Tol Sediyatmo Bandara Terendam, Penerbangan Masih Normal

Kabar6-Banjir kiranya semakin tak terkendali. Bahkan, Jalan Tol Sediyatmo Bandara Soekarno Hatta (BSH), persisnya di KM 24, Kamis (17/1/2013), juga terendam banjir.

Meski demikian, kondisi tersebut belum sampai menganggu operasional penerbangan di BSH. Bahkan, hingga malam ini belum ada penghentian jadwal penerbangan akibat pengaruh kondisi cuaca buruk yang terjadi.

“Sejauh ini penerbangan di bandara masih baik-baik saja. Faktor cuaca tidak menyebabkan pesawat delay. Runway juga tidak closed dan tidak ada genangan air,” ujar Manajer Umum Kantor Cabang PT Angkasa Pura II BSH, Yudis Tiawan.

Sementara, Sekertaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Trisno Heriyadi mengatakan, banjir yang menggenangi TOl Sediyatmo juga tidak banyak mengakibatkan penumpang terlambat, atau membuat pesawat delay.

Namun demikian, kata Trisno, sebagai antisipasi, pihaknya telah menyiapkan sejumlah upaya untuk melancarkan proses pemberangkatan calon penumpang yang tertahan di gerbang Tol Cengkareng atau Sedyatmo menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Upaya itu antara lain menyiapkan kendaraan besar berupa truk maupun bus untuk menembus banjir. “Kami menyediakan perahu karet untuk mengangkut calon penumpang yang tertahan banjir dari area Tol Sedyatmo,” ujar Trisno.

Selain itu, langkah lain yang disiapkan adalah dengan mengkoordinasikan seluruh maskapai penerbangan agar memberikan toleransi kepada seluruh calon penumpang yang terlambat terbang akibat tertahan banjir untuk diterbangkan dengan pesawat berikutnya.(rah/bad)

 




Penyelundupan Narkotika Senilai Rp. 4 Milliar Digagalkan

Kabar6-Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta (BSH) mengagalkan upaya penyuludupan methamphetamine seberat 2.980 gram dengan estimasi nilai barang sekitar Rp. 4.023.000.000 .

Kepala Bea dan Cukai BSH, Okto Irianto mengatakan, ribuan gram methamphetamine asal India itu sedianya akan dikirim ke daerah Wonosobo, Jawa Tengah melalui perusahaan jasa pengiriman barang. 

“Untuk mengelabui petugas, pengirim sengaja mengemas barang haram tersebut dalam 18 buah engine piston. Beruntung petugas jeli, hingga keberadaan barang terlarang itu bisa diketahui,” ujar Okto Irianto.

Sukses menegah barang terlarang itu, petugas kemudian melanjutkan penyidikan dengan menelusuri alamat penerima paket kiriman. Dan hasilnya, penerima barang yang diketahui adalah seorang perempuan berinisial N, berhasil diamankan.

“Untuk pengusutan lebih lanjut, tersangka dan barang buktinya selanjutnya diserahkan kepada penyidik Badan Narkotika Nasional (BNN),” ujar Okto lagi.

Atas perbuatan melawan hukum tersebut, tersangka N bisa dijerat dengan pasal 113 ayat 1 dan 2 UU No.35 tahun 2009, tentang narkotika dengan ancaman pidana penjara 15 tahun.(Ali)




Bobol Tas WN Jepang, 3 Porter BSH Ditangkap

Kabar6-Nekat membobol tas dan menggasak uang Rp. 10,4 juta milik WN Jepang bernama Toshiaki Uda (35), tiga porter diringkus petugas Polres Bandara Soekarno Hatta (BSH), Selasa (15/1/2013).

Ketiga porter nakal itu masing-masing adalah Dedi Gunawan (30), Rahmat (31) dan Juniar (28). Kejahatan ketiganya terbongkar setelah aksi mereka terekam camera CCTV yang terpasang diareal bagasi pesawat.

Kapolres Bandara Soetta, Kombes CH Patoppoi mengatakan aksi pencurian itu baru diketahui oleh korban setelah tiba di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, korban menumpang pesawat Garuda GA-234 tujuan Jakarta-Semarang.

Pria asal negeri sakura itupun kalang kabut setelah menyadari tas miliknya sudah rusak. Sementara uang sebesar Rp. 10,4 juta yang disimpan di dalam amplop sudah raib.

Sadar bila dirinya sudah menjadi korban kejahgatan pencurian, Toshiakipun kemudian melaporkan peristiwa yang menimpanya itu ke petugas lost and found.

“Setelah kami telusuri, tas bagasi milik korban dibongkar petugas porter diterminal Bandara Soetta. Berdasarkan rekaman CCTV, kami langsung membekuk ketiga pelaku ketika sedang berkerja,” ungkap Patoppoi.

