Andika Hazrumy Belum Kantongi Rekomendasi DPP Golkar?

Pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy.(bbs)

Kabar6-Pengusungan pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy, ternyata belum mendapatkan surat rekomendasi dari Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Setya Novanto.

Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris DPD Golkar Provinsi Banten, Bahrul Ulum, Kamis (8/9/2016).

Menurutnya, sampai saat ini restu DPP Golkar terhadap Andika Hazrumy, putra mantan Gubernur Banten, Hj Ratu Atut Chosiyah, baru sebatas surat penugasan dari DPP Golkar kepada Andika Hazrumy dan DPD Golkar Banten, untuk melakukan pendekatan dan komunikasi terhadap bakal calon dan partai politik (Parpol) saja.

“Kronologis yang sesunggahnya pertama itu bentuknya surat penugasan untuk melakukan komunikasi, baik tugas kepada Partai Golkar Banten maupun tugas kepada Andika yang direkomendasikan sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur,” ujarnya.

Dirinya juga membenarkan perihal isu pembatalan surat rekomendasi pengusungan Andika Hazrumy sebagai calon Wakil Gubernur pada Pilgub 2017 yang ditandatangani Nurdin Halid sebagai Sekjen DPP Partai Golkar.**Baca juga: Partai Demokrat Optimis WH-Andika Unggul di Pilgub Banten.

“Kalau ada isu yang beredar kemudian rekomendasi yang di tandatangin Nurdin Halid dicabut oleh DPP Partai Golkar itu betul. Tapi diganti dengan surat rekomendasi pencalonan yang ditandatangani oleh Ketum Golkar,” tegasnya.**Baca juga: Jelang Pilgub, 24 Organisasi Mahasiswa Gelar Konsolidasi.

Namun, kata Bahrul Ulum, meski hingga kini Andika Hazrumy belum menerima rekomendasi dari Ketum Golkar, dirinya optimis bila Ketum Golkar, Setya Novanto akan memutuskan mengusung pasangan Wahidin Halim dan Andika Hazrumy di Pilgub Banten 2017.**Baca juga: Bawaslu Imbau Calon Kandidat di Pilgub Banten Hindari Kecurangan.

“Pasti 99 persen, kalau 100 persen kan mendahului yang maha kuasa. Nanti Insya Allah habis lebaran haji, pak Ketum akan datang ke Banten untuk deklarasi pasangan WH-Andika,” tambahnya.(zis)




Bawaslu Imbau Calon Kandidat di Pilgub Banten Hindari Kecurangan

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) mengimbau kepada seluruh kontestan kandidat Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Banten, agar tidak melakukan tindak kecurangan dalam Pemilihan Gubenur (Pilgub) Banten 2017.

“Sengaja kami imbau dari sekarang kepada kandidat calon agar tidak ada praktek politik uang, manipulasi dukungan, dan penyerahan dokumen yang diajukan tidak benar atau palsu,” kata Ketua Bawaslu RI, Nasrullah kepada awak media, Kamis (8/9/2016).

Hal ini dilakukan Bawaslu untuk meminalisir perbuatan yang dianggap curang. Konsekuensi terhadap para pelaku yang curang menurut Nasrullah yakni jeratan hukum.

“Jika yang melanggar adalah penyelenggaranya maka kode etik masuk juga dalam pidana atau wilayah administrasi,” paparnya. **Baca juga: Dua Pasbalon Independen di Pilgub Banten Terancam “Gagal”.

Bawaslu bisa saja memberhentikan salah satu kandidat cagub dan cawagub karena sudah diberikan mandat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 agar menyelesaikan sengketa yang terjadi. **Baca juga: Jelang Pilgub, 24 Organisasi Mahasiswa Gelar Konsolidasi.

“Kalau ada kandidat yang didiskualifikasi oleh KPU selama pencalonan ini berarti itu sudah masuk sengketa tata usaha negara. Pintu masuk pertama adalah bawaslu tingkat provinsi,” pungkasnya.(zis)




Jelang Pilgub, 24 Organisasi Mahasiswa Gelar Konsolidasi

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ratusan mahasiswa dari 24 organisasi di Banten Rabu (7/9/2016) malam tadi, melakukan konsolidasi guna menyikapi perhelatan Pilgub Banten 2017 di halaman kampus IAIN Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten.

