1

Waduh, Dalang Sampai Jenderal Tertipu Petugas Bea Cukai Palsu

Kabar6-Aksi pemerasan dengan mengatasnamakan Petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta (Soetta), belakangan dirasa semakin marak terjadi.

Sasarannya adalah masyarakat umum, yang seakan-akan mendapat kiriman barang berharga, namun sulit dikeluarkan karena tersandung persoalan dokumen.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Bandara Seotta, Okto Irianto mengatakan, bila dikalkulasi kejahatan tersebut terjadi hampir setiap hari.

“Sepanjang Januari hingga Maret 2014, tercatat ada sebanyak 60 orang yang melapor telah menjadi korban,” Kata Okto Irianto, Senin (10/3/2014).

Okto menjelaskan, modus yang digunakan jaringan penjahat itu, adalah menelpon atau mengirim surat melalui faximile kepada korban.

Isinya adalah, bahwa korban mendapatkan paket kiriman barang berharga. Namun, tidak bisa dikeluarkan karena tersandung persoalan kelengkapan dokumen.

Pada telpon atau Faximile tersebut, kata Okto, pelaku juga memberikan nomor telpon seluler atas nama seseorang yang mengaku sebagai petugas Bea dan Cukai BSH, yang diyakini dapat membantu untuk mengeluarkan barang kiriman itu.

Setelah korban terpancing dan menghubungi nomor telepon yang dipasang, kata Ockto Irianto, pelaku yang mengaku sebagai pejabat Bea Cukai pun beraksi dari seberang telepon.

Ya, biasanya pelaku akan meminta sejumlah uang kepada korban melalui nomor rekening. Namun ketika korban datang ke Bea Cukai BSH untuk mengambil barangnya, ternyata barang itu tidak ada.

“Korbang-korban ini bukan hanya orang biasa, melainkan juga pejabat. Bahkan adapula  yang berpangkat Jendral Polisi,” kata Ockto tanpa menyebut nama jenderal polisi dimaksud.

Bahkan, lanjut Okto, seorang dalang tingkat nasional berinisial S, asal Jawa Tengah, juga turut menjadi korban pemerasan ini.

“Sepertinya, jaringan penjahat ini mencari sasaran korbannya lewat dunia maya. Untuk itu, berhati-hatilah bila berkenalan dengan orang yang tidak dikenal melalui Facebook maupun jejaring sosial lainnya,” kata Ockto Irianto.

Adapun kerugian para korban, kata dia mencapai ratusan juta rupiah. Mengingat barang yang dikabarkan dikirim kepada korban adalah barang-barang berharga berupa perhiasan, elektronik, uang dan lain sebagainya.

“Kami harap masyarakat berhati-hati dengan kejahatan ini. Dan kalaupun mendapat kirimin barang, administrasinya selalu diselesaikan via Bang Negera, bukan rekening pribadi,” kata Ockto Irianto.

Hal itu dibenarkan Yudis Tiawan, General Affair Manager Bandara Soekarno Hatta, yang mengatakan bahwa pihaknya juga banyak didatangi oleh korban pengiriman barang fiktif tersebut. **Baca juga: MAS Bentuk Tim Khusus Cari Pesawat Hilang.

Namun karena itu ranah Bea Dan Cukai BSH, maka di arahkan ke kantor bea dan Cukai. “Yang datang ke sini (AP2) juga banyak, tapi kami arahkan untuk ke Bea dan Cukai,” kata dia.(sm)




MAS Bentuk Tim Khusus Cari Pesawat Hilang

Kabar6-Pihak Malaysia Airlines (MAS) membentuk tim khusus guna melakukan pencarian pesawat MH-370 Boing B777-200 rute Kuala Lumpur-Beijing, yang hilang kontak di wilayah udara Vietnam, Sabtu (8/3/2014) lalu.

Demikian dikatakan Salim, Area Manager Malaysia Airlines didampingi AB Sukor Salleh selaku Station Manager Jakarta Commercial Malaysia Airlines di Bandara Seokarno Hatta (Soetta), Senin (10/3/2014).

“Sampai saat ini keberadaan pesawat itu belum diketahui, dan kita sudah bentuk tim untuk melakukan pencarian,” kata Salim.

