1

Garuda Laksanakan Pembelian Perdana Sertifikat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Kabar6-Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca. Komitmen tersebut yang salah satunya dilakukan melalui pembelian Sertifikat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) di Bursa Karbon di IDX (Bursa Efek Indonesia) yang sekaligus menjadi pembelian perdana sertikat pengurangan emisi yang dilaksanakan Garuda Indonesia.

Sertifikat Penurunan Emisi (SPE) merupakan bagian dari mekanisme pengelolaan penurunan emisi yang terdokumentasikan dalam surat bentuk bukti pengurangan emisi oleh usaha dan/atau kegiatan yang telah melalui Pengukuran, Pelaporan, dan Verifikasi, atau Measurement, Reporting, and Verification serta tercatat dalam Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim dalam bentuk nomor dan/atau kode registrasi.

Pembelian sertifikat penurunan emisi tersebut merupakan bagian dari rangkaian program “Carbon Neutral Flight” di Garuda Indonesia yang merupakan wujud komitmen jangka panjang Perusahaan dalam mendukung langkah dekarbonisasi melalui konversi emisi karbon yang ditimbulkan pada operasional penerbangan. Program tersebut yang salah satunya turut dilakukan melalui metode “Carbon Offset” melalui pembelian sertifikasi penurunan emisi milik Pertamina Patra Niaga.

Adapun nantinya pelaksanaan Program Carbon Neutral Flight ini tidak hanya akan dilaksanakan melalui pembelian sertifikat penurunan emisi (SPE) yang tersedia di Bursa Karbon nasional, melainkan juga sertifikat penurunan emisi berskala global sesuai standar ICAO CORSIA (Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation). Tahap awal Program Carbon Neutral Flight tersebut juga telah diimplementasikan pada penerbangan Joy Flight HUT GA ke-75 yang sebelumnya dilaksanakan pada hari Selasa (23/1/2024) yang lalu dan akan dilaksanakan secara berkesinambungan pada berbagai penerbangan lainnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-75 Garuda Indonesia serta menjadi wujud implementasi komitmen Perusahaan untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060 yang telah diterapkan oleh Pemerintah. Komitmen ini yang kedepannya akan terus kami perkuat melalui kebijakan korporasi yang mengedepankan fokus sustainabilibity dalam seluruh aspek operasional perusahaan.

“Pelaksanaan program ini juga sejalan dengan tema HUT Garuda Indonesia yang ke-75 Celebrating Unity for The Greater Future, dimana langkah ini merupakan bentuk aktif partisipasi Garuda Indonesia sebagai national flag carrier untuk berkontribusi menjadi garda terdepan dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon yang salah satunya dilaksanakan melalui penerbangan netral karbon. Melalui program Carbon Neutral Flight tersebut, Garuda Indonesia menerapkan perhitungan offset atas carbon footprint yang dihasilkan oleh penerbangan joy flight,” jelas Irfan, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Selasa (30/01/2024).

Sebelumnya, sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-75 Garuda Indonesia, Garuda Indonesia melaksanakan penerbangan “joy flight” menggunakan armada B737-800 dengan nomor penerbangan GA006 yang terbang melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk melintasi area Pelabuhan Ratu dan kemudian kembali ke Bandara Soekarno Hatta ini merupakan salah satu bentuk apresiasi Garuda Indonesia terhadap karyawan tenaga alih daya dengan kriteria tertentu yang termasuk di dalamnya petugas security, cleaning service, serta office boy yang selama ini telah turut mendukung kegiatan bisnis Perusahaan.

Irfan melanjutkan bahwa sebagai upaya untuk mendukung dekarbonisasi, Garuda Indonesia telah melaksanakan berbagai inisiatif berkelanjutan diantaranya berkolaborasi bersama Pertamina melalui pelaksanaan penerbangan komersial pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar bioavtur.

