1

Begini Kata Rano Karno Soal Bandara Soetta

Kabar6-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Provinsi Banten, Rano Karno, menyebut ada yang tidak fair di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

“Sesungguhnya, ucapan selamat datang di Provinsi Banten. Bukan selamat datang di Jakarta,” ungkap Rano pada acara temu pengelola dan pelaksana program KKBPK pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXII Tahun 2015, di Ballroom Novotel Hotel Tangcity, Kota Tangerang, Rabu (29/7/2015) kemarin.

Bahkan, aktor bang ‘Doel’ di sinetron “Si Doel anak Sekolahan” ini pun, kerap menyuarakan hal tersebut, dalam beberapa kali kegiatan yang dihadirinya.

“Kalau giliran nangkap narkoba, bilangnya Tangerang, Banten. Ini tidak fair,” sindirnya.

Rano yang dalam waktu dekat ini akan resmi dilantik sebagai Gubernur Provinsi Banten definitif, juga menengaskan bila keberadaan Bandara Soetta, tak sebanding dengan apa yang sedianya diberikannya untuk kemajuan tanah jawara. **Baca juga: Sepekan Lagi, Rano Karno Resmi Jadi Gubernur Banten.

“Apa yang diberikan bandara untuk Banten. Hanya pajak PBB. Itu pun hanya masuk untuk Kabuaten dan Kota Tangerang saja,” ketusnya kepada Kabar6.Com.(ges)




PSK Tanzania Selundupkan Heroin Dalam Perut

Kabar6-Seorang Pekerja Seks Komersil (PSK) asal Tanzania, Afrika Timur ditangkap aparat Bea dan Cukai Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang.

 

Dari dalam perut wanita berinisial MA (32), petugas mengamankan sebanyak 32 kapsul berisi heroin dan sabu.

 

Ya, wanita beranak dua dibekuk usai turun dari pesawat Qatar Airways (QR-956) dari Dar Es Saalam tujuan Jakarta.

 

MA diamankan setelah petugas mencurigai gerak-geriknya saat tiba di Terminal II D Bandara Soetta. Setelah dilakukan rontgen di rumah sakit, petugas menemukan 32 kapsul berisi narkoba.

 

“Dalam perutnya kami temukan 23 kapsul berisi heroin seberat 414 gram dan 9 kapsul berisi sabu seberat 126 gram,” ujar Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Tipe C Soetta, Dwijo Muryono, Rabu (29/7/2015).

 

Sedianya, barang haram seberat 540 gram atau senilai Rp1,08 miliar itu berhasil dikeluarkan setelah pihaknya memberikan obat pencahar kepada MA. Guna kepentingan penyelidikan, pihaknya kemudian menyerahkan wanita asal Tanzania itu ke Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta.

 

Dihadapan polisi, MA mengaku disuruh seseorang pria WN Nigeria berinisial C untuk membawa narkotika tersebut Jakarta.

 

Apabila berhasil menyerahkan barang haram tersebut, wanita yang bekerja di tempat hiburan itu akan diberi upah sebesar tujuh ribu dollar atau Rp90 juta. ** Baca juga: Kejari Tigaraksa Seriusi Kasus Air Cimanceuri

 

“Kami masih melakukan pengembangan untuk membongkar jaringan Nigeria ini,” ungkap Wakasat Narkoba Polrestro Bandara Soetta, AKP Subekti.(abie)




Hari Ini, Arus Balik di Bandara Soetta Normal

Kabar6-Memasuki H+5 lebaran, arus balik di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, terlihat lengang.

Bahkan, gelombang arus keberangkatan penumpang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kedatangan.

Pantauan di lokasi Posko Mudik Lebaran Bandara Soetta, Rabu (22/7/2015), arus balik domestik tercatat mencapai 2.529 dari 15 penerbangan. Sedangkan arus balik luar negeri tercatat sebanyak 1.196 dari lima penerbangan.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada hari yang sama, jumlah kedatangan sebanyak 6.133 dengan total 37 penerbangan.

Petugas Posko Mudik Lebaran Bandara Soetta, Wahyu Prasaja mengatakan, bila hingga kini jumlah penumpang masih normal. Aktifitas kedatangan diperkirakan bakal terjadi pada sore hingga malam hari. **Baca juga: Hari Pertama Kerja, Pemkab Tangerang Sepi.

“Sejauh ini jumlah penerbangan sementara masih di dominasi keberangkatan, jumlah kedatangannya masih normal,” terangnya.(rani)




Hari Ini, Puncak Arus Balik Via Bandara Soetta

Kabar6-Hari ini, Selasa (21/7/2015), puncak arus balik mulai terjadi di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang Banten.

Pantauan kabar6.com, ribuan pemudik dari beberapa kota di tanah air kembali ke Jakarta. Melalui Terminal 1 C kepadatan penumpang terjadi sejak pagi mengingat cuti bersama sudah habis.

Hingga kini PT Angkasa Pura II mencatat angka penumpang yang datang sebanyak Rp19 ribu lebih.

