1

Zaki Raih Penghargaan Satya Lencana Pembangunan

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. (shy)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mendapatkan Penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Penyerahan penghargaan disematkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani Pada Acara Hari Keluarga Nasional XXIV 2017 di Lapangan PKOR Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Sabtu (15/7/2017).**Baca Juga: Warga Taman Kirana Keluhkan Ceceran Material

Penghargaan tersebut diberikan terkait dengan komitmen dan kinerja Kepala Daerah di bidang Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

“Alhamdulillah penghargaan ini sebagai bahan motivasi dalam meningkatkan program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Kabupaten Tangerang,” ujar Zaki setelah menerima penghargaan.**Baca Juga: Belasan PSK Terjaring Razia Satpol PP Kota Tangerang

Dirinya berharap pencapaian Program KB di Kabupaten Tangerang berjalan dengan baik. Sehingga bisa menekan  angka pertumbuhan penduduk dan membentuk keluarga yang harmonis, sejahtera juga berkualitas.

“Pemerintah Daerah bersama Tim penggerak PKK terus melakukan pembinaan kepada keluarga muda dalam menjalankan program KB, keluarga yang harmonis, keluarga berkualitas, dua anak cukup,” ucapnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI,  Puan Maharani dalam sambutannya mengatakan peringatan Harganas 2017 sebagai wadah arti pentingnya keluarga sebagai aspek pendukung pembangunan Nasional.

“Keluarga sebagai aspek pendukung pembangunan nasional yang membentuk generasi bangsa yang berkualitas, mulai dari keluarga lah dibentuk,” tandasnya.(hms)




Nenek Sukri di Serpong Dievakuasi dari Kandang Kambing

Nenek Sukri. (yud)

Kabar6-‎Sejumlah aparatur gabungan di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) harus alot untuk merayu Sukri Nisem (82). Nenek renta itu dievakuasi karena tinggal di bekas kandang kambing.

Lokasi tempat tinggal Sukri ‎di Kampung Perigi RT 03 RW 05, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara. Kini ia telah dievakuasi ke lokasi yang lebih nyaman dan layak.

“Sekarang nenek Sukri sudah kami tampung di Rumah Singgah Kademangan,” kata‎ Kepala Seksi Anak dan Lanjut Usia Dinas Sosial Kota Tangsel, Teddy Darmadi saat dikonfirmasi kabar6.com, Sabtu (15/7/2017).**Baca Juga: Jorok dan Kumuh, Pasar Serpong Dianggap Lokasi “Uji Nyali”

Ia bilang, sebenarnya nenek Sukri punya sejumlah anak-anak di Jakarta. Bahkan ada di antara anaknya berkecukupan secara ekonomi. “Tapi nenek maunya hidup sendirian bang,” ujar Teddy.

Hal senada juga diungkapkan Kapolsek Serpong, Komisaris Didik P Kuncoro ketika dihubungi secara terpisah.**Baca Juga: Dengar Tembakan, Warga di Pondok Aren Panik

“Sudah empat tahun terakhir setelah anaknya ditahan atas kasus pembunuhan,” ungkapnya.

Menurut Didik, dari keterangan anak buahnya, Bhabinkamtibmas Lengkong Wetan Ajun Inspektur Hartomo, nenek Sukri tadi sempat didatangi oleh anaknya.**Baca Juga: Dituding Makan Gaji Buta, Begini Kata DP Tangsel

“Tapi selama ini tidak pernah datang. Dan baru datang setelah ada‎ kabar dari media,” ‎tambahnya.(yud)




Dengar Tembakan, Warga di Pondok Aren Panik

Lokasi penembakan di Pondok Aren. (cep)

Kabar6 Warga di Jalan Raya Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dikejutkan dengan suara letusan senjata api yang terdengar sekitar pukul 15.30 WIB sore tadi. Diduga penembak adalah anggota polisi yang pada saat itu mengenakan pakaian preman.

