1

Pemkot Tangerang Komitmen Penuhi Kebutuhan Infrastruktur Sesuai RTRW

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, sedianya telah menyediakan anggaran hingga sebesar Rp261 miliar untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur jalan diwilayahnya pada Tahun 2015 ini.

Kebijakan itu dilakukan, untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi bagi seluruh masyarakat di kota bertajuk ‘Akhlakul Karimah’ tersebut.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Tangerang, Nana Trisyana, menjelaskan, bahwa anggaran sebesar itu selain digunakan untuk membangun jalan baru saja, melainkan juga dialokasikan kepada pemeliharaan jalan secara berkala serta peningkatan jalan dilingkungan.

“Pemkot berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan ideal infrastruktur sesuai dengan rencana tata ruang dan tata wilayah (RTRW) Kota Tangerang,” ujar Nana.

Sedangkan, terkait dengan banyaknya ruas jalan yang harus ditingkatkan sesuai dengan kelasnya, Nana mengaku semua itu butuh proses serta anggaran yang tidak sedikit.

“Standar jalan yang masuk kategori jalan kota yaitu memiliki lebar 3,5 meter setiap lajurnya. Namun hal itu masih belum bisa tercapai. Salah satu kendalanya yaitu, semakin terbatasnya lahan di Kota Tangerang,” kata Nana.

Nana menyebut, seperti Jalan HR Rasuna Said adalah jalan tipe c, dimana kondisinya hanya dapat dilintasi oleh kendaraan kecil dan pribadi, dengan lebar hanya 6 meter.

Namun, kata dia, saat ini sudah menjadi akses utama yang menghubungkan wilayah Kota Tangerang dengan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bahkan sudah dilewati oleh berbagai jenis kendaraan dengan tonase lebih dari delapan ton.

“Guna mengetahui kondisi jalan di seluruh wilayah Kota Tangerang, setiap tahunnya kami melakukan survei pemeliharaan jalan seperti pengumpulan data inventarisasi jalan yang meliputi fungsi jalan, data lalu lintas, bangunan pelengkap jalan, data lalu lintas, data geometrik jalan data konstruksi pengerasan yang ada dan data lingkungan terakhir dari masing-masing ruas jalan,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas (Sekdis) Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang, Herry C Trunajaya mengungkapkan, bahwa ada sebanyak 1.400 kilometer jalan lingkungan, 600 kilometer jalan kota, 28 kilometer jalan provinsi dan 18 kilometer jalan nasional yang memerlukan perawatan secara berkala.

“Untuk jalan yang rusak berat ditangani dengan peningkatan, rusak ringan dilakukan pemeliharaan berkala dengan cara tambal sulam,” katanya.

Dan, di Tahun Anggaran 2015 ini sendiri, pihaknya melakukan peningkatan jalan di 80 ruas jalan, sepanjang 35,18 km yang tersebar di seluruh wilayah Kota Tangerang.

Kemudian, dari total panjang Jalan Kota yakni 308.2 km, sepanjang 305.78 km saat ini dalam kondisi baik, 2.01 km dalam kondisi sedang dan 0.41 km dalam kondisi rusak ringan.

“Pada Tahun Anggaran 2015 ini, kita juga sudah membangun 9 jembatan, sehingga total jembatan yang ada di Kota Tangerang pada saat ini menjadi 241 buah jembatan,” ujarnya.

Walikota Tangerang, Arief R wismansyah mengatakan segala upaya yang tengah dilakukan Pemerintah Kota Tangerang saat ini adalah guna memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat, karena hal itu sudah kewajiban dan tanggungjawab pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi warganya.

“Semua ini merupakan langkah dalam mewujudkan Kota Tangerang menjadi kota yang layak huni, layak investasi, layak dikunjungi dan kota pintar atau sesuai dengan konsep Tangerang LIVE (Liveable, Investable, Visitable, e-city) yang terfokus pada optimalisasi pelayanan publik,” pungkasnya.(ADV)

 




HUT Ke-72, Kabupaten Tangerang Raih Penghargaan Swasti Saba Wiwerda

Kabar6-Menginjak usia ke 72, Kabupaten Tangerang kembali meraih pengargaan bergengsi. Kali ini, Kabupaten Tangerang meraih penghargaan Kabupaten/Kota Sehat yang di berikan oleh Kementerian Kesehatan RI, dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke 51 tahun 2015, di Hotel Bidakara, Jakarta, Jum’at, (29/11/2015).

