1

Orangtua Italia Temui Satu Pelaku Penembak Anaknya

Orangtua Italia tmui pelaku penembak anaknya. (tia)

Kabar6-Sudirman alias MAN, pelaku penembak Italia Chandra KP (23) yang sempat melarikan diri satu bulan lamanya, akhirnya menyerahkan diri ke polisi.

Ya, pnyerahan diri pelaku yang berperan sebagai joki saat mlancarkan aksinya tersebut, dilakukan lantaran takut dengan ancaman tembak mati dari kepolisian.

“Ya, sesuai dengan himbauan kemarin kita bilang, pelaku menyerah atau nggak tetap kita kejar. Saat ini sudah diamankan pihak Polda Metro Jaya,” ujar Kapolrestro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan saat dihubungi kabar6.com, Selasa (11/7/2017).

Saat ini, pihak kepolisian pun mengundang kedua orang tua Italia, yakni Ferry Chandra dan Sugiarti ke Polda Metro Jaya untuk menemui sang joki.

“Ini sesuai dengan permintaan ibunya yang menginginkan pelaku ditangkap hidup-hidup,” imbuhnya.**Baca juga: Andil Polda Banten Ungkap Sosok Penembak Italia

Untuk diketahui, Italia tewas dengan luka tembak di dada usai memergoki aksi percobaan pencurian yang dilakukan oleh dua pelaku bersenjata api di kediamannya di Perumahan Bugel Mas Indah, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang pada Senin (12/6/2017) sekitar pukul 13.40 WIB.**Baca juga: Kapolda: Janji Kepada Keluarga Italia Sudah Saya Tepati.

Hampir sebulan berselang, pelaku yang berperan sebagai eksekutor Italia, Saiful (25) berhasil ditembak mati oleh tim gabungan, karena mencoba melakukan perlawanan di Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan pada Minggu (9/7/2017) lalu sekitar pukul 14.00 WIB. (tia)




Hantam Truk Besi, Pengendara RX King Tewas di Pondok Aren

Pengendara RX King yang tewas.(cep)

Kabar6-Seorang pemuda pengendara Yamaha RX King Warna Hitam B 3903 AC tewas mengenaskan setelah menabrak mobil pengangkut besi di Jalan Jombang Raya, No 25, tepatnya di depan Gang Nangka, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (11/7/2017).

Ahmad Baehaqi, saksi mata dilokasi kejadian mengatakan, saat kejadian korban tengah memacu motornya hendak mendahului truk didepannya.

Namun nahas, dari arah berlawanan tiba-tiba muncul mobil lainnya hingga korban yang berusaha menghindar mengalami oleng kekiri hingga akhirnya menabrak mobil pengangkut besi yang tengah didahuluinya.

“Saat kejadian korban masih hidup, namun tak lama berselang korban tewas di lokasi dengan luka hidung dan kupingnya mengeluarkan darah,” jelas Ahmad, warga sekitar lokasi.

Terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Tangsel, AKP Lalu Hedwin Hanggara yang di konfirmasi membenakan peristiwa tersebut.

Jenazah korban saat dievakuasi.(cep)

Meski demikian, LAlu Hedwin belum bhisa merinci kronologis kecelakaan tersebut, mengingat saat ini anggotanya masih berada dilokasi kejadian.**Baca juga: Lonjakan Pencaker, Disnaker Kota Tangerang Gelar Jobfair.

“Data-datanya sedang di susun anggota” ucapnya.**Baca juga: Pemohon Kartu Kuning Antre di Disnaker Kabupaten Tangerang.

Sementara ini, sepeda motor dan jasad korban sudah di evakuasi.(cep)




Server Bursa Kerja Online di Tangerang “Lemot”

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Lemahnya server online bursa ketenagakerjaan di Kabupaten Tangerang ditanggapi serius oleh kalangan DPRD wilayah setempat.

DPRD mendesak agar pihak Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Tangerang bisa mencari cara untuk mensiasati persoalan tersebut, guna memudahkan pelayanan terhadap warga.

“Menurut saya hal itu harusnya bisa disiasati oleh Disnaker entah itu melalui online atau ofline,” ungkap Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Ahmad Supriadi, Selasa (11/7/2017).

Jika terkendala anggaran, kata Supriadi, Disnaker sedianya bisa mengajukan anggaran untuk pembuatan dan perbaikan server tersebut..

“Kalau memang kekurangan anggaran mereka bisa mengajukan anggaran tersebut kedalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD),” jelasnya.**Baca juga: Pemohon Kartu Kuning Antre di Disnaker Kabupaten Tangerang.

