1

Tubuh Sangat Butuh Air, Ini Tandanya

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Karena itulah bisa dibayangkan bagaimana seandainya tubuh kekurangan air atau cairan, tentu akan ada beberapa dampak yang merugikan kesehatan seperti mudah lelah, pencernaan terganggu, kulit kusam, susah konsentrasi hingga mengganggu fungsi ginjal.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang masih malas mengonsumsi air putih. Bahkan tidak mengetahui bahwa tubuh mereka sangat membutuhkan air. Apa saja sih tanda-tanda yang menunjukkan bahwa tubuh sangat membutuhkan air? Dikutip Bintang, hal yang umum adalah tubuh merasa kelelahan. Selanjutnya adalah perut terasa kembung.

Nah, gejala lain yang sering tidak disadari adalah sakit kepala. Kadangkala gejala ini dianggap sebagai pusing biasa yang bisa reda dengan mengonsumsi obat. Padahal saat itulah tubuh benar-benar butuh cairan. ** Baca juga: Ada 4 Manfaat Tersembunyi Jika Anda Hobi Menyanyi

Yuk, rajin konsumsi air putih agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.(ilj/bbs)




Ada 4 Manfaat Tersembunyi Jika Anda Hobi Menyanyi

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Sambil bekerja biasanya Anda sering menyanyi kecil. Atau mungkin Anda termasuk orang yang hobi menyanyi, dan rutin ke karaoke bersama teman-teman. Selain menghibur, ternyata menyanyi juga memiliki manfaat yang menakjubkan bagi kesehatan, lho. Dikutip dari Tabloidnyata, berikut manfaat yang dimaksud:

1. Miliki efek seperti yoga
Saat menyanyi, tubuh akan melepaskan hormon kebahagiaan atau endorphin, dan otak akan memproduksi lebih banyak oxytocin yang mampu melawan stres. Kurang lebih sama seperti efek ketika Anda selesai kelas yoga.

2. Panjang umur
Studi dari Harvard dan Yale mengatakan bahwa kota Connecticut memiliki penduduk yang rata-rata hidup dengan umur panjang. Ternyata, banyak sekali dari penduduk kota tersebut yang mengikuti paduan suara. Menurut penelitian, menyanyi juga bisa meningkatkan fungsi jantung dan membantu Anda semakin bahagia.

3. Kurangi rasa sakit
Studi dari Journal of Music Therapy mengatakan bahwa pasien yang mengalami kesakitan kronis mampu merasakan sakit yang lebih rendah ketika mereka bernyanyi. Menyanyi membantu tubuh menciptakan berbagai macam hal baik, terutama di otak, dan hal ini akan memaksa badan untuk tidak fokus hanya pada rasa sakit karena tentunya menyanyi juga membutuhkan konsentrasi.

4. Bantu kurangi depresi
Beberapa studi di Kanada mengungkapkan bahwa menyanyi dapat membantu melawan depresi. Menyanyi lagu-lagu bahagia dengan sepenuh hati, akan membuat badan ikut bahagia juga. ** Baca juga: Berendam dalam Air Hangat Bantu Tubuh Kurus?

Manfaat yang menyenangkan, bukan? (ilj/bbs)




Berendam dalam Air Hangat Bantu Tubuh Kurus?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Berendam atau mandi air hangat akan membuat tubuh rileks sekaligus membuat pikiran menjadi lebih tenang. Nah, tahukah Anda bahwa berendam dalam air hangat sama seperti berjalan kaki selama 30 menit?

Benarkah demikian? Dilansir Grid, berikut adalah beberapa fakta lebih lanjut tentang studi berendam atau mandi dengan air hangat.