Ade Rusdianto, salah satu pemudik yang ditemui di terminal 1C mengatakan, ia sengaja ke bali ke Jakarta hari ini, karena besok Rabu (22/7/2015) sudah kembali bekerja. **Baca juga: Puncak Arus Balik Diprediksi Bertahap.

Diperkirakan puncak arus mudik di Bandara Soekarno berlangsung hingga malam ini.(rani)




Arus Balik Mulai Terlihat Padat di Bandara Soetta

Kabar6-Dua hari setelah Hari Raya Idul Fitri, gelombang arus balik di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, mulai terlihat.

Kepadatan arus balik mulai terjadi di terminal kedatangan 1B, termasuk juga para calon penumpang yang memilih mudik usai berlebaran di Jakarta. Pemudik umumnya memilih balik ke Jakarta pada akhir pekan, Minggu (19/7/2015).

Yanti, salah seorang pemudik, mengakui jika dirinya memilih mudik ke kampung halaman usai berlebaran di Jakarta, mengingat harga tiket yang lebih murah, serta tidak terjadi penumpukan penumpang di bandara. ** Baca juga: Usai Lebaran, Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan Cikupa

Sementara itu, pihak pengelola Bandara Soekarno Hatta memperkirakan arus balik akan terjadi pada H+3 hingga H+4. (rani)




Menteri Jonan Tegur AP 2 dan Maskapai “Keong”

Kabar6-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia kembali mengumbar janji bakal memberikan sanksi kepada maskapai penerbangan yang manajemen pengelolaannya buruk.

Operator jasa transportasi udara kerap bergerak lamban mengambil langkah strategis, ketika menghadapi kondisi pelayanan darurat.

“Jika terbukti ada maskapai yang salah akan dihukum,” terang Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan di Bandara Soekarno–Hatta (Soetta), Tangerang, kemarin.

Tinjauannya itu menyusul derasnya keluhan dari calon penumpang pesawat ihwal standar operasional penanganan darurat (emergency crisis) dari sejumlah maskapai masih minim.

Jonan berpendapat, operator kurang tanggap untuk memberikan solusi guna menghindari terjadinya penumpukan penumpang.

Respon maskapai selalu kalah cepat. Padahal idealnya sudah bisa dideteksi sejak dini, demi keselamatan penumpang serta awak pesawat.

“Biasa seperti “keong” dalam mengatasi persoalan delay (penerbangan ditunda) atau pembatalan penerbangan kepada calon penumpang pesawat,” terangnya.

Ditambahkan bekas Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini, harusnya setiap maskapai punya standar operasional pelayanan (SOP).

Ketentuan baku itupun wajib diimplementasikan, terutama dalam kondisi darurat seperti musim libur mudik lebaran ini. **Baca juga: Spesialis Pembobol Bagasi di Bandara Soetta Ditangkap.

“SOP airport emergency plant (rencana penanganan darurat penerbangan) itu selalu dievaluasi oleh Kementerian Perhubungan,” tambah Jonan.(yud)




Spesialis Pembobol Bagasi di Bandara Soetta Ditangkap

Kabar6-Pupus sudah harapan RAB untuk bisa merayakan hari lebaran dengan baju baru dan duit berlimpah.

Pria ini ditangkap polisi karena kepergok mencuri tas yang ada di dalam bagasi bus Damri jurusan Blok M – Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soett), Tangerang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Bandara, Komisaris (Pol) Azhari Kurniawan mengatakan, saat beraksi pelaku sudah tergolong mahir.
Buktinya, aksi pencurian tas milik penumpang pesawat yang telah dilakukannya ini bukan kali pertama.

“Tersangka berinisal RAB sudah empat kali melakukan aksi kejahatan serupa,” kata Azhari kepada wartawan, Kamis (17/7/2015).

Menurutnya, pelaku berhasil ditangkap polisi usai beraksi menggasak laptop milik penumpang yang akan lepas landas. Calon penumpang pesawat yang mengetahui perangkat elektroniknya raib langsung melapor ke petugas.

Polisi yang telah disebar dan bertugas melakukan operasi tertutup pengamanan mudik lebaran langsung mencari pelaku. Azhari jelaskan, hanya butuh waktu singkat RAB dapat diringkus anak buahnya.

“Setelah kita menyisir ke pool bus Damri pelaku ada di situ. RAB ditangkap tanpa melakukan perlawanan,” jelas Azhari. **Baca juga: Bandara Soetta Alihkan Penumpang Pesawat Naik Bus.

Atas perbuatannya mantan kernet bus yang sama ini terpaksa harus merayakan hari kemenangan di jeruji sel penjara. Pasalnya, RAB dijerat Pasal 363 KUH Pidana tentang Pencurian dengan ancaman hukuman tujuh tahun kurungan penjara.(don/yud)




Bandara Soetta Alihkan Penumpang Pesawat Naik Bus

Kabar6-Pihak otoritas pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, akhirnya memutuskan menutup semua jadwal penerbangan ke Malang dan Surabaya.

Keputusan ini terpaksa ditempuh meski menghambat rencana mudik ribuan orang calon penumpang pesawat.

