1

AKBP Gadungan Ditangkap Polres Bandara Soetta

Kabar6-Seorang pria berseragam perwira menangah (Pamen) Polri diduga palsu diamankan petugas saat menjemput kerabatnya di area bagasi Terminal 2D Kedatangan Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Rabu (4/11/2015).

Saat diperiksa polisi, dari tangan pria berseragam dengan pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) itu didapati Kartu Tanda Anggota (KTA) bernama Dibya Enwit Setyantoro (47).

Dari KTA yang ditanda-tangani Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Pol Raziman Tarigan itu juga diketahui, bila AKBP Setyantoro menjabat sebagai instruktur SPN Lido Polda Metro Jaya.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soetta, Kompol Aszhari Kurniawan mengatakan, polisi gadungan  itu diamankan karena berada di area bagasi Terminal 2D kedatangan, tanpa kartu pass.

“Pelaku diringkus karena gerak-geriknya yang mencurigakan. Saat masuk ke dalam area baggage claim, dia juga tidak menunjukkan kartu pass, ” kata Aszhari. **Baca juga: Pemkot Tangsel Rangkul Anak Muda Hindari Geng Motor.

Aszhari menyebut, bila perwira polisi gadungan itu mengaku tengah menunggu kerabatnya tiba di Bandara Soetta. “Saat ini kita tengah menelusuri perihal status AKBP Setyantoro di Polda Metro Jaya,” ujar Aszhari.(abie)

 




Sabet Emas Olimpiade Matematika, Arief: Biasa Saja, Tidak Sulit

Kabar6-Muhammad Arif Wibisono (12), salah seorang murid kelas 6 asal SD Al Azhar, Bekasi, Jawa Barat, berhasil menyabet medali emas, pada ajang Olimpiade Matematika di Filiphina.

Ya, bersama dengan belasan anak lainnya, Arif cilik yang tergabung dalam tim Klinik Pendidikan Matematika dan IPA (KPM), sebagai perwakilan dari kontingen Indonesia, mampu mengalahkan anak-anak atau peserta dari negara-negara lainnya.

“Sekarang perasaan aku sudah lega dan senang. Alhamdulillah, aku bisa juara dan dapetin medali emas buat Indonesia di Filiphina kemarin,” ucapnya, dengan nada dan mimik wajah polos, setibanya di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Kamis (29/10/2015) tengah malam tadi.

Dihadapan sejumlah awak media, Arif berkacamata ini pun, mengaku tak mengalami kesulitan apapun saat berjuang mengalahkan anak-anak asal mancanegara lainnya, dalam ajang kompetisi tersebut.

“Biasa saja, tidak sulit. Persiapan khusus kita cuma pas dikarantina saja. Kalau menghadapi soal-soalnya kan kita sudah biasa diajarin,” tutur dia.

Kendati demikian, tambah dia, dukungan dari kedua orangtua serta rekan-rekan peserta lainnya lah, justru yang membuat dirinya mampu melewati rintangan hingga tercatat keluar sebagai juara dan menghasilkan ganjaran medali emas dari pihak panitia.

“Dikarantina selama enam hari. Semangatnya dari orangtua dan teman-teman. Kalau pesan saya untuk semua anak-anak lainnya, mari kita terus belajar dan belajar, supaya kita selalu siap mengahadapi kompetisi apapun. Kita pasti bisa, dan semuanya pasti juga bisa,” ajak Arif, saat diminta memberikan sedikit motivasi, untuk seluruh anak yang ada dinegeri ini.

Sementara itu, Maulana, ayah dari anak peraih medali emas itu, nampak terlihat senang dan bangga. Ekpresi kebahagian pun tergambar jelas dari raut wajah si ayah, yang kala itu juga didampingi oleh sang isteri.

“Pastinya, yang pertama kami sebagai orangtua pasti bangga, karena Arif, anak kami bisa membuat harum nama bangsa Indonesia, dihadapan negara lain. Sebenarnya, kalau kami pribadi, dalam pendidikan kepada Arif, hanya memberi ruang dan dukungan penuh saja kepada dia, selebihnya itu adalah hasil kerja keras dia,” ujar kepala keluarga, yang mengaku bertempat tinggal dibilangan Bulak Kapal, Bekasi, Jawa Barat ini.