Penghargaan Swasti Saba Wiwerda untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Prof. Dr. Nila Farid Moeloek. Pemkab Tangerang dinilai berprestasi pada bidang pembangunan kesehatan.

Dalam sambutannya, Menkes Nila mengatakan, promosi kesehatan dan pencegahan penyakit berperan penting dalam pembangunan kesehatan di daerah. Diharapkan penghargaan yang diberikan bisa memotivasi kepala daerah untuk terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.

“Paradigma saat ini adalah paradigma sehat. Tugas fasilitas kesehatan primer ialah, mencari cara bagaimana agar masyarakat tidak jatuh sakit,” ujar Menkes.

Dikatakan Menkes, berbagai penghargaan bidang kesehatan telah diberikan kepada individu dan institusi, yang berprestasi dalam bidang penyehatan lingkungan, pengendalian penyakit, pelayanan di fasilitas kesehatan, pendidikan tenaga kesehatan, dan karya seni budaya bertema kesehatan.

Sedangkan tujuan diberikannya penghargaan itu adalah, agar segenap lapisan masyarakat dari waktu-kewaktu senantiasa mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan akses masyarakat. pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu, guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya serta kualitas hidup bangsa Indonesia yang sebaik-baiknya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni mengungkapkan, penghargaan Swasti Saba Wiwerda yang diraih, merupakan hasil jerih payah semua SKPD terkait.

Jadi, kata Naniek, ada penekanan yang dinilai. Seperti sarana prasarana umum, masyarakat mandiri hidup sehat, ketahanan pangan dan gizi sehat.

“Ini merupakan komitmen dari kepala daerah itu yang paling utama. Kemudian didukung oleh Forum Kabupaten Tangerang Sehat (FKTS) sampai ke tingkat kecamatan bahkan sampai tingkat desa, juga SKPD terkait,” ujarnya.

Sedianya, kata Naniek, Kabupaten Tangerang sudah mendapatkan penghargaan Swasti Saba Padapa pada dua tahun lalu. “Dan, sekarang kita meningkat lagi dapat Penghargaan Swasti Saba manjadi Wiwerda,” ujarnya.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar berharap, dengan diraihnya penghargaan  Swasti Saba Wiwerda, jajarannya dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatan, mulai dari Puskesmas hingga pelayanan rumah sakit umum.

Dan tentunya, semua itu berkat dukungan dari masyarakat yang terus menjaga kebersihan lingkungan, sehingga derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tangerang meningkat.

“Saya sangat mengapresiasi apa yang kita raih. Lain dari pada itu, penghargaan ini merupakan wujud nyata kinerja di seluruh SKPD dan masyarakat. Sehingga pada akhirnya, semua dapat merasakan hasil yang terbaik,” ujar Bupati Zaki usai melaksanakan upacara memperingati Hari Kesehatan Nasional Tingkat Kabupaten Tangerang.(ADV)




Dinas Kominfo Kabupaten Tangerang Sosialisasikan E-reporting

Kabar6-Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Tangerang, menggelar sosialisasi sistem e-reporting kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan aparatur di tingkat kecamatan diwilayahnya.

Sosialisasi digelar di ruang rapat Bola Sundul, Gedung Usaha Daerah (GUD) Kabupaten Tangerang, Senin (30/11/2015).

Kasubag Data pada Dinas Kominfo Kabupaten Tangerang, Bangbang Ismail menjelaskan, e-reporting sistem merupakan laporan realisasi APBD dari setiap SKPD dan kecamatan, yang ditampilkan dalam suatu portal/situs, sehingga bisa diakses oleh seluruh masyarakat.

E-reporting sendiri  menggunakan data dan laporan dari BPKAD dan SKPD terkait.

“E-reporting sistem ini di tampilkan per setiap SKPD, dengan tujuan agar pimpinan bisa mengetahui dan memantau langsung pekerjaan fisik, dengan tetap mengedepankan keterbukaan informasi publik,” tutur Bangbang.

Sementara, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja mengatakan, e-reporting sistem dibangun dan dibuat untuk menjawab keterbukaan informasi publik yang saat ini menuntut setiap instansi pemerintahan untuk melakukan transparansi kapada masyarakat.

