1

AP II Berlakukan Tarif Parkir Mahal Untuk Hindari Taksi Gelap

Kabar6-Pemberlakuan tarif parkir umum di kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang, yang dinilai mahal dan membebani masyarakat, rupanya memang sengaja diterapkan pihak PT Angkasa Pura II, selaku pengelola.

 

Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura II, Budi Karya mengungkapkan, bahwa penerapan tarif tinggi tersebut sengaja diberlakukan, untuk meminimalisir adanya taksi gelap yang ngetem di kawasan bandar udara tersibuk di Indonesia ini.

 

“Ya, intinya satu edukasi untuk parkir harian ada tempat khusus yang lebih murah, selain itu jangan untuk ngetem taksi gelap,” kata Budi, kepada kabar6.com, melalui pesan singkat telepon selulernya, Senin (16/3/2015).

 

Sayangnya, saat ini kondisi kesehatan Budi dalam keadaan yang kurang baik. Sehingga, dia pun menyarankan untuk mengkonfirmasikan persoalan tersebut, ke bagian kehumasan pada PT Angkasa Pura II. ** Baca juga: Lagi Berjudi, Polisi Sergap Tiga Supir di Amartapura

 

“Mas suara saya lagi ilang, batuk flu bisa dijawab humas mas syahir kah,” pungkasnya. (ges)




Soal Tarif Parkir, Pemkab Tangerang Surati AP II

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, rupanya juga tidak sependapat atas penetapan tarif parkir di kawasan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang.

 

Bupati Tangerang, Achmad Zaki Iskandar mengungkapkan, bahwa sejak lama, pihaknya sudah menyampaikan surat keberatan kepada PT Angkasa Pura II, selaku pengelola bandar udara tersebut, terkait dengan mahalnya tarif parkir yang dinilai sangat memberatkan masyarakat. ** Baca juga: Mahal, Tarif Parkir Bandara Soetta Disoal

 

“Ya, Kita Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang sudah lama melayangkan surat keberatan kepada PT AP II, terkait dengan mahalnya biaya parkir umum di Bandara Soetta,” ungkapnya, kepada wartawan, Senin (16/3/2015).

 

Menurutnya, surat keberatan itu dilayangkan, menyusul banyaknya pengaduan dan keluhan masyarakat, setelah memarkirkan kendaraannya di bandara.

 

Selain itu, pihak Angkasa Pura II, pun tidak pernah melibatkan Pemda setempat, dalam penetapan biaya parkir kendaraan umum itu.

 

“Kami tidak pernah dilibatkan oleh PT Angkasa Pura II dalam penetapan kenaikan harga biaya parkir tersebut. Kenaikan harga itu kami tahu setelah adanya keluhan dan pengaduan dari masyarakat,” tegas dia.

 

Sayangnya, Zaki juga mengakui, bahwa hingga saat ini pihaknya belum juga menerima surat balasan dari pengelola bandara atas persoalan tersebut.

 

“Kami sangat sayangkan sekali penetapan kenaikan biaya parkir itu tidak dilibatkan sama sekali. Tidak masalah naikkan biayanya, tapi tingkatkan dulu pelayanan,” tukas Zaki.

 

Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang H Madromli mengatakan sudah mendengar keluhan mengenai mahalnya tarif parkir umum yang diberlakukan oleh pengelola parkir di kawasan Angkasa Pura II.

 

Atas kondisi tersebut, Madromli menegaskan, bila pihaknya memiliki kewajiban untuk melindungi warga Kabupaten Tangerang secara khusus selaku pengguna kawasan Bandara Soekarno Hatta, dan warga lain karena Bandara Soekarno Hatta sebagian, terletak di kawasan Kabupaten Tangerang. ** Baca juga: Dua Menteri Sambangi Jembatan Gantung yang Putus di Lebak

 

“Kami ada kewajiban untuk mengetahui alasan pemberlakuan tarif yang mahal di kawasan Bandara Soekarno Hatta. Pemanggilan akan segera dilakukan. Kami butuh penjelasan,” pungkasnya.(ges)




Mahal, Tarif Parkir Bandara Soetta Disoal

Kabar6-Mahalnya biaya parkir di kawasan Bandara Internasional Soekarno–Hatta (Soetta), Tangerang, hingga kini masih dikeluhkan masyarakat, khususnya masyarakat pengguna jasa bandar udara itu.

