Soal PKL Trotoar, Satpol PP Kota Tangerang Gencarkan Razia

Kepala Satpol PP Kota Tangerang, Mumung Turwana.(ist)

Kabar6-Maraknya Pedagang Kaki Lima (PKL) di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang mengakui bila ulah para PKL yang bendel memang masih menjadi problem bagi pihaknya.

Demikian dikatakan, Kepala Satpol PP Kota Tangerang, Mumung Turwana. “Razia rutin kita lakukan setiap hari. Namun, ya mereka bandel dan selalu kucing-kucingan dengan kami. Kalau kami datang mereka sembunyi, kami pergi mereka dagang lagi di trotoar,” ujarnya, Rabu (9/8/2017).

Untuk mengantisipasi merebaknya para PKL musiman di Kota Tangerang,  kata Mumung, pihaknya  sudah berkoordinasi dengan petugas Satpol PP  di 13 Kecamatan di Kota Tangerang.**Baca juga: Kasubdivre Bulog Tangerang Dirotasi.

“Kami minta Satpol PP di kecamatan menggelar razia rutin PKL di masing-masing wilayahnya. Itu mengingat trotoar merupakan fasilitas untuk para pejalan kaki yang tidak boleh diganggu,” ujar Mumung lagi.**Baca juga: Warga Kota Tangerang Keluhkan PKL.

Selain itu, pihaknya, juga akan terus menggelar razia di jalan-jalan protokol di Kota Tangerang, seperti beberapa ruas Jalan di Wilayah Kecamatan Karawaci, Tangerang Kota, Cipondoh dan lainnya.(SH)




Kasubdivre Bulog Tangerang Dirotasi

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Baru lima bulan menjabat, Kepala Sub Divisi Regional (Kasubdivre) Bulog Tangerang, Pramono, mendadak diganti.

Tak diketahui pasti alasan penggantian dirinya. Pramono, kini dipindahtugaskan ke wilayah Semarang, Jawa Tengah.**Baca Juga: Ini Tunggakan Raskin 46 Desa di Kabupaten Tangerang

Sementara, posisi dia sekarang ditempati oleh Junaidi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdivre Cianjur, Jawa Barat.**Baca Juga: Kejari Kabupaten Tangerang Bakal Panggil Kades Penunggak Raskin

“Saya, sudah dimutasi ke wilayah Semarang. Pengganti saya berasal dari Bulog Cianjur, ungkap Pramono, kepada Kabar6.com, melalui sambungan telepon selulernya, Rabu (9/8/2017).**Baca Juga: Tunggakan Raskin di Kabupaten Tangerang Rp5,6 miliar

Pramono menjelaskan, pihaknya mengaku belum sempat melakukan apa-apa selama bertugas di wilayah Tangerang Raya ini.

Namun demikian, kata Pramono, selama menjabat Kasubdivre Bulog Tangerang, dia baru membuat terobosan membuat Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman tentang penagihan utang dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang.

“Saya baru membuat MoU dengan pihak Kejaksaan untuk penagihan utang Beras Miskin (Raskin). Dan, alhamdulillah hasilnya sekarang utang Raskin para Kepala Desa di Kabupaten Tangerang sudah berkurang dari sebelumnya sebesar Rp850 juta menjadi Rp600 juta,” ujarnya.(Tim K6)




Polisi Buru Pelaku Begal di Pasar Kemis

Ilustrasi.(Ist)

Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) Pasar Kemis, dengan dibantu Tim Reskrim Polresta Tangerang kini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku begal motor di Bundaran Perumahan Puri, Desa Sukamantri Kecamatan Pasar Kemis, Selasa (8/8/201) kemarin.

“Sudah ditangani Polsek Pasar Kemis dan Reskrim Polres,” ungkap Kapolresta Tangerang, AKBP Sabilul Alif, kepada Kabar6.com, Rabu (9/8/2017).**Baca Juga: Diduga Korban Begal, Pria Ini Ditemukan Bersimbah Darah di Pasar Kemis

Dijelaskan Alif, pihaknya mengklaim bahwa jajarannya telah mengantongi identitas pelaku yang membacok korban hingga mengalami luka parah dan dilarikan warga ke rumah sakit terdekat.

