Ciptakan Multi Orgasme Saat Bercinta

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Bagi sebagian wanita, orgasme masih saja menjadi masalah yang terus menghantui, terlebih bagi mereka yang sering gagal mencapai puncak kenikmatan bercinta itu. Salah satu sebab wanita tidak bisa mencapai orgasme adalah karena kurangnya eksplorasi diri atau karena pasangan hanya mementingkan kepuasan sendiri.

Sebenarnya ada jalan untuk mencapai orgasme, dikutip dari durex.co.id, bahkan Anda akan mendapatkan multi orgasme. Kuncinya adalah tidak malu untuk mengakui bahwa Anda ingin merasakan sensasi orgasme, dan lebih berani mengeksplorasi diri saat bercinta.

Bagaimana caranya?

1. Cari tahu bagian mana yang ingin disentuh, sekaligus yang tidak Anda sukai. Kemudian arahkan suami untuk menyentuh titik-titik paling sensitif dari tubuh Anda.

2. Pastikan bahwa otot dasar panggul dan otot vagina Anda kuat. Diketahui, otot vagina yang sehat akan mampu mengalirkan darah ke area yang memungkinkan Anda mengalami sensasi kenikmatan yang lebih dalam.

Otot-otot ini berada di sekitar uretra, vagina, dan anus. Jangan ragu ikut senam kegel untuk melatih otot ini.

3. Ajak pasangan untuk memusatkan perhatian ke area klitoral. Pasangan dapat menggunakan jemari atau lidah untuk merangsang area ini. Biarkan pasangan menstimulasi Anda selama beberapa menit, kemudian berhenti sebentar, lalu mulai lagi.

4. Ketika mengalami orgasme melalui stimulasi klitoral, biasanya Anda akan langsung menarik diri dari rangsangan si dia karena kulit Anda terlalu sensitif.

Namun, bila Anda masih menginginkan orgasme yang kedua (dan seterusnya), coba alihkan sentuhan pasangan ke area tubuh Anda yang lain yang tidak begitu sensitif. Entah itu payudara, bibir, atau leher Anda.

Dengan menjaga saraf-saraf dan energi sensual tetap tinggi, Anda tidak perlu mulai dari awal lagi untuk merasakan stimulasi dari pasangan.

5. Ketika klitoris sudah menjadi sangat sensitif melalui foreplay, Anda bisa beranjak ke area yang lebih dalam dan menggairahkan yakni G-spot.

Jika Anda sulit menemukannya, coba lakukan posisi reverse cowgirl, yaitu Anda berada di atas dan membelakangi pasangan. Posisi ini secara alami akan menyentuh G-spot, sekaligus menstimulasi klitoris Anda. Jangan lupa minta pasangan untuk terus meraba bagian tubuh Anda.

6. Hindari melakukan bercinta secara terburu-buru, apalagi dengan target untuk meraih multi orgasme. Bercintalah secara perlahan, karena hubungan seksual yang baik membutuhkan waktu yang tepat.

Membelai, mengecup, mencium, serta saling meraba tubuh pasangan akan menambah sensasi bercinta. Agar lebih “panas”, lepas pakaian pasangan dengan menggunakan gigi. Jika tidak memungkinkan baru gunakan jari.

Bercinta adalah juga menjaga ritme permainan, sehingga tidak hanya salah satu pasangan saja yang akan mencapai klimaks terlebih dahulu, namun dua-duanya dapat orgasme secara bersamaan. ** Baca juga: Empat Mitos Tentang Seks Anal

Selamat meraih multi orgasme.(ilj/bbs)




Empat Mitos Tentang Seks Anal

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Seks anal biasanya mengacu pada tindakan seks yang melibatkan penetrasi Mr P ke dalam anus pasangan. Anus memiliki banyak syaraf sensitif dan dianggap merupakan salah satu zona erotis untuk mendapatkan orgasme.

Ada beberapa kesalahpahaman mengenai seks anal, yang selalu dikaitkan dengan pasangan gay. Padahal, seks jenis ini pun sering dilakukan pasangan heterogen (antara pria dan wanita).

