1

Pemprov Banten Ambil Alih 19 Ruas Jalan Kabupaten Serang

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan mengambil alih kewenangan atas 19 ruas jalan dari Pemerintah Kabupaten Serang. Pasalnya, ke-19 jalan dinilai telah padat kendaraan roda dua dan empat.

“Kemungkinan ke-19 ruas jalan Kabupaten Serang akan ditingkatkan statusnya sebagai kewenangan Pemprov Banten melalui Dinas Bina Marga dan Tata Ruang. Tapi kami belum dapat memastikan kapan tepatnya realisasi penyerahan kewenangan ruas jalan

tersebut menjadi jalan Pemprov Banten,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Serang Jatnika di Serang, Kamis (18/7/2013.

Dijelaskan, ke-19 ruas jalan tersebut meliputi Gunung Sari-Tanjung, Pasauran-Sidatri, Ciomas-Ciganongnang, Sentul-Teras Bandung-Tirtayasa, Baros-Petir, Warung Selikur-Pamanuk, Kebon Lontar-Alang-alang, Tirtayasa-Tengkurak, Cikande-Garut-Kopo, Singa Rajan-Puser, dan ruas jalan Tanara-Tenjo Ayu-Cikeusal.

“Sedangkan sisanya masih dalam proses, layak atau tidaknya untuk ditingkatkan menjadi jalan provinsi,” terang Jatnika seperti dikutip Antara.

Sementara itu, Sekretaris DPU Kabupaten Serang Hatib Nawawi mengatakan, untuk 19 ruas jalan yang akan ditingkatkan menjadi kewenangan Pemprov Banten pada 2014 mendatang, baru ruas jalan Ciomas-Ciganongnang yang dapat dipastikan waktu penyerahannya.

“Ciomas-Ciganongnang yang pasti diserahkan pada tahun mendatang. Sedangkan yang lainnya kami berharap bisa secepatnya,” ujar Hatib Nawawi.(ant/yps)




Begini Aturan Bagi Pengusaha se-Banten Jelang Lebaran

Kabar6-Regulasi ini hendaknya menjadi perhatian bagi semua pengusaha yang melakoni bisnis di wilayah Provinsi Banten. Perusahaan wajib memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) tepat waktu agar karyawan bisa merayakan Idul Fitri.

“Surat Edaran Menakertrans (Menteri. Ketenagakerjaan dan Transmigrasi) sedang kita tindaklanjuti dengan Gubernur Banten,” jelas Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Ubaidillah, Rabu, (17/7/2013).

Ia mengatakan, kebijakan itu telah tertuang dalam Surat Edaran Nomor SE.03/MEN/VII/2013 yang diterbitkan Kemenakertrans tentang Pembayaran Tunjangan Hari Raya Keagamaan dan Imbauan Mudik Lebaran Bersama.

“Saat ini kita mempersiapkan surat edaran itu untuk disampaikan kepada seluruh perusahaan dan karyawan yang ada di Provinsi Banten,” katanya,

Dijelaskan Ubaidillah, saat ini Disnakertrans Banten tengah mempersiapkan pembentukan Pos Komando Satuan Tugas Pengaduan THR. Posko ini untuk menampung apabila terdapat pengaduan-pengaduan permasalahan THR.

“Pembentukan Posko Satgas Pengaduan THR ini merupakan instruksi yang disampaikan oleh pemerintah pusat,” terangnya.

Apabila terjadi kendala dalam pembayaran THR, Ubaidillah bilang, keberadaan posko pengaduan THR diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh sekitar 1,5 juta karyawan dari 11 ribuan perusahaan di Banten, termasuk pertokoan.

Apabila dalam dua minggu sebelum Lebaran belum ada tanda-tanda dari perusahaan terkait pembayaran THR yang kemudian menyebabkan keresahan pekerjanya.

Maka Disnakertrans akan menindaklanjuti dengan melakukan negosiasi kepada perusahaan terkait waktu pembayaran THR.

