1

Mie Juhi Bu Siti, Resep Betawi Asli

Kabar6-Buat masyarakat Betawi, mie juhi adalah salah satu menu favorit. Sayangnya, terkadang mie kuning yang disajikan dengan kuah kacang asam manis ini tergolong sulit ditemukan.

 

Bagi Anda pencinta kuliner, rasanya tak perlu khawatir kehilangan menu tradisional khas Betawi itu, sebab di kawasan BSD City, tepatnya di area ruko Griya Loka, ada satu gerai mie juhi yang sangat direkomendasikan, yaitu Mie Juhi Bu Siti.

 

“Sudah hampir 20 tahun buka di BSD, Alhamdulillah pelanggan sudah banyak,” tutur Bu Siti, pemilik gerai Mie Juhi.

 

Mie Juhi Bu Siti memang beda, dengan isi yang lengkap yakni mie kuning, selada, irisan kentang rebus dan mentimun, sobekan juhi, serta emping. Disajikan dengan kuah kacang asam manis, menu yang mengadopsi resep asli makanan Betawi. ** Baca juga: Ayam Bakar Bambu di Resto Jagarawa, Rasanya Ngangenin

 

Satu porsi Mie Juhi Bu Siti bisa dinikmati hanya dengan Rp15.000 saja. Dengan kelezatan khas Indonesia, Mie Juhi ini memang patut dicoba.(asri)




Ayam Bakar Bambu di Resto Jagarawa, Rasanya Ngangenin

Kabar6-Menikmati sensasi kuliner nusantara memang tidak ada habisnya. Bahkan, penikmatnya rela berburu kuliner ini hingga ke sudut kota.

Seperti sajian menu nusantara sajian Resto Jagarawa, yang berlokasi di bibir Situ Cipondoh, Jalan Hasyim Ashari, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

“Disini, bukan hanya menu yang bisa dinikmati, tapi juga suasananya,” ujar Liesdawati, salah seorang warga Kota Tangerang yang mengaku sudah menjadi pelanggan di restoran tersebut.

Ya, salah satu menu Resto Jagarawa yang tak bisa diabaikan Liesdawati adalah, Ayam Bakar Bambu.

“Rasanya wow banget. Mungkin itu karena tekhnik memasaknya yang unik, menggunakan daun pisang dan di panggang dalam batang bambu,” ujarnya bertestimoni.

Dan, satu hal yang membuat Liesdawati selalu kangen dengan sajian menu di resto itu adalah, faktor H.

“Faktor H yang saya maksud adalah harga. Murah banget cuy,” ujar Liesda lagi. **Baca juga: Sop Duren di Warung Pojok, Segarnya Halal Cuy.

Nah, bagi Anda yang penasaran dengan kelezatan menu dan suasana di Resto Jagarawa, tunggu apa lagi. Silahkan langsung mampir untuk membuktikan kehebatan rasa dna suasananya.(arsa)

 




Sop Duren di Warung Pojok, Segarnya Halal Cuy

Kabar6-Sop durian alias sop duren, kiranya begitu diminati saat ini. Maklum, kini Banten masih dilanda musim kemarau berkepanjangan.

Seperti suasana yang selalu terlihat di Warung Pojok yang menyediakan menu sop durian di Jalan Ciwaru, Serang, Banten.

Di gerai ini, harganya sop durian relatif lebih murah dibandingkan di tempat lain. Untuk porsi biasa, cuma dibanderol Rp11 ribu. sedangkan untuk porsi jumbo di banderol Rp15 ribu.

Dan, harga yang murah inilah yang membuat gerai ini selalu ramai. Bahkan, tak jarang membludaknya pengunjung memicu munculnya antrian di warung milik Tb. Latif Haris tersebut.

Selain sop durian, Warung Pojok ini juga menyediakan beberapa kudapan ringan, seperti roti bakar, siomai, pempek dan aneka minuman dingin lainnya.

Dedi Supriyadi, salah seorang pengunjung Warung Pojok mengatakan, menu sop durian menjadi favoritnya saat berkumpul bersama teman-temannya di warung tersebut.

“Warung ini tempat favorit saya mas. Saya sering nongkrong menikmati segarnya sop durian disini,” ujar Dedi pengunjung Warung Pojak  pada kabar6.com,  Senin (24/8/2015).

