1

Tokoh Adat Baduy Meminta Perusak Alam Dihukum

Kabar6-Masyarakat Suku Baduy selalu menjaga alam dan hutan seperti keluarga sendiri. Hal itu merupakan kunci utama Suku Baduy hidup selaras dengan lingkungan sekitarnya.

 

Tidak heran jika alam dan hutan di sekitar tempat tinggal Suku Baduy selalu asri dan terawat.

 

“Kalau alam dirusak bisa menyebabkan bencana alam, banjir, angin kencang, dan lain-lain. Mudah-mudahan masyarakat Banten yg deket-deket situ (hutan dan alam) menyadari,” kata ketua adat Suku Baduy Luar, Jaro Daina, saat ditemui di Pendopo Lama Gubernur Banten, Kota Serang, Sabtu (25/4/2015).

 

Permintaan untuk menjaga dan melestarikan alam disampaikan pu’un (tokoh adat), kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, agar alam di Tanah Jawara selalu lestari dan tetap bisa dinikmati oleh keturunan masyarakat Banten.

 

“Semoga kedepan masyarakat Banten bisa lebih maju lagi. Semoga petugas (pejabat) di Provinsi Banten, menjalankan tugasnya. Siapa pun yang tidak mendukung (pelestarian alam) harus dihukum,” tegasnya. ** Baca juga: Rano Jalani Prosesi Seba Baduy

 

Pesan dan harapan dari masyarakat Baduy ini mendapat sambutan baik dari Pemprov Banten. Rano Karno sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, berusaha untuk menjaga dan melestarikan alam di Banten, terlebih yang berada di sekitar kawasan Suku Baduy.

 

“Masyarakat Baduy yang selalu hidup dengan alam, mereka dapat hidup secara selaras dan serasi dengan alam. Ada kearifan lokal yang bisa dicontoh dengan kejujuran dan kebersamaannya dengan alam. Harus dimulai dari diri kita sendiri mencintai alam agar tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan,” kata Plt Gubernur Banten, Rano Karno, di tempat yang sama. (tmn/din)




Rano Jalani Prosesi Seba Baduy

Kabar6-Setelah didaulat menjadi Abah Gede masyarakat adat suku Baduy, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno, akan menerima peralatan dapur dan hasil Bumi dari masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar, dalam prosesi adat Seba Baduy.

 

“Nanti hasil Bumi dan peralatan dapur diserahkan ke pimpinan tertinggi di provinsinya,” kata salah satu tokoh masyarakat Baduy Luar, Asep, di Pendopo Lama Gubernur Banten, Kota Serang, Sabtu (25/04/2015) kemarin.

 

Tradisi adat Seba Gede (besar) ini berlangsung setiap dua tahun sekali. Dan ada perbedaan antara Seba Gede dan Seba Leutik. ** Baca juga: Camat Pinang Minta Warganya Bangun Komunikasi

 

“Yang membedakan Seba Gede (besar) dan Seba Leutik (kecil) adalah saat Seba Gede membawa alat dapur, sedangkan Seba Leutik hanya membawa hasil Bumi,” terangnya.

 

Tradisi Seba Baduy yang telah berlangsung selama ratusan tahun ini, akan dilakukan dengan menyerakan hasil Bumi dan peralatan dapur kepada Abah Gede, sebagai wujud penghormatan masyarakat adat Suku Baduy kepada pemimpinnya, yang telah menjaga mereka selama ratusan tahun.

 

“Ada 73 orang Baduy Dalam dan totalnya ada 1957 orang seluruh Suku Baduy yang ikut Seba. Seba hanya boleh dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 10 di tahun baru menurut penanggalan mereka (Suku Baduy),” tegasnya. (tmn/din)




Data Tidak Sesuai, Ribuan Warga di Banten Belum Terima Raskin

Kabar6- Pemerintah Kota (Pemkot) Serang mengaku keteteran mengatasi 3.194 Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang belum menerima raskin (beras miskin).

 

Karena itulah, Pemkot Serang hanya mampu berharap agar masyarakat penerima raskin dapat membagi berasnya kepada warga yang berhak, namun tak menerimanya. ** Baca juga: Bayar PBB dan BPHTB di Tangsel Lewat Online

 

“Si penerima (raskin) itu silakan hati nurani yang berbicara untuk melihat kiri kanan. Ketika ada warga masyarakat yang masuk kriteria miskin. Itu seharusnya ia (penerima raskin) berbagi tanpa ada komando dari RT atau Lurah,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Kota Serang, Agus M Arif, Jumat (24/4/2015).