Pelaku diperkirakan berjumlah lima hingga tujuh orang. Polisi, kata dia, akan mengambil tindakan tegas kepada para pelaku yang kini tengah kabur usai membegal korbannya.

“Pelaku kurang lebih berjumlah lima sampai tujuh orang dan kami sudah identifikasi, semoga segera tertangkap dan kami tidak akan8  segan- segan berikan tindakan tegas kepada yang bersangkutan. Sama seperti yang terdahulu di beberapa hari dapat terungkap,” katanya.(Tim K6)




Penyidik KPK Amati Bangunan di Balaikota Tangsel

Satgas KPK di Puspemkot Tangsel. (yud)

Kabar6-Komisi Pemberantasan‎ Korupsi kembali mengutus jajarannya untuk bertandang ke Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Keempat penyidik terus memperhatikan konstruksi empat unit bangunan gedung.

Pantauan kabar6.com di lokasi, keempat penyidik lembaga antirasuah sempat masuk ke ruang rapat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Selama sekitar 45 menit keempat penyidik dikabarkan meminta salinan data program dan kegiatan Tahun Anggaran 2013.

“Pas izin masuk bilangnya dari Satgas (satuan tugas) KPK,” terang Zainudin, petugas keamanan yang minta namanya disamarkan di Jalan Raya Serua, ‎Kecamatan Ciputat, Selasa (8/8/2017).**Baca Juga: Satgas Penyidik KPK Sambangi Puspemkot Tangsel

Setelah keperluannya meminta informasi dan data dari LPSE Kota Tangsel, keempat penyidik bergegas pergi meninggalkan Gedung SKPD 1. Dua dari empat orang penyidik terus mengamati proyek gedung yang hingga kini belum rampung dikerjakan.

Obyek pengamatan antara lain rangka besi yang posisinya pada bagian tengah‎ di antara empat gedung. Yakni, gedung Balaikota dan SKPD 1, 2, dan 3. Kemudian keempat penyidik berhenti di samping sisi kanan gedung Balaikota Tangsel.**Baca Juga: KPK Masih ‘Sayang’ Sama Masyarakat Tangsel

Penyidik berkacamata ‎paling senior terus melihat ke arah atas bangunan gedung Balaikota Tangsel. Diketahui, proyek bangunan itu dikerjakan kontraktor oleh PT Brantas Abipraya, anak perusahaan plat merah.

“Sopan semua pas masuk, bilangnya datang untuk keperluan dinas sambil memperlihatkan ID card. Eh, ternyata petugas dari KPK,” tambah Zainudin sambil tersenyum.

Hingga berita ini diturunkan pejabat berwenang dari pihak Pemkot Tangsel‎ belum ada yang bersedia menjawab pertanyaan saat dikonfirmasi.(yud)




Diduga Korban Begal, Pria Ini Ditemukan Bersimbah Darah di Pasar Kemis

Pria diduga korban begal.(ist)

Kabar6-Seorang pria bermotor ditemukan warga terkapar bersimbah darah di bunderan Perumahan Puri, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Selasa (8/8/2017) petang.

Belum diketahui pasti identitas pria nahas tersebut, begitupun motif dibalik penyerangan yang dialaminya. Kuat dugaan, pria nahas tersebut menjadi korban pelaku begal sepeda motor yang beraksi dilokasi. Dugaan itu, menyusul hilangnya kunci sepeda motor dan handphone korban.

“Tadi saya pas lewat lokasi, lihat pria itu sudah terkapar bersimbah darah dengan luka bacok di dada kiri. Karena warga semakin ramai datang ke lokasi, setelah saya foto-foto saya langsung pulang deh,” ujar H. Entus Satibi, Ketua DPC PPP Kabuparten Tangerang (versi Djan Faridz), yang merupakan warga sekitar lokasi kejadian.

Pria bersimbah darah saat ditemukan warga.(ist)

TB. Entus juga mengaku tidak sempat bertanya ihwal identitas korban, mengingat saat itu kondisi korban sudah tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah.**Baca juga: Kemendikbud Ajak Orangtua di Tangerang Waspadai Permen Mengandung Narkoba .