**Baca Juga: Pj Wali Kota Nurdin Hadiri HUT Ke-24 Pokja WHTR

“Keterlibatan aktif Garuda Indonesia dalam penurunan emisi karbon ini turut menjadi bagian dari road map rencana strategis Garuda Indonesia untuk terus berakselerasi sebagai maskapai yang semakin agile dan adaptif dalam menyongsong era baru Garuda Indonesia yang saat ini terus bertransformasi memaksimalkan kinerja salah satunya melalui kontribusi terhadap misi pelestarian lingkungan hidup dengan energi terbarukan,” jelas Irfan.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengungkapkan suatu kebanggan bagi Pertamina Patra Niaga dapat mendukung terlaksananya “Carbon Neutral Flight” di usia 75 tahun Garuda Indonesia, melalui kerjasama dalam inisiatif perdagangan karbon. Kerjasama ini merupakan upaya kedua belah pihak dalam mendukung terwujudnya cita-cita nasional mencapai Net Zero Emission Indonesia di tahun 2060.

“Pertamina Patra Niaga tidak hanya menjual avtur kepada mitra kami, dalam hal ini konsumen penerbangan, namun juga memiliki konsep B2B Pertamina One Solution, kami menawarkan solusi untuk kebutuhan dekarbonisasi emisi dari bisnis konsumen. Hal ini sejalan dengan tujuan kami yaitu sebagai decarbonization journey partner, sebagai upaya mendukung terwujudnya Net Zero Emission Indonesia di tahun 2060,” ungkap Riva.

“Dalam rangka mendukung capaian target Indonesia menuju Net Zero Emission di tahun 2060 nanti, Garuda Indonesia secara berkesinambungan akan terus menghadirkan rangkaian inisiatif yang tidak hanya berfokus pada penggunaan energi baru terbarukan namun juga pada upaya-upaya efisiensi energi, di antaranya melalui pemanfaatan teknologi digital dan pemutakhiran proses perawatan pesawat yang tentunya tetap memastikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan seluruh pengguna jasa Garuda Indonesia,” tutup Irfan.(Red)




Ketentuan Bawa Smart Luggage, Garuda Ikuti Standar Keselamatan Penerbangan

Kabar6-Sehubungan dengan adanya pemberitaan yang berkembang terkait ketentuan bagasi dalam hal ini penggunaan smart luggage atau jenis koper bertenaga baterai di dalam penerbangan, pihak Garuda Indonesia menjelaskan bahwa ketentuan barang penumpang yang dapat dibawa sebagai bagasi kabin mengacu pada aturan keselamatan penerbangan yang ditentukan berdasarkan ukuran, berat maksimal dan kapasitas baterai lithium serta spesifikasi lainnya dari cabin baggage yang tertuang pada kebijakan The International Air Transport Association (IATA) maupun regulasi terkait di dalam negeri.

Sesuai dengan kebijakan tersebut maka standar bagasi yang diperbolehkan untuk naik ke dalam kabin (cabin baggage) termasuk smart luggage adalah bagasi dengan berat maksimal 7 (tujuh) kilogram, dimensi paling besar yaitu 56 x 36 x 23 cm (linear 115 cm), serta kapasitas baterai yang tidak lebih dari 100 Wh. Lebih lanjut, kondisi baterai pada smart luggage yang diperbolehkan dibawa ke pesawat adalah yang memiliki spesifikasi removable battery.

“Apabila smart luggage memiliki berat dan atau dimensi dan atau kapasitas baterai melebihi standar tersebut maka bagasi tidak diperkenankan untuk naik ke dalam kabin. Sedangkan untuk smart luggage yang memiliki kapasitas baterai melebihi 100 Wh namun kurang dari 160 Wh maka dapat diangkut sebagai bagasi tercatat (checked baggage) dengan persyaratan mendapatkan persetujuan dari pihak maskapai. Adapun untuk smart luggage yang mempunyai kapasitas lithium baterai melebihi 160 Wh tidak diperkenankan diangkut baik sebagai bagasi kabin maupun bagasi tercatat,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Jakarta, Kamis (18/01/2023).

**Baca Juga: Para Dermawan Mushola Bekas Kandang Babi ini Perlu Donasi

Lanjut Irfan, Garuda Indonesia akan terus mengkaji langkah prosedural yang dapat dimaksimalkan guna memastikan tatalaksana safety dalam kaitan penggunaan smart luggage penumpang sejalan dengan ketentuan keselamatan penerbangan yang berlaku, termasuk proses screening dalam proses pre-flight.