“Iya tadi ada penembakan,” terang seorang warga Pondok Jaya, yang ditemui di sekitar lokasi, Sabtu (15/07/2017).

Informasi beberapa saksi di lokasi yang mengaku mendengar peristiwa itu mengatakan suara letusan senjata api yang berasal dari toko handphone Bang Ajah Cell. Kontan, suara letusan pistol tersebut sempat membuat warga di sekitar area pertokoan kaget dan ketakutan.**Baca Juga: Dituding Makan Gaji Buta, Begini Kata DP Tangsel

“Kaget, penasaran, panik dan takut juga kami,sehingga sempat melarikan diri ,” terang pria berusia 23 tahun itu.

Dirinya juga belum mengetahui pasti motif penembakan yang diduga anggota polisi pada sebuah toko handphone yang saat itu tengah berjualan.**Baca Juga: Jorok dan Kumuh, Pasar Serpong Dianggap Lokasi “Uji Nyali”

“Kurang tahu kenapanya mah, yang pasti dia nembak ke arah plafon dalam  konter,” katanya.

Saat ditemui, penjaga toko handphone yang saat itu masih beroperasi tak ingin memberikan keterangan apapun.(cep)




Dua Pembalap Tangsel Sabet Juara di Cimahi

Tim Sae_Jons Motor Sport.(ist)

Kabar6-‎Pembalap motor asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Reza Reinaldi dan Ahmad Black, kembali sukses menjadi yang terbaik dalam kejuaraan Dandim Cup Matic Race Trijaya KYT Sumber Production 2017.

Kejuaraan tersebut digelar pada14-15 Juli 2017 di Sirkuit Brigif 15 Kujang II Cimahi, Jawa Barat. “Alhamdulillah tim kami sukses meraih dua gelar,” kata Saefuffin HI, promotor Tim Sae_Jons Motor Sport‎ kepada kabar6.com,

Menurutnya, ada 17 kelas yang diperlombakan. Tim Sae_Jons Motor Sport ikut di kelas OMR RX King 140 cc Tune Up Open, kelas paling bergengsi dari semua kelas yang di lombakan.

“Tim kami menurunkan 2 motor,” ujar Sae, sapaan akrabnya. Bersaing dengan tim-tim dari Jawa Barat dan sekitarnya. Tim Sae_Jon’s Motor Sport menyabet juara 2 dan 3. **Baca juga: Jorok dan Kumuh, Pasar Serpong Dianggap Lokasi “Uji Nyali”.

“Saya merasa bangga karena bisa membawa nama Tangsel di event luar daerah,” terangnya. Sae berharap dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Tangsel bisa memberikan dukungan dan perhatian penuh.**Baca juga: Belasan PSK Terjaring Razia Satpol PP Kota Tangerang.

Sebab selama ini ia meski terus merogoh kocek pribadi. Sae menambahkan, dalam kejuaran D-Event pada 9 Juli 2017 yang diselenggarakan di Sentul Carting Internasional Sircuit timnya juga berhasil menyabet juara 1 dan juara 2 di kelas Sport 2 Tak 150 cc Open.**Baca juga: KNPI Tangsel: Dewan Pendidikan Makan Gaji Buta.

“Di samping prestasi-prestasi lain yang juga membawa nama Tangsel di kejuaraan Road Race,” tambahnya.‎(yud)




Dituding Makan Gaji Buta, Begini Kata DP Tangsel

Guru dan kepala sekolah di Tangsel.(yud)

Kabar6-Dewan Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menolak bila selama ini dianggap hanya makan gaji buta. Sedianya, tudingan makan gaji buta itu sendiri disampaikan DPD KNPI Kota Tangerang Selatan (Tangsel) usai unjuk rasa terkait sistem Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online yang berantakan.

Semua pihak ‎diminta belajar dari pengalaman dari sejumlah pokok permasalahan yang berkembang. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dinilai paling penting mendapat perhatian.