Untuk melakukan pencarian, kata Salim, tim khusus juga di bantu oleh tim SAR dari beberapa negara, diantaranya, Amerika, China, Vietnam, Singapura dan Thaliand.

“Untuk pencarian ini kami tidak memberikan batas waktu sampai kapan. Yang jelas pencarian akan dilakukan secara terus menerus,” kata dia.

Terkait hilangnya pesawat MAS, AB Sukor Salleh mengatakan bahwa pihaknya sudah memberangkatkan 8 orang keluarga dekat penumpang pesawat nahas itu ke Kuala Lumpur Malaysia.

“Lima orang keluarga dekat korban dari Medan dan 3 orang keluarga dekat korban yang berasal dari Jakarta,” ujarnya.

Tujuan pemberangkatan keluarga dekat korban ke Kuala Lumpur, Malaysia, supaya mereka mudah memperoleh informasi soal keberadaan keluarganya yang menjadi penumpang di pesawat itu. **Baca juga: Nasib Penumpang Malaysia Airlines Belum Jelas.

“Kami mereka inapkan (para keluarga korban) di salah satu hotel di Kuala Lumpur. Tujuannya, supaya mereka lebih mudah mendapatkan informasi. Masalah biaya dan kebutuhannya di sana kami tanggug,” katanya.(sm)




Nasib Penumpang Malaysia Airlines Belum Jelas

Kabar6–Keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines (MAS) yang hilang dalam penerbangan Kuala Lumpur–Beijing, kini telah diterbangkan dari Bandara Soekarno Hatta (Soetta) ke Bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Malaysia.

Langkah tersebut dilakukan guna lebih mendekatkan keluarga penumpang terhadap informasi-informasi terbaru soal keberadaan pesawat. Seluruh akomodasi keluarga penumpang asal Indonesia akan ditanggung oleh pihak MAS.

Demikian dikatakan Station Manager Jakarta Commercial Malaysia Airlines AB Sukor Salleh kepada wartawan di Bandara Soetta, Minggu (9/3/2014).

“Kami akan inapkan keluarga korban di hotel di Kuala Lumpur. Dari sana akan lebih dekat untuk mendapatkan informasi terbaru. Kami tanggung biaya untuk anak, istri, bapak atau ibu para penumpang asal Indonesia yang ikut dalam penerbangan pesawat yang hilang kontak,” ujar Sukor Salleh.

Menurutnya, pihaknya belum dapat menerangkan secara rinci mengenai segala macam isu yang beredar di masyarakat, soal keberadaan pesawat dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang kontak sejak Sabtu (08/03) lalu.

“Belum ada kepastian mengenai keberadaan pesawat,” ujarnya.

Sukor Salleh juga membantah rumor yang berkembang, bahwa pesawat mengalami pembajakan menyusul ditemukannya 2 penumpang yang menggunakan paspor palsu, serta dugaan pesawat jatuh di perairan Malaysia, 153 mil di lepas pantai Pulau Tho Chu, Vietnam.

Ditanya terkait intensitas penumpang MAS pascaberkembangnya kabar terkait insiden tersebut, Sukor Salleh mengklaim tensi penerbangan dari Kuala Lumpur ke Bandara Soekarno Hatta maupun sebaliknya.

Rute penerbangan 7 kali sehari juga masih tetap berlaku normal. Termasuk tidak ada penurunan jumlah pengguna jasa maskapai Malaysia Airlines.

Untuk diketahui, ada 7 penumpang warga Indonesia dalam pesawat yang hilang kontak pasca 2 jam mengudara dari Bandara KLIA menuju Beijing. Pesawat lepas landas dari KLAI pukul 01.20, pada Sabtu (08/03) waktu Malaysia. **Baca juga: Senggol Tikam, Kenek Ambulan Tewas.

Ke 7 warga negara Indonesia itu diantaranya adalah, Ferry Indra Suadaya (42), Herry Indra Suadaya (35), Lo Sugianto (47), Firman Chandra Siregar (25), Indrasuria Tanurisam (57), Chynthyatio Vinny (47) dan Willysurijanto Wang (53). (Ges)




TKI Korban Perang Tiba di Bandara Soetta

Kabar6-Sebanyak 80 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Beirut, tiba di Terminal 2 lounge TKI, Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Rabu (5/3/2014).

Ya, kepulangan para TKI tersebut karena kondisi keamanan Beirut yang tidak stabil, menyusul perang yang terjadi di negara tersebut.