Sistem ini juga dijadikan acuan bagi kepala daerah dalam, dalam memantau dan memeriksa langsung kinerja setiap dinas dan instansi yang ada dilingkungannya.

Tak hanya itu, e-reporting sistem juga dijadikan rujukan untuk efektivitas dan akurasi data atau informasi, dalam pengambilan keputusan pimpinan. E-reporting merupakan integrasi beberapa sistem yang telah dibangun sebelumnya.

“Sosialisasi input e-reporting sistem ini sangat di perlukan dalam rangka keterbukaan informasi publik. Jadi sekarang masyarakat luas ingin melihat recana dan anggaran serta presentasi anggaran, dan kita berhak memberikan informasi tersebut secara transparan,” ujar Soma.(ADV)




Begini Meriahnya Jalan Santai KORPRI Kota Tangerang

Kabar6-Rintik hujan yang turun tak menghalangi minat puluhan ribu orang untuk ikut memeriahkan Jalan Santai di Plasa Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Minggu (29/11/2015).

Terlihat puluhan ribu orang mengular memadati rute Jalan Santai, yang dimulai dari Plasa Pusat Pemerintahan menuju ke Jalan TMP. Taruna kemudian ke arah Jalan Veteran lanjut ke Jalan Sudirman sebelum kemudian finis kembali ke Plasa Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Dari anak-anak sampai orang tua terlihat sangat antusias untuk mengikuti kegiatan yang diadakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-44 dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-70 dan juga Hari Kesehatan Nasional ke-51.

Wali Kota, Arief R. Wismansyah yang turut hadir bersama Wakil Wali Kota, Sachrudin dan Sekda, Dadi Budaeri dan juga pejabat di lingkup Pemkot Tangerang, berpesan kepada puluhan ribu peserta  agar selama mengikuti jalan santai berlaku tertib dan tidak membuang sampah sembarangan.

“Semuanya senengkan kalau Kota Tangerang bersih, nyaman, tertib dan sehat?. Makanya saya enggak mau kalau masih ada yang buang sampah sembarangan. Kalau ada sampah pungutin,” ujarnya.

Kehadiran Wali Kota maupun Wakil yang ikut jalan santai sampai garis finis rupanya juga menjadi hiburan tersendiri bagi warga masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut.

Sehingga tidak mengherankan bila kehadiran kedua pemimpin di Kota Seribu Industri Sejuta Jasa tersebut menjadi buruan warga masyarakat yang ikut foto bareng.

Saking banyaknya yang minta foto para staf protokoler pemkot Tangerang terlihat kewalahan. “Udah biarin aja. Ayo fotonya kita sambil jalan aja ya,” ujar Wali Kota kepada stafnya yang mengatur warga yang minta foto bareng.

Kegiatan Jalan Santai tersebut selain untuk memperingati HUT KORPRI, PGRI dan Hari Kesehatan Nasioanal sekaligus sebagai usaha untuk mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.

“Karakter masyarakat Kota Metropolitankan kebanyakan disibukkan sama kerjaan, jadinya banyak yang obesitas, tuh lihatin perutnya pada buncit. Malu tuh sama banner,” imbuh Walikota sambil menunjuk banner peserta Jalan Santai yang bertuliskan “Hindari Obesitas dengan Olahraga”.(adv)




Jambore Pemuda Indonesia, Bentuk Jati Diri

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus berupaya mengobarkan jiwa nasionalisme para pemuda diwilayahnya.

Salah satu caranya adalah melalui kegiatan Jambore Pemuda Indonesia (JPI), yang diselengggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten.

Pada event ini, Dispora Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pun tak mau ketinggalan. Bahkan, pada lima tahun terakhir, tepatnya sejak 2011 hingga 2015 tahun ini, Dispora Kota Tangsel rutin mengirimkan peserta JPI ke berbagai daerah di tanah air.

Pendamping Jambore Indonesia, Dra. Hj. Tati Kusmawati mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, kesadaran dan rasa cinta tanah air, memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan kreativitas.

Tujuannya adalah agar pemuda di daerah memiliki karakter, daya saing, kemandirian dan jati diri.

Melalui kegiatan inilah, dilakukan seleksi untuk memilih peserta yang akan mengikuti JPI, yang akan dilaksanakan pada 26 Oktober 2015 sampai 1 Nopember 2015, di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Seleksi JPI sendiri dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2015 sampai 26 Juni 2015, bertempat di Bumi Perkemahan Pramuka Margarana-Tabanan.