“Korban dilarikan ke rumah sakit. Sementara, sepeda motor yang dikendarai korban diamankan warga di Kantor Desa Suka Mantri. Tadi informasinya itu korban begal. Karena handphone dan kunci motor korban hilang,” ujar TB Entus lagi.**Baca juga: Warga Kota Tangerang Keluhkan PKL .

Hingga berita ini disusun, belum didapat konfirmasi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut. Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi terkait kejadian itu.(Tim K6)




Warga Kota Tangerang Keluhkan PKL

Pedagang Bendera di Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang.(TNC)

Kabar6-Sejumlah warga Kota Tangerang mengeluhkan mulai maraknya Pedagang Kaki Lima (PKL) di sejumlah pedestrian (trotoar) di wilayah bervisi Akhlakul Karimah” tersebut.

Sebagaimana yang terlihat di sepajang ruas jalan TMP Taruna, MH Thamrin, Kali Pasir dan Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang.

“Sekarang PKL mulai marak menguasai trotoar. Selain bikin jelek, juga menyulitkan kita (warga) untuk melintas. Padahal kan trotoar itu untuk pengguna jalan,” ujar Asep, salah seorang warga di Kota Tangerang, Selasa (8/8/2017).

Hal serupa juga diakui Wawan, warga lainnya. Bila dibiarkan, keberadaan para PKL itu justru nantinya mengundang timbulnya preman dan pungli. “Harusnya dari awal ditertibkan. Jangan nanti kalau sudah ramai, kan jadi lebih sulit menertibkannya,” ujar Wawan lagi.

Pantauan kabar6.com, saat ini paling ramai menguasai trotoar dalah pedagang bendera. Kondisi itu seiring dengan akan datangnya perayaah HUT RI ke 72, yang jatuh pada 17 Agustus mendatang.

Selain memanfaatkan trotoar, para PKL juga memanfaatkan pohon-pohon atau area penghijauan di sepanjang jalan untuk  memajang barang dagangannya kepada setiap orang yang melintas di sana.

Sementara, Asep, salah seorang pedagang bendera yang ditemui di Jalan TMP Taruna, mengaku memang sengaja memanfaatkan trotoar untuk memajang dagangannya. “Ya kan saya dagangnya cuma sampai 17 Agustus doang. Lumayan mas buat tambah-tambah dapur,” ujarnya polos.

Asep juga mengaku sering kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP yang menggelar razia dilokasi. “Ya, kalau ada Satpol PP kita ngumpet dululah, biar gak disita dagangannya. Kan, kalau bendera tinggal gulung, masukin karung dan gambang ngumpetinnya,” ujar Asep polos.(SH)




Orangtua Korban Kecelakaan Histeris di PN Tangerang

PN Tangerang.(ist)

Kabar6-Pengadilan Negeri (PN) Tangerang menjatuhkan vonis percobaan 1 tahun penjara kepada Susanto, penabrak seorang pelajar bernama Ridho Alfarel, hingga tewas  di Jalan Pahlawan Seribu, Tangerang Selatan, Oktober 2016 silam.

“Terdakwa Susanto telah terbukti melakukan tindakan pidana kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia dan menjatuhkan pidana selama 1 tahun percobaan dan denda sebesar 12 juta rupiah. Apabila denda tersebut tidak dibayar, diganti dengan hukuman 2 bulan,” kata Ketua Majelis Hakim, Syamsudin di Ruang Sidang 5 PN Tangerang, Jalan TMP Taruna, Tangerang, Selasa (8/8/2017).

Sesaat setelah majelis hakim menutup persidangan, seorang pengunjung sidang, Eti, yang tak lain adalah orangtua Ridho, langsung berteriak menangis histeris, karena merasa tidak puas dengan putusan hakim tersebut.

Eti bahkan sempat memprotes majelis hakim. “Pak enggak bisa begini Pak. Anak saya meninggal Pak,” kata Eti sambil terus menangis hingga akhtrnya Eti dibawa keluar dari ruang sidang hingga akhirnya jatuh pingsan.

