Giant Ekspres di Banten Tarik Apel Bidart Bros

Kabar6-Pengelola Giant Ekspres melakukan penarikan edar dua jenis apel yang diduga terjangkit bakteri berbahaya.

Dua jenis apel yang ditarik dari gerai Giant Ekspres adalah apel jenis gala dan apel granny smith, produksi Bidart Bros.

“Dapet infonya dari temen lewat Broadcast, bukan dari pusat. Makanya saya minta ke karyawan untuk langsung di tarik,” kata Hasan, Merchandise Manager Gaint Ekspres Serang, Rabu (28/01/2015).

Penarikan dilakukan pengelola Giant Ekspres yang berlokasi di Jalan Raya Serang-Pandeglang, sejak Selasa (27/1/2015).

Dan, kini dipastikan kedua jenis apel diduga berbakteri itu tidak ada lagi di gerai Giant Ekspres.

“Kalau pun ada, paling kita taroh di gudang atau kita musnahkan. Karena gak mungkin kita kasih ke orang. Karena kita juga dapet barangnya dari distributor, Hero di Cibitung,” tegasnya.

Berbeda dengan langkah nyang dilakukan pengelola Giant Ekspres, di Carrefour Kota Serang, justru apel galah masih tampak terpajang.

Pihak pengelola Carrefour mengklaim bila apel gala yang ada digerainya aman untuk dikonsumsi. Mengingat apel tersebut berasal dari distributor yang berbeda.

“Jadi apel royal gala berbakteri dari Bidart Bros itu tidak ada disini. Untuk kita aman, karena sudah ada sertifikat dari dinas kesehatan,” kata Calven Induk, Fresh Manager Carrefour Serang.

Calven mengatakan, bila pihak Carrefour hanya menggunakan dua suplier apel import sejak Desember 2014 lalu. Yaitu suplier Donex dan Oneonta asal Washington, Amerika Serikat.

Dan, untuk memastikan kebersihan dari produk apel importnya, pihak Carrefour memiliki departemen hygiene yang bekerjasama dengan Badan POM. **Baca juga: WH Pernah Ditawari Rp500 Juta Untuk U-Turn MH Thamrin.

“Kita langsung di infokan dari kantor pusat. Gak akan ada peredaran itu. Sampai saat ini, di tempat penyimpanan gak ada yang itu (apel galah dan apel granny smith dari Bidart Bros), cuma ada dua dari suplair (Donex dan Oneonta dari Washington) itu aja,” tegasnya.

Diketahui, pemerintah melarang peredaran apel jenis Granny Smith merek Granny’s Best dan Gala merek Big Bi. Kemudian dengan nomor pengepakan CA 93312 (Bidart Bros, California). Kedua apel itu diduga mengandung bakteri listeria monocytogenes.(tmn/din)




Kebijakan Menteri Anies Baswedan Bikin Daerah Bingung

Kabar6

Kabar6-Kebijakan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, yang mengembalikan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 menuai masalah. Regulasi itu menekankan hasil Ujian Nasional (UN) tak menjadi penentu kelulusan bagi setiap peserta didik.

 

Demikian dikeluhkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Engkos Kosasih, ditemui di ruangan kerjanya, Selasa (27/1/2015). “Belum ada pemberitahuan resmi apapun terkait pelaksanaan UN atau perubahan kurikulum,” ungkapnya.

 

Berkaitan dengan kebijakan teranyar itu, lanjut Engkos, pihak Kemendikbud hingga kini belum melayangkan surat edaran dan diterima pihaknya. Ia pun mengaku belum mengetahui apakah mulai Tahun Ajaran 2015 ini akan menggunakan sistem kurikulum 2013 atau kembali ke 2006.

 

Alhasil, tambahnya, rapat koordinasi (Rakor) dengan Dinas Pendidikan di masing-masing kabupaten/kota pada awal 2014 ini belum dilaksanakan. Hal tersebut karena memang belum ada keputusan resmi dari pemerintah pusat. ** Baca juga: Pelajar Tewas Sempat Dirawat di UGD RSU Tangsel

 

“Yang diserang pasti daerah. Pusat kan bisa ngomong kalau sudah disiapkan,” tegasnya.

 

Perlu diketahui bahwa Menbud & Dikdasmen, Anies Baswedan sendiri berencana UN tak akan dijadikan patokan kelulusan siswa sebagai implementasi dari UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003.

 

Kemendikbud pun berencana akan melaksankan UN secara serentak pada pertengahan April hingga Mei. Di mana UN SMA sederajat dilaksanakan pada 13-15 April 2015, UN SMP sederajat pada 4-6 Mei 2015, sedangkan pelaksanaan UN SD sederajat tetap dilaksanakan oleh Dindik setempat.