 

Agus pun menyayangkan sikap pihak Kelurahan yang tak kooperatif untuk mengakomodir warganya yang tak menerima raskin.

 

“Tidak ada alasan bagi pihak Kelurahan untuk tidak mendistribusikan raskin. Jika tidak menyalurkan, berarti kelurahan tidak pro rakyat. Padahal kelurahan lain bisa menyerap, mengapa mereka tidak,” terangnya.

 

Menurut Agus, alasan pihak Kelurahan tak menyalurkan raskin karena masih adanya data yang tidak sesuai di lapangan, sehingga semenjak Januari 2015 tidak mendapat bantuan raskin.

 

“Tugas Kelurahan itu menyampaikan raskin kepada penerima manfaat yang ada di daftar penerima. Setelah sampai ke yang bersangkutan, tugas Kelurahan selesai,” tegasnya.(tmn/din)




Buron Dua Tahun, Pengedar Sabu Tertangkap BNP Banten

Kabar6- Hanya demi meraup keuntungan Rp200 ribu, seorang pedagang sedotan berinisial AS (41), nekat menjadi pengedar narkoba jenis sabu di Banten.

 

AS ditangkap Badan Narkotika Provinsi (BNP) Banten, di kediamannya yang berada Kampung Seneja, Kelurahan Sukma Jaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon. Kamis (23/4/2015)

 

AS sebenarnya telah menjadi buronan BNP selama dua tahun terakhir, karena kegiatannya mengedarkan narkoba di wilayah Serang, Cilegon, hingga Tangerang.

 

“Pengedar sabu ini sudah menjadi DPO kami, kami berhasil membekuk di daerah Cilegon tadi pagi berdasarkan laporan warga,” kata Kepala Bidang Pemberantasan BNN Banten, AKBP Ahmad, kepada awak media di ruangan kerjanya.

 

Penangkapan ini berdasarkan pengembangan dari tersangka DS yang sebelumnya ditangkap pada  2013 di daerah Ciceri, Kota Serang. ** Baca juga: Jambret Sasar Guru di Legok, Rp30 Juta Amblas

 

Selain mengamankan pelaku, petugas juga berhasil mengamankan barang bukti sabu seberat satu gram, alat hisap, handphone tiga unit, serta buku tabungan yang menjadi alat transaski.

 

Ditambahkan, pihak BNP masih memburu satu lagi pelaku yang telah dikantongi identitasnya, “Masih  terus kita kembangkan, karena masih ada satu DPO lagi yang masih dalam pengejaran,” tegasnya.

 

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, AS dijerat pasal 113 ayat 132 tentang Narkotika dengan ancaman enam tahun penjara maksimal seumur hidup.(tmn/din)




Begini Kata Istri Rano Soal Bahaya Kanker

Kabar6-Setiap wanita beresiko tinggi terjangkit kanker leher rahim dan kanker payudara selama hidupnya tanpa memandang usia dan gaya hidup.

Demikian disampaikan Dewi Indriati, istri Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno, dalam rangka mensosialisasikan bahaya kangker terhadap wanita di Banten dalam gerakan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) yang dipimpin oleh Iriana Jokowi sebagai Ibu Negara.

“Dengan deteksi dini akan semakin cepat diketahui, sehingga dapat dicegah berkembang lebih lanjut,” kata Ketua PKK Provinsi Banten, Dewi Indiarti, Kamis (23/4/2015).

Sedangkan angka kematian yang dilaporkan untuk penderita kanker rahim hanya satu kasus dan kanker payudara empat kasus. Sehingga dibutuhkan penanganan tersendiri untuk mengurangi jumlah penderita tersebut.

“Maka dari itu kepada seluruh wanita disarankan untuk rutin melakukan Skrining dengan cara IVA (Inpeksi Visual Asetat) dan untuk deteksi dini kanker payudara dengan menggunakan metode Clinical Breast Examination (CBE). Ini dilakukan agar penyakit ini dapat terdeteksi sedini mungkin,” terangnya.

Sedianya, istri Bang Doel mengatakan bila gerakan itu merupakan bentuk tanggungjawab bersama dalam menghadapi permasalahan kesehatan di Banten terkait dengan kejadian kanker pada kaum perempuan. **Baca juga: Kurang Personel Dalil “Ompongnya” Satpol PP Tangsel.