“Negosiasi harus dilakukan sejak awal, sehingga H-7 itu THR sudah dapat diterima karyawan,” bilangnya.(yud)




Pemkab Serang Akan Bebaskan Pemukiman di Kecamatan Keragilan

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang akan melakukan pembebasan pemukiman warga di kawasan bantaran Sungai Ciujung, Kecamatan Keragilan, Serang.

Pembebasan pemukiman warga dilakukan dalam rangka pembenahan tanggul dan normalisasi wilayah Sungai Ciujung.

“Pembenahan bantaran Sungai Ciujung merupakan program yang dicanangkan Kementerian Pekerjaan Umum melalui kerja sama pendanaan dengan Asian Development Bank Manila. Program ini harus didukung oleh semua pihak, termasuk masyarakat,” kata Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di Serang, Selasa (16/7/2013).

Ratu Tatu Chasanah menyinggung rencana pembebasan pemukiman warga dalam rapat koordinasi pembenahan Sungai Ciujung yang dilakukan Pemkab Serang bersama pihak Asian Development Bank (ADB) Manila, Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) Provinsi Banten, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serang, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di ruang rapat Wakil Bupati Serang.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3) Provinsi Banten Abdul Hanan Akhmad yang turut hadir dalam rapat koordinasi mengemukakan, untuk merealisasikan program pembenahan daerah bantaran Sungai Ciujung sekitar 11 kilometer, pemukiman warga akan dibebaskan.

Mengenai rencana pembebasan pemukiman warga, kata Abdul Hanan Akhmad, pihaknya telah meminta bantuan BPN untuk mendata lahan yang akan dibebaskan.

“Nanti terlihat tanah-tanah yang dibebaskan, mana tanah yang kosong dan mana tanah yang berada di pemukiman warga. Andai disetujui, kita mempertimbangkan lahan pengganti, dan juga rumah pengganti warga yang terkena dampaknya,” ujar Abdul Hanan Akhmad seperti dikutip Antara.(yps)

 




Waspadai Pasar Tumpah di Jalur Jakarta-Merak

Kabar6-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten meminta warga untuk mewaspadai sejumlah pasar tumpah di jalur utama arus mudik Jakarta-Merak yang dapat menyebabkan titik kemacetan .

“Ruas jalan nasional Jakarta-Merak sepanjang 197 KM terdapat beberapa pasar tumpah yang perlu diwaspadai karena rawan kemacetan,” kata Kepala Dishubkominfo Banten Opar Sohari di Serang, Selasa (16/7/2013).

Menurut Opar seperti dilansir Antara, sejumlah pasar tumpah yang berpotensi menyebabkan kemacetan di jalur nasional dari arah Jakarta menuju Merak, yakni Pasar Cikupa, Gembong, Jayanti di wilayah Tangerang serta pasar Tambak, Kragilan, Ciruas dan Pasar kalodran di wilayah Kabupaten Serang.

Disebutkan, selain permasalahn pasar tumpah, di jalur tersebut juga ada beberapa kawasan industri yang berpotensi menyebabkan kemacetan, yakni di wilayah Kabupaten Serang seperti disekitar PT Phong Won, PT Niko Mas, PT Indah Kiat, dan di beberapa persimpangan seperti di Bitung, akses Tol Balaraja Barat Tangerang, persimpangan Cangkudu, dan Asem di sekitar Kabupaten Serang.

“Hambatan lain yang bisa menyebabkan kemacetan di jalur utama Jakarta-Merak, ada beberapa lokasi pekerjaan perbaikan jalan, jalan berlubang, dan perbaikan gorong-gorong yang bisa menyebabkan titik kemacetan,” ujar Opar.(ant/yps)




Mobil Tabrak Pohon, Sepupu Gubernur Banten Tewas

Kabar6-Sepupuh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiah tewas dalam kecelakaan Kecelakaan tragis di Jalur Linglar Selatan (JLS). Kampumg Ciukur, Kota Serang, Selasa (16/7) dinihari. 