“Gaji?. Tidak ada gaji‎,” kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Tangsel, Ngatmin Al Arif saat dihubungi kabar6.com, Sabtu (15/7/2017).

Menurutnya, hingga kini jajaran punggawa Dewan Pendidikan di Tangsel belum resmi dilantik. Jadi belum bisa bekerja secara efektif.**Baca juga: KNPI Tangsel: Dewan Pendidikan Makan Gaji Buta.

Meski demikian ia tak menjelaskan secara gamblang sumber biaya operasional‎ Dewan Pendidikan di Kota Tangsel. Saat ditanya apa rekomendasi solusi yang berpihak ke semua pihak atau win-win solution untuk sekarang dan kedepannya agar kisruh PPDB tidak terulang lagi.**Baca juga: Belasan PSK Terjaring Razia Satpol PP Kota Tangerang.

“Sosialisasi aturan secara komprehensif, SDM Dindik (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) perlu meningkatkan kemampuan‎,” ujarnya.**Baca juga: Warga Taman Kirana Keluhkan Ceceran Material.

Lantas, untuk peningkatan sistem informasi teknologi IT karena server situs resmi ppdb.tangerangselatankota.go.id selalu error?. “Belajar dan belajar‎,” tambah Ngatmin.(yud)




Warga Taman Kirana Keluhkan Ceceran Material

Perumahan Taman Kirana, Solear, Tangerang.(din)

Kabar6-Warga Perumahan Taman Kirana Surya, Desa Pasanggarahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, mengeluhkan adanya tumpukan bahan material bangunan yang tercecer di sepanjang jalan utama di kawasan perumahan itu.

Bahan material bangunan berupa pasir dan semen adukan untuk pembangunan perumahan klaster baru Golden Kirana ini, dibiarkan menggunung hingga menutup hampir seluruh badan jalan.

Mahmud, tokoh masyarakat setempat mengatakan, pihaknya mengaku sangat terganggu dengan tumpukan pasir dan semen yang menutup akses jalan di lajur kiri gerbang keluar dari perumahan tersebut.

Padahal, jalan beton itu diketahui telah diambilalih dan dibangun oleh Pemerintah Daerah setempat.

“Kami sangat terganggu dengan tumpukan pasir dan semen yang menutup akses jalan utama di perumahan ini,” ungkap Mahmud, kepada Kabar6.com, Sabtu (15/7/2017).**Baca juga: Jorok dan Kumuh, Pasar Serpong Dianggap Lokasi “Uji Nyali”.

Mahmud menambahkan, dia mengancam akan menggelar aksi protes ke manajemen perusahaan developer, jika tak segera memindahkan dan membersihkan tumpukan bahan material bangunan yang menutup badan jalan tersebut.**Baca juga: Belasan PSK Terjaring Razia Satpol PP Kota Tangerang.

“Apa itu Kirana jadi kebiasaan, kalau susah diatur diproses aja .kalau enggak kita demo saja. Pengusaha jangan seenaknya saja cari keuntungan diatas kesulitan orang lain, bangsat mereka itu,” katanya.(Tim K6)




Belasan PSK Terjaring Razia Satpol PP Kota Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Belasan Pekerja Seks Komersial (PSK) dan pasangan bukan suami istri terjaring razia Satuan Polisi Pamong PRaja (Satpol PP) Kota Tangerang, Sabtu (16/7/2017).

Hebohnya, saat reazia berlangsung, ada salah seorang PSK yang kaget dengan kedatangan petugas hingga menangis histeris dan pingsan saat akan diamankan.

Bukan tanpa sebab, selain kaget aksinya terendus razia, sang PSK tersebut pingsan setelah mengetahui bila sang suami berada disekitar lokasi razia.

