1

Cepat & Mudah, BP2T Tangsel Terapkan Sistem PTSA dan PTSP

Kabar6-Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah memberlakukan sistem pelayanan teranyar yang lebih efektif dan efisien.

Dan, model pelayanan terbaru itu adalah sistem Perizinan Terpadu Satu Atap (PTSA) dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu (PTSP) yang telah diluncurkan pada Kamis (30/01/2014) silam, bertujuan untuk lebih mempersingkat alur serta waktu proses pengajuan perizinan.

Mengusung tema “Dengan PTSP dan PTSA Kita Wujudkan Pelayanan Perizinan Cepat serta Pasti”, sebelumnya para pemohon yang membutuhkan rekomendasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, perlu waktu relatif cukup lama.

Kondisi ini disebabkan karena jarak antara satu kantor perangkat daerah satu dengan lainnya saling berjauhan. Maka melalui kebijakan ini, setiap pemohon rekomendasi dapat mendatangi semua loket layanan pada satu area gedung dan ruangan.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, bahwa sejak Tahun 2012 lalu telah mencanangkan sebagai tahun pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan sistem pelayanan kepada masyarakat terus ditingkatkan dengan lebih mempermudah sesuai tujuan mendasar dan semangat otonomi daerah.

“Berikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan cepat, cerdas, dan ikhlas dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Airin dalam acara persiapan peluncuran atau soft launching model layanan PTSP dan PTSA yang berlangsung di kantor Badan Pelayanan PerizinanTerpadu (BP2T), Kecamatan Serpong.

Walikota Airin, menjelaskan, komitmen dari pemerintah daerah yang merombak sistem birokrasi perizinan dengan lebih mempermudah terbukti telah diraihnya sebuah penghargaan bergengsi.

Kali ini, penghargaan yang diraih Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) setempat atas pelayanan publik, berupa SN ISO 9001:2008 dari Sucofindo secara simbolis diserahkan saat malam puncak Peringatan HUT ke-5 Kota Tangerang Selatan di Universitas Terbuka Convention Centre (UTCC), Pamulang, pada 26 November 2013 yang lalu.

“Jika layanan satu pintu dan satu atap sudah diterapkan maka masyarakat tidak perlu repot, karena cukup mengurus dokumen legal perizinan di satu tempat layanan,” jelasnya.

Apalagi, Airin bilang, berdasarkan aturan memang memungkinkan semua bentuk layanan perizinan hanya dilayani di satu kantor, yakni di kantor BP2T Kota Tangerang Selatan yang letaknya bersebelahan dengan Balai Latihan Kerja Provinsi Banten.

Model layanan PTSP dan PTSA ini telah terintegrasi di satu tempat dari perangkat daerah yang berkaitan antara bidang perizinan dengan menempatkan petugas perwakilannya masing-masing.

Antara lain, Dinas Tata Kota Bangunan dan Permukiman, Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Pendidikan, Badan Lingkungan Hidup Daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Kantor Pemadam Kebakaran, Kantor Kebudayaan dan Pariwisata, serta Kantor Pajak Pratama Serpong.

Kepala BP2T Kota Tangsel, Dadang Sofyan mengatakan, dalam penerapan sistem layanan PTSA dan PTSP menggunakan metode teknologi informasi. Teknologi modern berbasis internet yang bisa diakses melalui telepon pintar (smartphone) ini semakin memudahkan masyarakat mendapatkan informasi perizinan. Melalui teknologi ini sesuai slogan ‘Tidak Mempermudah dan Tidak Mempersulit Perizinan’.

Pengembangan sistem modern ini adalah implementasi dari kebijakan Walikota Airin Rachmi Diany, yang telah menetapkan bahwa mulai 2013 dan seterusnya merupakan tahun kualitas pelayanan dan penertiban.

Sebagaimana instruksi yang dikeluarkan Walikota Airin pada (11/04/2013) lalu, bahwa seluruh perizinan harus masuk ke PTSP yang terbagi dua, yakni Pelayanan Sosial Kemasyarakatan dan Pelayanan Ekonomi Pembangunan.

“Masing-masing SKPD harus rela menyerahkan semua proses perizinan ke PTSP. Semangat PTSP adalah memberikan pelayanan satu tempat kepada masyarakat,” kata Dadang kepada kabar6.com ditemui di ruangan kerjanya, Senin (8/12/2014).