Terlepas dari pro dan kontra, berikut adalah beberapa mitos yang salah mengenai seks anal, dikutip dari dokter.id:

1. Seks anal selalu menyakitkan
Semua sakit yang timbul saat bercinta adalah salah. Kuncinya terletak pada penggunaan lubrikan/pelumas. Tidak seperti vagina, anus tidak dapat memproduksi lubrikannya sendiri, untuk itu gel lubrikan sangat penting saat melakukan seks anal.

2. Seks anal tidak memerlukan kondom
Meskipun seks anal dapat mencegah risiko terjadinya kehamilan, bukan berarti tidak memerlukan kondom. Seks anal yang tidak menggunakan kondom akan menempatkan Anda dalam risiko tinggi terkena penyakit menular seksual seperti gonorrhea, chlamidia atau bahkan HIV.

3. Anal seks dapat menyebabkan kerusakan fisik
Banyak orang takut jika anal seks akan menyebabkan luka pada rektum, yaitu bagian akhir dari saluran pencernaan yang membuka ke dalam lubang anus. Pada orang dewasa rektum kira-kira berukuran panjang sekitar 18-20cm. Hal ini dapat diantisipasi dengan penggunaan pelumas/lubrikan.

4. Seks anal hanya dilakukan oleh pria homoseksual
Jangan salah, seks anal juga dilakukan oleh pasangan heteroseksual (suami istri). Peneliti mengatakan, satu dari empat pasangan heteroseksual melakukan seks anal. Dijelaskan, seks anal merupakan salah bentuk seks dan tidak ada hubungannya dengan jenis orientasi seksual seseorang. ** Baca juga: Intip Titik Erotis Pria

Meskipun demikian, sebaiknya Anda dan pasangan berpikir kembali jika ingin melakukan seks anal, karena berisiko tinggi terkena penyakit seksual.(ilj/bbs)




Intip Titik Erotis Pria

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Harus diakui bahwa sebagian besar pria memang jago untuk urusan seks. Karena itulah tidak heran jika pria pun lebih mengetahui titik-titik erotis wanita yang harus disentuh selama sesi bercinta.

Meskipun demikian, tidak hanya wanita saja yang memiliki titik erotis, karena pria pun punya lho titik rangsang yang wajib disentuh, agar sesi bercinta tambah hot.

Berikut titik-titik erotis pria yang harus diketahui pasangan, dikutip dari perempuan.com:

1. Telinga
Gunakan lidah untuk menjilat ke dalam telinga pria. Cobalah membisikkan apa yang akan kamu lakukan secara perlahan. Hal ini akan membuat pria “on”. Lakukan pada telinga kanan, karena telinga ini terhubung langsung ke otak yang mengatur rasa bahagia.

2. Leher
Titik ini seperti di bagian akhir rambut pria. Cobalah mengecup atau menjilat dengan lidah. Lakukan dua hal sekaligus yaitu sambil menggigit telinga dan membelai tengkuknya.

3. Skortum (kantung kemaluan)
Merupakan bagian yang paling sensitif dari pria. Jika Anda melakukan dengan benar, maka pria menjadi lebih bergairah. Demikian pula sebaliknya.

4. Puting
Seperti halnya perempuan, puting juga merupakan salah satu bagian yang membuat pria terangsang. Tapi ingat, mintalah izin terlebih dahulu, karena tidak semua pria menyukainya.

5. Perineum
Bagian ini terletak di antara anus dan skortum. Caranya dengan melakukan tekanan secara perlahan memakai ujung jari. Menekan dengan keras akan dapat menghilangkan gairah pria.

6. Kulit
Pria akan merasa bergairah apabila dijelajahi setiap jengkal kulitnya. Hal ini membuat kebahagian tersendiri bagi pria. ** Baca juga: Apa Efek Menelan Cairan Miss V?

Jangan tunda lagi, praktikkan nanti malam bersama pasangan Anda.(ilj/bbs)




Apa Efek Menelan Cairan Miss V?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Cunnilingus adalah aktivitas seksual menggunakan mulut, bibir dan lidah untuk merangsang alat kelamin wanita yang dilakukan oleh pasangan. Istilah ini berasal dari bahasa latin vulva (cunnus) dan lidah (lingua).

