1

Disebut Flu Berat, Rano Karno Dirawat di RS Mayapada

Gubernur Banten, Rano Karno.(bbs)

Kabar6-Gubernur Banten, Rano Karno, dikabarkan sakit. Dan, sejak Sabtu (7/5/2016) sore, orang nomor satu di tanah jawara itu mendapatkan perawatan intensif di RS Mayapada, Jakarta Selatan (Jaksel).

“Iya, dibawa ke RS Mayapada Lebak Bulus,” ujar Kepala Biro (Karo) Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Deden Apriandi, saat dihubungi.

Menurut Deden, pimpinannya itu menderita flu sejak sepekan terakhir. “Mungkin sekarang sudah klimaks nya,” kata Deden. **Baca juga: Libur Akhir Pekan, Ocean Park BSD Diserbu Pengunjung.

Ditanya perihal penyakit apa yang sedianya diderita Pesinetron dan budayawan senior itu, Deden menyebut masih belum memastikan. Karena saat ini tim dokter masih melakukan pemeriksaan. **Baca juga: Warga Mengeluh, Gas Melon Langka di Cilegon.

“Periksa darah belum. Besok pagi (Minggu 08 Mei 2016) baru ada hasil observasi. Paling infus mkananan dan vitamin,” tegasnya.(tmn)




Libur Panjang, Wisata Religi Banten Diserbu Pengunjung

Makam Syekh Muhammad Soleh di Bojonegara, Kabupaten Serang.(sus)

Kabar6-Petilasan sekaligus makam santri dari Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati, yakni Syekh Muhammad Soleh di Gunung Santri, Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, ramai diserbu wisatawan pada libur panjang pekan ini.

Kenaikan jumlah pengunjung di lokasi wisata religi tersebut, bahkan mencapai 75 persen dibanding hari biasa.

Pantauan kabar6.com Jumat (6/5/2016), kebanyakan wisatawan datang bersama bersama keluarganya. Umumnya pengunjung merupakan warga Banten baik dari Cilegon, Pandeglang, Tangerang hingga Serang.

Salah seorang wisatawan asal Kota Serang, Rohili mengaku lebih memilih berwisata ke Gunung Santri dibanding Pantai Anyer, lantaran khawatir terjebak macet.

“Wisata religi memang menjadi pilihan kami dan keluarga untuk menghabiskan waktu libur. Apalagi kalau ke pantai kan pasti sangat macet. Lebih baik kesini, supaya waktu liburan bersama keluarga tercinta lebih berkesan,” katanya.

Tak hanya itu, melalui wisata religi ia juga bisa mengenali sejarah yang belum ketahui. Terlebih, Gunung Santri merupakan salah satu lokasi bersejarah penyebaran agama Islam di tanah Banten.

Sementar, salah seorang penjaga makam, Solihin menuturkan, Gunung santri diketahui sebagai tempat patilasan dan makam dari Syekh Muhammad Soleh yang dikenal sebagai santri dari Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati, saat menyebarkan agama Islam di wilayah Banten, khususnya wilayah bagian utara. **Baca juga: Salat Jumat di Tangerang, Mobil Anggota Dithubad Dibobol Maling.

Hingga kini, Gunung Santri tetap ramai dan selalu dikunjungi para peziarah dari pelosok negeri untuk turut mendoakan dan mengenang sejarah. **Baca juga: Liburan, Citra Raya Bike Community Gowes Tangerang-Lampung.

“Beliau pernah ditugaskan menemui Sultan Maulana Hasanudin sambil menyebarkan ajaran Islam di Banten,” kata Solihin.(sus)




Yoyon Sebut Sertifikat Lahan KP3B Tanggungjawab Pemprov Banten

Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Kota Serang.(bbs)

Kabar6-Anggota DPRD Provinsi Banten, Yoyon Sujana menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten harus bertanggungjawab atas status lahan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Kota Serang.

“Apapun alasannya, yang harus bertanggungjawab adalah Pemprov Banten, Yang dipimpin Oleh Gubernur Banten,” kata Yoyon Sujana, yang kini duduk sebagai Anggota Fraksi Demokrat DPRD Banten kepada Kabar6.com, Rabu (4/5/2016).

Menurut dia, KP3B merupakan pusat pemerintah yang juga merupakan milik masyarakat Banten, Sehingga, tidak etis jika tidak memiliki hak kepemilikan. Terlebih, kawasan tersebut sudah lama berdiri.

