1

Menhub Review Seluruh Keamanan Airlines

Kabar6-Mentri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan, akan melakukan review terhadap seluruh penerbangan airlines. Upaya tersebut dilakukan bertujuan untuk kepentingan keselamatan para penumpang.

“Ya, jadi kita akan lakukan round check dan review terhadap seluruh penerbangan di setiap airlines agar penumpang memiliki kenyamanan dan keselamatan, saat menggunakan transportasi udara,” ujarnya, saat menggelar Konfrensi Pers (Konpres) di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Senin (29/12/2014).

Kendati demikian, Ignasius tak bisa menjelaskan secara rinci mengenai jenis review terhadap masing-masing airlines di Indonesia.

Dirinya pun hanya melontarkan harapannya, agar kedepan penerbangan di Indonesia dapat lebih menjadi baik, terutama mengenai keselamatan serta sistem teknis di setiap pesawat.

“Dengan adanya review bisnis transportasi udara di Indonesia, maka tentunya akan terjadi peningkatan keamanan. Artinya, kita ingin memastikan bahwa semuanya dalam kondisi baik,” tegas dia.

Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Djoko Muratmodjo menambahkan, review terhadap seluruh airline dipastikan telah berjalan saat ini.

Tujuannya pun bukan ingin membatasi terhadap bisnis penerbangan, melainkan hanya untuk memastikan tentang keamanan penumpang dalam menggunakan fasilitas transportasi udara. **Baca juga: Basarnas Fokuskan Pencarian Sinyal Pesawat.

“Jadi tidak hanya air asia, kita ingin pastikan bila seluruh airlines memiliki keamanan yang baik dan penumpang merasa nyaman,” pungkasnya.(ges)




Basarnas Fokuskan Pencarian Sinyal Pesawat

Kabar6-Badan SAR Nasional (Basarnas) hingga saat ini masih melakukan pencairan pesawat AirAsia yang hilang sejak kemarin. Pencariannya pun  difokuskan terhadap sinyal pesawat.

“Ya, upaya pencairan sedang berjalan kembali saat ini. Kita fokuskan pada sinyal dari pesawat, sebagai penentu titik lokasi hilangnya pesawat,” ujar Henry Bambang Sulistyo, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), saat di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Senin (29/12/2014).

Menurutnya, dalam upaya pencarian pesawat naas tersebut, pihaknya menerjunkan kekuatan maksimal. Sedangkan, lokasi pencarian pun masih di pusatkan pada titik hilangnya kontak pesawat dengan menara pemantau.

“Titik lokasi pencariannya masih di sekitar hilangnya kontak pesawat dengan menara pemantau,” tukas dia.

Dalam kesempatan itu pun, pihaknya meminta kepada seluruh keluarga korban, agar tidak mudah percaya atas informasi yang beredar sebelum adanya keterangan resmi dari Basarnas.

“Kami imbau kepada seluruh keluarga korban, jangan terpengaruh terhadap informasi yang beredar dan simpang siur kebenarannya. Sebab informasi berasal dari Basarnas,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pesawat AirAsia QZ 8501 dengan rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak setelah tinggal landas dari Bandara Juanda menuju ke Bandara Changi Singapura, Minggu (28/12/2014) kemarin. **Baca juga: Begini Kronologis Hilangnya Kontak Air Asia.

Pesawat yang tinggal landas sekitar pukul 05.36 WIB ini, hilang kontak dan tidak bisa dimonitor kembali. Pesawat ini pun sedianya membawa sebanyak 155 penumpang yang terdiri atas 130 orang dewasa, 24 anak, dan satu bayi.

Sedangkan, pesawat ini sendiri, diketahui dikemudikan oleh kapten Iriyanto dengan membawa enam awak kabin.(ges)




Begini Kronologis Hilangnya Kontak Air Asia

Kabar6-Sebuah pesawat Air Asia jenis Air bus hilang kontak, Minggu (28/12/2014). Pesawat tersebut rencananya akan menempuh perjalanan dari Surabaya menuju Singapura dengan nomor penerbangan AWQ 8501.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perhub Udara, Djoko Murjatmojo mengatakan, kejadian itu berawal saat pesawat berangkat dari Surabaya, pada pukul 05.36 wib menuju Singapura. Pesawat terbang dengan ketinggian 32 ribu kaki.

