1

Cegah Bibir Kering dan Pecah-Pecah Dengan Cara Ini

Ilustrasi

IlustrasiKabar6-Wajah yang cantik akan lebih sempurna bila ditunjang dengan bibir yang segar dan sehat. Namun terkadang kita lalai merawat bibir, sehingga bibir menjadi kering bahkan pecah-pecah.

 

 

Jangan panik dulu, karena berikut ada beberapa tips yang dapat membantu mengatasi bibir kering dan pecah-pecah, sehingga senyuman Anda pun terasa kian menawan. Ini dia tipsnya:

 

1. Tinggalkan kebiasaan menjilat bibir, karena air liur dapat menguap dengan cepat sehingga justru akan membuat bibir menjadi lebih kering.

 

2. Dehidrasi dapat menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah, sehingga pastikan agar tubuh Anda tidak kekurangan cairan, terlebih pada saat udara panas.

 

3. Jangan membiasakan diri menggigit bibir, karena dapat menyebabkan trauma dan merusak lapisan pelindung bibir, sehingga membuat bibir menjadi pecah-pecah serta terluka.

 

4. Sebaiknya jangan terlalu sering bernapas lewat mulut, karena akan mempercepat pengeringan bibir dan membuat bibir menjadi pecah-pecah, sehingga dapat memicu terjadinya luka pada bibir.

 

5. Sedapat mungkin rajin mengkonsumsi buah dan sayuran yang banyak mengandung vitamin dan mineral untuk menjaga agar bibir sehat dari dalam.

 

6. Pastikan kosmetik bibir seperti lipstik mengandung bahan-bahan yang cocok untuk bibir Anda. Pemilihan lipstik yang kurang tepat justru akan membuat bibir kering, terasa panas, dan perih. Periksa dahulu lipstik yang Anda beli, apakah sudah memiliki izin yang terdaftar atau belum.

 

7. Untuk melindungi bibir dari cuaca panas, oleskan selalu lip balm.

 

8. Madu yang dioleskan ke bibir merupakan cara alami untuk mengatasi bibir kering dan pecah-pecah. Sifat antibakteri yang dimiliki oleh madu mampu menghilangakn kuman dan bakteri penyebab keluhan pada bibir. Oleskan madu pada bibir sehari tiga kali agar bibir kembali sehat.

 

9. Jangan lupa mengkonumsi sayuran hijau, aneka biji-bijian, tomat, dan wortel yang dapat membantu proses pemulihan kulit yang rusak akibat bibir kering dan pecah-pecah.

 

Dengan memiliki bibir yang sehat, Anda tentu saja akan siap memiliki senyum paling manis.(ilj)

**Baca juga: Infeksi Pemicu Pembesaran Kelenjar Getah Bening.




Infeksi Pemicu Pembesaran Kelenjar Getah Bening

Kabar6-Pembesaran kelenjar getah bening/ limfe dikenal dalam istilah kedokteran adalah lymphadenopathy. Merupakan kelainan yang sering dijumpai pada masa anak-anak.

 

 

Menurut dr.Christiana R Setiawan,SpA, Bethsaida Hospital, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, proses pembesaran kelenjar ini sering merupakan akibat dari infeksi, biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri.

 

 

“Infeksi virus atau bakteri dapat menimbulkan respon limfosit dan makrofag yang terlokalisir sehingga menyebabkan pembesaran kelenjar,” katanya kepada Kabar6.

 

Namun pembesaran kelenjar juga dapat disebabkan oleh adanya infeksi di kelenjar getah bening itu sendiri. Penyebab lain yang jarang namun lebih serius adalah lymphoma atau leukimia.

 

“Anak-anak yang sehat sering memiliki kelenjar limfe yang dapat diraba terutama di daerah leher, ketiak dan lipat paha,” jelasnya. **Baca juga: Bugar dan Cantik dengan Hiperbarik

 

Kelenjar limfe memiliki ciri antara lain berbentuk kecil lonjong seperti kacang, terdapat di sepanjang pembuluh, bekerja sebagai penyaring.

 

Kelenjar limfe jinak memiliki ukuran yang kecil, lembut dan dapat bergerak bebas. Kelenjar limfe dikatakan membesar bila ukuran diameternya >1cm.

 

Bila ditemukan adanya pembesaran kelenjar limfe pada anak sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk dicari penyebabnya dan penanganan lebih lanjut.

 

Kembali ke fungsi sistem limfatik. Ternyata sistem limfatik memiliki manfaat seperti mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi darah, mengangkut limfosit, membawa lemak emulsi dari usus.