 

“Parah ini mah, masa saya parkir jam sembilan pagi sampai jam 12 malem, kena biaya parkir 300 ribu,” keluh Hendro, salah seorang pengguna jasa parkir di bandara itu, Senin (16/3/2015).

 

Tidak sampai di situ, regulasi itu pun kiranya juga dikritisi oleh para legislator di DPRD Kota Tangerang.

 

Mereka (anggota dewan) sangat menyayangkan, atas kemahalan tarif parkir di Bandara Soetta Tangerang, yang tidak sesuai dengan kontribusi AP II terhadap PAD yang diberikan ke Kota Tangerang.

 

Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Tangerang, Turidi mengungkapkan, bahwa harus ada keseimbangan antara kontribusi dari Angkasa Pura II kepada Kota Tangerang dengan tarif-tarif yang diberlakukan.

 

Mengingat, sebagian kawasan Bandara Soekarno Hatta, masuk dalam wilayah Kota Tangerang. ** Baca juga: Dikawal Polisi, AMPT Juga Geruduk Kantor PDAM TKR

 

“Alasannya harus jelas. Jangan hanya menaikkan tarif demi keuntungan sepihak,” tegasnya, seraya berjanji akan segera memanggil pihak PT AP II, untuk dimintai penjelasan soal ini.

 

Sementara itu, Anggota Komisi I DPRD Kota Tangerang dari Fraksi Partai PDI Perjuangan DPRD Kota Tangerang, Agus Setiawan, juga menyayangkan pemberlakuan tarif tinggi pada parkir umum.

 

Untuk itu, politisi yang terpilih dari Dapil 1 (Kecamatan Karawaci-Tangerang) ini, mendesak dan mendukung langkah Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, untuk segera meminta penjelasan kepada pengelola parkir di kawasan Bandara.

 

“Pengguna bandara jangan dianggap orang yang berada semua. Kalau terlalu mahal, ini kan jelas memberatkan. Kami dukung langkah Walikota Tangerang untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan tarif parkir di Soekarno Hatta. Soekarno Hatta itu sebagian wilayah Kota Tangerang,” pungkasnya. (ges)




Sindikat Narkotika Masih Sasar Indonesia Via Bandara

Kabar6-Peredaran narkotika jaringan internasional ke Indonesia hingga saat ini rupanya masih terus eksis.

 

 

Padahal, sejauh ini pemerintah kita tengah aktif menggalakkan hukuman mati bagi para gembong barang haram tersebut.

 

Fakta itu setidaknya diungkap oleh petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, lewat dua kasus baru atas upaya penyelundupan narkotika jenis sabu ke tanah air. ** Baca juga: BNN Musnahkan 94 Kg Sabu di Bandara Soetta.

 

Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soetta Tangerang Okto Irianto mengungkapkan, kasus pertama terjadi pada Selasa 17 Februari 2015 lalu.

 

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 6,066 Kg sabu dengan estimasi nilai uang sebesar Rp12.132.000.000, berhasil ditemukan pada dinding palsu tiga buah travelbag di Gudang PJT.

 

“Dalam kasus itu, ada dua tersangka perempuan warga negara Indonesia, yakni berinisial HT dan KY serta satu tersangka laki-laki asal warga negara Nigeria dengan inisial MTC,” ungkapnya, Rabu (11/3/2015).

 

Kemudian, pada Selasa 24 Februari 2015 lalu, Bea dan Cukai Bandara Soetta kembali menggagalkan upaya penyelundupan sabu seberat 645 gram.

 

Dalam pencegahan itu, seorang tersangka perempuan asal negara Kenya berinisial OS (33), terbukti telah menelan 68 kapsul berisi sabu tersebut.

 

“Tersangka tiba di Terminal 2E kedatangan Bandara Soetta menggunakan pesawat Garuda Indonesia (GA 873) rute Nairobi-Doha-Hongkong-Jakarta. Setelah dilakukan pengembangan, petugas berhasil mengamankan pria WN Nigeria berinisial JP dan perempuan warga negara Indonesia inisial IM alias N,” paparnya.

 

Tersangka serta barang bukti dalam kasus pertama selanjutnya diserahkan kepada penyidik Ditres Narkoba Polda Metro Jaya, untuk pengembangan lebih lanjut. ** Baca juga: Tak Sungkan, Disporbudpar Tangerang Serap Aspirasi Pemuda

 

Sedangkan, tersangka serta barang bukti pada kasus kedua diserahkan kepada penyidik Polresta Bandara Soetta Tangerang.(ges)




Flu Burung, 5.800 Ekor Ayam Perancis Dimusnahkan

Kabar6-Sebanyak 5.800 ekor anak ayam petelur asal Negara Perancis, dimusnahkan di Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Selasa (10/3/2015).

