1

70 Buruh Asal Tiongkok Diamankan Polda Banten

Puluhan buruh Tiongkok diamankan Polda Banten.(bad)

Kabar6-Sebanyak 70 buruh serabutan berkewarganegaraan Tiongkok yang tengah melakukan pekerjaan proyek pembangunan pabrik semen di wilayah Pulo Ampel, Kabupaten Serang, diamankan aparat Polda Banten.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Banten, Kombes Nurullah mengemukakan, diamankannya puluhan buruh dari negara tirai bambu itu bermula dari laporan warga yang resah dengan keberadaan mereka.

Sigap dengan laporan itu, Subdit I Indag Res Krimsus Polda Banten kemudian melakukan pengintaian selama sepekan, sebelum akhirnya mengambil langkah pengamanan.

Nurullah menjelaskan, ketika diamankan, tidak ada satu pun pekerja asal Tiongkok tersebut yang dapat menunjukkan kelengkapan dokumen izin tinggal dan bekerja di Indonesia.

“Saat pengecekan dokumen, seperti paspor, tidak ada satu pun dokumen yang melekat pada diri yang bersangkutan,” tukas Nurullah di Mapolda Banten, Senin (1/8/2016).

Yang lebih mengenaskan, selain tanpa dilengkapi dokumen, lokasi penampungan para buruh kasar asing ini juga dipandang tidak manusiawi.

“Mereka ini pekerja kasar, dan tempat penampungan mereka sangat tidak manusiawi. Sangat jorok, ya tidak tertampung dengan baik. Kalau resmi pasti ditempatkan di tempat yang manusiawi,” kata Nurullah.

Tak hanya mempekerjakan tenaga asing secara ilegal, Nurullah memastikan pihak perusahaan pun tidak dapat menunjukkan izin pembangunan pabrik semen di daerah tersebut.

“Kita cek lokasi pembangunan di situ pun tidak ada yang mampu menunjukkan. Semuanya akan kita cek termasuk perusahaannya,” ucap Nurullah seraya menuturkan lahan pembangunan pabrik semen yang memperkejakan buruh asing tersebut seluas tujuh hektare atau berkisar dua kali lipat dari luas Polda Banten.

Hingga saat ini, belum ada pihak yang bertanggung jawab atas keberadaan para pekerja asing serabutan itu. Sementara, buruh yang diamankan hanya mengaku bila bos yang mempekerjakan mereka berada di Jakarta. **Baca juga: Limbah Pabrik Semen Diduga Cemari Perairan Bayah.

“Katanya bos mereka ada di Jakarta, Satpam menghubungi orang di Jakarta. Kita masih tunggu,” urai Nurullah. **Baca juga: Akibat Banjir Bandang, Kegiatan Belajar 11 Sekolah di Banten Terganggu.

Ditegaskannya, bila terbukti tidak memiliki kelengkapan dokumen, maka pihaknya akan menyerahkan ke-70 buruh asal Tiongkok tersebut ke Imigrasi, untuk selanjutnya dideportasi. (bad)




Akibat Banjir Bandang, Kegiatan Belajar 11 Sekolah di Banten Terganggu

Peralatan sekolah di SDN 04 Anyar, dijemur akibat banjir.(tmn)

Kabar6-Banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang, Banten pada Senin 25 Juli 2016 kemarin, kiranya menganggu aktivitas belajar ribuan siswa di 11 sekolah yang ada diwilayah itu.

Ya, para siswa itu harus merasakan dampak berkepanjangan dari bencana banjir longsor yang terjadi, akibat peralatan sekolah seperti buku, tas, dan seragam hanyut maupun rusak tersapu bencana alam.

Setidaknya hal itu juga di alami oleh ratusan siswa SDN 04 Anyar, Kabupaten Serang, Banten. Dari 720 siswa di sekolah itu, hampir 500 siswa diantaranya menjadi korban, karena perlengkapan sekolahnya hilang dan rusak karena banjir.

“Makanya kami perbolehkan mereka libur seminggu. Karena, selain merendam sekolah, banjir juga merendam rumah siswa,” kata Tati, salah seorang guru di SDN 4 Anyar, Kabupaten Serang, Banten, Senin (2/8/2016).

Tati mengatakan, bila saat kejadian sekolah itu terendam air hingga setinggi 1,5 meter. Alhasil, hampir seluruh peralatan belajar mengajar di sekolah itu, seperti buku, komputer dan peralatan lainnya rusak terendam.