Seleksi JPI bertujuan untuk meluluskan seorang pemuda, yang nantinya siap untuk mengikuti JPI di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Sedangkan tujuan dan hasil yang di inginkan pada kegiatan JPI adalah;

  • 1. Untuk meningkatkan kreatifitas dan membuka wawasan tiap daerah.
  • 2. Tertanamnya rasa nasionalisme, rasa kesatuan dan persatuan dalam wadah NKRI.
  • 3. Transformasi nilai budaya, teknologi, pengembangan potensi dan kemandirian pemuda.(ADV)



Kota Tangerang Lengkapi Adipura dengan Swastisaba

Kabar6-Setelah meraih Penghargaan Adipura, Pemerintah Kota Tangerang kembali melengkapi raihan prestasinya di penghujung tahun ini dengan meraih penghargaan Swastisaba Wistara dari Kementerian Kesehatan.

Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan, Nila Djuwita F. Moeloek, atas komitmen Pemerintah Kota Tangerang yang telah berhasil menerapkan 7 dari 9 tatanan kota/ kabupaten sehat.

Walikota Tangerang, H. Arief R Wismansyah usai menerima penghargaan menyatakan bahwa melalui penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi pemerintahnya beserta masyarakat untuk terus mewujudkan Kota Tangerang menjadi Kota yang sehat dan nyaman untuk dihuni.

“Melalui penghargaan ini setidaknya kami mengetahui sudah sejauh mana upaya yang telah kami lakukan,” ujar Walikota, Jumat (27/11/2015) di Hotel Bidakara, Jakarta.

Walikota juga menjelaskan, bahwa masalah kesehatan selalu menjadi perhatian utama bagi dirinya beserta jajarannya di Pemerintah Kota Tangerang , dibuktikan dengan anggaran kesehatam tahun ini yang tidak kurang 300 Miliar telah digelontorkan untuk menyelesaikan seluruh permasalahan kesehatan masyarakat kota yang bermottokan akhlakul kharimah ini.

“Komitmen kami jelas, dengan anggaran yang kami punya kami ingin mewujudkan Kota ini menjadi Kota yang layak huni, sesuai dengan program Tangerang LIVE,”  tambah Walikota.

Ditambahkannya, penghargaan Swastisaba ini adalah kali ketiga yang pemerintah Kota peroleh, sebelumnya pada tahun 2011 Kota Tangerang hanya memperoleh Swastisaba Padapa, untuk kemudian pada tahun 2013 meningkat menjadi Wiwerda, dan diujung tahun ini semakin disempurnakan dengan meraih Wistara.

“Setiap tahunnya, kami terus berupaya untuk memperbaiki setiap kekurangan yang ada, meskipun kami telah mendapatkan predikat wistara, kami akan terus berupaya mempertahankan dan meningkatkannya menjadi semakin lebih baik lagi,” pungkas Walikota.

Sementara itu, pada sambutannya Menteri Kesehatan menyampaikan apresiasinya kepada seluruh Kota dan Kabupaten yang telah berhasil menerapakan tatanan Kota dan Kabupaten sehat.

Baginya, melalui keberhasilan ini menunjukkan adanya kerjasama yang baik dari seluruh elemen yang ada baik dari pemerintah pusat, daerah, swasta hingga masyarakat untuk sama – sama mensukseskan pembangunan di bidang kesehatan.

Untuk itu diharapkannya, kedepan kerjasama yang baik akan terus terjalin, karena menangani masalah kesehatan ini tidak dapat dilakukan sendiri – sendiri.

Sebagai informasi, penghargaan swastisaba Wistara diberikan kepada Kota dan Kabupaten yang telah berhasil menerapkan 5 atau lebih dari 9 tatanan yang diamanahkan.

Sementara untuk Wiwerda diberikan kepada Kota Kabupaten yang berhasil menerapkan 3-4 tatanan, dan yang terendah adalah Padapa bagi yang berhasil merepakan minimal 2 tatanan.(adv)




Walikota: Khatib Adalah Orang VIP Kota Tangerang

Kabar6-Kota Tangerang hingga saat ini masih dihadapkan pada permasalahan sosial seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), miras, dan juga kenakalan remaja.

Demikian disampaikan Walikota Tangerang, H. Arief R Wismansyah, Kamis (26/11/2015) dalam sambutan pembukaan peningkatan kualitas Khatib dan Calon Khatib, di Ruang Akhlakul Kharimah, Pusat Pemerintah Kota Tangerang.