1. Sebuah penelitian membandingkan antara berendam air panas, dan bersepeda selama satu  jam, ternyata membakar kalori yang sama.
2. Peneliti fokus pada suhu yang dikeluarkan saat bermandi air panas. Ternyata kalori yang terbakar saat berendam air panas adalah 130 kalori.
3. Sebuah studi juga menyatakan bahwa mandi dengan air panas bisa menurunkan kadar gula dalam tubuh.
4. Mandi air panas juga memberi efek anti-inflamasi yang diberikan olahraga.
5. Berolahragalah sebelum Anda memutuskan untuk berendam air panas. ** Baca juga: Alasan Orang Mudah Terkena Flu Saat Puasa

Kalori yang terbakar bisa berkali-kali lipat dari biasanya. Meskipun demikian, Anda juga tidak disarankan terlalu sering mandi air hangat. Seimbangkan mandi dengan menggunakan air dingin.(ilj/bbs)




Alasan Orang Mudah Terkena Flu Saat Puasa

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Saat melakukan ibadah puasa, tubuh pun akan beradaptasi, khususnya yang berkaitan dengan pola makan. Selama menjalankan ibadah puasa, kita tidak mengkonsumsi makanan dan minuman apa pun pada siang hari dalam waktu yang lama.

Tak hanya membuat organ pencernaan beristirahat, hal ini juga bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Jadi tidak heran jika cukup banyak orang yang terkena flu di bulan puasa. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Pakar kesehatan, dilansir doktersehat, menyebutkan jika karena tidak adanya asupan makanan dan minuman di siang hari, maka produksi air liur di mulut pun akan berkurang dengan drastis.

Penurunan produksi air liur ini bisa berimbas pada semakin banyaknya bakteri yang berkembang biak. Air liur memang memiliki kemampuan dalam mengendalikan jumlah bakteri di dalam mulut sehingga jika produksi air liur berkurang, maka jumlah bakteri semakin banyak dan menyebabkan masalah bau mulut sekaligus membuat kita lebih rentan terkena masalah kesehatan layaknya flu atau bahkan radang tenggorokan.

Karena itulah kita disarankan untuk lebih memperhatikan pola makan saat berbuka dan sahur. Hindari mengonsumsi makanan berlemak, asam, dan juga yang terlalu manis. Tak hanya itu, hindari minuman bersoda karena minuman ini ternyata bisa memengaruhi produksi air liur. ** Baca juga: Puasa Berat Badan Turun, Patuhi 7 Hal Ini

Gunakan pula obat kumur yang memiliki antiseptik setelah berbuka atau santap sahur demi menjaga kebersihan mulut. Selain itu, hindari pula kebiasaan merokok yang bisa membuat selaput lendir mengering dan produksi air liur semakin menurun.(ilj/bbs)




Puasa Berat Badan Turun, Patuhi 7 Hal Ini

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Tidak sedikit orang yang menjadikan puasa juga sebagai momen untuk menurunkan berat badan. Nyatanya, hal ini bukanlah sesuatu yang mudah karena seringkali saat berbuka puasa, Anda melahap hampir semua makanan atau minuman yang terhidang.

Sebenarnya menurunkan berat badan saat puasa bukanlah hal yang sulit, asalkan Anda mematuhi beberapa hal berikut, seperti dikutip dari nova.id:

1. Menu sahur
Pastikan menu sahur benar-benar seimbang dan sehat. Hindari makanan yang terlalu pedas dan berminyak. Sebaiknya Anda konsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, dan daging tanpa lemak.

2. Jangan lewatkan sahur
Sahur adalah asupan pertama yang dapat menyimpan cadangan untuk Anda beraktivitas sepanjang hari. Karena itulah Anda perlu mengonsumsi menu yang baik agar di siang hari tetap segar dan berenergi. Bila melewatkan waktu sahur, tingkat metabolisme bisa melemah sehingga pembakaran lemak tak maksimal.

3. Cukup cairan
Pastikan Anda meminum banyak cairan, baik dari air mineral maupun jus buah, setelah buka puasa hingga sebelum imsak. Penting untuk tetap terhidrasi agar metabolisme tubuh pun berjalan dengan baik. Diketahui, metabolisme yang baik ini penting untuk menurunkan berat badan.

4. Protein & serat
Makanan yang dikonsumsi harus kaya protein dan serat, khususnya saat buka puasa. Pasalnya, kandungan protein, lemak baik, dan serat yang cukup, bisa membuat proses metabolisme tubuh membaik sehingga saat tidur kalori yang terbakar akan lebih banyak.

