1

Penumpang Garuda Boeing 777-300ER Bisa Telepon di Angkasa

Kabar6-Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi Gatot S Dewa Broto mengemukakan, maskapai Garuda Indonesia sudah mendapat sertifikasi untuk dapat berkomunikasi di udara, sehingga penumpang bisa bertelpon ria dari atas angkasa.

“Jenis pesawat yang mendapat sertifikasi tersebut hanya untuk pesawat Garuda terbaru jenis Boeing 777-300ER dan first class saja yang bisa berkomunikasi di udara,” kata Gatot S Dewa Broto di Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Gatot menjelaskan, komunikasi di pesawat tersebut baru bisa digunakan ketika Garuda berada di atas ketinggian lebih dari 30 ribu kaki. Di bawah itu, komunikasi tidak dapat digunakan.

Dalam uji coba yang dilakukan kemarin, sebut Gatot, ia berhasil berkirim pesan di ketinggian 40 ribu kaki. “Namun, izin untuk bertelefon itu tergantung dari kebijakan Garuda apakah diperbolehkan atau tidak,” ujarnya.

Pada Juni lalu, Garuda mendatangkan empat pesawat jenis Boeing 777-300ER. Pesawat seharga 160 juta dollar ini dilengkapi teknologi canggih seperti wifi, dan Garuda masih akan mendatangkan 10 pesawat jenis ini untuk menggantikan pesawat jenis 747-400.(bbs/jus)

 




Pemerkosa Pingsan Setelah Tahu Korbannya Mengidap HIV

Kabar6-Seorang pemuda pemerkosa seketika pingsan begitu mengetahui perempuan yang diperkosanya ternyata mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Tersangka yang diketahui bernama Richard Thomas (27) ini, bukan hanya terancam tertular virus HIV, tapi juga dijerat hukum dengan ancaman kurungan penjara dalam waktu lama.

“Thomas pingsan seketika begitu mengetahui korban yang diperkosanya mengidap HIV,” lansir Sky News.

Dilaporkan, nasib Thomas akan ditentukan lewat hasil tes pada Jumat (6/9/2013), apakah ia akan hidup dengan HIV atau tidak. “Hasil tes akan diketahui pada hari Jumat ini,” kata Virginia Hayton, pengacara Richard Thomas.

Dalam persidangan yang berlangsung di Inggris, jaksa Harry Pepper mengungkapkan, Richard Thomas masuk ke rumah korban tanpa izin pada 20 Juli 2013 tengah malam.

Pria asal Manchester, Inggris ini melakukan perbuatan biadabnya saat korban dalam kondisi tak sadar.

“Saat pelaku ditahan dan diperiksa, pelaku mengaku mabuk berat. Saat kejadian ia mengaku minum alkohol dalam jumlah besar. Dia juga mengisap kokain dan menenggak ekstasi,” kata Harry Pepper seperti dikutip Fox News, Rabu (4/9/2013).

Saat kejadian, perempuan yang menjadi korban pemerkosaan Richard Thomas juga dalam keadaan tak sadar karena mengkonsumsi pil tidur.

Mengetahui korbannya dalam keadaan sakit dan tidak bangun-bangun, Richard Thomas tetap saja melampiaskan hasratnya.

Dia baru mengetahui korbannya mengidap HIV dari pihak kepolisian setelah dirinya tertangkap.

Korban sendiri baru mengetahui dirinya mengalami pelecehan seksual setelah bangun tidur keesokkan harinya.(bbs/yps)

 




Gara-gara Bikin Video Seks, Kekasih Dieksekusi Mati

Kabar6-Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un diduga mengeksekusi mati mantan kekasihnya, Hyon Song Wol berikut 11 penggiat hiburan. Eksekusi dilakukan di hadapan keluarga korban.

“Perintah eksekusi mati tersebut dikeluarkan langsung oleh Kim Jong-Un terhadap penyanyi perempuan Hyon Song Wol. Dia dan ke-11 seniman dieksekusi regu tembak pada 20 Agustus 2013 disaksikan anggota keluarganya,” rilis Time, Jumat (30/8/2013).

Time menyebutkan, penyebab eksekusi itu cukup mencengangkan. Pasalnya gara-gara Hyon Song dikabarkan bikin video seks bersama 11 seniman tadi pada 17 Agustus 2013. Lantas, video seks mereka jual, sebagian beredar di China.

