Kabar6-Meski belum setenar batik dan songket, kehadiran kain Rangrang tampaknya mulai menggoda para pecinta fashion. Kain asal Bali ini laris manis dijual di toko Gasandra yang berlokasi di ITC BSD City.

Menurut Ketut, pengelola Toko Gasandra. Kombinasi warna-warna cerah serta motif yang unik pada sehelai kain Rangrang, menjadi daya tarik tersendiri di mata konsumen.

“Warna-warna cerah menjadi ikon dari kain Rangrang ini. Dan, warna cerah itu jualah yang mencuri perhatian sebagian besar konsumen Gasandra,” katanya kepada kabar6.com.

Kain Rangrang ini, dibuat manual alias handmade dengan benang tenun. Pembuatannya sendiri memakan waktu yang tidak sebentar. Maka itu, harga sehelai Rangrang dibanderol diangka Rp 2 – 3 juta.

Kain Rangrang Bali ini, biasa digunakan oleh segmen menengah keatas. Kain ini kerap digunakan sebagai rok atau bawahan. Dan, kain itu elok gunakan pada acara-acara resmi. **Baca juga: Batik Harni BSD, Resmi Bisa Santai Juga Oke.

“Walau warnanya ramai dan cerah, tapi sangat serasi digunakan saat acara resmi,” tambahnya.(asri)

Kabar6-Dahulu batik selalu identik dengan orang tua, mungkin karena corak dan warnanya. Biar batik tidak lekang digerus zaman, batik pun berevolusi. Kini perajin dan penjual batik banyak yang  menyesuaikan desain dan motif batik dengan pangsa pasar.

Adalah Batik Harni Pekalongan yang berlokasi di Kencana Loka, Sektor 12.1 BSD City, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Salah satu terobosan dari Batik Harni, yakni disain batik dengan berbagai motif dan corak yang disesuaikan untuk segala umur dan memadukan batik dengan bahan jeans. Sehingga tampak casual dan lebih fasionable bagi konsumen.

“Agar masyarakat bisa lebih menyukai batik, kami banyak memodifikasi desain dan motifnya. Sehingga batik tampak lebih casual, tapi resmi dan nyaman dipakai. Bisa dipakai ke mana saja. Baik saat resepsi pernikahan, bekerja, bahkan untuk pakaian sehari-hari,” papar Rina Azhar, Manager Sales Batik Harni Pekalongan.

Lebih lanjut Rina mengatakan, dalam proses pembuatannya batik hingga dipasarkan, Batik Harni menggunakan bahan-bahan berkualitas dan dikerjakan oleh para ahlinya.

Bahan batik yang digunakan pun beragam. Mulai dari sutra, katun, rayon dengan memakai bahan baku tenun mesin (ATM) maupun tenun tangan bukan mesin (ATBM).

Batik tulis berbahan sutra dan katun berupa kemeja, daster, batik, blus  dan sebagainya merupakan produk yang paling disuka oleh pembeli di Batik Harni. **Baca juga: Butuh Gesper? Talita Aksesoris Tempatnya.

“Untuk satu helai kain batik tulis berukuran 2,5 – 3 meter tersebut membutuhkan pengerjaan selama 6 bulan. Itupun dengan catatan cuaca mendukung,” ujar Rina yang juga merupakan generasi kedua dari Batik Harni.(asri)

Kabar6-Menyempurnakan penampilan, seseorang tak lepas dari yang namanya tali pinggang alias gesper. Tapi, di manakah yang memiliki koleksi gesper lengkap?

Talita Aksesoris, berlokasi di Lantai dasar Blok G-81, disalah satu pusat perbelanjaan di kawasan Pondok Jagung, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), memiliki koleksi gesper yang lengkap.

Disambangi kabar6.com di tokonya, sang owner Joni menjelaskan, ragam koleksi gesper dihadirkan di tokonya. Dari gesper yang berbahan sintetik hingga berbahan dasar kulit tersusun rapi disitu. **Baca juga:Kitchen Set Berkualitas, Harga Bersahabat.