 

Berikut timeline resmi pelaksanaan UN 2015:

-Pendataan peserta UN, 31 Januari 2015

-Sosialisasi UN akhir Januari 2015

-Penetapan pemenang lelang UN, 3 Februari 2015

-Penyerahan master soal UN, 27 Februari 2015

-Pencetakan bahan UN SMA, 5-28 Maret 2015

-Pengiriman bahan UN SMA, 29 Maret-11 April 2015

-Pengolahan hasil UN SMA 18 April-15 Mei 2015

-Pengumuman hasil UN SMA 18 Mei 2015

-Pengumuman hasil UN SMP 10 Juni 2015.(tmn/din/yud)




Harga Kebutuhan Pokok Mulai Turun di Pasar Rau

Kabar6-Hari ini, Senin (26/1/2015), sejumlah harga kebutuhan pokok khususnya sayur-mayur di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang, Banten, mengalami penurunan.

 

Turunnya harga kebutuhan pokok pascaturunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ini, tentu disambut baik oleh warga dan pedagang.

 

“Tergantung, turunnya sesuai kualitas cabenya,” kata Hasruri, salah seorang pedagang sayur di PIR, Serang, Senin (26/01/2015).

 

Harga cabai keriting misalnya, turun menjadi Rp32 ribu hingga Rp34 ribu dari beberapa bulan lalu sempat tembus di Rp90 ribu perkilogram. Sedangkan untuk cabai merah besar dari harga Rp80 ribu kini menjadi Rp24 ribu per kilogram.

 

Untuk harga bawang merah, di pasar yang pernah “diblusuki” oleh Jokowi ini, turun menjadi Rp16 ribu dari sebelumnya Rp24 ribu perkilogram. ** Baca juga: Horeee…! Puluhan Warem Jablay di Pondok Aren Dibongkar

 

“Penurunan udah dimulai secara bertahap sejak dua minggu lalu,” terangnya.

 

Penurunan harga cabai dan sayur-mayur ini sendiri tak hanya dipengaruhi oleh turunnya harga BBM, namun dipengaruhi oleh cuaca, panen yang merata, dan distribusi yang lancar.

 

Namun, untuk harga wortel sendiri berada di kisaran harga Rp16 ribu sampai Rp18 ribu perkilogram. Sedangkan minyak curah eceran berada di kisaran harga Rp10 ribu sampai Rp12 ribu perkilogram.

 

“Terkadang musiman, dilihat dari cuaca dan dari pasokan dari pasar induk Tanah Tinggi Tangerang,” tegasnya.(tmn/din)




Kritik Banten Lewat Foto

Kabar6-Banyak cara bisa dilakukan untuk mengkritik pemerintah. Dan, yang acap muncul adalah protes melalui aksi demonstrasi di jalanan.

 

Namun di Banten, kritik juga disampaikan oleh sejumlah penggiat foto. Ya, lewat hasil jepretan kamera, mereka mengkritisi apa yang terjadi di Tanah Sejuta Santri, Seribu Kyai.

 

Ketua Panitia Pameran Fotografer Banten, Edo Dwi mengakui, bila para fotografer menafsirkan kata Banten dengan begitu kaya dan penuh ide nakal. Minggu (25/1/2015)

 

“Pameran foto ini menampilkan bagaimana pembangunan dan keadaan sosial di tengah-tengah masyarakat Banten melalui sajian gambar,” ujar Edo. ** Baca juga: Infrastruktur Kelola Sampah ITF di Parigi Diujicoba

 

Lebih jauh aktifis Banten Cyber Journalist Forum ini mengatakan, foto yang ditampilkan hasil karya foto mahasiswa, dosen, guru, pecinta seni fotografi, hingga masyarakat awam yang menampilkan 44 karya foto dari 23 fotografer asal Banten.

 

Sedianya, pameran foto yang mengambil tema “Banten Hari Ini dan Esok” ini berlangsung di Gedung Pendopo Lama Gubernur Banten, di Jalan K.H. Brigjen Syam’un, Kota Serang, hingga 3 Februari mendatang.

 

Pameran foto ini menampilkan bagaimana pembangunan dan keadaan sosial di tengah-tengah masyarakat Banten melalui sajian gambar.

 

Bahkan, kebudayaan khas Banten pun ditampilkan dengan cara-cara keindahan fotografer. Seperti tradisi Seren Taun, Seba Baduy, Panjang Mulud, hingga bangunan pintu air Pamarayan ditampilkan secara berbeda.

