1

Bercinta Jadi Salah Satu Cara Lepaskan Stres

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Ketika dilanda stres, terkadang Anda justru mengekang keinginan bercinta. Ya, seks seringkali menjadi nomor terakhir dalam daftar prioritas seseorang yang mengalami stres.

Stres memengaruhi pria dan wanita dengan cara yang berbeda. Dilansir dari Foxnews, para antropologis percaya jika para wanita cenderung untuk pergi dengan teman-temannya saat menghadapi stres.

Sementara pria pria cenderung lari dari situasi yang menyebabkan stres, mungkin pergi bersembunyi ke dalam kamar, bermain game atau olahraga. Kebanyakan pria melepaskan stres dengan melakukan aktifitas fisik, misalnya dengan kegiatan seksual.

Sementara wanita lebih tertarik untuk meringkuk di sofa, ingin bertambah dekat dengan keluarga. Apa pun pilihan para wanita, seks sering menjadi pilihan terakhir mereka dalam menghadapi stres. Terlebih saat mereka merasa pada titik terendah dalam kehidupannya.

Tentu saja penjabaran di atas tidak sepenuhnya benar. Contohnya, jika pria cenderung melepaskan stres dengan melakukan hubungan seksual, ada beberapa tipe stres yang membuat mereka tidak bernafsu untuk berhubungan seksual, misalnya saat pria sedang khawatir mengenai pekerjaan atau keuangan.

Banyak pria mendefinisikan maskulinitas sebagai kemampuan untuk menjaga keluarganya. Sesaat mereka berpikir tidak mampu memenuhi tanggung jawabnya akan sangat memegaruhi kemampuannya di tempat tidur.

Beberapa hal yang harus diingat saat berhadapan dengan stres dan seks adalah
1. Jangan menunggu sampai hari berakhir untuk berhubungan seksual
Daripada menunggu sampai jam 11 malam, saat Anda sudah merasa lelah dan ingin segera tidur, cobalah seks di pagi hari sebelum Anda pergi bekerja.

2. Jangan paksakan seks jika memang Anda tidak berminat
Walaupun hal tersebut tidak selalu berakhir dengan seks, tetapi hubungan yang Anda buat haruslah karena ikatan yang kuat dan siap melakukan seks saat waktunya tepat.

3. Perhatikan kesehatan
Sangat mudah untuk Anda berpaling ke alkohol atau makanan sebagai pelampiasan stres. Tetapi dengan melakukan hal tersebut malah akan memperburuk kemampuan seksual Anda. ** Baca juga: Beberapa hal yang memengaruhi Posisi Bercinta Favorit Wanita

Ketimbang merusak tubuh dengan alkohol, alihkanlah stres Anda dengan sesuatu yang menyehatkan, misalnya dengan olahraga dengan benar atau konsumsi makanan sehat. Seks juga dapat menjadi bagian penting untuk kesehatan Anda. Seks tidak hanya dapat membakar kalori, tetapi juga dapat menurunkan tingkat stres.(ilj/bbs)




Beberapa hal yang memengaruhi Posisi Bercinta Favorit Wanita

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Setiap wanita memiliki posisi bercinta favorit yang salah satunya dapat mempercepat meraih orgasme. Selain mungkin tergantung selera, pemilihan posisi bercinta favorit ternyata dipengaruhi oleh beberapa hal yang bisa jadi tidak Anda bayangkan sebelumnya.

Beberapa peneliti mengungkapkan, hal tersebut terkait dengan ujung saraf pada organ intim wanita. Dikutip Klik Dokter, posisi seks favorit sangat terkait dengan organ panggul wanita, terlebih di bagian klitoris dan posisi rahim. Selain itu, bentuk Mr P pasangan pun diduga memberikan pengaruh yang besar pada posisi bercinta favorit wanita.

Ada beberapa variasi rahim wanita, yaitu yang searah dengan posisi liang Miss V, dan ada yang berlawanan atau seakan tegak lurus dengan arah liang Miss V, variasi ini dipilih sebanyak 70 persen.