5. Tetap aktif
Tetaplah beraktivitas sebisa mungkin. Jangan sampai ini menjadi alasan melewatkan jadwal olahraga. Pilih olahraga ringan seperti jalan kaki, sit up, dan lainnya. Berolahraga di bulan puasa bisa menjadi cara menurunkan berat badan yang efektif.

6. Perhatikan konsumsi gula
Puasa memang identik dengan hidangan manis, mulai dari kolak, kue Lebaran, sirup dan lain sebagainya. Jika Anda ingin menurunkan berat badan saat puasa, cobalah pilih rasa manis dari buah-buahan, kurma, atau jus tanpa gula.

7. Kendalikan diri
Penting untuk mengendalikan diri. Ingat niat awal, Anda ingin mencapai berat badan ideal saat berpuasa. Agar semua upaya tak sia-sia, coba untuk lebih mengendalikan diri. ** Baca juga: Ini Lho 5 Makanan yang Bantu Dongkrak Kecerdasan

Niat dan disiplin adalah kunci utama.(ilj/bbs)




Ini Lho 5 Makanan yang Bantu Dongkrak Kecerdasan

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Ada berbagai cara yang dapat membantu meningkatkan kemampuan dan kinerja otak, antara lain seperti membaca aneka buku pengetahuan, menonton berita di televisi, memainkan alat musik, atau bermain catur.

Nah selain hal-hal di atas, ternyata terdapat lima jenis makanan yang dapat membantu mendongkrak kecerdasan, lho. Dikutip dari Intisari, berikut makanan yang dimaksud:

1. Alpukat
Vitamin E bisa melindungi otak dari penyakit alzheimer. Sebuah studi mengungkapkan, orang yang mendapat vitamin E dari makanan (bukan suplemen), risiko untuk terserang alzheimer turun hingga 67 persen. Alpukat merupakah buah yang kaya vitamin E. Buah ini cocok untuk para vegetarian yang ingin mencari sumber protein.

2. Bit
Buah ini memiliki kemampuan untuk membantu melawan depresi, dengan vitamin B yang banyak terkandung di dalamnya. Tak hanya itu, buah bit membantu otak memproses data lebih cepat. Untuk hasil yang lebih baik, tumislah buah bit agar kandungan gizinya tidak berkurang.

3. Ikan teri
Asam lemak seperti omega-3 sangat bermanfaat bagi otak. Kandungan omega-3 pada ikan teri 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan tuna. Tingkat omega-3 yang tinggi selama kehamilan dan masa kanak-kanak, penting untuk kecerdasan intelektual (IQ) anak nantinya. Selain itu, omega-3 juga bisa meningkatkan suasana hati, kekebalan tubuh, dan bersifat antiinflamasi.

4. Berry
Buah kecil seperti stoberi dan raspberry banyak mengandung ellagitannins. Senyawa ini bekerja untuk melindungi tubuh dari zat-zat kimia dan polutan. Berry seperti blueberry kaya akan antioksidan yang bisa meningkatkan memori otak.

5. Minyak zaitun
Minyak zaitun membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh yang bisa menghambat konsentrasi. Selain itu, minyak zaitun membantu menurunkan peradangan yang bisa memicu migrain. ** Baca juga: Konsumsi Makanan Manis Berlebihan Picu Radang Tenggorokan

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Konsumsi Makanan Manis Berlebihan Picu Radang Tenggorokan

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Di balik lezatnya makanan bercita rasa manis, ternyata ada bahaya yang mengintai, lho. Makanan manis yang tertinggal di sela-sela gigi, memicu penumpukkan kuman.

Nah, kebiasaan ini yang membuat kuman dengan mudah menginfeksi saluran pernapasan dan berakhir dengan radang tenggorokan. Dikutip dari viva.co.id, saat puasa keasaman pada mulut meningkat, yang akhirnya membuat kuman semakin mudah berkembang di dalamnya.

