Landasan Soekarno Hatta Padat, 170 Pesawat Asing Ditolak

Kabar6-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, kapasitas landasan pesawat di Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, sudah tidak sanggup melayani tambahan pesawat yang akan mendarat.

Akibatnya, selama setahun terakhir, sekitar 170 pesawat dari luar negeri terpaksa ditolak mendarat.

“Kapasitas landasan pesawat Bandara Soekarno-Hatta sudah tidak cukup lagi dan sangat mendesak harus ditambah,” kata Dahlan Iskan di Bali, Minggu (25/8/2013).

Ia menyebutkan, pada periode 3-4 bulan lalu, dalam 1 jam ada sekitar 60 pesawat yang mendarat di Soekarno-Hatta. Saat ini dalam satu jam, ada 69 pesawat yang mendarat di dua landasan pesawat dan tidak ada slot tambahan lagi.

“Akibat tidak ada slot lagi, sepanjang tahun ini ada 170 pesawat dari luar negeri yang ingin masuk ke Indonesia melalui Soekarno-Hatta, terpaksa kita tolak,” ujarnya.

Dahlan mengungkapkan, lantaran padatnya aktivitas penerbangan di Soekarno-Hatta, ia telah meminta perusahaan pelat merah Adhi Karya untuk melakukan studi pembuatan landasan pesawat baru di pinggir laut Jakarta.

“Saya sudah minta Adhi Karya untuk segera melakukan studi pembangunan landasan baru atau landasan ketiga Bandara Soekarno-Hatta di pinggir utara Jakarta, karena landasan ketiga di Cengkareng tidak mungkin,” kata Dahlan.(bbs/jus)




Soal Calo TKI di BSH, Jumhur Akui Tidak Bisa Berbuat Banyak

Kabar6-Masih maraknya praktek percaloan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, kiranya sulit untuk dicegah kecuali oleh pihak pengelola bandara sendiri.

Bahkan, Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2 TKI), Jumhur Hidayat mangaku tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan TKI dari praktek percaloan yang terjadi.

“Saya tidak berkuasa di Terminal 2 BSH. Karena, untuk masuk ke dalam saya sendiri harus memakai ID Pass. Jadi, bagaimana saya mau berbuat,” ujar Jumhur, Sabtu (24/8/2013).

Kendati demikian, Jumhur mengaku sudah menghimbau agar para TKI yang baru tiba di BSH diberi kebebasan untuk memilih proses pemulangan. “Biarkan TKI memilih. Jangan diarah-arahkan,” ujarnya.

Sesuai dengan Permen No 16 Tahun 2012, bahwa TKI yang tiba di tanah air memiliki dua pilihan untuk proses kepulangan mereka ke kampung halaman. Yaitu, melalui jalur pemerintah atau lewat jalur mandiri.

“Sebenarnya PT AP II bisa memberantas calo TKI tersebut. Syaratnya, Direktur PT AP II harus diberi kewenangan penuh untuk mengusir para calo,” ujar Jumhur.

Sebelumnya, General Manager Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Saiful Bahri mengaku kesulitan memberantas calo TKI dan taksi gelap, karena ketiadaan payung hukum yang bisa digunakan untuk menjerat ulah calo dan supir taksi gelap tersebut.

“Kami bahkan sudah mengajukan usulan kepada DPRD Kota Tangerang terkait pengadaan payung hukum yang bisa menjerat calo dan supir taksi gelap tersebut. Tapi sampai saat ini saya tidak tahu sudah sejauh mana perkembangannya,” ujar saiful Bahri.(Ali)

 




Wow, Jumlah Taksi Gelap di Bandara Capai 1.000 Unit?

Kabar6-Keberadaan taksi gelap di Bandara Soekarno Hatta (BSH) kiranya sudah terlanjur mengakar dan tentunya sangat sulit untuk diberangus.

Pasalnya, selain keberadannya sudah melebihi 10 tahun, juga saat ini jumlah taksi gelap di bandara diperkirakan melebihi dari 1.000 unit.

Dari total jumlah tersebut, diprediksi beroperasi di Terminal F hingga 500 unit, di Terminal D ada 300 unit dan di Terminal E ada sekitar 200 unit.

Demikian pengakuan ZA, salah seorang supir taksi gelap yang ditemui kabar6.com di BSH, Sabtu (24/8/2013). “Saya sudah 17 tahun disini,” ujarnya.

ZA mengklaim, sedianya taksi gelap yang beroperasi di BSH sama saja dengan taksi atau transportasi umum lain yang ada di BSH.

Hal yang membedakan hanyalah taksi gelap tidak dilengkapi dengan prosedur administrasi sebagaimana yang ditetapkan oleh pihak PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola bandara.