Sementara itu, Ari Hindarto, suami Eti juga tak kuasa menahan haru karena tak puas dengan keputusan hakim tersebut. “Hukuman percobaan satu tahun itu sama saja bebas. Saya sudah kehilangan nyawa anak saya. Sekarang saya kehilangan keadilan juga,” ucap Ari.**Baca juga: Kemendikbud Ajak Orangtua di Tangerang Waspadai Permen Mengandung Narkoba .

Seusai sidang, terdakwa Susanto langsung dibawa petugas keluar dari ruangan. Jaksa penuntut umum dan majelis hakim juga langsung meninggalkan ruangan.(bad)




Kemendikbud Ajak Orangtua di Tangerang Waspadai Permen Mengandung Narkoba

Ilustrasi (ist)

Kabar6-Bagi Anda para orangtua di Kabupaten Tangerang, kiranya harus lebih waspada terhadap aneka jajanan anak sekolah.

Hal itu seiring dengan maraknya kabar tentang peredaran narkoba yang dikemas dalam bentuk permen.

Demikian imbauan yang disampaikan Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wowon Widaryat, saat berkunjung ke SD Negeri Kohod III, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (8/8/2017).

“Sekarang narkoba sudah merasuk ke jajanan di pinggiran, seperti permen impor itu,” ujar Wowon Widaryat.

Adapun permen yang dicurigai mengandung narkoba tersebut, lanjut Wowon, berupa permen karet yang warnanya menarik atau mencolok, hingga anak sekolah terpikat untuk mengkonsumsi.

“Hal ini sangat berbahaya, sehingga orang tua harus memperhatikan jajanan yang dikonsumsi oleh anaknya,” ujarnya.**Baca juga: SDN Kadu Agung II Tigaraksa Jadi Jurkam Sanitasi Sekolah.

Meski demikian, Wowon sendiri mengaku belum mendapatkan laporan secara resmi terkiat peredaran permen mengandfung narkoba tersebut. Namun berdasarkan informasi yang beredar di media massa, beredarnya zat adiktif yang bisa merusak masa depan anak-anak tersebut sudah sedemikian meresahkan.**Baca juga: Walikota Tangerang Bertemu Anies, Ini yang Dibahas.

“Zat-zat adiktif tersebut merasuk di masyarakat, lingkungan sekolah, khususnya lingkungan SD.Kalau SMP dan SMA kan sudah bisa memilih,” tukasnya.**Baca juga: Balai Karantina Hewan Bandara Soetta Gagalkan Penyelundupan Ular dan Burung.

Ia juga menekankan pentingnya edukasi terhadap anak-anak untuk mengkonsumsi jajanan yang bersih dan bergizi melalui program Gizi Anak Sekolah (Pro-GAS), sehingga anak-anak memiliki kebiasaan untuk tidak jajan sembarangan dan terhindar dari makanan yang tidak sehat, terutama jajanan yang disinyalir mengandung zat adiktif.(PAP)




Balai Karantina Hewan Bandara Soetta Gagalkan Penyelundupan Ular dan Burung

Ilustrasi (ist)

Kabar6-Upaya penyelundupan puluhan ekor burung dan seekor ular dari luar negeri ke Indonesia, digagalkan petugas Balai Karantina Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Informasi Karantina Bandara Soekarno-Hatta, Rohmadi mengatakan, pencegahan penyelundupan itu sedianya berlangsung Senin (7/8/2017). “Petugas mendapat laporan adanya paket mencurigakan di Terminal Kargo Bandara Soetta,” Selasa (8/8/2017).

Setelah diperiksa, ternyata paket mencurigakan itu berisi seekor ular yang disamarkan dalam tumpukan makanan ringan. Juga tidak ada dokumen karantina dari negara asal yang menyertainya. Ular itu lalu dibawa ke tempat instalasi Karantina Hewan.

“Merujuk daftar manifes, paket itu diketahui berasal dari Hong Kong,” kata Rohmadi.

Sementara, di hari yang sama, petugas Karantina juga menggagalkan upaya penyelundupan 72 ekor burung dari Indonesia ke luar negeri. Burung-burung itu diketahui akan diselundupkan ke Bahrain oleh seorang WNA.**Baca juga: Warga Jayanti Ingin Punya Polsek Sendiri.