Karena itulah selama berpuasa disarankan untuk mengonsumsi makanan manis yang setara dengan kandungan gula dalam kurma. Hal lain, konsumsi soda yang terlalu sering dapat memberikan kesempatan bagi kuman untuk ‘menetap’ di mulut lebih lama.

Kuman yang berkembang biak di mulut tersebut akan mengiritasi dan memicu terjadinya peradangan. Selain itu, hindari juga mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak saat berbuka puasa, karena membuat tenggorokan harus bekerja lebih keras. ** Baca juga: Jangan Keliru, Makanan Berbakteri pun Bisa Terlihat Baik-baik Saja

Disebutkan, kuman dari makanan manis yang berkembang di mulut akan mudah mengiritasi tenggorokan. Selain kuman, ada juga proses iritasi tenggorokan akibat makanan yang dikonsumsi secara mendadak dalam jumlah besar. Nah, kedua hal itu sebaiknya dihindari.(ilj/bbs)




Jangan Keliru, Makanan Berbakteri pun Bisa Terlihat Baik-baik Saja

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Meskipun salah satu cara termudah untuk memastikan makanan sudah basi atau belum adalah dengan mencium aromanya, para pakar justru mengatakan bahwa metoda tersebut kadang tidak bisa diandalkan.

Makanan yang terlihat baik-baik saja baik bentuk maupun aromanya, menurut Lydia Buchtmann dari Food Safety Information Council Australia, bisa jadi kondisinya tidak seperti yang dilihat.

“Namun sebenarnya makanan-makanan tersebut mengandung bakteri yang bisa memicu keracunan,” katanya.

Hal pertama yang sebaiknya dilakukan untuk mengetahui keamanan makanan, dilansir Detik, adalah dengan memberikan label tanggal kapan Anda membelinya sebelum disimpan dalam lemari es.

Dijelaskan, mayoritas makanan sisa hanya boleh disimpan selama 2-3 hari saja, dalam suhu lima derajat Celcius. “Jika Anda berpikir dalam kurun waktu tersebut mungkin tidak akan dimakan, cobalah untuk membekukannya saja,” saran Butchmann.

Jenis makanan seperti nasi dan pasta hanya bisa disimpan paling lama 2-3 hari saja, karena kedua jenis makanan ini berisiko tinggi akan munculnya spora bakteri bernama Bacillus Cereus, jika disimpan lama. Bakteri ini dipastikan dapat memicu keracunan.

“Spora ini bisa bertahan ketika dimasak, bahkan menghasilkan bakteri baru yang bisa berkembang biak ketika nasi atau pastanya masih hangat. Itulah mengapa makin lama dibiarkan di suhu ruangan, bakteri-bakteri itu menyebabkan nasi atau pasta tadi menjadi tidak aman untuk dikonsumsi,” urainya.

Nasi atau pasta idealnya langsung dimasukkan ke dalam lemari es sesaat setelah berhenti mengepul, atau biasanya sekira satu jam. “Bakterinya masih bisa tumbuh saat ditaruh di dalam lemari es, hanya saja lebih lambat. Jadi jangan menyimpannya lebih dari 2-3 hari,” sarannya.

Sedangkan untuk makanan yang dimasak dalam porsi besar seperti sup, Butchmann meminta agar lebih berhati-hati karena otomatis risiko pertumbuhan bakterinya menjadi lebih besar. ** Baca juga: Merkuri Banyak Terkandung dalam Ikan Laut?

Dikatakan Butchmann, apa pun makanan sisa yang disimpan di lemari lebih dari satu jam juga dianggap berisiko tinggi. Untuk makanan yang disimpan di atas 2-4 jam, sebaiknya segera dimakan atau dibuang.(ilj/bbs)




Merkuri Banyak Terkandung dalam Ikan Laut?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Sebuah penelitian menemukan bahwa ikan maupun makanan laut (seafood) lainnya hanya mengandung sedikit merkuri di dalam tubuhnya. Pada penelitian ini, para peneliti meminta 4.484 orang wanita hamil untuk menjawab sebuah kuesioner mengenai apa makanan dan minuman yang mereka konsumsi dari 103 jenis makanan yang terdapat di dalam daftar yang diberikan oleh para peneliti.

