1

Rano Kumpulkan BKPMPT se-Banten Bahas DIRE

Gubernur Banten, Rano Karno.(bbs)

Kabar6-Gubernur Banten, Rano Karno mengumpulkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) se-Provinsi Banten untuk membahas Dana Investasi Real Estate (DIRE).

Meski belum dapat memperkirakan angka pasti investasi yang akan masuk ke Banten, Rano Karno memastikan jika DIRE bakal meningkatkan pemasukan daerah.

“Kebijakan ini ada di kabupaten dan kota. Kami sebagai Pemerintah Provinsi hanya sebatas mendorong,” kata Rano Karno kepada awak media di gedung BKPMPT Provinsi Banten, Kamis (21/7/2016).

DIRE sendiri, merupakan program nasional untuk meningkatkan investasi di daerah. Adapun daerah yang berpotensi di Banten yaitu Kabupaten Pandeglang dan Lebak.

“Daerah di Banten Selatan punya potensi untuk berkembang. Apalagi nanti ada jalan tol,” pungkasnya. **Baca juga: Kejati Banten Usut Dugaan Penyelewengan Anggaran Penetapan UMR 2015.

Sementara itu, Setda Banten, Ranta Soeharta memastikan investasi senilai Rp3.000 triliun akan mampir ke Banten melalui perusahaan “tax amnesty”. **Baca juga: Ortu Balita Resah di RS Mutiara Bunda.

“DIRE bukan konsep baru untuk menghimpun investasi masuk. Isu Rp 3.000 triliun itu obrolan Gubernur Banten dan presiden. Mereka ketemu langsung kemarin,” ujarnya.(zis)




Kejati Banten Usut Dugaan Penyelewengan Anggaran Penetapan UMR 2015

Kantor Kejati Banten.(bbs)

Kabar6-Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten kini tengah menyelidiki kasus dugaan penyelewengan anggaran penetapan Upah Minimum Regional (UMR) 2015 yang merugikan keuangan negara mencapai Rp950 juta.

“Sekarang masih tahap penyelidikan dan pemeriksaan. Tapi sudah ada beberapa yang diperiksa”, kata Asisten Intelijen Kejati Banten, Sufari, Kamis (21/7/2016).

Informasi yang berhasil dihimpun, kasus itu diduga terjadi di Disnaker Banten, saat di kepalai oleh Hudaya Latuconsina.

Sedianya, terdapat 12 item kegiatan UMP Tahun 2015 yang didanai dari APBD Banten Tahun 2014.

Diantaranya kegiatan rapat koordinasi Dewan Pengupahan Provinsi (DPP) dengan Dewan Pengupahan Kabupaten dan Kota (DPK) sebesar Rp82,1 juta, konsolidasi DPP dengan DPK sebesar Rp130 juta, konfirmasi kebutuhan hidup layak (KHL) dalam rangka penetapan upah minimum sebesar Rp115 juta.

Juga kegiatan konsinyering penetapan UMP sebesar Rp85 juta, konsinyering penetapan upah minimum kabupaten/kota (UMK) sebesar Rp85 juta dan monitoring pelaksanaan UMK sebesar Rp56,8 juta.

Lalu, sosialisasi UMP dan UMK wilayah Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon sebesar Rp57,8 juta, sosialisasi UMP dan UMK wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan sebesar Rp57,8 juta, serta sosialisasi UMP dan UMK wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak sebesar Rp51,2 juta.

Selain itu, ada pula penangguhan UMP dan UMK sebesar Rp41,9 juta, fasilitas Dewan Pengupahan sebesar Rp85,6 juta dan survei KHL di delapan kabupaten/kota se-Provinsi Banten sebesar Rp149,6 juta.

Dari 12 kegiatan itu, setidaknya ada dua kegiatan yang disinyalir fiktif atau tidak terlaksana. Namun, dana anggaran kegiatan itu tetap dicairkan.

Seperti, pencairan honorarium empat orang anggota Dewan Pengupahan sebesar Rp4 juta yang tidak mengikuti kegiatan survei KHL dan dana sewa gedung sebesar Rp6 juta, meski kegiatan dilaksanakan di aula kantor Bappeda Provinsi Banten.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, belum didapat konfirmasi langsung perihal dugaan kasus tersebut dari Hudaya, yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten. Upaya konfirmasi masih terus dilakukan. **Baca juga: Terminal 3 Ultimate Bandara Soetta Diresmikan Agustus.