“Tidak hanya buku-buku serta surat penting, komputer dan infocus pun ikut terendam. Pokoknya isi perpustakaan, baik buku dan peralatan lainnya hancur terendam banjir. Sekarang, aneka peralatan yang terendam banjir itu terpaksa dijemur di terik matahari biar cepat kering,” terangnya.

Karenanya, para pelajar membutuhkan bantuan untuk memperlancar proses belajar mengajar, agar para pelajar itu tak ketinggalan perkembangan ilmu pengetahuan yang terus berkembang. **Baca juga: Tb Iman: Jangan Juga Tukang Cat Didatangkan dari China.

“Sekarang kita sedang fokus penggalangan dana untuk belikan perlengkapan sekolah. Buku tulis, tas, seragam dan sepatu,” kata Rully Agustyawan, koordinator relawan Fesbukbantennews. **Baca juga: Limbah Pabrik Semen Diduga Cemari Perairan Bayah.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Posko Terpadu di Kantor Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, sebanyak 11 sekolah rusak dan terendam, rumah rusak dan terendam sebanyak 2.382, rumah rusak berat sebanyak 202, rumah hilang dan rata dengan tanah sejumlah 52 unit, bendungan jebol berjumlah satu unit bernama Bendungan Ki Demang.(tmn)




Diduga Ada Penambangan Emas Ilegal di Tahura Banten

Gunung Aseupan di Banten.(bbs)

Kabar6-Dugaan adanya penambangan emas di Gunung Aseupan dan Gunung Pabeasan kini mengmuka. Hal itu membuat kerusakan ekosistem alam di dua gunung itu, selain merabaknya dugaan pembalakan liar.

“Selain itu, disinyalir banyak penambangan liar dilokasi pegunungan, sehingga zona resapan air menjadi berkurang,” kata Sumawijaya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Sabtu (30/7/2016).

Dan, dugaan adanya pembalakkan liar dan pertambangan emas ilegal di duga menjadi salah satu penyebab terjadinya longsor dan banjir bandang di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang.

Dimana, Gunung Aseupan yang salah satunya dikelola Tahura Banten dengan luas wilayah mencapai 1.590 hektar telah ditetapkan berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya lalu keluarnya Surat Keputusan Nomor : SK.95/Menhut-II/2011 tanggal 14 Maret 2011 dan persetujuan perubahan fungsi sebagian hutan di Kabupaten Pandeglang itu menjadi Tahura tidak dilepas begitu saja.

“Saya pikir, perlu ada kontrol dari pemerintah pusat secara priodik setelah SK Menteri itu ditetapkan kepada setiap daerah,” kata Dimas, Direktur NGO Lentera. **Baca juga: Usut Penyebab Banjir dan Longsor, Polda Banten Panggil Pengelola Hutan.

Sehingga dengan maraknya pembalakkan liar dan penambangan ilegal menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir bandang dan tanah longsor di dua gunung tersebut. **Baca juga: 10 KK Warga Kabupaten Tangerang Transmigran ke Morowali.

“dampak dari pembiaran tersebut  telah mengakibatkan tanah longsor dan banjir lumpur di sebagian kawasan wisata Pantai Carita. Dalam Peristiwa itu, dikabarkan empat orang meninggal dalam satu mobil karena terjebak banjir,” tegasnya.(tmn/zis)




Usut Penyebab Banjir dan Longsor, Polda Banten Panggil Pengelola Hutan

Direktur Krimsus Polda Banten, Kombes Nurullah.(zis)

Kabar6-Polda Banten melakukan penyelidikkan terkait dugaan adanya pembalakan liar di Gunung Aseupan, Kabupaten Pandeglang dan Gunung Pabeasan di Kabupaten Serang, yang di duga menjadi penyebab terjadinya banjir bandang dan longsor di Banten.

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Krimsus) Polda Banten akan memanggil tiga pengelola hutan di Banten. Sedangkan keterangan dari dua masyarakat setempat sudah diambil.

Direktur Krimisus Polda Banten, Kombes Nurullah memastikan, bila dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil pengelola hutan, termasuk dinas kehutannya. Langkah itu juga demi mencegah benkana yang akan timbul kemudian. **Baca juga: Personel Korem 052 Wijayakrama Mulai Normalisasi Sungai Cirarab.