Dalam pemeriksaan, lanjut Kapolres, Dedi yang bekerja sebagai porter yang bertugas memasukan tas bagasi penumpang ke dalam lambung pesawat (Kompartemen) itu membongkar gembok yang dipasang di tas korban.

Setelah gembok tas rusak, Rahmat, pelaku lainnya kemudian mengambil amplop berisi uang. Amplop itu dikemudian dimasukan ke dalam kaos kaki dan diserahkan ke Juniar, petugas kebersihan Bandara Soetta.

“Aksi ketiganya cukup rapih. Untuk itu kami masih melakukan penyelidikan untuk membongkar kawanan pencuri tas bagasi milik penumpang pesawat,” kata kapolres.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga porter itu kini diamankan di Polres Bandara Soetta. Ketiganya dijerat pasal 363 KUHP, tentang pencurian dengan ancaman 7 tahun penjara.(abie)




15 Pengungsi Afganistan Terjaring Petugas di Bandara

Kabar6-Sebanyak 15 warga negara Afganistan pencari suaka ke Pulau Cristmas, Australia, diamankan petugas setelah mendarat di Terminal 1 B Bandara Soekarno Hatta (BSH) dari Padang, Selasa (15/1/2013).

Ke 15 WN Afganistan penumpang pesawat Lion Air Padang-Jakarta dengan nomor penerbangan JT 0351 ini tetap tidak mampu mengelabui petugas, meski sebelumnya telah menggunakan nama palsu.

Belasan imigran yang diamankan itu masing-masing adalah, Jawat, Khalil, Abdullah, Assadullah, Reza, Mamat, Minah, Husein, Hamjat, Jawad, Jumah, Safir, Ramzan, Seyid Sardan, dan Amin.

“Belasan imigran Afganistran itu sudah lama menetap di Mentawai,” ujar Kabag Humas Polres Metro Bandara Soetta, AKP Agus Tri.

Menurut Agus, penangkapan belasan imigran Afganistan itu berawal dari kecurigaan petugas patroli Sabara diterminal 1 B BSH, saat mendapati para imigran yang bergerombol menuju 3 buah mobil sewaan yang telah menunggu.

“Saat supir mobil sewaan itu kami tanya, dia langsung berkelit mengaku tidak tahu menahu perihal asal-usul rombongan tersebut. Supir mengaku hanya disewa Rp.500 ribu untuk mengantar rombongan tersebut ke Jalan Jaksa. Saat itulah, kami langsung mengamankan rombongan tersebut,” ujar Agus Tri.

Belasan pencari suaka berikut supir mobil sewaan itupun selanjutnya diserahkan kepada pihak Imigrasi Bandara.(ali/rani)




Mencuri Avtur di Bengkel Maskapai Garuda, 2 Petugas Satpam Dibekuk

Kabar6-Tiga pencuri  bahan bakar pesawat terbang (avtur) di bengkel Maskapai Garuda dibekuk Polres Bandara Soekarno-Hatta, Senin (14/1) siang.

Ketiga tersangka,GS, 33 , petugas cleaning service serta dua petugas security  SU, 44  dan Mis, 33 .

Menurut Kapolres Kota Bandara Soetta, Kombes CH Patoppoi, pencurian dibengkel Maskapai Garuda itu terjadi karena ada kerjasama antara petugas cleaning service dengan petugas security di GMF.

Kasus pencurian ini terjadi ketika pesawat sedang diservice di bengkel. Sementara itu, avtur pesawat tersebut  harus dikosongkan lalu  ditampung di tangki penampungan. “Pada saat pesawat sudah selesai diservice, avtur akan dimasukan kembali ke tangki pesawat. Ternyata bahan bakar pesawat berkurang banyak,” jelas Kapolres.

Setelah dilakukan penyelidikan, kata Kapolres, ternyata bahan bakar pesawat itu dicuri petugas cleaning service bekerjasama dengan petugas keamanan.

Kepada petugas, para tersangka mengaku avtur curian dijual kepada penadah setiap liternya seharga Rp 9 ribu. ”Kami menduga aksi pencurian sudah lama berlangsung, tapi baru dilaporkan sekarang,”jelas kapolres.Kasus  serupa juga pernah terjadi beberapa waktu lalu pelakunya 12 orang ditangkap. Tersangka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. (HP/sak)

 




Penyelundupan Telur dan Empedu Ular Cobra Digagalkan

Kabar6-Kantor Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Soekarno Hatta (BSH) menggagalkan upaya penyeludupan telur ular cobra sebanyak 1.680 butir dengan berat 37,3 kg dan empedu ular cobra sebanyak 47.353 empedu.

