1

Pada 2016 Mendatang, Kuota Haji Rencananya Kembali Normal

Kabar6-Menurut rencana, kuota haji pada 2016 mendatang akan dinormalkan kembali. Pemerintah Arab Saudi pun berkomitmen untuk menuntaskan perluasan Masjidil Haram, sebelum musim haji tahun depan tiba.

 

Menurut Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin, normalnya kuota haji menjadi 211 ribu orang, setelah selama tiga tahun terakhir ini mengalami pengurangan sebanyak 20 persen, Jumat (2/10/2015)

 

Dikatakan Lukman Hakim, pihaknya akan kembali melakukan evaluasi terhadap kuota haji Indonesia, akan ada lonjakan jumlah jemaah calon haji yang cukup signifikan pada masa menatang. ** Baca juga: Angkot Tabrak Siswi SMP di Ciputat, Satu Tewas

 

Kuota haji kembali normal mengingat terjadinya insiden crane di Masjidil Haram dan tragedi di Terowongan Mina. (rani)




Jemaah Haji Indonesia Korban Mina dan Crane Berjumlah 59 Orang

Kabar6-Jemaah haji asal Indonesia yang menjadi korban jatuhnya crane dan Terowongan Mina berjumlah 59 orang. Demikian dikatakan Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifudin, setibanya di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), usai bertolak dari Jedah, Arab Saudi, Jumat (2/10/2015).

 

Dari 59 korban jatuhnya crane di Masjidil Haram dan tragedi Terowongan Mina, 55 orang diketahui merupakan jemaah haji asal Indonesia, sedangan empat orang lainnya adalah WNI yang bermukim di Jedah. ** Baca juga: Harga Kedelai Melonjak, Perajin Tempe di Poris Kurangi Produksi

 

Menurut rencana, jenazah para korban kedua insiden tersebut yang sudah teridentifikasi, akan dimakamkan dalam suatu lokasi, sesuai kelaziman Pemerintah Arab Saudi. (rani)




Mencuri di Pesawat, WN China Ditangkap Polres Bandara Soetta

Kabar6-Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal China berinisial YZ, harus berurusan dengan pihak Kepolisian Resor Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Itu setelah ulahnya mencuri 300 Euro dari tas penumpang lain, saat berada dalam pesawat dengan rute penerbangan Doha Qatar-Jakarta, kepergok oleh petugas Aviation security (Avsec).

Kapolres Bandara Soeta AKBP Roycke Langie mengatakan, dari keterangan saksi mata kejadian pencurian tersebut di dalam pesawat. Selanjutnya pelaku diserahkan oleh Avsec kepada pihaknya untuk diproses secara hukum.

“Pelaku saat ini dalam penahanan untuk penyelidikan. Dan, tim penyidik sedang berkordinasi dengan pihak kedutaan negara asal dan imigrasi,” ujar Roycke, Selasa (22/9/2015). **Baca juga: Begini Pesan Kapolres Soal Kerukunan Umat di Tangerang.

Dari hasil penyelidikan diketahui, bila YZ hanya memiliki visa kunjungan satu hari, dengan dua tiket pulang pergi. Dari tangannya juga didapati sejumlah uang dengan mata uang berbeda dari sejumlah negara. **Baca juga: Macet Parah, Hindari Jalan Baru-Bayur.

“Pelaku akan kami jerat dengan pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara” ujar Kapolres lagi.(arsa)




Disnaker Tangerang Minta PT ACS Cabut Skorsing Pekerjanya

Kabar6-Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang, membenarkan adanya pengaduan yang disampaikan oleh perwakilan ratusan karyawan PT Aero Catering Service (ACS) atau Aerofood, anak perusahaan Garuda Indonesia.

“Ya benar, aduan tersebut mengenai skorsing yang dialami sebanyak 500 an karyawan oleh pihak perusahaan,” ungkap Abduh Surrahman, Kadisnaker Kota Tangerang, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (19/9/2015) sore.

Menindaklanjuti persoalan itu, kata Abduh, pihaknya pun langsung mengagendakan pertemuan antara kedua belah pihak tersebut, guna melakukan perundingan sebagai upaya mencari solusi dalam persoalan yang tengah terjadi itu.

“Sudah kita mediasikan juga kemarin. Dan, ada titik terang, bahwa pihak managemen perusahaan berniat mencabut kalimat skorsing bagi. Namun, secara teknisnya bisa ditanyakan ke bidang HI (Hubungan Industrial, red), biar lebih jelas,” tegas dia.