 

Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran   serta menghasilkan zat antibody.(fitrah)




Bugar dan Cantik dengan Hiperbarik

Kabar6-Hyperbaric Center di Bethsaida Hospital, yang berlokasi di District Tivolli No.1, Jalan Boulevard, Gading Serpong, Tangerang, menawarkan pelayanan yang tidak hanya untuk penyembuhan penyakit klinis saja.

Lebih dari itu, terapi hiperbarik kiranya juga baik untuk kebugaran dan kecantikan.

Ya, terapi hiperbarik bisa jadi pilihan karena oksigen murni yang diberi dalam ruangan bertekanan tinggi ini bisa langsung masuk ke inti sel.

“Hasil terapi hiperbarik, badan segar dan kulit wajah lebih elastis. Tanda-tanda penuaan akan menghilang atau tertunda secara bermakna,” kata Direktur Bethsaida Hospital, Dr Bina Ratna Kusuma Fitri, MM.

Tentu saja, hasil terapi ini tidak instan, perlu diulang sesuai anjuran dokter. Apalagi di luar sana, udara sudah tercampur polutan.

“Setelah beberapa kali terapi, sel-sel hidup dengan kondisi yang jauh lebih bagus, tampak pada kulit yang terlihat lebih kenyal dan lembab,” jelasnya.

Prinsip terapi hiperbarik, seperti menyelam, tetapi kering. Pasien masuk ke dalam hyperbaric chamber (ruangan hiperbarik) yang sudah diberi tekanan sebesar 2,4 atmosfer selama 60 menit atau seperti menyelam di kedalaman 60 kaki selama 1 jam.

“Untuk menghilangkan jenuh, selama diterapi, di dalam chamber, pasien bisa sambil membaca,” tambahnya. **Baca juga: Sehat Alami dengan Terapi Oksigen Hiperbaric di Bethsaida Hospital.

Tidak heran saat sekarang sudah banyak dari mereka yang datang ke Hyperbaric Center tanpa keluhan, tetapi lebih untuk memelihara kebugaran dan kecantikan. Karena mereka semua sudah merasakan manfaatnya untuk tubuh.(fitrah)




Konsumsi Aman Penderita Diabetes

lustrasi

lustrasiKabar6-Diabetes adalah gangguan metabolisme atau suatu cara di mana tubuh menggunakan makanan yang dicerna untuk pertumbuhan dan energi. Sebagian besar makanan dipecah menjadi glukosa, bentuk gula dalam darah. Glukosa merupakan sumber utama bahan bakar bagi tubuh.

 

Setelah dicerna, glukosa masuk dalam aliran darah yang digunakan oleh sel untuk pertumbuhan dan energi. Agar glukosa bisa masuk ke dalam sel, harus terdapat insulin, yaitu hormon yang diproduksi oleh pankreas, sebuah kelenjar besar di belakang perut.

 

Tahukah Anda jika kadar gula darah pada penderita diabetes perlu dijaga agar tetap normal? Nah, salah satunya dengan menghindari makanan tertentu. Apa saja yang sebaiknya dihindari?

 

1. Mulailah mengurangi konsumsi roti yang terbuat dari tepung, agar kestabilan gula darah terjaga.

 

2. Mengganti minuman berenergi yang Anda konsumsi setiap selesai berolahraga, dengan air mineral. Minuman berenergi mengandung kafein serta kadar gula tinggi.

 

3. Konsumsi nasi putih dalam porsi kecil. Penelitian menyebutkan bahwa nasi putih mengandung zat tepung dengan indeks glikemik tinggi. Glikemik adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat yang tersedia pada suatu pangan, atau secara sederhana dapat dikatakan sebagai tingkatan atau rangking pangan menurut efeknya terhadap kadar glukosa darah.

 

4. Yogurt yang menggunakan pemanis buatan.

 

5. Meskipun merupakan jenis sayuran putih yang menyehatkan, kentang ternyata mampu meningkatkan kadar gula dalam darah dengan cepat.

 

6. Jus buah yang memakai pemanis buatan.

 

7. Satu sendok makan saus tomat mengandung empat gram gula. Meskipun tampaknya tidak terlalu banyak, namun jika dikalikan dengan jumlah saos yang kita tuang selama makan, maka dapat diperkirakan bahwa asupan gula dari saus tomat termasuk tinggi.

 

8. Sebagian besar orang menganggap pemanis buatan adalah zat aditif yang tidak berbahaya. Namun makanan dan minuman dengan pemanis buatan tentu saja bukan sahabat bagi penderita diabetes.