Dedi menyebut, bila nama Warung Pojok itu cukup tersohor diwilayah Serang. Apalagi, menu di warung itu sudah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). **Baca juga: Gurihnya Sate Bandeng Yanto, Khas Banten.

Nah, bagi anda yang penasaran dengan kesegaran sop durian di Warung Pojok itu, silahkan mampir untuk bisa menjajal langsung rasanya.(fir)




Gurihnya Sate Bandeng Yanto, Khas Banten

Kabar6-Sate bandeng merupakan oleh-oleh khas Banten. Lazimnya, wisatawan yang berlibur ke Banten, atau wilayah Serang khususnya, selalu menyempatkan diri mampir ke penjual oleh-oleh, untuk mencari penganan ini.

 

 

Maklum, selain rasanya yang gurih, sate bandeng ini juga sangat enak dan cocok untuk dijadikan lauk saat makan.

 

Yanto, pembuat sate bandeng di Kota Serang, mengatakan kini dirinya hanya fokus ke satu jenis menu oleh-oleh saja, yaitu sate bandeng.

 

“Ya, rasanya enak, jadi pembelinya selalu banyak, khususnya para wisatawan yang datang ke Banten, khususnya Kota Serang,” ujarnya saat ditemui kabar6.com di rumahnya yang menjadi lokasi pengolahan sate bandeng, di Taman Mutiara Indah, Kali Gandu, Kecamatan Serang, Minggu (23/8/2015).

 

Bahkan, saking banyaknya peminat sate bandeng tersebut, kini Yanto berkreasi dengan memunculkan sate bandeng dengan rasa pedas.

 

“Sekarang saya tidak hanya menjual ke wisatawan saja, tapi juga menyuplai sate bandeng ke sejumlah toko oleh-oleh yang ada di Kota Serang,” ujarnya.

 

Ditanya soal harga, Yanto memastikan bila sate bandeng buatannya sangat terjangkau. Untuk satu kotak sate bandeng, dibandrol hanya Rp30.000. ** Baca juga: Rumah Makan Jati Ciater, Kental Suasana Yogyakarta

 

Bagi Anda wisatawan yang berlibur ke Banten, jangan lupa untuk menjajal kedahsyatan rasa sate bandeng khas Banten ya.(fir)




Rumah Makan Jati Ciater, Kental Suasana Yogyakarta

Kabar6-Rumah makan biasanya menjadi alternatif pilihan untuk menikmati liburan bersama keluarga. Di kawasan Tangerang Selatan, ada ratusan rumah makan yang sangat direkomendasikan, dari yang tradisional hingga modern.

 

Tidak saja menawarkan kelezatan makanan, hampir semua rumah makan di Tangsel juga menawarkan suasana yang menyenangkan. Seperti Rumah Makan Jati yang berada di Jalan Ciater Raya Tangsel.

 

Memasuki area Rumah Makan Jati, kita seakan-akan berada di Yogyakarta. Konsep rumah Joglo yang diterapkan pada bangunan utama dan bangunan pendukung, seperti ruang pertemuan, saung komunitas, hingga musala  mampu menghadirkan suasana tradisional Yogya.

 

Tidak hanya itu, Rumah Makan Jati juga di lengkapi dengan kolam ikan di sepanjang bangunan utama, Rumah Makan Jati dapat menjadi alternatif wisata kuliner yang mengasyikkan.

 

“Kami ingin melestarikan budaya tradisional Indonesia. Untuk bangunan restoran ini adalah asli rumah joglo, dengan kayu-kayu jati yang kami datangkan dari Jawa, begitu juga dengan meja, kursi makan, semua terbuat dari Jati,” tutur Suyatno, pemilik Rumah Makan Jati.

 

Untuk jenis masakannya, rumah makan ini menyediakan menu masakan tradisional Jawa, Betawi dan Sunda. “Pecak gurame kami banyak yang suka lho, karena kami menggunakan resep masakan Betawi asli,” ujar Suyatno sedikit berpromosi. ** Baca juga: Festival Kuliner Serpong Masih Ramai di SMS 2

 

Asyiknya, jika bertandang ke Rumah Makan Jati, kita tidak harus memesan makanan berat, camilan berupa combro dan pisang goreng pun tersedia.