Sementara itu, Kabid Hubungan Industrial Disnaker Kota Tangerang, Sri Suprapti menjelaskan, bila pihaknya pun telah meminta melalui saran-sarannya agar pihak perusahaan secepatnya mempekerjakan ratusan karyawan dimaksud. **Baca juga: Di Skorsing, Begini Ratapan Karyawan PT ACS.

“Saat ini mereka sendiri sedang lakukan upaya tripartit, artinya menempuh jalan perundingan sendiri, antara perusahaan dengan karyawannya. Intinya kami telah menyarankan juga kepada perusahaan agar secepatnya mencabut skorsing itu. Tentu, kita dari pemerintah tidak ingin atau berharap adanya skorsing berlarut ataupun PHK,” katanya.

Dia juga menambahkan, bahwa dalam persoalan tersebut, pihaknya sudah sebanyak 2 kali memfasilitasi upaya mediasi kedua belah pihak tersebut.

Kendati demikian, Suprapti mengaku tak mengetahui sama sekali, mengenai landasan dasar skorsing yang dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap ratusan karyawan itu. Bahkan, dirinya tak bisa. membeberkan kerangka materi dalam beberapa mediasi itu.

“Kita hanya kepada persoalan skorsing saja. Nanti kalau upaya keduanya belum juga ada hasil, tidak menutup kemungkinan  kami pasti lakukan upaya memediasikan lagi,” pungkasnya.(ges)




Di Skorsing, Begini Ratapan Karyawan PT ACS

Kabar6-PT Aero Catering Service (ACS) atau Aerofood, anak perusahaan dari Garuda Indonesia, menjatuhkan sanksi berupa skorsing kepada ratusan karyawannya.

Hal itu, menyusul adanya tuntutan karyawan atas hak remunerasi yang tak kunjung dikeluarkan oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

Ketua Serikat Pekerja Sekar Sejahtera PT ACS, Syahnan Tanjung mengatakan, pihaknya menuntut perusahaan, agar segera membayar seluruh hak remunerasi sesuai dengan Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan sejak 2010 silam.

Untuk itu, ratusan karyawan perusahaan penyedia catering atau makanan dalam penerbangan ini, mengadukan persoalannya ke pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang.

“Kami di skor selama enam bulan oleh PT ACS, karena menuntut hak remunerasi. Oleh karenanya, kami adukan masalah ini ke Disnaker,” ungkap Tanjung, kepada Kabar6.com, Jum’at (18/9/2015).

Dijelaskannya, Disnaker Kota Tangerang sendiri, telah memediasikan persoalan antar pihak perusahaan dengan karyawannya tersebut, pada 9 September 2015 lalu.

Namun, pertemuan tripartit yang dihelat di kantor Disnaker itu, tak membuahkan hasil apapun alias buntu.

“Kami tuntut PT ACS untuk membayar remunerasi sebesar Rp50 juta per karyawan. Tapi, pihak perusahaan masih ngotot enggak mau keluarkan hak kami,” katanya.

Tanjung menambahkan, dirinya menuding bahwa selama ini PT ACS sengaja menyembunyikan SK tersebut, supaya hak remunerasi itu tidak diketahui oleh karyawan.

Namun, berkat kejelian sejumlah karyawan, akhirnya SK itu terbongkar juga. Sehingga, karyawan saat ini menuntut pihak perusahaan untuk menyelesaikan kewajibannya. **Baca juga: Amankan Tangerang, WH Tolak Pelimpahan Kewenangan Miras.

“SK itu, sengaja di tutup-tutupi oleh mereka. Bayangkan, selama lima tahun ini kami tidak mengetahui apa isi dari SK itu. Tapi, begitu melihat SK itu kami kaget, ternyata ada klausul tentang hak remunerasi buat karyawan,” tandasnya.

Sayangnya, hingga berita ini dilansir, belum didapat konfirmasi dari pihak PT Aero Catering Service (ACS).(ges/din)

 




Kapolres Bandara Soetta Diganti

Kabar6-Pimpinan Polri kembali melakukan mutasi jabatan sejumlah Perwira Menengah (Pamen) dilingkup Polda Metro Jaya. Mutasi jabatan itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1936 – 1938/IX/2015 tertanggal 11 September 2015.

 

Dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/1936/IX/2015 tanggal 11 September 2015 itu, terdapat sejumlah Perwira Menengah (Pamen) di lingkungan Polda Metro Jaya yang dimutasi.

 

Dari sederet nama tersebut, salah satunya adalah Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Kombes Pol CH. Patoppoi, yang dipindahtugaskan Kasubdit III Dit Tipidter Bareskrim Polri.