Gerakan ini akan terus dilakukan untuk menarik minat kaum perempuan untuk terus memeriksakan kondisi kesehatan reproduksinya dengan pemeriksaan kesehatan yang sederhana.(ymn/din)




Mayat Membusuk Hebohkan Warga Kragilan

Kabar6-Warga Kampung Sentul, Desa Keragilan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, heboh, Rabu (22/4/2015).

Pasalnya, pria gaek yang diketahui bernama Azmar (58), ditemukan warga membusuk di dalam sebuah rumah makan yang sudah tutup dikawasan tersebut.

Kapolsek Keragilan AKP Warsono mengatakan, jenazah Azmar ditemukan oleh tetangganya di dalam kamar sebuah rumah. Saat itu, jasad korban dalam posisi tergeletak dan sudah mengeluarkan bau busuk.

“Awalnya warga bernama Nasrial curiga dengan bau busuk disekitar lokasi. Setelah dicari-cari, ternyata bau muncul dari dalam rumah makan. Dan, setelah di cek, ternyata jasad Azmar sudah membusuk,” ujar Kapolsek.

Bersama warga lainnya, Nasrial kemudian mendobrak pintu rumah makan tersebut. Dan, terungkaplah bila Azmar sudah kaku tak bergerak lagi. **Baca juga: Miliki Narkoba, Tiga Orang Ditangkap Polsek Panongan.

Pihak kepolisian yang mendapatkan laporan, langsung melakukan identifikasi ke lokasi. Jenazah Azmar kemudian dievakuasi ke RSUD dr Drajat Prawiranegara, Serang.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Arrizal Samelino, menduga korban sudah tewas sejak dua hari lalu. Itu merujuk kondisi jasad yang sudah mulai membusuk.

Meski demikian, proses otopsi tetap diperlukan guna melihat penyebab kematian korban. Itu mengingat tidak adanya tanda-tanda kekerasan yang ditemukan pada jasad korban.(tmn/din)




Begini Kata Kurdi Matin Soal Video “Rampok APBD” Banten

Kabar6-Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Kurdi Martin tidak terima adanya rencana DPRD Banten yang akan melakukan interplasi kepadanya, terkait beredarnya video yang mengajak masyarakat untuk merampok APBD.

Kurdi mengatakan, DPRD Banten tidak mempunyai hak untuk melakukan interplasi ataupun pemanggilan terhadap dirinya.

“DPRD tidak punya hak untuk memanggil saya terkait video tersebut karena, yang berhak memanggil saya adalah Kepala Daerah bukan mereka. Lagipula, sekarang pihak polda sedang melakukan penyidikan dan kita tunggu saja hasilnya bagaimana,” tegasnya, Rabu (22/4/2015).

Ia menambahkan, dalam video berjudul “SEKDA BANTEN AJAK MASYARAKAT MERAMPOK APBD BANTEN” tersebut dirinya tidak bermaksud untuk mengajak masyarakat untuk melakukan itu.

“Saya tidak ada maksud mengajak untuk rampok APDB. Mungkin, mereka yang melihat video saya menyimpulkan maksud dari video itu,” imbuhnya.

Diketahui, masyarakat Banten dihebohkan dengan beredarnya video berdurasi 45 detik di Youtube, terkait pernyataan Sekda Banten yang mengajak seluruh masyarakat Banten untuk bersama-sama merampok APBD. **Baca juga: Imbas Video “Rampok APBD” Banten, Rano Ambil Sikap Tegas.

“Makanya Banten itu lamun (kalau) urang (saya) ekstrime, dirampok APBD-nya pun oleh orang Banten itu sah. Karena sebagian besar dimanfaatkan oleh orang Banten,” begitu kata Kurdi Matin dalam video yang diunggah oleh akun bernama Nur Aini tersebut.(shy/tmn/din)




Polisi Imbau Warga Banten Waspada Upal

Kabar6-Pihak Kepolisian Resor Serang segera mendatangkan saksi ahli terkait penangkapan dua tersangka pengedar uang palsu (upal) yang beroperasi diwilayah Serang, Banten.

Dua tersangka produsen sekaligus pengedar upal tersebut berinisia WW dan ZF. Dari tangan keduanya, polisi menyita upal sebesar Rp164 juta dengan kualitas mencapai 70 persen mendekati uang asli.

“Kami masih akan menghadirkan saksi ahli untuk mengetahui kualitas dari upal yang mereka buat tersebut,” ujar Kapolres Serang, AKBP Nunung Syaefudin, Rabu (22/4/2015).