 

“Sengaja kali ini pameran lebih ke arah art fotografi. Foto lebih pada karya seni yang bermain-main dengan simbol, mengajak para penikmatnya untuk menyelami ke dalam foto itu sendiri,” terangnya.

 

Acara ini pun mendapatkan sambutan positif dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno, yang mengatakan bahwa Banten harus bisa ‘di jual’ dengan fakta sosial, seni, dan budaya nya yang berlimpah.

 

“Saya terdorong untuk berkreatifitas lagi dalan hal membuat hasil karya seperti teman-teman,” kata Rano Karno di lokasi pameran foto.

 

Pameran foto ini pun akan diisi dengan workshop fotografi untuk pelajar, diskusi foto, pementasan teater siswa, fotografi on the spot, fotografi model, pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dan stand up comedy.(tmn/din)




Lantik Tersangka Korupsi, Legislatif Kritisi Rano

Kabar6-Kalangan legislatif mulai menyoroti tindak tanduk Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno. Terutama soal pelantikan dua pejabat tinggi yang sudah ditetapkan tersangka atas kasus dugaan korupsi.

“Ini tidak mengubah tradisi dizaman Ratu Atut. Harusnya, aspek moralitas dikedepankan dan budayakan malu. Kalau sudah tersangka, ya mau tak mau harus mengundurkan diri,” kata Ketua Komisi I DPRD Banten, Sofwan Haris ditemui di ruangannya, Rabu (21/1/2015).

Sofwan Haris bahkan menilai pelantikan yang dilakukan Rano terhadap dua tersangka korupsi terkesan latah. Ini berkaca dari calon Kapolri Komjen Budi Gunawan yang tersandung kasus korupsi, namun diloloskan DPR dan pemerintah.

“Budaya permisif bagi pelaku korupsi masih kuat di negara ini. Di pusat dan di daerah, sepertinya membiarkan tersangka korupsi tetap berkiprah,” bebernya.

Hal senada dikatakan pengamat politik dari Universitas Serang Raya (Unsera) Banten, Abdul Malik. Ia menyayangkan dilantiknya tersangka korupsi menjadi pejabat tinggi di Pemprov Banten.

“Ini akan membuat kepercayaan publik terhadap pemerintah semakin tergerus, bahkan hilang,” tandasnya. Baca juga: KNPI Banten Tunda SK Pelantikan Pengurus DPD Kabupaten Tangerang

Ia menyarankan Rano, untuk menjawab keinginan publik yang sudah muak dengan beragam kasus korupsi di Banten. “Rano harus melakukan ‘bersih-bersih di jajaran Pemprov Banten,” tegasnya.

Seperti diketahui, Rano melantik Sutadi menjadi Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan. Padahal, mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten itu sudah ditetapkan tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan jembatan Kedaung, Kota Tangerang senilai Rp23,42 miliar.

Rano, juga melantik Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman (SDAP), Iing Suargi menjadi Asda II Pemprov Banten. Diketahui, Iing ditetapkan tersangka kasus normalisasi Muara Oantai Karangantu, Kota Serang senilai Rp4,8 miliar.(tmn/din)




Soal Charlie Hebdo, LPI Minta Usir Dubes Perancis Dari Indonesia

Kabar6-Organisasi Islam yang mengatasnamakan Laskar Pembelas Islam (LPI) Banten, buka suara terkait penghinaan Nabi Muhammad yang dilakukan oleh penerbitan tabloid Charle Charlie Hebdo.

 

Aktivis dalam LPI meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusir Kedutaan Besar (Kedubes) Perancis, karena tidak mengentikan tabloid Charle Hebdo yang terus menghina Nabi Muhammad.

 

“Kami LPI mendesak Pemerintah Indonesia, mengusir Kedubes Perancis yang ada di Indonesia, bila tidak mau bertobat dan menutup Charlie Hebdo,” kata Nasehudin, Panglima Daerah LPI Banten, dalam aksi di depan Pendopo Kabupaten Serang, Rabu (21/01/2015).

 

Terkait penyerangan ke tabloid Charle Hebdo, Nasehudin menilai bahwa itu merupakan tindakan Mujahid dalam memerangi pelecehan suatu agama. ** Baca juga: Media Gagas Tangerang Bersih Award 2015

 

“Penyerangan tujuh Januari lalu adalah penyerangan kaum Mujahid bukan teroris. Karena dari tahun 2013 hingga 2014, kantor tabloid Charlie Hebdo membandel dan tetap mencetak karikatur Nabi Muhammad SAW meski telah diingatkan Pemerintah Perancis,” terangnya.