 

Sedangkan posisi Kapolres Bandara Soetta digantikan oleh AKBP Roycke Harry Langie, yang sebelumnya menjabat Kasubbag Bin Fung Setpus Inafis Bareskrim Polri. ** Baca juga: Crane Jatuh di Mekah, Calhaj Cilegon Doa Bersama

 

Sayangnya, CH. Patoppoi belum berhasil dihubungi terkait mutasi tersebut. Telepon genggamnya dalam kondisi tidak aktif.(HP/tom migran)




Begini Penampakan Pembunuh Wanita Jepang di Bandara Soetta

Kabar6-Setelah berhasil diringkus di Langkapura, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Mursalim, petugas keamanan Apartemen Casa Grande Tower Montreal, Tebet, Jakarta Selatan, akhirnya digelandang ke Polda Metro Jaya melalui Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Jumat (11/9/2015).

 

Ya, Mursalim adalah pelaku pembunuhan terhadap wanita warga Jepang, Yoshimi Nishimura (28), yang ditemukan tewas di Apartemen Casa Grande Tower Montreal, pada Senin (7/9/2015) lalu.

 

“Dugaan sementara, motif Mursalim menghabisi nyawa Yoshimi adalah ingin memiliki barang-barang korban,” ujar Kasubdit resmob Polda Metro Jaya, AKBP Eko Hadi, saat mengawal pelaku di Terminal F Kedatangan Domestik Bandara Soetta.

 

Dugaan itu mengerucut, menyusul hilangnya barang berharga milik korban dari lokasi kejadian, seperti telepon genggam serta uang.

 

Sementara, Mursalim sendiri tak bicara sepatah kata pun saat ditanyai wartawan. Dia memilih bungkam berjalan sambil menundukkan kepala dengan pengawalan ketat petugas.

 

Diketahui sebelumnya, Yoshimi ditemukan tewas dalam keadaan hanya mengenakan pakaian dalam dan celana dalam di unit apartemen miliknya di Casa Grande pada Senin (7/9/2015) lalu.

 

Polisi kemudian mencurigai Mursalim, lantaran terakhir Mursalim dan Yoshimi terlihat berjalan bersama di lobi apartemen menuju unit apartemen yang disewa Yoshimi di lantai 10 pada Jumat (4/9/2015) tengah malam. ** Baca juga: Dikecam Warga, Pembangunan Rusunawa di Tanah Wakaf Tetap Lanjut

 

Setelah itu, Yoshimi tak pernah keluar lagi dari unitnya, sementara Mursalim tiba-tiba menghilang. Polisi kemudian menelusuri ponsel korban yang hilang berikut data tentang Mursalim dari pihak Casa Grande. Hingga akhirnya, Mursalim pun tertangkap.(arsa)




PMJ Deportasi 64 WN Taiwan Penipu Via Online

Kabar6-Sebanyak 64 warga Taiwan yang terdata sebagai pelaku penipuan via online dideportasi oleh Polda Metro Jaya (PMJ) ke negara asalnya.

Puluhan orang yang sebelumnya ditangkap petugas Subdit Jatanras itu, akan diserahkan ke pihak kepolisian Taiwan, untuk diproses hukum.

Ya, puluhan WNA yang terdiri dari pria dan wanita itu diterbangkan ke negara asalnya melalui Terminal II Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Selasa (8/9/2015) siang.

Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Krisna Mukti mengatakan, puluhan WNA Taiwan itu ditangkap dibeberapa lokasi di Jakarta sejak Mei lalu.

Mereka yang tertangkap diketahui merupakan buronan di empat negara, yakni, Tiongkok, Taiwan, Jepang dan Indonesia.

“Kami akan berkordinasi terhadap tujuh tersangka lain yang telah ditangkap di Taiwan. Apakah ada korelasi antara para pelaku tersebut,” ungkap Kombes Krisna di Bandara Soetta. **Baca juga: Mencuri, Sopir Travel Diringkus Polisi Merak.

Sedianya, aksi penipuan yang dilakukan jaringan asal Taiwan ini sudah berlangsung sejak tahun 2011. Dengan berbagai macam modus penipuan, para pelaku diduga telah meraup miliaran rupiah. **Baca juga: Terekam CCTV, Rampok Gasak Rp43 Juta Dari Alfamart Pamulang.

Aksi penipuan ini terbongkar setelah anggota Subdit Jatanras menggerebek tempat persembunyiannya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Mei lalu.