“Di Beirut sedang perang. Kami takut tertembak,” ujar Nukriyah, TKI asal Jepara yang sudah 3 tahun bekerja di Beirut, saat tiba di Bandara Soetta.

Direktur Lembaga Perlindungan dan Pengembangan TKI, Normawati mengatakan, total jumlah TKI yang pulang pada pekan ini dijadwal sebanyak 163 orang.

“Sekarang ada 80 TKI yang pulang. Nanti pada Sabtu ada 83 TKI lagi yang menyusul pulang,” ujar Normawati.

Dijelaskan Normawati, sepanjang tahun 2013 sedianya ada 5.000 TKI yang dipulangkan dari Beirut. Kini, masih tersisa sebanyak 3.000 TKI dan akan dipulangkan secara bertahap, mengingat kondisi Beirut yang tidak aman. **Baca juga: 561 Taksi Gelap Terjaring Razia di Bandara Soetta.

“Para TKI yang pulang akan diberikan tiket gratis sampai ke kampung halamannya masing-masing,” ujarnya.(ali)




561 Taksi Gelap Terjaring Razia di Bandara Soetta

Kabar6-PT Angkasa Pura (AP) II bekerjasama dengan pihak kepolisian melakukan razia terhadap taksi gelap yang beroperasi di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

Razia dilakukan guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa penerbangan di bandara.

“Razia taksi gelap oleh PT Angkasa Pura II dan Polresta Bandara Soekarno-Hatta telah berlangsung selama satu bulan, berhasil menjaring sebanyak 561 unit angkutan tidak resmi itu,” kata Bram Bharoto Tjiptadi, Senior General Manager AP II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta dalam keterangan persnya, Rabu (5/3/2014).

Ia menjelaskan, sanksi bagi taksi gelap yang terjaring razia berupa penilangan, penyitaan STNK, hingga penahanan kendaraan oleh pihak kepolisian.

“Hingga 3 Maret 2014, sudah ada 8 unit mobil taksi gelap yang ditahan oleh kepolisian karena terjaring razia lebih dari dua kali. Pelanggaran yang dilakukan seperti tidak memiliki izin resmi untuk mengangkut penumpang,” ujar Bram.

Razia yang dilakukan secara simultan tersebut, menurut Bram, akan terus dilakukan hingga bandara tersibuk di Indonesia itu steril dari taksi gelap.

Apalagi pihaknya pada tahun 2014 ini tengah mencanangkan pembersihan taksi gelap di kawasan Soekarno-Hatta untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara.

“Penertiban juga dilakukan terhadap calo tiket, porter liar, pedagang asongan, dan sebagainya. Pihak aviation security semakin meningkatkan kinerjanya guna menciptakan kenyamanan bagi calon penumpang yang ingin berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta atau pun bagi penumpang yang baru tiba,” papar Bram. **Baca juga: Sepeda Motor di Terminal 2 Bandara Digembok.

Saat ini, Bandara Soekarno-Hatta tercatat sebagai bandara tersibuk kedelapan di dunia dengan jumlah penumpang sebanyak 62,1 juta penumpang pada 2013.(ali/yps)




Timnas Indonesia Bertolak ke Arab Saudi

Kabar6-Tim Nasional (Timnas) Senior Indonesia bertolak menuju Arab Saudi melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Minggu (2/3/2014).

Keberangkatan Timnas asuhan Alfred Riedl kali ini untuk menjalani laga terakhir kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi di Prince Mohamed Stadium, Damma, pada 5 Maret mendatang.

Dari ke 23 pemain yang diboyong ke Arab Saudi, tampak sejumlah pemain senior, seperti Firman Utina dan Ferdinand Sinaga serta Christian El Loco Gonzales. Sejumlah pemain muda yang diikut sertakan seperti Manahati Lestusen, Alvin Tuasalamony dan Irsad Maulana.

Meski Indonesia merupakan kunci di Group C dalam Piala Asia 2015, namun para pemain sudah dimotifasi untuk bermain maksimal memenangkan pertandingan.