Seperti biasa, pesawat mengikuti jalur yang biasa di tempuh antara Surabaya menuju Singapura. Pesawat kontak terakhir dengan Air Trafic Control (ATC) Jakarta pada pukul 06.12, atau sekitar 26 menit setelah penerbangan.

“Pada saat kontak tersebut, mereka minta menghindar ke arah kiri dan minta naik ketinggian 38 ribu kaki dan itu sudah di konfirmasi oleh ATC, di ijinkan,” kata Murjatmojo.

Pesawat terbaru itu tak lagi terlihat di radar ATC pada pukul 06.18 WIB dan yang terlihat hanya fligh tracknya saja. “Jadi di radar itu data nya ada dua. Rencana terbang dan realisasi terbangnya,” terangnya.

Sesuai prosedur, penerbangan jika terjadi hilang kontak, maka pada pukul 07.08 WIB pesawat dinyatakan hilang kontak. Lalu, 20 menit kemudian dinyatakan alerva, atau satu tingkat di atas hilang kontak.

Kemudian, pada pukul 07.55 pesawat dinyatakan hilang oleh otoritas bandara. “Kita sudah mengkomunikasikan dengan Basarnas. Yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, antara lain adalah Basarnas masih terus berjuang mencari pesawat,” jelasnya.

Tak hanya Basarnas, Direktorat Perhubungan Laut pun mengerahkan kapalnya untuk mencari disekitar wilayah jatuhnya pesawat tersebut.

Tak hanya lewat jalur laut, pencarian melalui jalur udara pun dilakukan dengen mengerahkan pesawar jenis kalibrasi ke lokasi hilangnya pesawat Air Asia hilang kontak yang diprediksi berada di wilayah Tanjung Pandan dengan Pontianak.

“Posisi terakhir seperti itu, kita sedang menunggu. Kita belum berani mengambil kesimpulan lebih jauh selain pesawat hilang kontak,” ucapnya.

Bahan bakar pesawat sendiri mampu terbang selama 4,5 jam dan pesawat hilang kontak setelah 1 jam penerbangan.

Pesawat Air Asia jenis Air Bus tersebut membawa penumpang sebanyak 155 orang dengan penumpang dewasa 138 orang, anak-anak 16 orang, bayi 1 orang yang di awaki oleh 2 pilot dan 4 orang cabin crew. **Baca juga: Hizbut Tahrir Disinyalir Merubah Ideologi NKRI.

“Di Jakarta memantau seluruh Indonesia Barat, maka nya kita tau posisi hilangnya. Itu juga datanya dari radar. Sebab-sebab hilangnya kontak, kita belum berani menyebutkan. Tapi sebagai infoirmasi, dia menghadapi cuaca buruk di daerah tersebut, makanya pilot minta geser ke kiri dan naik ke ketinggian 38 ribu,” tegasnya.(tmn/din)

 




Ini Nama 6 Terduga Anggota ISIS yang Ditangkap di Bandara Soetta

Kabar6-Tim Subdit Jatanras Polda Metro Jaya (PMJ), menangkap enam orang terduga anggota Islamic State in Iraq and al-Sham (ISIS) di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang-Banten.

Disinyalir, keenam warga Makassar, Sulawesi Selatan yang ditangkap pada Sabtu (27/12/2014), saat hendak berangkat menuju Suriah. Mereka, langsung digelendang ke Markas PMJ.

Kepala Subdit Jatanras Ditreskrimum PMJ, AKBP Herry Heryawan, membenarkan bahwa petugas telah melakukan operasi preventif terhadap enam orang yang di duga menggunakan dokumen palsu yang akan terbang ke Suriah.

Saat ini, keenam orang itu akan menjalani pemeriksaan secara intensif di markas PMJ, serta akan didalami keterkaitannya dengan organisasi terlarang paling ditakuti dunia tersebut.

“Ya, saat ini mereka tengah diperiksa intensif,” ungkapnya singkat, Minggu (28/12/2014).

