1

Minimalisir Kemacetan, Tiongkok Pasang Lampu Lalu Lintas Khusus Penunggang Unta di Padang Pasir

Kabar6-Otoritas Gunung Mingsha dan Mata Air Bulan Sabit di Gurun Kumtag, Tiongkok, telah memasang lampu lalu lintas khusus penunggang unta untuk memperlancar lalu lintas.

Lampu lalu lintas penunggang unta yang masih aktif, melansir straitstimes, terlihat di bukit pasir Taman Alam Gunung Mingsha dan Danau Bulan Sabit, Provinsi Gansu, Tiongkok barat laut. Saat libur tahunan di awal Mei, ribuan orang berbondong-bondong mengunjungi tempat wisata alam tersebut dan melakukan berbagai aktivitas.

Pada 2023 lalu, terdapat sekira 2.400 unta tunggangan serta puluhan ribu wisatawan per hari di Gunung Mingsha dan Mata Air Bulan Sabit. Jumlah tersebut mengakibatkan masalah kemacetan lalu lintas yang serius. Beruntung, pihak berwenang setempat menemukan solusi berupa lampu lalu lintas unta.

Lampu lalu lintas di tengah gurun memang terlihat unik, namun hal ini menjadi kebutuhan karena membeludaknya pengunjung Gunung Mingsha pada awal Mei 2023. Saat hari pertama pengelola wisata menerima 10 ribu pengunjung dan bertambah menjadi 20 ribu pengunjung pada hari-hari berikutnya.

Banyak dari mereka berjalan di sepanjang Jalur Sutra kuno, namun ribuan orang memilih untuk menikmati pemandangan dengan menunggangi unta sepanjang rute populer tersebut.

Lampu lalu lintas berfungsi memberi tanda kapan unta harus berhenti agar pejalan kaki bisa menyeberang. Saat lampu hijau menyala, unta bisa lewat, ketika lampu merah menyala, unta berhenti agar pejalan kaki lewat terlebih dahulu.

Diperkirakan ada lebih dari 240 juta orang Tiongko akan melakukan perjalanan selama musim liburan Mei tahun ini.(ilj/bbs)




Pelihara Batu Jadi Tren Baru Anak Muda Korsel untuk Usir Kesepian

Kabar6-Ada tren di kalangan anak muda Korea Selatan (Korsel) yaitu ‘memelihara’ batu. Bukan tanpa alasan, anak muda yang mengalami kelelahan itu sengaja ‘memelihara’ batu karena menemukan kenyamanan dan tidak lagi merasa kesepian dalam hidupnya.

Separuh penduduk Korsel, melansir thestar,diketahui hidup sendirian dan memiliki jam kerja terpanjang di dunia, hingga muncul berbagai upaya untuk mencari cara baru bersantai dalam kehidupan. Cara nyeleneh yang dilakuan tara lain menggelar pemakaman pura-pura dengan berbaring di peti mati, serta menghadiri acara Space-out tahunan, di mana orang-orang berkompetisi untuk menjadi yang terbaik sebagai orang yang tidak melakukan apa pun.

Tren terbaru adalah dengan melibatkan aktivitas menyimpan batu yang diberi nama, diajak berbicara dan diberi pakaian seolah-olah batu itu adalah makhluk hidup. Beberapa pemilik bahkan menempatkan ‘batu peliharaan’ mereka di tempat tidur dan memijatnya.

Dalam video yang viral di TikTok, sebuah ‘batu peliharaan’ tampak dibungkus dengan handuk, diberi alas bedak dengan lembut, dipasangi alis serta diberi mata dan bibir yang besar.

‘Batu peliharaan’ itu bahkan dijual dengan harga antara sekira Rp120 ribu hingga Rp176 ribu. Menurut salah satu penjualnya, lebih dari 300 unit ‘batu peliharaan’ terjual setiap bulan dan pembelinya rata-rata merupakan wanita berusia 20-an hingga 30-an tahun.(ilj/bbs)




Al, Pria Usia 106 Tahun dari Texas Jadi Penerjun Payung Tertua di Dunia

Kabar6-Di usia 106 tahun 327 hari, Pria asal Texas, Amerika Serikat (AS) bernama Alfred ‘Al’ Blaschke resmi menyandang tatus sebagai orang tertua di dunia yang melakukan terjun payung tandem.

Al, melansir theguardian, pertama kali memecahkan rekor pada 2020 di usia 103 tahun, ketika pria lansia itu melompat keluar dari pesawat yang bergerak di ketinggian 14.000 kaki untuk merayakan kelulusan perguruan tinggi dari cucu kembarnya. “Itu adalah impian saya…Saya tidak pernah menyangka akan bertahan selama ini,” kata Al.