Hyon sebagai penyanyi yang dikenal dekat dengan Kim Jong-Un. Mereka bertemu sekitar sepuluh tahun lalu, namun hubungan mereka tidak disetujui penguasa Korut saat itu, Kim Jong-Il. Belakangan, Jong-Un menikahi penyanyi Ri Sol Ju.

Surat kabar Joong Ang mengutip pejabat intelijen Korut pada Juli 2013 menyebutkan, di kalangan elit Pyongyang terdapat berita bahwa Jong-Un kembali bertemu Hyon setelah kematian ayahnya. Ketika Jong-Un memimpin parade militer, perempuan yang berada di sampingnya adalah Hyon, bukan Ri.

Sementara itu, sebagai bagian dari aturan hukuman di Korut terhadap pelaku kejahatan, seluruh anggota keluarga yang menyaksikan eksekusi Hyon dan ke-11 seniman, dikirim ke penjara kerja paksa.(yps)




Wow, Pejabat Eselon IV Perkosa Model Cantik

Kabar6-Model cantik asal Pontianak berinisial RA, mengaku diperkosa pejabat Eselon IV di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Awalnya ia diiming-imingi Tunjangan Hari Raya (THR), tapi malah ditiduri berkali-kali di bawah ancaman.

Ahmad Zakaria, pengacara RA, mengungkapkan, peristiwa tersebut berawal pada 5 Agustus 2013. RA diundang ke Tanjung Pinang untuk diberikan THR.

“Kejadiannya tiga hari sebelum Lebaran pada waktu istri dan anak pelaku berada di Jakarta,” kata Zakaria seperti dikutip merdeka.com, Kamis (22/8/2013).

Saat bertemu, kata Zakaria, korban bukan dikasih THR, tapi malah disandera selama enam hari dan dipaksa berhubungan badan sebanyak tujuh kali di sebuah hotel di Tanjung Pinang.

“Hubungan badan dilakukan secara paksa karena korban diancam akan dilaporkan ke polisi dengan tuduhan melakukan pemerasan,” terang Zakaria.

Korban tidak dapat berbuat apa-apa, jelas Zakaria. Selain akan dilaporkan ke polisi, paspor korban juga ditahan pelaku dan foto bugil korban akan disebarluaskan ke publik.

Kelakuan pejabat tersebut, kata Zakaria, telah dilaporkan ke Kemenkum HAM dan Komnas Perlindungan Perempuan pada Kamis (22/8/2013). Selanjutnya, dilaporkan ke Mabes Polri pada Jumat (23/8/2013).

Dia menyebutkan, laporan ke berbagai pihak dilakukan karena pelaku telah membuat laporkan pemerasan ke pihak kepolisian di Tanjung Pinang.(bbs/yps)

 




Aksi Heroik Wanita AS Gagalkan Pembantaian Murid SD

Kabar6-Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Michael Brandon Hill (20), dengan senapan serbu berisi hampir 500 butir peluru, tiba-tiba masuk ke sebuah Sekolah Dasar di Georgia, Amerika Serikat (AS).

Ia menyandera staf sekolah dan terlibat baku tembak dengan polisi. “Ia berjalan membawa 498 amunisi. Masuk akal jika kita berasumsi dia akan membuat sesuatu yang fatal,” kata Kepala Kepolisian Cedric L
Alexander.

Dari area administrasi sekolah, Hill setidaknya melancarkan setengah lusin tembakan. Polisi membalas tembakannya. Dalam rekaman televisi, tampak kepanikan siswa yang berebut ke luar gedung sekolah.

Peristiwa dramatis itu, kata komandan kepolisian setempat seperti dikutip news.com.au, Kamis (22/8/2013), dapat saja berakhir buruk dan mengerikan.

Dalam situasi mencekam, seorang staf administrasi bernama Antoinette Tuff, tampil menjadi pahlawan atas keberaniannya sehingga menyelamatkan banyak nyawa.

Perempuan ini mendekati si penembak, membujuknya untuk menurunkan senjata dan menyerah pada polisi. Usai dibujuk, Hill menyesali tindakannya.

“Dia minta maaf atas perbuatannya dan dia mengaku ingin mati,” kata Antoinette Tuff kepada ABC.

Sewaktu membujuknya, kata Antoinette, ia menceritakan kehidupan pribadinya, soal pernikahannya selama 33 tahun yang berakhir dengan perceraian dan tentang jatuh bangun saat membuka bisnisnya.

