1

English Festival 2023 Tingkat SMP se-Kota Serang Sukses Digelar

Kabar6- Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris Kota Serang mengadakan kegiatan English Festival 2023 Tingkat SMP se-Kota Serang yang berlangsung di lingkungan SMPN 6 Kota Serang.

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi dan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Tb. M. Suherman dan dihadiri pula oleh Kabid SMP Dindikbud Kota Serang Leni Puspasuri Sesunan dan jajaran Dindikbud Kota Serang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Tb. M. Suherman mengecek langsung satu persatu proses kegiatan English Festival 2023 berlangsung. Mulai dari lomba membawakan berita berbasis bahasa inggris, cerdas cermat berbasis bahasa inggris, dan presentasi sebagai narasumber berbasis bahasa inggris.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan siswa SMP se-Kota Serang yang di kirim mewakili sekolah masing masing. Para peserta terlebih dahulu melakukan pendaftaran sesuai lomba yang di kuasai dan akan diikuti.

“Sebagai cara meningkatkan kompetensi siswa, MGMP atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris Kota Serang mengadakan tiga kategori lomba antara lain, lomba sebagai pembawa berita, cerdas cermat dan terakhir presentasi sebagai narasumber, dan seluruhnya berbasis bahasa inggris,” Ungkap Suherman, Jumat (10/11/2023).

Dalam masing masing kegiatan lomba English Festival 2023, siswa dituntut benar benar mendalami perannya. Misalnya lomba pembawa berita, siswa harus mampu menguasai diri berperan sebagai pembawa berita, mulai dari gaya pembacaan berita, pakaian hingga ekspresi penyampaiannya harus benar benar mendalami.

“Dalam lomba sebagai pembawa berita, para siswa ditekankan mampu menguasai mendalami, gaya penyampain dan kosa kata bahasa inggris yang ucapkan,” katanya.

Untuk cerdas cermat, dilakukan untuk melatih keterampilan listening dan speaking siswa secara interaktif. siswa dihadapkan pada serangkaian pertanyaan seputar kosakata, tata bahasa, dan pemahaman bacaan dalam bahasa Inggris.

Lomba dilakukan dengan melatih kemampuan siswa dalam mengambil keputusan dengan cepat karena di beri waktu terbatas untuk menjawab setiap pertanyaan. Hal ini tidak hanya mengasah pemahaman bahasa Inggris mereka, tetapi juga membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam menghadapi tekanan dan mengoptimalkan kemampuan kerja dalam tim.

Salah satu keuntungan utama dari kegiatan cerdas cermat bahasa Inggris SMP ini adalah, siswa dapat berpartisipasi dalam perlombaan dengan semangat kompetitif, tetapi tetap merasa santai dan nyaman.

**Baca Juga: Sindir Jokowi Bentuk Dinasti, Hasto: Ada Sisi Gelap Kekuasaan

Hal ini memungkinkan mereka untuk berani mengemukakan pendapat, berbicara di depan umum, dan memperoleh umpan balik langsung dari guru atau peserta lainnya. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya membantu siswa meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, tetapi juga mengembangkan kepercayaan diri mereka.

Sementara yang terakhir adalah lomba sebagai Narasumber, siswa diminta untuk mempresentasikan segala bentuk hal berbahasa inggris, mereka dilatih untuk memaksimalkan pemahaman tentang kosakata, tata bahasa, dan struktur kalimat dalam bahasa Inggris.

Kabid SMP Dindikbud Kota Serang Leni Puspasuri Sesunan menambahkan kegiatan ini merupakan salah satu ajang kompetisi untuk menggali kemampuan siswa menggunakan bahasa Inggris secara tepat, akurat dan bermakna. Juga akan menjadi program tahunan bidang pendidikan SMP untuk melihat dan meningkatkan kemampuan siswa SMP dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.

“Kita harap kegiatan ini bisa meningkatkan akademis siswa di bidang mata pelajaran Bahasa Inggris, sehingga memiliki kemampuan dan kualitas untuk bersaing di era globalisasi,” ucap Leni.

Ada banyak hal yang didapat dalam kegiatan lomba English Festival 2023 oleh MGMP ini, semangat kompetitif meningkatkan kompetensi siswa namun dengan cara santai dan nyaman, Cerdas cermat yang dilombakan membuat siswa terampil listening dan speaking secara interaktif begitu juga saat siswa mempresentasikan diri sebagai narasumber.(Aep)




Baznas Kota Tangerang ajak Pelajar se-Kota Tangerang Peduli Palestina

Kabar6-Agresi militer brutal Israel atas wilayah Gaza menelan ribuan nyawa. Bukan hanya menarget kelompok bersenjata seperti Hamas, tapi korban jiwa dari warga sipil pun berjatuhan. Peluru dan rudal Israel tidak pandang bulu, menyerang membabi buta. Ribuan anak-anak balita, orang tua renta, kaum perempuan pun menjadi sasaran empuknya.