Selain berprestasi, kata dia, dilingkungan keluarga, Arif ternyata juga adalah anak yang rajin dan displin, khususnya terhadap kewajiban-kewajiban didalam dunia agama dan sekolah, sesuai dengan penanaman dan ajaran kedua orangtuanya. **Baca juga: Anak-anak Indonesia Sabet Medali Olimpiade Matematika di Filipina.

“Jadi kalau waktu shalat tiba, ya dia sudah terbiasa langsung bergegas, termasuk jam-jam belajar. Kalau boleh dibilang, disiplin lah. Tapi sejujurnya, untuk kuantitas waktu belajar sih, justru ga terlalu banyak. Dia juga gemar main, layaknya anak-anak, makanya kami sebagai orangtua cukup bersyukur dengan prestasi yang dirasih dia,” pungkasnya.(ges)




Anak-anak Indonesia Sabet Medali Olimpiade Matematika di Filipina

Kabar6-Prestasi membanggakan kembali diraih anak-anak Indonesia, dalam kancah Olimpiade Matematika tingkat internasional yang dihelat di Filipina.

Ya, dari total sebanyak 20 anak yang berjuang dalam ajang kompetisi itu, secara individual ada seorang anak asal Indonesia, berhasil menyabet medali emas. Sedangkan, sembilan anak lainnya, berhasil berada diposisi ke tiga dan harus puas dengan raihan medali perunggu.

“Ya, jadi secara individual, ada emas dan perunggu. Sementara, untuk tim kontesnya Kita (Tim Indonesia, red) dapat perunggu,” ungkap M. Arodi, salah seorang perwakilan dari Klinik Pendidikan Matematika & IPA (KPM), setiba di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (29/10/2015) tengah malam kemarin.

Menurutnya, anak-anak berprestasi ini, terbagi dalam tiga kategori. Kategori pertama adalah Middle Primary, dimana terdiri dari anak usia di Kelas tiga & empat SD. Sedangkan, untuk Upper Primary terdiri oleh anak di Kelas lima dan enam.

“Kalau tim nya ada lima. Masing-masing ada empat orang. Sedangkan, untuk kategori Junior, adalah anak di usia SMP,” jelas dia.

Arodi mengaku bangga atas kerja keras anak-anak bangsa, sehingga mereka mampu meraih prestasi cukup gemilang, diantara pesaing dari negara lain.

“Tim lawan yang cukup berat, ya Filiphina, sebagai tuan rumah, mereka memang yang mendapatkan gelar champion itu sendiri. Tetapi, dengan demikian anak-anak kita sudah mampu melewati kesulitan-kesulitan dalam ajang tersebut. Kalau kesulitan pada soal atau materi pertandingan sih mereka justru sudah terbiasa, hanya saja saat hendak bertanding, mereka dihadapkan pada situasi Nervous (Gugup/Gerogi, jadi hanya itu kendala utama,” tegas Arodi.

Sementara itu, Ainun, salah seorang anak peraih medali perunggu asal SD Muhammadiyah 4 Surabaya, mengaku cukup puas dan senang, karena memiliki kesempatan dan bahkan mampu bersaing dengan anak-anak seusianya dari negara-negara lain.

“Senang, karena lawan kita disana lumayan berat. Kalau saya kemarin bersaing dengan anak-anak dari Filipina, Thailand, Malaysia, Vietnam dan banyak lagi. Kalau persiapan khusus, paling pas di karantinya, jadi kita mempelajari untuk cara-cara dalam aturan pertandingan,” ucapnya, penuh percaya diri.

Tidak hanya itu, Ainun dan anak-anak berprestasi lainnya ini pun, dengan tegas menyatakan rasa optimistisnya dalam mempertahankan dan meningkatkan prestasinya, termasuk kesiapan mengikuti ajang-ajang berikutnya.

“Siap. Dan harapan saya malah ikut terus kompetisi lain, untuk bisa raih emas,” pungkasnya. **Baca juga: Gelap, Jalur Perimeter Bandara Soetta Bahayakan Pengendara.