Aktivitas seperti ini disebut juga sebagai oral seks. Sama halnya seperti kekhawatiran wanita menelan sperma saat oral seks, sebagian pria pun masih mempertanyakan aman tidaknya menelan cairan vagina selama oral seks.

Cairan yang keluar dari vagina ketika Anda melakukan seks oral, dikutip dari intisari-online.com, secara alami diproduksi oleh kelenjar pada vagina, yang membantu melumasi vagina sehingga memudahkan penetrasi. Ini juga merupakan tanda bahwa pasangan dalam kondisi terangsang.

Biasanya sedikit basa dalam rasa, cairan ini memiliki bau tapi tidak busuk. Sebagian besar aman bila ditelan dan tidak memiliki efek buruk pada kesehatan. Agar lebih nyaman, Anda bisa memberitahu pasangan beberapa tips tentang cara membersihkan diri sebelum oral seks berlangsung.

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa oral seks tidak dianggap sebagai seks yang aman, dan Anda cenderung kontak dengan PMS (penyakit menular seks) melalui oral seks.

Namun oral seks yang dilakukan pada wanita dianggap berisiko rendah untuk kontak dengan PMS, kecuali jika Anda memiliki luka di mulut. ** Baca juga: Seksualitas Wanita, Antara Mitos & Fakta

Dalam kondisi seperti ini, Anda bisa menggunakan perlindungan untuk melindungi diri dari infeksi, seperti menggunakan dental dam, yaitu sepotong plastik atau lateks, yang digunakan untuk menutupi vagina saat melakukan oral seks.

Jadi, jangan terlalu khawatir jika cairan vagina pasangan tertelan ya.(ilj/bbs)




Seksualitas Wanita, Antara Mitos & Fakta

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Bagaimana pandangan Anda tentang seks? Atau apa saja yang Anda ketahui tentang seks serta hal-hal yang berkaitan dengannya? Bisa jadi apa yang Anda anggap fakta tentang seks ternyata merupakan mitos, demikian pula sebaliknya.

Nah, berikut adalah fakta dan mitos tentang seksualitas wanita, dikutip dari menshealth.co.id:

1. Mitos: Wanita Tiongkok lebih mudah merasa geli (gelian), Miss V wanita Madura lebih rapat.
Faktanya, secara fisik tak ada perbedaan Miss V berdasarkan etnik, atau hubungan antara etnik dengan rasa geli yang dimiliki wanita. Uniknya, ada kecenderungan bahwa wanita penggeli lebih mudah orgasme. Wanita yang gelian lebih peka terhadap rangsangan atau stimuli.

Umumnya zona rangsang mereka lebih banyak sehingga memudahkan Anda untuk melakukan eksplorasi. Tapi bukan berarti wanita yang gelian hanyalah dari etnis Tiongkok lho, karena semua ras etnis pun memiliki potensi untuk itu.

Dan, bukan berarti wanita yang tidak penggeli adalah frigid sehingga Anda harus menjauhinya. Anda tinggal membuka komunikasi dan mencari tahu melalui obrolan atau eksplorasi sisi sensitif si Dia.

Sementara anggapan Miss V yang lebih rapat bisa jadi adalah strategi penjual jamu.

2. Mitos: Miss V kering lebih memuaskan.
Faktanya, bagi wanita Miss V kering selama aktivitas seksual justru membuat rasa sakit dan tidak nyaman. Secara alamiah, Miss V akan mengeluarkan cairan saat terangsang, sehingga mudah untuk penetrasi. Miss V yang kering justru mengindikasikan bahwa wanita belum siap untuk bercinta.

3. Mitos: Mr P berukuran panjang menjamin kepuasan pasangan.
Faktanya, Mr P yang panjang dan besar namun lembek, justru membuat wanita kurang bisa merasakan saat penetrasi. Mr P yang lebar lebih bisa memberi kepuasan, karena dapat menstimuli bagian dinding vagina.

Ada fakta menarik, menurut sejumlah wanita, Mr P yang panjang dan besar terkadang malah menyakitkan. Perut wanita seolah terasa diaduk-aduk ketika proses penetrasi berlangsung.