Menurut Dadang, ada delapan sistem teknologi terbaru yang telah diciptakan dan kini telah diterapkan. Antara lain, Simyandu, Sim PTSA, Digital Arsip, Dashboard Sistem, Web Portal, Sisumaker, Siwaspada dan SMS Gateway.

SIMYANDU (Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Terpadu (Simyandu), adalah sistem yang digunakan untuk melakukan pemrosesan perizinan dan  proses pendaftaran, pendataan, verivikasi, pengecekan lapangan, proses persetujuan izin, pencetakan SK, penandatanganan, perhitungan biaya retribusi dan penomoran.

SIMPTSA (Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Terpadu Satu Atap) adalah, sistem yang digunakan untuk melakukan proses rekomendasi dari SKPD teknis penerbit rekomendasi. Semua hasil rekomendasi SKPD langsung otomatis terekam di server induk BP2T.

Digital Arsip adalah digunakan sebagai penyimpanan arsip digital. Saat hendak mencari arsip berkas perizinan bisa dilakukan dengan cara cepat menggunakan perangkat komputer yang terkoneksi ke server BP2T.

Dashboard Sistem adalah digunakan untuk pemantauan proses pendaftaran perizinan secara realtime. Jadi pada saat diperlukan pimpinan atau yang berkepentingan dapat memantau perkembangan jumlah pendaftaran perizinan saat itu juga.

Sistem ini juga bisa mengontrol tahap perizinan sudah sampai dimana. Lantaran semua fase proses ditandai dengan barcode dan bisa dicek menggunakan telepon genggam.

Dua alamat situs yang telah dioperasikan yakni, www.bp2t.tangerangselatankota.go.id dan bp2t@tangerangselatankota.go.id.

Fungsi web berisi tentang informasi, yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengecek status perizinan atau posisi perizinan, melihat alur perizinan, melakukan simulasi perhitungan retribusi, pengecekan keaslian SK, mengetahui jumlah pendaftar dan masyarakat dapat mengetahui daftar perizinan yang disetujui atau dikeluarkan oleh BP2T Kota Tangsel.

SISUSMAKER  (Sistem Informasi Surat Masuk dan Keluar). Merupakan aplikasi yang dikembangkan di BP2T untuk menangani permasalahan surat masuk, pendisposisian surat dan surat keluar.

Kelebihan sistem ini diantaranya yaitu, kepala atau pimpinan SKPD dimanapun dan kapanpun dapat melakukan disposisi surat dan bagi penerima disposisi dapat menerima langsung tanpa harus datang ke kantor.

SIWASPADA (Sistem Pengawasan dan Pengendalian). Sistem ini dipergunakan untuk melakukan penyimpanan, pemrosesan tentang pengawasan dan pengendalian obyek yang berizin dan tidak berizin. Selain itu sistem ini dipergunakan sebagai database penyimpanan laporan dari masyarakat dan tindaklanjut dari laporan tersebut.

Sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 23 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Tata Kerja BP2T Kota Tangsel mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi, mengendalikan kegiatan di bidang pelayanan perizinan terpadu sesuai kebijakan Pemerintah Daerah (Pasal 2 Ayat 1).

Mekanisme pelayanan perizinan dengan PTSP dan PTSA berdasarkan rangkaian tahapan proses layanan izin melalui tahapan prosedur yakni pertama, pemohon pertama kali akan diarahkan ke meja informasi. Kedua, petugas akan memberikan informasi tentang persyaratan perizinan dan informasi lainnya yang dibutuhkan pemohon.

Ketiga, pemohon yang memohon pendaftaran perizinan akan dicek kelengkapannya terlebih dahulu oleh petugas desk informasi. Jika persyaratan rekomendasi belum terpenuhi, maka petugas akan mengarahkan pemohon izin untuk melakukan pendaftaran ke ruangan pelayanan PTSA. Jika persyaratan rekomendasi telah dilengkapi dengan benar akan diarahkan langsung ke loket PPTSP.(ADV)




88 PNS Kabupaten Tangerang Disumpah

Kabar6-Sebanyak 88 pegawai di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang diangkat menjadi Pegawai Negri Sipil (PNS).

Demikian dikatakan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Minggu (7/12/2014). “Pengambilan sumpah dilakukan pada Jumat (5/12/20140),” ujarnya.