“Sebenarnya kami juga ingin beroperasi resmi di bandara ini. Agar tidak dianggap sebagai pengganggu ketertiban umum,” ujar ZA lagi.

Za mengaku, sedianya dulu, saat almarhum Adjie Massaid masih duduk di Komisi V DPR RI, keberadaan mereka (taksi gelap) nyaris resmi di bandara.

“Kami sempat diberi kesempatan untuk dibina, dengan diberikan seragam dan counter untuk menunggu penumpang di tiap terminal. Tapi, program itu berantakan, karena jumlah taksi gelap yang terus membengkak,” ujar ZA lagi.

Ditanya soal adanya keluhan pengguna jasa bandara atas keberadaan mereka, khususnya soal faktor keamanan karena tidak berada dibawah naungan perusahaan resmi, ZA menduga itu hanyalah tanggapan sepihak. Karena penumpang tidak mengenal mereka.

“Tapi, bagi penumpang yang sudah pernah menggunakan jaza kami, tentunya mereka akan kembali menggunakan kami tanpa harus berlama-lama antri menunggu taksi resmi. Dan, itu fakta,” ujar ZA lagi.

ZA berharap, pengelola bvandara bisa kembali memberikan wadah kepada mereka, agar keberadaannya tidak liar dan bisa beroperasi secara resmi.

Sementara, General Manager Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Saiful Bahri mengatakan, bahwa pihaknya sudah menghimbau agar bawahannya bertindak lebih tegas terhadap taksi gelap.

“Saya sudah perintahkan. Agar seluruh taksi gelap yang beroperasi di area publik bandara harus langsung ditangkap,” ujarnya.(Ali)

 




Berantas Calo & Taksi Gelap, Pengelola BSH Usulkan Payung Hukum

Kabar6-PT Angkasa Pura (AP) II mengklaim, tidak maksimalnya pemberantasan calo Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan supir taksi gelap di Bandara Soekarno Hatta (BSH) disebabkan oleh ketiadaan aturan.

“Kami kesulitan untuk mengentaskan persoalan calo TKI dan supir taksi gelap, karena tidak adanya aturan yang bisa dijadikan dalil untuk menjerat ulah mereka,” ujar General Manager Terminal II PT AP II, Saiful Bahri, Jumat (23/8/2013).

Sejauh ini, kata Saiful, pihaknya sudah mengusulkan kepada DPRD Kota Tangerang untuk membuat aturan (payung hukum) yang bisa menjerat ulah calo dan supir taksi gelap di BSH.

“Tapi, sampai sekarang kami masih belum tahu bagaimana perkembangan dari usulan yang kami ajukan tersebut,” kata Saiful lagi.

Alhasil, ujar Saiful, penindakan para calo dan supir taksi gelap yang terjaring dalam razia hanya bisa ditahan 4 jam di kantor pengamanan cabang.

Setelah diminta menandatangani surat perjanjian tidak akan mengulangi perbuatannya, lanjut Saiful, para calo dan supir taksi gelap yang tertangkap harus kembali dibebaskan.

“Kami hanya bisa berharap, penahanan selama 4 jam itu bisa membuat para calo dan supir taksi gelap jera. hingga tidak kembali mengulangi perbuatannya yang telah menganggu ketertiban umum di bandara,” katanya. (ali)




Penyelidikan Berlanjut, Calo TKI Terekam CCTV Bandara

Kabar6-Kabar masih adanya praktek percaloan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, kiranya bukanlah kabar bohong.

Dari penelusuran yang dilakukan oleh pengelola bandara melalui Closed Circuit Televition (CCTV), terungkap memang ada calo TKI yang bebas keluar masuk dari area loby terminal 2 BSH tanpa menggunakan ID pass, sebagaimana ketentuan dari pihak otoritas bandara.

“Saya telah koordinasi dengan kawan-kawan di bagian CCTV melalui telepon. Dan, hasilnya diketahui bahwa oknum calo TKI yang terekam CCTV itu bernama Agus,” ujar General Manager Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Syaiful Bahri, Kamis (22/8/2013).

Saat ini, kata Saiful, pihaknya sedang menyelidiki siapa sebenarnya Agus dan apa kepentingannya berada di area yang harusnya steril dari publik.

“Masih kami selidiki. Apakah oknum itu melibatkan instansi tertentu atau tidak. Kami harus hati-hati memberikan pernyataan. Beri kami waktu,” pintanya.