“Semua orang menghadapi masa-masa sulit dalam hidupnya, tapi semua akan baik-baik saja. Kalau aku bisa bangkit, kamu juga pasti bisa,” kata Antoinette kepada pelaku.

Selanjutnya Antoinette meminta tersangka meletakkan senjata, mengosongkan sakunya, dan menaruh tas ranselnya ke lantai.

“Aku mengatakan pada polisi bahwa ia menyerahkan diri atas kemauannya sendiri. Aku hanya mengajaknya bicara dari hati ke hati,” terang Antoinette.

Michael Thurmond, pengawas sekolah, memuji peran pihak sekolah yang tetap tenang. “Itu adalah hari yang terberkati. Semua anak kami selamat,” ungkapnya.

Ia juga berterimakasih atas respons cepat aparat keamanan, yang melubangi pagar agar para murid bisa lari secepatnya dari sekolah. Pasukan SWAT menyisir seluruh kelas dan ruangan, memastikan semua
orang pergi dari sana.

Dalam konferensi pers disebutkan, Hill menyerahkan diri sesaat kemudian. Belum diketahui motif perbuatannya. Pelaku dikenakan dakwaan berlapis, menyerang polisi, meneror, dan memiliki senjata
api.(bbs/yps)




Tak Diberi uang Buat Selingkuhan, Suami Bunuh Istri dan Bacok Anak

Kabar6-Suami yang satu ini benar-benar biadab.  Lantaran tidak diberi uang oleh istrinya untuk keperluan wanita selingkuhannya tega membunuh istri dan menganiaya anaknya hingga menderita luka bacokan di kepalanya. Peristiwa sadis ini terjadi di Kampun Tempuran I Desa/Kecamatan Tempuran, Karawang.

Tersangka Ikin Sodikin, 45, yang pekerjaannya serabutannya ini, Rabu (7/8) petang membunuh Aan Anisah,40, istrinya dan melukai Agus, 19, anak kandungnya sendiri yang berusaha menolong ibu kandungnya itu.

Menurut petugas, pelaku membunuh istrinya sendiri dan membacok anak kandungnya diduga lantaran stress karena istrinya tak memberikan uang kepada suaminya untuk kebutuhan wanita selingkuhannya yang masih warga Tempuran.

Pelaku yang tak punya pekerjaan tetap ini, mengaku karena tak punya uang untuk diberikan kepada wanita selingkuhannya itu, terpaksa dia minta uang kepada Aan Anisah, yang punya simpanan uang hasil berjualan es krim, yang dikumpulkannya sejak sebelum puasa.

Lantaran korban tak memenuhi permintaan suaminya itu, pelaku menjadi naik pitam sehingga  terjadi cekcok mulut. Pertengaran suam istri itu  disaksikan Agus, anaknya.

Pelaku yang sudah kalap kemudian mengambil golok dari dapur rumahnya lalu  beberapa kali menebas tubuh istruinya hingga ambruk berkumuran darah di ruang tamu.

Saat melihat ibunya terkulai berlumura darah,  Agus, berusaha menolong ibunya. Namun, Agus juga menjadi sasaran kemarahan bapaknya. Agus  malah dibacok kepalanya hinga  terkapar.

Melihat istrinya tewas dan anaknya menggelepar kesakitan, pelaku berusaja melarikan diri keluar dari rumahnya. Namun, sejumlah tetangga  yang mengetahui kejadian tersebut mengepung lokasi kejadian.

Beberapa saat kemudian polisi  ke tempat kejadian berhasil menangkap pelaku. Saat itu juga pelaku dibawa  ke Mapolsek  Tempuran . Selanjutnya, pelaku setelah diperiksa lalu dipindahkan ke Mapolres Karawang, berikut barang bukti sebilah golok berlumur darah.

Kapolsek Tempuran, AKP Endang Rohendi menjelaskan, setelah dilakukan olah TKP oleh petugas Identifikasi Polres Karawang, korban yang tewas dibawa ke RSUD Karawang untuk diotopsi, begitu juga anaknya dirawat di rumah sakit tersebut. (pk/sak)

 




Ritual Mengusir Setan, Bayi 2 Bulan Dibunuh

Kabar6-Bayi perempuan berusia dua tahun, tewas dibunuh kedua orang tuanya dan anggota keluarga lainnya, dalam ritual mengusir setan dari tubuh bayi itu di Kota Bukit Mertajam, Malaysia .