Dijelaskan Zaki, dari total 88 pegawai yang diangkat menjadi PNS tersebut, terdiri dari 76 berasal dari CPNS. Sedangkan sisanya 12 lainnya pns yang belum di ambil sumpahnya (susulan). **Baca juga: Warga Keluhkan Bibir Cisadane Jadi Tempat Pacaran.

“Setelah mengucap sumpah, saya berharap saudara sekalian bis amewujudkan komitmen dalam bertugas sebagai PNS. Tingkatkan terus kineria dan disipli dimana pun saudara bertugas, dan mari kita rapatkan barisan menjadi sebuah tim dengan satu semangat dan satu tujuan, mewujudkan Tangerang Gemilang,” pesan Bupati.(hms/tom migran)




Pemkot Tangsel Fasilitasi Pengembangan Industri Pariwisata

Kabar6-Guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagai buah dari usaha ekonomi daerah yang mandiri, maka pengembangan industri pariwisata beserta industri kreatifnya sudah menjadi merupakan suatu keharusan.

Termasuk bagi Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang wilayah bertipologi perkotaan sebagai daerah barang dan jasa.

Walikota Airin Rachmi Diany, mengakui bila wilayah yang dipimpinnya tidak mempunyai tujuan wisata yang besar. Kondisi ini karena Kota Tangsel memiliki keterbatasan dalam sumber daya alam. Namun, paling tidak bisa menjadi jendela dunia lewat industri pariwisata yang ada.

“Kedepan kami akan jadikan Banten sebagai tujuan dari para tamu mancanegara untuk melihat wisata di daerah Banten,” kata Airin, Senin (1/11/2014).

Menurutnya, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah daerah untuk menfasilitasi pengembangan dunia pariwisata. Para pengurus asosiasi bisnis dan pelaku industri seperti biro jasa perjalanan (tour and travel) pariwisata sekaligus diberikan pelatihan.

Program ini sangat penting dalam menyongsong era pasar bebas. Apalagi pesaingan industri bisnis biro jasa perjalanan atau tour and travel semakin konpetitif.

Hingga kini tercatat sudah ada 120 badan usaha berskala kecil hingga besar. Industri tersebut tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Kota Tangsel.

Mereka telah memanfaatkan kecanggilan teknologi multimedia secara online untuk memperkenalkan destinasi pariwisata.

Airin mengutarakan, ASITA memiliki peranan strategis dalam memajukan bidang pariwisata di Provinsi Banten, khususnya Kota Tangsel. Apalagi organisasi tersebut menaungi beberapa orang anggota pengurus yang tergabung dalam Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI).

Kini permintaan pasar terhadap jasa pariwisata semakin tinggi. Termasuk permintaan pelayanan prima, sehingga mereka dituntut mampu memberikan benefit. “Benefit tersebut tentunya dengan memaksimalkan wisata yang ada di Tangsel atau Banten,” utara Airin.

Sementara itu, Ketua ASITA Kota Tangsel, Titus Indrajaya menjelaskan, dari jumlah 120 biro perjalanan tersebut tak semuanya memberikan kontribusi positif bagi daerah lokasi usahanya.Seperti tidak mengantongi perizinan usaha resmi dan membayar pajak daerah. 

“Oleh karena itu kami tujuan kami memberikan sosialisasi kepada para biro jasa perjalanan. Agar mereka mendapatkan kompetensi yang telah sesuai diatur oleh undang-undang,” jelas Titus.

Penerapan standar prosedur baku ini telah diatur dalam produk hukum yang dimiliki Pemkot Tangsel. Yakni dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan.

Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata, Yanuar, menjelaskan bahwa faktanya Kota Tangsel memiliki struktur ekonomi sesuai dengan ciri khas sebagai daerah perkotaan. Berkarakter utama didominasi oleh sektor tersier. Meliputi jenis jasa restoran, perhotelan, komunikasi, perbankan dan lain sebagainya.

Dominasi sektor tersier ini tentunya memiliki korelasi dengan adanya dukungan sumber daya alam yang terbatas. “Mengingat Kota Tangerang Selatan termasuk ke dalam kategori daerah yang tidak memiliki sumber daya alam yang cukup. Maka kita harus benar-benar mengoptimalkan potensi yang ada,” jelas Awang, sapaan akrabnya.