4. Mitos: Wanita tidak menyukai film porno.
Faktanya, hal itu tergantung tipe wanita dan jenis film apa yang ditontonnya. Wanita tipe konservatif lebih menyukai film-film drama romantis, di mana adegan seksual tidak dilakukan dengan gerakan kasar.

Sementara untuk wanita yang berpikir bebas dan terbuka, film seks paling liar sekalipun bisa dinikmati, bahkan langsung dipraktikkan.

5. Mitos: seks yang sukses harus berakhir dengan orgasme.
Faktanya, menurut seksolog Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila., Sp.And., F.A.A.C.S., tidak ada masalah jika wanita baru merasakan orgasme setiap 50 kali bercinta dengan Anda.

Hal yang penting bagi wanita bukan hanya orgasme, melainkan kenikmatan yang bisa dirasakan oleh kedua belah pihak dengan atau tanpa orgasme. Proses bercinta tidak harus diakhiri dengan orgasme. Jika terbebani dengan target ini, boleh jadi justru membuat seks Anda dan pasangan terganggu.

6. Mitos: pasangan tidak perawan lagi.
Faktanya, ada tidaknya darah saat bercinta untuk pertama kalinya bukan menjadi jaminan pasangan masih perawan atau tidak. Banyak wanita yang memiliki selaput dara elastis, sehingga dalam beberapa kali bercinta selaput dara belum tentu robek.

Sebaliknya, ada wanita yang belum pernah bercinta namun selaput daranya telah robek, misalnya karena olahraga tertentu, trauma terjatuh, dan sebagainya.

7. Mitos: Posisi seks berdiri membuat pasangan tidak hamil.
Faktanya, tergantung apakah pasangan saat itu sedang dalam kondisi subur atau tidak. Jika sedang subur dan sperma Anda membuahi sel telurnya, dalam posisi apa pun juga pasangan akan hamil. ** Baca juga: Cara Lain Raih Orgasme

Jadi bedakan antara fakta dan mitos ya.(ilj/bbs)




Cara Lain Raih Orgasme

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Selama ini sebagian orang atau bisa jadi Anda menganggap jika satu-satunya jalan untuk meraih orgasme saat bercinta adalah melalui penetrasi. Penelitian ilmiah sebelumnya memaparkan bahwa wanita hanya bisa mencapai orgasme klitoral.

Dengan kata lain, klitoris menjadi titik utama di mana wanita bisa dirangsang untuk mencapai puncak kenikmatan.

Namun sebuah studi dari Universitas Stugers di New Jersey, dikutip dari joyindonesia.com, menemukan adanya cara lain bagi para wanita untuk meraih orgasme.

Ya, stimulasi klitoris ternyata bukanlah satu-satunya cara bagi wanita untuk mencapai orgasme. Wanita ternyata dapat menikmati klimaks seksual hanya dengan stimulasi semata, termasuk pada puting.

Fakta ini ditemukan setelah para ilmuwan melakukan riset di mana sejumlah wanita diminta melakukan masturbasi dengan cara berbeda-beda, yang dilakukan pada alat pemindai Magnetic Resonance Imaging (MRI), untuk mendeteksi kerja otak.

Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas otak wanita terhubung dengan klitoris dan vagina lewat syaraf.

“Jika organ intim wanita hanya bisa distimulasi lewat klitoris maka keduanya seharusnya mengaktifkan lokasi yang sama pada korteks otak. Namun penelitian ini membuktikan sebaliknya. Wanita dengan paraplegia, kondisi di mana syaraf klitoris dan otak terpisah, masih tetap merasakan orgasme vaginal,” jelas Profesor psikologi, Barry Komisaruk.

Selain itu, korteks otak dan organ intim juga jadi aktif saat wanita distimulasi pada puting. Bahkan wanita dapat mencapai orgasme supernikmat hanya dengan membayangkan sedang bercinta.