 

“Tidak usah khawatir mahal, karena kami tidak mematok harga tinggi untuk makanan dan minuman kami, namun demikian kualitas rasa tidak kalah dengan resto mewah,” ungkap Suyatno.(asri)




Festival Kuliner Serpong Masih Ramai di SMS 2

Kabar6-Festival Kuliner Serpong yang menyajikan menu khas Sumatra Utara, yang berlangsung di Summarecon Mall Serpong (SMS), masih dipadati pengunjung.

 

Pantauan kabar6.com Rabu (19/8/2015), memasuki hari kelima, festival kuliner yang berlangsung di SMS 2, di bilangan Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang ini masih tampak dibanjiri pengunjung.

 

Nuansa Sumatra Utara pun begitu kental terasa manakala Anda menjejakkan kaki ke kawasan SMS 2.

 

Betapa tidak, sebanyak 95 tenant pada festival tersebut, dihiasi dengan nuansa rumah adat Batak. Belum lagi lagu-lagu Batak dari panggung yang membuat para pengunjung ikut berjoget.

 

Boru Opung Sungguh, salah seorang pengunjung Festival Kuliner Serpong, mengatakan sengaja datang ke SMS 2 untuk dapat menjajal menu Batak, sekaligus menikmati nuansa Batak yang disajikan.

 

Warga Jakarta ini bahkan mengajak lima temannya untuk sekedar bernostalgia. “Yah, kami sengaja datang untuk melepas rindu kampung halaman,” ujarnya.

 

Saat ditemui, wanita paruh baya itu tampak lahap mencicip es campur Medan, kwitiau goreng Medan, mie pangsit Medan. ** Baca juga: Yuk, Jajal Kesegaran Es Teler Spesial Garut Putra

 

Ia dan teman-teman merasa senang dengan hadirnya festival kuliner yang menyajikan menu yang biasa ditemui di kota Medan, dan Sumatra Utara.(ir/iis)




Yuk, Jajal Kesegaran Es Teler Spesial Garut Putra

Kabar6-Sejak beberapa bulan terakhir, Tangerang tengah dilanda musim kemarau panjang. Kondisi itu pun diiringi dengan cuaca panas nan menyengat.

 

Nah, bagi Anda yang sehari-hari beraktivitas di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) dan ingin menghilangkan dahaga, kiranya tak salah bila menyempatkan diri mampir ke warung Es Teler Spesial Garut Putra.

 

Ya, warung es teler yang berlokasi di Jalan Siliwangi, persisnya di ruko Pamulang Permai, Kecamatan Pamulang ini, cukup terkenal di kawasan tersebut.

 

Maklum, suguhan es teler yang begitu “mak nyus”, membuat warung ini tak pernah sepi dari pengunjung.

 

Perpaduan aneka buah segar, seperti kelapa muda, kolang-kaling, alpukat dan cincau berbalur tape, sirup, susu dan es serutnya, dijamin bakal membuat kerongkongan Anda plong, hingga ketagihan.

 

“Kami sudah ada di sini sejak tahun 2003. Syukurnya, pelanggan kami banyak yang suka. Katanya, es teler di sini gak kalah dengan es teler sajian hotel bintang lima,” ujar Dadang, salah seorang pegawai di warung tersebut berpromosi.

 

Ditanya soal harga, Dadang bahkan berani menjamin bila harga es teler di warungnya sangat terjangkau dan tidak akan menguras kantong para pengunjung.

 

“Murah kok, cuma Rp10 ribu per porsi. Ini paling murah lho dibandingkan es teler di tempat lain. Apalagi rasanya seger banget,” ujarnya lagi. ** Baca juga: SMS Gelar Festival Kuliner Serpong 2015 Makanan Khas Sumatra Utara

 

Anda penasaran? Tunggu apa lagi, langsung saja jajal kesegaran rasa Es Teler Spesial Garut Putra.(cep)




SMS Gelar Festival Kuliner Serpong 2015 Makanan Khas Sumatra Utara

Kabar6-Sukses menjadi penggagas event kuliner pertama di area Tangerang, Summarecon Mal Serpong (SMS) untuk kelima kalinya akan menggelar  Festival Kuliner Serpong (FKS).

 

Event tahunan ini kembali dilaksanakan pada 14 Agustus-6September 2015, dengan tetap membawa budaya Nusantara sebagai ciri khas kulinernya.

