1

Buruh Blokir Jalan, Akses Tol Ciujung Lumpuh

Kabar6-Akses tol Ciujung dan Jalan Raya Serang-Jakarta di wilayah Kragilan lumpuh. Itu setelah puluhan ribu buruh yang menuntut kenaikan upah melakukan pemblokiran atas akses tersebut, Senin (24/11/2014).

Kapolres Serang, Ajun Komisaris Besar Yudi Hermawan mengatakan, demo hari ini diperkirakan melibatkan 20 ribu massa buruh. Mereka beraksi tersebar disejumlah titik.

Seperti di kawasan Industri Modern Cikande dan di Jalan Raya Serang-Jakarta, Kragilan, Kabupaten Serang. Buruh menyulut perhatian dengan cara memblokir ruas jalan.

“Mereka menuntut upah di atas tiga juta. Tapi pemerintah sudah menetapkan dua koma tujuh juta,” kata Yudi Hermawan yang terjun langsung mengamankan aksi buruh.

Akibat aksi buruh, akses menuju pintul tol Ciujung, Kabupaten Serang macet hingga puluhan kilometer, baik dari Serang menuju Kabupaten Tangerang maupun sebaliknya.

“Jalur alternatif lewat Sentul tembus Kragilan. Kalau mobil besar di biarkan saja,” terangnya. **Baca juga: Warga Tigaraksa Tunggu “Kartu Sakti” Jokowi.

Massa aksi dari kawasan Idnustri Moderen Cikande akan berkumpul dengan massa aksi yang berlokasi di jalan Raya Serang-Jakarta. Selanjutnya mereka akan melakukan aksi di depan Pendopo Kabupaten Serang menuntut kenaikan UMK.

“Kita sudah ingatkan jangan sampai melakukan tindakan anarkis. Kalau sampai memblokir tol, maka kita akan ambil tindakan tegas,” ujar Kapolres.(tmn/din)




Aimarani MNC TV Pimpin IJTI Banten 2014-2017

Kabar6-H. Aimarani dari MNC TV terpilih menjadi Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Banten periode 2014-2017 dalam Musda ke 2 IJTI Banten, Minggu (23/11/2014).

Dalam Musda yang diikuti oleh sebanyak 84 anggota tersebut, Aimar terpilih melalui mekanisme yang cukup panjang. Pemilihan berlangsung melalui dua tahap.

Dimulai dari tahap penjaringan yang diisi oleh 15 calon. Dan, Aimar memperoleh 46 suara, disusul Mahesa Apriandi dari RCTI memperoleh 35 suara dan Wajid Nuad dari Trans7 memperoleh 25 suara.

Ketiga calon yang masuk dalam tiga besar perolehan suara itupun berhak maju ke putaran kedua. Pada putaran kedua, Wajid Nuad mundur dari pencalonan. Hingga menyisakan Aimar dan Mahaesa.

Dan, Aimar akhirnya memperoleh 50 suara mengungguli Mahesa yang hanya meraih 28 suara. Uniknya, Wajid yang sudah mundur di putaran kedua, tetap mendapat 2 suara dan 1 suara abstain.

Sesaat setelah terpilih dan menyatakan terima kasih atas kepecayaan yang diberikan rekan-rekan media kepadanya, Aimar kesatuan dan persatuan di tubuh IJTI Banten tetap terjaga, hingga program-program yang akan digagas bisa berjalan dengan baik.

Aimar menjadwalkan, bahwa pada tahun pertama dia dan pengurus akan mengedepankan konsulidasi dahulu kepada seluruh anggota di 8 Kabupaten dan Kota se Banten. Selanjutnya, barulah menjalankan program bersama-sama.

Sementara itu, Mahesa mengaku tidak kecewa dengan kekalahannya dalam Musda 2. Karena baginya yang terpilih sudah pasti yang terbaik dan siap memajukan organisasi bagi jurnalis televisi tersebut.

“Tidak masalah, siapapun yang terpilih sudah siap memajukan IJTI Banten di masa-masa mendatang,” kata Mahesa. **Baca juga: Hindari Kekerasan, Polisi & Jurnalis Harus Duduk Bersama.