Walikota menyampaikan salah satu penyebab masalah sosial yang disampaikannya adalah minimnya kepedulian antar sesama masyarakat.

Baginya dibutuhkan peran tokoh masyarakat maupun tokoh agama untuk menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah dalam menanggulangi masalah sosial ini.

“Khotib adalah orang VIP (Very Important Person) di Kota Tangerang , karena apa yang bapak sampaikan wajib didengarkan, dan disinilah peran bapak – bapak semua untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat,” jelas Walikota.

Walikota menambahkan, degradasi moral yang kini terjadi harus menjadi perhatian serius dari seluruh pihak, tanpa terkecuali para khotib.

Dirinya merasa bahwa masalah moral tidak akan dapat diselesaikan bila hanya oleh pemerintah saja, diperlukan andil tokoh khususnya tokoh agama.

“Sebagai orang yang jauh lebih memahami agama, bapak – bapak inilah yang akan menjadi ujung tombak kami dalam merangkul masyarakat, sementara kami disini dari sisi regulasinya,” ujar Walikota.

Untuk itu Walikota sambil memohon maaf berpesan kepada para khatib agar pola penyampaian khotbah dan juga wawasannya semakin di tingkatkan kualitasnya, dengan begitu dapat akan membawa pengaruh yang semakin baik juga kepada masyarakat nantinya.

“Penyampaian penting sekali, kalau khatibnya nyampeinnya dengan kurang baik keterimanya juga pasti nggak baik, tapi kalau sebaliknya saya yakin masyarakat setidaknya akan memperhatikan semua pesan yang khatib sampaikan,” pinta Walikota.

Di tempat yang sama, Kabag Kesra, Heryanto, menyampaikan bahwa melalui kegiatan peningkatan kapasitas yang dilakukan oleh pihaknya, diharapkan dapat membangun keterlibatan para khatib dalam upaya pemerintah Kota Tangerang menjadikan Kota ini menjadi kota yang maju dan madani.

Untuk itu, dirinya merasa kualitas para Khatib harus terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.(ADV)




HUT Tangsel Ke 7, Dinsosnakertrans Siapkan 10.185 Loker Lewat Job Fair

Kabar6-Penanggulangan masalah sosial, ketenagakerjaan dan peningkatan ekonomi masyarakat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus berjalan. Sedianya, ada banyak program kegiatan yang telah digulirkan.

Diantaranya penyelenggaran bursa lowongan kerja (job fair), pelatihan dan fasilitasi wirausaha hingga program transmigrasi ke luar Pulau Jawa.

Memeriahkan rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangsel ke-7,  Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat, menggelar job fair yang kedua tahun ini.

Kegiatan yang diselenggarakan di Lapangan Smartfren BSD Kecamatan Serpong, ini menyediakan sebanyak 10.185 kursi lowongan pekerjaan.

Tepat pukul 09.00 pagi, pameran kerja tersebut dibuka oleh panitia. Ratusan pencari kerja langsung memenuhi ruangan, dimana sebanyak 50 stand perusahaan menyediakan kursi lowongan pekerjaan kepada masyarakat umum.

“Ada 30 perusahaan, selebihnya ada tiga rumah sakit, tiga retail, satu perhotelan, satu perbankan, dan sisanya dua dari transportasi,” ujar Kepala Dinsosnakertrans Kota Tangsel Purnama Wijaya, saat ditemui seusai pembukaan pameran kerja, Selasa (24/11/2015).

Dari ke-50 perusahaan inilah mereka membawa 10.185 lowongan pekerjaan. Dimana target para pencari kerja yang datang bisa berjumlah 2 ribu per harinya.

“Kita belajar dari job fair pertama di bulan Juni, para pencari kerja perharinya bisa sampai 2 ribu. Mungkin saat ini sampai tanggal 26 November mendatang bisa lebih,” ujarnya.

Adanya job fair ini, terang Purnama, diyakini bisa mengurangi angka pengangguran di Kota Tangsel.

Berdasarkan angka statistik, pada 2014 angka pengangguran di Tangsel mencapai 51.193 orang. Dari job fair, berhasil menyaring 2.728 orang untuk mendapatkan pekerjaan.

