1

TKW Asal Serang Hilang di Malaysia

Kabar6-Lagi-lagi masalah menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Yati Rochyati, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW), asal Kampung Pipitan, RT 08/02, Kelurahan Pipitan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, yang bekerja di Malaysia, diduga hilang sejak 2005 lalu.

 

“Berangkat ke Malaysia 2005 yang lalu, diajak sponsor di Ciruas (Kota Serang) bernama Eva. Tetapi sejak anak saya ga ada kabar, sponsor itu pun jadi sulit ditemui. Ga ada aja di rumahnya,” kata Rati, ibunda Yati, saat ditemui di kediamannya, Kamis (07/05/2015).

 

Yati meninggalkan seorang anak perempuan berusia 14 tahun, dan seorang suami yang kini bekerja di Jambi. ** Baca juga: LKPJ Bupati Tahun 2014, Membangun Untuk Kesejateraan Rakyat

 

Menurut Rati, anaknya memberi kabar kepada keluarga hanya selama enam bulan semenjak bekerja di Malaysia. Yati mengaku akan pindah kerja ke wilayah Selangor. Ditambahkan, Yati berpesan agar biaya pendidikan anaknya yang saat ditinggal berusia empat tahun itu, dibebankan kepada sang suami.

 

“Sekarang anaknya sudah kelas dua SMP. Saya juga sudah mencoba menghubungi pihak agensi di Jakarta, tapi tidak ada hasilnya. Mereka cuma bilang Yati sudah kerja di perusahaannya yang punya bernama Mansyur,” tegasnya.

 

Pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Serang sendiri berjanji akan melakukan penelusuran terhadap warganya yang hilang di Malaysia karena menjadi TKW.

 

“Jika melalui jalur legal, tentu keluarganya pasti ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Makanya kami ingin mengetahui dulu keberangkatannya legal atau tidak, dan siapa yang memberangkatkan dia ke Malaysia,” kata Walikota Serang, Tubagus (Tb) Chaerul Jaman.

 

Adik tiri mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, ini pun berjanji akan melakukan pengecekan kepada Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Malaysia, guna mengetahui nasib warganya.

 

“Kami akan berkoordinasi dengan KBRI di Malaysia. Tetapi, kami juga ingin mencari tahu terlebih dahulu, keberangkatannya itu melalui jalur mana,” tegasnya.(tmn/din)




Ratusan KM Jalur KA di Banten “Mandul”

Kabar6-Ratusan kilometer ruas jalur kereta api di Provinsi Banten, kini dalam kondisi tidak aktif.

 

 

Demikian diungkap Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten pada Ditjen Perkeretaapian Kementrian Perhububungan (Kemenhub), Bambang Drajat, Rabu (6/5/2015).

 

“Reaktivasi jalur KA potensial diperlukan,” ujarnya saat Rapat Koordinasi Sinergitas Perencanaan Daerang dah Nasional Pada 2016, di Tangerang.

 

Sedianya, merujuk data Kemenhub, total ruas jalur kereta api di Banten yang kini tidak aktif sepanjang 169 kilometer (KM). ** Baca juga: BNN Buru Pengedar Sabu Jaringan Lapas Tangerang

 

Jumlah itu adalah gabungan dari jalur kereta api yang ada di Banten. Di antaranya, di jalur Rangkasbitung – Labuan, sepanjang 66 KM.

 

Jalur Saketi – Bayah sepanjang 86 KM dan jalur Cilegon – Anyer Kidul sepanjang 17 KM. Ketiga ruas rute itu (eksisting) atau setara 51 persen dari keseluruhan jaringan yang ada di Pulau Jawa.

 

Sementara, adapun jaringan KA yang kini beroperasi di antaranya adalah, jalur Tanah Abang – Maja (double track) – Rangaksbitung sepanjang 73 KM, Rangkasbitung – Merak 69 KM serta Duri – Tangerang 20 KM.

 

“Total jaringan KA eksisting sepanjang 331 KM. Mengingat 169 KM tidak aktif, maka kini yang beroperasi hanya 162 KM,” ujarnya.(BC/tom migran)




BNN Buru Pengedar Sabu Jaringan Lapas Tangerang

Kabar6-Barang bukti sabu seberat 1,35 ons hasil sitaan dari tersangka Onasis alias Ona (35), kurir narkoba jaringan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tangerang, dimusnahkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Banten, Rabu (6/5/2015).

 

 

Kepala BNN Banten Kombespol, Heru Febrianto, mengatakan Ona diringkus di rumahnya di Bumi Sari Permai, Kasemen, Kota Serang, Banten, berikut barang bukti sabu seberat 1,35 ons. ** Baca juga: Mahasiswa Protes Pembangunan Taman Wisata Lebak

 

“Hasil pemeriksaan kami, ternyata barang haram itu didapat Ona dari dari RH, narapidana kasus narkoba di Lapas Tangerang. Barang itu diambil Ona di Plumpang, Jakarta Utara,” ujarnya.