“Kepala Desa (Kades) pun nanti akan kami panggil untuk di mintai keterangan. Karena di daerah Carita itu kan tidak pernah longsor. Untuk sekarang kami sudah mendapatkan informasi dari masyarakat dan korban,” kata Dirkrimsus Polda Banten Kombes Nurullah, saat di temui di Polda Banten. **Baca juga: Kemenag dan MUI Kabupaten Tangerang Imbau Warga Geser Arah Kiblat .

Lanjut dia, pihaknya akan mencari penyebab longsor tersebut sampai betul-betul clear, sehingga bisa mendapatkan data adanya indikasi pembalakan liar di wilayah hutan itu. **Baca juga: Antisipasi Kanker Serviks, BPJS Gelar Pemeriksaan IVA Gratis.

“Waktu pas memantau pakai helikopter, kami melihat ada beberapa wilayah yang bekas tebangan. Namun, kami belum bisa memastikan apakah itu penebangan liar atau bukan,” pungkasnya.(zis)




Kemenhan Minta Pemprov Banten Sediakan Tempat Latihan TNI AL

Ditjen Strahan, Raja Harahap.(zis)

Kabar6-Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan (Dirjen Strahan) Kementrian Pertahanan (Kemenhan), Raja Harahap meminta Pemerintah Provinsi (Pemrov) Banten menyediakan tempat latihan TNI Angkatan Laut (AL) di wilayah Perairan Selat Sunda.

Terlebih, Banten merupakan daerah yang memiliki luas wilayah pesisir dan laut yang mencapai 11.134,22 kilometer persegi.

“Tempat latihan ini perlu agar TNI AL dapat semakin meningkatkan profesionalime prajuritnya,” kata Raja Harahap kepada awak media, Kamis (28/7/2016).

Terkait permintaan ini, Kementrian Pertahanan bakal melayangkan surat izin kepada Gubernur Banten, Rano Karno. **Baca juga: Gadis ABG di Teluk Naga Dikabarkan Menghilang Sepekan.

Nantinya di sekitar perairan yang digunakan sebagai tampat latihan itu, masyarakat dilarang untuk menangkap ikan ke wilayah latihan. **Baca juga: Kodim 0506 Tangerang Gelar Karya Bakti Normalisasi Sungai.

“Untuk tempatnya kami akan lihat petanya terlebih dahulu,” katanya.(zis)




Ratusan Relawan Bantu Korban Banjir di Kabupaten Serang

Kantor Kelurahan di Banten terendam banjir.(ist)

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten terus memantau kondisi korban banjir di Kabupaten Serang, di Kecamatan Anyer dan Mancak.

Saat ini, korban banjir diwilayah itu membutuhkan air bersih untuk keperluan Mandi, Cuci, Kakus (MCK). Itu mengingat, rumah warga masih belum bisa digunakan maksimal, meski kini banjir mulai surut.

“Kalau air bersih untuk minum sudah cukup. Kalau untuk MCK, kita terus suplai. Minimal dua mobil tangki setiap harinya,” kata Kepala BPBD Banten, Sumawijaya, Kamis (28/07/2016).

Selain itu, setidaknya ada enam sekolah yang tuturt terendam saat banjir bandang terjadi beberapa hari lalu. “Totalnya ada enam sekolah yang terendam. Ada SMA, Madrasah dan SD,” tegasnya. **Baca juga: Delapan Rumah Warga di Kabupaten Serang Hanyut Terseret Banjir.

Saat ini, kata Sumawijaya, ratusan relawan dari berbagai lapisan masyarakat telah turun tangan membantu para korban. **Baca juga: Pemuda yang Terkapar di Tangerang Digorok Teman sendiri.

“Satgas kita (BPBD Banten) 10, kalau Kabupaten (BPBD Kabupaten Serang) ada 30 orang. Tapi dalam bencana, kita sudah siapkan Desa Tangguh dan Desa Siaga, masing-masing desa ada 40 kader. Ada dari kepolisian dan TNI, ada juga (peguron) TTKDH,” tegasnya.(zis)




Selundupkan Ganja 1,6 Ton, Warga Banten Divonis Seumur Hidup

Tedakwa penyelundup ganja saat persidangan di PN Serang.(bbs)

Kabar6-Hakim Pengadilan Negri (PN) Serang, menjatuhkan vonis penjara seumur hidup kepada Herman Wahyudi alias Kawat (30), terdakwa kasus penyelundupan ganja seberat 1,6 ton, Rabu (27/7/2016).