Sedianya, razia rutin itu dilakukan petugas dengan menyusuri sejumlah hotel kelas melati yang berada di sepanjang Jalan Raya Otista, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Dalam razia itu, petugas berhasil mengamankan enam pasangan pria dan wanita dalam kamar hotel dan diketahui bukan suami istri, serta enam orang PSK yang tengah melakukan transaksi di pinggir jalan.**Baca juga: Tb.Hasanudin: Presiden Harus Waspadai Partai Koalisi.

Selajutnya, petugas menggiring para PSK dan pasangan diluar nikah yang terjaring tersebut ke kantor Satpol PP Kota Tangerang untuk di data.**Baca juga: Jorok dan Kumuh, Pasar Serpong Dianggap Lokasi “Uji Nyali”.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, belum ada petugas Satpol PP yang memberikan keterangan resmi terkait razia tersebut.(rani)




Jorok dan Kumuh, Pasar Serpong Dianggap Lokasi “Uji Nyali”

Kesemrawutan di Pasar Serpong, Tangsel.(BL)

Kabar6-Wajah Pasar Serpong di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) higga kini masih terlihat jorok dan kumuh. Ya, aktivitas pedagang yang tumpah hingga ke badan jalan Raya Serpong, juga memicu kemacetan parah hingga berpotensi memicu terjadinya kecelakaan di kawasan tersebut.

Irsa, salah seorang warga Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Tangsel, bahkan menyebut bila melintasi kawasan Pasar Serpong sama halnya dengan uji nyali.

“Kalau lewat Pasar Serpong ya sama dengan uji nyali. Selain semrawut, juga arus lalu lintas yang macet persis di rel KA Pasar Serpong, iturawan banget kecelakaan. Sejumlah angkot yang ngetem di sisi rel, bahkan tak perduli bila kemacetan yang timbul bisa memicu kecelakaan,” ujar Irsa lagi.

Bahkan, kegiatan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di ruas Jalan depan Pasar Serpong yang sudah beberapa kali dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, terkesan hanya saebatas seremonial dan buang-buang anggaran.

Psalnya, penataan PKL yang dilakukan dengan membangun pot dan menanam bunga di lokasi yang menjadi lapak PKL, kini sudah tak berfungsi lagi.

“Pembuatan Pot sekaligus penanaman bunga yang ditanam itu kini sudah diduduki lagi oleh PKL. Itukan sama saja dengan buang-buang anggaran. Untuk apa dibangun Pot dan ditanami bunga, kalau tidak dijaga. Yang ada sekarang pot itu didududki PKL lagi,” ujar Irsa.

Irsa menyebut, bila sudah selayaknya Pasar Serpong itu dipindah ke tempat lain. “Jangan sampai ada kendaraan yang tertabrak Kereta Api dulu, baru pemerintahnya melek, payah,” ujarnya lagi.

Ya, Pantauan kabar6.com dilokasi, kesemrawutan dan kondisi kumuh di Pasar Serpong sedianya terjadi setiap waktu. Aktivitas PKL yang berjualan di bahu jalan acap memicu kemacetan panjang. Bukan cuma itu, aroma busuk menyengat pun acap tercium dikawasan Pasar Serpong yang jorok tersebut.**Baca juga: Polisi Sergap Pengedar Sabu di Belakang Pasar Serpong.

Sementara, posisi Pasar Serpong yang bersebelahan dengan Stasiun KA Serpong juga sangat rawan dengan kecelakaan. Betapa tidak, para sopir  angkot yang terlihat cuek ngetem di sisi jalan, justru memicu kemacetan parah di pintu perlintasan KA.**Baca juga: Begini Ruwetnya Pasar Serpong.