Sedianya, telur dan empedu ular cobra tersebut akan diselundupkan ke Hongkong dengan pesawat Thai Airlines, yang hendak terbang melalui terminal 2 keberangkatan luar negri BSH, Selasa (8/1/2013).

Kepala BBKP, Musyafak Fauzi mengatakan pemilk barang selundupan itu adalah Warga Negara (WN) China bernama Lijianyu. Namun, berhasil meloloskan diri dan sampai saat ini belum di ketahui keberadanaannya.

“Harga 1 empedu yang diselundupakan sekitar 4 milliar, dengan estimasi 1 empedu seharga 9 dolar,” ujar Fauzi.

Guna pengusutan lebih lanjut, kasus penyelundupan empedu dan telur ular cobra itu telah dilimpahkan kepada pihak Imigransi BSH.(Ali)

 




Jalur Kereta Api BSH Dibangun Dibawah Pintu M 1

Kabar6-Kontruksi rel ganda kereta api Bandara Soekarno Hatta (BSH) akan dibangun di bawah permukaan tanah (subway). Pembangunan jalur rel bawah tanah tepat berada di bawah pintu masuk M 1 bandara udara international itu.

“Selanjutnya jalur kereta api akan kembali tembus ke permukaan dan menuju stasiun kereta di terminal bandara,” kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Trisno Heriyadi, Minggu (6/1/2012).

Trisno mengatakan, sebelum menuju pintu M 1 bandara, komponen rel kereta api dari Tangerang akan dibangun dengan cara disangga oleh tiang pancang dari beton. Jalur kereta itu berada diatas permukaan tanah namun bukan rute monorel.

“Nah, ketika akan masuk ke bandara, maka kereta akan masuk ke jalur bawah tanah dibawah pintu M 1 dan tembus ke permukaan menuju stasiun terpadu di bandara yang terkoneksi langsung ke building terminal I dan terminal II,” kata Trisno lagi.

Ya, jalur kereta api bawah tanah itu merupakan bagian dari rancangan pembangunan moda transportasi kereta dari dan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Ditargetkan, pembangunan moda transportasi massal itu bakal bisa rampung pada tahun 2014 mendatang. Jalur commuter dari Bandara Soekarno Hatta itu nantinya akan terhubung dengan jalur commuter di tengah kota seperti Stasiun Manggarai dan Sudirman.(rah)




Tangguhkan Penahanan Penyelundup TKI, Polres BSH Diprotes

Kabar6-Penangguhan penahanan yang dilakukan Polres Bandara Soekarno Hatta (BSH) terhadap tersangka penyelundup 17 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berbuntut panjang.

Pasalnya, Polres BSH dianggap tidak adil dalam memberikan penangguhan penahanan terhadap tersangka. Alhasil, salah seorang tersangka mengancam akan melaporkan Polres BSH ke Propam Polda Metro Jaya.

Persoalan ini berawal ketika Polres BSH menahan Taufik, warga Kapuk, RT 03/10, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, pada 9 November 2012 lalu, karena diduga telah mengirimkan TKI secara ilegal ke Abu Dhabi. 

Dalam proses penyidikan kasusnya, POlres BSH kemudian kembali meringkus dan menahan Agus Firdaus Bin Abdulah Habib, warga Jalan Pejaten Raya, No. 15, RT 13/02, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang tak lain adalah bos dari Taufik.

Dalam perjalanan penanganan kasusnya, Polres BSH kemudian mengabulkan permohonan penangguhan penahanan terhadap Agus. Sementara, penangguhan penahanan yang diajukan Taufik tidak digubris.

Alhasil, keputusan POlres BSH membuat Taufik meradang. Melalui kakak kandungnya, Defrisal dan kuasa hukumnya, Rinto Ariando, Taufik yang kini mendekam di Lapas Pemuda Tangerang, mengancam bakal melaporkan persoalan itu ke Propam Polda Metro Jaya.

Kasat Reskrim Polres BSH, Kompol Siswo Yuwono mengatakan, pihaknya mengakui telah menangguhkan penahanan terhadap tersangka Agus.

“Ya penangguhan penahan yang kami lakukan itu sudah sesuai dengan prosedur dan Agus selama proses penyidikan telah bertindak kooperatif,” ujar Siswo.(arsa)




Selundupkan Paruh Burung Enggang & Sisik Trenggiling, 4 WN China Ditangkap

Kabar6-Upaya penyelundupan sebanyak 248 pcs paruh burung enggang dan 189 keping sisik trenggiling, berhasil digagalkan petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Bandara Soekarno Hatta (BSH), Jumat (4/1/2013).