Dalam sidang tersebut, Ketua Majelis Hakim Hengky Hendrajadja menyatakan, bahwa terdakwa yang merupakan warga Kampung Cicokrom, Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang itu, terbukti melanggar Pasal 115 ayat 2 jo Pasal 132 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Pasalnya, terdakwa terbukti melakukan perbuatan percobaan atau pemufakatan tanpa hak dan melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika golongan I jenis ganja kering asal Aceh.

“Menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Herman Wahyudi alias Kawat dengan pidana penjara selama seumur hidup,” kata Hengky Hendrajadja.

Dalam putusannya, majelis hakim menyatakan tidak ada hal yang meringankan terdakwa. Sementara yang memberatkan, perbuatan terdakwa merusak moral generasi muda, perbuatan terdakwa bertentangan dengan program pemerintah dalam pemberantasan narkotika.

Perbuatan terdakwa juga menimbulkan keresahan di masyarakat, mengingat ganja yang dibawa terdakwa sangat banyak, seberat 1,6 ton. **Baca juga: Peringati HANI, Pemkab Tangerang Bentuk Satgas Anti Narkotika.

Putusan tersebut, sesuai dengan tuntutan yang diberikan Jaksa Penutut Umum Kejari Serang Andri Saputra dengan pidana penjara seumur hidup. **Baca juga: BNN Sebut Tangerang Raya Marak Peredaran Narkoba.

Menanggapi putusan tersebut, terdakwa Hermawan mengaku menerima walaupun penasehat hukum terdakwa Santi Sulistyawati menyarankan agar pikir-pikir dengan vonis tersebut. **Baca juga: Hadiri KRB, Iman Pastikan Tidak Maju di Pilgub Banten.

“Saya terima yang mulia,” kata Herman.(zis)




KNPI Sebut Bacagub Banten Penakut

Ketua KNPI Banten, Ali Hanafiah.(zis)

Kabar6-Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Banten menyebut bila para Bakal Calon Gubernur (Bacagub) yang akan maju dan bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017, penakut.

Demikian di sampaikan Ketua KNPI Banten, Ali Hanafiah, dalam dialog publik terbuka yang membedah visi misi Bacagub dalam perspektif pemuda yang di gelar di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Kota Serang, Rabu (27/7/2016).

“Seluruh bakal calon kami undang semuanya. Karena kami ingin lihat visi misi mereka kedepannya,” kata Ketua KNPI Banten Ali Hanafiah.

Sedianya, dalam acara dialog publik terbuka itu KNPI Banten memang mengundang sederet nama besar yang selama ini digadang-gadang bakal maju di Pilgub Banten 2017.

Diantaranya, Dimyati Natakusumah, Ahmad Taufik Nuriman, Zaki Iskandar, Airin Rachmi Diany, Andika Hazrumy, Anton Apriantono, Arif Wismansyah, Asmuji, Mulyadi Jayabaya, Rano Karno, Ranta Soeharta, Taufiquerahman Ruki, Tb Haerul Jaman, Tb Iman Ariyadi, Triana Sjamun, hingga Wahidin Halim.

Namun, dari sekian banyak nama yang diundang, pada saat acara digelar yang hadir hanya sosok Purnawirawan TNI AL, Laksamana Pertama Eden Gunawan. **Baca juga: BNN Sebut Tangerang Raya Marak Peredaran Narkoba.

Menurut Ali, ketidakhadiran para Bacagub tersebut karena berbagai alasan. Badahal, pihaknya sudah melayangkan undangan beberapa hari sebelum acara. **Baca juga: Pemkab Tangerang Dorong Raperda Penanganan Pemukiman Kumuh.

“Mungkin para Calon Gubernur takut hadir di acara dialog publik ini,” pungkasnya.(zis)




Akibat Banjir, Ada Sekolah dan Kantor Pemerintahan di Banten Diliburkan

Kantor Kelurahan Anyar yang diliburkan akibat banjir.(tmn)

Kabar6-Banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Banten beberapa hari lalu, berdampak sangat negatif bagi warga diwilayah tersebut.

Betapa tidak, pascabencana yang melanda, setidaknya ada kantor instansi pemerintahan dan beberapa sekolah yang terpaksa diliburkan. Itu karena tingginya air banjir yang terjadi sejak Senin (25/7/2016) kemarin.