“Puluhan ekor burung tersebut disembunyikan dalam puluhan pipa kecil yang dikemas rapi dalam sebuah koper. Satu pipa bisa berisi 1 sampai 3 ekor burung. Adapun jenis burung dimaksud terdiri dari, Kutilang 57 ekor, Cucak 8 ekor, Kacer 2 ekor, Jalak 3 ekor, Towet 1 ekor dan Murai batu 1 ekor,” papar Rohmadi.**Baca juga: Walikota Tangerang Bertemu Anies, Ini yang Dibahas.

Sebagaimana halnya ular, puluhan ekor burung yang hendak diselundupkan itu kini ditempatkan di Instalasi Karantina Hewan, sambil menunggu proses selanjutnya.(BL/tmn)




Walikota Tangerang Bertemu Anies, Ini yang Dibahas

Pertemuan Walikota Tangerang bersama Anies Baswedan. (hms)

Kabar6-Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah, datang menemui Gubernur Terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan. Pertemuan berlangsung di rumah transisi yang terletak di bilangan SCBD Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Dalam pertemuan itu, Arief yang ditemani oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang, Dadi Budaeri, menyampaikan beberapa usulan terkait penanganan berbagai persoalan di wilayah Jabodetabek.**Baca Juga: Polisi Tembak Pelaku Curanmor di Tangerang

Mulai dari persoalan transportasi, banjir dan juga penanganan persoalan pengangguran yang menjadi pekerjaan rumah di wilayah Jabodetabek, khususnya Kota Tangerang.

“Penanganan persoalan yang ada harus dilakukan secara menyeluruh, dengan mengedepankan kepentingan masyarakat, sehingga tidak ada lagi sekat administrasi,” ujar Arief.

Seperti penanganan kemacetan antara Jakarta dan Tangerang, lanjut Walikota diperlukan pendekatan yang lebih intens dengan memperhatikan kepentingan masyarakat secara umum.**Baca Juga: Timnas U-22 Percaya Diri Hadapi Thailand di SEA Games

“Terkait penanganan kemacetan kita sebelumnya sudah koordinasi dengan Pemprov DKI, terutama terkait pembangunan elevated busway Blok M-Ciledug. Kami juga mengusulkan Terminal Poris dan Stasiun Batuceper bisa menjadi TOD, sehingga orang yang mau ke luar kota bisa langsung naik dari sana tanpa perlu ke Gambir, sehingga beban Jakarta bisa berkurang,” paparnya.

Selain itu, Walikota juga menyampaikan usulan pembangunan long storage di Kali Mookervart untuk display air bersih dan juga penanganan banjir.

“Termasuk juga revitalisasi Situ Cipondoh, karena kalau meluap airnya akan lari ke Jakarta Barat, makanya ini perlu penanganan yang terintegrasi antar wilayah,” ujarnya.

Oleh karenanya, lanjut Wali Kota pihaknya meminta kepada Gubernur Terpilih untuk bisa bersama-sama memecahkan persoalan tersebut.

“Sehingga melalui kegiatan ini persoalan di DKI dan Tangerang bisa dipecahkan secara bersama-sama,” jelasnya.

Sementara, Gubernur DKI terpilih, Anies Baswedanpun menyambut baik usulan yang disampaikan Walikota Arief yang bisa menjadi solusi permasalahan di Jakarta dan sekitarnya.

“Secara prinsip saya juga merasa senang, karena Kota Tangerang sangat proaktif datang langsung untuk membahas ini semua. Karena tidak seharusnya kita melihat Jakarta secara sendirian tapi lebih Jakarta sebagai Greater Jakarta, yang harus juga memikirkan daerah disekitarnya,” terangnya.

Anis juga berjanji kedepan ada agenda rutin yang membahas berbagai persoalan di Jabodetabek dengan para kepala daerah lainnya.

“Mungkin nanti secara rutin kita bisa bergilir melakukan pertemuan seperti ini,” tandasnya.(BL/hms)