 

9. Pasta putih yang terbuat dari tepung putih memiliki sifat mudah dicerna sehingga dapat memicu kadar gula darah. Memasak pasta putih terlalu matang bahkan bisa memperparah kondisi diabetes.

 

Jika Anda adalah penderita diabetes, pastikan makanan yang dikonsumsi aman dan tidak memicu kadar gula darah naik.(ilj)

**Baca juga: Ayo…Kenali Kelainan Prostat.




Ayo…Kenali Kelainan Prostat

Kabar6-Kelenjar prostat adalah kelenjar yang terdapat disekitar leher kandung kemih pria. Pada kenyataannya, berbagai kelainan dapat terjadi pada prostat.

“Beberapa jenis kelainan pada prostat diantaranya, pembesaran prostat jinak Benign Prostate Hyperplasia (BPH), kanker prostat dan peradangan prostat (Prostatitis),” kata dr. Dimas Nugroho, SP.U dari Bethsaida Hospital Gading Serpong, Tangerang, kepada kabar6.com.

Pembesaran prostat jinak (BPH), umumnya terjadi pada pria usia 50 tahun atau lebih. Biasanya pasien datang dengan keluhan gangguan berkemih akibat sumbatan saluran kemih oleh prostat yang membesar.

Keluhan yang sering dialami antara lain, berupa pancaran berkemih yang melemah, frekuensi berkemih yang menjadi lebih sering, sering kencing di malam hari, kencing yang tidak tuntas, terputus-putus, harus mengedan, dan kesulitan untuk menahan kencing.

Selain dari keluhan, BPH diketahui dari pemeriksaan fisik oleh dokter, khususnya pemeriksaan colok dubur untuk menilai prostat. Ultrasonografi (trans abdominal, trans rectal). Untuk menilai gangguan pancaran berkemih juga dapat dinilai melalui pemeriksaan uroflowmetri.

“Dari pemeriksaan yang didapat, pembesaran prostat jinak dapat ditangani melalui observasi, minum obat, ataupun memerlukan tindakan/intervensi, baik berupa reseksi prostat lewat endoskopi (Trans Urethral Resection of the Prostate-TURP), Laser prostat (green light/holmium YaG), atau operasi terbuka,” jelasnya.

Untuk Kanker prostat, umumnya mengenai pria berusia 50 tahun ke atas. Berbeda dengan BPH, awalnya penderita kanker prostat tidak selalu mengalami keluhan.

Deteksi dini dilakukan dengan pemeriksaan colok dubur dan pemeriksaan marker kanker prostat lewat darah (prostate specific antigen-PSA). Kelainan dari salah satu pemeriksaan ini mengindikasikan perlunya dilakukan biopsi prostat.

Kanker prostat dipastikan, bila dari hasil pemeriksaan jaringan biopsi prostat (patologi anatomi-PA) ditemukan sel-sel kanker. Pemeriksaan sidik tulang (bone scan) diperlukan untuk mengetahui adanya penyebaran kanker ke tulang.

“Terapi kanker prostat tergantung dari stadiumnya. Pada stadium awal alternatif terapi berupa operasi (terbuka atau laparaskopi) atau terapi penyinaran. Pada stadium lanjut terapi berupa hormonal hingga kemoterapi,” terangnya.

Untuk kelainan peradangan prostat (prostatitis), lebih banyak mengenai pria yang usianya lebih muda. Keluhan sering kali tidak khas berupa nyeri ataupun rasa tidak nyaman di daerah sekitar kemaluan, selangkangan dan perut bagian bawah. **Baca juga: Waspada…! Aritmia Jantung Bisa Picu Stroke.

Dapat pula disertai demam dan gangguan berkemih. Pemeriksaan biasanya menemukan adanya nyeri tekan pada prostat saat melakukan pemeriksaan colok dubur.(fitrah)




Leher, Bagian Tubuh yang Jangan Terlewatkan

ilustrasi

ilustrasiKabar6-Bagian tubuh yang sering terlewatkan salah satunya adalah leher. Maklum, kebanyakan perempuan lebih fokus pada perawatan wajah. Padahal, leher pun memerlukan perawatan khusus, terlebih untuk perempuan yang sudah tidak muda lagi.

 

 

Seiring bertambahnya usia, elastisitas leher akan berkurang, sehingga tidak lagi kencang alias mengendur. Kondisi leher seperti itu tentu saja akan mengganggu penampilan Anda.