“Kawasan pemerintahan itu adalah milik kita semua, bukan milik perorangan. Artinya, bukti kepemilikan itu adalah hal yang urgensi dan harus segera diselesaikan dan dipublikasikan, agar rakyat Banten mengetahuinya,” pungkasnya. **Baca juga: KP3B Diduga Tak Miliki Sertifikat Kepemilikan Tanah.

Sayangnya, Ketua DPRD Provinsi Banten, Asep Rahmatullah tidak menjawab saat dimintai tanggapan perihal status lahan KP3B yang diduga tidak memiliki sertifikat.(zis)




Sore Ini Tol Tamer Bakal Dipadati 140 ribu Kendaraan

Gerbang Tol Merak.(bbs)

Kabar6-PT Marga Mandala Sakti (MMS) memprediksi lonjakan kendaraan bakal memadati Jalan Tol Tangerang-Merak (Tamer) menuju Pulau Sumatera, pada Rabu (4/5/2016) sore ini.

Lonjakan kendaraan ini seiring dengan hari libur panjang, mulai dari kenaikan Isa Almasih dan Isra` Mi`raj, yang berlanjut dengan libur akhir pekan. 

Diprediksi, lonjakan kendaraan di Tol Tamer bakal mencapai angka 10 persen atau mencapai hingga 140 ribu kendaraan dibanding hari biasa.

“Lonjakan kendaraan sebesar 10 persen atau menjadi 140 ribuan kendaraan dibandingkan lalu lintas normal sebanyak 130 ribuan,” kata Humas PT MMS, Indah Permanasari melalui BlackBerry Messenger (BBM) nya. **Baca juga: Kecelakaan Tinggi, Rano Karno: Harus Ada Poliklinik di Jalan Tol.

Sedangkan untuk puncak arus balik pascaliburan diprediksi bakal terjadi pada Minggu (8/5/2016) mendatang. **Baca juga: Pemkot Tangerang Dorong Percepatan Tol Bandara-Kunciran.

“Kami akan mengoptimalkan pengoperasian gardu di gerbang-gerbang tol serta pembagian Kartu Tanda Masuk (KTM) dengan sistem jemput kendaraan serta menyiapkan manajemen lalu lintas dalam kondisi situasional,” terangnya.(tmn)




Fitra Laporkan Gubernur Banten ke KPK

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), resmi melaporkan Gubernur Banten, Rano Karno ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Rabu (4/5/2016), hari ini.

Laporan itu, dilandasi hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ihwal pengunaan dana hibah sebesar Rp86 miliar yang bersumber dari dana APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 silam, yang tak bisa dipertanggungjawabkan.

“Ya, hari ini kami laporkan ke KPK. Landasannya adalah berdasarkan audit BPK,” ungkap Peneliti Fitra, Gurnadi, kepada Kabar6.com, siang tadi.

Diketahui, penyaluran bantuan dana hibah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Banten, dinilai memiliki potensi penyelewengan, karena proses tak sesuai dengan aturan.

Meski tanpa didukung proposal pengajuan dan proposal pencairan, sejumlah lembaga atau organisasi penerima dana hibah, tetap diloloskan dalam proses verifikasi.

Dari hasil audit BPK, ditemukan ada 46 proposal pengajuan dana hibah yang ditengarai bermasalah.

Dari 46 proposal itu, diketahui ada sebanyak 31 lembaga atau organisasi penerima dana hibah tanpa proposal pengajuan, 2 diantaranya tak didukung dengan proposal pencairan dan 13 tak ada proposal pengajuan dan proposal pencairan.

Atas temuan itu, BPK sudah memberikan tenggat waktu hingga 15 Desember 2015, bagi pihak terkait untuk menyelesaikan atau melengkapi dokumen.

Namun, hingga berakhirnya masa deadline BPK, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani dana hibah ini tak juga menyampaikan dokumen tersebut. **Baca juga: Plat Kendaraan di Kabupaten Tangerang Berubah Jadi A.

Sehingga, BPK menganggap bahwa mekanisme pemberian hibah tersebut lemah dan tidak memiliki sistem yang baik. **Baca juga: KP3B Diduga Tak Miliki Sertifikat Kepemilikan Tanah.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, kabar6.com masih belum juga berhasil mendapatkan konfirmasi dari Gubernur Banten, Rano Karno. **Baca juga: Walikota Cilegon Minta PT. KS Utamakan Tenaga Kerja Lokal.

Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi langsung dari orang nomor satu di Banten, terkait kebenaran adanya persoalan dana hibah tersebut.(Tim K6)




KP3B Diduga Tak Miliki Sertifikat Kepemilikan Tanah

KP3B di Kota Serang.(bbs)

Kabar6-Lembaga Kajian Pendidikan dan Pembinaan Masyarakat (LKP2M) Banten menduga jika Kawasan Pemerintah Pusat Provinsi Banten (KP3B) yang terletak di Kota Serang, tidak memiliki sertifikat kepemilikan tanah.

“Hak kepemilikan status tanah yang dipakai pusat pemerintahan KP3B tidak jelas kepemilikannya. Karena setelah kami telusuri, diduga Pemprov Banten tidak memiliki sertifikat sebagai status kepemilikan tanah,” Kata Sekertaris LKP2M Banten, Jajat Sudrajat Kepada Kabar6.com, Selasa (2/5/2016).

Menurut dia, keadaan ini merupakan hal yang memalukan sebagai pemilik kebijakan. Selain itu, ketidakjelasan kepemilikan tanah tersebut merupakan salah satu penyebab terjadinya disclaimer. **Baca juga: Suap Bank Banten, Dirut PT BGD Divonis 2,5 Tahun Penjara.

“Wajar tahun sebelumnya Banten menyandang opini Disclaimer dari BPK RI. Karena Pemprov Banten membangun gedung diatas awan seperti didalam dongeng,” pungkasnya.(zis)




Diduga Dirampok, Nenek Renta Tewas Terikat di Ciceri Indah

Pintu rumah korban tampak rusak.(tmn)

Kabar6-Seorang nenek renta ditemukan teas dalam kamarnya di Perumahan Ciceri Indah, Kota Serang, Banten, Selasa (3/5/2016). Kuat dugaan, sang nenek menjadi konban perampokan.

Saat ditemukan, korban yang diketahui bernama Sukesi (73) , dalam kondisi tak berdaya. Kedua tangan dan kakinya terikat, dengan bagian dada memar seperti bekas pukulan.

“Nenek cuma berdua dirumah. Diketahui meninggal itu pas anaknya masuk ke kamar mau ambil obat gosok, kaget pas ngelihat nenek udah di iket tanganya kakinya pakai mukena sama bekas bekapan pakai boneka,” kata Ika, salah satu kerabat korban dilokasi kejadian, Kota Serang, Selasa (03/05/2016).

Ika menduga, bila neneknya meninggal dunia akibat perampokan yang terjadi setelah mendrobak pintu dapur di lantai dua yang telah rusak dijebol. **Baca juga: Suara Ledakan Bikin Heboh Acara Peralihan Wilayah Hukum Polresta Tangerang.

Pihak keluarga juga sudah memeriksa, bila brankas di dalam rumah hilang yang kemungkinan besar dibawa oleh para perampok. **Baca juga: Suap Bank Banten, Dirut PT BGD Divonis 2,5 Tahun Penjara.

“Kayanya sih kejadian jam duaan (dini hari). Tapi baru ketahuan jam empat subuh. Sekarang sudah ditangani polisi kasusnya,” terang Ika.(tmn)




Suap Bank Banten, Dirut PT BGD Divonis 2,5 Tahun Penjara

Ilustrasi (bbs)

Serang-Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri (PN) Serang menjatuhkan vonis 2 tahun 6 bulan penjara kepada Direktur PT Banten Development Global (BGD) Ricky Tampinongkol, Selasa (3/5/2016).

Vonis dijatuhkan dalam sidang lanjutan kasus suap pendirian Bank Banten di Pengadilan Tipikor PN Serang, Selasa (3/5/2016).

Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan penyuapan terhadap penyelenggara negara, yaitu Ketua Harian Badan Anggaran (Banggar) DPRD Banten Tri Soni dan Mantan Wakil Ketua DPRD Banten SM Hartono.

“Menjatuhkan vonis bersalah dengan hukuman kurungan badan selama 2 tahun 6 bulan dan membayar denda 100 juta rupiah,” kata Hakim M Saenal, saat membacakan vonis.