Berikut nama-nama kenam orang terduga anggota ISIS yang ditangkap Tim Subdit Jatanras PMJ di bandara Soetta;

1. Abdul Jabar Rauf Sutarman (38), nomor paspor, A 901964
2. AAHB (17), nomor paspor, A 6810832
3. Ratna Pratiwi Sulaiman (34), nomor paspor, A 9019688
4. Muhammad Ashar Bahtiar (48), nomor paspor, A 9013583
5. Ashar Jamil Lahae (19), nomor paspor A 9304712
6. NAJ (10), nomor paspor, A 9019686

Diketahui, pada siang kemarin, Sabtu (27/12/2014), tim PMJ juga melakukan penggerebekan di komplek perumahan Kota Legenda Wisata Claster Zona V Valdi, Blok M 11 Kabupaten Bekasi- Jawa Barat.

Dirumah tersebut, diduga menjadi tempat penampungan anggota ISIS yang akan diberangkatkan ke Suriah. **Baca juga: 6 Orang Berdokumen Palsu Diamankan di Bandara Soetta.

Dari penggerebekan tersebut, petugas menyita sejumlah barang bukti diantaranya, korek api, buku bertema jihad, kartu keluarga, KTP, Paspor, dompet, buku tabungan, senjata tajam jenis pisau berukuran besar, satu pucuk senjata api.(bad/dan/din)




Soal Pemerkosaan Turis China, Polisi Surati Kedubes Tiongkok

Kabar6-Pihak kepolisian saat ini tengah berkordinasi dan telah membuat surat tertulis kepada Kedutaan Besar (Kedubes) Tiongkok, dalam rangka menyarankan agar pihaknya segera membuat laporan atas kasus dugaan pemerkosaan yang dialami warganya.

Hal itu dilakukan, sebagai langkah tindaklanjut setelah menetapkan status dua oknum petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang inisial R dan B, menjadi tersangka dalam kasus dugaan pemerkosaan seorang wanita asal Negara China bernama Song Ya Rong alias Zhi-zhi (26), beberapa waktu lalu.

“Penyidik akan berkordinasi dan membuat surat tertulis kepada kedutaan, menyarankan agar kasus tersebut diaporkan kepada Polri secara resmi, agar korban serta saksi saksi yang mengetahui kasus tersebut dapat diambil keterangannya,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, melalui pesan selulernya, Sabtu (27/12/2014).

Selain itu, kata Rikwanto, pihaknya pun akan berkirim surat kepada Kadiv Hubinter Mabes Polri, meminta bantuan pemeriksaan korban dan Visum korban, melalui Atase Indonesia di Tiongkok. **Baca juga: Dua Petugas Avsec Pemerkosa Turis China di Nonaktifkan.

“Jadi dari hasil pemeriksaan, kedua oknum petugas Avsec tersebut sudah mengakui perbuatannya, yakni melakukan perbuatan asusila terhadap korban. Sehingga berdasarkan bukti permulaan cukup, keduanya pun saat ini telah ditingkatkan menjadi tersangka, namun belum dilakukan penahanannya,” jelas dia.

Kendati demikian, tambah Rikwanto, pihaknya belum menemukan indikasi adanya pembiusan terhadap korban. Dan, kasus ini pun masih dinyatakan dugaan pemerkosaan. “Masih dugaan perkosaan. Dan tidak ada pembiusan dan upaya paksa,” pungkasnya.(ges)

 




6 Orang Berdokumen Palsu Diamankan di Bandara Soetta

Kabar6-Tim Subdit Jatanras Polda Metro Jaya menangkap enam orang yang diduga hendak bertolak ke Suriah melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Sabtu (27/12/2014).

sesaat setelah ditangkap, ke enam orang yang diketahui asal Makasar tersebut langsung digelendang ke Polda Metro Jaya. **Baca juga: Pemprov Banten Dinilai Kurang Perhatian Kreatifitas Seni.

Ke enam orang tersebut bernama Abdul Jabar Rauf Sutarman (38), Aahb (17), Ratna Pratiwi Sulaiman (34), Muhamad Ashar Bahtiar (48), Ashar Jamil Lahe (19), NAJ (10).

Kasubdit Jatanras Ditreskrum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan mengatakan, penangkapan terhadap keenam orang tersebut karena menggunakan dokumen palsu.