 

 

Pemusnahan ribuan anak ayam senilai Rp5 miliar tersebut, dilakukan lantaran terkena wabah vian influenza atau biasa disebut flu burung.

 

Kepala Kantor Karantina Hewan dan Tumbuhan Bandara Soetta Tangerang, Musaffak mengungkapkan, ribuan ayam tersebut memang berasal dari Negara Perancis.

 

Namun, kata dia, ayam tersebut sempat transit di Negara Belanda, sebelum masuk ke Indonesia. ** Baca juga: Begini Pengakuan Siswa SD Korban Jembatan Gantung Lebak

 

“Negara asalnya memang bebas dari wabah flu burung. Tapi pesawat yang membawa ayam-ayam ini sempat transit di Belanda, yang sedang terserang wabah flu burung. Dalam standar prosedur karantina hewan dan tumbuhan, harus dimusnahkan,” ungkapnya.

 

Jenis ayam yang harga satu ekornya senilai Rp1 juta ini, dimusnahkan dengan cara dibakar melalui mesin inseminator atau tungku pembakaran bertekanan tinggi.(ges)




BNN Sebut Penyelundup Sabu yang Dimusnahkan Kaya Raya

Kabar6-Lima penyelundup narkotika yang disergap Badan Narkotika Nasional (BNN) di kawasan Desa Alue Bu, Kecamatan Pereulak Barat, Kabupaten Aceh Timur pada Minggu (15/2/2015) lalu, ternyata punya harta berlimpah.

 

 

Kelima penyelundup yang masing-masing berinisial DL (37), HD (38), HS (36), US (43) dan SB (37) tersebut, berperan sebagai pengendali, kurir dan penyandang dana.

 

“Sabu dari Malaysia diselundupkan dengan kapal. Kemudian di tengah laut serah terima dengan kapal kecil, baru dibawa ke Indonesia,” ujar Deputi Bidang Pemberantasan BNN Deddy Fauzi Elhakim, saat pemusnahan barang bukti narkotika di Garbage Plant Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Selasa (10/3/2015).

 

Kelimanya diindikasi sebagai pemain lama dalam peredaran narkotika, yang kerap memasok sabu dari Malaysia ke seluruh Indonesia. Hasil penjualan narkotika, kemudian mereka putarkan menjadi aset usaha. ** Baca juga: BNN Musnahkan 94 Kg Sabu di Bandara Soetta

 

“Mereka kaya raya. Harta mereka berupa empat unit mobil mewah, tiga alat berat, kebun karet seluas 323 hektare, dan 312 hektare kebun yang tersebar di Aceh. Semuanya kami sita,” ujar Deddy lagi.

 

Tak hanya itu, saat diringkus, dari tangan kelimanya BNN juga menyita mengamankan uang tunai sebesar Rp49 juta, tiga pucuk senpi, satu senjata laras panjang M16 serta beberapa peluru.(ges)




BNN Musnahkan 94 Kg Sabu di Bandara Soetta

Kabar6-Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan barang bukti narkotika di Garbage Plant Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Selasa (10/3/2015).

 

 

Barang bukti yang merupakan hasil pengungkapan dua kasus ini, adalah narkotika jenis sabu sebanyak 94.072 gram. Barang bukti itu pun sedianya dimusnahkan dengan cara dibakar dengan mesin insinerator.

 

Deputi Bidang Pemberantasan BNN Deddy Fauzi Elhakim mengatakan, total barang bukti yang diamankan 94.149 gram dari dua kasus.

 

“Narkoba yang dimusnahkan sebanyak 94.072 gram. Sisanya, 77,5 gram disisihkan guna uji coba lab dan pembuktian perkara di persidangan,” ungkap Deddy.

 

Sedianya, dari barang bukti yang disita dan dimusnahkan tersebut, kata Deddy, pihaknya mengamankan sebanyak enam orang tersangka. ** Baca juga: Truk Bermuatan Jagung Nyangkut di Tol Jakarta-Merak

 

Terdiri dari lima pria, masing-masing DL (37), HD (38), HS (36), US (43) dan SB (37). Mereka ditangkap di kawasan Desa Alue Bu, Kecamatan Pereulak Barat, Kabupaten Aceh Timur.