 

Setelah memperkenalkan kekayaan dari budaya Bali, Sumatra Barat, Jawa, dan Sulawesi, kini SMS tertantang untuk menyuguhkan ragam kuliner serta budaya Batak yang merupakan salah satu suku yang berada di Provinsi Sumatra Utara.

 

Dengan mengusung tema “Horas…Beta Mangan Hita”, FKS akan hadir memuaskan hasrat pengunjung SMS yang ingin mencicipi lezatnya kuliner khas Sumatra Utara khususnya dan kuliner nusantara umumnya.

 

“Sebagai orang Indonesia sepatutnya kita bangga dengan budaya dan begitu banyaknya makanan khas daerah. Melalui Festival Kuliner Serpong, SMS akan mengupas satu per satu makanan khas Indonesia. Di Festival Kuliner Serpong 2015 ini kami mendukung 89 UKM yang 15 persennya adalah pedagang makanan khas Medan yang khusus kami datangkan dari Sumatra Utara,” tutur Soegianto Nagaria, Direktur Summarecon, saat meresmikan dibukanya Festival Kuliner Serpong 2015, Jumat (14/8/2015).

 

Area parkir selatan SMS tetap dipilih untuk menjadi lokasi digelarnya event tahunan ini, karena lokasinya yang strategis dan mampu menampung pengunjung dalam jumlah banyak.

 

“Sebelumnya, SMS telah menyelenggarakan FKS dengan tema “Beauty Of Bali” (2011), “Minang nan Rancak” (2012), “Jawa Sing Ngangeni” (2013), dan “Sulawesi Nyamanna’ Pe Sadap” (2014). Di tahun ini, SMS ingin mengajak pengunjung untuk lebih mengenal lebih dalam dan mengetahui kuliner nusantara khususnya Sumatera Utara lewat suguhan makanan tradisional, suguhan budaya serta tari-tarian suku Batak Toba dan Batak Karo,” ujar Soegianto.

 

Selain UKM makanan khas Medan seperti Lapo Ni Tondongta Senayan, Lontong Medan Alay, Lap Choi & Mie Sop Ayam Medan, Martabak Medan, Asli Soto Medan Muara Karang, dan Kwetiaw Ashim Medan, FKS 2015 SMS juga menghadirkan puluhan pedagang makanan tradisional lain, seperti Es Campur Jelly Pluit Sakti, Bihun Bebek 75 Pluit Sakti, Nasi Goreng Kebon Sirih, Angkringan Nasi Kucing Koboi, Srabi Notosuman Ny. Handayani Sate Ayam Blok S dan masih banyak lagi.

 

Uniknya, dalam area FKS pengunjung akan disambut oleh ornamen rumah bolon atau rumah adat Batak, yang berjejer sebanyak tiga buah yang menjadi gerbang utama dan panggung utama FKS.

 

Tidak ketinggalan Tugu Berastagi yang merupakan Tugu Revolusi sebagai saksi sejarah di Kota Berastagi Kabupaten Karo yang pastinya akan menambah kental suasana seperti di daerah asalnya.

 

Menambah semarak Festival Kuliner Serpong 2015, SMS juga akan menghadirkan para musisi berdarah Batak dan setiap harinya pengunjung SMS akan dihibur dengan alunan instrumen tradisional khas suku Batak yaitu Uning Uningan. ** Baca juga: Gipang, Camilan Khas Banten yang Mulai Langka

 

FKS dibuka setiap hari dengan waktu operasional pada hari Senin hingga Kamis pukul 16.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Sedangkan Jumat pukul 14.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB, dan Sabtu-Minggu serta libur nasional akan buka pukul 11.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. (asri)




Gipang, Camilan Khas Banten yang Mulai Langka

Kabar6-Makanan ringan khas Banten yang satu ini, konon merupakan salah satu penganan yang banyak dijual sebagai oleh-oleh di Tanah Jawara.

 

Penganan renyah yang rasanya manis, sedikit lengket tersebut, terbuat dari ketan yang dicampur dengan air gula.

 

Ya, penganan bernama Gipang ini merupakan makanan tradisional yang ternyata mampu bertahan sekian lama dari gempuran makanan instan.