TB Lutfi Rahmat Rahayu,27, warga Kel.Sumur Pecung, Kota Serang, menemui ajal setelah  sedan Honda City B 8262 OW, yang dikemudikannya menabrak pohon di bahu jalan. Korban, selain   Tb Lutfi, sepupu Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, juga  merenggut nyawa Rahmat Adi Pratama, 23, yang duduk disamping kemudi.

Diperoleh keterangan, kecelakaan tunggal di Jalur Lingkar Selatan (JLS) Kota Serang tepatnya di Kp Cikulur, Kel./Kec. Serang, Kota Serang ini terjadi Selasa (16/7) sekitar pukul 01:00 WIB. Mobil sedan yang dikemudikan Tb Lutfi meluncur dari arah Kebon Jahe menuju Kepandaian.

Setiba di lokasi kejadian, kendaraan terlihat oleng seperti tak dapat dikendalikan. Mobil meluncur kencang ke sisi kiri jalan dan menghantam pohon. Diduga tidak menggunakan sabuk pengaman, kedua korban tewas dalam perjalanan ke RSUD Serang . Kedua korban menderita luka  pada bagian kepala, diduga akibat benturan.

Kasat Lantas Polres Serang, AKP Warsono ketika dikonfirmasi membenarkan musibah kecelakaan tersebut. Namun Warsono  belum dapat menjelaskan secara pasti sebab-sebab terjadinya kecelakaan itu. “Untuk sebab-sebab kecelakaan masih dalam penyelidikan,” ungkap AKP Warsono. (sumber:PK/sak)




Kronologi Tenggelamnya KM Putri Rakatau di Serang

Kabar6-Kapal Motor (KM) Putri Rakatau bermuatan 13 kru dan 10 penumpang, tenggelam di sekitar perairan Pulau Sanghiang,

Serang, Sabtu (13/7/2013) malam pukul 23.30 WIB. Kapal pesiar milik PT Planet Diving ini tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi.

Sebanyak 21 penumpang dan kru selamat, satu di antaranya mengalami luka berat dan dua lainnya luka ringan. Dua orang masih dalam pencarian.

“Peringatan tentang cuaca buruk sebenarnya telah dikeluarkan,” kata Bobby R. Mamahit, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan kepada pers di kantornya, Senin (15/7/2013).

Kementerian Perhubungan menguraikan kronologi tenggelamnya KM Putri Rakatau. Disebutkan, KM Putri Rakatau berangkat dari Pantai Mutiara, Jakarta, dengan surat persetujuan berlayar (SPB) pada Jumat (12/7/2013) pukul 19.30 WIB.

Kapal membawa penumpang menuju Pulau Krakatau untuk melakukan diving. Setelah mendekati Pulau Sanghiang, para penumpang ingin menyelam di sekitar pulau.

Pada Sabtu (13/7/2013) pukul 23.30 WIB, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KKOP) Kelas 1 Merak, Banten, menerima kabar berkategori Berita Marabahaya.

Minggu (14/7/2013), kapal ikan bernama KM Mekar Kencana 05, di sekitar lokasi, menemukan 17 korban, yaitu:

1. Hiroshi Takashima (51 tahun), warga negara Jepang

2. Daijiro Sugihara (53), warga negara Jepang

3. Shigenobu Yamada (53), warga negara Jepang

4. Ngesti (30), warga negara Indonesia

5. Ian (40), warga negara Indonesia

6. Kelvin (21), warga negara Indonesia

7. Tio (17), warga negara Indonesia

8. Ronni (28), warga negara Indonesia

9. Nurman (35), warga negara Indonesia

10. Leman (23), warga negara Indonesia

11. Salim Septiono (37), warga negara Indonesia.

12. Agus (32), warga negara Indonesia

13. Nurohim (43), warga negara Indonesia.

14. Warsono (48), warga negara Indonesia.

15. Buang (40), warga negara Indonesia.

16. Setia Kurniadi (19), warga negara Indonesia.

17. Tatang (43), warga negara Indonesia, yang merupakan nahkoda.

Pukul 09.00 WIB, kapal MT Torm Loire yang berlayar dari Cilacap menuju ke Singapura menemukan empat korban lain.