“Mereka beraksi di 4 negara dan uang yang berputar lumayan besar, korbannya banyak, pelakunya banyak, dan kerugiannya juga banyak,” ungkap Krisna.(abie)




Pembius TKW Ditembak Polres Bandara Soetta

Kabar6-Lima anggota komploan pelaku pembiusan Tenaga Kerja Wanita (TKW) disergap petugas Polres Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

Satu diantaranya bahkan terpaksa ditembak kakinya, karena berusaha kabur dan melawan saat ditangkap. Kelima pelaku dimaksud masing-masing berinisial TSR, HDR, DD, AG, dan HR.

“Kami tangkap berdasarkan laporan dari salah satu korban TKW berinisial R. Laporannya masuk pertengahan Agustus kemarin,” kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Azhari Kurniawan, Rabu (2/9/2015).

Azhari merinci, kelima tersangka ditangkap di lokasi berbeda. “Ada yang di Bandara Soetta, di jalan tol, dan di Magelang, Jawa Tengah. Salah satu tersangka kami beri tindakan tegas, karena berusaha kabur,” ujarnya.

Dijelaskan Azhari, sebelumnya komplotan tersebut beraksi membius TKW berinisial R, menggunakan minuman yang sudah dicampur obat. **Baca juga: WN Jepang Gantung Diri di Bintaro.

Begitu korban teler dan tak sadarkan diri, komplotan tersebut kemudian membuang korban di pinggir jalan di kawasan Temanggung (Jawa Tengah).

“Korbannya sempat pingsan selama tiga hari. Korban baru sadar setelah dibawa ke rumah sakit,” ujar Kasat Reskrim lagi.(HP/tom migran)




Parkir Liar di Pintu M1 Bandara Soetta Mulai Disoal

Kabar6-Kegiatan parkir liar dikawasan belakang pintu M1 Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, mulai disoal oleh banyak kalangan masyarakat.

Pasalnya, seiring meluasnya parkir ilegal yang memang telah tumbuh sejak lama, pascaditutupnya pinta M1, dikhawatirkan dapat menimbulkan gejolak warga setempat, khususnya mereka yang terkait dalam pengelolaannya.

“Ini salah satu dampak, yang konon katanya dimanfaatkan warga sekitar, khususnya mereka para tukang ojek yang setidaknya telah kehilangan mata pencahariannya, pasca pintu M1 ditutup. Tentu kami melihat, ada hal positif dan negatif dalam persoalan itu,” ungkap Yudhistira Prasasti, Direktur Eksekutif Tangerang Raya Institute (Trains), Rabu (26/8/2015).

Sisi positifnya, kata dia, kegiatan itu akhirnya dapat menjadi penggganti pendapatan masyarakat sekitar, khususnya bagi para tukang ojek, untuk menafkahi keluarganya.

“Hanya saja, karena ini diduga dikelola tanpa aturan alias liar. Tentu, kami pun mengkhawatirkan adanya gejolak, karena kami yakini didalamnya rentan sekali terjadi gesekan. Apalagi ini menyangkut uang kan, dan selentingan info yang saya terima adalah, satu motor dibebankan biaya sekitar Rp5 ribu, kemudian pantauan dilokasi, bahwa kebutuhannya bisa mencapai ratusan motor setiap harinya,” tegas dia.

Yudis juga menambahkan, jangan sampai ada kesan kongkalikong otoritas dan warga untuk tidak membayar retribusi parkir secara sah. **Baca juga: Rupiah Melemah, Kontraktor di Tangerang Resah.

“Akhirnya, kesan bahwa pihak otoritas masih menggunakan warga dan masyarakat sekitar untuk menjadi bantalan parkir liar yang ilegal, itu muncul dengan sendirinya. Jadi, permintaan kami tidak muluk-muluk, silakan saja bila otoritas memiliki niat baik bagi warga sekitar, namun ditata dan dikelola sesuai ketentuan aturannya,” sesal Yudhis.

Terpisah, Dirut Angkasa Pura II, Budi Karya, secara pribadi justru mendukung kegiatan itu. Namun, dirinya pun mengakui kegiatannya memang harus ditata sesuai ketentuan yang berlaku.

Hanya saja, saat ini pihaknya belum menjadikan serta memasukan persoalan tersebut, kedalam skala prioritasnya.

“Beberapa poin prioritas kami adalah, penguraian kemacetan lalu lintas didalam kawasan bandara, taksi gelap, pelayanan, ruang tunggu dan lainnya,” pungkas Budi, saat dihubungi Kabar6.Com, melalui sambungan telepon selulernya.(ges)