Kini, polisi juga masih memburu seorang pelaku lain yang menjadi supplier alat-alat pembuat upal tersebut.

Seiring itu, Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada atas peredaran Upal. Warga diharap segera melapor kepolisi jika menemukan peredaran uang palsu.

“Ada satu pelaku yang masih buron, tugasnya merupakan supplier alat-alat pembuat uang tersebut,” tegas Kapolres.

Sementara, ZF, salah satu tersangka mengaku bahwa alat-alat dan tekhnik pembuat upal dipasok oleh pelaku yang kini masih dalam pengejaran petugas kepolisian.

“Saya baru empat bulan, saya juga alat-alatnya dikirim dari orang. Selain itu, saya juga diajarin oleh orang,” kata ZF. **Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pengedar Upal di Banten.

Atas perbuatannya, kedua tersangka terancam dijerat pasal 36 ayat 2 dan 3 tentang pembuatan, penjualan, dan pengedara uang palsu. Sedangkan ancaman hukumannya 10 hingga 15 tahun penjara.(tmn/din)




Polisi Tangkap Dua Pengedar Upal di Banten

Kabar6-Jajaran Kepolisian Resor Serang mengamankan dua tersangka pengedar uang palsu (upal) yang beroperasi diwilayah Serang, Banten.

Dari tangan dua tersangka berinisia WW dan ZF, polisi menyita upal sebesar Rp164 juta dengan kualitas mencapai 70 persen mendekati uang asli.

Kapolres Serang, AKBP Nunung Syaefudin mengatakan, saat ini pihaknya masih terus memeriksa dua pelaku tersebut.

Kedua pelaku diringkus di Kelurahan Waringin Kurung, kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang berdasarkan laporan dari pedagang rokok yang menjadi korban WW.

“Hasil pemeriksaan sementara, pelaku memproduksi sekaligus mengedarkan upal dalam pecahan Rp20 ribuan dan Rp50 ribuan,” ujar Kapolres, Rabu (22/4/2015).

Dijelaskan Kapolres, dalam beraksi pelaku menggunakan modus menukar dan membeli. Biasanya yang disasar adalah pedagang kecil, seperti penjual rokok agar mendapat kembalian uang asli,” kata Kapolres lagi. **Baca juga: Minimarket di Tangerang Akui Omset Anjlok Sejak Ada Permendag.

Dari kedua tersangka, polisi mengamankan sebanyak 3.261 lembar upal pecahan Rp 50 ribuan dan 200 lembar uang pecahan Rp 20 ribuan, alat cetak uang seperti printer, komputer, dan alat-alat sablon.(tmn/din)




PLTU Akan Pekerjakan Lulusan Terbaik SMK di Banten

Kabar6-Pembangunan PLTU oleh PT. Pembangkit Jawa-Bali (PJB) yang merupakan anak perusahaan PT. PLN Persero, akan melibatkan pihak asing.

 

PLTU yang akan dibangun di Kabupaten Serang, Provinsi Banten tersebut akan mampu menghasilkan listrik sebesar dua ribu megawatt, guna memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri, khususnya Jawa-Bali.

 

Pembangunan PLTU unit tujuh Pulau Jawa tersebut direncanakan pada 2016 mendatang, dan diharapkan selesai pada 2020, dengan menelan biaya sebesar US$2 miliar atau mencapai Rp26 triliun.

 

Dalam pembangunan ini akan dibentuk perusahaan joint venture antara PJB dengan mitra perusahaan, dan akan membagi saham sebesar 30 persen. ** Baca juga: Minimarket di Kabupaten Tangerang Bebas Minol

 

Proses tender ini sendiri tengah memasuki tahap pra qualification dengan 15 peserta tender yang berminat untuk membangun PLTU tersebut.

 

“Ada beberapa negara, internasional dan nasional 15 peserta yang mendaftar?. Korea, Jepang, China, lalu Malaysia. Lelang internasional,” kata Direktur SDM dan Administrasi PJB, Tri Laksito Sunu, di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Selasa (22/04/2015)

 

Selain itu, guna menyerap tenaga kerja lokal, pihak perusahaan pun akan mempekerjakan lulusan terbaik siswa SMK di Provinsi Banten.

 

“PT PJB saat ini sedang menyiaplan program akademis komunitas bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik di Serang dan sekitarnya. Nantinya para lulusannya akan dipekerjakan di PLTU,” tegasnya.(tmn/din)