Awang bilang, sektor tersier yang  telah menyumbang sekitar 75 persen dari seluruh kegiatan ekonomi. Maka ratusan industri yang ada dituntut untuk mampu bersaing. Pematiknya yakni diselenggarakannya penghargaan Adhikarya Wisata 2014.

Program ini tentunya sangat penting dan strategis  karena ada tiga hal yang mendasari hal tersebut. Pertama, kegiatan ini merupakan sebuah bentuk ucapan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh stakeholder (stakeholder) di bidang pariwisata.

Semua badan usaha, ujar Awang, telah mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan dunia pariwisata di Kota Tangsel. Kedua, kegiatan ini juga diharapkan akan menjadi pemacu semangat serta penambah motivasi. Para pelaku usaha telah mampu mennyumbangkan karya dan baktinya.

“Tentunya program kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya memajukan dan membangun bidang kepariwisata di Kota Tangerang Selatan,” ujarnya.

Dewan juri malam anugerah Adhikarya Wisata 2014 akhirnya memutuskan, nominator pemenang kategori bisnis restoran berhasil diraih Pecel Madiun BSD di Kecamatan Serpong. Sementara torehan prestasi untuk kategori bisnis jasa penginapan direbut oleh Hotel Mercure Premier Bintaro di Kecamatan Pondok Aren.

Kategori industri rekreasi terbaik disandang oleh Pulau Situ Gintung di Kecamatan Ciputat Timur. Bidang bisnis hiburan tontonan film direbut Cinema XXI BSD Plaza di Kecamatan Serpong Utara.

Sedangkan pada industri bidang kebugaran dan kesehatan direngkuh Celebrity Fitness Teras Kota, Kecamatan Serpong. Terakhir, industri yang mendapat kategori pusat perbelanjaan terbaik adalah Lotte Mart Bintaro.

“Untuk RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2011-2016, kami sudah menyelesaikan  semua program,” jelas Awang, sapaan akrabnya. Ia ingin semua yang hadir memahami.(ADV)




Warga Kota Tangerang Peringati HCPSN Dengan Mural

Kabar6-Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) yang jatuh pada 5 November, diperingati oleh warga Kota Tangerang bersamaan pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day) di Tugu Adipura, Jalan Veteran Tangerang, Minggu (30/11/2014).

Ratusan warga yang memenuhi tugu Adipura, terlihat antusias mengikuti rangkaian acara, mulai dari senam massal bersama, sampai lomba yel dan pameran satwa yang ditampilkan  oleh para komunitas pecinta binatang di Kota Tangerang.

Walikota Tangerang, Arief Wismansyah yang menghadiri acara itu, menyampaikan arti penting gerakan penyelamatan satwa dan tumbuhan lokal. “Gerakan ini juga selaras dengan program kerja Pemkot untuk mengembangkan pembangunan berwawasan lingkungan,” ujarnya.

Menurutnya, pembangunan berwawasan lingkungan bisa dimulai dari unit terkecil di masyarakat yaitu keluarga. “Kita bisa mulai dengan buang sampah pada tempatnya, atau ikut menghijaukan pekarangan rumah,” jelasnya.

Selain itu, ikut menyediakan sumber-sumber resapan air disekitar tempat tinggalnya, juga berarti masyarakat telah terlibat aktif dalam program pelestarian lingkungan dan tumbuhan. “Jangan juga kemudian punya rumah dibangun kontrakan semua,” himbaunya.

Walikota meminta masyarakat mewaspadai banjir sejak dini. Itu mengingat cuaca saat ini hampir setiap hari hujan dan gerimis. **Baca juga: Presiden Jokowi Serahkan Piala Penghargaan ke Airin.

“Banjir bisa dicegah bila kita bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan, dengan membersihkan selokan atau saluran air. Tapi mudah-mudahan Kota Tangerang tidak banjir lagi,” harapnya.

Pada kesempatan itu, Walikota memberikan hadiah kepada pemenang lomba sekolah Adiwiyata Kota Tangerang. Adapun juara sekolah Adiwiyata tingkat Sekolah Dasar kali ini adalah SD Tanah Tinggi 1, SD Sukasari 1, SD al ikhlas dan SD Tanah Tinggi 3.

Para pemenang berhak mendapatkan hadiah piagam penghargaan dan uang untuk penataan lingkungan serta pemeliharaan di sekolah masing-masing.

Selanjutnya, Walikota juga menyempatkan diri untuk ikut menyaksikan aksi mural yang diprakarsai oleh Tangerang Street Art Forum dan Pemerintah Kota Tangerang di fly over Sudirman.