Upaya edukasi terhadap penumpang juga terus dioptimalkan, termasuk memastikan aspek pengawasan bagi penumpang dapat berjalan optimal yang didukung oleh para stakeholders layanan kebandarudaraan. Ketentuan ini dilakukan sebagai langkah berkesinambungan dalam menjaga core value layanan Garuda Indonesia yaitu prioritas keamanan, keselamatan, dan kenyamanan penerbangan baik untuk penumpang maupun awak pesawat.

“Kami mengimbau penumpang untuk melaporkan penggunaan smart luggage ketika melakukan prosedur pre flight guna memastikan ketentuan terhadap aturan keselamatan penerbangan dapat terjaga sejalan dengan komitmen kami mengedepankan kepentingan keselamatan dan kenyamanan penumpang selama penerbangan,” tutup Irfan.(Red)




TPST Regional Banten Dibangun di Lebak, Sampah Bakal Diolah Jadi Listrik hingga Pengganti Batu Bara

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Rencananya TPST itu akan berdekatan dengan TPSA Dengung di Kecamatan Maja.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Lebak Yosep Mohamad Holis mengatakan, rencana TPST di lokasi tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh tim Pemprov Banten.

“Disurvei dari tim provinsi dan yang juga paling tepat karena di sana sudah ada di RTRW (rencana tata ruang wilayah). Jadi setelah survei ke berbagai lokasi ditunjuklah TPST regional oleh provinsi di Dengung,” kata Yosep, Kamis (7/12/2023).

Rencana itu kemudian dilanjutkan dengan melakukan feasibility study (FS) atau studi kelayakan. Yosep menyebut, lahan yang akan dibebaskan untuk kebutuhan TPST regional itu sekitar 20 hektare.

“Karena ini regional maka pengolahannya oleh provinsi, tapi tentu ada beberapa hal yang harus clear. Amdalnya (Analisis dampak lingkungan) dan FS harus clear, kemudian juga soal KDN (Kompensasi dampak negatif), kepentingan masyarakat harus didahulukan,” terang Yosep.

Dia menjelaskan, bahwa TPST tentu sangat berbeda dengan tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah yang masuk setiap hari ke TPST regional akan diolah, salah satunya menjadi pengganti batu bara.

“Memang tidak sampai ke zero waste (bebas sampah) tetapi nanti akan diolah, ada 5 konversi. Kita ingin diolah jadi listrik, jadi maggot, lalu RDF (Refuse Derived Fuel) pengganti batu bara,” tutur Yosep.

**Baca Juga: Lalu Lintas Macet Parah, Kabel Menjuntai di Jalan Ir H Djuanda Ciputat

Lebih lanjut kata Yosep, ada beberapa hal yang didapatkan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak dari TPST regional. Selain bertambahnya armada yang berdampak positif terhadap pelayanan penanganan sampah menjadi lebih maksimal, juga ada tipping fee yang bisa menambah pendapatan daerah.

“Tetapi kita harus make sure dulu KDN nya, dihitung juga kalau misalnya sampah Tangsel masuk 500 ton per hari. Dihitung juga dampak di jalan karena sehari bisa sampai 85 rit, karena kita ingin pengiriman malam hari dan tidak sekaligus agar lalu lintas tetap bisa lancar digunakan masyarakat,” katanya.

Selain dekat dengan TPSA Dengung, TPST juga akan dibangun di wilayah Margatirta Kecamatan Cimarga. TPST Margatirta akan dikelola oleh pihak swasta dengan lahan yang sudah siap sekitar 50 hektare.(Nda)




Siswa Pontren As Saadah Puri Serpong Belajar Bikin Alat Pengarang Sampah 

Kabar6-Dosen dan mahasiswa Prodi Teknik Mesin Universitas Pamulang mengadakan pelatihan pembuatan alat pengarang sampah sederhana di Pondok Pesantren Assa’adah berada di Komplek Perumahan Puri Serpong 1 Kelurahan Setu Kec. Setu Kota Tangerang Selatan, Minggu (19/11/2023).

