1

Akibat Banjir, Ada Sekolah dan Kantor Pemerintahan di Banten Diliburkan

Kantor Kelurahan Anyar yang diliburkan akibat banjir.(tmn)

Kabar6-Banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Banten beberapa hari lalu, berdampak sangat negatif bagi warga diwilayah tersebut.

Betapa tidak, pascabencana yang melanda, setidaknya ada kantor instansi pemerintahan dan beberapa sekolah yang terpaksa diliburkan. Itu karena tingginya air banjir yang terjadi sejak Senin (25/7/2016) kemarin.

Di Kabupaten Serang, instansi pemerintahan yang terpaksa berhenti beraktivitasd adalah Kantor Kelurahan Anyar di Kecamatan Anyar.

Sedangkan sekolah yang terpaksa diliburkan adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Anyar di Kampung Garung, Desa Anyar, Kecamatan Anyar.

Ketinggian air banjir yang sebelumnya sempat mencapai dua meter, kini sulai surut hingga 70 centi meter. Meski begitu, para siswa tetap diliburkan.

“Ini banjir parah, biasanya kalau hujan, cuma ada genangan doang. Udah hutan gunung gundul, terus banyak tanah ketutup pabrik sama selokannya jadi sempit di ganti sama pabrik,” kata Didin Saefudin, warga setempat, Rabu (27/7/2016).

Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi di Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Para siswa di SDN Teluk Naga Satu di Kampung Kadu Gareng, juga terpaksa diliburkan akibat banjir.

Air banjir merendam rumah warga dan sekolah di wilayah itu, mengakibatkan buku pelajaran dan bangku sekolah hanyut dan rusak diterjang ganasnya banjir bandang yang datang dari Gunung Aseupan.

“Dari kemarin gak sekolah, baju sama bukunya basah. Kalau beli lagi gak ada uangnya,” kata Wahyu (12), murid kelas 6 SDN Teluk Naga Satu, saat ditemui dirumahnya, Rabu (27/7/2016).

Sementara itu, Gubernur Banten Rano Karno mengaku akan membantu mengurus dokumen sekolah, akta lahir dan  akta tanah yang hilang maupun rusak akibat banjir dan longsor yang terjadi. **Baca juga: Polda Banten Telusuri Penyebab Banjir Longsor di Carita.

“Kita akan bantu rumah warga yang rusak serta dokument yang hilang. Saya sudah perintahkan Kesbanglinmaspol untuk tangani itu,” kata Rano Karno. **Baca juga: Delapan Rumah Warga di Kabupaten Serang Hanyut Terseret Banjir.

Rano mengaku, baik secara pribadi maupun secara instansi pemerintahan, dia telah berusaha meringankan beban korban banjir bandang di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang. **Baca juga: Pembunuhan “Batman” di Tangsel Bermotif Utang.

“Ke rumah duka, ada empat orang meninggal, kita membantu kedukaan. Di Labuan, kita membantu secara simbolis. Dari laporan yang kita dapat, kita dapat tanggulangi, kita ada bedah rumah dan Rumah Layak Huni (RLH),” tegasnya.(tmn)




Bahaya Pencemaran Limbah Kimia Ancam Korban Banjir di Banten

Gubernur Banten, Rano Karno.(bbs)

Kabar6-Pascabanjir yang melanda, warga yang bermukim di kawasan Ciwandan Kota Cilegon hingga Anyer Kabupaten Serang, Banten, kini diresahkan dengan bahaya pencemaran limbah industri kimia.

Selain mengancam kesehatan warga, bahaya pencemaran limbah kimia juga mengancam ekosistem lingkungan sekitar.

Di sepanjang pesisir menuju Pantai Anyar dan Carita, tepatnya di kawasan Cigading dan Ciwandan memang dipenuhi dengan berbagai macam industri, seperti industri kimia dan sejumlah industri lain.

Terkait ancaman ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengaku tengah menganalisa efek banjir di sekitar kawasan Anyer Kabupaten Serang, Cigading hingga Ciwandan di Kota Cilegon.

“Itu harus di analisa, kita ada 85 industri kimia besar,” kata Gubernur Banten Rano Karno, usai meninjau korban longsor dan posko terpadu BPBD Banten di kantor Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Selasa (26/7/2016). **Baca juga: Polda Banten Telusuri Penyebab Banjir Longsor di Carita.