 

Leher memiliki kelenjar minyak yang lebih sedikit dibanding bagian tubuh lain. Usia yang bertambah salah satunya akan membuat kolagen dan serat elastin pada leher menjadi berkurang, sehingga leher mengalami pengenduran.

 

Salah satu keluhan perempuan adalah turkey chin alias leher kalkun. Kondisi ini ditandai dengan mengendurnya otot platysma, yaitu jaringan otot yang dangkal atau tipis di bagian leher. Elastisitas dan kekenyalan otot platysma akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia, sementara kulit yang melapisi otot akan tetap bertahan seperti sediakala.

 

Salah satu solusi yang dapat dilakukan agar leher tetap kencang adalah tindakan bedah atau platysmaplasty, yang dapat membuat wajah terlihat lebih muda. Biasanya dapat bertahan hingga 5-10 tahun.

 

Setiap tindakan biasanya mengandung Efek samping. Demikian pula dengan platysmaplasty, yang dapat membuat bentuk wajah menjadi tidak sama, tekstur kulit menjadi tidak rata, serta terjadi perbedaan warna kulit.

 

Jika Anda bukanlah orang yang berani berhadapan dengan pisau bedah, menjaga kekencangan kulit dengan olahraga leher atau menggunakan cream khusus untuk leher, dapat menjadi solusi yang tepat.(ilj)

**Baca juga: Waspada…! Aritmia Jantung Bisa Picu Stroke.




Waspada…! Aritmia Jantung Bisa Picu Stroke

Kabar6-Penyakit jantung adalah penyakit mematikan yang menjadi momok menakutkan bagi siapa saja. Selain bisa menyerang siapa saja, serangan penyakit ini juga tak pandang usia.

Diantara ragam jenis penyakit jantung, ada satu yang tidak boleh dianggap sepele, karena dapat memicu stroke. Adalah gangguan irama jantung.

Ciri gangguan irama jantung jarang disadari dan dirasakan oleh penderitanya. Padahal, dua dari lima penderita stroke dipicu oleh gangguan irama atau aritmia jantung.

“Aritmia jantung dapat mengakibatkan turbulensi aliran darah, sehingga mudah timbul bekuan darah yang bisa memicu peyumbatan hingga berakibat stroke. Dua dari lima kasus stroke, dipicu oleh penyakit ini. Dan, aritmia jantung jarang disadari oleh penderitanya,” kata dr. Daniel Tanubudi, SpJP, Kepala Departemen Kardiologi Eka Hospital BSD City, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

Normalnya, lanjut Daniel, jantung berdeyut sekitar 60-100 kali per menit saat kondisi istirahat. Dalam menjalankan tugas memompa darah, jantung memiliki sebuah sistem ‘kelistrikan’ dan otot-otot yang berdenyut secara teratur.

Nah, kerusakan pada sistem ataupun istrumen pendukung itulah yang mengakibatkan aritmia jantung.

“Waspadailah bila Anda memiliki keluhan mudah lelah, sakit di bagian dada, pusing, sesak, mudah pingsan, dan denyut jantung terlalu cepat atau terlalu lambat serta jantung berdebar-debar. Bisa jadi itu merupakan gejala awal penyakit jantung. Ada baiknya periksakanlah jantung Anda,” terangnya.

Pemeriksaan yang perlu dilakukan di antaranya adalah rekam jantung (EKG), treadmill test, holter monitoring dimana Anda akan dipasangkan alat rekam jantung selama 24-48 jam, dan melakukan echocardiografi (USG Jantung). **Baca juga: Sehat Alami dengan Terapi Oksigen Hiperbaric di Bethsaida Hospital.

Dikatakannya, pemicu utama gangguan irama jantung adalah gaya hidup kurang sehat. Tapi, ada pula gangguan yang disebabkan oleh kelainan pada tubuh, misalnya gangguan pada katup jantung atau pada pembuluh darah di jantung. **Baca juga: Siloam Hospital Sabet 2 Penghargaan Asian Patient Safety Awards 2014.

Namun, sangat disayangkan, aritmia jantung masih belum begitu disadari masyarakat. Bahkan, Indonesia masih kekurangan fasilitas perawatan. Saat ini, hanya sekitar lima rumah sakit yang mempunyai fasilitas perawatan penyakit tersebut. Kelima rumah sakit itu pun hampir seluruhnya berada di Jakarta.(fitrah)

 




Cari Penyebab Ngompol Pada Orang Dewasa

ilustrasi

ilustrasiKabar6-Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun sering tanpa sadar berkemih alias ngompol. Gejala ini disebut inkontinensia atau mengompol, yang merupakan ketidakmampuan tubuh untuk menahan urine dalam kandung kemih.