Sementara itu, Sekda Banten, Ranta Soeharta, saat dikonfirmasi menegaskan, bila benar ada pejabat di dinas terkait terlibat dalam penyelewengan anggaran tersebut, maka Kejati Banten tak perlu lagi berkoordinasi dengan Pemprov Banten. **Baca juga: Gondol Onyx, Maling Modus Pemulung Ditangkap Polres Tangsel.

Bahkan, Sekda Banten meminta aparat penegak hukum segera mengambil sikap resmi. “Tak harus koordinasi, tapi kan memang sudah lama (kasus nya),” tegasnya.(tmn)




Wawan Yakin Aa Menangi Pilgub Banten 2017

Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan.(bbs)

Kabar6-Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan yang merupakan Paman kandung dari anggota DPR RI, Andhika Hazrumi, meyakini bila ponakannya akan memenangi Pilgub Banten 2017, jika disandingkan dengan tokoh yang tepat.

“Kita lihat figur yang bisa sinergi dengan Aa (panggilan akrab Andika Hazrumy) dalam membangun Banten,” kata Wawan, usai sidang dugaan korupsi pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel tahun 2012 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Serang, Rabu (20/7/2016).

Adik kandung dari Ratu Atut Chosiyah ini juga menyebutkan, beberapa nama tokoh yang santer dibicarakan, seperti Wahidin Halim, Dimyati Natakusumah, Mayjen TNI (Purn) Ampi Nurkamal Tanujiwa, hingga Ahmad Taufik Nuriman, purnawirawan Kopassus sekaligus mantan Bupati Serang. **Baca juga: Dewi Rano Kunjungi Penerima Bantuan Bedah Rumah di Cibeber.

“Kalau saya untuk hitungan menang. Kalau posisi nomor satu hitungannya harus menang ya putuskan,” terangnya. **Baca juga: Ketua Gerindra Optimistis Ditunjuk Prabowo di Pilgub Banten.

Karenanya, suami dari Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany itu berharap, agar DPP Golkar mengeluarkan rekomendasi agar Andhika Hazrumi menjadi Cagub Banten 2017 dari partai berlambang pohon beringin. **Baca juga: Anggota PPS Se-Kabupaten Tangerang Dilantik.

“Saya mesti realistis mendukung Aa untuk menang. Menang ini berkaitan dengan elektabilitas. Menang ini berkaitan sudah cukup dimauin masyarakat di nomor satu (Cagub),” tegasnya.(tmn)




Peringati HBA Ke-56, Kejati Banten Gelar POR

Lomba tarik tambang dalam peringatan HBA di Kejati Banten.(zis)

Kabar6-Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten menggelar Pekah Olah Raga (POR) antar Kejati se Provinsi Banten.

Kegiatan yang sedianya sudah berlangsung sejak Senin (/7/2016) hingga Rabu (20/7/2016) hari ini, digelar demi memperingati Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke 56 tahun 2016.

Ketua pelaksana HBA 2016, Subari mengatakan, kegiatan POR tersebut meliputi sejumlah bidang olahraga, diantaranya volly ball putra dan putri, tarik tambang, tenis meja, lomba balap bakiak, tari garong, rumah sehat, makan kerupuk hingga paduan suara.

“Biar lebih meriah, perlombaan ini juga melibatkan anak-anak. Seperti lomba membaca ayat pendek Alqur`an dan menggambar,” Kata Subari kepada kabar6.com.

Ditengah semarak peringtatan HBA, Kejati Banten tak lupa juga menggelar bakti sosial ke panti asuhan dan juga santunan kepada anak yatim yang ada di sekitar Kantor Kejati. **Baca juga: Harga Bawang Merah di Tangerang Masih Rp50 Ribu.

Dan, demi menghargai para terdahulu, pihak Kejati tak luput memberikan anjang sana kepada pegawai yang sudah pensiun. **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

“Biar bagai manapun, mereka sudah berbakti dan tidak baik bila kita lupakan,” pungkasnya. **Baca juga: Eksekusi Bongkar “Gedung Hantu” di Bintaro Ditunda.