Mereka mencekik bayi itu memakai selimut selama beberapa jam.

Pengadilan di utara Penang kemarin menjatuhi hukuman denda kepada kedua orang tua bayi itu, paman, bibi, dan neneknya masing-masing sebesar Rp 30 juta.

Dalam sidang itu mereka mengaku bersalah. Ada enam anggota keluarga itu yang dikenai hukuman denda, Sabtu (3/8).

Jika keluarga itu tidak membayar denda maka kedua orang tua bayi itu bisa dipenjara selama tujuh bulan dan anggota keluarga lainnya kurang dari itu

Sepupu bayi itu yang berusia 21 tahun juga dikenai denda Rp 15,8 juta, dan satu sepupu lainnya dibebaskan dengan masa percobaan.

Kejadian itu berlangsung di rumah mereka di sebelah utara Kota Bukit Mertajam.

Seorang pembantu asal Indonesia yang bekerja di rumah itu tidak dikenai hukuman apa pun karena bertindak sebagai saksi di persidangan.

Kedua orang tua bayi bernama  Chua Wan Zuen, itu juga dilaporkan diharuskan membayar denda masing-masing Rp 15,8 juta karena menyiksa anak mereka sendiri.(PK/sak)




Pita Rekaman Lain Skandal Seks Clinton

Kabar6-Rekaman skandal seks mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton dan Monica Lewinsky yang belum terdengar publik bocor. Dalam rekaman berdurasi empat menit yang diperkirakan dibuat pada November 1997, Lewinsky menggoda Clinton.

“Pada rekaman itu, Lewinsky mengatakan dirinya terlalu manis dan menggemaskan untuk diabaikan Clinton,” tulis Majalah Enquirer seperti dikutip Daily Mail, Kamis (1/8/2013).

Dulu, ketika skandal seks Clinton-Lewinsky terungkap pada 1998, banyak pihak menduga rekaman telah dihancurkan.

Nyatanya tidak, dalam rekaman Lewinsky yang saat itu berusia 24 tahun mendesak Clinton yang beristrikan Hillary Clinton untuk menemuinya.

Perempuan kelahiran San Francisco pada 23 Juli 1973 itu ingin sekali bertemu Clinton. Dia memberikan pilihan, mereka bertemu di kantor Clinton atau menonton film bersama.

“Saya bisa menanggalkan seluruh pakaian dan mulai… Anda tahu sendiri kan? Dan saya yakin pasti Anda akan menikmatinya? Saya berharap bisa menemuimu nanti dan berharap kamu akan mengikuti apa yang saya inginkan,” goda Lewinsky dalam rekaman.

Lewinsky, pegawai magang sejak pertengahan 90-an di Gedung Putih dan Pentagon, mulai terlibat skandal seks dengan Clinton pada 1995 dan Maret 1997. Oktober 1996 saat acara pengumpulan dana di Washington DC, Clinton terlihat merangkul Lewinsky.

Adalah Linda Tripp, seorang kepercayaan Lewinsky, yang diam-diam merekam percakapan telepon Clinton-Lewinsky.

Pita-pita rekaman kemudian pindah ke tangan jaksa independen bernama Kenneth Starr yang tengah menyelidiki sejumlah kasus yang melibatkan Clinton, termasuk skandal Whitewater, Filegate, dan Travelgate.

“Saya tidak melakukan hubungan seksual dengan perempuan nona Lewinsky itu,” elak Clinton.

Kenneth Starr mengajukan barang bukti berupa gaun biru berikut noda tetesan sperma pada 19 Agustus 1998. Lewinsky yang tadinya memihak Clinton, akhirnya mengakui bahwa dalam sebuah sesi hubungan intim di Oval Office, mereka melakukan seks oral.

“Presiden menggunakan sebatang cerutu,” kata Lewinsky menggambarkan hubungan seksual mereka, dan juga mengaku bahwa mereka telah melakukan hubungan seksual sebanyak sembilan kali dalam kurun waktu antara November 1995 hingga Maret 1997.

Di era 90-an, kisah Lewinsky meledak selama dua tahun. Kini, setelah skandal seks itu berakhir 15 tahun lalu, nama Lewinsky kembali membayangi kehidupan Clinton melalui sebuah pita rekaman lain yang entah siapa membocorkannya.(yps)




Dipenjara 4 Hari, Daniel Dibayar 4,1 Juta Dolar

Kabar6-Daniel Chong, seorang mahasiswa di Kota San Diego, Amerika Serikat (AS), terlantar selama empat hari dalam sel tanpa makan dan minum. Ia menerima ganti rugi sebesar 4 juta dolar atau sekitar Rp 41 miliar.