 

Puluhan massa aksi LPI Banten ini menuding pemerintah Indonesia terlalu lemah dalam melakukan politik luar negerinya.

 

Karena tak mampu menegur keras tabloid Charlie Hebdo atas pembuatan kartun Nabi Muhammad oleh dua bersaudara Said Kouachi dan Cherif Kouachi.

 

LPI Banten pun memuji penyerangan terhadap kantor tabloid tersebut oleh Hamyd Mourad merupakan tindakan jihad.

 

“Pemerintah Indonesia, melalui kementerian luar negerinya, sudah bersikap memalukan. Selama 2013-2014, tidak ada satu pun pejabat Indonesia yang mengecam aksi dari Tabloid Charlie Hebdo yang mencetak dan mengkartunkan Nabi Muhammad SAW. Mengingat Indonesia adalah mayoritas beragama Islam,” tegasnya.(tmn/din)




Komnas PA: Banten Darurat Kejahatan Seksual Anak

Kabar6-Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait menilai Banten termasuk dalam daerah darurat kejahatan seksual terhadap anak. Alasannya, Banten merupakan daerah rawan kejahatan seksual.

 

“Di Banten ini belum diberikan perlindungan (terhadap anak) Kecenderungan seksual nasional itu juga ada di Banten,” katanya ditemui di Pendopo Lama Gubernur Banten, Kota Serang, Seasa (20/1/2015).

 

Ia menilai, penegakkan hukum terhadap kejahatan di provinsi yang dipimpin Ptl Gubernur Rano Karno ini juga lemah. Baca juga: Eks BIN Jadi Bos Freeport, Ada Apa?

 

Dalam kesempatan itu, Aris juga meminta Kapolda Banten yang baru menjabat, Brigjen Pol Boy Rafli Amar untuk untuk menegakkan hukum yang adil bagi korban kekerasan anak.

 

Selain itu, anak-anak di Provinsi Banten pun harus di dorong agar lebih kreatif guna menghindari anak-anak dari kekerasan, salah satunya dengan menyediakan ruang terbuka hijau.

 

“Pemerintah harus hadir untuk menegakkan hukum. Penegakkan hukum penting bagi kejahatan anak,” terangnya.

 

Tak hanya ruang terbuka hijau, tapi pemerintah pun diharapkan aktif menyediakan tempat sahabat anak, baik berupa rumah singgah atau dalam bentuk sanggar. Agar anak-anak di Banten menjadi lebih kreatif dan cerdas.

 

“Jangan sampai kita memberikan tempat, tapi tidak ada yang mengevaluasi tempat itu,” tegasnya.

 

Berdasarkan catatan Komnas PA, semenkak tahun 2010 hingga 2014 dari 34 Lembaga Perlindungan Anak (LPA), tercatat 21 juta anak Indonesia mengalami kekerasan, dimana 62 persen nya merupakan kejahatan seksual terhadap anak.(tmn/din)




Duh, Belasan Ribu Ruang Kelas di Banten Rusak

Kabar6-Potret pendidikan di Banten masih suram. Indikasinya, rusaknya belasan ribu ruang kelas, mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA sederajat di provinsi paling barat Pulau Jawa ini.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Banten, ada sebanyak 36.065 ruang kelas Sekolah Dasar (SD) diwilayah itu. Sebanyak 3.013 ruang kelas rusak parah dan 17.459 ruang kelas rusak ringan.

Sedangkan kondisi ruang kelas yang masih layak pakai hanya sebanyak 15.593.

“Kerusakan paling banyak ditemukan di Banten Selatan, seperti Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Kabupaten Serang,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Teddy Rukman, Selasa (20/1/2015).

Sedangkan untuk SMP, dari total 11.389 ruang kelas hampir setengahnya mengalami kerusakan. Ada 821 ruang kelas mengalami kerusakan berat dan rusak ringan sebanyak 4.584, sementara 5.993 masih dalam kondisi baik.

Sementara untuk tingkat SMA dan SMK, dari total ruang kelas sebanyak 8.384, sekitar 219 ruang kelas mengalami kerusakan cukup berat.

Untuk ruang kelas yang mengalami kerusakan ringan berjumlah 643, sisanya masih dalam kondisi baik.

“Dana perbaikan sebenarnya bisa mengajukan ke provinsi dan juga ke pusat, tapi kewenangan pelaksananya ada di kota dan kabupaten,” terangnya.

Menurutnya, anggaran bantuan dari pusat disalurkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), yang alokasinya tidak hanya diperuntukan bagi rehabilitasi fisik ruang kelas saja.