Adapun acara penutupan pada HBA tersebut, akan digelar gerak jalan santai pada hari Juma’at (22/7/2016) mendatang. Kegiatan itu akan diikuti oleh Kejati seluruh Banten.(zis)




Pemerintah Pusat Dorong Perluasan Lahan Pertanian di Banten

Mentan RI, Andi Amran Sulaiman.(bbs)

Kabar6-Pemerintah pusat bakal menambah jumlah lahan pertanian di Banten dalam tiga bulan ke depan, terhitung sejak Juli sampai September mendatang.

Langkah itu gmeningkatkan jumlah ketersediaan pangan nasional dan peningkatan kesejahteraan para petani.

“Kegiatan ini jangan hanya ceremony, kalau bisa diselesaikan dengan cepat. Banten itu penopang Jakarta, seharusnya petani Banten lebih sejahtera,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Solaeman, saat meninjau lahan pertanian di Kabupaten Serang, Selasa (19/7/2016).

Mentan juga meyakini, dibawah kepemimpinan Pak Gubernur sekarang (Rano Karno), pasti program dimaksud bisa di lakukan. **Baca juga: Terdakwa Kasus Suap Bank Banten Menangis di Pengadilan Tipikor.

Pihaknya juga berharap, Banten yang dekat dengan Jakarta dapat mensukseskan percepatan luas tambah tanam untuk meningkatkan harga pembelian pemerintah pada komersial gabah, sekaligus untuk menyerap hasil panen petani sebagai tambahan cadangan beras nasional. **Baca juga: Mentan Sebut Petani Banten Harusnya Sejahtera.

“Kami sampaikan, bahwa padi kita meningkat selama 10 tahun terkahir berkat kerja keras kita,” tegasnya.(tmn)




Terdakwa Kasus Suap Bank Banten Menangis di Pengadilan Tipikor

FL Tri Satrya alias Sony.(bbs)

Kabar6-FL Tri Satrya Santosa alias Sony, pelaku penerima suap Bank Banten, menangis dan memohon kepada majelis hakim agar hukumannya diringankan.

“Saya memohon maaf, saya masih ada tanggungan keluarga. Dan, saya berjanji, tidak akan mengulangi perbuatan saya. Izinkan saya memohon, kepada majelis hakim yang mulia, demi rasa keadilan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Terima kasih,” kata Sony, saat membacakan pembelaannya sembari menangis, dalam sidang kasus tersebut di Pengadilan Tipikor Serang, Selasa (19/07/2016).

Menurut Sony, dalam kasus itu, yang melakukan kesalahan bukan hanya dirinya. Namun puluhan anggota DPRD Banten, termasuk pimpinannya pun turut menerima suap tersebut.

Sementara, Hakim Epiyanto, diakhir persidangan menegaskan, akan memutuskan kasus suap pendirian Bank Banten pada Selasa 26 Juli 2016, pekan depan. **Baca juga: Bank Pundi Berubah Nama Jadi Bank Banten.

“Baik jika sudah tidak ada bantahan atau yang disampaikan, putusan majelis akan disebutkan nanti pada Selasa tanggal 26 mendatang, dan sidang resmi ditutup,” kata Majelis Hakim, sembari menutup persidangan. **Baca juga: Kasus Suap Bank Banten, SM Hartono Dituntut Tujuh Tahun Penjara.

Sementara, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Iskandar, tetap bersikukuh meminta majelis hakim menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara serta denda Rp200 juta, kepada FL Tri Satrya alias Sony, pelaku penerima suap Bank Banten. **Baca juga: Suap Bank Banten, Dirut PT BGD Divonis 2,5 Tahun Penjara.

“Apa yang diungkapkan merupakan rangkaian dari fakta-fakta persidangan yang ada. Tapi, kami tetap pada tuntutan yang ada,” kata Iskandar dalam persidangan kasus tersebut.(tmn)




Mentan Sebut Petani Banten Harusnya Sejahtera

Mentan RI, Andi Amran Sulaiman.(bbs)

Kabar6-Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyebut, bila seharusnya petani di Banten lebih sejahtera dibandingkan wilayah lainnya di Indonesia.