Kesengsaraan Daniel bermula pada April 2012. Ia ditangkap dalam razia narkoba dan dijebloskan ke sel seukuran 1,5 x 3 meter. Dalam pemeriksaan petugas Drug Enforcement Administration (DEA), Daniel dinyatakan tak bersalah, namun pihak kepolisian lupa mengeluarkannya. Selama di balik terali besi, kata Daniel, ia terpaksa minum air kencingnya untuk bertahan hidup, yang ditadah menggunakan dipan besi tempat tidur. Sebelumnya, ia coba mengaktifkan pancuran air darurat kebakaran di langit-langit sel, tapi gagal. “Saya mengalami nasib buruk yang benar-benar mengerikan,” kata mahasiswa fakultas teknik Universitas California ini seperti dikutip BBC, Rabu (31/7/2013). Di hari ketiga, pria berusia 23 tahun itu mengalami halusinasi. Ia melukai lengan kirinya menggunakan pecahan kacamata untuk meninggalkan sebuah pesan. Ia menulis ‘Sorry Mom’ untuk ibunya, namun hanya mampu menggoreskan huruf ‘S’. Hari keempat, Daniel ditemukan petugas DEA dalam kubangan kotorannya. Pemuda yang kehilangan berat badan 7 kilogram ini, segera dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi dehidrasi, gagal ginjal, kram, dan kerongkongan berlubang.

Setelah pulih, Daniel mengajukan gugatan ganti rugi sebesar 30 juta dolar. Departemen Kehakiman AS hanya membayar tuntutannya senilai 4,1 juta dolar.(yps)=



Dokter Digorok, Kelaminnya Dikirim Ke Istrinya

Kabar6-Preeti Balmiki, perempuan India, mendatangi kantor polisi Govind Nagar. “Aku telah membunuh seorang dokter dan memotong alat kelaminnya,” ucapnya.

Preeti Balmiki, akrab disapa Lata, mengaku telah membunuh seorang dokter bernama Satish Chandra pada Jumat (26/7/2013) seperti dilansir Dailymail, Minggu (28/7/2013).

Lata, sebut Dailymail, telah menjadi korban pemerkosaan si dokter sejak lama. “Dia juga berencana untuk melakukan hal serupa terhadap adik perempuanku,” kata Lata.

Kepada Mohammad Abbas, Kepala Polisi Govind Nagar, Lata berkisah, mulanya Satish mengunjungi rumahnya pada tahun 2001 untuk merawat adiknya. Lalu Satish menjadi dekat dengan orangtuanya. Bahkan, pria ini turut membantu keuangan keluarganya, membiayai kuliah Lata, dan mempekerjakan Lata di kliniknya.

Tahun 2003, ketika Lata mengalami demam, Satish memberinya obat penenang lalu memperkosanya. “Sejak itu dia sering menyuntikkan obat penenang dan membuatku ketagihan,” terang Lata.

Lata kemudian berencana membunuh Satish setelah dirinya dieksploitasi secara seksual.

Hasratnya makin kuat setelah melihat gejaja si dokter juga akan menyakiti adik perempuannya. “Saya menghubungi dia tanggal 15 Juli malam, tapi kemudian kami janji untuk bertemu pada tanggal 21 Juli 2013.” ujarnya.

Ketika mereka bertemu di sebuah ruang tamu di Kanpur Denhat, diam-diam Lata mencampuri minuman Satish dengan obat tidur.

“Setelah dia tidur, aku langsung membunuhnya, menggorok lehernya, memotong alat kelaminnya,” kata perempuan berusia 25 tahun ini.

Berikutnya, potongan alat kelamin itu dikirimkan Lata ke rumah Soni, istri Satish. Lata melakukannya lantaran kesal, Soni menudingnya telah mencampuri urusan rumah tangga mereka.

“Perbuatan yang dilakukan Lata mengerikan,” komentar Yashasvi Yadav, Kepala Polisi Kanpur.

Namun demikian, pihaknya masih akan memeriksa kejiwaan Lata. “Kami akan meminta pengadilan untuk mempertimbangkan pengobatan medis Lata,” ujar Yashasvi.(yps)