Kondisi di TPA Cipeucang.(foto:ist)
Kabar6-Penanganan masalah sampah perkotaan di Tangerang Selatan (Tangsel) menuai pertanyaan masyarakat beserta wakilnya di parlemen. Penanganannya membutuhkan komitmen dan keseriusan semua pihak.
Sebab volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Kecamatan Setu, sudah menggunung tinggi. Ketua DPRD setempat bahkan memprediksi bila setahun kedepan volume sampah sudah tidak bakal tertampung.
“Tolong dikoreksi bila salah. Kan udah pernah ada studi banding ke luar negeri nanganin sampah?,” kata Saderi, warga di Kecamatan Pamulang, Kamis (17/7/2017).
Menurutnya, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany pernah menjelaskan perihal sistem penanggulangan masalah sampah perkotaan. Ulasan itu disampaikan kepada masyarakat sekitar yang tergabung dalam komunitas Blandongan saat bulan Ramadhan kemarin.**baca juga:Tinjau TPA Cipeucang Wajah Ketua DPRD Tangsel Merengut.
Saderi jelaskan, konsep yang dijelaskan Airin sudah baik. Tetapi terlihat tidak mampu diterapkan oleh para anak buahnya yang bertugas di Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Ia juga menyarankan perlunya diadakan diskusi untuk penanganan sampah di TPA Cipeucang secara komprehensif. Diskusi itu harus melibatkan lembaga eksekutif dan legislatif serta semua elemen masyarakat sekitar.
“Adain diskusi terbuka biar ada masukan yang konstruktif buat waliota. Jngn pada keenakan jadi pada lupa diri,” ujar Saderi.
Terpisah, Robi Amin, warga Kecamatan Setu, berpendapat bahwa penanggulangan masalah sampah di TPA Cipeuang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Makanya tidak bisa sepihak hanya menyalahkan kepala daerah. **baca juga :Kabid BPBD Kota Tangerang Dijebloskan ke Rutan Serang.
Tetapi sudah menjadi tanggung jawab moril bersama. “Berat sama dipikul, enteng sama dijinjing,” singkatnya.(yud)