Bukan hanya bangunan yang dituduh sebagai instalasi militer Hamas, bahkan rumah sakit dan sekolah pun luluh lantak dibombardir Israel.

Tragedi kemanusiaan tanpa nurani inilah yang mendorong masyarakat dunia, tidak terkecuali Indonesia, terpanggil untuk bahu-membahu mengumpulkan dan mengirim berbagai jenis bantuan untuk masyarakat Palestina, khususnya Gaza.

Di samping berbagai kecaman untuk Israel, pernyataan-pernyataan dukungan dan doa-doa keselamatan untuk warga Palestina tentunya. Tidak terkecuali dari masyarakat Indonesia.

“Kesadaran bahwa kita adalah sama-sama manusia, itu sudah cukup untuk menggerakkan hati dan tangan kita membantu Palestina,” kata Ketua BAZNAS Kota Tangerang, Kiai Aslie Elhusyairy, dalam keterangannya, saat acara penggalangan donasi di SMP – SMK Excellent Kota Tangerang, Kamis (09/11/2023).

Ia mengajak, sekolah sebagai lembaga Pendidikan untuk melakukan penggalangan dana dari Siswa-Siswa dan Guru di Masing-masing sekolah sebagai bentuk kepedulian kepada saudara-saudara di Palestina.

“Alhamdulillah sampai hari ini sudah terkumpul dana kemanusiaan untuk Palestina sejumlah Rp600 juta, dan sebagaian besar bersumber dari Lembaga Pendidikan yang ada di Kota Tangerang, diantaranya. SMP-SMK Excellent, MI Al Madani, Yayasan Al-Muin, Yayasan Asy-Syukriyyah, MI Mazroatul Ulum, SMK An-Nurmaniyah, Yayasan Gunung Jati, Ponpes An-Nuqtah, TK-MI-MTs Al-Husna Rahmat, SMP Gandasari dan banyak lagi lainnya,” katanya.

Sementara, Kepala Sekolah SMP Excellent 1, Darul Arqom, menambakan pengggalangan dana ini dari siswa/I SMP dan SMK Excellent beserta para guru sejak sepekan yang lalu, di samping rasa empati kemanusiaan yang mendorong aksi ini, pendidikan karakter juga merupakan tujuan penggalangan dana seperti ini.

**Baca Juga: Ribuan Pencari Kerja di Lebak Kunjungi Job Fair SMKN 1 Rangkasbitung

“Kami galang dana dari para siswa/i dan juga para guru sejak sepekan yang lalu, alhamdulillah, Rp 15 juta telah kami kumpulkan untuk saudara-saudara kami di Palestina, dan rencananya kami akan melakukan penggalangan dana lagi saat pembukaan peserta didik baru (PPDB) pada tinggal 17 Desember mendatang” tutur Kepala SMP Excellent 1.

Pihaknya mengajarkan apa yang seharusnya mereka perbuat ketika menghadapi fenomena tragedi kemanusiaan seperti ini. Doa dan dukungan untuk Palestina jelas penting. Bantuan ril juga sangat penting.

“Baznas kami yakini dapat mengantarkan bantuan ini, mengingat jaringan Baznas yang terhubung dengan berbagai lembaga kemanusiaan dunia dan kredibilitas baznas yang terjaga karena diaudit secara rutin oleh lembaga audit independen,” kata Darul Arqom menambahkan.

Ketua Baznas Kota Tangerang, Kiai Aslie Elhusyairy, kembali menyampaikan terimakasih atas bantuan yang diberikan untuk rakyat Palestina.

“Kami terima bantuan kalian ini. Kami bangga kepada kalian, sebagai pelajar kalian mampu menunjukkan aksi kemanusiaan kalian untuk saudara-saudara kalian di Palestina,” kata dia.

Bantuan tersebut, akan diserahkan ke Palestina melalui Baznas RI yang akan disalurkan langsung ke Gaza pada pengiriman bantuan tahap kedua “Kami akan sampaikan bantuan ini pada pengiriman bantuan tahap kedua, sebelumnya bantuan telah dikirimkan pada sabtu lalu, Semoga Allah membalas kebaikan kalian dengan ganjaran terbaik-Nya. Kami berharap apa yang kalian lakukan ini menjadi tauladan dan dicontoh oleh kawan-kawan kalian sesama pelajar di seluruh Indonesia,” tandasnya. (Oke)




Ribuan Pencari Kerja di Lebak Kunjungi Job Fair SMKN 1 Rangkasbitung

Kabar6-Ribuan pencari kerja mendatangi Job Fair atau bursa kerja yang diselenggarakan oleh SMKN 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Kamis (9/11/2023).