Sampai berita ini diturunkan, server bursa ketenagakerjaan secara online yang dikelola oleh Disnaker Kabupaten Tangerang masih acap lambat alias lemot saat diakses.(agm)




Pengumuman PPDB Online di Tangsel Sudah Bisa Diunggah

Para orangtua di Dindikbud Kota Tangsel.(yud)

Kabar6-Waktu pelaksanaan pengumuman‎ Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP secara online di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) molor. Awalnya dijadwalkan pada Jumat sore kemarin tapi ditunda karena server sistem  tidak bisa diakses.

“Mohon maaf pengumuman PPDB tertunda karena sedang finalisasi data secara sistem,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Taryono, saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (10/7/2017).

Sempat beredar informasi, pengumuman hasil kelulusan PPDB dilaksanakan pukul 16.00 WIB secara online di website  ppdb.tangerangselatankota.go.id. Pendaftar yang diterima agar melapor ke sekolah dituju dengan membawa tanda bukti pendaftaran.**Baca Juga: Anang: Pemkot Tangsel Membunuh Masa Depan Anak Saya

Taryono mengaku telah berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh orangtua/wali murid.‎ Ini menyusul derasnya sikap protes yang disampaikan warga di Kota Tangsel atas polemik penerapan PPDB online.

‎”Permohonan maaf kita berusaha semaksimal mungkin, pelayanan PPDB,” klaimnya.(yud)




Kericuhan di Gading Serpong Didamaikan Polsek Pagedangan

Beberapa orang yang terlibat didamaikan di Polsek Pagedangan.(foto:cep)

Kabar6 Pasca terjadi kericuhan antara seorang pria dengan driver ojek online dan warga di depan ruko Pascal Gading Serpong, Kelurahan Medang, Pagedangan Kabupaten Tangerang,Senin (10/07/2017) dengan segera diambil tindakan.

Kepolisian Polsek Pagedangan tindakan ini agar tidak berkembang menjadi kerusuhan atau ajang balas dendam, dan pihak yang bertikai di pertemukan dan di damaikan “kedua belah pihak sepakat diselesaikan dengan cara musyawarah” jelas Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho.

Lebih lanjut Alexander menegaskan bahwa keributan ini murni Konflik Pribadi jadi tidak ada gesekan antar komunitas “pihak Kepolisian sudah memanggil yang dituakan di komunitas Ojek Online dan warga sekitar, situasi pun sudah kondusif “tegasnya.

Diketahui sebelumnya terjadi kericuhan seorang wanita yang dipukuli mantan pacarnya karena cemburu, sehingga warga sekitar dan ojek online mencoba melerai namun si orang tersebut tidak terima malah hendak menyerang balik. (cep) 




Mantan Kadis UMKM Tangsel Divonis 6 Bulan

Firdaus, mantan Kadis UMKM Tangsel.(foto:dok)

Kabar6-Hakim Pengadilan Negeri Tangerang, memvonis mantan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Tangerang Selatan, Firdaus, selama enam bulan penjara.

Firdaus, dihukum karena terbukti melanggar Pasal 40 Ayat (2), Juncto Pasal 21 Ayat (2) Huruf a, UU Nomor 5/1990, Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

“Ya, dia divonis enam bulan penjara oleh Hakim, karena memelihara 52 ekor burung yang dilindungi,” ungkap Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang, Pradhana, kepada Kabar6.com, Senin (10/7/2017).

Menurut Pradhana, sidang vonis terhadap Firdaus, digelar beberapa hari sebelum lebaran kemarin. 

Terdakwa, divonis 4 bulan lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU).**Baca juga: Anang: Pemkot Tangsel Membunuh Masa Depan Anak Saya.

Pasca dijatuhi hukuman tersebut, hingga kini terdakwa belum menyatakan apakah menerima putusan Hakim atau mengajukan upaya hukum.**Baca juga: DPRD: Pemkot Tangerang Tak Koordinasi Soal PPDB.

“Terdakwa, kami tuntut selama 1 tahun penjara. Namun, Hakim berkata lain, tentunya sesuai dengan keyakinannya. Sampai sekarang, kami belum mendapatkan informasi apakah Terdakwa mengajukan banding atau tidak,” katanya.(Tim K6)




DPRD: Pemkot Tangerang Tak Koordinasi Soal PPDB

DPRD Kota Tangerang. (tia)

Kabar6-DPRD Kota Tangerang menuding Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tidak berkoordinasi dalam perumusan aturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Tangerang.

“Sejak awal, Pemkot tidak berkoordinasi dengan kami terkait PPDB. Bahkan dengan Komisi II pun tidak ada bahasan apapun. Tiba-tiba mengeluarkan kebijakan baru terkait PPDB tanpa sepengetahuan kami,” ujar Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi usai memimpin rapat dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Senin (10/7/2017).