“Banyak model gesper yang dihadirkan disini. Bahannyapun beragam, dari sintetik hingga kulit asli, dapat menjadi pilihan. Semua itu tergantung selera pembeli,”katanya kepada kabar6.com.

Untuk gesper berbahan sintetik, dibanderol dari harga Rp 20 ribu hingga Rp 40ribuan. Sementara untuk kulit asli, di patok di angka Rp 65 ribu hingga 120ribuan. (fitrah)

Kabar6-Menginginkan kitchen set dengan model custom? Barokah Furniture solusinya.

Gerai furniture yang berlokasi di Cikokol, Kota Tangerang ini, menawarkan polesan furniture dengan desain bebas sesuai keinginan konsumen.

Owner Barokah Furniture, Sabar menjelaskan, dari sekian banyak furniture yang dikerjakan, kitchen set yang memiliki permintaan paling tinggi.

“Kitchen set adalah furniture yang paling banyak dipesan konsumen,” katanya kepada kabar6.com.

dengan bahan baku kayu yang berkualitas, pihaknya selalu melakukan inovasi-inovasi model yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar saat ini.

“Untuk model-model furniture, kami selalu menyesuaikan dan berinovasi dengan kebutuhan konsumen, karena selain furniture yang siap pakai, kami juga menerima pesanan furniture sesuai permintaan konsumen,” jelasnya. **Baca juga: Duo Wanita BSD Sulap Kain Perca Jadi Lahan Bisnis.

Ditanya tentang harga jual, Sabar mengaku, kalau pihaknya fleksibel dalam menjual produk-produknya, sesuai model dan bahan yang digunakan.

“Untuk kitchen set harganya 2 juta rupiah permeter, tetapi harga itu masih bisa disesuaikan,” tambahnya.

Diketahui, Barokah Furniture yang eksis 15 tahun ini, kerap mengadakan pameran-pameran dibeberapa pusat perbelanjaan besar di kawasan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) maupun Kota Tangerang. (asri)

Kabar6-Kain perca atau kain bekas, ternyata bisa menjadi multi guna saat berada ditangan Trusti Handawali dan Wiwiek Usmi.

Ya, dua wanita “tangguh” itu bisa menyulap kain perca menjadi ragam kerajinan tangan. Seperti taplak meja, tas, bad cover hingga sajadah.

Hebatnya lagi, aneka kerajinan tangan itu bisa mengisi pundi-pundi cash setelah di jual dengan harga beragam, tergantung dengan tingkat kesulitannya.

Duo wanita warga Nusa Loka, BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu mengaku, ide menciptakan kerajinan tangan itu berawal dari kesamaan hobi.

Trusti Handawali dan Wiwiek Usmi memulai aktifitas handmade itu dengan mengumpulkan kain perca dari beberapa sumber. Untuk kemudian di jadikan ragam kerajinan tangan.

“Tak segampang teori, untuk membuat satu buah taplak meja membutuhkan waktu dan konsentrasi yang tidak sedikit,” kata Trusti kepada kabar6.com.

Namun, semangat pantang menyerah berkobar di hati mereka. Hingga, pekerjaan tangan itupun dapat diselesaikan dengan sentuhan seni yang tinggi pula.

Puluhan taplak meja, tas dengan berbagai corak dan motif, bad cover yang menawarkan kehangatan serta sajadah yang menawarkan kenyamanan beribadah menjadi koleksi yang siap dijual.

“Wajar jika harga yang kami patok lebih mahal dari produk sejenis. Semua itu dikarenakan waktu dan konsentrasi yang sudah kami tuangkan untuk ragam produk ini,” tambah wiwiek. **Baca juga: Kulit Kakap Jadi Alternative Bahan Baku Sepatu.

Diketahui, duo ini juga aktif dalam memberikan pelatihan-pelatihan kepada kaum ibu di lingkungan sekitar. Tak hanya itu, mereka juga konsisten keluyuran untuk memberikan pelatihan bermanfaat ini kepada kaum ibu di kawasan Serpong dan sekitarnya.(asri)

Kabar6-Baru dengar nih, kalau ada sepatu yang terbuat dari kulit ikan kakap! Tapi itulah kenyataannya. Hasil karya anak bangsa di Tangerang Selatan (Tangsel) ini memiliki kualitas yang tak kalah dengan sepatu-sepatu import sejenis.