Kepala SMKN 1 Rangkasbitung, Mukmin mengatakan, ada 15 perusahaan yang berpartisipasi dalam Job Fair tersebut.

“Yang sudah tercatat mendaftar untuk melamar sekitar dua ribuan. Ada 15 perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan dengan jumlah yang diterima 700 orang,” kata Mukmin kepada wartawan.

Belasan perusahaan yang berpatisipasi antara lain perusahaan penyedia layanan internet hingga perusahaan perdagangan ritel.

“Kebanyakan pelamarnya lulusan SMK dan sederajat, iya termasuk fresh fresh graduate juga,” ujarnya.

Mukmin menjelaskan, SMKN 1 Rangkasbitung ingin ikut mengambil bagian dalam upaya mengurangi angka pengangguran yang masih tinggi di Provinsi Banten.

**Baca Juga: DPRD Kota Tangerang Sosialisasikan Perda soal Narkoba Dihadapan Duta Anti Narkoba

“Karena berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh BPS, Provinsi Banten nomor satu angka pengangguran terbesar, utamanya dari SMK,” ungkap Mukmin.

Lebih lanjut dikatakan Mukmin, siswa di sekolah yang dipimpinnya diberikan life skill alias keterampilan hidup agar ketika lulus bisa menjadi wirausaha.

“Jadi bukan cuma mengandalkan lowongan pekerjaan tetapi bisa berwirausaha dengan keterampilan yang sudah dibekali, sekaligus ke depan diharapakan bisa membuka lapangan kerja,” papar Mukmin.

“Termasuk melalui BKK (Bursa kerja khusus) yang terus dioptimalkan perannya, bekerja sama dengan perusahaan agar lulusan kita bisa direkrut,” tambah dia.(Nda)




Gedung SMP 34 Pinang Mulai Dibangun, Ada 21 Ruang Kelas

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan akhirnya mulai melakukan proses pembangunan gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 34 yang berlokasi di Kelurahan Cipete, Pinang, Kota Tangerang.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin mengatakan, gedung baru SMPN 34 Kota Tangerang ini akan dilengkapi 21 ruang kelas ditambah dengan berbagai ruangan penunjang, seperti ruang kepala sekolah, ruang guru, laboratorium komputer, dan sarana-sarana penunjang lainnya.

“Saat ini proses pembangunan gedung baru SMPN 34 di Pinang secara resmi telah dimulai. Mudah-mudahan, proses pembangunan dapat diselesaikan sesuai dengan target yang ditentukan, sehingga tahun ajaran depan sudah bisa dimanfaatkan secara penuh,” ujar Jamaluddin, Jumat (3/11/2023).

**Baca Juga: Laporan Korban Jambret Tidak Diterima Polda Banten

Jamal mengatakan proses pembangunan gedung SMPN 34 Kota Tangerang ini juga menandai kesukseskan Pemkot Tangerang dalam melampaui program pembangunan 1 ribu ruang belajar baru sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang yang telah digulirkan sejak tahun 2014 silam.

“Nantinya, kesuksesan pembangunan gedung SMPN 34 di Pinang ini melampaui kesuksesan program 1 ribu ruang belajar baru di Kota Tangerang. Serta, penambahan ini kian mendukung upaya Pemkot Tangerang dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” katanya.

Selain itu, Disdik Kota Tangerang berharap proses pembangunan gedung SMPN 34 Kota Tangerang ini dapat secepatnya diselesaikan. Sesuai dengan target yang telah ditentukan, Disdik Kota Tangerang berharap pada tahun ajaran baru 2024/2025 nanti, para siswa yang saat ini menumpang di SMPN 16 Kota Tangerang dapat menikmati fasilitas baru yang telah disediakan. (Oke)




Pelajar SMA dan SMK se-Kelurahan Binong Curug Dibekali Pemahaman Pemilu

Kabar6-Pemerintah Kelurahan Binong melakukan acara pengenalan bela negara bagi pelajar SLTP dan SLTA yang ada di lingkunan kelurahan Binong. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Binong Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang, Jumat (27/20/2023).

“Pelajar yang ada di wilayah Kelurahan Binong harus terlibat aktif dalam bela negara. Salah satu caranya yaitu dengan menjadi pelajar yang sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan menghindari tauran antar pelajar,” kata Lurah Binong Juhri Saputra, menyampaikan sambutannya saat pembukaan acara, Jumat (27/20/2023).

Hadir sebagai pemateri kegiatan pengenalan bela negara tersebut Zulpikar yang juga sebagai Koordinator Umum Perhimpunan Pemilih Indonesia Kabupaten Tangerang, dan Afif Pilyanto Kepala Bidang Penyusunan Program Badan Narkotika Kabupaten Tangerang.