Mantan Ketua IJTI Banten periode 2010-2014, Wibowo Sangkala, mengatakan sangat puas dengan suksesnya Musda ke 2 IJTI Banten ini. “Saya cukup puas karena Musda ke 2 IJTI Banten berjalan lancar dan sukses,” ujar Wibowo.(tom migran)




Hindari Kekerasan, Polisi & Jurnalis Harus Duduk Bersama

Kabar6-Era keterbukaan informasi saat ini, kiranya belum diiringi dengan kebebasan insan pers dalam melaksanakan tugas jurnalistik dilapangan. Faktanya, kekerasan acap menghinggapi jurnalis saat bertugas.

Dan, tindak kekerasan terhadap jurnalis teranyar pecah saat polisi berupaya membubarkan demo penolakan kenaikan BBM yang disuarakan mahasiswa di Kampus Universitas Negeri Makasar (UNM).

Kala itu, 4 jurnalis yang tengah melakukan tugas peliputan turut menjadi korban tindak kekerasan polisi. Keempatnya adalah Waldy dari Metro TV, Iqbal (Fotografer Koran Tempo), Asep Iksan (Koran Rakyat Sulsel) dan Arman (MNC TV). **Baca juga: IJTI Banten Kecam Polisi Penyerang Wartawan di Kampus UNM.

Lalu, awak media juga sempat dilarang melakukan peliputan, saat terjadi peristiwa tabrakan beruntun yang melibatkan tiga truk Yonif 320 di Pandeglang, Banten. **Baca juga: Begini Cara Wartawan Tangerang Protes Aksi Polisi di UNM.

“Ketika kekerasan menghinggapi wartawan yang tengah melakukan peliputan, itu kan tidak benar,” kata Brigita Manohara, pembawa acara berita di salah satu televisi swasta usai menjadi pembicara di Musyawarah Daerah (Musda) Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Banten, di Kota Serang, Sabtu (22/11/2014).

Menurutnya, wartawan dan polisi harus duduk bersama guna membahas batasan dan aturan dalam menjalankan tugas. Karena, tugas kedianya sama-sama dilindungi oleh Undang-undang.

“Polisi kerap terpancing hingga melakukan kekerasan. Tapi ada juga wartawan yang memancing. Ini harus ada batasan-batasan, supaya tidak ada garis abu-abu, supaya kekerasan dapat di minimalkan,” ujar dara manis yang mengaku masih jomblo itu lagi.

Hal senada disampaikan oleh Ketua IJTI Pusat, Yadi Hendriyana. Menurutnya, Polri dan awak media harus bisa saling menghargai profesi masing-masing.

Pihak kepolisian dihimbau agar mampu menahan diri dan tidak bertindak berlebihan, ketika awak media melakukan peliputan dilapangan. Terlebih saat meliput peristiwa kerusuhan, kecelakaan, ataupun bencana alam.

“Tindak kekerasan polisi terhadap awak media yang tengah melakukan peliputan, sudah menciderai kebebasan pers. Bahkan, kekerasan sudah melenceng dari kebiasaan kita sebagai bangsa yang beradab,” tegasnya.

Lalu awak media pun dilarang melakukan peliputan saat terjadi peristiwan tabrakan beruntun yang melibatkan tiga truk Yonif 320 di Pandeglang, Banten.(tmn/din)




Gadis SMP Diperkosa 13 Pemuda Sampai Pagi

Kabar6-Apes dialami Mawar (15), bukan nama sebenarnya. Siswi di salah satu SMP di Kota Serang, Banten ini, nyaris pingsan setelah diperkosa semalaman oleh 13 orang pemuda.

“Gantian, ramean sama temen-temen mantan. Gak berani teriak saya nya,” kata Mawar terbata saat diperiksa di kantor Unit Pelayanan, Perempuan dan Anak (PPA) Polres Serang, Jumat (21/11/2014).

Dikisahkan Mawar, peristiwa itu berawal ketika dirinya diajak mantan pacarnya, untuk menyaksikan pembukaan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) pada Minggu (16/11/2014) yang menampilkan artis Ibu Kota Jakarta.

Bukan melihat pembukaan Porprov di stadion Maulana Yusuf, mawar malah di bawa ke kontrakan salah satu pelajar atas ajakan mantan pacarnya. Di kontrakan itulah mawar digilir 13 pemuda, termasuk mantan pacarnya. Aksi mesum paksa itu berlangsung hingga pagi hari.

Setelah pagi hari, mawar pun di antar pulang ke rumah pamannya oleh sang mantan pacar. Awalnya mawar merasa takut untuk bercerita. Setelah terkumpul keberaniannya, maka mawar segera menceritakan kejadian naas yang menimpanya.

Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Arrizal Samelino mengatakan, pelaku yang berhasil ditangkap baru sembilan orang. Sementara itu, empat orang pelaku lainnya masih dalam pengejaran dan sudah diketahui keberadaannya. **Baca juga: Polisi Buru JAH, Pria Terakhir di Mobil Honda Freed “Emak”.

“Sudah kita amankan sembilan siswa dari tempat berbeda. Saat ini, masih dalam tahap pemeriksaan di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),” kata Kasat Reskrim.(tmn/din)




Tahun Ini, RSUD Banten Ditarget Jadi Kelas B

Kabar6-Direktur RSUD Banten, drg Andi Fatmawati M. Kes, mengklaim pihaknya terus melakukan pembenahan terhadap pelayanan dan dokumen klasifikasi rumah sakit tersebut.

“Semua persyaratan menjadi rumah sakit kelas B sudah kami penuhi semua. SDM juga sudah cukup. Awal pekan depan saya akan menghadap ke Plt Gubernur Banten (Rano Karno) terkait penetapan RSUD Banten menjadi rumah sakit kelas B,” tegasnya Jumat (21/11/2014).

Menurutnya, sejak diterbitkannya Permenkes nomor 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit, penetapan kelas rumah sakit bisa melalui Gubernur. Dan, ini menjadi angin segar bagi RSUD Banten untuk bisa naik kelas tahun ini.

Andi Fatmawati juga membantah tudingan terkait adanya 4 dokter spesialis yang mengundurkan diri akibat belum ditetapkannya klasifikasi RSUD Banten menjadi kelas B.

Sebaliknya, kepindahan 4 dokter spesialis itu karena tidak mendapatkan izin pindah dari tempatnya berpraktek saat ini. Selama ini, ke 4 dokter tersebut bekerja paruh waktu di RSUD Banten dan tercatat sebagai PNS di daerah asalnya. **Baca juga: Puluhan Dokter Spesialis RSUD Banten Ancam Mengundurkan Diri.

Hal senada disampaikan Wakil Direktur (Wadir) Bidang Sarana dan Prasarana RSUD BAnten, Madsubli Kusman. Dia mengaku sejak terbitnya Permenkes nomor 58 pada Agustus lalu, semua peralatan di RSUD Banten telah sesuai persyaratan untuk menjadi rumah sakit kelas B.

“Bahkan, proses lelang pengadaan alat kesehatan (alkes) semua berjalan lancar,” ujarnya.

Dijelaskannya, untuk menjadi rumah sakit kelas B, sedikitnya ada lima persyaratan yang harus dipenuhi sesuai Permenkes nomor 340 tahun 2010 dan Permenkes nomor 56 tahun 2014.

Kelima syarat tersebut adalah pelayanan medik, SDM, bangunan dan peralatan, melengkapi sarana dan peralatan penunjang serta administrasi dan manajemen.?

“Saat ini semua alat dan ruangan memenuhi persyaratan. Bahkan ICU yang sebelumnya dinyatakan Kemenkes tidak memenuhi syarat, sudah dibenahi dan sesuai standar. Termasuk pengadaan alat city scan yang wajib dimiliki semua rumah sakit kelas B,” kata Madsubli.

Diketahui, bangunan megah RSUD Banten menghabiskan dana sebesar Rp 789 miliar. Tetapi kondisinya kini jauh dari layak, dimana belum berkelasnya rumah sakit milik provinsi tersebut.(tmn/din)




Puluhan Dokter Spesialis RSUD Banten Ancam Mengundurkan Diri

Kabar6-Puluhan dokter RSUD Banten mengancam akan mengundurkan diri. Alasannya managemen RSUD tidak dikelola secara profesional.

Salah seorang dokter RSUD Banten yang tidak dingin disebutkan namanya menjelaskan, RSU Banten sebelumnya memiliki 42 dokter ahli, tetapi 4 diantaranya sudah mengundurkan diri dan kini sebanyak 38 dokter ahli pun mengancam akan mengundurkan diri.

“Dokter lainnya dipastikan akan menyusul jika tidak ada perubahan di RSU Banten ini,” katanya, Kamis (20/11/2014).

Menurut sang dokter, sebenarnya banyak dokter yang masih ingin mengabdikan diri karena semangat pendirian RSU Banten adalah pendidikan dengan klasifikasi B plus.

Tetapi pada saat berdiri, RSU Banten tanpa klasifikasi. Karena itulah mereka kecewa dan merasa dibohongi.