Saat di sambangi kabar6.com di kawasan Lengkong Gudang Timur, Serpong, Tangsel, Ningsih, sang owner menjelaskan, sepatu dengan merek Pineapple yang dikerjakannya itu, terbuat dari ragam bahan, termasuk didalamnya sepatu berbahan dasar songket, batik dan kulit ikan kakap.

Kulit ikan kakap, merupakan alternative sempurna sebagai pengganti bahan baku umum lainnya, seperti, kulit sapi, kulit, ular, buaya dan lain sebagainya.

“Menggunakan penyamak biji pinang, tingkat kelenturan, kekuatan jahit dan daya tarik kulit ikan kakap menjadi layak untuk di jadikan bahan baku pembuatan sepatu dan aksesoris lainnya,” kata Ningsih kepada kabar6.com.

Alhasil, setelah penyamakan, kulit kakap yang lebih lebar dibanding kulit ikan lainnya, menjadi bahan baku yang tepat untuk membuat ragam jenis sepatu dengan merek pineapple ini.

Dalam sehari, aku Ningsih, pihaknya dapat memproduksi puluhan jenis sepatu dengan bantuan beberapa karyawan yang handal dibidangnya.

Dan, sepatu-sepatu cantik itu, di jual di beberapa tokonya yang tersebar di kawasan Tangsel. Sementara, untuk pasar eksportnya, Ningsih melirik Meksiko sebagai target. Karena, pesanan dari Negara itu banyak dari bulan ke bulan.

“Pasar eksport terbesar kami adalah Meksiko,” tutur Ningsih. **Baca juga: Paramount Land Luncurkan Bezpark Multipurpose Shophouses.

Selain bahan baku kulit ikan kakap, bahan songket dan batik menjadi prioritas utama Ningsih dalam mempromosikan budaya nusantara melalui produk olahannya.(asri)

Kabar6-Paramount Land kembali meluncurkan produk terbarunya, yakni Bezpark Multipurpose Shophouses, yang terletak di lokasi strategis, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Bezpark Commercial Center didirikan diatas lahan seluas 10 hektar.

Lalu apa istimewanya? Bezpark dapat dicapai hanya 15 menit dari exit tol Balaraja Barat, dan dicapai dalam waktu 60 menit dari Pelabuhan Merak, Banten serta 90 menit dari Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta.

Selain itu, lokasi Bezpark akan dilalui oleh jalan tol baru yang menghubungkan tol BSD/JORR dengan tol Bandara Soekarno Hatta.

“Ini merupakan produk perdana yang diluncurkan sebagai bagian dari sebuah kota mandiri baru seluas 300 Ha, yang akan dikembangkan Paramount Land di Balaraja,” kata Ervan Adi Nugroho, Presiden Direktur Paramount Land, saat konfrensi pers di Paramount Plaza, Jl. Boulevard Raya Gading Serpong KAV.1, Rabu (15/10/2014).

Bezpark diluncurkan, untuk memenuhi permintaan pasar akan lokasi pergudangan yang terus meningkat belakangan ini.

Bezpark dipasarkan sebanyak 217 unit. Dengan 3 tipe, yaitu tipe 10 x 25 dengan luas bangunan 217 M2, tipe 12 x 25 dengan luas bangunan 262 M2, dan tipe 12 x 30 dengan luas bangunan 322 M2. Harga menarik yang ditawarkan antara Rp 1,81 – Rp. 2,75 miliar per unitnya.

Selanjutnya, Direktur Marketing Paramount Land, Andreas Nawawi menambahkan, Bezpark memiliki desain yang fleksibel dengan 9 fungsi, yaitu dapat digunakan sebagai gudang, ruko, kantor, studio, showroom, workshop, pusat distribusi, home industry dan bahkan tempat tinggal.