 

Kondisi seperti ini lebih sering terjadi pada perempuan ketimbang pria. Apa saja penyebab umum inkontinensia pada orang dewasa?

 

1. Persalinan

Proses persalinan normal merupakan penyebab utama umum terjadinya inkontinensia stres, dan sering berkaitan dengan lemahnya jaringan penunjang pelvis, sehingga mengakibatkan turunnya kandungan dan jaringan vagina.

 

2. Kehamilan

Pada masa kehamilan, inkontinensia disebabkan karena pembesaran rahim yang mendesak struktur kandung kemih. Perubahan hormonal juga bisa meningkatkan pengeluaran urine.

 

3. Histerektomi

Operasi pengangkatan rahim (histerektomi) dan sejenisnya juga bisa menyebabkan terganggunya otot kandung kemih, karena otot dan jaringan rahim berdekatan dengan kandung kemih.

 

4. Penuaan

Pada usia lanjut, risiko mengompol justru lebih besar berlaku baik pria maupun perempuan. Hal ini disebabkan melemahnya kekuatan otot pada uretra. Beberapa penyakit seperti stroke dan demensia juga dapat menyebabkan terganggunya sinyal ke bagian kandung kemih.

 

5. Operasi prostat

Inkontinensia pada pria disebabkan karena pernah menjalani operasi kanker prostat.

 

6. Pembesaran prostat

Pembesaran kelenjar prostat dapat menyebabkan gangguan dan pembesaran otot kandung kemih sehingga fungsi kandung kemih tidak stabil.

 

7. Diabetes

Diabetes yang menahun yang tidak terkendali dapat menyebabkan komplikasi neuropati atau rusaknya pembuluh saraf besar dan kecil, termasuk pada saraf di bagian kandung kemih.

 

8. Obesitas

Kelebihan berat badan dapat mendesak kandung kemih dan struktur pelvis.

 

9. Ketergantungan obat

Orang yang mengonsumsi obat ketamine selama dua tahun lebih berisiko tinggi mengalami inkontinensia. Sama halnya yang dialami oleh para pengguna narkotika.

 

10. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih selain disebabkan hubungan seksual, juga bisa disebabkan karena infeksi virus mengingat letak uretra pada perempuan berdekatan dengan vagina.(ilj)

**Baca juga: Pria Impoten Dapat Dilihat dari Kakinya?




Pria Impoten Dapat Dilihat dari Kakinya?

ilustrasi

ilustrasiKabar6-Impoten adalah kondisi yang paling ditakuti kaum pria. Dapat dikatakan bahwa merupakan musuh terbesar mereka. Maklum, impoten berhubungan dengan kejantanan pria, yang merupakan bagian dari harga diri kaum adam.

 

 

Mendeteksi apakah seorang pria itu impoten atau tidak secara kasat mata, tentu bukan pekerjaan yang mudah, karena perlu pemeriksaan secara medis. Namun sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemology menunjukkan bahwa disfungsi ereksi atau impotensi ternyata bisa dideteksi dari bagian tubuh yang lain yaitu kaki.

 

Tim peneliti dari Harvard Medical School menyimpulkan penemuan ini setelah membagikan kuesioner kepada lebih dari 10 ribu pria untuk mengetahui riwayat restless leg syndrome (RLS), suatu kondisi di mana kaki terasa sangat tidak nyaman ketika sedang duduk atau berbaring.

 

Dan hasil yang mengejutkan pun didapat, bahwa lebih dari 20% pria yang mengalami restless leg syndrome (RLS) juga mengalami disfungsi ereksi alias impotensi. Peneliti beranggapan bahwa penyebab RLS adalah kurangnya hormon dopamin, yaitu hormon yang merupakan neurotransmitter utama agar seorang pria mampu ereksi. Minimnya kadar dopamin dalam tubuh dapat memicu disfungsi ereksi.

 

Seperti diketahui, tanda dan gejala RLS biasanya berupa rasa tidak nyaman pada betis, paha, atau kaki secara keseluruhan. Tanpa disadari, penderita RLS biasanya akan menggerak-gerakan kakinya seperti sedang menjahit atau menendang-nendangkan kakinya saat tidur.(ilj)

**Baca juga: Sehat Alami dengan Terapi Oksigen Hiperbaric di Bethsaida Hospital.




Sehat Alami dengan Terapi Oksigen Hiperbaric di Bethsaida Hospital

Kabar6-Bethsaida Hospital kiranya tak main-main dalam menghadirkan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau kepada warga di Banten, khususnya Tangerang dan sekitarnya.