Sang dokter ini menjelaskan bahwa hal terpenting untuk memperoleh klasifikasi rumah sakit adalah manajemen nya itu sendiri.

Seperti jabatan direktur harus di isi oleh dokter yang berpengalaman memimpin rumah sakit. Wakil direktur (wadir) bidang pelayanan pun harus di isi oleh dokter.

“Ini yang paling mendasar. Di RSU Banten direkturnya dokter gigi dan tidak pernah memimpin RS, hanya memimpin Puskesmas. Begitu pula dengan Wadir bidang pelayanan, diisi oleh bukan dokter,” terangnya.

 

Mantan juru bicara (Jubir) Ratu Atut yang kini menjadi anggota komisi V DPRD Provinsi Banten, Fitron Nur Ikhsan mengaku prihatin atas keadaan RSUD milik provinsi tersebut. Karena pembangunan rumah sakit tersebut menghabiskan dana ratusan miliaran yang bersumber dari APBD dan APBN.

“Secepat mungkin kami akan memanggil pihak terkait dan Sekda untuk masalah ini. Kami anggap masalah ini sangat serius, dan harus segera diselesaikan,” jelasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Widodo Hadi, berjanji akan segera melakukan reformasi birokrasi di rumah sakir milik pemerintah tersebut. **Baca Juga:BBM Naik, Dishub Banten Hitung Ulang Tarif Angkot.

“Kami sudah menemukan masalahnya. Semoga masalahnya segera bisa diatasi,” kata Widodo ketika dikonfirmasi secara terpisah.(tmn/din)




BBM Naik, Dishub Banten Hitung Ulang Tarif Angkot

Kabar6-Seiring dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan premium sebesar Rp. 2.000 per liter yang telah ditetapkan pemerintah, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten juga mulai melakukan penghitungan ulang atas tarif angkot.

Kepala Dishub Provinsi Banten, Cepi S Salam mengatakan, penghitungan ulang dilakukan guna menetapkan besaran kenaikan tarif angkutan umum pascakenaikan harga BBM.

“Penghitungan ulang mengacu pada berbagai aspek kendaraan. Mulai dari harga spare part, ban, kanfas rem, hingga oli. dari kenaikan harga komponen tersebut, akan ditentukan bersaran kenaikan tarif,” ujar Cepi, Selasa (18/11/2014).

Penghitungan juga dilakukan agar tidak membebani masyarakat selaku pengguna jasa serta pengusaha angkutan umum, termasuk kalangan supir.

Ditanya terkait sudah maraknya supir yang memberlakukan kenaikan tarif sepihak, Cepi mengklaim wajar sepanjang tidak terlalu besar. “Kan harga BBM juga sudah mulai naik,” ujarnya. **Baca juga: Supir Angkot Cimone-Balaraja Mulai Naikan Tarif.

Diketahui, sejumlah kalangan supir angkot di Tangerang, hari ini sudah mulai memberlakukan kenaikan tarif sepihak. Untuk angkot rute Cimone-Tigaraksa, kenaikan berlaku sebesar Rp. 1.000 untuk jarak dekat, dan Rp. 2.000 untuk jarak jauh.(tmn/TR/din)




Protes BBM Naik, Mahasiswa di Banten Blokir Jalan & Bakar Ban

Kabar6-Kebijakan Presiden Jokowi-JK meniakkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dan bensin hingga Rp. 2000, direspon beragam penolakan oleh kalangan mahasiswa.

Di Kota Serang, Banten, aksi penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan mahasiswa Untirta Banten dalam Untirta Movement Comunity (UMC), dengan membakar ban bekas dan memblokir jalan di depan kampus mereka.

“Kami menolak kenaikan BBM oleh Jokowi-JK. Jokowi pengkhianat amanat rakyat,” kata Rijalul Kahfie, ketua UMC disela-sela aksinya, Selasa (18/11/2014) dini hari.

Di kampus ini, aksi mahasiswa sempat dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian dan aparat TNI yang berjaga mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut.

Namun, tak lama berselang, aksi mahasiswa kembali muncul. Kali ini, dilakukan oleh Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten (SMHB). Mereka pun melanjutkan estafet aksi demonstrasi penolakan kenaikan BBM di tanah jawara.