Jika terjadi bahaya kimia, maka baik perusahaan dan pemerintah akan memberitahu kepada masyarakat dan akan disikapi dengan sesegera mungkin sesuai standar operasi dan prosedur (SOP) yang berlaku. **Baca juga: Delapan Rumah Warga di Kabupaten Serang Hanyut Terseret Banjir.

“Kalau ada bencana gempa, ada kebocoran, masyarakat harus tahu. Kita belum dapat laporan,” ujarnya.(tmn)




Polda Banten Telusuri Penyebab Banjir Longsor di Carita

Kapolda Banten, Brigjen Pol Ahmad Dofiri.(zis)

Kabar6-Polda Banten tengah menelusuri penyebab banjir bandang disertai longsor yang menelan empat korban jiwa di kawasan Carita, Kabupaten Pandeglang, Senin (26/7/2016) kemarin.

Polisi menduga, bencana alam yang terjadi kemarin, masih memiliki kaitan dengan aktivitas penebangan pohon secara liar di sekitar kawasan tersebut.

“Apakah longsor ini terkait adanya penebangan liar dan lain sebagainya,” kata Kapolda Banten, Brigjen Pol Ahmad Dofiri  kepada awak media, Selasa (27/7/2016).

Sementara itu, Direktur Direskrimum Polda Banten Kombes Yus Fadillah mengaku, bila pihaknya baru mengetahui adanya tiga pengembang kehutanan disekitar hulu Kali Mati.

Ketiganya yakni Perhutani, Litbang IPB, dan Tahura. Sedianya, masing-masing pengembang itu memiliki kawasan masing-masing. **Baca juga: DPC FSB Garteks SBSI Tangerang Gugat Perusahaan Pelanggar Hak Buruh.

“Semuanya ada 500 hektar. Litbang itu 3000 hektar, Perhutani 30 hektar dan Tahura 1670 hektar. Itu daerah yang merupakan tanggungjawab mereka. Ini masih dalam penyelidikan kami untuk mengetahui sejauh mana indikasi penyebab terjadinya longsor,” kata Kapolda. **Baca juga: Ortu Korban Banjir Longsor di Pandeglang Masih Syok.

Jika dalam penyelidikan ditemukan adanya penyimpangan aturan terkait dengan perizinan dan kepemilikan lahan, maka pihaknya akan memproses kasus itu lebih lanjut secara hukum. **Baca juga: Satu Keluarga Tewas Terjebak Longsor di Pandeglang.

“Jika hasil penyelidikan ada unsur-unsur tertentu, maka kami akan proses. Mulai dari perizinan dan status kepemilikannya,” pungkasnya.(zis)

**Baca juga: Pemkab Tangerang Dorong Raperda Penanganan Pemukiman Kumuh.




Delapan Rumah Warga di Kabupaten Serang Hanyut Terseret Banjir

Sebuah Musala di Kabupaten Serang rusak akibat terkena dampak longsor.(tmn)

Kabar6-Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Anyer mencatat  setidaknya ada sebanyak 31 rumah rusak akibat bencana longsor serta delapan rumah hanyut akibat banjir yang terjadi.

Longsor dan banjir terjadi di Kampung Garung, Desa Sindang Mandi, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang.

“Hari ini kejadian bencana longsor dan banjir, tepatnya di Kampung Garung, Desa Sindang Mandi, ada 31 rumah yang rusak parah, delapan rumah hanyut, dan lima rumah terkena dampak longsor,” ujar Kapolsek Anyer,  AKP Adrian Tuuk, Senin (25/7/2016). **Baca juga: Pascabencana, BMKG Imbau Warga Banten Tidak Panik.
 
Untuk kerugian materil, kata Kapolsek, ada tiga unit sepeda motor hilang serta sebuah kendaraan roda empat yang terseret banjir. **Baca juga: Jalan Raya Pandeglang-Anyer Tertutup Lumpur Setebal 50 CM.