Zulpikar dalam pemaparannya menjelaskan kepada para peserta pengenalan bela negara tersebut akan pentingnya bela negara di kalangan pelajar SLTP dan SLTA.

Lebih lanjut Bang Zul, Sapaan akrab beliau mengatakan bahwa, konsep bela negara terdiri dari fisik dan non fisik. Bela negara secara fisik pelaksanaannya dilaksanakan oleh rakyat terlatih, misalnya Resimen Mahasiswa, Mitra Babinsa, Organisasi Kepemudaan dan lain lain.

Sedangkan bela negara non fisik dapat dilakukan dengan cara belajar sungguh-sungguh, mencintai produk dalam negeri, tidak mencemari nama negara, mempelajari dan melestarikan budaya bangsa, dan kegiatan positif lainnya yang lainnya.

**Baca Juga: Kemarau Panjang, Empat Kecamatan di Tangsel Krisis Air Bersih

Mengingat peserta pada acara pengenalan bela negara tersebut adalah para pelajar yang notabene masih berumur rata-rata 17 tahun. Pada kesempatan tersebut Zulpikar sebagai seorang pegiat pemilu tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan mengingatkan dan menghimbau agar mereka yang sudah memiliki hak pilih di  Februari 2024 untuk menggunakan hak pilih mereka di Pemilu 2024 untuk memilih wakil rakyat.

“Adil-adik yang nanti di tanggal 14 Februari 2024 sudah berumur 17 tahun, silahkan gunakan hak pilih adik-adik untuk memilih wakil-wakil kita yang nanti akan duduk di parlemen (DPD, DPR dan DPRD) juga untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, jangan sia-siakan kesempatan ini. Karena ini hanya lima tahun sekali dan menjadi salah satu penentu nasib bangsa kita,” pungkas Zulpikar, penulis buku Pemuda dan Pemilu Perspektif Pengawas Pemilu ini.

Sementara itu Afif Pilyanto dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Salah satu ciri pelajar yang telah berpartisipasi dalam bela negara yaitu dengan tidak mengkonsumsi dan menyalah gunakan pemakaian narkoba.

Turut hadir dalam pembukaan acara tersebut yaitu: Sekretaris Kelurahan. Binong Imam, SE. Kepala Seksi Trantib Linmas Maman Sutiaman, S.IP, M.Si. Bhabinkamtibmas Aipda Agus Gumilar serta beberapa Guru dan Kepala Sekolah SLTP dan SLTA di lingkungan Kelurahan Binong.(Red)




Dua Belas Negara Hadiri Simposium Internasional Leading Change

Kabar6-Perubahan yang luar biasa terjadi di dunia pendidikan, baik di level nasional maupun global. Hal ini menuntut pemimpin yang mampu mengarunginya dengan baik. Dampak pasca pandemi dengan learning loss,perubahan kurikulum pendidikan dan juga kehadiran teknologi yang begitu cepat adalah perubahan yang berdampak luar biasa ke dunia pendidikan.

Sebagai upaya membantu pemimpin sektor pendidikan di Asia Pasifik, Dunamis Organization Servicessebagai mitra eksklusif Franklin Covey internasional menggelar simposium internasional dengan tema Leading Change di Financial Club, Kamis (26/10/2023).

Tak kurang dari delapan puluh peserta dari dua belas negara hadir dalam simposium internasional ini.

Dalam sambutannya, Shirley Wangsanegara, CEO Dunamis berharap simposium ini bisa menjadi platformuntuk berbagi kisah sukses dalam mengarungi perubahan sekaligus memaparkan bahwa perubahan adalah keniscayaan yang harus direspon dan diantisipasi dengan tepat.

Sementara itu, Dr Sugiyanto dari Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud Ristek memaparkan, bahwa Pemerintah Indonesia mendorong berbagai inisiatif sektor pendidikan agar semakin relevan dengan perubahan zaman.

“Profil pelajar Pancasila dengan enam elemennya adalah pondasi bagi terwujudnya manusia seutuhnya, ini adalah kunci pendidikan kita,” tegas Sugiyanto dalam paparannya, Sabtu (28/10/2023).

Sedangkan, William McIntyre, pembicara dari Amerika Serikat sekaligus, wakil presiden FranklinCovey Education. Meyakini bahwa pembelajaran sosial emosional dan guru yang berdaya adalah kunci bagi institusi pendidikan dalam merespon perubahan.

**Baca Juga: Warga Korsel Ancam Petugas Apartemen di Tangerang Pakai Sajam dan Air Panas

William McIntyre dalam sesinya juga mengajak para pemimpin yang hadir untuk berefleksi, menanyakan kembali “why”mereka memilih jalan sunyi di dunia pendidikan. Tanpa kekuatan “why”sulit untuk menjadi pemimpin yang menginspirasi.