“Dan di 2015 ini pada job fair pertama berhasil menyerap tenaga kerja sejumlah 1.257 orang. Kami berharap pada tahap kedua ini bisa lebih atau dua kali lipatnya dibandingkan tahap pertama,” papar Purnama.

Sebelumnya, Dinsosnakertrans Kota Tangsel juga memberikan pelatihan hadroh dan marawis kepada 15 orang penyandang disabilitas netra asal Yayasan Raudlatul Makfufin (Taman Tunanetra), asal Kampung Jati, RT 002/05, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong.

Saat tampil, ke-15 orang itu bahkan terlihat antusias dalam memainkan alat musik tersebut. Tidak ada rasa kikuk maupun grogi, mereka terlihat seperti sudah terbiasa dalam memainkannya.

Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Dinsosnakertrans Tangsel Kuswanda menjelaskan, pelatihan ini merupakan program pelayanan dan rehabilitasi Dinsosnakertrans bagi penyandang cacar eks trauma dan kejiwaan.

“Kita memberikan pelatihan hadroh kepada 15 orang agar mereka bisa bermanfaat tidak hanya untuk dirinya melainkan juga untuk orang lain,”ungkapnya.

Tidak hanya itu, Kuswanda pun berharap, latihan ini dapat diteruskan menjadi sebuah profesi serta bisa ditampilkan dalam kegiatan-kegiatan penting yang ada di Tangsel.

Kepala Seksi Pelayanan penyandang cacat Dinsosnakertrans Abdurahman menjelaskan, 15 tuna netra ini berasal dari Tangsel yang diberikan pelatihan agar mereka memiliki keahlian dalam memainkan alat musik, sehingga bisa menjadi satu mata pencarian buat mereka.

Sementara salah seorang tuna netra Ropik, sangat senang dengan latihan yang diberikan Dinsosnakertrans. “Senang dapat latihan ini, sebelumnya pernah main hadroh tapi itu asal-asalan, sekarang ada pelatihnya jadi lebih mengerti,”pungkasnya.

Selain itu, Dinsosnakertrans Tangsel juga menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) setempat, untuk memberikan pelatihan kepada para calon pencari lowongan pekerjaan. Kegiatan itu mengundang 100 peserta yang terdiri dari staff kelurahan dan LPK se-Kota Tangsel.

“Setiap tahunnya kita selalu melakukan kerjasama dengan LPK yang ada di Tangsel, seperti halnya pelatihan service hp, pelatihan jahit menjahit, pelatihan komputer, dan lainnya. Pelatihan ini dilakukan agar memaksimalkan para calon tenaga kerja dan mencetak tenaga kerja yang siap pakai,” ungkap Purnama.

Dia mengungkapkan seperti halnya tahun lalu, Dinsosnakertrans bekerjasama dengan LP3I untuk pelatihan komputer. Mendatang akan ada kerjasama pelatihan untuk pemuda-pemudi yang belum mendapatkan pekerjaan biar dilatih.

Sehingga mereka memiliki berbagai kemampuan dan bisa membuka usaha dirumah atau menjadi pekerja yang siap pakai.

“Diperubahan ini kita akan melakukan berbagai kegiatan pelatihan baik pelatihan komputer, bahasa inggris dan sebagainya,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Heri staf Kelurahan Lengkong Karya menjelaskan, program pelatihan servis dan menjahit sudah dilakukan sejak 2014 dan diberikan kepada para pengangguran diwilayah Lengkong Karya.

Namun sayangnya pelatihan yang sudah diberikan tidak membuat para pemuda bersemangat melanjutkan pelatihan tersebut.

“Kita bingung merubah kebiasaan pemuda yang malas, padahal latihan setiap tahunnya selalu diberikan, namun keinginan mereka untuk berubah kurang. Saya berharap para pemuda ini dapat merubah kebiasaanya,” ungkapnya.(adv)




Walikota Tangerang Sampaikan RAPBD 2016 Rp4,06 Triliun

Kabar6-Walikota, H. Arief R. Wismansyah menyampaikan bahwa Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan masih menjadi prioritas pembangunan tahun 2016 bersama sembilan program utama lainnya.