Siswa Pondok Pesantren As Saadah Puri Satu Serpong antusias saat mengikuti kegitan PKM dosen dan mahasiswa Prodi Teknik Mesin Universitas Pamulang.

PKM yang diadakan di Pondok Pesantren As Saadah Puri Serpong, Setu, Tangerang Selatan diikuti puluhan santri dan mahasiswa Unpam dengan dosen pembimbing ketua Ir. Ahsonul Anam, MT. dan anggota Dr. Eng. Gadang Priyotomo, ST., Msi. dari Prodi Teknik Mesin.

“Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan peserta, prioritas masalah yang dihadapi oleh mitra PKM yaitu sampah yang belum dimanfaatkan, teronggok di pekarangan atau bahkan memenuhi selokan” kata Dosen Pembimbing PKM Ir. Ahsonul Anam, MT.

Pondok Pesantren As Saadah menempati lahan seluas sekitar 2.800 m2, yang terdiri atas bangunan dan ruang terbuka hijau (RTH). Daun yang berguguran di RTH sering dibersihkan, namun sampah dedaunan dibuang/dikembalikan ke lahan tanaman.

Hal ini mengakibatkan limbah dedaunan berserakan, teronggok atau bahkan jatuh ke saluran pembuangan air (drainase). Limbah dedaunan yang dikembalikan ke lahan memang bagus untuk tanaman bila sudah terurai menjadi pupuk organik/alami. Namun secara alami hal ini membutuhkan waktu yang lama. Hal yang sering kita amati, limbah dedaunan yang berserakan di lahan ataupun yang teronggok, di musim hujan menyebabkan bau busuk yang mengganggu kenyamanan. Bahkan bila terjatuh ke saluran pembuangan air (drainase) bisa menyebabkan terhambatnya aliran air pembuangan, yang menjadikan sarang penyakit dan bau busuk yang menyengat serta berpotensi sebagai tempat sarang penyakit.

Limbah dedaunan bila dibakar langsung di sekitar lahan RTH juga akan sangat mengganggu kenyamanan, di samping itu tanah bekas tapak pembakaran akan menjadi keramik sehingga menjadikannya tidak subur.

Onggokan sampah dedaunan yang dibiarkan akan meninmbulkan masalah estetis, sosial buadaya, ekonomi dan penyakit. Pemanfaatan sampah dedaunan yang kurang tepat juga terkadang menimbulkan masalah lingkungan. Sampah dedaunan, bila dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, misalnya briket, di samping bisa mengatasi masalah-masalah tersebut, juga bisa meningkatkan nilai ekonomi tanpa menimbulkan masalah lainnya. Abu sisa pembakaran bibriket bisa dikembalikan ke lahan sebagai pupuk organik

Hal ini perlu segera diatasi dengan diadakannya kegiatan edukasi kepada para siswa dan guru untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pembuatan alat pengarang sampah secara sederhana, menggunakan peratan sederhana dan murah, melalui demo alat yang sudah jadi. Setelah diadakannya kegiatan PKM ini, diharapkan peserta kegiatan PKM dapat membuatnya secara mandiri.

Selanjutnya Dr. Eng. Gadang Priyotomo, ST., Msi. Menjelaskan, PKM ini sebagai solusi program pengembangan desa binaan, dilakukan secara berkesinambungan selama tiga tahun.

Pada tahun pertama, mitra pkm diberikan pelatihan pembuatan alat pengarangan sampah dedaunan secara sederhana, murah, praktis dan aplikatif, sehingga setelah selesai dilakukan pelatihan, mitra bisa membuat sendiri dan bisa mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan

Pada tahun ke dua, mitra pkm diberikan pelatihan pembuatan alat pencetak biobriket dari arang sampah dedaunan tipe silinder secara sederhana, murah, praktis dan aplikatif, sehingga setelah selesai dilakukan pelatihan, mitra bisa membuat sendiri dan bisa mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan.