Suparmi menjelaskan, pihaknya menjadi posisi yang dipersalahkan lantaran peraturan PPDB yang mengedepankan faktor zonasi dikeluhkan oleh warga Kota Tangerang.**Baca Juga: PPDB Ricuh DPRD Kota Tangerang Panggil Semua Kepsek SMP

“Giliran aturannya bermasalah, DPRD yang ketempuhan. Para orangtua siswa mengadunya ke kami. Ini yang harus dibenahi. Harusnya dari awal kami juga dilibatkan agar bisa memberikan pendapat juga sehingga kericuhan seperti ini bisa dihindari,” jelasnya.

Untuk diketahui, para orangtua siswa menyesalkan kebijakan Kota Tangerang yang tetap memposisikan faktor zonasi dalam PPDB Kota Tangerang. Faktor tersebut dianggap menyulitkan para siswa untuk mendapatkan sekolah. (tia)




Anang: Pemkot Tangsel Membunuh Masa Depan Anak Saya

Orang tua murid di Tangsel pada resah urusan sekolah anaknya.(foto:yud)

Kabar6-Ribuan orangtua/wali murid tingkat SMP di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus dihinggapi perasaan cemas. Pada musim Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) ini mereka merasa tidak mendapat kepastian dapat menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah negeri.

Anang Rizal, salah satu warga mengatakan, PPDB Tangsel minim info. Pusat pelayanan informasi tidak ada yang bisa dihubungi. Ia pesimis anaknya bisa kembali melanjutkan sekolah negeri.

“Padahal dari kelas 1 sampai dengan 6 selalu ranking tiga besar,” katanya, Senin (10/7/2017).

Ia merasa heran atas pernyataan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan‎ (Dindikbud) Kota Tangsel yang menyatakan agar seluruh orangtua/wali murid dapat berbesar hati bila anaknya tidak dapat masuk ke sekolah negeri.

“Berbesar hatilah pemerintah Tangsel yang sudah membunuh masa depan anak bangsa,” sindirnya.(yud)

 

 

 

 




PPDB Ricuh DPRD Kota Tangerang Panggil Semua Kepsek SMP

Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi.(foto:tia)

Kabar6-DPRD Kota Tangerang akan memanggil seluruh Kepala Sekolah Menengak Pertama di Kota Tangerang guna menindaklanjuti adanya laporan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Tangerang yang diwarnai kericuhan.

“Ya, kami berikan waktu dua hari kepada Dindik (Dinas Pendidikan) Kota Tangerang untuk mengumpulkan para Kepsek SMP. Ini dilakukan untuk sinkronisasi data rombongan belajar dari Dindik dengan Kepsek,” ujar Ketua DPRD Kota Tangerang Suparmi, saat menemui para orang tua siswa di ruang Ketua DPRD Kota Tangerang, Senin (10/7/2017).

Menurutnya, data rombel (rombongan belajar) yang diberikan oleh Dindik Kota Tangerang tidak memuaskan lantaran rombel di seluruh sekolah sama.

“Itu kan nggak mungkin, pasti tiap sekolah berbeda sesuai kapasitas dan sebagainya. Makanya, kami akan kroscek langsung dengan para kepsek perihal kebenaran data,” jelasnya.

Untuk sementara ini, kata Suparmi, aturan PPDB pun masih mengikuti kebijakan yang telah ada, yakni harus memenuhi persyaratan zonasi, nilai dan usia.

“Ya, untuk saat ini PPDB masih seperti kebijakan dari Pak Walikota. Besok pengumuman PPDB. Selama dua hari ke depan kami juga menunggu sikap dari Dindik dalam menyelesaikan permasalahan yang ada ini,” tutupnya. (tia)

 

 

 

 




Ricuh Gara-gara Cemburu di Gading Serpong

Kasat Reskrim Polres TangSel, AKP Alexander Yurikho.(foto;dok)

Kabar6- Terjadi kericuhan di depan ruko Pascal Gading Serpong, seorang lelaki berkulit hitam digebukin ojek online dan warga sekitar secara beramai-ramai, Senin(10/07/2017).

Kericuhan ini berawal dari seorang wanita digebukin oleh dari seorang dari etnis yang sama, tanpa diketahui sebab musababnya.Warga sekitar dan ojek online pada awalnya hanya mencoba melerai, tapi si lelaki tersebut malah marah-marah dan balik menyerang ke warga. Alhasil semua warga yang berada di area sekitar TKP menghajar orang tersebut.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alexander Yurikho menjelaskan, lelaki itu dulu pacaran dengan cewek dari satu daerahnya yang dipukuli itu.Lelaki cemburu karena ceweknya dibonceng teman kerjanya.Si mantan pacar menarik mantan ceweknya, tapi tidak mau, kemudian dipukul dan mencekik cewek tersebut.(cep)

Rekaman peristiwanya Tersedia di Kanal VIDEO