Brooke Judd, international director coaching and contentFranklinCovey Education mengajak peserta lebih jauh mendalami ketrampilan kepemimpinan perubahan melalui mini workshop “6 Critical Practices”. Meskipun sesi dilakukan siang hari, peserta masih sangat aktif dan antusias karena sesi dipenuhi dengan contoh dan praktik-praktik.

Simposium ditutup dengan sesi dari Prof Arif Satria Rektor IPB, yang berbagi perjalanan IPB dalam mendorong perubahan dan menghadapi tiap tantangan. Dalam mengantisipasi perubahan, sejak tahun 2018 menyiapkan kurikula 2020 yang mengintegrasikan pembelajaran dan aktifitas mahasiswa, dimana pembelajaran tidak hanya dikelas tetapi juga melalui aktifitas seperti kewirausahaan, magang, kampus mengajar, proyek one village one CEO dan lainnya. (Oke)




Mahasiswa Diajak Kejari Kabupaten Tangerang Tumbuhkan Jiwa Antikorupsi

Kabar6-Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang mengajak mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Banten tumbuhkan jiwa anti korupsi sejak dini.

Hal itu diungkapkan Kejari Kabupaten Tangerang melalui Kasi Intelijen Doni Saputra, saat menjadi narasumber Kegiatan Kuliah Pakar Mata Kuliah Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi, dengan tema “Membangun Jiwa Anti Korupsi Guna Menciptakan Mahasiswa Yang Berintegritas” di Aula Graha Bina Husada Poltekkes Kemenkes Banten, Jumat (27/10/2023).

“Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa anti korupsi sejak dini. Ada 9 nilai-nilai integritas yang perlu ditanamkan dalam diri yakni jujur, adil, peduli, berani, mandiri, sederhana, disiplin, kerja keras, tanggung jawab. Maka mahasiswa juga harus mengetahui apa itu korupsi,” ujar Doni.

Doni mengungkapkan ada beberapa hal penyebab korupsi. Seperti dari aspek organisasi yaitu akibat kurangnya sikap keteladanan pimpinan, tidak ada kultur organisasi yang benar, kurangnya sistem akuntabilitas yang benar, kelemahan sistem pengendalian manajemen, dan manajemen cenderung menutupi korupsi dalam organisasi.

“Dari aspek tempat juga dapat jadi penyebab korupsi yaitu akibat dari nilai di masyarakat yang memungkinkan korupsi, masyarakat kurang sadar dirinya korban korupsi, masyarakat kurang sadar dirinya korban korupsi, masyarakat kurang sadar dirinya terlibat korupsi, masyarakat kurang sadar korupsi bisa dicegah dan diberantas, serta aspek peraturan perundang-undangan,” jelas Doni.

**Baca Juga: Semarak Festival Hari Santri di Lebak; Murak Liweut, Karnaval Santri hingga Pameran UKM

Doni juga mengungkapkan bahwa korupsi masuk dalam kategori extraordinary crime. “Karena sifatnya yang sangat merusak, sehingga dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa oleh berbagai negara, termasuk Indonesia, dan Indonesia sangat serius dalam menangani korupsi, karena memiliki sifat yang meluas yang akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat, kemiskinan dan kelangsungan hidup bangsa,” jelasnya.

Terkait korupsi lanjut Doni, juga dijabarkan dalam Undang-undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

“Korupsi (Pasal 1 angka 3) adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yaitu Merugikan Keuangan Negara (Pasal 2 ayat (1), Pasal 3), suap menyuap, penggelapan dalam jabatan, perbuatan pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, serta gratifikasi,” pungkasnya. (Red)




Saat Kecil Sering Tidur di Kolong,  Menkumham Yasonna Ungkap Pengalamannya

Kabar6-Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly ternyata memiliki pengalaman hidup yang  unik saat masih kecil. Pria kelahiran, 23 Mei 1953 ini merupakan anak kolong yang sudah terbiasa menjalani hidup sederhana. Dia adalah putra seorang polisi yang sederhana.

“Kehadiran saya di sini, sebenarnya untuk berjumpa dengan Anda semua serta membagikan pengalaman hidup saya yang tertuang dalam buku Biografi yang berjudul: “Anak Kolong Menjemput Mimpi,” ungkap Yasonna pada kegiatan bertajuk  “Satu Jam Bersama Menteri Hukum dan HAM : Anak Kolong Menjemput Mimpi” di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Banten, Kamis (26/10/2023).

Dia mengungkapkan, acara bedah buku biografinya tersebut sekaligus menandai usianya yang  ke-70 pada 23 Mei lalu. Usia yang cukup untuk mengambil banyak hikmah dari perjalanan kehidupan.