Pada tahun ke tiga, mitra pkm diberikan pelatihan pembuatan alat memasak menggunakan biobriket dari arang sampah dedaunan secara sederhana, murah, praktis dan aplikatif, sehingga setelah selesai dilakukan pelatihan, mitra bisa membuat sendiri dan bisa mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan

Jadi tujuan dan sasaran PKM adalahTujuan umum dari kegiatan ini adalah membantu para santri Pesantren As Saadah, Perumahan Puri Serpong, Setu, Tangerang Selatan dalam mengusai pembuatan alat pengarangan sampah secara sederhana dan murah, serta mampu mengolah sampah menjadi produk yang berguna dan memiliki nilai jual.(Red)

 




Situs Resmi MUI Tangsel Tampilkan Foto Seronok dan Judi Online

Kabar6-Situs resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendadak diserang hacker. Tampilan layar pada laman resmi muitangsel.or.id menjadi nyeleneh.

Pantauan kabar6.com, narasi berita-berita kegiatan MUI Kota Tangsel berubah menjadi bahasa Rusia, Prancis dan lainnya. Bahkan terposting foto wanita berpakaian seronok dan judi online.

“Betul website MUI Tangsel sedang dihack mungkin ini karena MUI Tangsel sangat tegas mengajak masyarakat muslim untuk memboikot produk Israel,” kata Sekretaris Umum MUI Tangsel, Abdul Rojak, Kamis (16/11/2023).

Ia memastikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan dinas komunikasi dan informatika Kota Tangsel.

Koordinasi, lanjut Rojak, untuk segera dibantu melakukan perbaikan. Pengamanan sistem situs juga bakal dilakukan agar gangguan tangan jahil hacker tidak terulang.

“Kita akan rapat khusus,” terang Rojak yang hari ini diwisuda program doktoral ilmu pendidikan Uninus, Bandung.

**Baca Juga: Ratusan Ojek Online Demo Penerapan e-Parkir Pasar Rangkasbitung, Minta Dibuatkan Kartu Member

Sebelumnya Abdul Rojak mengajak masyarakat untuk mendukung Fatwa MUI Pusat terkait produk yang terafiliasi dengan Israel.

MUI Pusat sendiri telah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina

MUI menilai mendukung agresi Israel terhadap Palestina atau pihak yang mendukung Israel baik langsung maupun tidak langsung hukumnya haram.(yud)




Baru Diterapkan, e-Parkir di Pasar Rangkasbitung Diminta Dievaluasi

Kabar6-Sistem pembayaran parkir elektronik dengan metode non tunai di Pasar Rangkasbitung yang baru diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) diminta dievaluasi.

Tokoh muda Kabupaten Lebak Moch. Nabil Jayabaya mengatakan, evaluasi penting dilakukan karena dalam beberapa hari penerapannya, parkir elektronik tersebut dikeluhkan banyak masyarakat.

“Masa gerobak dan tukang becak yang masuk harus bayar parkir juga. Kan kasihan, harus peka nih pemerintah daerah soal ini,” kata Nabil, Senin (6/11/2023).

“Saya harap bisa bisa dievaluasi, kasihan mereka seperti tukang becak, gerobak, ojek di situ. Kalau bolak-balik harus bayar Rp2 ribu, bisa keberatan mereka, pendapatannya saja juga belum pasti,” tambah pentolan Bil Group ini.

Poin yang tidak kalah penting menurut Nabil adalah bagaimana pemerintah daerah juga harus mampu memperketat pengawasan terhadap pengelolaan parkir di pasar tradisional tersebut. Pemerintah menunjuk PT Securindo Packatama Indonesia (SPI) selaku pihak pengelolanya.

“Kita ambil tiket masuk lalu parkir kan, nah jangan sampai ada oknum yang kembali meminta uang parkir padahal nanti saat keluar kita harus tetap bayar lagi dengan menunjukkan tiket,” ucap Nabil.

**Baca Juga: Kantor Imigrasi Tangerang Raih Penghargaan Unit Kerja Pelayanan Publik Bersasis HAM

Lebih lanjut Nabil berharap, kebijakan pemerintah daerah tidak menambah beban masyarakat menengah ke bawah.

