1

BPJS Banten Incar Tujuh Juta Peserta JKN dan KIS di Akhir 2016

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Provinsi Banten menargetkan tujuh juta warga Banten menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), pada akhir tahun 2016.

Hingga saat ini, jumlah peserta JKN dan KIS di Banten baru mencapai 6,5 juta jiwa.

“Tahun 2015 hingga Juli 2016 ini, jumlah peserta JKN dan KIS di Banten mencapai 6,5 juta jiwa. Sementara angka nasional masih berkisar di 167 juta jiwa,” kata Kepala Divisi Regional XIII BPJS Banten, Benjamin Sauf PS, Jumat (15/7/2016).

Ia optimistis, Banten akan membantu pencapaian target nasional di 2016 ini. Apalagi, pihaknya sudah memperbaiki sistem dan peningkatan pelayanan di Kantor Cabang dan Sub Divre di kabupaten/kota.

“Yakin tujuh juta peserta tahun ini bisa tercapai,” ungkap Benjamin. **Baca juga: Pembangunan Pendidikan di Banten Terganjal Infrastruktur dan Guru.

Saat ini, operasional BPJS telah berbasis pelayanan. Artinya ada kemudahan pelayanan pendaftaran yang cepat dan pembayaran yang mudah. **Baca juga: Dinkes Tangsel Pastikan Kantornya Tidak Sampai Terbakar.

“Untuk mendapatkan Kartu JKN dan KIS sekarang hanya perlu waktu lima menit, kedepan kita dengan waktu tiga menit sudah bisa,” ujarnya sembari menambahkan bila masyarakat juga bisa melakukan pendaftaran via online.(zis)




Pembangunan Pendidikan di Banten Terganjal Infrastruktur dan Guru

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pembangunan sektor pendidikan masih menjadi persoalan besar di Provinsi Banten, khususnya di wilayah Banten Selatan (Bansel).

Sulitnya membangun pendidikan, ditenggarai disebabkan ketidakmerataan infrastruktur dan ketersediaan tenaga pengajar alias guru.

“Kita masih menyimpan banyak pekerjaan rumah untuk diselesaikan. Dimensi kemiskinan tidak hanya semata-mata soal terbatasnya jumlah uang, tapi juga minimnya akses terhadap pendidikan,” kata Gubernur Banten, Rano Karno kepada sejumlah awak media di Kota Serang, Jumat (15/7/2016).

Selain minimnya infrastruktur, persoalan lain di Banten adalah sebaran tenaga pendidik yang belum merata dan kesejahteraan bagi pahlawan tanpa tanda jasa itu. Kenyataannya, masih banyak guru honorer dengan gaji minim di pelosok Banten.

Karena itu, kata Rani, untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan infrastrukturnya, ia telah memerintahkan Dinas Pendidikan (Dindik) untuk membuat rencana besar pembangunan pendidikan di wilayahnya.

“Sekalipun saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Banten terus mengalami peningkatan, itu bukan alasan berpuas diri. Kita harus terus bekerja keras meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dunia pendidikan adalah salah satu ujung tombaknya,” ujarnya. **Baca juga: SMPN 2 Sukamulya Siap Akomodir Protes Ortu Calon Siswa.

Untuk diketahui, 2013 lalu, dari 602 ribu jiwa penduduk usia sekolah menengah sekitar 312 ribu anak tidak sekolah. Dari jumlah tersebut sebanyak 155 ribu jiwa memilih masuk dunia kerja. **Baca juga: Orangtua Calon Siswa “Mengamuk” di SMPN 2 Sukamulya.

Lalu pada tahun 2015, berdasarkan data BPS Banten, angka partisipasi sekolah untuk usia 19 sampai 24 tahun hanya sebesar 17,73 persen. **Baca juga: SMPN 18 Walantaka Diduga Lakukan Pungli PSB.

Masih di tahun yang sama, IPM Banten masuk ke dalam urutan ke delapan nasional dari 34 provinsi dengan nilai 69,89 persen, di bawah Daerah Istimewa Yogyakarta.(tmn)




HUT ke-48, BPJS Kesehatan Banten Gelar Kompetisi

Rangkaian kompetisi warnai HUT ke-48 BPJS Banten.(zis)

Kabar6-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Provinsi Banten menyelenggarakan rangkaian kompetisi dalam rangka peringatan HUT BPJS ke-48.

Sejumlah bidang olahraga yang dikompetisikan yakni futsal, tenis meja, karya ilmiah dan badminton.

“Acara ini untuk meramaikan dan memeriahkan hari ulang tahun BPJS,”  Kata Kepala Divisi Regional XIII BPJS, Benjamin Sauf PS kepada wartawan usai acara pembukaan di salah satu hotel di Kota Serang, Jumat (15/7/2016).