Kepala Bea dan Cukai BSH, Oza Olivia mengatakan penegahan paruh burung dan sisik trenggiling yang dilindungi Undang-undang dilakukan berkat kerjasama dengan Aviation Security PT Angkas Pura 2 BSH.

Upaya penyelundupan dilakukan oleh 4 warga China berinisial YZ, LZ, WQ, LB yang akan bertolak dari Jakarta menuju Hongkong menggunakan pesawat China Airlines dengan nomor penerbangan CI-678.

“Estimasi rupiah atas dua jenis hewan langka yang dilindungi Undang-undang itu setara dengan Rp. 1 milliar,” ujar Oza Olivia sembari menambahan paruh burung enggang dan sisik trenggiling biasanya ditemukan dari Kalimantan dan Pontianak.

Sementara, Kepala Cabang SGM PT AP 2 BSH, Bram Subroto menghimbau untuk seluruh masyarakat untuk tidak membawa barang-barang yang dilindungi Undang-undang. “Karena tindakan seperti itu tidak akan kami tolerir,” kata Bram.

Upaya penyelundupan paruh burung enggang dan sisik trenggiling dimaksud melanggar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999, tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa.(Ali)

Caption Foto: Petugas KPBC BSH tengah memamerkan barang bukti paruh burung enggan dan sisik trenggiling yang hendak diselundupkan lewat BSH.(Ali)

 




Calo Tiket dan Asongan Marak, AP II Komplen ke Pemkot Tangerang

Kabar6-Pihak Bandara Soekarno Hatta, Tangerang komplain terhadap tidak becusnya langkah Pemkot Tangerang mengatasi masalah sosial di bandar udara itu.

Dengan tidak teratasinya masalah sosial, bandara terbesar di Tanah Air itu kian tidak diminati penumpang pesawat.

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Trisno Heriyadi mengatakan, sampai saat ini bandara belum terbebas dari masalah sosial seperti calo tiket, pedagang nasi bungkus, pengemis, tukang semir sepatu dan tidak terlaksanya Perda larangan merokok di terminal bandara.

Ini karena Pemkot Tangerang belum melakukan upaya tindakan dalam penanganan masalah sosial itu.

“Pemerintah seharusnya memberantas calo dan pedagang di bandara, jadi bukan domain kami,”kata Trisno,Rabu (2/1/2013).

Trisno menjelaskan, meskipun sebagai pengelola bandara, PT AP II bukan selaku pihak yang harus memberantas masalah sosial tersebut.

Tugas pengelola bandara adalah mengatur sistem penerbangan dan memberikan rasa kenyamanan bagi penumpang dalam pelayanan penerbangan.

Artinya, sudah menjadi tugas dari pemerintah untuk mengatasi hal-hal yang berkaitan dengan masalah sosial yang terjadi dari bandara. Apalagi, pemerintah daerah telah memiliki peraturan daerah (Perda) mencegah masalah sosial tersebut.

“Mereka (pemda) yang memiliki perda dan perda itu harus dilaksanakan jika ada yang melanggar. Misalnya perda larangan merokok di bandara, dan sampai saat ini masih saja ada penumpang yang merokok dan tidak diberikan sanksi,” kata Trisno.

Ia mengakui, dengan tidak ditertibkannya masalah sosial itu, masyarakat menengah ke bawah yang mencari nafkah di bandara harus beradu domba dengan pihak bandara.

Mengenai persoanal ini, pemda setempat seharusnya melakukan tindakan, dengan memberdayakan, memberikan bea siswa, atau setidaknya  mempekerjakan masyarakat pelaku masalah sosial agar mendapatkan penghidupan yang lebih layak.

Jika masalah sosial ini terus dibiarkan menjamur di bandara tanpa diatasi, kesan buruk terhadap bandar udara international itu terus menjadi bahan pergunjingan penumpang pesawat dari luar negeri.

“Bandara ini salah satunya bandara terbesar didunia yang ada calo, pedagang asongan dan ada penumpang yang merokok diarea publik bandara. Satpol PP seharusnya menangani masalah ini,” kata Trisno.

Terpisah Kepala Humas Pemkot Tangerang, Amal Herawan mengatakan, PT AP II tidak patut melakukan komplain itu kepada pihaknya. Otoritas bandara yang memiliki tanggung jawab mengatasi masalah sosial di bandara.

Meskipun bandara berada di teritorial wilayah Kota Tangerang, Pemkot Tangerang tidak punya wewenang masuk dan menangkap pelaku masalah sosial.

“Jika kita menempatkan petugas Satpol PP di bandara sangat tidak mungkin menangkap calo dan pedagang, karena bandara juga punya banyak petugas keamanan. Jadi itu ya tugas mereka,” kata Amal.(Rah)