“Kalau dirasa berat untuk persoalan parkir ini, Bil Group siap mensubsidi para tukang becak, gerobak dan ojek. Yang penting masyarakat tidak keberatan apalagi mengeluh seperti ini,” tutur dia.

Sementara itu, Kepala Disperindag Lebak Orok Sukmana mengatakan, evaluasi terus dilakukan oleh pemerintah daerah bersama pihak ketiga dalam penerapan e-Parkir.

“Ini kan upaya untuk mencegah kebocoran PAD, kita terus berupaya, masukkan-masukan yang ada pasti kita terima dan kaji. Termasuk itu soal member juga sedang kita siapkan,” pungkas Orok.(Nda)




Garap Proyek PLTU 9 dan 10 Jawa, Hutama Karya Gandeng Kejati Banten

Kabar6-PT Hutama Karya gandeng Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten dalam pelaksanaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 9 dan 10 Jawa di Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.

Pemilik proyek pembangkit listrik terakhir di Indonesia itu adalah PT Indosurya cucu PLN dengan total proyek sebesar 27 triliun. Hutama Karya sendiri mengelola proyek senilai 4 triliun. PLTU itu sendiri ditargetkan rampung di tahun 2025.

Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi mengatakan, perjanjian kerjasama dengan Kejati Banten di bidang perdata dan tata usaha negara agar pelaksanaan proyek tersebut lebih teratur dan tata kelolanya berjalan dengan baik.

“Dalam proses proses kontraktual dengan pihak-pihak pemberi kerja kemudian juga dengan pihak partner KSO dan juga pihak vendor-vendor untuk dapat dikawal dan prosesnya bisa dipastikan berjalan dengan benar,” kata Gunadi di Kejati Banten, Rabu (1/11/2023).

Gunadi memastikan sejauh ini pelaksanaan proyek yang baru mencapai 70 persen itu berjalan dengan baik dan tidak bermasalah, hanya saja, untuk menghindari persoalan hukum sehingga perlu menggandeng Kejati Banten.

**Baca Juga: 46 Desa Binaan, Bukti Nyata Kepedulian Imigrasi Tangerang Akan Bahaya TPPO

“Sehingga menghindari dari persoalan-persoalan hukum dan bisa meningkatkan proses pelaksanaan bisnisnya,” terangnya.

Sementara Kepala Kejati Banten Didik Farkhan Alisyahdi menyatakan, Kerjasama tersebut dapat memfasilitasi perusahaan dalam penyelesaian setiap permasalahn yang muncul.

Menurutnya, bidang Datun dapat memberikan bantuan hukum (non litigasi dan litigasi) dan tindakan hukum lainnya dalam rangka menyelamatkan dan memulihkan keuangan atau kekayaan negara.

“Memberikan sumbangsih pencerahan, masukan maupun saran melalui tupoksi Datun sehingga PT Hutama Karya dapat melaksanakan kegiatan dengan baik sesuai nilai-nilai good corporate governance,” tandasnya Didik.(Aep)




Penerbangan Garuda Kini Pakai Energi Terbarukan Bioavtur

Kabar6-Bertepatan dengan Hari Penerbangan Nasional, Garuda Indonesia pada Jumat (27/10/2023) ini, meresmikan pengoperasian penerbangan komersial dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF) Bioavtur J2.4 melalui penerbangan khusus bertajuk #FromNatureToFuture dengan rute penerbangan Jakarta – Solo pp.

Penerbangan ini menjadi penerbangan komersial berbahan bakar bioavtur pertama di Indonesia dan sekaligus menjadi penerbangan komersial pertama di dunia yang menggunakan bahan bakar energi terbarukan berbasis palm kernel oil (minyak inti sawit).

Penerbangan yang dioperasikan dengan armada Boeing 737-800NG (PK-GFX) tersebut diberangkatkan dari Jakarta dengan nomor penerbangan GA-1547 pada pukul 15.00 LT dan tiba di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo pada pukul 16.20 LT. Adapun untuk rute sebaliknya, pesawat berangkat dari Solo dengan nomor penerbangan GA-2547 pada pukul 17.50 LT dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta pada pukul 19.05 LT.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, “Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi Garuda Indonesia berkesempatan untuk terus menghadirkan kontribusi terbaik bagi Bangsa melalui berbagai inisiatif berkelanjutan, dan menjadi garda terdepan dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon, salah satunya dengan mengoperasikan penerbangan komersial berbahan bakar bioavtur J2.4 ini.”