Itu adalah terjun payung keduanya, yang pertama terjadi tiga tahun sebelumnya, pada hari ulang tahun Al yang ke-100. Al memutuskan untuk melakukan terjun payung terbarunya setelah rekor yang dibuat dipecahkan pada 2022 oleh seorang wanita Swedia bernama Rut Linnéa Ingegärd Larsson, berusia 103 tahun 259 hari.

Al bergabung dengan Gubernur Texas, Greg Abbott, yang setuju untuk terjun payung bersama pria itu ketika mereka bertemu, setelah Al pertama kali memecahkan rekor.

Cuaca buruk dan masalah penjadwalan menyebabkan lompatan tersebut ditunda sebanyak empat kali, namun pagi hari pada 27 November 2023 lalu, Al dan Gubernur Abbott bersiap dan menaiki pesawat. Mereka dibawa ke ketinggian 9.000 kaki, di mana mereka masing-masing bergabung dengan instruktur ahlinya dan keluar dari pesawat untuk terjun bebas.

Sejumlah orang yang menyaksikan dari bawah adalah seluruh anak dan cucu Al, serta berbagai media dan pejabat pemerintah. Parasut utama Al dikerahkan pada ketinggian 5.500 kaki, lalu ia meluncur turun ke pendaratan yang aman bersama sang instruktur.

Setelah mengatur napas, Al berjabat tangan dengan Gubernur Abbott dan mengucapkan selamat atas terjun payung pertamanya.”Jika Anda berpikir tidak bisa, Anda hanya meremehkan diri sendiri. Setiap orang lebih mampu dari yang mereka kira. Mereka hanya perlu mengambil keputusan untuk mencoba,” ujar Al.(ilj/bbs)




Resto Pizza di Selandia Baru Tawarkan Promo Nyeleneh ‘Beli Sekarang, Bayar Saat Pelanggan Meninggal’

Kabar6-Hell Pizza, sebuah jaringan pizza yang berbasis di Selandia Baru, menawarkan ‘AfterLife Pay’ kepada pelanggannya. Promo tak biasa sekaligus nyeleneh itu berbunyi, ‘Beli sekarang, bayar saat Anda meninggal.” ‘.

“Kami melihat semakin banyak orang yang menggunakan skema ini untuk membeli barang-barang penting seperti makanan, dan kami pikir ini terlalu jauh ketika Anda meminta restoran cepat saji seperti kami untuk menawarkan itu,” sebut pihak perusahaan.

“orang-orang di sini masih tertinggal dalam pembayaran mereka dan 10,5 persem pinjaman di Selandia Baru menunggak,” terang CEO Hell Pizza Ben Cumming di situs web perusahaan.

Restoran pizza, melansir Stuff, mengatakan bahwa 666 pelanggan di Selandia Baru dan 666 pelanggan di Australia akan dipilih untuk program AfterLife Pay. Mereka bisa menunda pembayaran pizza sampai pelanggan meninggal.

“Mereka yang terpilih akan diundang untuk menandatangani amandemen nyata atas surat wasiat mereka, memungkinkan biaya pizza mereka dikumpulkan setelah kematian. Tidak ada bunga atau biaya yang berlaku, dan perjanjian itu mengikat secara hukum,” demikian keterangan dari situs web itu.

Pelanggan yang tertarik dapat mendaftar program di situs web Hell Pizza.(ilj/bbs)




Kerap Bertengkar dengan Sang Suami, Ibu di India Buang Anaknya ke Danau Penuh Buaya

Kabar6-Usai bertengkar dengan sang suami, Ravi Kumar (27), seorang wanita di India yang bernama Savitri (26) diduga melemparkan putranya yang masih berusia enam tahun ke dalam sungai penuh buaya.

Pasangan suami istri (pasutri) tersebut, melansir Mirror, diketahui kerap bertengkar karena kondisi putra sulung mereka yang bisu sejak lahir, dan Kumar sering mempertanyakan mengapa Savitri melahirkan anak yang bisu. Bahkan, Kumar diduga pernah menyuruh sang istri untuk membuang buah hati mereka.

Menurut keterangan polisi, setelah keduanya bertengkar karena masalah tersebut, Savitri yang diduga mengalami frustasi, melemparkan putranya ke saluran pembuangan limbah yang terhubung langsung dengan sungai penuh buaya. Para tetangga dan orang sekitar yang mengetahui kejadian tersebut pun segera menghubungi pihak berwajib.