“Meski bermain tandang, tapi kita akan maksimal guna memenangkan pertandingan,” ujar  Christian Gonzales.(bad)




Petugas Satpol PP Jakarta Pusat Selundupkan Sabu

Kabar6-Upaya penyelundupan sabu seberat 7,6 Kilogram (Kg) atau senilai Rp. 10 miliar lewat perusahaan jasa pengiriman barang berhasil digagalkan petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Mirisnya, dari 4 kasus penyelundupan sabu yang digagalkan petugas, satu diantara tersangka, AR (33) yang diamankan tercatat sebagai petugas Satpol PP Jakarta Pusat.

Direktur Penindakan dan Penyidikan Kantor Bea dan Cukai Bandara Soetta, M Sigit mengatakan, penangkapan para tersangka adalah hasil kesigapan Tim Custom Tactical Unit (CTU).

Pengungkapan kasus pertama dengan tersangka SK (30), yang kedapatan menyembunyikan sabu seberat 2.098 gram dengan estimasi Rp.2.832.000.000 dalam alat pijat kaki elektronik.

Kasus kedua dengan tersangka AQ (39) dan AR (33), yang kedapatan menyembunyikan sabu seberat 1.168 gram dengan estimasi nilai Rp 1.576.000.000 didalam alat pijat kaki elektronik.

Kasus ketiga dengan pelaku MA (31) dan WI (24) menyembunyikan sabu seberat 2.096,4 gram dengan estimasi nilai Rp.2.725.320 didsalam alat pijat kaki elektronik.

Sedangkan kasus ke 4, dengan pelaku MM (37), warga negara Hongkong penumpang pesawat Xiamen Airlines dengan nomor penerbangan MF-867 dengan rute Xiamen-Jakarta. MM menyembunyikan sabu seberat 2.292 gram dengan estimasi Rp.3.094.000.000 Di dalam dinding koper palsu. **Baca juga: Stiker Caleg di Angkot Bukan Pelanggaran Pemilu.

“Hingga berita ini disusun, para tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif,” ujar M Sigit.(ali)

 




Komplotan Pembius TKI Ditangkap Polisi Bandara

Kabar6-Empat pelaku pembiusan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diringkus petugas Kepolisian Resor Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Kamis (27/2/2014).

Keempat pelaku tersebut masing-masing berinisial RNS, TSR, SPT dan AM. Mereka ditangkap setelah aksinya membius TKI asal Desa Bongas, Cililin, Kabupaten Bandung, Iwan Haryanto, terekam kamera CCTV Bandara Soetta.

“Komplotan ini sudah beraksi sebanyak lima kali di Bandara Soetta. Dan, terakhir pelaku memperdaya TKI asal Bandung,” ujar Kasat Reskrim Polres Bandara Seotta, Kompol Dhany Aryanda.

Adapun modus yang dilakukan pelaku, kata Kasat Reskrim, adalah dengan mendekati Iwan Haryanto yang baru tiba di Bandara Soetta, kemudian berpura-pura sebagai TKI dan mengaku memiliki tujuan pulang yang sama sekaligus menawarkan tumpangan kepada korban.

“Jadi, pelaku mengaku dijemput oleh keluarganya dan menawarkan tumpangan kepada korban. Dalam perjalanan, korban diberi minuman yang sduah dicampur obat bius. Saat korban tidak sadarkan diri, seluruh harta korban dijarah, dan korbanpun dibuang di wilayah Tangerang,” ujar Kasat Reskrim.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa aksi tersebut diotaki oleh RN dan TSR. Keduanya berperan merayu korban dan menggiringnya ke dalam mobil. Sementara pelaku AT bertindak sebagai supir mobil dan AM bertindak sebagai keluarga yang menjemput.

“Saat memperdaya TKI Iwan Haryanto, komplotan pelaku sukses menggasak isi ATM korban sebesar Rp. 20 juta,” ujar Kasat Reskrim lagi.**Baca juga: Mabes Polri Sita Hampir 3 Ton Ganja di Tangerang.

Sedangkan barang bukti yang diamankan adalah, 2 buah topi yang dikenakan tersangka saat beraksi, kartu ATM dari berbagai Bank, 6 strip obat tidur merk Apazol, Samsung Galaxy Tab serta 1 buah ATM BCA milik korban.(ali)




Ganja & Sabu Puluhan Miliar Dimusnahkan

Kabar6-Polres Metropolitan Tangerang dan Polres Bandara Soekarno Hatta (Soetta) memusnahkan barang bukti narkoba jenis ganja dan Shabu-shabu, Kamis (20/2/2014).

Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar menggunakan alat insenator milik PT Angkasa Pura (AP) II, selaku pengelola Bandara Soetta.

Kapolres Metropolitan Tangerang, Kombespol Riad mengatakan, barang haram hasil sitaan pihaknya yang dimusnahkan berupa ganja asal Aceh seberat 500 kilogram, atau bernilai lebih dari Rp. 11 miliar berikut 100 gram sabu.

Sementara, Kasat Narkoba Bandara Soetta, AKP Guntur mengatakan, narkoba hasil sitaan pihaknya yang dimusnahkan adalah sabu seberat 11 kilogram berikut 800 gram heroin atau senilai lebih dari Rp. 11 miliar.

Dari dua jenis barang bukti tersebut, juga diamankan 16 tersangka. Terdiri dari 4 Warga Negara (WN) Malaysia, 1 WN Thailand, 1 WN Afrika dan 10 WN Indonesia. **Baca juga: Warga Tangerang Ingin Wakapolri Bintang Tiga.

Para tersangka dijerat dengan pasal 114 dan 112 UU nomor 35 tahun 2009, dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara, juga dihadirkan guna melihat langsung proses pemusnahan.(rani/ali)




Sepeda Motor di Terminal 2 Bandara Digembok

Kabar6-Puluhan sepeda motor yang parkir sembarangan di Terminal 2 Bandara Seokarno Hatta (Soetta), digembok petugas gabungan Aviation Security (Avsec) dan Polres Bandara Soetta.

Langkah tegas itu diambil guna memicu efek jera bagi pemilik kenderaan yang mengabaikan aturan. Terlebih, sosialisasi atas larangan parkir sembarangan di Terminal 2 itu sudah dilakukan sejak akhir tahun 2013 lalu.

“Sosialisasi sudah kami lakukan. Namun, karena masih banyak pemilik kenderaan yang abai akan aturan, maka kami lakukan langkah tegas penggembokan,” ujar General Manager Terminal 2 Bandara Soetta, Saipul Bahri, Selasa (18/2/2014).

Saipul mengaku, operasi penertiban akan terus dilakukan hingga tiga hari kedepan, dengan waktu operasi hingga pukul 22.00 WIB setiap harinya.

Sementara, Kapospol Terminal 2 Bandara Soetta, AKP Jajang yang turut serta dalam operasi tersebut mengatakan bahwa pihaknya dalam posisi membeckup program yang tengah digagas PT Angkasa Pura (AP) II.

“Areal parkir ini memang sudah padat. Dan, itu disebabkan oleh banyaknya kenderaan roda dua yang parkir sembarangan,” ujarnya.

Pantauan kabar6.com, umumnya kenderaan yang digembok masih belum diketahui oleh pemiliknya. Meski demikian, petugas tetap melakukan penggembokan.(ali)

Langkah tegas itu diambil guna memicu efek jera bagi pemilik kenderaan yang mengabaikan aturan. Terlebih, sosialisasi atas larangan parkir sembarangan di Terminal 2 itu sudah dilakukan sejak akhir tahun 2013 lalu.

“Sosialisasi sudah kami lakukan. Namun, karena masih banyak pemilik kenderaan yang abai akan aturan, maka kami lakukan langkah tegas penggembokan,” ujar General Manager Terminal 2 Bandara Soetta, Saipul Bahri, Selasa (18/2/2014).

Saipul mengaku, operasi penertiban akan terus dilakukan hingga tiga hari kedepan, dengan waktu operasi hingga pukul 22.00 WIB setiap harinya.

Sementara, Kapospol Terminal 2 Bandara Soetta, AKP Jajang yang turut serta dalam operasi tersebut mengatakan bahwa pihaknya dalam posisi membeckup program yang tengah digagas PT Angkasa Pura (AP) II.

“Areal parkir ini memang sudah padat. Dan, itu disebabkan oleh banyaknya kenderaan roda dua yang parkir sembarangan,” ujarnya. **Baca juga: Mayat Pria Misterius Mengambang di Cisadane.

Pantauan kabar6.com, umumnya kenderaan yang digembok masih belum diketahui oleh pemiliknya. Meski demikian, petugas tetap melakukan penggembokan.(ali)