Penjelasan tersebut dikonfirmasi oleh Beverly Whipple, profesor dari Universitas Rutgers. “Orgasme berlangsung di otak pada wanita, yang kemudian dapat dirasakan di banyak wilayah pada tubuh dan bisa dipicu dengan rangsangan di berbagai bagian tubuh pula. Atau justru lewat imajinasi semata,” paparnya.

Hal ini juga memberikan pemahaman baru tentang tentang G-spot. Berdasarkan penemuannya, rasa sakit pada wanita berkurang sebanyak 47 persen saat diberi tekanan pada dinding vagina. ** Baca juga: Oow…Berpelukan Lebih Efektif Ketimbang Foreplay?

Dengan stimulasi yang nikmat, rasa sakit itu berkurang menjadi sebanyak 84 persen, dan berlipat jadi 107 persen saat mencapai klimaks.(ilj/bbs)




Oow…Berpelukan Lebih Efektif Ketimbang Foreplay?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Biasanya apa sih yang dilakukan pasangan suami istri usai bercinta? Sebagian pasangan memilih langsung tidur untuk memulihkan stamina kembali, sementara sisanya segera mandi atau mengobrol sebentar sebelum beraktivitas lagi.

Nah sebuah penelitian, dikutip dari fimela.com, mengungkapkan bahwa pasangan yang kerap bermesraan usai bercinta terbukti puas dengan kehidupan seks mereka.

Mengapa demikian? Berpelukan usai bercinta ternyata berkaitan erat dengan kepuasan kehidupan seks seseorang. Penelitian tersebut terungkap dalam jurnal berjudul Archives of Sexual Behavior, yang dilakukan oleh sejumlah Universitas di Toronto, Kanada.

Penelitian pertama yang melibatkan 335 partisipan (138 pria dan 197 wanita yang berpasangan), terungkap bahwa foreplay atau durasi bercinta ternyata tidak menjamin seseorang memiliki kehidupan seks yang memuaskan.

Disebutkan, puas atau tidaknya kehidupan seks seseorang justru ditentukan pada menit-menit usai bercinta.

Pasangan yang lebih banyak memiliki waktu untuk bermesraan usai bercinta (post-sex affection), ternyata lebih merasa puas dengan hubungan mereka terlebih urusan seks.

Fakta tersebut berlaku terutama pada pasangan yang telah memiliki anak. Bermesraan yang dimaksud adalah berpelukan, bercumbu, membelai, atau hal romantis lain yang menunjukkan rasa sayang.

Dalam penelitian kedua, sekitar 101 pasangan ditanyai soal kehidupan seks, pengalaman bermesraan pascabercinta dan kepuasan seks serta pertumbuhan hubungan mereka setiap hari selama tiga minggu berturut-turut.

Hasilnya, hari di mana pasangan menyediakan waktu lebih banyak buat melakukan post-sex affection memuat mereka lebih merasa puas dalam urusan kehidupan seks dan hubungan. Dan, efek tadi berlangsung sampai tiga bulan ke depan.

Faktanya, berpelukan merupakan post-sex reward yang positif karena membuat kita merasa nyaman dan bahagia, memberikan efek ketagihan, dan membuat pasangan lebih merasa dekat.

“Pasangan harus menyadari bahwa periode setelah berhubungan seks bisa sangat penting untuk ikatan. Menghabiskan lebih banyak waktu bermesraan setelah berhubungan seks dapat meningkatkan rasa kepuasan seksual dan hubungan,” terang Amy Muise, Ph.D., salah satu peneliti dari Univeristy of Toronto. ** Baca juga: Variasikan Sesi Bercinta Dengan Iringan Musik

Jadi, jangan lupa saling berpelukan usai bercinta ya.(ilj/bbs)




Variasikan Sesi Bercinta Dengan Iringan Musik

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Variasi bercinta ternyata tidak melulu terpaku pada masalah posisi bercinta atau foreplay. Hal lain yang mungkin luput dari perhatian Anda dan pasangan adalah musik pengiring selama sesi bercinta.

Tahukah Anda bahwa menggunakan musik sebagai pengiring bercinta ternyata mampu membuat suasana semakin menggairahkan?