Sementara, akses menuju lokasi banjir dan longsor tersebut juga terputus. “Akses tidak bisa ditembus dengan motor maupun mobil, harus berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar satu jam,” ujar Kapolsek. **Baca juga: Terendam Banjir, Hindari Jalan Utama Menuju Anyer di Tegal Ratu.

“Kamis bersama Koramil dibantu masyarakat dan Basarnas, BPDB dan Lurah setempat sudah memberikan bantuan moril dan materil. Sementara untuk korban jiwa kami belum menerima laporan. Yang pasti warga kami imbau tetap siaga dan waspada terhadap banjir dan longsor susulan,” tegasnya. **Baca juga: Ini Titik Banjir yang Merendam Wilayah di Banten.

Sementara, informasi yang diterima kabar6.com, di Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang,  juga ada empat kampung yang terkena longsor. **Baca juga: Satu Keluarga Tewas Terjebak Longsor di Pandeglang.

“Ada enam titik longsor yang terjadi di Kecamatan Mancak. Alhamdulillah, warga selamat semua,” kata Muhyi, warga Kampung Sidubiang, Kecamatan Mancak, Senin (25/7/2016). **Baca juga: Hujan Semalaman, Anyer Diserbu Banjir dan Longsor.

Muhyi bercerita, bahwa longsor terjadi sebanyak dua kali, longsor pertama terjadi pada Senin 25 Juli 2016 sekitar pukul 02.00 WIB dan longsor susulan terjadi pada pukul 03.30 WIB.(tmn)




Pascabencana, BMKG Imbau Warga Banten Tidak Panik

Prakirawan Stasiun Metereologi Kelas 1 Serang, Rofikoh.(zis)

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Serang menyatakan, jika bencana banjir yang menerjang  sejumlah kawasan di Banten dan menewaskan empat orang, disebabkan banyak faktor alam.

Salah satu diantaranya adalah, akibat intesitas curah hujan yang tinggi serta gelombang tinggi air laut yang dipicu kencangnya tiupan angin.

Prakirawan Stasiun Metereologi Kelas 1 Serang, Rofikoh mengungkapkan, kecepatan angin pada saat kejadian mencapai 20 kilometer per jam.

Hal tersebut dipicu karena adanya tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera Barat dan Barat Daya Banten.

Sedangkan kelembaban udara yang tinggi di sebagian besar wilayah di Indonesia, juga turut mendukung proses pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

“Padahal saat ini di wilayah Banten dan sebagian besar wilayah Indonesia, masih dalam masa musim kemarau. Tetapi memang kemarau saat ini termasuk dalam musim kemarau basah yang intensitas hujannya tinggi,” ujar Rofikoh kepada wartawan, Senin (25/7/2016). **Baca juga: Jalan Raya Pandeglang-Anyer Tertutup Lumpur Setebal 50 CM.

Kondisi itu, diperparah oleh efek Lani NA dari Samudra Pacifik yang mengarah ke Barat Daya Banten. Dan, Rofikoh memperkirakan bila kondisi itu akan berlangsung dua hingga tiga hari kedepan. **Baca juga: Terendam Banjir, Hindari Jalan Utama Menuju Anyer di Tegal Ratu.

“Hujan disertai angin dan petir diperkirakan akan terjadi sampai beberapa hari kedepan di Banten wilayah selatan  tetapi dengan intensitas yang tidak terlalu tinggi,” ujarnya. **Baca juga: Ini Titik Banjir yang Merendam Wilayah di Banten.

Sementara untuk tinggi gelombang di sekitar perairan Carita hingga selatan Banten, BMKG memperkirakan akan mencapai ketinggian hingga 1,5  hingga 2,5 meter, sehingga nelayan diimbau tidak dulu melaut. **Baca juga: Satu Keluarga Tewas Terjebak Longsor di Pandeglang.

“Tinggi gelombang saat ini mencapai 1,5 hingga 2,5 meter. Diharapkan nelayan tidak dulu melaut karena cuaca ekstrem bisa saja terjadi kapan saja. Intensitas hujan masih terkonsentrasi di perairan Selat Sunda bagian barat,” katanya. **Baca juga: Hujan Semalaman, Anyer Diserbu Banjir dan Longsor.

