percaya anaknya terjerumus dalam aliran sesat ISIS dan menjadi terduga teroris di Filipina.

“Dia itu anaknya baik, enggak pernah macam-macam. Saya lemes denger kabar Angga jadi terduga teroris. Rasanya enggak mungkin anak sulung saya jadi begitu,” tutupnya sambil menangis (tia)




Kadishub : Penyerangan Kantor Dishub Lecehkan Pemkot Tangerang

Kantor Dishub Kota Tangerang yang dirusak.(foto:tia)

Kabar6-Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang, Saeful Rohman mengutuk tindakan penyerangan petugas dan kantor Dishub Kota Tangerang oleh sekelompok orang tak dikenal.

“Saya mengutuk keras terhadap tindakan tersebut karena berani menyerang petugas dan gedung pemerintahan, perbuatannya sudah tidak dapat ditoleransi,” ujar Saeful, Kamis (1/6/2017).

Tak hanya itu, Saeful menilai tindakan penyerangan tersebut sudah melecehkan wibawa pemerintahan.

“Karena, bagaimanapun gedung pemerintahan itu lambang negara dan tindakan itu sangat melecehkan wibawa pemerintahan. Ini yang pertama kali terjadi, dan mudah-mudahan tidak sampai terjadi lagi. Kami serahkan semua prosesnya ke pihak berwajib,” jelasnya.

Untuk diketahui, aksi penyerangan dilakukan oleh sekelompok orang yang merasa sakit hati kendaraannya diberhentikan oleh petugas Dishub lantaran menyerobot jalur. Akibat kejadian tersebut, satu petugas satpam mengalami luka terkena sabetan samurai dan kaca di pos satpam mengalami pecah. (tia)

 

 

 




Nuraini tak Tahu Kalau Anaknya Angga Ikut ISIS di Filipina

Ibunda Anggara terus menangis mengetahui anaknya jadi terduga teroris ISIS (foto:tia)

Kabar6-Nuraini, ibunda terduga teroris ISIS Anggara Suprayogi (33) tak hentinya meneteskan air mata sejak mengetahui anak sulungnya menjadi buronan polisi setelah beraksi menjadi teroris ISIS di Filipina.

“Dari kemarin sore saya dapat kabar Angga jadi teroris, saya kaget enggak menyangka dia berbuat seperti itu,” Ujar Nuraini sambil terus meneteskan air mata, Kamis (01/06/2017).*babac juga :Densus 88 Geledah Rumah Terduga ISIS di Cibodas.

Bahkan, Nuraini pun mengaku tidak mengetahui sama sekali anak sulung dari tujuh bersaudara tersebut pergi ke Filipina.

“Saya baru tahu Angga ke luar negeri dari istrinya setelah Angga sudah disana. Itupun kami tahunya Angga pergi ke Hongkong untuk kerja. Angga enggak izin ke keluarga dulu sebelum berangkat, cuma ke istrinya saja,” jelasnya.

Setelah kepergian Angga yang mengaku ke Hongkong, Nuraini pun tidak pernah mendapatkan kabar apapun dari Angga.

“Enggak pernah memberi kabar. Makanya saya sampai sakit, mikirin Angga disana bisa makan apa enggak, kondisinya gimana. Apalagi baru dapat kabar Angga jadi teroris saya lemes dengernya. Itu anak sulung saya,” keluhnya sambil terus menangis. (tia)




Pemkab Tangerang Peringati Hari Lahir Pancasila

Wakil Bupati Tangerang H Hermansyah memimpin apel.(foto: kominfo)

Kabar6-Wakil Bupati Tangerang H Hermansyah memimpin apel untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. Acara tersebut dilaksanakan di lapangan Yudha Negara Pusat Pemerintah Kabupaten Tangerang, Kamis, (01/06/2017)

Wakil Bupati menegaskan, melalui peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2017 saat ini, saya ingin menjadikan ini momentum peringatan Hari Lahir Pancasila ini sebagai pekan Pancasila dengan tema “Saya Indonesia, Saya Pancasila seperti yang telah disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo. Beliau menyampaikan bahwa dalam rangka memeriahkan peringatan hari Pancasila Tahun pemerintah akan 2017 ini, berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengkampanyekan program Pekan Pancasila. Kerja sama tersebut antara lain berupa penayangan iklan layanan masyarakat di stasiun-stasiun televisi dan bioskop, program talkshow dan musik di berbagai stasiun radio penerbitan dan pendistribusian buku serta program lainnya Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo bertujuan untuk menguatkan dan memperkenalkan ulang dasar-dasar Pancasila dan untuk menarik minat para generasi muda terhadap Pancasila

Pada hari ini 1 Juni 2017, tujuh puluh dua tahun yang lalu, di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Bung Karno menyampaikan pandangannya tentang fondasi dasar Indonesia Merdeka yang beliau sebut dengan istilah Pancasila sebagai dasar filosofis atau sebagai pandangan hidup bagi Indonesia Merdeka. Selama tujuh puluh dua tahun perjalanan bangsa Indonesia Pancasila telah mengalami berbagai batu ujian dan dinamika sejarah sistem politik, sejak jaman demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, era Orde Baru hingga demokrasi multi partai di era reformasi saat ini. Di setiap jaman Pancasila harus melewati alur dialektika peradaban yang menguji ketangguhannya sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia yang terus berkembang dan tak pernah berhenti di satu titik terminal sejarah. 

Perlu kita untuk mensikapi serta merespon secara aktif pekan Pancasila ini, lanjut Wabup, dengan melakukan reaktualisasi restorasi atau revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam rangka berbagai menghadapi permasalahan bangsa masa kini dan masa datang. Sehingga apa yang menjadi tujuan daripada dilaksanakannya Pekan Pancasila ini yaitu untuk menguatkan kembali nilai-nilai Pancasila kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia dapat terwujudkan, yang pada akhirnya harapan kita semua untuk tetap menjadi bangsa berdaulat bersatu yang berkarakter serta bermartabat dapat tetap dipertahankan dengan tetap menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pemandu arah menuju hari esok Indonesia yang lebih baik. 

“saya ingin mengajak kepada seluruh hadirin peserta upacara beserta seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Tangerang untuk mari bersama-sama kita jadikan peringatan Hari Pancasila ini untuk menguatkan kembali nilai-nilai Pancasila dikehidupan kita, sehingga desintegrasi Bangsa serta berbagai faktor yang dapat menyebabkan rusaknya moral dan mental generasi muda bangsa dapat kita cegah dan meminimalisir dengan sebaik mungkin agar kedepan bangsa Indonesia untuk tetap menjadi bangsa yang kokoh, bersatu berdaulat, berkarakter, dan bermatabat dapat terus dipertahankan”.Ucap Hermansyah (Redi/Her/Suk-Diskominfo)