Itu mengingat Banten merupakan wilayah penyangga Ibu Kota Negara sebagai pusat pemerintahan.

Demikian disampaikan Mentan Andi saat meninjau lahan pertanian di Desa Lempuyang, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (19/07/2016).

“Banten ini adalah penopang Jakarta. Banten, Jawa Barat dan Lampung, harus kita perkuat karena dekat dari pasar,” ujarnya.

Selain itu, biaya transportnya juga murah, karena biaya angkut komoditas pertanian itu ditanggung oleh konsumen.

Sedangkan khusus untuk Banten, posisinya yang sangat dekat dengan Jakarta dinilai punya keuntungan tersendiri, bila dibandingkan dengan Jawa Barat dan Lampung.

Sehingga, Banten bisa merebut pangsa pasar nasional dan Jakarta, dengan mengoptimalkan potensi yang ada.

“Jawa Barat kemudian Lampung itu murah dibanding diangkut dari Jawa Timur. Sehingga kami minta sejengkal tanah di Banten ini harus bisa di optimalkan,” terangnya. **Baca juga: Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Pandeglang Butuh Bantuan.

Sedangkan untuk menghidupkan kembali lahan pertanian yang mati dan tidak digunakan oleh masyarakat, maka akan dibangun dum atau bendungan kecil dan sumur-sumur kecil untuk mengairi lahan pertanian. **Baca juga: 8.000 Warga Kabupaten Tangerang Belum Miliki E-KTP.

Sehingga, problem kekeringan yang acap mengancam saat musim kemarau datang, dapat teratasi. **Baca juga: MUI Banten Sesalkan Syuting Sinetron Anak Jalanan di Masjid Al-Kautsar.

“Kemudian lahan tidur enam bulan karena tidak ada air, Insya Allah akan diminta bangun dum, sumur dangkal,” tegasnya.(tmn)




MUI Banten Sesalkan Syuting Sinetron Anak Jalanan di Masjid Al-Kautsar

Musyawarah bersama ulama di Gedung MUI KP3B, Serang.(zis)

Kabar6-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten menyesalkan aktivitas syuting sinetron “Anak Jalanan” yang digelar di Masjid Al-Kautsar di Desa Sindaglaya, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.

Aktivitas berbau bisnis itu dinilai telah melecehkan tempat ibadah dan menganggu aktivitas ummat yang hendak beribadah di masjid tersebut.

Demikian dikatakan Ketua umum MUI Provinsi Banten  KH A.M Romly, saat mengikuti musyawarah bersama ulama di Gedung MUI KP3B, Kota Serang, Selasa (19/7/2016).

“Kami sangat menyesalkan kejadian itu, karena dari pagi sampai sore di sana. Itu sudah menganggu ummat muslim yang mau salat. Bahkan, pada saat salat Jum’at ummat muslim merasa terganggu,” kata KH A M Romly.

Untuk itu, KH A M Romly menyebut bila pihaknya akan melayangkan somasi atau teguran kepada pihak produser sinetron “Anak Jalanan”, dan meminta pihak terkait agar meminta maaf kepada umat Islam di media sosial (Medsos).

“Kami minta produser sinetron “Anak Jalanan” segera menghapus tayangan di masjid itu. Karena, prosesnya juga tidak ada izin dari pihak DKM masjid,” tegasnya.

KH A.M Romly menyebut, teguran itu disampaikan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di tempat dan waktu lain.

Sementara itu, pengurus DKM Masjid Al-Kautsar, Jaelani mengatakan, pihak pengurus mengaku tidak memberikan izin untuk syuting yang dilakukan pada hari Jum’at 15 Juli 2016 lalu tersebut. **Baca juga: Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Pandeglang Butuh Bantuan.