 

Faktanya, sampai saat ini, Gipang masih banyak yang mencarinya. Makanya, hampir semua toko penjualan oleh–oleh khas Banten menjualnya.

 

“Di sini banyak yang mencari kue gipang untuk dijadikan oleh–oleh, banyak juga yang membelinya hanya untuk makanan camilan,” ujar Yanti, salah seorang pedagang oleh-oleh di Jalan Tol Serang, Jumat (12/8/2015).

 

Dijelaskan Yanti, sedianya Gipang diolah dari bahan-bahan yang sangat sederhana. Bahan utamanya adalah beras ketan putih atau ketan merah. Setelah dikukus, ketan lalu didinginkan dan dicuci air bersih sebelum dijemur hingga kering.

 

Kemudian, lanjut Yanti, Gipang digoreng dan dicampur dengan air gula, sehingga teksturnya khas sedikit lengket saat disantap.

 

“Gipang yang sudah jadi lalu dipotong-potong tipis. Jika dulu gipang tidak memiliki variasi rasa. Tapi kini Gipang sudah memiliki varian rasa, seperti rasa pandan dan gula merah. Ada juga yang dioles dengan selai kacang di atasnya untuk memberikan rasa gurih-gurih nyoi,” ujarnya.

 

Kini, Gipang bisa dibilang merupakan penganan yang cukup langka. Tak banyak lagi penjual penganan ini di luar kota Serang.

 

Bahkan di Banten sendiri, Gipang hanya dibuat di industri-industri rumahan yang ada di kampung-kampung. Padahal, makanan ringan ini memiliki potensi yang sangat besar, sebab selain rasanya enak harga gipang pun sangat terjangkau.

 

Untuk sebungkus Gipang dibandrol Rp10.000, sampai Rp12.000 saja. Harga itu terbilang murah untuk jenis ceminal tradisonal khas dari banten. ** Baca juga: Sarapan Ndeso Ala Atria Hotel Gading Serpong

 

Menurut Yanti, selain gipang, masih banyak lagi jajanan khas Banten yang disajikan di tokonya. Seperti kue satu, sagon, manisan asem keranji, dan lainnya.(fir)




Sarapan Ndeso Ala Atria Hotel Gading Serpong

Kabar6-Jajanan pasar ternyata tidak hanya didapat di pasar tradisional. Di hotel berbintang, jajanan pasar pun kini bisa dinikmati.

 

Seperti menu jajanan pasar yang disajikan khusus di Atria Hotel Gading Serpong. Kuliner khas Nusantara beserta dengan jajanan pasar tersebut, disajikan Atria setiap Jumat pagi.

 

Gagasan cemerlang dari Chef Gatot, Corporate Executive Chef, yang menyajikan santapan pagi dengan menu Nusantara ini bertujuan untuk mengobati kerinduan pengunjung akan rasa asli makanan khas Indonesia, serta melestarikan dan memperkenalkannya kepada tamu expat yang juga ada di Atria Hotel Gading Serpong.

 

“Dengan dekorasi tradisional, backsound lagu daerah, plus pramusaji cantik mengenakan kebaya, “Sarapan Ndeso” ini disediakan bagi para tamu setiap hari Jumat pagi di Mezzanine restaurant. Agar lebih terasa nuansa tradisionalnya, untuk penyajian sengaja dibuat tradisional dengan konsep live cooking,” tutur Gunawan, FB Manager Atria Hotel Gading Serpong.

 

Menurut Gunawan, meski disajikan di restoran hotel berbintang, sajian Nusantara ini dijamin rasa dan bentuknya seperti masakan khas Indonesia pada umumnya, tetap gurih, manis dan nikmat tentunya. ** Baca juga: Segar Gurih Asem-asem Iga Sapi

 

“Hidangan yang disajikan sangat beragam, mulai dari camilan hingga hidangan utama di antaranya colenak, kue pusing, semar mendem, cenil, serabi, kue lumpur, granat muncrat, rondo royal, nasi kuning dan nasi liwet, bahkan minuman jamu seperti beras kencur dan kunyit asam beserta jamu gendongnya yang terpampang di sudut restoran,” ucap Gunawan menambahkan.

 

Nah, jika ingin menikmati sepuasnya kuliner Nusantara ini, Anda cukup membayar Rp110.000 per orang.(asri)