Berikut adalah beberapa pilihan musik slow dan up beat pengiring sesi bercinta agar semakin menggairahkan, dikutip dari cosmopolitan.co.id:

1. Love After War (Robin Thicke)
Bercinta dapat menjadi solusi terbaik bagi Anda setelah melalui pertengkaran hebat bersama pasangan. Lakukan beberapa aksi erotis Anda dengan dukungan latar belakang musik ini agar suasana semakin panas dan menggairahkan.

2. Sexual Healing (Marvin Gaye)
Musik ini cocok untuk melakukan foreplay bersama pasangan. Setelah itu, rasakan gairah yang semakin memuncak saat si dia menghujani Anda dengan ciuman dan sentuhan mautnya.

3. A Love That Will Last (Renee Olstead)
Lagu bertempo lambat ini sebagai pengiring setelah Anda dan pasangan usai bercinta. Tenggelamkan diri Anda dalam pelukan si dia, lalu pejamkan mata dan bayangkan hal-hal indah bersama pasangan.

4. Your Love is King (Sade)
Nikmati alunan musik lembut ini sembari menikmati menghujani si dia dengan sentuhan lembut dan bisikan halus kata-kata yang menggoda.

5. Jets (Bonobo)
Musik ini pas untuk mengiringi Anda dn pasangan yang memang tidak terlalu terburu-buru saat bercinta, sehingga dapat merasakan kenikmatan dalam waktu yang lama.

6. All Mine (Portishead)
Musik bergenre trip hop ini pas bagi Anda ketika melakukan foreplay. Saat inilah Anda merasakan bahwa si dia  adalah milik Anda seutuhnya. ** Baca juga: Mengapa Pria Suka Melihat Saat Pasangannya Orgasme?

Yuk praktikkan bersama pasangan.(ilj/bbs)




Mengapa Pria Suka Melihat Saat Pasangannya Orgasme?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Selama sesi bercinta, mungkin ada satu hal yang luput dari perhatian wanita, atau bahkan masih menjadi pertanyaan bagi sebagian wanita. Hal tersebut menyangkut ekspresi saat orgasme. Pernahkah pasangan melihat saat-saat Anda mencapai klimaks/orgasme?

Ketahuilah, pria sebenarnya senang melihat ekspresi pasangannya saat orgasme. Mengapa demikian? Berikut penjelasannya, dikutip dari fakta.co.id:

1. Pria suka dipuji
Ketika Anda orgasme, ini sama halnya Anda “mengapresiasi kerja keras” pasangan saat bercinta. Kondisi ini sama seperti Anda memberinya pujian, dan pasangan mendapatkan keberhasilan yang patut dirayakan.

Bagi pria, melihat pasangannya orgasme bisa menjadi semacam prestasi tersendiri, karena merasa bisa membuat Anda menikmati permainan yang ia berikan.

2. Pasangan merasa lebih dekat dengan Anda
Saat mencapai klimaks, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon oksitosin (cinta) yang membuatnya lebih bahagia dan merasa lebih dekat dengan Anda. Ikatan inilah yang memperkuat rasa sayang Anda pada pasangan. Begitu pula sebaliknya.

3. Melihat pertunjukan erotis secara private
Saat berbicara perihal seks, pria adalah jagonya. Termasuk ketika memiliki pikiran nakal. Mereka suka melihat pasangannya menggigit bibir, mengerang, dan menarik seprei saat mengalami orgasme.

Hal itu bagi pria seakan dirinya sedang menyaksikan pertunjukan erotis secara private, sehingga pria menjadi semakin bergairah.

4. Pria puas jika Anda menikmati permainannya.
Salah satu hal yang ingin dia tahu adalah Anda juga menikmati permainannya. Dengan melihat pasangan orgasme, pria jadi tahu jika Anda pun menikmati sesi bercinta.

5. Pria mementingkan kebahagiaan pasangan.
Pria tidak akan merasa lega ketika pasangannya tidak menunjukkan reaksi yang mereka harapkan. Ketika Anda tak bisa mencapai orgasme, Pria merasa gagal membahagiakan pasangan. Hal itu membuat pria meragukan performa dirinya. sendiri.