Pantauan dilokasi, aksi penyambutan dari para orangtua terhadap anak-anak/peserta itu pun, berjalan cukup hangat. Wajar saja, karena selain bangga atas raihan prestasinya, rasa kangen pun tentu menyelimuti hati mereka, setelah ditinggal berkompetisi dalam ajang yang dihelat sejak 26 hingga 29 Oktober 2015 kemarin ini.(ges)

 




Gelap, Jalur Perimeter Bandara Soetta Bahayakan Pengendara

Kabar6-Jalur Perimeter Utara dan Selatan, yang merupakan akses alternatif menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, minim penerangan.

Hal itu tentunya dapat berpotensi kecelakaan lalu lintas, hingga akhirnya membahayakan para pengguna jalan tersebut.

“Seram amat ini jalan, masa lampu pada mati gini. Mau masuk ke bandara si gelap begini,” keluh Aziz, salah seorang pengguna jalan, Rabu (28/10/2015) malam.

Pantauan dilapangan, selain nampak beberapa PJU yang padam, minimnya rambu pembatas jalan, juga membuat laju kencang beberapa pengendara, nyaris berserempetan, karena bebas saling menyalip.

“Lihat aja itu, ngeri banget, mobil pada kenceng-kenceng. Nyalipnya pada asal gitu, karena memang jalurnya enak buat kencang,” tegas dia. **Baca juga: Wanita Muda Terkapar di Kawasan Alam Sutera.

Sayangnya, hingga berita ini dilansir, belum ada keterangan resmi dari pihak Angkasa Pura II, selaku pengelola bandara tersibuk ke 8 didunia ini.(ges)

 




Gunakan Paspor Palsu, Dua WNA Ditangkap Imigrasi Bandara Soetta

Kabar6-Dua pria asal Sri Langka dan Malaysia, ditangkap petugas Imigrasi Khusus Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Keduanya diduga merupakan sindikat pemalsu dokumen internasional.

“Keduanya hendak menuju Melbourne, Australia. Kami amankan saat pesawat mereka transit di Soetta,” kata Suhendra, Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Khusus Kelas I Bandara Soetta, Rabu (21/10/2015).

Dua pelaku diketahui bernama Thangaiya Sivakumar (42), asal Sri Langka dan Subramaniam Muthalagu (54), asal Malaysia. Dalam dokumen yang diperiksa petugas, keduanya saling bertukar nama.

“Dalam paspor palsu itu, pelaku tercatat sebagai WN Belgia. Namun, setelah dilakukan pengecekan, paspor milik tersangka terbukti palsu. Kami menduga Subramaniam sebagai agen pembuat paspor palsu jaringan internasional,” ungkap Suhendra. **Baca juga: Status BJB Cabang Serang Jadi BJB Khusus Banten.

Perbuatan keduanya melanggar Pasal 119 ayat 2 UU No 6 Tahun 2011, tentang pemalsuan dokumen perjalanan. Dua pria asing itu pun terancam hukuman 5 tahun penjara atau denda sebanyak Rp500 juta.(abie)

 




Musnahkan Narkoba Rp1,2 Triliun, BNN: Mafia Narkoba Pantas Ditembak Mati

Kabar6-Polda Metro Jaya memusnahkan barang bukti pengungkapan kasus narkoba senilai Rp1,2 triliun di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Kamis (8/10/2015).

Sedianya, narkoba yang dimusnahkan merupakan hasil sitaan dari penyelundup dan pengedar itu, berupa 670 kilo gram sabu, 637 butir ekstasi, 18,5 kilo gram ganja dan 2,5 kilo gram ketamine.

Jika dikonversi ke rupiah, barang bukti yang dimusnahkan hari ini setara dengan Rp1,2 triliun atau dapat menyelamatkan 4.092.000 jiwa anak bangsa.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian mengungkapkan, bila 90 persen barang terlarang sitaan yang dimusnahkan itu berasal dari China atau Tiongkok.

Dan, selama kurun waktu tiga bulan, pihaknya berhasil menangkap 1.562 orang tersangka dan mengungkap 1.278 kasus narkoba.

“Ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Tito.