“Ini bukti nyata bahwa pemkot juga menyediakan ruangan berekspresi bagi para komunitas,” jelasnya.

Kalau selama ini corat-coret menimbulkan kesan tidak jelas, menurut Walikota sekarang sudah makin baik. “Karena dengan mural, kita bisa bersama-sama memperindah kota,” katanya.(hms/tom migran)




Kota Tangerang Bangun Empat Jembatan Landmark

Kabar6-Masih banyaknya bagian-bagian di wilayah Kota Tangerang yang belum memiliki aksesibilitas yang cukup baik dan memerlukan jembatan. Sementara beberapa jembatan yang ada saat ini, belum memiliki geometrik lebar yang ideal, elevasinya masih rendah, sehingga ketika banjir, tidak mengakomodir lintasan pengguna jalan.

Sejumlah jembatan yang ada saat ini, juga memerlukan pemeliharaan untuk menjaga kinerja aksesibilitasnya sudah saatnya diganti, karena secara struktur sudah tidak bisa mengakomodir peningkatan beban kendaraan yang melintas di atasnya.

Walikota Kota Tangerang Arief R. Wismansyah telah mencanangkan program pembangunan dan infrastruktur. Bahwa Kota Tangerang sudah seharusnya memiliki infrastruktur yang bukan sekedar bermanfaat, tetapi harus lebih dan harus dapat menjadi landmark Kota Tangerang agar memiliki karakter.

“Dalam rangka peningkatan aksesibilitas masyarakat pengguna jalan di Kota Tangerang, diperlukan sarana prasarana yang memadai dan berkualitas. Salah satunya dengan pembangunan jembatan. Pembangunan jembatan baru untuk meningkatkan aksesibilitas ke seluruh pelosok Kota Tangerang dan harus menjadi landmark baru untuk Kota Tangerang,” ujar Walikota Kota Tangerang.

Nana Tristiyana selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum menjelaskan, bahwa seperti apa yang Walikota perintahkan, pelebaran jembatan bertujuan agar diperoleh lebar geometrik yang ideal.

“Melakukan peninggian jembatan, sehingga ketika muka air banjir naik, para pengguna jalan tetap dapat melakukan lintasan tanpa hambatan, Inspeksi dan Pemeliharaan rutin jembatan, renovasi dan rehabilitasi jembatan,” jelasnya.

Untuk ke depannya, lanjut Nana, jembatan tidak hanya berfungsi sebagai sarana aksesibilitas semata, akan tetapi juga pembangun estetika wilayah sekitarnya sekaligus landmark Kota Tangerang.

“Saat ini, dua jembatan landmark Kota Tangerang sedang dalam tahap finishing, yakni Jembatan UNIS dan Jembatan Lio Baru. Diharapkan dengan keberadaan dua landmark ini, nantinya dapat mempercantik dan mempertegas identitas Kota Tangerang,” jelas Nana Tristiyana lagi.

Selain itu, Pemerintah Kota Tangerang mendukung program Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Sumber Daya Air, dimana akan dilakukan penataan kota-kota yang dilintasi sungai-sungai besar, pembangunan jembatan khususnya di Kota Tangerang, ikut berpartisipasi dan mendukung program tersebut.

Direncanakan, akan dibangun 4 jembatan yang selain berfungsi untuk meningkatkan aksesibilitas, juga merupakan landmark-landmark baru untuk Kota Tangerang. Adapun lokasi 4 jembatan tersebut adalah di Jalan Teuku Umar, Jalan Dadang Suprapto, koneksi Jalan KS. Tubun – Lio Baru dan Jembatan Pintu 10.

Dengan landasan perbaikan dan renovasi jembatan yang ada seperti yang terurai dibawah ini:

* Jembatan Teuku Umar dan Jembatan Pintu 10 dibangun untuk menyempurnakan sistem looping dalam manajemen lalu lintas di sekitarnya, sehingga mengurangi dampak kemacetan.

* Jembatan Dadang Suprapto dibangun karena mempunyai riverside view terbaik di Kota Tangerang. Dan, saat ini merupakan pusat rekreasi dan festival masyarakat Kota Tangerang.