Wanita dengan rahim yang searah dengan liang Miss V biasanya lebih menyukai posisi berhadapan dengan pasangannya. Sementara posisi doggy style dapat memberikan rasa nyeri pada wanita dengan kondisi rahim yang searah dengan liang Miss V. Karena itulah posisi seks misionaris atau woman on top cenderung menjadi favorit wanita dengan posisi rahim tersebut.

Sayangnya, tidak banyak wanita yang mengetahui posisi rahim mereka. Hal lain yang memengaruhi kecenderungan wanita terhadap posisi seks tertentu adalah kondisi psikologis. Beberapa wanita dengan gangguan fobia tempat sempit lebih senang bercinta dengan posisi pasangan di atas mereka. ** Baca juga: Gadget Bisa ‘Bunuh’ Hasrat Bercinta

Disebutkan, banyak pasangan yang belajar posisi seks dari film dewasa. Namun, hal tersebut tidak sesuai dengan kondisi ideal dari tiap-tiap orang, karena film  dibuat berdasarkan arahan agar sesuai dalam segi teknis maupun artistik.(ilj/bbs)




Gadget Bisa ‘Bunuh’ Hasrat Bercinta

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Survei yang dilakukan National Survey of Sexual Attitudes and Lifestyles, mengungkapkan bahwa dalam satu dekade terakhir, frekuensi bercinta masyarakat Inggris ternyata menurun. Dibanding pada tahun 2000, masyarakat Inggris bercinta 20 persen lebih sedikit.

Dijelaskan, orang-orang berusia 16 hingga 44 tahun, hanya bercinta sebanyak kurang dari lima kali dalam sebulan. Padahal saat survei sebelumnya, rata-rata pria bercinta sebanyak 6,2 kali dan wanita 6,3 kali dalam sebulan.

Terdapat beberapa hal, dilansir laman The Guardian, yang menyebabkan hal tersebut. Satu hal yang mengejutkan adalah karena maraknya penggunaan komputer tablet.
“IPad dan komputer telah melanggar semua batas di kamar tidur,” kata Profesor Kaye Wellings dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine.

Disebutkan, saat ini orang lebih suka bermain komputer tablet di tempat tidur daripada bercinta. Masyarakat Jepang pun ‘menyalahkan’ obsesi terhadap gadget serta video game karena telah menurunkan hasrat seksual.

Penyebab lain, dikutip dari viva.co.id, adalah depresi akibat kondisi resesi yang terjadi di negaranya. Diketahui, masa 2010 hingga 2012 Inggris berjuang menghadapi penurunan PDB. Kesulitan ekonomi itu ternyata berpengaruh terhadap kehangatan cinta. Hal ini terutama jika kepala keluarga terkena PHK akibat resesi.
“Berdasarkan literatur, ada hubungan antara pengangguran dengan turunnya hasrat seksual,” ujar Wellings. Kepala keluarga yang terkena PHK akan merasa rendah diri, lalu depresi.

Hipotesis itu diperkuat oleh data demografis di Inggris. Pada masa resesi, lebih sedikit orang yang menikah. Dengan begitu, hubungan seksual pun makin berkurang. Hal serupa juga terjadi di Jepang, satu dekade terakhir.

“Hubungan bisa jadi tidak sehat jika orang tidak memiliki percintaan yang mereka inginkan,” urai Wellings. Kurangnya minat bercinta, kini menjadi masalah umum di kalangan pria yaitu sebesar 14,9 persen dan wanita sebanyak 34,2 persen. ** Baca juga: 5 Alasan Mengapa Pria Palsukan Orgasme

Sekira empat dari 10 orang mengaku memiliki masalah seksual akhir-akhir ini. Satu dari 10 responden, juga menyebutkan bahwa mereka tertekan menjalani kehidupan seksual.(ilj/bbs)




5 Alasan Mengapa Pria Palsukan Orgasme

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Memalsukan orgasme bukan hanya monopoli kaum hawa lho. Para pria pun ternyata kerap melakukan hal ini. Sebuah studi menyebutkan, kaum adam mengaku memalsukan orgasme sekira 25 persen dari total kehidupan seksualnya.

Studi ini dilakukan terhadap 458 pria muda berusia 18-29 tahun, tentang kehidupan seksual mereka dalam empat bulan terakhir. Disebutkan, sekira 50 persen responden mengaku mereka pernah sekali memalsukan orgasme.