Sementara itu, Jaksa Tipikor yang di ketuai Andri Priandono, menyatakan pikir-pikir terhadap vonis yang diberikan majelis hakim tersebut.

Itu mengingat putusan hakim jauh lebih ringan dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) selama 3,5 tahun dengan denda Rp250 juta subsider kurungan penjara selama lima bulan.

“Kami mengajukan pikir-pikir dulu dengan vonis ini dan akan dikonsultasikan dengan atasan,” ujarnya. **Baca juga: DPRD Akhirnya Setujui Pembentukan Bank Banten.

Sementara, terdakwa Ricky Tampinongkol mengaku menerima vonis yang dijatuhkan majelis hakim. “Setelah berunding dengan tim kuasa hukum, saya menerima vonis tersebut,” katanya. **Baca juga: Rano Karno Percepat Pendirian Bank Banten.

Sidang vonis Ricky hari ini, dihadiri oleh tiga unsur pimpinan DPRD Banten diantaranya Nuraini, Ali Zamroni Dan Ade Rossi Khoerunnisa.(rani/tmn)




Begini Harapan Pelajar di Banten Kepada Presiden Jokowi

Para pelajar saat menulis surat untuk Presiden Jokowi.(zis)

Kabar6-Hari ini, sebanyak 1.000 pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsnawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) sederajat, berkumpul di Pondok Pesantren (Ponpes) Ashhabul Maimanah di Kampung Sampang, Desa Susukan, Kabupaten Serang, pada Selasa (3/5/2016).

Ya, para pelajar tersebut berkumpul untuk menulis surat yang akan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kegiatan ini dihelat dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), sekaligus untuk mengembalikan tradisi menulis bagi pelajar.

Dalam suratnya, para pelajar tersebut menulis berbagai macam permintaan, seperti relokasi gedung sekolah, biaya sekolah gratis dan lain sebagainya.

“Mudah-mudahan surat yang ditulis oleh para pelajar ini, nanti  dibaca oleh Presiden,” kata Kepala Yayasan Ashhabul Maimanah, Daelami Azis kepada wartawan.

Menurt Azis, harapan yang paling dinantikan pihaknya terhadap Presiden Jokowi adalah, peningkatan kualitas pendidikan. Karena, dari kualitas pendidikan yang baik, negara akan  mengalami kemajuan yang signifikan. **Baca juga: Besok, 1.000 Pelajar Banten Tulis Surat Untuk Presiden Jokowi.

“Kami berharap yang lebih ditingkatkan adalah kualitas pendidikan agama,” tuturnya.(zis)




Angka Pengangguran di Banten Tinggi, DPRD: Tukang Ojek Ngaku Nganggur

Wakil Ketua Komisi V DPRD Banten, Yoyon Sujana.(zis)

Kabar6-Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten, Yoyon Sujana meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam membedakan kriteria pengangguran dan non pengangguran, saat pendataan oleh petugas sensus ekonomi 2016.

Dengan adanya pemahaman di masyarakat, diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran di Banten.

Yoyon mencontohkan, banyak masyarakat yang mencari nafkah dengan menjadi tukang ojek namun mengaku tidak memiliki pekerjaan kepada petugas sensus. Akibatnya, angka pengangguran menjadi tinggi.

“Realita di lapangan, banyak masyarat yang mengojek dan membengkel tapi mengaku masih menganggur,” kata Yoyon, Senin (2/5/2016).

Meski demikian, ia tetap meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) berupaya mengurangi jumlah angka pengangguran di Banten.

Apalagi, tahun 2015 lalu pihaknya sudah menganggarkan biaya pelatihan dan penempatan tenaga kerja senilai Rp10,5 miliar.

“Anggaran sebesar itu diharapkan dapat mengatasi angka pengangguran,”  ujarnya. **Baca juga: BPS Belum Sambangi Kediaman Airin dan Ramlie.

Ia menilai, tingginya angka pengangguran disebabkan oleh ketidakmampuan seorang pemimpin untuk mencari mencarikan solusi. Padahal, banyak pekerjaan yang pasti bisa dikerjakan oleh masyarakat Banten. **Baca juga: Ditanya Dana Hibah, Yoyon Sebut Masih Pelajari APBD Banten 2015.

“Jika saya pemimpin Banten (Gubernur), saya akan bicara kepada para pengusaha untuk lebih mengedepankan rekrutmen tenaga kerja dari masyarakat lokal,” katanya.(zis)