“Harus diingat lima belas tahun kita dipimpin rezim korup. Jangan sampai terulang lagi”, kata Usep Mujani, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Lebak, saat ditemui di Kota Serang, Kamis (8/9/2016).

Konsolidasi mahasiswa yang di isi dengan orasi dan diskusi politik pergerakan ala mahasiswa itu diyakini akan membawa perubahan Provinsi Banten ke arah lebih baik yang jauh dari praktek korupsi.

“Salah satu penyebab Banten terbelakang dari daerah lain karena korupsi, kolusi dan nepotisme begitu massif, sehingga pembangunan di Banten jalan ditempat,” kata Febri Setiadi, aktifis dari GMNI, saat ditemui di tempat yang sama.

Mahasiswa ini pun berharap konsolidasi yang di ikuti oleh 24 organisasi di Banten dapat terua solid dan konsisten menjaga Bumi Seribu Kyai Sejuta Santri untuk semakin bersih dari praktek korupsi.

“Konsistensi sangat penting bagi gerakan mahasiswa, ini harus dipegang teguh. Kita jaga daerah kita agar tidak kembali dikuasai segelintir orang yang korup,” kata Akbarudin, Ketua IPNU Banten sekaligus mantan Ketua BEM IAIN SMH Banten. **Baca juga: Soal Lapangan Balaraja, Lukman Hakim: Aktivis AMPT “Ngawur”.

Konsolidasi yang dimulai sejak Rabu 07 September 2016 pukul 20.00 Wib dan berakhir pada Kamis 08 September 2016 pukul 04.00 wib itu akan dilakukan secara rutin guna membesarkan gerakan mahasiswa. **Baca juga: Menteri Budi: Mulai H-3 Idul Adha, Kendaraan Berat Dilarang Melintas.

“Mahasiswa Banten harus solid, modal utama gerakan adalah keimanan dan konsistensi. Ayo galang kembali kekuatan untuk Banten kedepan”, tegas Nedy, aktifis dari KMS 30 yang konsisten mengawal Banten agar bersih dari Dinasti Ratu Atut Chosiyah. **Baca juga: Di Tangsel Rawan Penadahan Hewan Kurban Curian.

Berikut daftar Organinasi yang hadir:

1.HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).
2.GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia).
3.IMM (Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah).
4.PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
5.KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia).
6.HAMAS (Himpunan Mahasiswa Serang).
7.HIMATA (Himpunan Mahasiswa Tangerang).
8.KUMALA (Keluarga Mahasiswa Lebak).
9.KUMANDANG (Keluarga Mahasiswa Pandeglang).
10.KUMAUNG (Keluarga Mahasiswa Cibaliung).
11.KMS 30 (Komunitas Sudirman 30).
12.KOMMA (Komunitas Mahasiswa Mancak).
13.GAMSUT (Gerakan Mahasiswa Serang Utara).
14.AMC (Asosiasi Mahasiswa Cinangka).
15.IMC (Ikatan Mahasiswa Cilegon).
16.IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama).
17.PSM (Paguyuban Siliwangi Muda).
18.IKMAL (Ikatan Mahasiswa Lampung).
19.IMPASI (Ikatan Mahasiswa Pelajar Bekasi).
20.SMGI (Serikat Mahasiswa Gerakan Indonesia).
21.HAMKA (Himpunan Mahasiswa Karawang).
22.IKMBP (Ikatan Mahasiswa Bojonegara dan Puloampel).
23.IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama.(tmn)




PPP Masih Gamang Soal Pendamping Rano

Bendera Partai Persatuan Pembangunan.(bbs)

Kabar6-Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Banten, sampai saat ini belum bisa memutuskan siapa yang akan mendampingi Bakal Calon Gubernur Banten, Rano Karno di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017 mendatang.

Padahal, pada pertemuan sebelumnya yang dilakukan oleh DPP PPP dengan DPP PDI Perjuangan, nama bakal calon pendamping petahana akan diumumkan sebelum pelaksanaan sekolah partai yang diadakan oleh DPP PDIP, pada tanggal 6 september 2016.

“Kalau masalah wakil tetap kita proses, tidak buru-buru. Mau menjodohkan pasangan tidak hanya keinginan perseorangan, tapi juga bisa mewakili harapan masyarakat Banten dan mudah-mudahan selama proses ini bisa menemukan yang pas,” ungkap Bendahara Umum DPD PPP, Muflikhah saat ditemui di Gedung DPRD Provinsi Banten, Selasa (6/9/2016). **Baca juga: Dukungan Palsu Pasbalon Independen‎ Banyak di Tangsel.