Keempatnya dievakuasi dengan Kapal Negara (KN) Alugara ke Pelabuhan Merak, Banten, untuk mendapat pertolongan medis. Keempat korban adalah:

1. Yadi (41), warga negara Indonesia

2. Okizono Kouta, warga negara Jepang

3. Kimura Minouru, warga negara Jepang

4. Yabe Yu, warga negara Jepang

Pukul 11.00 WIB, KN Alugara dan KN 224 milik Basarnas menemukan sekoci milik KM Putri Rakatau. Hingga kini pencarian masih dilakukan terhadap dua korban lainnya, yaitu:

1. Darwis, warga negara Indonesia, koordinator penyelam.

2. Steven, warga negara Indonesia, peserta diving.

“KKOP Kelas I Merak, Banten, bekerja sama dengan Rumah Sakit Krakatau Steel untuk mengevakuasi korban,” kata Bobby seraya merinci, 21 orang selamat terdiri atas satu orang luka berat, dua orang luka ringan, dan 18 orang dalam kondisi sehat.

Ia mengatakan, Kementerian Perhubungan telah meminta stasiun radio pantai untuk mengumumkan berita hati-hati dan awas. Kapal yang menemukan korban diminta segera melapor ke syahbandar terdekat.(bbs/yps)




Dua Korban Kapal Tenggelam di Serang Belum Ditemukan

Kabar6-Dua orang penumpang Kapal Motor (KM) Putri Rakata yang dinyatakan hilang pada Minggu (14/7/2013), hingga kini belum ditemukan.

Tim Gabungan Search and Rescue (SAR) yang terdiri atas Badan SAR Nasional (Basarnas), Polair Polda Banten, dan TNI Lanal Banten masih terus melakukan penyisiran di Selat Sunda.

KM Putri Rakata bermuatan 13 crew kapal dan 10 penumpang tenggelam pada Sabtu (13/7/2013) malam pukul 23.30 WIB. Penumpang kapal pesiar ini berangkat dari Jakarta hendak melakukan penyelaman di sekitar perairan Selat Sunda.

Kapal tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi di titik koordinat 0604 120 E. 105 51097 S atau di Selat Sunda di sekitar perairan Pulau Sanghiang, Serang, Banten.

Dalam peristiwa tersebut, 21 orang penumpang yang ditemukan mengalami luka-luka dan sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit

Krakatau Medika (RSKM). Ke-21 korban diperbolehkankan pulang karena kondisinya sudah membaik.

“Semua penumpang kapal yang selamat sudah dipulangkan,” kata Ahmad, petugas Rumah Sakit Krakatau Medika Cilegon seperti dikutip Antara, Senin (15/7/2013).

Robet, salah satu korban selamat, mengatakan, sebelum ditolong kapal lain, para penumpang sempat terombang-ambing beberapa jam di Perairan Selat Sunda.

“Kami sudah tidak ingat lagi ketika kapal diterjang gelombang tinggi,” kata Robet yang mengalami luka di bagian kepala.(bbs/yps)




Kapal Pesiar Tenggelam di Banten, 2 Penumpang Hilang

Kabar6-Kapal Motor (KM) Putri Rakata bermuatan 13 crew kapal dan 10 penumpang, tenggelam di sekitar perairan Pulau Sanghiang, Serang, Sabtu (13/7/2013) malam pukul 23.30 WIB. Dua orang dinyatakan masih hilang.