 

Saat ini, BNN masih memburu pengedar lain yang juga merupakan jaringan Lapas. “Kami masih memburu pengedar lainnya,” ujar Heru.

 

Atas perbuatannya, Ona sendiri dijerat Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana 20 tahun.(bbs/tom migran)




Umrah & Haji, Guru di Serang Wajib Kembalikan Tunjangan

Kabar6-Dunia pendidikan kembali tercoreng. Kali ini kabar kurang mengenakkan datang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, yang menarik kembali uang tunjangan sertifikas bagi guru yang akan berangkat umrah atau menunaikan ibadah haji.

 

“Saya diminta mengembalikan uang sertifikasi selama dua bulan sebesar Rp5 juta,” kata guru SMP Negeri 2 Pabuaran, Irham, Rabu (06/05/2015).

 

Menurutnya, sekitar 20 orang guru ditarik kembali dana tunjangan sertifikasinya, yang diberitahukan melalui sebuah surat, dengan alasan adanya pemeriksaan dari Badan Pengawas Keuangan (BPK). ** Baca juga: DPRD Kota Tangerang Didemo Mahasiswa

 

“Permintaan pengembalian uang tersebut datang melalui surat, katanya atas intruksi Kepala Dinas Pendidikan. Saya tidak tahu kaitannya apa dengan penggunaan dana sertifikasi untuk ibadah dengan temuan tersebut, yang jelas kami diminta mengembalikan, dengan alasan tidak sesuai peruntukkan,” tegasnya.

 

Alasan lain disampaikan Kepala Dindikbud Kabupaten Serang, Saefudin, yang mengatakan bahwa penarikan tunjangan sertifikasi guru tersebut dilakukan karena para guru tidak melakukan kewajibannya terkait kegiatan belajar mengajar karena menjalankan ibadah umrah atau haji.

 

“Berdasarkan petunjuk teknis (juknis) sertifikasi guru, bahwa guru yang mendapatkan sertifikasi harus memiliki jam mengajar 24 jam selama sepekan. Umrah itu lebih dari satu minggu. Jadi pasti selama itu, dirinya tidak mengajar, karena itu,  guru yang bersangkutan diminta untuk mengembalikan tunjangan sertifikasi selama sebulan, di mana guru tersebut melakukan perjalanan ibadah umrah,” kata Kepala Dindikbud Kabupaten Serang, Saefudin.

 

Sikap Dindikbud Kabupaten Serang tersebut mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, di antaranya Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten yang menyatakan bahwa keputusan tersebut tak sesuai dengan peruntukkan dana tunjangan sertifikasi guru.

 

Karena dana sertifikasi diperuntukkan agar guru mampu meningkatkan kemampuan belajar mengajar dalam kelas.

 

“Setelah diserahkan kepada guru, itu sudah menjadi hak guru tersebut,” kata Sekretaris Dindik Provinsi Banten, Teddy Rukman.

 

Kecaman lain datang dari dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Banten, yang menyebutkan bahwa tidak ada aturan jika dana yang sudah diberikan kepada guru dapat ditarik kembali dengan alasan apa pun.

 

“Dana tunjangan tersebut bisa digunakan untuk apa saja, terserah guru yang mendapatkan tunjangan sertifikasi. Saya pikir tidak perlu dinas yang bersangkutan melakukan penarikan kembali tunjangan sertifikasi guru,” kata Ketua PGRI Banten, Isnen.(tmn/din)




Kurdi Matin: Pembangunan Banten Terganjal Dana

Kabar6-Ketimpangan antara kebutuhan dan ketersediaan dana dianggap sebagai persoalan mendasar yang menjadi pengganjal pembangunan di Provinsi Banten.

 

Demikian dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Kurdi Matin, saat menggelar Rapat Koordinasi Sinergitas Perencanaan Daerah dan Nasional pada 2016, di Jatiuwung, Kota Tangerang, Rabu (6/5/2015).

 

Dijelaskannya, ketersediaan dana yang terbatas bukan hanya pada tataran nasional tetapi juga daerah.

 

Artinya, ketimpangan ini menyentuh mulai dari APBN, APBD provinsi, hingga APBD kabupaten/kota. ** Baca juga: Buruh KSPSI Tangerang Juga Gelar Aksi Sweeping

 

“Ada korslet antara kebutuhan pembangunan dengan pembiayaan, baik APBN, APBD provinsi dan kabupaten/kota. Kita harus punya rencana back up,” ujar Kurdi.