Namun demikian, lanjut Syaiful, bila Agus terbukti dari intansi TNI, maka pihaknya akan mengirimkan surat resmi kepada pimpinannya. “Tentunya ada prosedur. Kita tidak bisa menghukum bila pelaku berasal dari instansi tertentu,” kata Syaiful lagi.

Sesuai SOP (Standar Operation Perusahaan), calo TKI yang terbukti memeras TKI, hanya ditahan di kantor cabang pengamanan AP II selama 4 jam.

Ketika ditanya soal kemungkinan adanya keterlibatan oknum petugas keamanan bandara dalam praktek pungli tersebut, Syaiful juga mengaku masih menyelidikinya.(Ali)




Buset, Praktek Percaloan Masih Sergap TKI di Bandara

Kabar6-Praktek percaloan kiranya masih dialami oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru tiba di lobi Kedatangan Terminal 2 D, Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang.

Tak tanggung-tanggung, praktek nakal percaloan pada TKI bahkan tidak hanya melibatkan pihak penjual jasa transportasi semata, tapi diindikasi juga melibatkan pihak security bandara.

Keterlibatan oknum petugas keamanan tersebut dalam hal memberikan keleluasaan bagi para calo untuk dapat beraktivitas diareal loby penumpang, tanpa menggunakan I’d pass resmi yang lazimnya dikeluarkan oleh pihak administrator BSH.

Pengakuan BJ, salah seorang calo kepada kabar6.com, untuk masuk ke areal loby dirinya harus membayar pungli sebesar Rp. 50 ribu kepada security.

“Biaya itu tentunya nanti kita bebankan kepada TKI lewat biaya transport pemulangan. Untuk ongkos pemulangan TKI ke wilayah Jawa, kita patok sebesar enam ratus ribu,” ujar BJ.

Sementara, General Manager Terminal 2 BSH, Saiful Bahri mengatakan, pihaknya akan terjun langsung kelapangan guna mengecek informasi menggeliatnya aktivitas calon pemulangan TKI tersebut.

Dan, lanjut Saiful, bila nanti aktivitas itu benar ditemukan, maka pihaknya tidak akan segan untuk menjatuhkan sanksi berat, baik kepada calo maupun kepada oknum petugas security yang terlibat.

Sedangkan Manager Security Terminal 2 BSH, Waluyo Panut mengaku kecolongan atas maraknya keberadaan orang luar selain petugas bandara di area loby penumpang. “Kami akan sikapi persoalan ini,” ujar Panut lagi.(ali)

 




Ditarget Rampung 2016, Monorel Serpong-Bandara Sedot Rp 7 Triliun

Kabar6-Pembangunan monorel sepanjang 35 kilometer yang menghubungkan Serpong-Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), ditargetkan bisa selesai dan beroperasi pada 2016.

Pembangunan rel dan pengadaan kereta diperkirakan menghabiskan anggaran sebanyak Rp 7 triliun.

“Studi kelayakan dan desain dasar monorel itu diharapkan selesai dalam waktu tiga bulan ke depan. Setelah itu, tinggal dilelangkan kepada kontraktor yang profesional, sehingga ditargetkan sudah bisa beroperasi pada tahun 2016,” kata Saleh MT, Direktur Utama PD Banten Global Development (PD BGD) di Serang, Rabu (21/8/2013).

Disebutkan, biaya pembangunan rel dan pengadaan kereta akan menyedot dana sekitar Rp 7 triliun. Kereta monorel akan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menampung sekitar 600 orang dalam satu rangkaian kereta yang terdiri atas tiga gerbong.

Monorel tersebut akan dibangun dengan 16 stasiun, dilengkapi dengan pusat perbelanjaan mulai dari Serpong, Alam Sutera, Kota Tangerang, hingga ke Bandara Soekarno-Hatta.

“Konsepnya kami ingin seperti di Singapura, di mana setiap transit atau turun di stasiun itu langsung ke pusat wisata belanja,” ujarnya.

Proyek monorel tersebut, ungkap Saleh, dilaksanakan oleh investor dari perusahaan Singapura, yakni PT Denicor. Pelaksanaannya dilakukan dengan bekerja sama atau join operation antara PD BGD dan PT Industri Kereta Api (PT Inka) melalui sebuah anak perusahaan, yakni PT Banten Excel Skytransport (BES).

“Rencananya, kami melakukan peletakan batu pertama monorel itu pada 17 Agustus 2013. Namun, disarankan oleh Ibu Gubernur agar dimatangkan kembali,” kata Saleh seraya menambahkan, untuk mendukung operasional dan kelengkapan monorel, perusahaannya akan membangun hotel di Bandara Soekarno-Hatta terutama untuk transit para calon jemaah haji.(bbs/jus)




Ratusan Penumpang Sriwijaya Air Tertahan di Bandara

Kabar6-Gara-gara delay, ratusan penumpang maskapai penerbangan Sriwijaya Air tertahan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Mereka menumpuk di ruang tunggu dan sebagian terpaksa duduk di lantai lantaran tidak kebagian tempat duduk.