Tak hanya itu, pihaknya juga akan mengunjungi peserta BPJS yang ada di beberapa rumah sakit. Hal ini sebagai bentuk kepedulian dalam meningkatkan pelayanan terhadap peserta BPJS. **Baca juga: Akomodir PKL, Pemkot Tangerang Siap Bangun 104 Pasar.

“Kami akan jenguk peserta yang sedang di rawat inap,” katanya. **Baca juga: 1.897 RTS di Cilegon Cairkan Bantuan PKH.

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari tersebut, dihadiri oleh seluruh pegawai BPJS. Hal ini diharapkan dapat memperkuat silaturahmi antar pegawai sehingga meningkatkan kualitas kinerja BPJS.(zis)

**Baca juga: BPSK Tangsel Segera Bentuk Majelis Sidang Gugatan Parkir.




Tiga Napi Rutan Klas IIA Serang Kabur

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tiga narapidana kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIA Serang dikabarkan melarikan diri. Kaburnya ketiga napi tersebut terjadi sebelum Idul Fitri 2016 kemarin.

Kini, dua narapidana yang kabur berhasil ditangkap. Namun, seorang tahanan lagi berinisial FR, kini sedang dalam pengejaran aparat kepolisian.

Sebelum berhasil kabur, ketiganya dipekerjakan sebagai Cleaning Service atau petigas kebersihan Rutan Klas IIA Serang. Bahkan bulasn Agustus 2016 mendatang, ketiganya akan menghirup udara bebas.

“Yang kabur hanya yang asimilasi. Dua orang, satunya sudah ditangkap lagi. Lebih jelasnya ke Pak Kahfi atau Mardiono saja. Soalnya Ibu Kepala sedang libur,” kata Nani, salah seorang petugas lapas, Kamis (14/07/2016). **Baca juga: Bandar Sabu Gaek Disergap Polsek Legok.

Namun hingga kini, Kepala Rutasn Klas IIA Serang, Prihartati, belum bisa dimintai konfirmasinya. Saat dihubungi oleh awak media, telephone yang dihubungi tak di angkat. **Baca juga: Jasa Raharja Banten Gelontorkan Rp600 juta Untuk 24 Korban Laka Lantas.

“Ibu Kepala masih cuti, belum masuk kerja. Pak Kahfi yang menangani media, sedang keluar,” kata Aji, petugas Rutan lainnya.(tmn)




Sembilan Kali, Presiden Jokowi Bakal ke Banten Lagi

Presiden RI, Joko Widodo.(bbs)

Kabar6-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan bakal kembali mengunjungi Provinsi Banten. Namun, hingga kini Pemrov Banten sendiri belum bisa memastikan jadwal kunjungan tersebut.

Kepala Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Banten, Ofa Sofiudin mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat kordinasi dengan perwakilan pejabat Provinsi Banten mengenai persiapan kedatangan Presiden Jokowi.

“Pembahasan teknis tentang agenda tersebut belum ada. Soalnya informasi yang kita ketahui juga baru kemaren kita dapatkan,” ujar Ofa, Rabu (13/7/2016). **Baca juga: Ini Daftar Nama Hasil Seleksi Calon Anggota PPK Kabupaten Tangerang.

Dia menambahkan, selama ini kunjungan Presiden Jokowi ke Banten pun tidak pernah diagendakan dari jauh-jauh hari. Mengingat kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini ke setiap daerah informasinya pun kerap mendadak. **Baca juga: SMPN 18 Walantaka Diduga Lakukan Pungli PSB.

“Kunjungan sebelum-sebelumnya pun tidak ada yang diagendakan dari jauh-jauh hari. Kalau jadi, berarti ini sudah kesembilan kalinya beliau datang ke Banten,” ungkap Ofa. **Baca juga: Ingatkan Sekolah, Bupati Zaki Waspadai “Bullying” Saat MOS.

Sebelumnya, Gubernur Rano Karno mengatakan bahwa Presiden Jokowi berencana akan kembali mengunjungi Provinsi Banten terkait pengecekan layanan kesehatan dan gerakan masyarakat hidup sehat.

Saat itu Rano juga bercerita jika Jokowi berniat untuk berkunjung ke tempat Suku Baduy di Kecamatan Kanekes, Kabupaten Lebak.(zis)




SMPN 18 Walantaka Diduga Lakukan Pungli PSB

Sumiati bersama putrinya.(zis)

Kabar6-Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 18 Walantaka, Kota Serang diduga memberlakukan pungutan liar alias pungli pada proses Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun ajaran 2016-2017.

Salah satu orang tua calon siswa, mengaku mengeluarkan uang hingga Rp1,5 juta agar anaknya diterima di sekolah tersebut.

“Anak saya tidak bisa baca. Makanya harus keluar uang supaya bisa diterima,” kata salah satu orang tua calon siswa, Sumiati, warga Kampung Sidapurna Barat, Kelurahan Tertih, Kecamatan Walantaka, Rabu (13/7/2016).