Para peneliti, dilansir Womenshealthmag, kemudian mengambil contoh darah dari para peserta penelitian pada saat usia kehamilan mencapai 32 minggu untuk mengukur kadar merkuri di dalam tubuhnya.

Dari berbagai jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh para wanita tersebut, seafood (ikan dan kerang) hanya mengandung sedikit merkuri, sekira tujuh persen dari jumlah merkuri yang ditemukan pada tubuh para wanita tersebut.

Para peneliti mengatakan bahwa ikan memang mengandung sejumlah merkuri, akan tetapi hanya sedikit dari merkuri ini yang tertumpuk di dalam tubuh manusia. ** Baca juga: Jarang Tersenyum Justru Bikin Wajah Terlihat Awet Muda?

Satu hal mengejutkan yang ditemukan para peneliti adalah bahwa berbagai jenis teh herbal mungkin mengandung lebih banyak merkuri dibandingkan dengan ikan. Hal ini mungkin dikarenakan kurang baiknya regulasi makanan di negara pengimpor teh tersebut.

BPOM Amerika menganjurkan agar seorang wanita hamil hanya boleh mengkonsumsi 336 gram ikan dan kerang setiap minggunya, dan hanya boleh mengkonsumsi udang, tuna kalengan, ikan salmon, dan ikan lele; karena semuanya mengandung lebih sedikit merkuri dibandingkan dengan jenis lainnya.(ilj/bbs)




Jarang Tersenyum Justru Bikin Wajah Terlihat Awet Muda?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Jika banyak yang menyarankan agar Anda banyak senyum agar selalu awet muda, sebuah penemuan ilmiah terbaru justru mengungkapkan hal yang bertentangan. Disebutkan, obat awet muda paling murah dan mudah adalah jarang tersenyum.

Studi yang dipublikasikan oleh jurnal Psychonomic Bulletin & Review, dilansir Kompas, mengatakan bahwa orang yang terlalu sering tersenyum terlihat lebih tua dua tahun dari usia sesungguhnya. Sebaliknya, mereka yang jarang tersenyum dan selalu memperlihatkan wajah datar justru tampak awet muda.

“Tidak bisa dimungkiri bahwa ketika seseorang tersenyum, maka mereka terlihat lebih bahagia dan gembira sehingga dihubungkan pada awet muda,” jelas Melvyn Goodale, seorang rekan penulis studi dan direktur di Brain and Mind Institute di Western University di Ontario, Kanada.

Goodale dan tim peneliti meminta sejumlah responden untuk menilai tiga ekspresi wajah, yakni tersenyum, netral, dan terkejut. Selanjutnya, peneliti diminta untuk menebak usia sosok yang ada dalam foto tersebut. Hasilnya, para responden menilai bahwa wajah yang berekspresi tersenyum dan tertawa sebagai paling muda.

Sayangnya, tebakan tersebut salah. Wajah yang tersenyum dan tertawa itu justru berusia lebih tua dari sosok lain dalam foto. lantas, mengapa banyak senyum dan tawa membuat seseorang menjadi cepat tua? Penyebabnya adalah senyum dan tertawa membuat wajah cepat berkerut, terutama pada area ujung mata dan ujung bibir.

Kelenjar minyak pada kulit wajah lebih sedikit di dua area tersebut. Alhasil, kerutan pun membuat penampilan tampak tua. Menariknya, wajah yang tanpa ekspresi atau terkesan sombong justru minim kerutan.

“Ketika wajah Anda seperti orang terkejut, maka alis mata Anda akan naik ke atas. Namun, perhatian orang tidak fokus pada bagian itu, tetapi pada bagian ujung mata yang memang langsung terlihat oleh mata,” urainya. ** Baca juga: Begini Trik Makan Larut Malam yang Tidak Sebabkan Tubuh Melar

Dia menyimpulkan bahwa semakin Anda sering tersenyum justru membuat garis senyuman atau kerutan semakin nyata.(ilj/bbs)