Sementara itu situs DatingAdvice.com pada 2014 mengungkapkan, sebanyak 24 persen pria yang sudah menikah berpura-pura orgasme saat bercinta dengan pasangannya. Apa yang membuat mereka melakaukan hal tersebut? Dikutip dari Femina, ini lima alasan pria memalsukan orgasme:

1. Melindungi perasaan sang istri dari rasa bersalah bahwa mereka tidak mengalami orgasme.
2. Mengalami keletihan. Makin cepat sesi bercinta berakhir, makin cepat pula mereka bisa tidur.
3. Sebagian mengaku dalam pengaruh alkohol. Kondisi ini membuat mereka tidak cukup fit untuk bercinta.
4. Tidak bisa orgasme. Menurut para suami, merupakan hal aneh ketika mereka tidak mampu orgasme, sehingga memilih berpura-pura merasakannya.
5. Takut ketahuan memiliki gangguan disfungsi ereksi. ** Baca juga: Rutin Bercinta Tunda Menopause?

Pernahkan Anda mengalami kondisi seperti ini? (ilj/bbs)




Rutin Bercinta Tunda Menopause?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Menopause adalah penghentian permanen menstruasi seorang wanita yang berarti pula akhir dari reproduktif. Perubahan endokrin, hormon yang terlibat selama bertahun-tahun dalam kehidupan wanita terutama disebabkan oleh kehilangan fungsi ovarium yang semakin meningkat.

Ada berbagai mitos tentang menopause yang sering Anda dengar, namun terkadang masih diragukan kebenarannya. Salah satunya, dikutip Pesona, adalah wanita yang melakukan hubungan seks secara teratur dengan frekuensi cukup sering diyakini tidak cepat mengalami menopause.

Alasannya yang disebutkan adalah karena hubungan seks yang teratur akan memberi rasa nyaman dan rileks pada tubuh. Orgasme akan memicu keluarnya hormon endorfin yang memberi efek nyaman pada tubuh dan pikiran, sekaligus menekan stres.

Padahal, stres memicu produksi hormon kortisol yang bersifat merusak tubuh. Kondisi rileks juga akan memperlancar fungsi organ-organ tubuh, termasuk organ reproduksi, sehingga tak cepat menua atau rusak. Otomatis, kondisi itu ikut menunda datangnya menopause. Benarkah pendapat tersebut?

Ya, pengeluaran hormon stres dapat mempengaruhi pelepasan hormon gonadotropin sehingga dapat mengganggu proses pematangan sel telur. Gangguan itu dapat membuat wanita menderita siklus anovulasi yang dapat menyebabkan gangguan pola siklus haid. ** Baca juga: Tidak Hanya Hot, French Kiss Ternyata Menyehatkan

Namun, tidak benar bahwa pengeluaran endorfin saja dapat menghambat pengurangan jumlah folikel di ovarium. Hal ini karena endorfin juga berperan dalam hal pelepasan hormon gonadotropin (FSH, LH) yang dibutuhkan untuk proses rekrutmen sel-sel folikel saat  menjalani proses seleksi untuk menjadi folikel dominan.(ilj/bbs)




Tidak Hanya Hot, French Kiss Ternyata Menyehatkan

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Ciuman Prancis (French kiss) adalah ciuman di mana salah satu atau kedua pasangan menyentuh bibir atau lidah pasangan, dan biasanya masuk ke mulut. Ciuman ini lambat, penuh gairah yang biasanya dianggap intim, romantis, erotis atau seksual.

French kiss akan menggerakkan 34 otot muka. Bibir dipenuhi darah, memancing peredarannya ke seluruh tubuh.Hasilnya, jantung pun terpompa sampai dua kali lipat denyut normal. Pupil mata mengecil, menciptakan rasa bagai melayang.

Studi di University at Albany, dikutip Intisari, mengungkapkan bahwa hanya 10 persen wanita yang bersedia melakukan hubungan seks tanpa didahului French kiss. Disebutkan, ciuman juga bisa menjadi petunjuk kesehatan, kondisi mental, dan ketulusan pasangan. Ciuman menjadi ukuran chemistry antara dua pasangan. Manis dan hambarnya ciuman tergantung pada hubungan itu sendiri.