Hingga acap kendaraan yang melintas terjebak macet di tengah rel KA, akibat ulah para sopir angkot yang ngetem sembarangan. Mirisnya, setelah pukul 10.00 WIB, tak seorangpun petugas polisi maupun Dinas Perhubungan yang terlihat dilokasi.(Bang Luhut)




Tahun Depan, Pemkot Tangsel Canangkan Program Urban Farming

Airin saat panen sawi di Pondok Aren.(yud)

Kabar6-‎Konsep pemanfaatan lahan tidur perkotaan di Tangerang Selatan (Tangsel) yang dikonversi menjadi lahan pertanian produktif hijau atau urban farming tidak berjalan sesuai harapan. Kecamatan Pondok Aren menjadi proyek percontohan dari program yang digulirkan sejak 2015 lalu.

Atas kondisi di atas, mulai tahun depan Pemerintah Kota Tangsel mencanangkan program urban farming secara masif. ‎Konsep tersebut rencananya merambah hingga ke tingkat wilayah RT dan RW.

‎”Kami ingin tetap berjalan terus menerus agar kontinyu. Jadi tak hanya setelah diresmikan lalu tidak berkembang lagi tapi berharap tetap berjalan terus‎,” kata Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany di Pamulang, Sabtu (15/7/2017).

Ia mengaku program urban farming sudah lama berjalan. Tetapi perlu dimatangkan kembali karena berdampak luar biasa terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

Menurut Airin, selain hasilnya dapat dikonsumsi untuk keluarga konsep urban farming telah mendapat dukungan dari pihak terkait. Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangsel siap menampung hasil panen komoditi pertanian yang digarap warga.

Jenis komoditas pertanian yang biasa digarap pada lahan urban farming antara lain seperti casim, cabai, pokcay.‎  Ini juga diperoleh dari kesimpulan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari berbagai lintas sektoral.**Baca juga: KNPI Tangsel: Dewan Pendidikan Makan Gaji Buta.

‎”Urban farming ternyata salah satu upaya untuk menekan laju inflasi di daerah. Karena dengan urban farming masayarakat tak harus mencari sayuran di pasar, justru memproduksi sayuran itu sendiri dengan nilai ekonomis tinggi,” tambah Airin.‎(yud)




KNPI Tangsel: Dewan Pendidikan Makan Gaji Buta

Aksi demo aktivis KNPI Tangsel.(dina)

Kabar6-Dewan Pendidikan sebagai lembaga penyeimbang di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tugas pokok dan fungsinya dipertanyakan. Masyarakat tidak mengetahui saluran harus mengadu kemana atas carut marutnya sistem Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun ini.

Sekjen DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)‎ Kota Tangsel, Sigit Sungkono, mengatakan operasional Dewan Pendidikan menjadi tanggung jawab APBD. Faktanya lembaga mandiri itu tidak memberikan kontribusi apapun terhadap sektor pendidikan.

“Komisioner Dewan Pendidikan Tangsel cuma makan gaji buta. Maka sangat wajar bagi masyarakat meminta untuk dibubarkan saja‎,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Sabtu (15/7/2017).

Sigit menjelaskan, salah satu tujuan dibentuknya Dewan Pendidikan untuk mewadahi serta menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan.

Tetapi realitasnya sampai saat ini keberadaan Dewan Pendidikan yang ada di Kota Tangsel masih jadi pertanyaan.‎ Sampai saat ini masyarakat belum merasakan apapun manfaat dari lembaga beranggotakan berbagai unsur masyarakat yang “peduli” terkait kebijakan pendidikan‎.**Baca juga: Demo PPDB, KNPI Tangsel “Gagal Paham” Desak Airin Mundur.

“Kalo Dewan Pendidikan hanya menjadi sebuah lembaga untuk kepentingan pribadi atau sekelompok orang. Lebih baik dibubarkan saja daripada menjadi beban pemerintah daerah,” ‎ujar Sigit.**Baca juga: KNPI: Kalau Tak Sanggup Urus PPDB, Airin Mundur Saja.

Hingga berita ini diturunkan Ketua Dewan Pendidikan Kota Tangsel, Ngatmin Al Arif, tidak merespon saat dikonfirmasi. Pun komisioner lainnya saling “cuci tangan” atas sengkarut PPDB online.(yud)