Ini merupakan proyek pergudangan modern dengan lingkungan hijau, yang dapat dimanfaatkan untuk sector industry ringan (Light Industry), bebas polusi dan dikelola secara professional.

Penjualan (Marketing Sales) Paramount Land hingga akhir September tahun ini telah mencapai ±85 persen dari target sebesar Rp 3 triliun untuk tahun 2014. Itu artinya, meningkat hingga 10 persen dibandingkan tahun lalu.

“Balaraja sendiri merupakan new economic hub, karena telah memiliki kegiatan perekonomian yang berkembang pesat, yang ditunjang oleh infrastruktur yang memadai. Keunggulan-keunggulan ini jualah yang membuat Bezpark begitu diminati pembeli. Sehingga, sebelum acara launching hari ini, lebih dari 100 unit telah di booking,” jelas Andreas kepada kabar6.com.

Senada Andreas, Direktur Teknik Paramount Land, Aryo Tri Ananto menambahkan, kelebihan lain dari Bezpark adalah, memiliki row jalan dengan lebar 17,18 dan 20 meter. Dan, dilengkapi area parkir khusus container agar memudahkan akses bagi kendaraan besar.

“Bezpark nantinya akan dikelola secara professional dan dijamin bebas dari kuli angkut liar dan bebas banjir. Kami ingin menciptakan kawasan pergudangan yang juga nyaman sebagai tempat tinggal. Oleh karenanya, kami menyediakan retail outlet, kantin dan musholla. Serta ditunjang keamanan 24 jam yang di lengkapi CCTV,” papar Aryo.

Sepanjang 2014, Paramount Land telah sukses meluncurkan delapan Villages (kluster) di Gading Serpong. Dan, setiap Village ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam. **Baca juga: Mari Elka Pangestu: Minat Investor Pariwisata Signifikan.

Diketahui, sebagai salah satu pengembang di Serpong. Paramount Land yang merupakan property dari Paramount Enterprise, terus berusaha menghadirkan produk-produk terbaru yang inovatif demi menghadapi kondisi pasar property yang ketat dewasa ini. **Baca juga: Sepatu Asli Tangerang Bersaing di Pasar Nasional.

Saat ini, Paramount Land memiliki Land Bank seluas ±1200 Ha dan akan terus memperluas Land Bank nya di lokasi-lokasi yang strategis.(asri)

Kabar6-Tingginya minat investor dalam menanamkan modalnya di sektor pariwisata, dapat dilihat dari meningkatnya investasi yang tumbuh secara signifikan.

Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu saat meresmikan Hotel Novotel, Kota Tangerang, Rabu (15/10/2014).

Dikatakannya, Secara makro, realisasi investasi pariwisata Indonesia ada semester 1, 2014 mencapai US$ 255,99 juta terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar  US$ 243,035 juta dan PMDN Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar US$ 12,956 juta.

“Jika dibandingkan dengan realisasi investasi pariwisata pada semester 1 2013, yaitu PMA sebesar US$ 96,910 juta dan PMDN sebesar US$ 22,33 juta terjadi peningkatan sebesar 114,68%,” katanya kepada kabar6.com.

Disinggung mengenai kehadiran Novotel Tangerang ini, Mari berharap dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan usaha pariwisata Indonesia pada umumnya dan Tangerang khususnya.

Dia juga berharap, kehadiran hotel yang bernaung dalam jaringan Acoord ini dapat mendorong meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Kota Tangerang sebagai Second-tier City yang kini berkembang sebagai kota bisnis.

“Seiring dengan berkembangnya ekonomi kita, kini banyak tumbuh hotel bintang di second-tier di Indonesia. Seperti yang dilakukan manajemen hotel Accord yang agresif membangun hotel di kota-kota menengah atau second-tier city, yang tumbuh sebagai kota bisnis,” tutur Mari.

Pada kesempatan itu juga, Mari mengapresiasi Novotel Tangerang, yang dirancang sebagai hotel bintang empat ini telah disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) bidang pelayanan dan pengelolaan.