Meski demikian, Rofikoh mengimbau masyarakat tidak panik karena prakiraan cuaca yang bakal terjadi wilayah tersebut tidak seekstrem yang terjadi minggu malam lalu.(zis)




Hujan Semalaman, Anyer Diserbu Banjir dan Longsor

Ruas jalan di Kab. Serang yang terkewna tanah longsor.(tmn)

Kabar6-Hujan deras yang mengguyur sejumlah titik wilayah di Banten, memicu terjadinya  banjir dan longsor di kawasan wisata Anyer, Kabupaten Serang.

“Dari Cilegon-Anyer-Sirih banjir. Dari semalam karena hujan deras. Jadi sungai sama danau pada meluap. Ada yang sebatas lutut orang dewasa, paling rendah semata kaki orang dewasa,” kata Eki Rizki Hartani, warga Karang Bolong yang kuliah di Kota Serang, Senin (25/7/2016).

Bahkan, kawasan Pasar Anyer pun dilanda banjir parah karena derasnya hujan yang turun sejak malam tadi. Salah satu penyebab parahnya banjir, akibat air laut yang meluap ke daratan dan permukiman warga.

“Anyer banjir bandang, Desa Sirih banjir luapan sungai, Desa Cinangka longsor,” kata Hikmat, warga Cinangka, Anyer, Kabupaten Serang. **Baca juga: Diguyur Hujan, Sejumlah Ruas Jalan di Tangsel Kebanjiran.

Menurutnya, terdapat 10 titik longsor dan pohon tumbang di jalan alternatif dari wilayah Serang menuju Anyer. Sehingga pegawai di Biro Humas dan Protokol Provinsi Banten ini pun kesulitan untuk berangkat bekerja. **Baca juga: Demi Nonton Film Kabali, Kantor di India Selatan Liburkan Pegawai.

“Jalur Palima-padarincang kurng lebih 10 titik longsor nya. Yang paling parah di Kampung Cikutu dan Kampung Cikurai, Desa Rancasanggal, Cinangka,” tegasnya.(tmn/zis)




Lompat Ke Sungai, Pemuda Tewas Tenggelam di Pamarayan

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Seorang pemuda bernama Arsandi (25), nekat melompat ke sungai dekat Bendungan Pamarayan, Kampung Panyabrangan, Desa Panyabrangan, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, hingga akhirnya tenggelam, Sabtu (23/07/2016).

“Korban tenggelam dekat Bendungan Pamarayan,” kata Hotman Siregar, Kabid Penanggulangan Bencana dan Bantuan Teknis BPBD Kabupaten Serang.

Petugas BPBD Kabupaten Serang pun mengaku saat ini tengah melakukan pencarian disekitar aliran sungai. Karena keterbatasan peralatan yang dimiliki, petugas hanya menyisir lokasi kejadian.

“Sampai dengan saat ini belum diketemukan. Yang dibutuhkan saat ini seperangkat perahu karet atau sejenisnya,” tegasnya. **Baca juga: 326 Polisi Amankan Konser Selena Gomez di ICE Tangerang.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa terjadi saat Arsandi yang di duga mengalami gangguan jiwa tengah diberi makan oleh orang tua nya yang memang dekat dengan sungai. **Baca juga: Terduga Pembobol Mobil Dihajar Warga Tangerang.

Namun, usai diberi makan, Arsandi tiba-tiba menyeburkan diri ke dalam sungai hingga tenggelam karena tak bisa berenang.(tmn)




Begini Kata Menkopolhukam Soal Putusan PRI Terkait Tragedi 1965

Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan.(bbs)

Kabar6-Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Panjaitan, menanggapi santai terkait putusan Pengadilan Rakyat Internasional (PRI) di Den Haag, Belanda, atas gugatan Internasional People Tribunal (IPT) terkait tragedi 1965 silam.

“Itu gak usah ditanggapi lah. Biarkan saja,” kata Luhut usai silaturahmi dengan para ulama dan kyai Banten di Pendopo Gubernur Banten, Jumat (22/7/2016).

Sikap santai Menkopolhukan bukan tanpa alasan. Pasalnya, Pengadilan Rakyat Internasional oleh IPT tersebut tidak memiliki ketetapan hukum yang mengikat terhadap Indonesia.