Ciuman mesra akan membuat otak Anda bekerja memancarkan neurotransmiter seperti dopamin dan endorfin. Tercipta rasa senang, dan Anda pun ingin melanjutkan ciuman. Selain memacu hormon oksitosin, ciuman juga bisa menekan hormon kortisol, pencipta stres.

Menurut statistik, dan itu dibenarkan oleh riset biopsikolog Onur Gunturkun, 77,5 persen manusia memiringkan kepala ke kanan waktu ciuman. Tak peduli kidal atau tidak. Hal ini disebabkan karena ‘bias gerakan motor kanan’ yang kita alami waktu masih di kandungan.

Pada usia kandungan 12 minggu, umumnya janin lebih banyak menengok ke kanan daripada ke kiri. Demikian pula gerak tangan dan kakinya. Jadi saraf ke arah kanan lebih dahulu terlatih. ** Baca juga: Berapa Sih Frekuensi Normal Pasutri Bercinta?

Bayi lebih banyak tidur dengan kepala menghadap ke kanan. Dua pertiga orang menendang dengan kaki kanan. Delapan dari sembilan orang dominan tangan kanannya.(ilj/bbs)




Berapa Sih Frekuensi Normal Pasutri Bercinta?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Tidak ada aturan baku yang mengharuskan pasangan suami istri (pasutri) untuk bercinta dalam satu minggu. Tentu saja karena aktivitas seksual sangat tergantung pada mood masing-masing.

Meskipun tidak ada aturan baku, dikutip Sehat Fresh, banyak pakar seksual yang menyarankan pasutri bercinta secara teratur satu hingga empat kali dalam seminggu, dengan mempertimbangkan ritme tubuh atau kondisi psikologis suami maupun istri.

Diketahui, produksi sperma bisa dikatakan telah memenuhi batas penampungan dalam waktu tiga hari. Aktivitas seksual yang mengikuti ritme tersebut dirasa cukup baik. Terlebih produksi sperma ini memang harus dikeluarkan secara teratur sesuai waktu alamiah tersebut.

Bercinta satu hingga empat kali dalam seminggu juga memberikan kesempatan istirahat organ tubuh suami dan istri. Meskipun sebenarnya, seberapa sering pasutri bercinta tidak akan merusak organ intim keduanya, selama masih dilakukan dalam batas wajar.

Frekuensi bercinta yang sangat minimal atau jarang sekali memang akan menimbulkan efek psikologis yang tidak baik pada pasutri. Sama halnya, frekuensi bercinta yang terlalu sering pun tidak baik untuk kesehatan, salah satunya justru akan membuat tubuh lemas. ** Baca juga: Variasi Lain, Tren Bercinta dengan Alam

Sesuai saran pakar seksual, frekuensi bercinta normalnya dilakukan satu hingga empat kali dalam seminggu.(ilj/bbs)




Variasi Lain, Tren Bercinta dengan Alam

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Pernahkah Anda mendengar istilah ecosexual? Belakangan muncul istilah unik yang banyak diperbincangkan di dunia maya, yaitu ecosexual, yang merujuk pada hubungan seksual dengan alam.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sekolah Kesehatan Masyarakat University of Nevada Las Vegas, Amerika Serikat (AS), dilansir Esquire, menjabarkan bentuk aktivitas seksual yang dilakukan oleh penganut ecosexual adalah dengan berguling-guling di tanah dalam kondisi telanjang hingga mengalami orgasme.

Bercinta dengan alam, dipercaya penganut ecosexual, akan memunculkan rasa untuk melindungi alam yang tinggi. Hal ini disamakan seperti halnya melindungi orang yang Anda cintai. Diyakini melalui ecosexual, kian menumbuhkan rasa cinta pada lingkungan yang berpotensi meningkatkan kepedulian terhadap penyelamatan Bumi dari kehancuran. ** Baca juga: Begini Indikator Anda Dianggap Terlalu Sering Bercinta

Disebutkan, ecosexual tercatat telah eksis sejak 2000-an dan mulai berkembang luas dalam dua tahun terakhir melalui media sosial. Saat ini diperkirakan terdapat lebih dari 100 ribu orang telah mengidentifikasikan dirinya sebagai penganut ecosexual. Hmm…(ilj/bbs)




Begini Indikator Anda Dianggap Terlalu Sering Bercinta

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Penelitian yang dilakukan Carnegie Mellon University, Pittsburgh, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa terlalu sering (banyak) bercinta dapat membuat aktivitas seksual ini justru terasa kurang menyenangkan.