Mahasiswa dalam KBM IAIN SMHB ini juga membakar ban bekas dan memblokir ruas jalan di depan kampus mereka, yang berada di Jalan Jendral Soedirman, Kota Serang. “Kita menolak dengan tegas kenaikan BBM,” kata Nedy, humas aksi KBM IAIN SMHB Banten. **Baca juga: Waktu Habis, Pemilik Kenderaan Kecewa Tidak Kebagian BBM Tarif Lama.

Hingga berita ini ditulis, aksi penolakan kenaikan BBM di kampus IAIN SMHB Serang masih terus berlanjut. Sempat terjadi aksi dorong antar mahasiswa dengan aparat kepolisian, sehingga satu orang mahasiswa berhasil di amankan pihak kepolisian. Aparat yang berjaga pun mendorong mahasiswa hingga masuk ke dalam kampus.(tmn/din)




Jelang BBM Naik, Antrian di SPBU Kota Serang Normal

Kabar6-Jelang pemberlakuan kenaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM) bersubsidi (solar dan bensin) sebesar Rp.2000 per liter, suasana di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Serang justru tampak normal.

Meski terjadi antrian di sejumlah SPBU, namun kondisinya masih sama seperti hari lainnya, Padahal, umumnya pemilik kenderaan sudah mengetahui tentang rencana kenaikan BBM yang akan diberlakukan mulai pukul 00.00 WIB.

“Kaya nya sih iya malem ini naik kalo dari berita,” kata Budiman, petugas SPBU Ciceri, Kota Serang yang ditemui saat melayani konsumen, Senin (17/11/2014).

Kondisi serupa juga terlihat di sejumlah SPBU lainnya, seperti SPBU di Jalan Jendral A.Yani, Kota Serang. Tak terlihat antrian yang menonjol.

“Katanya emang mau naik, dari berita aja lagi rame mau naik,” kata Neneng Juhariah, warga Lopang, Kota Serang yang sedang mengisi bahan BBM untuk kendaraan roda duanya.

Wanita berusia 22 tahun ini menyayangkan kenaikan BBM yang akan dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-JK, karena akan menyulitkan perkonomian masyarakat, khsusunya ekonomi bawah. **Baca juga: Jelang BBM Naik, SPBU di Tangerang Diserbu Pemilik Kenderaan.

“Kasian masyarakat, harga kebutuhan pokok pasti ikutan naik,” terangnya.(tmn/din)




Bahasa “Jawa Serang” Bakal Masuk Kurikulum SD

Kabar6-Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Pendidikan (Dindik) setempat bakal memasukkan bahasa Jawa Serang ke dalam kurikulum Sekolah Dasar (SD). Hal itu bertujuan untuk mengisi muatan lokal dan pengganti kurikulum bahasa sunda.

“Kami sudah siap dengan Perwal, kurikulum, dan silabus, tinggal mengimplementasikan pada tahun ajaran baru nanti,” kata Walikota Serang, Haerul Jaman, Senin (17/11/2014).

Sementara, perwakilan Komunitas Bahasa Jawa Serang (KBJS), Lhoe-Lhoe Jamaludin mengatakan, demi keberlangsungan bahasa daerah tersebut, pihaknya segera bertemu DPRD Kota Serang untuk membahas Peraturan Daerah (perda) terkait penerapan bahasa itu.

“Bahasa Jawa Serang sudah ada di Banten sejak tahun 1700 an. Bahkan sekitar tahun 1914 sebanyak 230 sekolah di Banten sudah menggunakan bahasa Jawa Serang,” ujarnya. 

Lebih jauh Lhoe-Lhoe mengatakan, bila pihaknya akan bergerak ke Kabupaten serang dan Kota Cilegon guna mengkampanyekan kurikulum bahasa Jawa Sunda, agar bisa diberlakukan diwilayah tersebut.

Dukungan juga muncul dari peneliti Bantenologi, Mujahid Chudori. Dimana menurutnya, Banten pada saat zaman kerajaan, memiliki undang-undang sendiri yang bertuliskan bahasa arab dan sansekerta.

Selain itu, pihak Bantenologi bersama peneliti lainnya di Banten kini sedang menyusun kamus bahasa jawa serang. **Baca juga: Ini Pemenang Kontes Narji Gemstones di HUT Tangsel.

“Ada beberapa perbedaan dialek dalam mengucapkan bahasa jawa serang. Tapi pada intinya semua berarti sama. Meskipun dialeknya saja berbeda, seperti sira, sireu, dan siro,” katanya.(tmn/din)