Tatanan hukum di Indonesia sendiri, hanya mengenal dua macam pengadilan pidana, yakni ICC dan pengadilan negara di dalam negeri. **Baca juga: Jasa Raharja Banten Cek Korban Laka di Serpong.

Untuk diketahui, dalam persidangan itu Indonesia dinyatakan bersalah dalam peristiwa pembantaian terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang oleh sebagian orang dikatakan sebagai genosida dan mengakibatkan tumbangnya Presiden Soekarno. **Baca juga: Di Banten, Luhut Bilang Tax Amnesty Untuk Mengurangi Angka Korupsi.
 
Indonesia juga dinyatakan bertanggaungjawab serta harus meminta maaf kepada seluruh anggota keluarga korban sebagai bentuk simpati atas peristiwa berdarah yang menewaskan ratusan ribu jiwa.(tmn)




Basarnas Pos SAR Banten Kekurangan Personel

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dalam penanganan bencana yang membutuhkan respon cepat, Basarnas Pos SAR Banten hingga kini masih mengandalkan bantuan kekuatan dari sejumlah instansi terkait, seperti Kepolisian, TNI, Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar dan PMI.

Hal itu diakui Kepala Basarnas Pos SAR Banten, Hairoe Amir Abyan, Jumat (22/7/2016). “Seperti penanganan kecelakaan laut yang dialami wisatawan beberapa waktu lalu, kita menggandeng pihak terkait untuk mempermudah proses pencarian korban,” ujarnya.

Hairoe menyebut, jika kekuatan personelnya hingga kini masih belum memadai. Hingga pihaknya terpaksa harus dibagi dalam beberapa tim untuk dipecah agar segera berkoordinasi dengan tim reaksi cepat di lokasi bencana. **Baca juga: Di Banten, Luhut Bilang Tax Amnesty Untuk Mengurangi Angka Korupsi.

“Kekuatan kita sangat kurang. Kita hanya punya 10 anggota dari PNS tanpa didukung personel dari Non PNS. Makanya kita bagi tim dan koordinasi dengan tim reaksi cepat yang ada untuk memudahkan penanganan di lapangan,” kata Hairoe lagi. **Baca juga: Ini Wilayah Rawan Kejahatan di Kabupaten Tangerang.

Meski kekurangan personel, namun Pos SAR Banten mengaku penanganan rescue masih bisa tertangani dengan baik. **Baca juga: Banjir Satu Meter Rendam 130 Rumah di Tangsel.

Sedianya, pihak PoS SAR Banten juga sudah berulangkali berupaya mengajukan penambahan personel kepada Kementrian PAN-RB, namun sayangnya permohonan yang diajukan setiap tahun itu belum juga ditanggapi.(sus)




Di Banten, Luhut Bilang Tax Amnesty Untuk Mengurangi Angka Korupsi

Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan saat ke Banten.(zis)

Kabar6-Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Panjaitan memastikan, tax amnesty dibentuk untuk mengurangi angka korupsi di Indonesia.

Dan, pihaknya juga meminta Provinsi Banten harus lebih transparan dalam mengelola keuangan negara.

“Seluruh pembayaran pajak semua menggunakan elektronik, sehingga korupsi bisa berkurang,” Kata Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan pada acara Halal bi halal di Pendopo Gubernur Banten, di Kota Serang, Jumat (22/7/2016).

Luhut juga meyakini, bila tax amnesty akan berdampak terhadap investasi dengan adanya perpindahan dana/modal dari luar negeri ke dalam negeri (capital inflows/repatriasi kapital).

Dengan begitu, pihak berwajib secata otomoatis dapat mengetahui harta kekayaan pejabat, termasuk yang ada di luar Indonesia.

“Karena pada tahun 2018 perjanjian antar internasional akan mempermudah untuk menelusuri uang pejabat di negara lain,” pungkasnya. **Baca juga: Rano Kumpulkan BKPMPT se-Banten Bahas DIRE.

Luhut berkeyakinan bahwa penerapan tax amesnty di Banten agar mengetahui jumlai pegawai dan pejabat yang tidak membayar pajak. **Baca juga: Kejati Banten Usut Dugaan Penyelewengan Anggaran Penetapan UMR 2015.

“Kita akan mengetahui pejabat mana yang tidak bayar pajak,” pungkasnya.(zis)