Peneliti mengamati beberapa pasangan suami istri (pasutri) yang bercinta setidaknya satu kali dalam sebulan, tetapi tidak lebih dari tiga kali seminggu. Dilansir Menshealth, para peneliti kemudian membagi mereka menjadi dua kelompok. Pada kelompok pertama, pasutri diminta untuk lebih sering bercinta, yaitu dua kali lebih sering. Sementara kelompok lainnya diminta untuk bercinta seperti biasanya.

Setelah tiga bulan, pasutri pada kelompok pertama melaporkan bahwa mereka justru menjadi lebih tidak bergairah untuk bercinta dibandingkan dengan saat penelitian baru dimulai.

Alasannya, bercinta dengan mengikuti jadwal sangat tidak menyenangkan. Hal ini karena pasutri pada kelompok pertama diminta untuk memenuhi ‘kuota’, yaitu harus bercinta beberapa kali dalam seminggu, yang pada akhirnya membuat mereka stres dan tidak lagi merasakan nikmatnya bercinta dengan pasangan.

Hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa seberapa sering seseorang bercinta tidak menentukan tingkat kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh. Jika Anda dan pasangan sering bercinta karena keinginan bersama, hal itu akan terasa menyenangkan. ** Baca juga: Kenali 10 Titik Sensitif Wanita

Berapa kali Anda dan pasangan bercinta tidaklah penting, asalkan sama-sama menikmatinya. So, lupakan kuantitas, fokuslah pada kualitas.(ilj/bbs)




Kenali 10 Titik Sensitif Wanita

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Demi memuaskan pasangan saat bercinta, tidak sedikit pria yang berusaha untuk menyenangkan pasangan dengan berbagai cara. Demikian dikatakan David Darma, seorang konsultan seks.

Karena itulah para suami disarankan untuk mengenali titik-titik sensitif pada wanita, agar foreplay menjadi lebih maksimal. Dikutip dari doktersehat, ini dia 10 titik sensitif wanita yang dimaksud:

1. Rambut
Elusan rambut dan pijatan kepala ternyata dapat merangsang terlepasnya endorphin yang mengakibatkan rasa nikmat pada wanita.

2. Mata
Sama seperti skortum (kantung buah pelir), kulit kelopak mata menghasilkan sensasi yang hampir sama bila disentuh lembut.

3. Hidung
Ada hubungan sensorik langsung antara hidung dan pusat kenikmatan di dalam otak.

4. Bibir
Menurut ajaran Tantra, ada saraf yang menghubungkan bibir atas langsung dengan klitoris.

5. Telinga
Riset menunjukkan bahwa lima persen dari pria dapat mencapai klimaks melalui stimulus aural saja, entah itu percakapan erotik, napas berat atau lidah yang memainkan telinga.

6. Leher
Memiliki saraf yang sensitif juga. Kebanyakan wanita merasakan kesan yang sama, geli dan terangsang bila dicumbu di leher.

7. Buah dada & puting
Entah diisap, dijilat, diusap atau diremas lembut, bagian tubuh ini membantu meningkatkan gairah seksual.

8. Jari-jari tangan
Telapak tangan sangat sensitif karena mampu merasakan sensasi yang tak diduga. ** Baca juga: Penyebab Pria Mudah Terangsang Secara Visual

9. Perut
Area antara pusar dan tulang pubik penuh dengan titik-titik kenikmatan. Mengaktifkan titik-titik ini merangsang mengalirnya darah ke seluruh daerah pubik.

10. Vulva
Bagian depan bantalan empuk jaringan mons veneris yang terletak sekitar lima sentimeter di atas klitoris penuh ujung saraf. Menyentuh bagian ini dengan jari tangan dapat membangkitkan sensasi dan meningkatkan orgasme.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)