Selain itu, ia juga menuturkan, pihaknya masih konsisten dengan nama-nama yang telah mengikuti penjaringan di partai dengan lambang kabah itu. Namun tidak menutup kemungkinan juga, bakal calon wakil petahana bisa dari luar pendaftar. **Baca juga: Rano Karno Ikuti Sekolah Partai PDIP Tanpa Pendamping.

“Ya harus sama-sama, ini bukan egoisme partai tapi emang itu berdasarkan aspirasi dan kajian sama. Kalau ternyata yang muncul itu nama yang bukan dari pendaftar, berarti hasil kesepakatan koalisi partai, ya syukur-syukur yang dikeluarkan oleh DPP PPP, disepakati oleh koalisi,” tambahnya.(zis)




Rano Karno Ikuti Sekolah Partai PDIP Tanpa Pendamping

Rano Karno.(bbs)

Kabar6-Hingga kini belum ada kepastian dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) soal pendamping Rano Karno dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten.

Bahkan, sekolah partai bagi calon kepala daerah yang diusung PDIP di Banten, hanya diikuti oleh Rano Karno.

Sementara, Bakal Calon Wakil Gubernur, Ahmad Taufik Nuriman (ATN), yang diusung Partai Gerindera untuk mendampingi Rano Karno di Pilgub Banten, mengaku tidak mendapatkan informasi ihwal agenda sekolah partai yang digelar DPP PDIP tersebut.

“Iya, saya tidak dapat undangan. Tapi rasa-rasanya semua calon wakil juga tidak diundang, menurut saya. Tapi kayanya kalau menurut informasi yang saya dapatkan, sekolah partai itu hanya untuk kader PDIP saja,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (7/9/2016). **Baca juga: Pendamping Rano Bakal Segera Diputuskan.

Selain ATN, kandidat Bakal Calon Wakil Gunernur lain yang juga di gadang-gadang akan mendampingi Rano Karno, seperti Walikota Serang Tb Chaerul Jaman, Sekda Banten Ranta Suharta dan Komisaris Bank Banten yang juga mantan Sekda Banten, Asmuji HW, juga tidak mengikuti sekolah partai PDI Perjuangan. **Baca juga: Dua Pasbalon Independen di Pilgub Banten Terancam “Gagal”.

Ketua DPD PDIP Banten, M Sukira mengatakan, sekolah partai yang digelar DPP PDIP saat ini hanya untuk bakal calon yang telah sah. Sementara bagi bakal calon wakil pendamping Rano menunggu Surat Keputusan (SK) rekomendasi. **Baca juga: Dukungan Palsu Pasbalon Independen‎ Banyak di Tangsel.

“Iya benar, hanya Rano yang ikut sekolah partai sekarang ini. Untuk wakilnya, nanti tunggu rekomendasinya keluar dulu, baru ikut sekolah partai. Nanti ada sesi ke III,” ujarnya saat dihubungi via telepon.(zis)




Dukungan Palsu Pasbalon Independen‎ Banyak di Tangsel

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tahapan proses verifikasi faktual syarat dukungan bagi pasangan bakal calon‎ (Pasbalon) dari jalur independen ditemukan banyak yang ganda, dan bahkan cenderung palsu.

Warga merasa kaget ketika ditanyai petugas yang memeriksa keabsahan dukungan yang dikantongi panitia penyelenggara pemilihan gubernur (Pilgub) Banten pada 15 Februari 2017 mendatang.

Temuan hampir terjadi setelah petugas menyisir di delapan wilayah kelurahan pada salah satu wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).‎

Diketahui, ada dua Pasbalon independen yang menyatakan siap maju dalam bursa pesta demokrasi yakni, Yayan – Ratu Enong, dan Dimyati Natakusumah – Yemelia.

“Lebih banyak menyatakan tidak mengakui telah dukung,” kata anggota Panitia Pemilihan Kecamatan Pamulang, Syarifuddin saat dihubungi kabar6.com, Rabu (7/9/2016).