Upaya pencarian tidak berhasil karena hari mulai gelap. Keesokan harinya, polisi berhasil menemukan jasad anak tersebut yang ditemukan dengan luka parah dan bekas gigitan di sekujur tubuhnya, serta tangannya yang putus, menandakan bahwa bocah malang itu telah menjadi korban serangan buaya.

Jasad si bocah kemudian dikirim untuk menjalani pemeriksaan guna memastikan penyebab kematiannya. Polisi juga menyatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan secara lebih lanjut.

“Kami telah mendaftarkan kasus di kantor polisi pedesaan Dandeli berdasarkan pasal 109 (Persekongkolan atas pelanggaran apa pun, jika tindakan yang bersekongkol itu dilakukan sebagai konsekuensinya, dan tidak ada ketentuan tegas yang dibuat untuk hukumannya) dan 302 (pembunuhan) KUHP India, serta menangkap suami dan istri sehubungan dengan kejadian tersebut,” kata petugas polisi tersebut.(ilj/bbs)




Disebut Lebih Tahan Lama, Tren ASI Diolah Jadi Bubuk

Kabar6-Tren mengolah Air Susu Ibu (ASI) menjadi bubuk atau dengan cara freeze-dried sudah populer sejak 2023 lalu. Disebutkan, masa tahan ASI bubuk akan lebih lama dan penyajiannya lebih praktis dibandingkan metode pemberian ASI pada umumnya.

ASI bubuk, melansir Parents, disebut menjadi solusi yang praktis bagi ibu menyusui karena memiliki masa tahan mencapai tiga tahun. Proses pembuatan ASI bubuk pertama kali dilakukan dengan memerah ASI dan membekukannya, kemudian ASI dimasukkan ke deep vacuum untuk melepaskan udara di dalamnya. ASI tersebut lalu dikirimkan ke perusahaan untuk diolah menjadi bubuk.

Dalam prosenya, ASI akan dibekukan sampai di bawah suhu -40 derajat Celcius. Proses ini akan memicu reaksi sublimasi yang memproses ASI beku menjadi gas dan menyisakan bubuk tanpa kandungan uap air. Setelah kandungan air dihilangkan seluruhnya, ASI akan berbentuk seperti bubuk halus. Jika dilihat secara kasat mata, bentuk ASI bubuk akan menyerupai susu formula.

Sementara itu,Academy of Pediatrics (AAP) belum mengatur tentang pemberian ASI bubuk untuk bayi. Sejauh ini juga tidak banyak penelitian tentang apakah ASI bubuk aman dikonsumsi. Layanan Kesehatan Alberta di Kanada mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak merekomendasikan penggunaan ASI bubuk.

“Sebagai dokter anak umum, saya mencoba untuk tetap berpegang pada pedoman AAP, pedoman CDC, pedoman FDA, dan mereka belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai keamanan dan kemanjuran ASI kering-beku,” jelas Dr Neela Sethi, spesialis anak dan konsultan laktasi.

Dr Sethi mengatakan, ASI eksklusif diberikan sampai usia anak enam bulan. Selain itu, ASI sendiri adalah 100 persen nutrisi untuk bayi. “Kami tidak 100 persen mengetahui bahwa hal ini berlaku pada ASI bubuk,” terang Dr Sethi.

Senada, Dr Joanna Parga-Belinkie, ahli neonatologi di RS Anak Philadelphia mengatakan belum banyak penelitian dilakukan untuk melihat manfaat dan keamanan dari proses pembuatan ASI bubuk ini.

Ada juga kekhawatiran akan kontaminasi dan proses pengeringan-beku tidak menghilangkan bakteri dan virus dalam ASI. “Sebagai pengingat, ASI dapat disimpan hingga satu tahun di dalam freezer, yang cukup untuk sebagian besar keluarga,” ujar dr Parga-Belinkie.(ilj/bbs)




Empat Tahun Sejak Pandemi Covid-19 Berlalu, Sebuah Keluarga Inggris Tetap Enggan Keluar Rumah

Kabar6-Meskipun sudah sekira empat tahun berlalu, seorang wanita di Inggris, Mandy (59), bersama keluarganya ternyata masih hidup seperti awal pandemi 2020 terjadi.

Ya, semua aturan lockdown seperti menjaga jarak, menghindari sosialisasi, memakai masker, dan hanya keluar jika perlu masih diterapkan hingga kini oleh keluarga Mandy. Keluarga itu menghindari supermarket, memesan makanan hanya melalui online, dan melakukan pembersihan dengan desinfektan pada barang-barang yang akan masuk ke rumah mereka di Essex.