“Dari judul tadi, Anda sekalian pasti sudah mengira bahwa saya anak polisi yang lazim dijuluki anak kolong. Tidak salah anggapan itu, memang saya anak seorang polisi, tapi soal anak kolong, saya memang lebih sering tidur di kolong.  Entah itu kolong meja, kolong bangku dan paling sering kolong tempat tidur,” tuturnya.

Dia mengatakan, kebiasaannya tidur di kolong tersebut bukan disengaja, tetapi karena kondisi  rumah orang tuanya yang sangat kecil.

“Ini bukan disengaja, karena memang banyak tamu, banyak saudara dan siapa pun datang ke rumah kami. Padahal rumah kami kecil, maklum rumah dinas asrama polisi di Sibolga. Saya menghabiskan masa kecil saya di Sibolga tapi saya lahir di Sorkam, sebuah dusun yang letaknya dekat dengan Sibolga,” ujarnya.

Yasonna mengungkapkan, kendati dirinya anak kampung, namun dia memiliki cita-cita yang sangat tinggi.

“Jadi, saya ini anak kampung, tapi saya bercita-cita tinggi, seperti Bung Karno pernah mengatakan: “Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kalau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang bintang,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, Desa Sorkam tempat kelahirannya merupakan desa terindah baginya.  “Berdasarkan literatur yang saya baca, sejak abad ke-16, Sorkam sudah berjaya sebagai penghasil kemenyan. Nah, itulah desa kelahiran saya, Sorkam,” ucapnya.

“Kembali ke soal anak kolong,  ayah saya berasal dari Nias bernama Faoga’aro Laoly, pangkat terakhirnya Mayor. Ibu saya Resiana Sihite berasal dari suku Batak,” tambahnya.

Dia mengisahkan, sebelumnya, orang tuanya  mengontrak rumah, sampai akhirnya diberi izin tinggal di rumah dinas.

“Jangan berpikir rumah dinasnya besar, sama sekali tidak, rumah dinas Bapak kami memiliki dua kamar, satu dipakai bapak dan mamak, satu kamar lagi untuk kami, saya punya enam adik. Bayangkanlah itu betapa sesaknya tidur saling menempelkan kepala macam itu,” kenangnya.

“Kalau ada tamu, kami dievakuasi ke ruang tamu, dan saya kebagian tidur di kolong. Jadi benarlah, kalau saya ini anak kolong,” katanya.

Lebih jauh Yasonna menceritakan, saat bapaknya bisa membeli rumah, hatinya sangat senang.  Meski rumahnya  kecil tapi setidaknya dibuatkan kamar baru.

“Pikir saya berarti berakhir pula nasib tidur di kolong. Ternyata Tuhan berkehendak lain, saya tetap tidur di kolong, karena lebih banyak lagi tamu datang dan menginap di rumah,” imbuhnya.

“Begini ceritanya, Bapak saya, dianggap tokoh Nias di Sibolga dan Tapanuli Tengah, dengan begitu banyak orang Nias datang ke rumah kami, menceritakan masalahnya lalu juga menginap, karena banyak hal. Misal saja, kapal rute Nias-Sibolga tak berlayar karena badai dan memang saat itu, tidak setiap hari ada kapal yang menyeberang ke Nias. Jadi mau tidak mau, mereka menginap di tempat kami, bisa satu, dua orang bahkan lebih,” lanjutnya.

“Kalau sudah begini, lagi-lagi, saya kembali jadi anak kolong, karena tidak kebagian tempat tidur. Apalagi jika yang datang pendeta, bapak pasti minta mamaku untuk menyembelih ayam, lalu kami makan bersama duduk di tikar. Tinggal mamakku yang bingung, gaji bapak tidak seberapa tapi tamu tak pernah berhenti datang,” ujarnya.

“Apalagi jika ada tamu pendeta, maka harus ada uang untuk beli ayam dan bumbu-bumbu. Bayangkan itu, betapa pusingnya mamakku. Bapak memang sangat menghormat tamu juga pendeta, yang harus dilayani dengan baik, tidak boleh tidak, tidak ada tawar menawar. Saya ini sudah terbiasa dengan tantangan, juga hidup susah dan sederhana sejak kecil. Maka dari itu saat diminta Bapak Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Hukum dan HAM, saya dengan rendah hati menerimanya, ini tantangan dan saya harus berbuat untuk negeri ini,” katanya.

Dia mengatakan,  kenangan sebagai anak kolong, membuatnya  tertempa untuk menjadi pribadi yang mandiri, berempati tapi juga tegas dan profesional.

“Satu lagi, nilai yang sangat saya junjung tinggi, yaitu integritas. Nilai ini selain memperoleh contoh dari orang tua, lebih tajam lagi tertempa pada diri saya sejak di bangku kuliah,” tandasnya.