Menurutnya, warga merasa kaget ketika didatangi dan ditanyai petugas yang memeriksa ‎data syarat dukungan terhadap Pasbalon independen. Warga memastikan, mereka tidak pernah memberikan data dukungan secara resmi.

Selain itu, lanjut Syarifudin, pihaknya juga menemukan masalah data ganda sebagai syarat bagi Pasbalon independen.‎ **Baca juga: Partai Demokrat Optimis WH-Andika Unggul di Pilgub Banten.

Ia menyontohkan, di Kelurahan Pondok Cabe Udik data dukungan untuk Pasbalon Yayan dan Ratu Enong jumlah dukungan ganda sebanyak 274 orang. Terdiri dari lak-laki 127 orang serta perempuan 147 orang. **Baca juga: Dua Pasbalon Independen di Pilgub Banten Terancam “Gagal”.

‎”Kalau Dimyati di Pamulang nol. Dan info yang saya dapat di kecamatan lain ada juga dukungan ganda,” terangnya. **Baca juga: Kantongi Sabu, Janda Muda Ditangkap Polresta Tangerang.

Perlu diketahui, sesuai agenda tahapan rapat pleno hasil verifikasi faktual syarat dukungan pasangan bakal calon (Pasbalon) perseorangan (independen) akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten 6 hingga 9 September 2016.(yud)




Partai Demokrat Optimis WH-Andika Unggul di Pilgub Banten

Pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy.(bbs)

Kabar6-Partai Demokrat (PD) mulai bergerak mempersiapkan mesin partai guna memenangkan pasangan Wahidin Halim (WH)-Andika Hazrumy di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 nanti.

Mengusung kadernya sendiri yakni WH, Partai Demokrat diprediksi bakal “ngotot” untuk bisa memenangkan Pilgub. Apalagi, PD bakal didukung sederet partai dalam koalisi besar mendukung WH-Andika.

Plt Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PD Provinsi Banten, Aeng Haerudin mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan konsolidasi dengan pengurus di tingkat bawah, Dewan Pengurus Cabang (DPC) hingga ke tingkat Ranting.

“Semua kader telah kita tatar, karena sebagai partai pengusung kita haruslah lebih sigap dibandingkan dengan partai pengusung lain yang mendukung pencalonan WH-Andika. Kami sadar, tahapan Pilkada sudah di depan mata, dan kami tidak ingin malu karena kalah di Pilgub nanti,” ujarnya, Senin (5/9/2016).

Ia mengklaim, bila PD kini sangat siap menghadapi kerasnya pertarungan Pilgub Banten 2017 yang akan datang. Bahkan, Aeng optimis bila pasangan WH-Andika bisa mengalahkan pasangan lainnya, meski sejumlah hasil survei masih memprediksi sosok petahana Rano Karno masih lebih unggul dibandingkan WH-Andika. **Baca juga: Dua Pasbalon Independen di Pilgub Banten Terancam “Gagal”.

“Kita optimis Pak WH-Andika bisa memenangi Pilgub Banten 2017 nanti, kami sudah sangat siap, pengurus juga,” tambahnya.(zis)




Dua Pasbalon Independen di Pilgub Banten Terancam “Gagal”

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Rapat pleno hasil verifikasi faktual syarat dukungan pasangan bakal calon (Pasbalon) perseorangan (independen) akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten 6 hingga 9 September 2016.

Namun, kesimpulan atas hasil akhir dari nasib kedua bakal calon pasangan dari jalur independen yang lolos tahapan verifikasi administrasi, speertinya sudahbisa dipastikan.

Sedianya, dua pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari jalur independen, yakni pasangan Dimyati Natakusumah-Yemelia dan pasangan Yayan-Ratu Enong, terancam gagal maju ke ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 mendatang.

Itu lantaran, dalam tahapan verifikasi faktual terhadap berkas persyaratan dukungan pencalonan pasangan balon perseorangan itu, ditemukan banyak identitas pendukung yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

“Dari laporan petugas verifikator di seluruh daerah, berkas dukungan balon independen banyak yang dinyatakan tidak sah. Saat kami datangi satu-satu ke rumahnya masing-masing, warga yang tercatat mendukung salah satu pasangan balon, banyak yang tidak merasa memberikan identitasnya, apalagi mendukung,” ungkap Komisioner KPU Banten Syaiful Bahri kepada wartawan, Senin (5/9/2016).