“Prioritas Pembangunan Kota Tangerang tahun 2016 bertumpu pada Peningkatan Pelayanan Pendidikan yang lengkap dan berkualitas, Peningkatan Pelayanan Kesehatan yang lengkap, berkualitas dan terjangkau, Peningkatan Pelayanan Sarana-Prasarana Pengendali Banjir, Pemberdayaaan Masyarakat Miskin, Pembukaan Lapangan Kerja, dan Pelayanan Kesejahteraan Sosial,” papar Walikota pada Rapat Paripurna dengan agenda Penyampaian Penjelasan Walikota tentang Raperda APBD Tahun Anggaran 2016 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tangerang, Selasa (24/11/2015).

Selain program-program tersebut, Walikota juga menambahkan bahwa program pembangunan tahun 2016 juga diarahkan pada Daya Dukung Lingkungan dan Keseimbangan Ekologis, Tata Kelola dan Tata Kerja Birokrasi Pemerintahan Daerah yang Baik dan Bersih, Kondusivitas Iklim Investasi dan Iklim Usaha Daerah, Ketahanan Pangan Daerah, Ketentraman dan Ketertiban serta Perlindungan Masyarakat, Pengetahuan dan Kebudayaan, Ekonomi Kreatif, Inovasi Teknologi serta Daya Saing Masyarakat dan Pengelolaan Energi.

Adapun komposisi Rancangan ApBD Kota Tangerang tahun anggaran 2016 meliputi pendapatan daerah yang ditargetkan sebesar Rp3,37 Triliun atau naik sebesar Rp78,66 Miliar dari Anggaran Perubahan tahun 2015. Sedangkan Belanja Daerah dianggarkan sebesar Rp4,06 Triliun.

“Dengan demikian terdapat defisit sebesar Rp694,70 Miliar yang ditutup dari Penerimaan Pembiayaan Daerah,” jelasnya.

Dan sebagai informasi Penerimaan Pembiayaan Daerah salah satunya bersumber daru dana penyesuaian dan otonomi khusus sebesar Rp245,25 Miliar. “Naik Rp5 Miliar dari Anggaran Perubahan tahun 2015,” ujarnya.

Kenaikan tersebut, lanjut Walikota, berasal dari dana insentif daerah karena Pemerintah Kota Tangerang berhasil meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang Tahun Anggaran 2014 dan Penetapan serta Penyampaian APBD Tahun Anggaran 2015 secara tepat waktu.

Mengakhiri pidatonya, Walikota juga menyampaikan pantun yang berisi ajakan kepada para peserta Rapat Paripurna dan juga masyarakat Kota Tangerang untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap kebersihan lingkungan.

“Pergi ke Kantor Berbaju Putih, Menunjukkan Kita Memang Berbudaya Bersih, Penghargaan Adipura Kita Raih, Semoga Kota Tangerang semakin Bersih,” ucap Walikota yang langsung disambut tepukan tangan para peserta rapat.(adv)




Dispenda Kabupaten Tangerang Ajak WP Disiplin Bayar Pajak

Kabar6-Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Tangerang, berharap masyarakat memahami soal manfaat dalam membayar pajak.

Pasalnya, pajak ini erat sekali dengan dengan pembangunan. Membayar pajak tepat waktu, akan memperlancar pembangunan. Dimana pembangunan itu, seperti infrastruktur jalan, akan dinikmati langsung oleh masyarakat.

Selain itu, disiplin dalam membayar pajak, juga akan mempermudah proses jual beli tanah, bangunan.

Demikian disampaikan Kepala Dispenda Kabupaten Tangerang, Maesal Rasyid, kepada Kabar6.com, Senin (23/11/2015).

Menurutnya, sosialisasi kepada masyarakat selaku Wajib Pajak (WP) agar tertib terus dilakukan. Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, termasuk kepada para pelaku usaha.

Termasuk dengan menyiapkan berbagai sarana dan prasarana, agar memudahkan masyarakat dalam membayar pajak.

“Seperti meluncurkan program baru berupa Short Massage Service (SMS) Gateway.
Membuka loket pajak di tiap kecamatan hingga menyediakan loket pajak keliling,” ujarnya.

Sejauh ini, Maesal tak menampik perihal masih adanya warga yang menunda pembayaran pajak, khususnya PBB. Dan, biasanya warga dimaksud baru akan membayar pajak saat bangunan miliknya akan dijual.

“Tidak kita pungkiri, masih ada saja tunggakan PBB warga yang cukup lama, dan baru dibayarkan ketika, aset miliknya mau dijual. Inilah yang sedang kita dorong agar warga lebih disiplin,” jelas Maesal.(ADV)