Sementara, dalam kesempatan itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi waseso  mengatakan, mafia narkoba di Indonesia selayaknya harus ditembak mati di tempat oleh petugas Kepolisian. **Baca juga: Wow, Pengangguran di Banten Tembus Setengah Juta.

“Para mafia narkoba termasuk pembunuh massal dan perusak bangsa, makanya layak untuk ditembak mati,” ujar Budi Waseso.(arsa)

 




Pengusaha Sawit Tertipu Ustaz Pengganda Uang di Bandara Soetta

Kabar6-Anda ingin cepat kaya? Hindarilah upaya-upaya instan divluar akal sehat, seperti menggandakan uang.

 

Jangan mudah percaya dengan orang yang baru Anda kenal, sekalipun orang tersebut mengaku sebagai ustaz. Karena, bisa jadi Anda akan tertipu dan merugi lebih besar.

 

Seperti yang dialami ayah dan anak, Sobari dan Pandi, pengusaha sawit asal Kalimantan. Keduanya tertipu hingga Rp90 juta, oleh tiga pria yang mengaku ustaz yang mampu menggandakan uang.

 

Kapolresta Bandara Soekarno Hatta (Soetta), AKBP Roycke Langie, menjelaskan penipuan berawal ketika Pandi, anak pengusaha sawit di Kalimantan bernama Sobari, mendapat SMS gelap dari pelaku yang mengaku bisa menggandakan uang.

 

Ketiga pelaku adalah, MU alias AA (37), yang mengaku sebagai ustaz, serta rekannya EA alias WA (37) dan EA (53).

 

Pandi meresponsnya dan tertarik untuk menggandakan uang. Kemudian Pandi dengan ditemani ayahnya bertemu dengan ketiga pelaku di Terminal I B Bandara Internasional Soetta pada bulan Juni lalu.

 

Pandi membawa uang Rp200.000 untuk digandakan. Kemudian mereka naik bus menuju Bandung.

 

“Proses penggandaan dilakukan di dalam bus selama perjalanan ke Bandung. Ustaz AA, membungkus uang Rp200.000 milik korban dengan kain putih bergambar tulisan arab warna merah, kemudian didoakan,” jelas Kapolres, Senin (5/10/2015).

 

Setelah tiba di Terminal Leuwi Panjang, Bandung, mereka pergi hotel di kawasan tersebut. Pelaku memberikan kain kepada korban di sebuah ruang gelap. Saat dibuka ternyata uang korban berubah menjadi Rp5 juta.

 

Melihat uang anaknya bertambah, Sobari tertarik. Dua bulan kemudian, Sobari menjual lahan sawit miliknya dan mendapatkan Rp90 juta.

 

Kemudian korban menghubungi pelaku melalui ponsel untuk bertranskasi penggandaan uang. Mereka pun bertemu pada 20 Agustus 2015 dan menyerahkan uang Rp90 juta.

 

“Proses dilakukan dengan cara yang sama dengan dibungkus kain putih. Sesampainya di Bandung, ternyata ketiga pelaku kabur membawa uang Rp90 juta milik korban,” ujarnya.

 

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta, Kompol Azhari Kurniawan, mengatakan ketiga pelaku ditangkap di Tasikmalaya dan Bandung. ** Baca juga: Bocah Terpanggang Ternyata Juara Lari Marathon se Banten

 

Dari pengakuan para pelaku, mereka sudah pernah menipu satu korban warga Bandung.(HP/tom migran)




Kapten Gadungan Diringkus Polisi Bandara Soetta

Kabar6-Petugas Kepolisian Resort (Polres) Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, meringkus seorang anggota TNI gadungan berinisial AA (40).

 

Ya, pria dengan pangkat Kapten abal-abal alias palsu ini, diringkus lantaran dilaporkan telah melakukan aksi penipuan terhadap dua korbannya, yakni dengan menjanjikan barang elektronik murah, hasil lelang PT Angkasa Pura II dan Bea Cukai Bandara Internasional Soetta.