“Saat ini keenamnya sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut di Polda Metro Jaya. Kita juga tengah mendalami kemungkinan adanya keterlibatan ISIS dari keenam orang tersebut,” ujarnya.(bad/dan)




Dua Petugas Avsec Pemerkosa Turis China di Nonaktifkan

Kabar6-Dua oknum petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, saat ini telah dinonakktifkan (dirumahkan).

Hal tersebut dilakukan pihak PT Angkasa Pura II, selaku pengelola bandar udara tersibuk ke 8 didunia ini, menyusul telah ditetapkannya status tersangka terhadap keduanya oleh pihak kepolisian setempat.

“Ya, ini adalah oknum. Dan managemen telah melakukan tindakan tegas dengan menonaktifkan atau dirumahkan keduanya, sambil menunggu proses lanjut dari pada proses penyelidikan,” ujar Bram Baroto Tjiptadi, Senior General Manager Angkasa Pura II Bandara Soetta Tangerang, Jum’at (26/12/2014).

Kendati demikian, klaim Bram, hingga kini pihaknya belum menerima keterangan resmi terkait tindaklanjut penyelidikan dari Polres Bandara Soetta Tangerang.

“Kalau nanti sudah ada sebutan tersangka utama, kita dapat laporan resmi dari pihak kepolisian, tentu kami akan melakukan langkah tegas selanjutmya. Mulai dari menurunkan grit, teguran secara tertulis dan juga pemecatan secara tidak terhormat,” tukasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bram juga kembali menyampaikan permohonan maaf atas kejadian memalukan yang telah mencoreng nama baik Bandara Soetta Tangerang. **Baca juga: HMI: Pemerkosaan Turis China Cederai Nama Baik Indonesia.

“Managemen Bandara Seokarno Hatta merasa sangat prihatin dan berempati terhadap korban. Kita sangat menyesalkan atas adanya kejadian seperti ini yang melibatkan anggota keamanan Bandara Soekarno Hatta,” sesalnya.(ges)




HMI: Pemerkosaan Turis China Cederai Nama Baik Indonesia

Kabar6-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Tangerang Raya meminta kepada pihak-pihak terkait, untuk segera menindak tegas dua oknum petugas Aviation Sequrity (Avsec) Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemerkosaan Warga Negara (WN) China bernama Sun Yaurong alias Zhi-zhi (26).

Ketua HMI MPO Cabang Tangerang Raya Faridal Arkam menilai, bahwa insiden tersebut sudah sangatlah mencederai  nama baik Indonesia dimata publik internasional.

“Seharusnya pegawai Avsec yang merupakan dibawah naungan AP II ini bisa memberikan rasa aman kepada warga negara asing, yang datang ke Indonesia. Tindakan bejat oknum pegawai Avsec ini sudah membuat image Bandara Soeta tidak aman lagi, karena seharusnya para pegawai itu bisa melindungi dan memberikan rasa aman, bukan malah memanfaatkan situasi dengan membius lalu memperkosanya,” ujar Faridal, Jum’at (26/12/2014).

Untuk itu, kata dia, AP II selaku pengelola bandar udara tersibuk ke 8 di dunia ini, harus segera melakukan tindakan tegas terhadap dua oknum pegawai tersebut.

“Ini tindakan yang tidak bisa di toleril oleh siapapun. Pihak AP harus menindak dua oknum pegawai Avsec yang telah melakukan tindakan asusila terhadap WN Tiongkok ini, dan jangan melindunginya,”  tegas dia.

Faridal juga menyayangkan, atas ketidaktegasan sikap pihak kepolisian setempat, yang belum juga menahan tersangka, meski sudah dikuatkan oleh sejumlah barang bukti, seperti rekaman CCTV. **Baca juga: Buntut Dugaan Pemerkosaan Turis China, PT AP II Minta Maaf.