 

Menurutnya, dalam menjalankan berbagai program pembangunan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) seharusnya memiliki skala prioritas.

 

Dan, sejumlah pihak tidak melulu memposisikan dirinya sebagai  yang paling penting dan harus mendapatkan data terbanyak.

 

Diketahui, sedikitnya ada sepuluh isu yang menjadi tantangan Provinsi Banten pada 2016 mendatang.

 

Di antaranya, pengangguran dan daya saing tenaga kerja, kemiskinan, produktivitas dan distribusi pangan, pemasaran investasi, konektivitas dan pengembangan kawasan, pendidikan orientasi pasar kerja, pelayanan kesehatan, tata ruang wilayah, reformasi birokrasi, serta menyangkut pilkada.

 

“Banten lokusnya ada di kabupaten dan kota. Membangun provinsi adalah membangun kabupaten dan kota,” imbuhnya.

 

Pemprov Banten sendiri, membagi tiga wilayah kerja pembangunan (WKP). WKP I, terdiri dari Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.

 

WKP II, berisi Kota Cilegon, Kota Serang, dan Kabupaten Serang. Selanjutnya, wilayah yang berada di  WKP III, yakni Kabupaten Pandeglang dan Lebak.(tmn/din)




Ratu Tatu Prediksi Golkar Bakal Pecah

Kabar6-Konflik di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar yang melibatkan kubu Abu Rizal Bakrie (ARB) dan Agung Laksono, diprediksi bakal berimbas pada perpecahan di Partai Beringin tersebut.

 

“Agak susah (baikan). Karena keduanya (ARB dan Agung) sudah tidak lagi berkomunikasi,” kata Ketua DPD I Partai Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah, Rabu (6/5/2015).

 

Wakil Bupati Serang ini mengklaim, bahwa kedua petinggi DPP Partai Golkar tersebut tak lagi memikirkan kadernya di daerah.

 

Padahal, menurut Ratu Tatu, peran kader Golkar di daerah sangatlah penting. Karena daerah juga memiliki peran dalam membesarkan partai.

 

“Kami sudah berusaha menjadi pemenang pada Pileg 2014, dan kami di Banten jadi pemenang,” terangnya. ** Baca juga: 2.000 Buruh KSPSI Tangerang Blokir Pintu Tol

 

Untuk itu, Tatu pun berencana akan mengambil sikap tegas dengan mengikuti Pilkada serentak 2015 ini, melalui jalur perseorangan tanpa Partai Golkar.

 

“Walaupun masih kisruh di DPP, kami berharap ada jalan keluar. Kami pengurus Golkar sudah siap dengan semua kemungkinan. Jika Partai Golkar tidak bisa menjadi peserta pemilu,” tegasnya.

 

Terkait kisruh Partai Golkar, pihak KPU Kabupaten Serang sendiri belum menentukan sikap, apakah partai tersebut diperbolehkan ikut Pilkada atau tidak.

 

“Belum bisa berkomentar banyak. Yang pasti kita akan jalankan keputusan dari KPU RI,” kata Komisioner KPU Kabupaten Serang, Abidin Nasyar.(tmn/din)




Pemerintah Belum Tentukan 1 Syawal

Kabar6-Meski beberapa waktu lalu sudah bertemu PP Muhammadiyah di Yogyakarta, namun hingga kini pemerintah masih belum bisa menyinkronkan penetapan 1 Syawal bersamaan dengan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

 

Demikian dikatakan Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim, saat memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Tangerang, Senin (4/5/2015). ** Baca juga: Gedung SDN Rawa Buntu Tiga Sudah Rusak

 

“Saya sudah bertemu PP Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Bukan hanya membahas penyatuan penanggalan Ramadan ataupun Syawal saja, melainkan penanggalan Islam secara keseluruhan,” kata Lukman Hakim.

 

Jika pihak Muhamadiyah menetapkan Ramadan tahun ini jatuh pada tanggal 18 Juni dan 1 Syawal jatuh pada 17 Juli, maka pemerintah masih terus berupaya untuk menyamakan persepsi penentuan hilal.

 

“Cara pandangnya dan definisi tentang Hilal, kita terus secara bersama-sama melakukan kajian mendalam untuk memperoleh definisi yang sama,” terangnya.

 

Meski begitu, dirinya masih merasa optimis dimana antara pemerintah bersama organisasi Islam lainnya dapat melaksanakan ibadah puasa Ramadan dan 1 Syawal secara bersama-sama.(tmn/din)




Peringati Hari Bumi & Hardiknas, Pelajar di Banten Tanam Bambu

Kabar6-Gerakan menanam 3.000 bibit pohon bambu di Situ Gede, Kecamatan Menes, Pandeglang, dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa Banten untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional dan Hari Bumi, Senin (4/5/2015).