* Jembatan KS Tubun – Lio Baru dibangun agar akses Jalan Nasional Daan Mogot – Jalan Gatot Subroto dapat terkoneksi kembali dan penyempurnaan manajemen lalu lintas.(ADV)




Tarif Angkot di Tangsel Ditetapkan Naik Rp 1.000

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) telah menetapan besaran tarif angkutan perkotaan untuk semua jurusan dan radius jarak tempuh. Kebijakan ini disesuaikan dengan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis bensin dan solar yang resmi naik.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sukanta mengatakan, kesepakatan penentuan kenaikan tarif angkot telah dibahas bersama dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) setempat.

“Tarif angkot pascakenaikan BBM sebesar Rp 1.000, semua serentak,” terang Sukanta di Serpong, Jum’at (21/11/2015),

Menurutnya, kebijakan menaikan tarif angkot merupakan bentuk kepedulian dari Pemkot Tangsel kepada semua awak dan pengusaha angkutan umum. Meski ada gejolak diberbagai daerah, terang Sukanta, pemerintah daerah menginginkan suasana tetap kondusif.

“Walaupun belum ada surat resmi, namun ini merupakan keputusan bersama dengan Organda untuk menaikan diangka Rp 1000. Contohnya, jika tarif sebelumnya Rp 5.000 untuk jarak jauh, sekarang menjadi Rp 6.000,” terangnya.

Di tempat yang sama, Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengungkapkan hal yang sama. Kenaikan ini boleh dilakukan asal tidak merugikan pihak lain seperti masyarakat selaku pengguna sarana angkutan umum.

Jika besaran nominal tarif ini realitis, pasti masyarakat akan menerima kenaikan ini. “Boleh naik, namun tidak terlalu tinggi. Dan, tidak merugikan angkot. Angka ini menjadi angka yang tengah-tengah diputuskan Dishubkominfo dengan bersama Organda,” jelasnya.

Benyamin berharap, dengan adanya kenaikan ini, tidak ada gejolak yang timbul di tengah masyarakat. “Kita ingin semua berjalan dengan lancar, dan masyarakat serta supir angkot tidak dirugikan dengan kenaikan diangka Rp 1.000 rupiah,” tambah Benyamin.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri Kabinet Kerja baru saja resmi mengumumkan kenaikan harga BBM di Istana Negara, Jakarta.

Harga premium naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 dan harga solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500. Ini berlaku mulai Selasa (18/11/2014) dan seterusnya.

Saat ini dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang sebelumnya dialokasikan untuk menyubsidi BBM, dialihkan untuk program peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat.(adv)




Pemkab Tangerang Pacu Kinerja Pegawai Dinas Koperasi & UMKM

Kabar6-Puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang, Kamis (20/11/2014) pagi, mengikuti Bimbingan Teknis (Bintek) Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ).

Acara yang bertempat di Hotel Narita, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang ini, sedianya bertujuan untuk meningkatkan kualitas etos kerja para pegawai pada instansi tersebut.

“Ya, ini adalah bagian dari beberapa kegiatan yang ada di Dinas Koperasi dan UMKM. Dan dalam acara ini kami mengundang dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) untuk memberikan pemahaman serta upaya peningkatan etos kerja pegawai,” ujar Dei Fibriyanti, Kasubag Umum Dinas Koperasi, yang juga sebagai ketua panitia dalam acara tersebut.

Dalam pemaparannya, Kabid Perencanaan Kebutuhan Aparatur Sipil Negara pada Badan Kepegawaian Negara (BKN) Suhartono mengungkapkan, bahwa dalam rangka mewujudkan PNS yang profesional, perlu dilakukan penataan jabatan yang berbasis kopetensi dilingkungan instansi pusat dan daerah.

“Nah tujuan implementasi kompetensi ini adalah, agar kopetensi pegawai, baik teknis dan manejerial, dapat terukur secara akurat dan dapat diakui oleh organisasi,” ungkapnya.

Suhartono juga menjelaskan, kompetensi memrupakan perpaduan antara, pengetahuan, keterampilan maupun sikap/prilaku sesorang pegawai dalam melakukan tugas dan fungsinya.

“Dan, kerangka pemikiran tuntutan kompetensi PNS terbagi dua, pertama perspektif organisasi yang mencakup pengeloaan pegawai, pengelolaan anggaran dan barang, pelayanan publik dan capaian kinerja. Sedangkan, yang kedua adalah perspektif individu, yang mencakup identifikasi potensi dan kompetensi, pengukuhan kompetensi, diklat berbasis kompetensi serta penempatan dalam jabatan berbasis kompetensi,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang Tedy Suwardi mengatakan, sebenarnya yang terpenting dalam pemahaman ini adalah, prinsip dari ada aturan kaitan dengan analisa bahwa setiap jabatan itu harus teruraikan.