 

“Jadi, modus pelaku adalah mengaku dirnya sebagai anggota TNI dan kenal dengan pihak Bandara. Dari situ, korban akhirnya merasa yakin, dengan cara bicara pelaku dan bisa masuk ke area terbatas di Bandara. Korban pun tertarik untuk membeli barang elektronik yang ditawarkan pelaku, dan langsung menyerahkan uang begitu saja uang kepada pelaku,” ungkap Kapolres Bandara Soetta Tangerang, AKBP Roycke Langie, Senin (5/10/2015).

 

Kapolres menjelaskan, kedua korban tersebut, masing-masing bernama Agung Fajarianto, di mana kasusnya sendiri terjadi pada 25 Juli 2015, dan hingga mengalami kerugian sebesar Rp18 juta untuk pembelian enam unit laptop dan 15 unit IPhone.

 

Sedangkan korban kedua, terjadi pada 16 September 2015 atas nama Soehendy, yang juga tertipu hingga Rp25 juta untuk pembelian Iphone 6. ** Baca juga: Soal Kota Ayodhya, Kejaksaan Salahkan Pemkot Tangerang

 

“Dua korban awalnya sama-sama bertemu dengan pelaku di luar kawasan Bandara. Setelah menerima penawaran pelaku, korban baru diajak ke Terminal 2 Bandara Soetta. Korban pun dimintai meyerahkan uang dan menunggu di area terminal, kemudian pelaku kabur membawa uang tersebut,” paparnya.

 

Sementara, Kasat Reskrim Polres Bandara Soetta Tangerang, Kompol Aszhari Kurniawan, menambahkan pihaknya langsung melakukan pengembangan setelah mendapat laporan itu, hingga akhirnya petugas berhasil melacak keberadaan kos-kosan pelaku, yakni di Kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, tanpa perlawanan.

 

“Kami juga berhasil menyita dua buah seragam TNI berpangkat Kapten dan papan nama atas nama A Jamaluddin SH, MH dan Andi Agus, SH, MH, dari tangan pelaku. Selain itu, ada juga satu seragam safari, sepucuk senjata api replika, satu plat nomor Dinas Denma Mabes TN no 3642-00 serta satu unit mobil toryota Avanza nopol B-1833-Pzy.” tukas dia.

 

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku kini mendekam di sel tahanan Polres Bandara Soekarno Hatta. Pelaku sendiri dijerat dengan Pasal 378 dan 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.(ges)




Pada 2016 Mendatang, Kuota Haji Rencananya Kembali Normal

Kabar6-Menurut rencana, kuota haji pada 2016 mendatang akan dinormalkan kembali. Pemerintah Arab Saudi pun berkomitmen untuk menuntaskan perluasan Masjidil Haram, sebelum musim haji tahun depan tiba.

 

Menurut Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin, normalnya kuota haji menjadi 211 ribu orang, setelah selama tiga tahun terakhir ini mengalami pengurangan sebanyak 20 persen, Jumat (2/10/2015)

 

Dikatakan Lukman Hakim, pihaknya akan kembali melakukan evaluasi terhadap kuota haji Indonesia, akan ada lonjakan jumlah jemaah calon haji yang cukup signifikan pada masa menatang. ** Baca juga: Angkot Tabrak Siswi SMP di Ciputat, Satu Tewas

 

Kuota haji kembali normal mengingat terjadinya insiden crane di Masjidil Haram dan tragedi di Terowongan Mina. (rani)




Jemaah Haji Indonesia Korban Mina dan Crane Berjumlah 59 Orang

Kabar6-Jemaah haji asal Indonesia yang menjadi korban jatuhnya crane dan Terowongan Mina berjumlah 59 orang. Demikian dikatakan Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifudin, setibanya di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), usai bertolak dari Jedah, Arab Saudi, Jumat (2/10/2015).

 

Dari 59 korban jatuhnya crane di Masjidil Haram dan tragedi Terowongan Mina, 55 orang diketahui merupakan jemaah haji asal Indonesia, sedangan empat orang lainnya adalah WNI yang bermukim di Jedah. ** Baca juga: Harga Kedelai Melonjak, Perajin Tempe di Poris Kurangi Produksi

 

Menurut rencana, jenazah para korban kedua insiden tersebut yang sudah teridentifikasi, akan dimakamkan dalam suatu lokasi, sesuai kelaziman Pemerintah Arab Saudi. (rani)