 

“Kami dengan pelajar dan masyarakat saling bahu membahu untuk menjaga keletarian lingkungan, sudah tertanam tiga ribu bibit bambu di Situ Gede,” kata Usep Mujani, ketua Banten Creative Community (BCC), di Kabupaten Pandeglang. ** Baca juga: Dua Santri Tenggelam di Sumur Keramat Syekh Mubarok

 

Menurut Usep, penanaman bambu ini sebagai salah satu langkah BCC bersama masyarakat di Banten untuk merehabilitasi ratusan lahan kritis, sungai dan situ di Provinsi Banten.

 

“Banten memiliki ratusan situ. Ini aset yang harus dijaga. Sayang oleh pemerintah diabaikan. Akhirnya, kami dan masyarakat melakukan rehabilitasi secara swadaya dengan masyarakat,”

 

Tak hanya melakukan penanaman pohon bambu sebagai program penghijauan, pun memberikan pelatihan ekonomi kreatif kepada masyarakat di sekitar Situ Gede, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang tersebut.

 

Pelatihan ini diharapkan agar dapat membantu perekonomian masyarakat agar dapat terangkat. Pelatihan ekonomi kreatif ini seperti pembuatan kursi, meja makan, hingga tempat tidur berbahan baku bambu.

 

“Agenda penghijauan tidak boleh terpisah dengan kegiatan ekonomi masyarakat, harus berkaitan dan saling melengkapi,” tegasnya.

 

Penghijauan dan pelatihan ekonomi kreatif ini disambut baik oleh masyarakat sekitar. Di mana, kehadiran pemuda yang peduli kepada lingkungan dan masyarakat ekonomi kelas bawah dapat sering berada di tengah-tengah masyarakat.

 

“Kaya gini harusnya dibantu sama pemerintah. Kan jarang-jarang anak muda mau turun ke sini (masyarakat), kebanyakan pada jalan-jalan sama mejeng,” kata salah satu warga Kabupaten Pandeglang, Dian. (tmn/din)




BNP Jaring Delapan Pengguna Narkoba

Kabar6-Petugas gabungan dari Badan Narkotika Provinsi (BNP), Satpol PP dan Denpom III/4 Serang, Provos Satuan, dan Propam Polres Serang, menggelar razia besar-besaran di wilayahnya.

 

Dari razia yang digelar sepanjang Minggu (3/5/2014) malam hingga Senin (4/5/2015) dini hari, petugas mengamankan delapan orang yang positif mengonsumsi narkoba dan mendata sebanyak 56 orang tanpa identitas lengkap.

 

Ke delapan pengguna narkoba itu masing-masing adalah, Ade (Serang), Endi (Anyer), Dika (Anyer), Tanti Aptiantika (Serang), Maharani (Serang), Faisal (warga Serang), Oman (warga Serang) dan Nikmatulloh (Anyer). Mereka diserahkan ke BNP Banten. ** Baca juga: Hari Ini, 203.959 Pelajar SMP se-Banten Ikuti UN

 

“Sasaran kita adalah rumah makan yang disulap jadi tempat hiburan malam yang disinyalir sering dikunjungi oknum,” kata Dandenpom III/4 Serang, Letkol CPM E Agustian, Serang.(tmn/din)




Hari Ini, 203.959 Pelajar SMP se-Banten Ikuti UN

Kabar6-Hari ini, Senin (4/5/2015), Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat digelar serentak di Provinsi Banten. Dalam UN ini, tercatat sebanyak 203.959 siswa ikut serta.

 

Ketua panitia UN Provinsi Banten, Teddy Rukman, mengatakan ratusan ribu siswa peserta UN tersebut berasal dari 2.544 sekolah SMP serderajat.

 

Dikatakan Teddy, dari total 203.959 tersebut, sebanyak 140.993 siswa berasal dari SMP, siswa yang dari sekolah Madrasah Tsanaiyah (Mts) sebanyak 57.849 siswa, SMP Luar Biasa (LB) sebanyak 63 siswa dan paket B sebanyak 5.054 siswa.

 

“Sedangkan, jumlah sekolah SMP sebanyak 1.307 lembaga, Mts 921 lembaga, SMP LB 25 lembaga, paket B 291 PKBM,” kata Teddy. ** Baca juga: Awas, Ada Kelompok Pemuda Brutal di Telaga Bestari

 

Menurutnya, untuk peserta UN SMP yang tidak bisa mengikuti UN karena sakit, sedianya bisa mengikuti UN susulan pada Senin selanjutnya, dengan jenis soal yang berbeda dari naskah UN yang diujikan pada Senin besok.(bbs/tom migran)