Di Kabupaten Serang, instansi pemerintahan yang terpaksa berhenti beraktivitasd adalah Kantor Kelurahan Anyar di Kecamatan Anyar.

Sedangkan sekolah yang terpaksa diliburkan adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Anyar di Kampung Garung, Desa Anyar, Kecamatan Anyar.

Ketinggian air banjir yang sebelumnya sempat mencapai dua meter, kini sulai surut hingga 70 centi meter. Meski begitu, para siswa tetap diliburkan.

“Ini banjir parah, biasanya kalau hujan, cuma ada genangan doang. Udah hutan gunung gundul, terus banyak tanah ketutup pabrik sama selokannya jadi sempit di ganti sama pabrik,” kata Didin Saefudin, warga setempat, Rabu (27/7/2016).

Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi di Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Para siswa di SDN Teluk Naga Satu di Kampung Kadu Gareng, juga terpaksa diliburkan akibat banjir.

Air banjir merendam rumah warga dan sekolah di wilayah itu, mengakibatkan buku pelajaran dan bangku sekolah hanyut dan rusak diterjang ganasnya banjir bandang yang datang dari Gunung Aseupan.

“Dari kemarin gak sekolah, baju sama bukunya basah. Kalau beli lagi gak ada uangnya,” kata Wahyu (12), murid kelas 6 SDN Teluk Naga Satu, saat ditemui dirumahnya, Rabu (27/7/2016).

Sementara itu, Gubernur Banten Rano Karno mengaku akan membantu mengurus dokumen sekolah, akta lahir dan  akta tanah yang hilang maupun rusak akibat banjir dan longsor yang terjadi. **Baca juga: Polda Banten Telusuri Penyebab Banjir Longsor di Carita.

“Kita akan bantu rumah warga yang rusak serta dokument yang hilang. Saya sudah perintahkan Kesbanglinmaspol untuk tangani itu,” kata Rano Karno. **Baca juga: Delapan Rumah Warga di Kabupaten Serang Hanyut Terseret Banjir.

Rano mengaku, baik secara pribadi maupun secara instansi pemerintahan, dia telah berusaha meringankan beban korban banjir bandang di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang. **Baca juga: Pembunuhan “Batman” di Tangsel Bermotif Utang.

“Ke rumah duka, ada empat orang meninggal, kita membantu kedukaan. Di Labuan, kita membantu secara simbolis. Dari laporan yang kita dapat, kita dapat tanggulangi, kita ada bedah rumah dan Rumah Layak Huni (RLH),” tegasnya.(tmn)




Bahaya Pencemaran Limbah Kimia Ancam Korban Banjir di Banten

Gubernur Banten, Rano Karno.(bbs)

Kabar6-Pascabanjir yang melanda, warga yang bermukim di kawasan Ciwandan Kota Cilegon hingga Anyer Kabupaten Serang, Banten, kini diresahkan dengan bahaya pencemaran limbah industri kimia.

Selain mengancam kesehatan warga, bahaya pencemaran limbah kimia juga mengancam ekosistem lingkungan sekitar.

Di sepanjang pesisir menuju Pantai Anyar dan Carita, tepatnya di kawasan Cigading dan Ciwandan memang dipenuhi dengan berbagai macam industri, seperti industri kimia dan sejumlah industri lain.

Terkait ancaman ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengaku tengah menganalisa efek banjir di sekitar kawasan Anyer Kabupaten Serang, Cigading hingga Ciwandan di Kota Cilegon.

“Itu harus di analisa, kita ada 85 industri kimia besar,” kata Gubernur Banten Rano Karno, usai meninjau korban longsor dan posko terpadu BPBD Banten di kantor Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Selasa (26/7/2016). **Baca juga: Polda Banten Telusuri Penyebab Banjir Longsor di Carita.

Jika terjadi bahaya kimia, maka baik perusahaan dan pemerintah akan memberitahu kepada masyarakat dan akan disikapi dengan sesegera mungkin sesuai standar operasi dan prosedur (SOP) yang berlaku. **Baca juga: Delapan Rumah Warga di Kabupaten Serang Hanyut Terseret Banjir.

“Kalau ada bencana gempa, ada kebocoran, masyarakat harus tahu. Kita belum dapat laporan,” ujarnya.(tmn)