“Di sisi lain, penerbangan ini turut menandai keberhasilan Garuda Indonesia bersama para stakeholders lainnya, yakni Pertamina Group, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM RI, Direktorat Kelaiakudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan RI, Tim Peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB), BPDPKS dan APROBI yang secara solid berhasil menciptakan tonggak sejarah baru di industri penerbangan komersial Indonesia, setelah sebelumnya bioavtur ini berhasil melewati serangkaian tahap uji Engine Test dengan hasil respons yang baik dan terkendali pada mesin pesawat komersial,” jelas Irfan.

**Baca Juga: Ricky Tomy Hasiholan Resmi Jadi Kajari Kabupaten Tangerang

Melalui penerbangan perdana ini, Garuda Indonesia selanjutnya akan terus mendukung penuh proses pengembangan dan produksi Sustainable Aviation Fuel yang tentunya sesuai dengan standar kriteria Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dari International Civil Aviation Organization (ICAO), sehingga ke depannya penggunaan bahan bakar terbarukan ini dapat terus kami jajaki secara bertahap selaras dengan kesiapan sektor industri aviasi bersama berbagai sektor energi terbarukan lainnya.

“Dengan sinergi strategis yang terjalin dalam upaya merintis penggunaan energi terbarukan melalui penggunaan bioavtur ini, kami optimistis visi mewujudkan ekosistem aviasi Indonesia yang berbasis green sustainability dapat terealisasi secara berkesinambungan, selaras dengan berbagai langkah lain yang dilaksanakan Pemerintah,” ungkap Irfan

Lebih lanjut, dalam penerbangan bertajuk #FromNatureToFuture ini, Garuda Indonesia juga menghadirkan inisiatif penggunaan sejumlah produk ramah lingkungan, seperti blanket belt, snack paper wrap, dan wooden cutleries, serta pengoperasian baggage towing truck yang merupakan layanan electrical vehicle dari Gapura Angkasa.

“Dalam rangka mendukung capaian target Indonesia menuju Net Zero Emission di tahun 2060 nanti, Garuda Indonesia secara berkesinambungan akan terus menghadirkan rangkaian inisiatif yang tidak hanya berfokus pada penggunaan energi baru terbarukan namun juga pada upaya-upaya efisiensi energi, di antaranya melalui pemanfaatan teknologi digital dan pemutakhiran proses perawatan pesawat yang tentunya tetap memastikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan seluruh pengguna jasa Garuda Indonesia,” tutup Irfan.(Red)




Launching MPP Lebak, Bupati Iti Ungkap Keinginan Pelayanan Secara Mobile

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melakukan soft launching mal pelayanan publik (MPP) di Gedung Plaza Lebak, Mandala, Kamis (26/10/2023).

Didalamnya terdapat 12 gerai dinas dan instansi vertikal yang memberikan berbagai pelayanan mulai dari dokumen kependudukan, perizinan berusaha hingga pembuatan paspor.

“Mal pelayanan publik jadi kewajiban pemerintah daerah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang aman dan nyaman. Pusat layanan terintegrasi baik dengan intansi vertikal dan dinas di Lebak,” kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.

Dengan berbagai pelayanan yang terpusat di MPP, Iti berharap dapat menjadi kemudahan terhadap daya saing usaha dan mengurangi antrean pemohon di masing-masing instansi.

“Alhamdulillah sejak bulan Januari 2024 sampai September, kita mencatat 17.332 pengunjung yang datang ke sini. Artinya antusias masyarakat cukup tinggi, dan semoga ini bisa dimanfaatkan dengan baik,” harapnya.

Iti mengaku, sebelumnya ia berfikir bagaimana pelayanan kepada masyarakat bisa dilakukan secara mobile, salah satunya seperti pelayanan yang sudah dilakukan oleh Dukcapil. Hal tersebut karena kondisi wilayah Kabupaten Lebak.