“Buktinya sampai saat ini para pelaku belum ditahan, padahal barang bukti sudah cukup. Kami minta, pihak kepolisian jangan sampai bermain mata dengan kasus ini. Karena, jelas jelas sudah mencederai atau mencoreng nama indonesia dimata publik Internasional,” sesalnya.(ges)




Buntut Dugaan Pemerkosaan Turis China, PT AP II Minta Maaf

Kabar6-PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang hingga saat ini mengaku belum mendapatkan pemberitahuan resmi dari pihak kepolisian setempat, atas status petugas Aviation Sequrity (Avsec) berinisial R dan B, karena diduga memperkosa seorang turis wanita asal China bernama Sun Yaurong alias Zhi-zhi (26).

“Ya, sampai sejauh ini kami masih belum mendapatkan pemberitahuan resmi dari pihak yang berwajib,” ungkap Yudis Tiawan, Manager Humas dan Protokoler PT Angkasa Pura II Bandara Soetta Tangerang, melalui pesan Blackberry Messenger, Kamis (25/12/2014).

Kendati demikian, kata Yudis, bila dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian, yang bersangkutan memang terbukti telah melakukan aksi kejahatan tersebut, maka atas nama perusahaan pihaknya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.

“Kami sangat prihatin dan berempati sekali. Dan pada prinsipnya kami akan patuh pada hukum serta peraturan yang berlaku. kami pun siap berkoordinasi dengan pihak kepolisian, untuk sepenuhnya akan membantu hal-hal yang diperlukan dalam penyelesaian kasus ini.

Bahkan, pihaknya juga memastikan akan menindaklajuti insiden memalukan ini, sesuai dengan peraturan internal perusahaan. Diantaranya adalah, melakukan pemeriksaan khusus terhadap dua orang oknum tersebut.

“Untuk selanjutnya akan ditetapkan hukuman yang sesuai, namun dengan tetap mengedepankan rasa keadilan dan asas praduga tak bersalah. Dan hukuman yang diberikan bisa sampai dengan pemberhentian dengan tidak hormat (pemecatan),” tegasnya.

Yudis juga menyebutkan, bahwa kedua oknum yang diduga telah melakukan perbuatan asusila ini merupakan seorang Plt Pelaksana dan Supervisor pada intansi tersebut. **Baca juga: 2 Petugas Avsec Pemerkosa Turis China Jadi Tersangka.

“Kami juga akan melakukan pembinaan lebih intens kepada seluruh karyawan, guna mencegah hal serupa tidak terjadi dikemudian hari. Namun sampai sebelum kami mendapatkan pemberitahuan resmi dari kepolisian, kami mohon kita bersabar,” pungkasnya.(ges)

 




2 Petugas Avsec Pemerkosa Turis China Jadi Tersangka

Kabar6-Petugas Kepolisian Resort (Polres) Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang telah menetapkan R dan B sebagai tersangka pemerkosa wanita asal Negar China bernama Sun Yaurong alias Zhi-zhi (26).

Ironisnya, ternyata benar bahwa kedua tersangka merupakan petugas Aviation Sequrity (Avsec), dimana instansi tersebut berada dibawah naungan pihak PT Angkasa Pura II, selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta Tangerang.

“Ya, kita sudah mengamankan dua orang pelakunya dan sudah ditetapkan menjadi tersangka,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta Tangerang, AKP Azhari Kurniawan, Kamis (25/12/2014).

Menurutnya, modus yang digunakan oleh kedua tersangka itu adalah dengan cara menawarkan bantuan kepada korban. Namun, keduanya telah memiliki niatan untuk melakukan aksi kejahatan tersebut.

“Modus pelaku adalah dengan cara ingin membantu, namun kedua pelaku memang sudah ada niatan untuk menyetubuhi korban,” jelas Azhari. **Baca juga: 2 Petugas Avsec Pemerkosa Turis China Jadi Tersangka.

Kendati demikian, kata Azhari, pihaknya belum dapat menahan kedua tersangka, lantaran belum adanya keterangan dari pihak korban. Hal itu pula kiranya yang membuat pihaknya mengaku kesulitan dalam mengungkap kasus ini. “Kami belum dapat meminta keterangan dari korban. Tetapi kami sudah mengamankan barang bukti berupa baju yang dipakai serta rekaman CCTV,” tukasnya.

Azhari menambahkan, selanjutnya pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dalam perkara tersebut. “Pelaku dapat dijerat pasal 285 KUHP, dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara,” pungkasnya.(ges)