Dan, untuk bisa membayar uang tersebut, Sumiati harus banting tulang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Uang sebesar itu, jumlahnya hampir sama dengan gaji pokoknya selama sebulan.

“Sekolah lain memang masih banyak, cuma disitu tinggal jalan kaki. Jadi tidak menghabiskan ongkos,” katanya.

Yang mengejutkan, ternyata bukan hanya dirinya yang memberikan uang kepada pihak sekolah. Sejumlah calon orang tua siswa lain, yakni Puren, Jami, Kiwung, dan Kubang Semar, juga diketahui membayarkan sejumlah uang kepada pihak sekolah.

Kepada para orang tua, pihak sekolah beralasan uang tersebut akan digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah.

“Awalnya kami dimintai Rp3 juta. Karena kami mengadu ke pak lurah, turun jadi Rp1,5 juta,” kata Sumiati.

Menanggapi aduan itu, Lurah Tertih, Somali mengaku tidak mengetahui perihal adanya pungutan yang dilakukan oleh pihak SMPN 18 Kota Serang. **Baca juga: Ratusan Pencaker di Kabupaten Tangerang Kecewa.

Menurutnya, pungutan tersebut merupakan kebijakan internal yang dilakukan pihak sekolah. **Baca juga: Ingatkan Sekolah, Bupati Zaki Waspadai “Bullying” Saat MOS.

“Memang benar ada yang masyarakat yang mengadu kesini. Terkait adanya pungutan. Tapi untuk jelasnya silahkan tanya langsung kepada pihak sekolah,” kata Somali ditemui di Kantor Kelurahan Tertih. **Baca juga: Resahkan Warga, Pengedar Ganja Ciputat Ditangkap.

Sayangnya, saat Kabar6.com mendatangi sekolah tersebut, Kepala SMPN 18 sedang tidak berada di tempat. Sejumlah guru yang ditemui juga enggan untuk memberikan komentar.(zis)

**Baca juga: Ini Daftar Nama Hasil Seleksi Calon Anggota PPK Kabupaten Tangerang.




Ditinggal Mudik, Rumah Wartawan Banten Dibobol Maling

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ditinggal mudik Idul Fitri 2016, rumah seorang wartawan media cetak lokal di Banten, dibobol maling.

Akibat kejadian tersebut, korban Arif Hamdi (29), menderita kerugian hingga belasan juta rupiah.

“Pas mau masuk ke rumah, saya kaget lihat pintu belakang sudah kebuka. Saya cek kamar kondisinya sudah berantakan,” kata Arif Hamdi, saat ditemui di sekretariat Banten Cyber Journalist Forum, Rabu (13/7/2016).

Kediaman Arif, berlokasi di Perumahan Puri Anggrek, Blok E 2A, Kelurahan Teritis, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.

Akibat kejadian itu, ia mengalami kerugian belasan juta rupiah karena kehilangan uang tunai Rp500 ribu, cincin emas, tiga buah handphone, tiga buah tas, jam tangan hingga pakaian pun habis di jarah oleh maling.

“Ini kejadian yang ketiga kalinya, yang paling parah. Maling masuknya dari pintu belakang dicongkel, pintu kamar juga di congkel,” ujarnya. **Baca juga: Normalisasi Kali Cibenda Hulu di Pamulang Dijanjikan Besok.

Mengetahui rumah nya dibobol maling, Arif melapor ke tetangga nya yang kemudian mengantarkan korban ke aparat kepolisian agar segera ditindak lanjuti. **Baca juga: Operasi Ramadniya, Angka Kecelakaan di Tangerang Menurun .

“Laporan sudah, semoga pelakunya segera ditangkap,” katanya.(tmn)‎

**Baca juga: Mitos Orgasme Antara Pria & Wanita.




Komplotan Maling Kabel PT Indah Kiat Disergap Polres Serang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Lima komplotan pencuri kabel tembaga di gudang pabrik kertas milik PT Indah Kiat, di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, disergap polisi.

Satu dari kelima pelaku tersebut, yaitu Tah alias Lalang, terpaksa ditembak kakinya karena berupaya kabur dan melawan saat ditangkap.

Sementara, empat pelaku lainnya, masing-masing HM (22), MT (35), Her (22), dan Aan (20), memilih menyerah kepada petugas.

Kasatreskrim Polres Serang, AKP Arrizal Samelino mengatakan, kelima p[elaku tersebut disergap di rumahnya masing-masing, yang berlokasi tak jauh dari PT Indah Kiat.

“Kelimanya kami tangkap merujuk laporan dari masyarakat. Sedangkan pelaku yang ditembak kakinya juga merupakan residivis kasus curanmor,” kata Arrizal, Selasa (12/7/2016).