“Maka saya kira, kampus memang sudah seharusnya memiliki aksentuari pada nilai-nilai integritas dan etika dalam proses Pendidikannya. Karena profesi apa pun yang akan dihasilkan oleh universitas, dia harus menjadi manusia yang berintegritas dan beretika dalam bidangnya. Sumber daya manusia seperti itulah yang dibutuhkan Indonesia untuk menyongsong “Visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Yasonna mengatakan, dirinya diizinkan Tuhan untuk mendapat pengalaman menjadi anak sederhana, yang menempuh Pendidikan tinggi hingga strata tiga (S3), menjadi aktivis mahasiswa di bangku kuliah, kemudian ditugaskan menjadi dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Nommensen, menjadi politisi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), dan terakhir menjadi birokrat sebagai menteri.

Semua pengalaman yang sangat berwarna ini, dijalaninya  dengan rasa syukur sebagai perintah Tuhan yang suci, agar terus berusaha memanfaatkan potensi diri yang diberikan Tuhan untuk kebaikan, memberi manfaat pada masyarakat.

**Baca Juga: TPA Rawa Kucing Kebakaran Sudah Sepekan

“Jika kita bawa nama Tuhan dalam setiap langkah dan pekerjaan kita, maka kita akan selalu berpikir tentang kebaikan, menghindari keburukan, dan yang terpenting kita akan merasa selalu dilindungi dan ditolong Tuhan,” tuturnya.

“Atas dasar pemikiran itu pula, kepada pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang saya pimpin sejak tahun 2014, saya tanamkan motivasi agar dalam menjalankan pekerjaannya, selalu berorientasi pada 4 (empat) L yaitu: to Live, to Love, to Learn, to Leave Legacy. Dari situlah kemudian kami mencanangkan nilai PASTI yang merupakan akronim dari Profesional, Akuntabel, Sinergitas, Transparan, dan Inovatif, untuk mengubah budaya kerja pegawai menjadi lebih positif di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Penanaman sikap, mental dan budaya kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM telah berbuah hasil, apa saja? Silakan dibaca bukunya,” ucapnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Fatah Sulaiman mengatakan pihaknya mengapresiasi atas kolaborasi yang sinergis  antara Kanwil Kemenkumham Banten dengan Kampus Untirta  yang telah memberikan inspirasi  bedah buku biografi Menkumham Yasonna H Laoly.

“Saya kira  mengatakan, banyak substansi yang sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi anak-anak generasi emas kita. Dan dalam bukunya Menkumham tadi sudah ditawarkan solusi-solusinya. Menurut saya buku biografi Pak Menkumham sangat luar biasa,” tutupnya.

Kegiatan bedah buku biografi berjudul:  “Anak Kolong Menjemput Mimpi,” tersebut dihadiri narasumber yaitu  Dhahana Putra (Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia); Airin Rachmi Diany (mantan Wali Kota Tangerang Selatan selaku kolega Menkumham); Lestantya R Baskoro (Tim Penulis) dan Agus Prihantono ( Dekan Fakultas Hukum Untirta).

Selain itu dihadiri sejumlah pejabat terkait yakni  Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar; para Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM;  Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Marinus Gea; Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten; Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Banten; Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fatah Sulaiman; Wakil Rektor IV, Universitas Pamulang; dan  Dekan Fisip dan Hukum, Universitas Serang Raya.(Red)




Buntut Sengketa Lahan SDN 4 Anyer, Bupati Serang Dilaporkan Ahli Waris ke Polda Banten

Kabar6-Sengketa lahan SDN 4 Anyer, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang berbuntut panjang setelah dilakukan pengurukan pagar dengan bebatuan. Pihak yang mengklaim ahli waris bernama Ati Karmila melaporkan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.

Laporan yang dilayangkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Banten, terkait dugaan penyerobotan lahan SDN 4 Anyer, Kecamatan Anyer seluas 2970 meter.

“Hari ini kami melaporkan Kepala Sekolah (SDN 4), Kepala Dinas Pendidikan, Bupati Serang, Pemkab Serang lah. Karena enggan bertanggung jawab,” kata Kuasa Hukum ahli waris, Ade Sugiri kepada wartawan di Polda Banten.

Ade menceritakan, pada tahun 1970 pemilik lahan atas nama almarhum Marsijah meminjamkan lahan tersebut ke Pemkab Serang untuk dibangun sekolah. Kemudian 3 tahun setelah lahan tersebut diserahkan, lanjut Ade, Pemkab Serang membangun lahan tersebut.

Alasan pemilik lahan kata Ade, meminjamkan lahan tersebut karena memang pada saat itu ada Instruki Presiden (Inpres) terkait rencana pembangunan sekolah.