6. Anda terlihat makin seksi di matanya
Ketika Anda orgasme, aliran darah akan berkumpul di titik-titik rangsang seksual tubuh, seperti miss V, payudara dan wajah. Alhasil, wajah Anda pun berubah memerah dan hal ini sangat seksi di mata pria.

7. Pria takjub
Pria merasa takjub melihat pasangannya mencapai puncak kenikmatan. Apalagi ketika Anda mencapai multiple orgasme karena rangsangan darinya. Hal ini membuat pria ingin melihat Anda lebih dekat. ** Baca juga: Waktu Bercinta yang Pas Menurut Usia

Jadi ladies, jangan malu menunjukkan ekspresi kepuasan saat orgasme.(ilj/bbs)




Waktu Bercinta yang Pas Menurut Usia

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Setiap manusia memiliki jam biologis, yaitu proses biologis yang menunjukkan osilasi endogen dan berulang setiap sekitar 24 jam. Misalnya menentukan kapan waktu makan, tidur, bahkan waktu terbaik untuk bercinta.

Dokter Paul Kelley, peneliti dari Oxford University’s Sleep dan Circadian Neuroscience Institut, dikutip dari health.kompas.com, mengungkapkan waktu adalah segalanya, meskipun bercinta sering kali terjadi secara spontan.

Seseorang mengalami pergeseran jam biologis seiring bertambahnya usia. Karena itulah, ada beberapa perbedaan waktu antara usia 20-an hingga 70-an. Ini dia penjelasannya:

1. Usia 20 tahun
Menurut Kelley, pukul 15.00 WIB adalah waktu yang tepat untuk bercinta pada orang yang berusia 20-an. Pada usia ini, pasangan yang telah menikah biasanya memiliki keinginan bercinta sepanjang hari.

Namun, pada pukul 15.00 WIB terjadi lonjakan energi, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk bercinta. Sementara itu, untuk bangun tidur yang pas adalah pukul 9.30 WIB.

2. Usia 30 tahun
Merupakan tahun emas untuk bercinta. Sinar matahari pada pukul 08.20 WIB dapat meningkatkan hormon testoteron pada pria maupun wanita dengan merangsang hipotalamus, yaitu bagian dari otak yang mengontrol pelepasan hormon melalui kelenjar hipofisis.

Menurut Kelley, orang di usia 30 tahun sebaiknya bangun tidur lebih awal dibanding usia 20-an, yaitu pukul 08.10 WIB. Untuk makan malam, bisa dilakukan tak terlalu malam agar perut memiliki banyak waktu untuk mencerna makanan.

3. Usia 40 tahun
Terjadi perubahan waktu untuk berhubungan seksual. Menurut Kelley, malam hari adalah waktu yang tepat untuk bercinta. Pada jam tersebut Anda sudah lebih rilaks dan produksi oksitosin meningkat.

Dianjurkan agar tidak tidur hingga larut malam, agar Anda dapat bangun tidur pada pukul 07.50 WIB.

8. Usia 50 tahun
Pada usia 50 tahun, waktu yang baik untuk bercinta juga tak jauh berbeda dengan usia 40 tahun. Menurut Kelley, malam hari lebih pas untuk bercinta, karena pagi hari adalah waktu yang sibuk.

9. Usia 60 tahun
Pukul 20.00 WIB adalah waktu terbaik untuk bercinta, waktu antara antara makan malam dan sebelum tidur. Makan malam sebaiknya menjadi lebih awal, yaitu pukul 18.30 WIB untuk meminimalkan gangguan pencernaan.

Setelah bercinta, hormon melatonin atau hormon tidur pun meningkat sekitar pukul 22.00 WIB, sehingga waktu tidur menjadi sempurna. ** Baca juga: Kesalahan Pria yang Membuat Wanita Gagal Orgasme

10. Usia 70 tahun
Tak jauh berbeda dengan usia 60 tahun, ketika usia 70 tahun pun bercinta sebaiknya dilakukan pada pukul 20.00 WIB. Pada waktu ini Anda sudah memiliki waktu santai.

Sesuaikan jam biologis Anda menurut usia, sehingga sesi bercinta menjadi maksimal.(ilj/bbs)