Keseriusan itu setidaknya bisa dilihat dari ragam fasilitas di rumah sakit yang berdiri di District Tivolli No.1, Jalan Boulevard, Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang tersebut.

Direktur Bethsaida Hospital, dr Bina Ratna Kusuma Fitri, MM mengatakan, Bethsaida Hospital memiliki banyak layanan unggulan. Seperti Laser & Aesthetic Center, Orthopedic Center, Digestive Center, Dental Center, Hyperbaric Center, Cardiac Center, Neuroradiology Center hingga Diabetes Center.

Dan, salah satu fasilitas unggulan di Bethsaida Hospital yang paling diburu masyarakat saat ini adalah, Hyperbaric Center. Ya, ini merupakan terapi medis yang memiliki dasar ilmu kedokteran dan terbukti secara klinis (FDA approved).

Prinsip kerjanya, kata dr Bina, sesuai prinsip dasar fisika. Bahwa jika tubuh menghirup oksigen murni dalam ruangan bertekanan tinggi, akan dapat meningkatkan kelarutan oksigen dalam darah plasma dan jaringan tubuh. Sehingga merangsang pembentukan sel-sel baru dengan lebih cepat.

Adapun indikasi dan kegunaan dari terapi ini diantaranya, untuk penyembuhan luka bermasalah (luka diabetes, gangrene, luka bakar), mempercepat penyembuhan luka, membunuh bakteri, mengaktifkan fungsi darah putih, terbukti efektif secara klinis (FDA approved).

Juga, membantu penyembuhan patah tulang, memperbaiki sirkulasi darah dan oksigen ke jaringan luka, memicu pembentukan tulang baru, mempercepat penyembuhan luka patah tulang, mengurangi oedema/pembengkakan.

Bahkan, terapi oksigen hiperbarik bisa membantu penyembuhan masalah gangguan pendengaran (sudden deafness, tinnitus & migraine), mengatasi keadaan hipoksia (rendah oksigen) yang terjadi didalam saraf pendengaran yang terbukti efektif secara klinis (FDA approved).

“Permasalahan gangguan syaraf dan stroke. Fungsi terapi untuk meningkatkan hantaran oksigen ke jaringan syaraf yang iskemik (kurang oksigen). Untuk mempercepat penyembuhan jaringan syaraf yang terluka, akan mendapatkan hasil yang maksimal bila digabungkan dengan rehabilitasi medis,” jelas wanita berkerudung ini.

Bagi penderita Autism dan Cerebral Palsy, terapi itu berfungsi untuk memperbaiki kondisi otak yang rendah akan oksigen dan tingginya faktor inflamasi. Ini sudah banyak dilakukan di mancanegara dan terbukti efektif.

“Terapi oksigen ini juga sangat bermanfaat untuk kebugaran dan kecantikan. Semakin bertambah usia tubuh, semakin kekurangan oksigen. Terapi ini berfungsi untuk memperbaiki kekurangan tersebut, sehingga organ dan jaringan tubuh dapat berfungsi maksimal dan tetap terjaga. Dan, hal ini terbukti secara klinis meningkatkan jumlah stem cell,” tambahnya.

Kontraindikasi terapi oksigen hiperbarik dapat terjadi bila terjadi kondisi medis tertentu. Kelainan paru tertentu, infeksi saluran nafas atas dan beberapa kondisi medis tertentu akan menyebabkan pasien kesulitan menyesuaikan diri dalam ruangan hiperbarik.

“Sebelum melakukan terapi sebaiknya melakukan konsultasi dahulu dengan dokter hiperbarik,” tegasnya. **Baca juga: Waspada Penyakit Hati Kronis.

Untuk efek samping, yang biasa terjadi adalah Baro Trauma (sakit pada telinga) yang diakibatkan ketidakmampuan pasien menyesuaikan tekanan dalam ruang hiperbarik dan intoksikasi oksigen yang disebabkan bernafas yang tidak semestinya dalam ruang hiperbarik. **Baca juga: Terapi Batu Saluran Kemih.

“Untuk mengatasi hal itu, pasien akan selalu didampingi perawat yang akan mengajarkan cara menyesuaikan terhadap tekanan dan metode bernafas yang benar dalam ruang hiperbarik,” tutupnya.(Fitrah)