“Nah di sini bunyinya pinjam, dan kami punya surat pernyataan pinjamnya juga yang ditandatangani oleh pejabat dinas pendidikan,” katanya.

Ade menjelaskan, sebelum melaporkan Pemkab Serang, ahli waris juga pernah melayangkan somasi ke satu dan dua ke Pemkab Serang pada tahun 2016. Kala itu kata dia, ada mediasi di Kecamatan Anyer. Namun tidak menemui titik terang. Sehingga pada Maret 2023 ahli waris melakukan penyegelan pada SDN tersebut.

“Nah kemarin kita urug pakai batu, tapi Pemkab Serang tidak ada itikad baik juga. Sehingga kami putuskan untuk melaporkan ke Polda Banten,” ungkapnya.

Sementara ahli waris, Ati Karmila mengklaim memiliki bukti kepemilikan terkait lahan tersebut berupa surat leter C atau kikitir.

“Saya ingin mendapatkan keadilan, saya memperjuangkan hak saya,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Video memperlihatkan pagar SDN Anyer 4, Desa Mekarsari, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang ditutup material bebatun viral media sosial.

**Baca Juga: Tutup SDN 4 Anyer hingga Para Siswa Ketakutan, Pemkab Tempuh Jalur Hukum

Video tersebut memperlihatkan satu unit mobil dump truk menurunkan batu di pintu masuk SDN Anyer. Dalam video tersebut terdengar suara jeritan sejumlah para siswa terdengar. Batu tersebut diduga berasal dari pihak yang bersengketa lahan dengan Pemkab Serang.

Camat Anyer Imron Ruhyadi membenarkan adanya penutupan SDN 4 Anyer tersebut. Kasus dugaan sengketa lahan sekolah tersebut diakui sempat dimediasi.

Saat mediasi dihadiri ahli waris, kuasa hukum ahli waris dengan Asda 1, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKAD), Bagian Hukum Setda Serang.

“Kita sudah saling menunjukan bukti masing-masing, sehingga secara lisan pada waktu itu, kalau saya tidak salah ingat, secara lisan kami bersepakat silahkan ajukan somasi, supaya Pemda juga bisa jawab secara hukum,” kata Imron kepada wartawan. (Aep)




Pelajar SMPN 3 Peroleh Edukasi Hukum Bullying dari Kejari Kabupaten Tangerang

Kabar6-Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang kembali melaksanakan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS). Kali ini, Tim Seksi Intelijen Kejari mengunjungi SMP Negeri 3 Kabupaten Tangerang di Desa Munjul, Kecamatan Solear, pada Kamis (19/10). Tim memberikan penjelasan tentang bahaya bullying dan memberikan pemahaman kepada siswa agar menjauhi perbuatan bullying.

“Masa-masa bullying saat ini semakin marak. Walaupun fenomena ini sudah ada sejak lama, namun dengan kemajuan teknologi, bullying semakin meluas,” kata Yudhi Permana, Kasubsi Sosial dan Politik Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang.

Yudhi berharap agar siswa tingkat SMP dan SMA di masa depan tidak akan lagi terlibat dalam perbuatan bullying, baik secara lisan maupun fisik, karena dampaknya sangat berbahaya.

Tim juga menampilkan gambar-gambar terkait kasus-kasus bullying, bahkan ada yang mengakibatkan pembakaran sekolah. Mereka juga berharap agar para guru di sekolah aktif dalam mengawasi anak didik mereka dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pendidikan. Peran orang tua juga dianggap sangat penting dalam mencegah bullying.

“Kami memberikan penyuluhan, pendidikan, dan pemahaman mengenai masalah bullying yang bisa berakibat fatal, serta mencermati implikasi hukum pidana dan undang-undang ITE,” tambahnya.

**Baca Juga: Daftar Pilpres 2024, Ganjar: Bawa Indonesia Maju Lebih Kencang Lagi

Ke depan, Yudhi mengungkapkan bahwa program serupa juga akan diadakan untuk siswa tingkat sekolah dasar (SD).

“Kami akan menyesuaikan materi yang disampaikan untuk pemahaman siswa SD,” jelasnya.

Turut hadir, Yudhi didampingi Pipit Susriana dan Suhaemi selaku Jaksa Fungsional, Ketua MKKS Dulhadi dan Kepala SMP Negeri se-Kecamatan Solear. Peserta diikuti siswa dan siswi SMP Negeri se-Kecamatan Solear.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Agus Supriatna, menyambut baik program Jaksa Masuk Sekolah. Terlebih lagi, topik yang dibahas adalah masalah bullying yang saat ini tengah menjadi sorotan.

“Semoga kita dapat terus bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Kejaksaan, untuk terus memberikan pemahaman kepada siswa mengenai bullying,” ungkapnya.(Red)