Bukan tanpa alasan, melansir thesun, hal itu dilakukan karena putra bungsu mereka, Mason Milne (22), mengalami gangguan kekebalan tubuh parah. Milne didiagnosis mengidap penyakit Crohn pada 2017. Untuk menjaga kondisinya, Milne harus mengonsumsi tablet kemoterapi setiap hari dan suntikan biologis setiap dua pekan.

Hidup dengan penyakit Crohn membuat Milne berisiko tinggi terkena penyakit serius apabila terinfeksi COVID-19. “Hidup sangat sulit untuk seluruh keluarga saya. Melakukan semuanya selama pandemi adalah mimpi buruk. Tapi ini masih dilakukan sampai sekarang,” kata Mandy.

Wanita tersebut mengaku selalu menyiapkan masker medis di kantongnya. Tidak hanya itu, sampai sekarang ia juga masih rutin melakukan tes COVID-19 untuk memastikan keamanan keluarga.

Kondisi yang dialami Milne membuatnya jarang bersosialisasi dengan orang lain selain anggota keluarga. “Saya jarang diundang keluar sekarang karena mereka tahu saya tidak bisa pergi,” ujar Milne.

“Saya ingin Milne dapat menjalani kehidupan normal sebagai anak laki-laki berusia dua puluhan. Crohn membatasinya, tetapi COVID telah menghentikan jalan hidupnya sepenuhnya,” kata Mandy lagi.(ilj/bbs)




Hasil Riset Sebut Cacing di Chernobyl Punya Kekuatan Super yang Kebal Terhadap Radiasi

Kabar6-Sebuah riset terbaru menyebut, cacing yang hidup di dekat area bencana nuklir Chernobyl memiiki semacam kekuatan super, yaitu kekebalan terhadap radiasi. Dalam studi ini, ilmuwan mendatangi Chernobyl untuk mempelajari nematodes, cacing kecil dengan genetis sederhana dan cepat reproduksinya.

Cacing tersebut, melansir Globalnews, dikumpulkan dari sampel tanah, buah busuk dan lainnya, kemudian dikirim ke New York University, Amerika Serikat (AS), untuk dibekukan dan diteliti lebih lanjut. Dari sini terungkap, meskipun terpapar radiasi tinggi, genom dari cacing itu tak mengalami kerusakan. Penemuan ini tidak berarti Chernobyl aman, tapi mengindikasikan bahwa cacing merupakan hewan tangguh yang dapat bertahan dalam kondisi ekstrem di sekitarnya. llmuwan menyebutnya sebagai kekuatan super.

“Chernobyl adalah tragedi yang sangat besar, tapi kita belum begitu memahami dampak bencana itu pada populasi lokal. Apakah perubahan lingkungan yang mendadak membuat spesies lebih tahan terhadap radiasi?” kata Dr Sophia Tintor, pemimpin riset.

Sejak tragedi itu, berbagai macam hewan masih hidup di sana meskipun terus terpapar radiasi selama hampir 40 tahun. Sebelum penelitian ini, ada riset terhadap serigala di Chernobyl yang dilakukan pakar dari Princeton University.

serigala di CEZ terpapar lebih dari 11,28 milirem radiasi tiap hari sepanjang hidup mereka. Itu berarti enam kali lipat batas legal bagi manusia. Namun, serigala itu mengubah sistem kekebalan tubuh, serupa dengan pasien yang menjalani pengobatan radiasi untuk kanker. Analisis genetik menunjukkan bagian genom serigala mengembangkan ketahanan terhadap kanker.

Temuan serupa juga terlihat di antara ratusan anjing semi-liar yang hidup di sana. Pada 2023, para ilmuwan menemukan bahwa anjing-anjing yang berkeliaran bebas di Chernobyl secara genetik berbeda dari anjing peliharaan yang hidup di tempat lain di dunia.

Diketahui, Pada 26 April 1986 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chornobyl di dekat kota Pripyat, Ukraina, meledak. Ledakan itu terjadi pada 01.23 dini hari ketika warga kota tetangga Pripyat sedang tertidur.

Lalu, 40 jam kemudian, penduduk Pripyat diperintahkan untuk mengungsi, dan dilarang untuk kembali ke daerah tersebut. Pada saat itu, banyak warga telah menderita keracunan radiasi berbagai tingkat.