“Ribuan orang yang datang kesana untuk menemui artis. Sehingga kami pun saat melakukan Salat Jum’at merasa terganggu,” pungkasnya. **Baca juga: TKW Tangerang Diduga Jadi Korban Penyekapan di Arab Saudi.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, belum didapat konfirmasi dari pihak produser Sinetron “Anak Jalanan”. Meski begitu, kabar6.com akan terus berupaya mengkonfirmasikan hal itu kepada pihak produser Sinetron “Anak Jalanan”.(zis)




Begini Keluhan Warga Atas Rusaknya Jalan Menuju KP3B

Jalan Raya Syekh Nawawi Al-Bantani di Kota Serang.(tmn)

Kabar6-Kondisi kerusakan ruas Jalan Raya Syekh Nawawi Al-Bantani di Kota Serang, Banten, kian parah dan meresahkan warga.

Saking rusaknya, jalan yang merupakan salah satu akses utama menuju Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) itu, bisa dijadikan untuk jalur off road.

Pantauan Kabar6.com, ratusan lubang dengan kedalaman mencapai 20 centimeter, tersebar hampir merata di sepanjang Jalan Raya Syekh Mohamad Nawawi Al-Bantani hingga Jalan Buntu, tepatnya di Desa Bogeg, Kota Serang.

Akibatnya, pada siang hari saat panas matahari sedang terik, maka ruas jalan tersebut kerap dilanda kepulan debu tebal.

Sementara saat hujan turun, jalan akan berubah menjadi becek dan licin, akibat munculnya genangan lumpur bercampur air.

Mirisnya, hingga kini jalan sepanjang sembilan kilometer itu belum tersentuh Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten.

“Disini kalau hujan becek, banjir. Kalau pas panas gini pasti ngebul (berdebu),” kata Candra (23), warga Desa Bogeg, Kota Serang, Senin (18/7/2016).

Pegawai swasta ini mengatakan, bahwa jalanan itu merupakan akses utama menuju berbagai instansi, seperi kantor BNN, KPU Provinsi, Mapolda Banten, RSUD Banten, hingga KP3B. **Baca juga: DBMSDA Tangerang Kebut Perbaikan Jalan Longsor di Pagedangan.

“Masa bangun gini saja lama banget. Dari awal tahun enggak selesai-selesai. Pas jam ramai saja, pasti macet disini,” katanya. **Baca juga: Pencuri Mobil “Pick Up” Babak Belur Dihajar Warga Cisauk.

Tak hanya rusak, kondisi jalanan pun gelap gulita saat malam tiba. Hanya lampu kendaraan dan lampu rumah warga yang menjadi penerang jalan milik Provinsi Banten dibawah wewenang DBMTR itu. **Baca juga: DBMTR Banten Kehabisan Dana Untuk Pelebaran Jalan di Tangsel.

“Ini ada yang sudah di beton, ada juga yang belum. Kalau malem gelap nggak ada lampu,” kata Endang (27), warga Kabupaten Lebak yang bekerja di Kota Serang.(tmn)




Dewi Rano Imbau Ortu Dampingi Anak di Hari Pertama Sekolah

Dewi Rano saat mengunjung SMPN 11 Kota Serang.(zis)

Kabar6-Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten, Dewi Indriyati Rano mengimbau para orangtua (Ortu) siswa selalu hadir saat moment terpenting anak, salah satunya saat hari pertama masuk sekolah.

Imbauan itu disampaikan Dewi saat mengantar beberapa siswa SMPN 11 Kota Serang, pada hari pertama masuk sekolah, Senin (18/7/2016).

Kedatangan Dewi ke SMPN itu sendiri, dalam rangka mewakili dan menyebarluaskan arahan Gubernur Banten, Rano Karno dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Annis Baswedan. **Baca juga: Dindik Tangerang Bakal Sanksi Sekolah yang Lakukan Bullying.

“Hari pertama masuk sekolah, orangtua harus mengantar anaknya ke sekolah,” tuturnya. **Baca juga: Bupati Zaki Izinkan PNS Antar Anak Sekolah.

Menurut dia, dengan mengantarkan anak ke sekolah, secara tidak langsung orang tua memberikan pesan kepada anak bahwa mereka sangat menyayangi anaknya. **Baca juga: Keluarga Korban Tenggelam di Pantai Tanjung Peni Tunggu Proses Pencarian.

“Ada pesan yang terekam oleh anak, bahwa orangtua sayang kepada mereka. Hal ini mengajarkan bahwa pendidikan merupakan langkah awal menuju masa depan,” ungkapnya.(zis)