Keterlambatan jadwal keberangkatan pesawat atau delay menuju sejumlah kota di Indonesia kembali terjadi pada Selasa (20/8/2013). Kali ini dialami penumpang Sriwijaya Air.

“Jadwalnya jam setengah dua, tapi sampai sekarang pesawatnya belum datang,” keluh Retno, seorang penumpang dari Solo yang transit di Soekarno-Hatta untuk tujuan Medan.

Jadwal keberangkatan untuk tujuan Denpasar (Bali) dan Malang (Jawa Timur) juga mengalami keterlambatan. Setiap petugas yang ditanya penumpang selalu menjawab pesawat belum datang.

“Belum datang, nanti saya tanya pihak Sriwijaya-nya,” kata petugas bandara bernama Dean Rinaldi.

Petugas check in Sriwijaya Air mengakui adanya keterlambatan, namun dia tidak bersedia menjelaskan alasan keterlambatan. “Pesawat untuk tujuan Malang dan Denpasar terlambat,” ucapnya.(bbs/jus)




2 Pekan, Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu Senilai 13 Milliar

Kabar6-Petugas Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, merilis 4 kasus penegahan narkotika jenis sabu-sabu sejak 26 Juli hingga 11 Agustus 2013.

Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta, Okto Irianto mengatakan, dari 4 kasus penyelundupan yang ditegah, pihaknya mengamankan sebanyak  sebanyak 9.926 gram bruto kristal bening Methapetamine (Shabu) dengan total estimasi rupiah mencapai Rp.13.350.000.000.

Sedangkan total tersangka yang diamankan dari 4 penegahan kasus tersebut sebanyak 10 orang, terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI) sebanyak 5 orang. 3 WN Malaysia, 1 WN Vietnam dan 1 WN Nigeria.

Ke 5 WNI yang diamankan masing-masing r pria berinisial AG (27), S (33) dan HS (31). Sedangkan 2 wanita adalah AM (39) dan M (41).

Sementara 3 pria WN Malaysia masing-masing adalah, LH (37) TW (34) dan LC (36 thn). 1 pria WN Vietnam berinisial DH (33) dan seorang WN Nigeria berinisial KA (40).

Modus yang digunakan tersangka cukup beragam, mulai dari menyembunyikan sabu yang sudah dikemas kapsul ke dalam sepatu, hingga menyembunyikan pada dinding travel bag.

“Setelah kita mintai keterangan, para tersangka dan barang bukti kemudian kita serahkan kepada pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) dan pihak Polres Khusus Bandara,” ujar Okto Irianto lagi.

Rilis tangkapan narkotika itu juga dihadiri oleh Direktur P2 Ditjen Bea dan Cukai, Moh Sigit, Humas BNN AKBP Sumirat, Kepala Kejaksaan Negeri Tangerang, Andi Kongoasa, Kasat Narkoba Polres Bandara AKP Guntur Torik.(dan/tom migran)




Pemudik Di Bandara Istirahat Nonton Pesawat Sebelum Terbang

Kabar6-PT Angkasa Pura II (AP II), pengelola Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, mengubah anjungan pengantar pengguna jasa penerbangan menjadi tempat peristirahatan bagi pemudik.

PT AP II melakukannya untuk menghindari penumpukan calon penumpang di area ruang pemeriksaan tiket, Selasa (6/8/2013).

PT AP II sengaja menyediakan hamparan tikar untuk para calon pemudik sebelum melakukan penerbangan. Calon pemudik dapat beristirahat sambil nonton pesawat atau tidur-tiduran.

Iriani Wati, salah satu calon penumpang asal Bandung, memilih beristirahat di anjungan pengantar karena dia masih harus menunggu jawdwal penerbangan untuk waktu yang cukup lama.

“Selain tempatnya lebih aman dan nyaman, anak-anak dapat bermain tanpa harus direpotkan dengan lalu lalang kendaraan,” ujar Iriani Wati, Selasa (6/8/2013).

Menurut petugas Posko Mudik bandara bernama Erwin Revianto, fasilitas tersebut untuk dipergunakan secara gratis bagi pemudik yang masih menunggu jam penerbangan.

Sementara itu, kondisi arus mudik di bandara hingga dua hari menjelang Lebaran, masih ramai. Namun demikian jumlahnya tak lagi seramai hari sebelumnya.(rani)