Dari tangan para tersangka, polisi menyita barang bukti berupa, handphone, pisau cutter, tembaga seberat 1 kwintal, dan uang tunai sebesar Rp700 ribu.

Arrizal mengatakan, aksi pencurian kabel yang dilakukan oleh kelima pelaku, bermotif kesulitan ekonomi dan faktor pendidikan yang rendah. **Baca juga: Waspada..! Polresta Tangerang Siagakan Satgas Pengamanan Komando.

Kini, aparat kepolisian mengaku masih terus melakukan pengejaran terhadap tersangka lainnya yang diperkirakan berjumlah sekitar 10 orang. **Baca juga: Walikota Cilegon Awasi Pendatang Baru Usai Lebaran.

“Ada beberapa DPO (Daftar Pencarian Orang) yang kami kantongi. Nanti kami akan dalami para pelaku tersebut,” tegasnya. **Baca juga: Rano Optimis Tuntaskan Kemiskinan di Banten Dalam Tiga Tahun.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman kurungan penjara maksimal tujuh tahun penjara.(tmn)




Rano Optimis Tuntaskan Kemiskinan di Banten Dalam Tiga Tahun

Rumah Tangga Miskin di Banten.(bbs)

Kabar6-Gubernur Banten, Rano Karno mengklaim bakal mampu mengentaskan problem kemiskinan di wilayahnya dalam kurun waktu tiga tahun kedepan.

Itu menyusul masih tingginya jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Banten, sebagaimana catatan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Provinsi Banten.

Dan, dari seluruh wilayah Kota dan Kabupaten se Banten, jumlah RTM terbanyak berada di Kabupaten Tangerang.

“Ini bukan persoalan politis, tapi InsyAllah tiga tahun selesai lah,” kata Rano Selasa (12/7/2016). **Baca juga: BP2T Tangsel Godok Tiga Penerbitan Izin Lewat Online.

Rano juga berjanji akan segera berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) diwilayahnya, terkait upaya penanggulangan kemiskinan. **Baca juga: Waspada..! Polresta Tangerang Siagakan Satgas Pengamanan Komando.

“Karena setiap Kota dan Kabupaten kan mempunyai prioritas yang berbeda-beda, terutama di daerah Selatan,” ujarnya. **Baca juga: Walikota Cilegon Awasi Pendatang Baru Usai Lebaran.

Untuk diketahui, angka RTS di Kota Cilegon sebanyak 13.882 Kepala Keluarga (KK), Kabupaten Serang 69.331 KK, Kota Serang 20.492 KK, Kabupaten Tangerang 229.449 KK, Kota Tangerang 68.557 KK, Kota Tangsel 34.464 KK, Kabupaten Lebak 105.246 KK dan Kabupaten Pandeglang sebanyak 113.344 KK.(tmn)




Dinkes Banten Sebut Vaksin Ilegal Akibat RS dan Distributor Nakal

Kepala Dinkes Provinsi Banten, Yanuar.(zis)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menyebut, bila vaksin “terlarang” yang ditemukan beredar di Serang, Banten belum lama ini, bukanlah vaksin palsu.

Demikian dikatakan Kepala Dinkes Provinsi Banten, Yanuar saat ditemui di masjid Al-Banteni, Kota Serang, Banten, Selasa (12/7/2016).

Yanuar menyebut, Vaksin ilegal yang beredar di beberapa rumah sakit (RS) swasta di Banten baru-baru ini, merupakan tindakan penipuan oleh distributor nakal.

“Itu bukan vaksin palsu, kalau palsu itu harus dari hasil lab dulu. Tapi vaksin yang ditemukan di Banten ini diduga impor yang belum ada izin edarnya, jadi belum dinyatakan palsu,” kata Yanuar lagi.

Dia juga menduga, bila tingginya harga vaksin resmi menjadi alasan rumah sakit nakal yang membeli vaksin ilegal yang harganya tergolong murah. Sehingga, bisa meraup keuntungan lebih dari penjualan vaksin ilegal.

“Biasanya distributor menawarkan harga vaksin impor dengan setengah harga normal, jadi mereka (rumah sakit-red) terpikat membeli,” tegasnya.

Yanuar juga mengatakan, bila tak jarang vaksin kadaluarsa juga diedarkan lagi. “Vaksin expired, kadang yang diedarkan lagi,” ungkapnya. **Baca juga: Rano Karno Pastikan Calon Wakil Harus Dari Parpol.

Sementara ini, Yanuar menyebut pihaknya telah melakukan pembinaan-pembinaan terhadap rumah sakit yang menggunakan vaksin ilegal tersebut. **Baca juga: Ini Daerah “Sasaran” Vaksin Ilegal, Banten Salah Satunya.

“Kita hanya bisa melakukan pembinaan. Sementara penindakan menjadi kewenangan pihak kepolisian,” imbuhnya.(zis)