“Untuk kegiatan peningkatan mutu pendidikan, seperti penyediaan alat peraga dan pelatihan guru juga masuk dalam DAK itu,” tandasnya. **Baca juga: Cegah Bau Sampah, Pemkot Tangerang Manfaatkan Ampas Kopi.

Untuk perbaikan ruangan kelas yang rusak, luasnya hanya 9×7 meter dengan dana sebesar Rp140 juta per kelasnya. Namun, dana sebesar itu hanya bisa di dapat dalam bentuk bantuan langsung bangunan.

“Karena kontraktor akan mengambil keuntungannya, namun batas maksimalnya hanya 15 persen aja,” tegasnya.(tmn/din)




Lantik 3 Pejabat Tersangka Korupsi, Rano Lakukan Blunder Politik

Kabar6-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno dinilai telah melakukan blunder politik dan tak konsisten dalam memberantas korupsi di provinsi paling barat Pulau Jawa ini.

“Rano telah melaukan blunder politik,” kata pengamat politik dari Universitas Serang Raya (Unsera) Banten, Abdul Malik ditemui di ruangannya, Senin (19/1/2015).

Pernyataan Abdul Malik ini terkait pelantikan yang dilakukan Rano terhadap tiga pejabat yang tersandung kasus dugaan korupsi. Bahkan, ketiga pejabat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

“Rano tak menggubris keinginan publik yang menginginkan Banten lebih bersih, dibandingkan dengan kepemimpinan Ratu Atut,” kata dia.

Menurutnya Rano telah gagal dalam membangun komunikasi politik dengan masyarakat lantaran sudah melakukan tiga kali rotasi dimasa kepemimpinannya.

Diketahui, pada 2 Juni 2014 lalu, Rano melakukan rotasi terhadap 267 pejabat eselon II, II dan IV. Baca juga: Senggolan Dua Kapal di Selat Sunda Akibat Cuaca Buruk

Sedangkan pada 9 Januari 2015, Rano melantik Sekretaris Daerah (Sekda) Banten dan beberapa pejabat eselon dua di lingkup Pemprov Banten. Bahkan, Iing yang sudah ditetapkan tersangka korupsi dilantik Rano menjadi kepala Asisten Daerah (Asda) 1.

Iing sendiri menjadi tersangka kasus korupsi pada kasus proyek Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai Normalisasi Muara Pantai Karangantu di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang senilai Rp4,8 miliar. Saat itu, Iing duduk sebagai Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman (SDAP) yang kini kasusnya ditangani Polda Banten.

Rotasi terakhir, yakni pada 15 Januari. Rano melantik Sutadi, tersangka kasus korupsi pada pembangunan jembatan di Kedaung, Tangerang, senilai Rp23,42 miliar dan terdapat kerugian negara hingga Rp 16 miliar.

Sutadi disangkakan melakukan korupsi sewaktu masih menjabat sebagai kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten. Sutadi dikenakan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kini Sutadi menjabat sebagai staf ahli Gubernur Banten.

“Harus diingat, rotasi yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu patut dipertanyakan dalam rotasi tersebut. Itu artinya Rano tidak memiliki kemampuan dalam memanage pejabat,” tegasnya.(tmn/agm)




Waspada, Gelombang Laut di Perairan Banten Capai Tiga Meter

Kabar6-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada para nelayan dan sarana transportasi massal kapal-kapal feri yang melayani penyeberangan di Samudera Hindia Selatan Banten, agar waspada.

 

Pasalnya, kondisi prakiraan cuaca dalam sehari ini kurang bersahabat. Kecepatan angin rata-rata mulai 14-20 kilometer per jam.

 

“Gelombang Laut dengan tinggi 2.0 meter sampai 3.0 meter dapat terjadi di Perairan Samudera Hindia Barat Lampung dan Perairain Pantai Timur Lampung,” terang Balai Besar Metrologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat kepadakabar6.com, Minggu (18/1/2015).

 

Angin di atas wilayah perairan Indonesia, di Utara Khatulistiwa umumnya bertiup dari Barat sampai Utara. Sementara di Selatan Khatulistiwa umumnya bertiup dari arah Barat Daya sampai Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar antara tiga hingga 20 knot.

 

“Kondisi tersebut memberi peluang pertumbuhan awan dan hujan disertai badai guntur dapat terjadi di Selat Sunda bagian Selatan,” terangnya tertulis dalam surat elektronik. ** Baca juga: TNI AL Amankan Kapur Diduga Ilegal Dari Perairan Salira

 

Secara umum, daerah-daerah di Banten dilanda curah hujan ringan dan sedang. Suhu udara berkisar antara 23-31 persen dengan kelembaban antara 65-95 persen.(yud)