Perusahaan pelat merah ini enggan mengambil resiko karena erupsi Gunung Raung mengancam keselamatan penerbangan.

“Sebagai sarana penggantinya kami telah menyiapkan bus,” kata Budi Karya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Kamis (16/7/2017) malam.

Pantauan di Terminal 1B, antrean panjang terlihat mengular di sekitar area ruang customer service milik Sriwijaya Airlines.

Perasaan kecewa para penumpang menyeruak setelah pihak maskapai terlambang menginformasikan adanya gagal terbang.

Keputusan tersebut, menurutnya, untuk menghindari terjadinya penumpukan penumpang. Diakuinya, mengalihkan penggunaan moda transportasi massal ini merupakan bagian dari sistem manajemen darurat krisis (emergency management crisis).

Budi menjelaskan, Badan Meteoroli Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan rekomendasi agar jadwal penerbangan dari dan menuju Jawa Timur ditutup sementara. **Baca juga: Refund Ditolak, Penumpang Maspakai Sriwijaya Airline Kecewa.

Letusan abu vulkanik Gunung Raung dikhawatirkan dapat mengganggu jarak pandang awak penerbangan. “Kami tidak ingin mengambil resiko. Toh keselamatan penumpang bagi kami tetap menjadi prioritas,” jelasnya.

Atas keputusan itu, lanjut Budi, pihaknya meminta para penumpang dapat memaklumi. “Ini kan untuk kebaikan kita bersama,” tambahnya.(don/yud)




Refund Ditolak, Penumpang Maspakai Sriwijaya Airline Kecewa

Kabar6-Ribuan calon penumpang transportasi udara lewat Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, merasa kecewa atas keputusan pihak manajemen maskapai penerbangan Sriwijaya Airlines.

Mereka merasa tak mendapatkan purna layanan prima, dan malah terlantar.

Abdul (43), salah satu calon penumpang menyesalkan sikap maskapai penerbangan yang tak mengakomodir keinginan para penumpang. Mayoritas penumpang merasa rencana bisa merayakan mudik lebaran ke Jawa Timur jadi terhambat.

“Semua penumpang pada maunya refund (uang pembelian tiket pesawat dikembalikan),” terangnya kepada wartawan, Kamis (16/7/2015) tengah malam.

Menurutnya, calon penumpang pesawat domestik jurusan Malang dan Surabaya tidak menerima uang refund senilai dengan harga tiket pesawat yang sudah terlanjur dibeli.

Pihak maskapai justru mengganti refund dengan voucher tiket jasa transportasi angkutan darat. “Kita maunya refund dengan uang tunai. Bukannya pakai voucher tiket bus seperti ini,” ketusnya.

Kebijakan maskapai Sriwijaya membuat sejumlah calon penumpang semakin kesal. Pantauan di Terminal 1B, antrean panjang terlihat mengular di sekitar area ruang customer service milik Sriwijaya Airlines.

Perasaan kecewa para penumpang menyeruak setelah pihak maskapai terlambang menginformasikan adanya gagal terbang. **Baca juga: Lebaran, Simpang Tugu Adipura Dipenuhi Gepeng dan Pengamen.

Keputusan ini ditempuh demi keselamatan penumpang. Otoritas bandara pun akhirnya putuskan menutup semua jadwal penerbangan Jawa Timur, Bali dan Lombok.

Alasannya, semburan abu vulkanik dari erupsi Gunung Raung membuat jarak pandang penerbangan jadi terganggu. “Kenapa enggak dari awal diinformasikan ke penumpang,” terangnya.

Abdul bilang, saat informasi gagal terbang disiarkan saat banyak penumpang sudah siap lepas landas terbang.

“Kita udah duduk di pesawat tahu-tahu disuruh turun lagi. Menyebalkan,” sungut Abdul bernada kesal.(don/yud)




Ricuh, Penertiban Taksi Gelap di Soetta

Kabar6-Penertiban taksi gelap di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), diwarnai adu mulut antara sopir taksi gelap dengan petugas keamanan bandara.

 

Para sopir taksi gelap memprotes tindakan represif petugas keamanan, di kawasan Terminal 1A Bandara Soetta. Ya, mereka menolak penertiban yang dilakukan, dengan alasan para sopir taksi gelap tidak membuat keonaran.

 

Beruntung aksi adu mulut itu dapat dilerai oleh masing-masing koordinator dan petugas TNI.

 

Salah seorang sopir taksi gelap, Ardi, merasa petugas keamanan bandara berbuat zalim, dengan memperlakukan mereka seperti penjahat. Padahal, para sopir taksi gelap bukanlah pelaku kejahatan.

 

Sementara general manager Terminat 1A Bandara Soetta, Saeful Bahri, mengatakan bahwa keamanan dan kenyamanan merupakan kepentingan bersama. Di samping itu, bandara merupakan gerbang Indonesia yang harus steril dari tindakan yang melanggar aturan. ** Baca juga: TNUK Lakukan Pengembangbiakan Buatan Badak Bercula Satu

 

Ketegangan yang terjadi membuat pihak Angkasa Pura akhirnya menghentikan pengamanan di sekitar lokasi parkir terminal. (rani)