**Baca Juga: Buat Rekening Prioritas Hingga Bobol Bank Senilai Rp5,1 Miliar, Kejati Banten Tangkap Pasturi

“Lebak ini kan berbeda dengan daerah lain, dulu inisiatif saya adalah pelayanan mobile agar terjun ke masyarakat langsung di kecamatan-kecamatan setiap hari,” ucapnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lebak Yadi Basari Gunawan menuturkan, 12 gerai yang ada di MPP melayani 32 layanan.

“Diluncurkannya MPP diharapkan terbangun sinergitas pelayanan publik dalam satu gedung. Ini tidak lain untuk memberi kemudahan, kecepatan dan kelancaran pelayanan kepada masyarakat dan pelaku usaha,” terang Yadi.(Nda)




Era Digitalisasi, Santri Harus Melek Teknologi 

Kabar6-Santri, kerap dikenal sebagai kaum sarungan dan kurang update dengan dunia luar, apalagi dunia maya dan jejaring internet. Seiring perjalanan waktu dan perkembangan zaman, kaum kobong itu ingin menjadi pengusaha maupun influencer.

Salah satunya diutarakan oleh Yahya, santri salah satu ponpes di Kabupaten Serang, Banten. Dia ingin menjadi santripreneur dan memasarkan produknya secara daring. Yahya juga ingin memanfaatkan platform media sosial (medsos), sebagai sarana dakwah.

“Kalau saya, mau bikin, seperti jualan gitu, konten youtuber yang kreatif,” ujar Yahya, di Ponpes An Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (24/09/2023).

Yahya satu dari puluhan santri di Kota dan Kabupaten Serang yang mendapatkan pelatihan digital marketing dan pembuatan konten positif media sosial (medsos). Dia mewakili pondoknya untuk menerima ilmu pengetahuan di pesantren Wapres, KH. Ma’ruf Amien hari ini, Minggu, 24 September 2023.

Dia bersama puluhan santri dan santriwati mendapatkan pelatihan dari banyak ustad, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), hingga Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparektaf).

“Alhamdulillah dengan adanya pelatihan, program seperti ini, bisa memotivasi, membuat kita-kita sebagai santri, menjadi lebih kreatif dengan membuat konten yang luar biasa kreatif, positif,” terangnya.

Para santri diajarkan memasukkan produknya secara digital, sekaligus membuat konten medsos yang berisikan syiar Islam dan bernuansa kebangsaan. Pelatihan itu sudah digelar di sembilan kota dan kabupaten, terakhir, bakal di gelar di Cirebon, Jawa Barat.

**Baca Juga: 645 Personel Dikerahkan Kawal Pilkades di 4 Desa Kabupaten Tangerang

Di era digitalisasi ini, para santri diharapkan melek teknologi dan dunia maya, agar tidak mudah terpapar dengan konten negatif.

“Memang tujuan kami untuk membuat santri melek teknologi di era digitalisasi dan transformasi digital. Ke depan bisa membuat syi’ar digital untuk mengisi ruang publik di internet, masih banyak ruang kosong yang bisa diisi konten positif,” ujar Iman Santosa, Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf, dilokasi yang sama, Minggu (24/09/2023).

Kemenparekraf ingin santri berdakwa secara santai, singkat, namun mengena dengan memanfaatkan jejaring internet dan platform medsos yang ada saat ini. Sekaligus memasarkan produk pesantren melalui e-comerce yang sudah banyak digunakan.

Pelatihan selama empat hari ke depan di ponpes Wapres RI itu, para santri diharapkan bisa menjadi produsen konten kreatif bernuansa kebangsaan dan religi. Sehingga menjadi benteng terdepan dari gempuran konten negatif, mengandung SARA, adu domba hingga hoax.

“Misalkan mereka punya produk kreatif, sarung, kuliner dan lain-lain, itu bisa dipasarkan jauh ke luar dari pondok pesantren, lebih luas lagi jangkauannya. Kita buatkan dakwah melalui podcast, tidak perlu lama, tapi mengena ke masyarakat. Santri preneur ini agar melek teknologi,” jelasnya.(Dhi)