 

Sedangkan seorang lainnya adalah kurir wanita asal NTT berinisial F (35), yang diamankan di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara.(ges)




50 Calo Tiket Diamankan di Bandara

Kabar6-Meski sering dioperasi oleh petugas Polresta dan sekuriti Bandara tak menyurutkan langkah para calo melakukan aksinya.

Bahkan setelah sejumlah loket penjualan tiket milik beberapa maskpai, para calo tetap merajalela.

Sedikitnya 50 orang calo dan pengemudi taksi gelap diamankan Petugas Gabungan PT Angkasa Pura (AP) II, Polresta Bandara dan TNI di terminal I, Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (6/3/2015).

Selain di terminal I, petugas juga menertibkan para calo dan taksi gelap di terminal II dan III. Namun diduga operasi ini telah bocor sehingga tak banyak calo dan sopir taksi gelap yang diamankan.

Senior Manager PT Angkasa Pura II, Butar Butar mengatakan dalam operasi kali ini sedikitnya 50 orang sopir taksi gelap dan calo tiket berhasil diamankan. **Baca juga: Wow, Perusahaan Turki Bakal Investasi di Pandeglang.

Ke-50 orang tersebut saat ini telah dibawa ke Polresta Bandara untuk didata sebelum dilepaskan kembali karena mereka hanya terkenal pasal pelanggaran tindak pidana ringan (tipiring).(abie)




Pajak Bandara, Ranta: Mbok Ya Jakarta Ada Perasaan ke Banten

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bakal memaksimalkan penggalian sektor pajak dari Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

Itu mengingat selama ini masih banyak potensi pajak yang lolos dari Bandara tersibuk di Indonesia itu.

“Walaupun Kabupaten dan Kota Tanggerang sudah mendapatakan kompensasi dari Bandara Soetta, namun belum maksimal,” ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Banten, Ranta Suarta, Selasa (3/3/2015).

Dia menilai, bila selama ini bandara yang berada di wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang itu, belum sepenuhnya dirasakan oleh Provinsi Banten, untuk membiayai pembangunan. **Baca juga: Sistem Buka Tutup Akses Bandara Soetta Dimulai Malam Ini.

“Pajak bandara mencapai Rp1,7 Triliun dari PPh, pengelolaan pajak reklame, dan lainnya, justru lebih banyak masuk ke Jakarta. Mbok yah Jakarta ada perasaan ke Banten, kalau ada permasalahan tetap saja ke Banten,” terangnya.

Diakui Ranta, upaya optimalisasi pajak bandara itu sudah dilakukan, termasuk oleh Plt Gubernur Banten, Rano Karno, di setiap diskusinya.(tmn/agm)




Empat Pembius TKI Ditangkap Polres Bandara

Kabar6-Satuan Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil menangkap empat pelaku pembius Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Tiga orang pelaku terpaksa dilumpurkan dengan timah panas di bagian kakinya karena berusaha kabur saat hendak ditangkap.

Keempat tersangka masing-masing RS (40) asal Lampung, JA (36) asal Lubuk Linggau, IY (39) warga Purwokerto dan BD (45) warga Lampung Timur.

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Azhari Kurniawan, Senin (2/3/2015) mengatakan komplotan ini sudah 10 kali lebih melakukan aksi pembiusan kepada TKI.

“Mereka sudah sering melakukan pembiusan terhadap para TKI, bahkan mereka taknya mencari mangsa di Bandara Soekarno-Hatta, tapi juga melakukannya  di bandara lain. Di Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung,” ujar Kompol Azhari yang didampingi Kanit Resmob IPDA Wayan Sukaarsa.

Menurut Kompol Azhari, modus para tersangka dengan menggunakan mobil rental, mencari mangsa di Bandara. Mereka pura-pura dari luar negeri mengajak pulang bareng dengan korban, tetapi di tengah jalan korbannya dibius dan hartanya dirampas. **Baca juga: Sistem Buka Tutup Akses Bandara Soetta Dimulai Malam Ini.

Tak hanya itu, para pelaku juga menghubungi keluarga korban dan minta ditransfer Rp2 juta. Dari laporan keluarga, polisi berhasil membekuk para tersangka. Kini Polresta Bandara masih memburu dua tersangka lagi berinisial F dan H.(HP/W2/ges)