Bahkan, kata Syaiful, setelah diakumulasikan, data yang sementara yang tercatat di KPU Banten menyebutkan bahwa lebih dari 90 persen dukungan yang diserahkan dua bakal pasangan calon tersebut telah dinyatakan tidak memenuhi syarat.

“Data sementara yang diterima sama kami segitu. Bahkan di salah satu daerah, hampir mencapai 99 persen dukungan dinyatakan TMS,” ujar Syaiful.

Kendati demikian, Syaiful tidak ingin berspekulasi terlebih dahulu soal pencalonan dua pasangan bakal calon perseorangan ini. **Baca juga: KAMMI Gelar Aksi Solidaritas Jilbab Internasional.

Menurutnya, masih ada satu proses lagi yang harus diikuti kedua pasangan tersebut dalam tahapan Pilkada nanti. **Baca juga: PPS Purwakarta Temukan Data Dukungan Ganda Calon Independen.

“Iya enggak bisa sekarang juga diputuskan mereka gagal atau tidak. Nanti kan setelah ini, mereka masih bisa mendaftar sebagai calon. Baru setelah mendaftar, kekurangan dukungan itu harus diganti jumlahnya jadi dua kali lipat,” ucap Syaiful.(zis)




PPS Purwakarta Temukan Data Dukungan Ganda Calon Independen

Ilustrasi (bbs)

Kabar6- Petugas Panitia Pemilihan Suara (PPS) di Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, menemukan adanya sejumlah data fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dukungan ganda.

Hal ini terjadi pada proses verifikasi faktual berkas dukungan dua pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten dari jalur independen.

Sedianya, dukungan ganda dimaksud adalah, bahwa ditemukan satu KTP dukungan, baik pada pasangan Dimyati Natakusumah-Yemelia dan pasangan Yayan-Ratu Enong.

Hal itu disampaikan Ketua PPS Purwakarta, Subhan, Senin (5/9/2016). “Kami temukan sejumlah dukungan ganda, karena ada pada dua pasangan calon,” ujar Subhan.

Namun demikian, Subhan juga mengakui bila persoalan itu berhasil diselesaikan pihaknya, dengan mengambil pernyataan langsung dari warga pemilik KTP, terkait pasangan mana yang akan dipilihnya. **Baca juga: Pilgub Banten Dinilai Minim Tokoh.

Kelurahan Purwakarta menurut Subhan merupakan basis pasangan Yayan-Ratu Enong. Dari data dukungan 603 suara, hanya 559 yang memenuhi syarat. Sisanya dinyatakan tidak memenuhi syarat. **Baca juga: Di Kabupaten Tangerang, Lahan Tidur Ditanami Kedelai.

“Untuk pasangan Dimyati-Yemelia dari data dukungan sebanyak 49 hanya sebanyak 35 yang memenuhi persyaratan sementara 14 lainnya tidak memenuhi persyaratan,” tandasnya.(sus)




Johan Budi Disebut Bakal Dampingi Rano Karno, Ini Kata PPP

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Nama Johan Budi disebut-sebut bakal menjadi pendamping Rano Karno di Pemilihan Gubernutlr (Pilgub) Banten 2017 mendatang.

Mantan pimpinan komisi antirasuah tersebut, dinilai bisa menjadi sosok yang mampu membersihkan Banten dari praktek korupsi sekaligus memiliki dukungan kuat dari masyarakat maupun pegiat anti korupsi di Banten.

“PPP harus menetapkan wakil yang bisa memberikan daya dukung terhadap Rano Karno,” kata Mardiono, Ketua Bappilu DPP PPP, Sabtu (3/9/2016).

Nama Johan Budi disebut tengah dimatangkan oleh tim yang dibentuk oleh koalisi PDI Perjuangan dengan PPP.

“Kita belum mendeklarasikan pencalonan cagub-cawagub, karena kita masih menghitung segala sesuatu. Tapi kita membutuhkan wakil dengan dukungan politik kuat,” kata Mardiono. **Baca juga: Koalisi Mega-Bintang di Pilgub Banten Belum Tentukan Paslon.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning saat ditemui di Kota Serang, hari ini, juga tak menampik isu tersebut. **Baca juga: Pendamping Rano Bakal Segera Diputuskan.

“Boleh saja, selama rekomendasi belum keluar, siapa saja bisa mendukung,” ujarnya.(tmn)