“KM Putri Rakata tenggelam akibat cuaca buruk dengan membawa 23 orang penumpang,” kata Humas Badan SAR Nasional Ramli Prasetyo, Minggu (14/7/2013).

Kapal pesiar tersebut tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi di titik koordinat 0604 120 E. 105 51097 S atau perairan Selat Sunda di dekat Pulau Sanghiang, Serang, Banten. Dalam peristiwa ini, dua penumpang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian Tim Badan SAR Nasional (Basarnas). Kedua korban yang belum ditemukan berasal dari Indonesia.

Disebutkan, saat pencarian, semula korban selamat yang ditemukan yakni 14 orang warga negara Indonesia dan tiga orang warga Jepang. Mereka dievakuasi dengan KM Mekar Kencana dan Tirtayasa 05. Kemudian, pada Minggu (14/7/203) pukul 14.30, empat korban lain kembali ditemukan dalam keadaan luka-luka dan saat evakuasi dibantu oleh KM Torm Loire dan MV Tanish.

“Keempat korban ditemukan pukul 14.30 yaitu tiga warga negara Jepang dan satu lagi WNI,” tutur Ramli.

Ketiga korban warga Jepang yaitu Koya Okizono, Yusukae Yabe, dan Kimura Minoru. Sementara warga negara Indonesia diketahui bernama Siyadi. Para korban telah dirujuk ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) untuk mendapat perawatan medis.

Hingga kini, tim Search and Rescue Basarnas dan Pol Air Polda Banten masih terus berusaha mencari dua korban tersisa di sekitar lokasi.(bbs/yps)




Warga Pandeglang Tewas Disengat Listrik di Serang

Kabar6-Darajat (29), warga Kampung Tataman, Desa Kaungcang, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang yang ditemukan telah menjadi mayat di depan rumah toko (ruko) Bima Motor di Jalan Abdul Hadi, Kebon Jahe, Serang pada Sabtu (13/7/2013), diduga tewas akibat sengatan listrik.

“Kematian korban masih dalam penyelidikan, namun diduga akibat terkena sengatan listrik karena saat kejadian suasana Kota Serang tengah diguyur hujan,” kata Kompol Asep Mauludin, Kepala Bagian Operasional Polres Serang, Minggu (14/7/2013).

Korban ditemukan tanpa nyawa sekitar pukul 22.00 WIB setelah sejumlah sopir dan pedagang melihat Darajat turun dari angkutan umum jurusan Terminal Pakupatan-Kepandaian. Saat turun, korban tepat berada di dekat tiang listrik, sementara hujan lebat tengah mengguyur Kota Serang.

Beberapa saat setelah turun dari angkot, korban langsung jatuh terkulai. Warga yang melihat berusaha menolong dan memindahkan tubuh korban ke depan Ruko Bima Motor.

Petugas Reskrim Polres dan Polsek Serang yang mendapat laporan warga langsung mendatangi lokasi kejadian. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Serang untuk mendapatkan hasil visum tim dokter rumah sakit.(bbs/jus)

 




Jalur Serang-Cilegon-Merak Rusak Parah Belum Diperbaiki

Kabar6-Jalur mudik sepanjang 23 kilometer yang menghubungkan Serang-Cilegon-Merak rusak parah. Hingga Sabtu (13/7/2013), ruas jalan penuh lubang belum diperbaiki.

Khusus di ruas Jalan Cilegon, menurut warga, kerusakan sudah terjadi sejak setahun silam. Jalan berlubang tidak kunjung diperbaiki dan batu dibiarkan terserak.

“Akibat lubang tersebar di banyak titik, pengendara harus hati-hati. Karena pengendara harus hati-hati, kemacetan di Jalan Cilegon pun sudah menjadi tontonan sehari-hari,” kata Ricky, mahasiswa Untirta Banten.

Diakui, tak jarang warga turun ke jalan mengurai kemacetan lantaran tak ada polisi yang mengatur lalu lintas pengendara.(yps)