Peristiwa yang disebut Ledakan Chernobyl ini menciptakan bencana nuklir terburuk dan terparah. Hingga kini, penelitian di sana terus dilakukan, misalnya bagaimana nasib hewan yang tinggal di tempat tersebut.(ilj/bbs)




Pecahkan Rekor, di Australia Ada Blueberry Terberat Sedunia

Kabar6-Blueberry yang ditanam oleh Costa Group di New South Wales, Australia, masuk dalam buku rekor setelah resmi dinobatkan sebagai blueberry terberat di dunia.

Buah seberat 20,4 g dan lebar 39,31 mm ini, melansir LatestLY, dipetik pada 13 November 2023 lalu, dan kini telah diakui oleh Guinness World Records. Blueberry yang merupakan varietas Eterna, dibudidayakan sebagai bagian dari program peningkatan varietas (VIP) Costa oleh Brad Hocking, Jessica Scalzo dan Marie-France Courtois.

Sebelumnya, untuk pemegang rekor buah blueberry terberat di dunia punya berat 16,2 gram yang ditanam di Australia Barat pada 2020. Hocking mengatakan, varietas Eterna dikenal karena ukuran buahnya yang besar, teksturnya yang renyah, dan umur simpan yang lama.

“Eterna sebagai varietas memiliki rasa yang sangat enak dan buah yang besar secara konsisten. Saat kami memetik yang ini, mungkin ada sekitar 20 buah beri lainnya dengan ukuran yang sama berat,” papar Hocking.

Namun Hocking, menekankan meski buahnya besar, sama sekali tidak ada kompromi dalam kualitas atau rasa seperti yang diharapkan ketika mengembangkan varietas blueberry premium.

Buah ini, jelas Hocking, dibudidayakan untuk memenuhi meningkatnya permintaan akan produk yang lebih besar, dengan peralihan dari penggunaan buah dalam pembuatan kue dan sereal sarapan menjadi makanan ringan.

Skema VIP Costa, yang berkantor pusat di Corindi sekira 350 km selatan Brisbane, telah beroperasi selama lebih dari 25 tahun, mengembangkan rata-rata satu atau dua varietas blueberry baru yang bernilai komersial global setiap tahunnya.

“Kami selalu berupaya mengembangkan varietas baru yang meningkatkan standar saat ini dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang,” ungkap George Jessett, manajer hortikultura internasional Costa.

Ditambahkan, “Kami juga berupaya membiakkan varietas yang lebih mudah beradaptasi terhadap iklim yang lebih panas, lebih toleran terhadap kekeringan, dan memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap tekanan hama dan penyakit.” (ilj/bbs)




Cuti Sehari, 2 Wanita Inggris Ini Pergi ke Italia Hanya untuk Makan Pizza

Kabar6-Dua orang sahabat, Morgan Bold (27) dan Jess Wooder (26), nekat terbang dari Liverpool, Inggris, ke Pisa di Italia dan kembali tepat waktu untuk bekerja keesokan harinya, hanya demi makan pizza.

Ya, Bold dan Wooder sengaja merencanakan perjalanan pulang pergi sehari sehingga mereka hanya memerlukan cuti satu hari. Melansir timesnownews, kedua wanita tersebut memesan penerbangan pulang pergi sehari dan berangkat pada pukul 06.00 Waktu setempat pada 24 April lalu. Setelah seharian penuh berbelanja, jalan-jalan, dan menikmati pizza, mereka kembali ke kantor.

Bold dan Wooder menghabiskan 170 poundsterling untuk seluruh perjalanan yang mencakup penerbangan, parkir bandara, makanan, dan aktivitas lain.

“Kami pergi ke negara lain dan mungkin lebih murah dibandingkan perjalanan dari Liverpool ke London. Kereta api ke London Euston pulang pergi berharga sekira 100 poundsterling dan itu belum termasuk makanan dan minuman yang mahal,” kata Bold.

Mereka berkendara dari Liverpool dan parkir di bandara Manchester, tempat mereka terbang. Di sana, Bold dan Wooder berfoto di depan Menara Miring Pisa dan menggunakan Google Maps untuk menemukan jalan ke restoran dengan pizza yang enak.

“Makanannya yang terbaik, bisa makan pizza sambil melihat Menara Miring Pisa. Harga makanannya sangat masuk akal bahkan tepat di dekat menaranya,” ujar Bold. “Sungguh pengalaman yang tidak nyata, karena kami akan kembali pada malam yang sama.”

Bold dan Wooder sudah terbang pulang pada pukl 18.00 Waktu setempat, dan sudah tidur pada pukul 23.00, agar dapat bekerja keesokan harinya.(ilj/bbs)