“Sertifikasi usaha bidang pariwisata di antaranya perhotelan, sangat penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan serta daya saing dalam menghadapi diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 mendatang,” kata Mari

Mari mengatakan lebih lanjut, keberadaan Hotel Novotel mempunyai peran penting dalam mensinergikan pariwisata dan ekonomi kreatif, yang diwujudkan dalam desain arsitektur bangunan hotel.

Serta penyiapan area publik untuk produk kreatif masyarakat Tangerang, pernak-pernik (kriya) nuansa tradisional termasuk lukisan yang dipajang, serta sajian kuliner hingga musik pertunjukan yang merupakan bagian dari 15 sub sektor ekonomi kreatif. **Baca juga: Ini 5 Potensi Wisata Unggulan Kabupaten Tangerang.

Diketahui, Hotel Novotel Tangerang yang dikelola Accord, operator hotel internasional terbesar di Asia Pasifik,  memiliki 266 kamar, 17 diantaranya adalah executive suite, 1 ballroom untuk kapasitas 2.000 orang, restoran, bar, spa, fitness center, launge , kolam renang, dan beberapa fasilitas lainnya.(asri)

Kabar6-Salon yang satu ini tidak membahas seputar rambut. Apalagi medi pedi. Karena salon ini spesialis kecantikan dan perawatan mobil.

Adalah Salon Mobil Arafah Car Care lah yang dimaksud. Bertempat di Pintu Selatan, Pasar Moderen, BSD City, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), salon dengan layanan poles eksterior, mesin dan interior mobil ini, menjadi incaran mobil-mobil mewah yang ingin di poles.

Disambangi Kabar6.com di salonnya, sang pemilik, A Fauzi menjelaskan, untuk mobil-mobil yang akan melakukan perawatan, harus merelakan waktu sekitar satu hingga satu setengah jam, agar , Arafah Car Care Pasar Modern BSD City bisa jadi pilihan perawatan mobil berkualitas.

Untuk mendapatkan hasil maksimal, poles satu unit mobil akan memakan waktu satu hingga satu setengah jam. Itu meliputi poles bagian luar, bagian dalam hingga mesin.

“Polesan kami dapat bertahan hingga tiga bulan, dengan warna yang tetap mengkilap,” ujar Fauzi sedikit berpromosi. **Baca juga: Begini Cara Sulap Sampah Jadi Uang.

Salon Mobil Arafah Car Care didukung lahan yang mampu menampung hingga tiga unit mobil dan lima  orang kru handal untuk tiga layanan salon tersebut.(asri)

Kabar6-Apa benar, sampah bisa menghasilkan pundi-pundi uang? Ternyata bisa lhoh, buktinya, seorang warga di Kampung Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berhasil menyulap sampah menjadi kerajian tangan yang cantik dan unik.

Ya, Prana, warga yang berhasil mendaur ulang sampah unorganik. Seperti plastik, kertas koran dan lain sebagainya. Sampah itu berhasil dibuat kerajinan tangan yang cantik dan unik, bahkan memiliki daya jual yang lumayan untuk menambah pendapatan rumah tangga.

Diakuinya, awalnya karena merasa terganggu dengan bau sampah yang menumpuk, lalu dirinya mulai berpikir untuk memilah-milah sampah, seperti bekas plastik kemasan, bekas kertas koran, majalah, botol plastik, dan lain sebagainya.

“Setelah bahan sampah yang dibutuhkan terkumpul, aya pun mulai membuat prakarya. Dari melipat bekas kemasan kopi, atau minuman serbuk lainnya menjadi sebuah bentuk segitiga, lipatan segitiga ini kemudian saya anyam menjadi sebuah tikar atau karpet,” katanya kepada Kabar6.com.

Namun demikian, ada juga kertas koran yang kami buat menjadi wadah aksesoris, asbak, pot tanaman, atau sedotan yang kami buat menjadi penutup galon dan lain sebagainya. **Baca juga: Yuk, Belanja Nyaman di Club Mom and Baby.

Kini, Prana boleh berbangga hati, karena kerajinan hasil tangannya itu sudah dikenal dan laku dipasaran, bahkan hingga mancanegara.(asri)