“Kembali lagi, harapannya agar bisa mendapatkan pegawai yang berkualitas sesuai dengan kopetensi, kemampuan/keahlian dibidang masing-masing,” tukasnya.

Tedy juga menyebutkan, saat ini ada sebanyak 37 PNS serta 8 orang magang yang tercatat bekerja pada dinas yang ia pimpin. Jumlah tersebut pun, tambah dia, terbilang masih jauh dari ideal kuantitas yang dibutuhkan, yakni sebanyak kurang lebih 60 pegawai.

“Untuk mensiasati itu, kami berupaya menekankan kerjasama yang baik antara pegawai satu dengan yang lainnya. Jadi, saling mengisi dan berbagi tugas saja,” pungkasnya. **Baca juga: Diduga Timpuk Siswi, Guru SMAN 5 Tangerang Disatroni Ortu.

Dalam acara tersebut, nampak juga hadir Kabid Kepegawaian BKD Kabupaten Tangerang Suwarno serta jajaran lainnya.(Ges)




Pemkab Tangerang Sabet Penghargaan CSR Award 2014

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mendapatkan penghargaan sebagai Pemerinta Daerah Baik, dalam penghargaan Indonesia Social Responsibility Awards Tahun 2014 oleh The La Tofi School of CSR bekerjasama dengan PT. Sucofindo (Persero) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2014).

Dua program Pemkab Tangerang yang mendapat apresiasi dimaksud adalah, Tanggungjawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TSLP) dan Program Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan Padat Kumuh dan Miskin (Gebrak Pakumis).

Penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Irman Gusman kepada Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, bersama penerima penghargaan yang lainya seperti perusahaan.

Usai menerima penghargaan, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, penghargaan atas Program TSLP dan Gebrak Pakumis hingga menjadi contoh nasional, menjadi tantangan bagi Pemkab Tangerang, agar kedepan program itu bisa berjalan dan berkolaborasi dengan swasta, sehingga bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Penghargaan ini, merupakan tantangan bagi Pemkab Tangerang agar bisa melaksanakan program TSLP dan Gebrak Pakumis dengan baik. Sehingga bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Bupati.

Untuk tahun 2014, kata Bupati, program Gebrak Pakumis telah dilaksanakan disebanyak 10 kawasan pada 29 kecamatan se Kabupaten Tangerang.

“Biasanya di suatu kawasan ada sekitas 10 hingga 15 rumah padat, kumuh dan miskin yang tidak layak huni. Disana kita langsung mnelakukan pembedahan dan penataan lingkungan hingga menjadi rumah sehat dan layak huni,” terangnya.

Sedianya, focus utama program ini adalah peningkatan kualitas rumah tidak layak huni dan penataan kawasan kumuh, dimana tiap tahun ditargetkan dapat meningkatkan sekitar 800 rumah berikut penataan lingkungannya melalui dana hibah.

Sementara, Sekretaris The La Tifo School Of CSR, Shella Savitri menjelaskan, banyaknya pengelola perusahaan telah memahami bahwa program CSR merupakan investasi bagi pertumbuhan dan keberlanjutan baik perusahaan atau pemerintah.

Pelaku usaha juga tidak lagi melihat CSR sebagai sarana biaya (cost centre), melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre). **Baca juga: Lama Tak Berijin, Pionirbeton Tetap Bebas Beroperasi.

“Komitmen dalam menjalankan program CSR, sangat diharapkan untuk mendukung terciptanya pembangunan yang berkelanjutan, yang pada gilirannya akan meningkatkan citra positif baik perusahaan maupun pemerintah daerah,” jelasnya.(hms/tom migran)




Gagas Kantin Sehat, Pemkot Tangerang Razia Jajanan Sekolah

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang bekerjasama dengan Forum Kota Tangerang Sehat (FKTS) akan menggalakkan “Kantin Sehat” di sekolah.

Hal tersebut disampaikan Walikota Tangerang Arief Wismansyah saat memberikan sambutan pada acara Santunan Anak Yatim Piatu yang di selenggarakan Yayasan Bintang Rahmah di Rs Ar Rahmah Kota Tangerang, Sabtu (15/11/2014).

Dijelaskannya, kegiatan tersebut dilatar belakangi oleh maraknya jajanan tidak sehat yang dikonsumsi oleh siswa-siswi sekolah. “Oleh karenanya jangan jajan sembarangan,” Ujar Walikota didepan ribuan anak yatim piatu yang hadir.

Walikota juga menyatakan bahwa pemkot Tangerang akan terus menggalakkan operasi jajanan sekolah. Pasalnya, sejak operasi itu digagas, telah ditemukan beberapa jenis jajanan sekolah yang berformalin dan tidak sehat.

Oleh karenanya, Walikota juga menghimbau kepada para orang tua untuk tidak sembarangan mebiarkan anaknya jajan di luar rumah. “Kalau perlu tiap hari dikasih bekel,” ujarnya.

Walikota juga menambahkan bahwa berbagai program dan kebijakan yang dilaksanakan oleh pemkot Tangerang harus disikapi dengan positif.

Artinya dengan adanya berbagai jaminan, mulai jaminan kesehatan gratis, jaminan pendidikan gratis seharusnya tidak serta merta menjadikan warga masyarakatnya malas, akibat dari sudah terpenuhinya kebutuhan dasarnya.

“Kesehatan dipikirin, pendidikan warganya juga dipikirin, tapi jangan malas, harus terus rajin belajar,” paparnya.

Dalam acara yang juga diadakan untuk memperingati tahun baru hijriyah tersebut Walikota juga mengharapkan agar tahun baru hijriyah tersebut bisa dimaknai sebagai transformasi dari yang belum baik ke arah yang lebih baik. **Baca juga: Supir Ngantuk, Taxi Nyemplung ke Sungai Cisadane.

“Dari yang malas jadi lebih rajin,” Imbuhnya.(hms/tom migran)




Forum UNESCO-WTA, 2016 Kota Tangsel Jadi Tuan Rumah

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, beserta rombongan pejabat dan perwakilan perguruan tinggi pada daerah yang dipimpinnya, hari ini bertolak kembali ke tanah air.

Ya, sepekan terakhir, Airin dan rombongan berada di Kota Daejeon, Korea Selatan, dalam rangka lawatan menghadiri kegiatan International Training Workshop yang diselenggarakan oleh UNESCO-WTA ( Word Technopolis Association).

“Pada 2016 mendatang Kota Tangsel ditunjuk menjadi tuan rumah untuk program kegiatan yang sama,” kata Airin lewat surat elektronik yang diterima kabar6.com, Sabtu (15/11/2014).

Disela padatnya agenda Forum UNESCO-WTA di Kota Daejeon Korea Selatan, terang Airin, dimanfaatkan olehnya bersama rombonganuntuk berkunjung ke Balaikota Daejeon. Pada kesempatan itu dirinya diterima dan bertemu langsung dengan Walikota Kwon Sun-Taik.

Menurut Airin, kedatangannya ke Balaikota Daejeon adalah sebagai upaya mewujudkan kerjasama antar kedua kota tersebut.

Kunjungan ke BalaiKota Daejeon sebagai tindak lanjut pembicaraan empat mata antara Airin dengan Kwon Sun Taik sebelum pembukaan seminar ditempat yang berbeda.

“Pada kesempatan itu saya memaparkan tentang Kota Tangerang Selatan dengan karakter young, urban, residential dan commuter (daerah urban yang baru melewati pemekaran wilayah) serta struktur organisasi Pemerintahan yang ada di Tangerang Selatan,” terangnya.

Airin menambahkan, kedepannya kerjasama yang diharapakan adalah sesuai dengan tujuan Pemerintah Kota Tangerang Selatan menjadi kota cerdas yang hijau dan asri.

Kwon Sun Taik dalam sambutannya mengatakan sangat berterima kasih atas kunjungannya serta sangat berharap dalam kunjungan balasan pada 2016 saat Forum UNESCO-WTA di Kota Tangerang Selatan. **Baca juga: Bang Ben: Juara Umum Kado Ulang Tahun Tangsel Ke-6.

“Kita juga menandatangani MoU (nota kesepakatan) kerjasama dan diharapkan kerjasama antara Tangerang Selatan dan Kota Daejeon bisa terwujud,” terang Airin.(yud)