1

Akibat Banjir Bandang, Pengunjung Pantai Anyer Turun 30 Persen

Pantai Anyer di Banten.(bbs)

Kabar6-Banjir bandang yang menghantam Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang berdampak pada sektor pariwisata. Banjir bandang yang terjadi 25 Juli lalu, mengakibatkan menurunnya pengunjung di Pantai Anyer.

Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)  Provinsi Banten Akhmad Sari Alam mengatakan dampak dari banjir bandang dan longsor yang terjadi di kawasan pariwisata tersebut menyebabkan penurunan terhadap pengunjung sampai 30 persen. Terlebih banjir tersebut merusak beberapa fasilitas pariwisata.

“Dampak kejadian kemarin itu adalah akan ada penurunan  jumlah pengunjung (Pariwisata) hingga tiga sampai empat bulan ke depan khususnya kunjungan ke restoran dan hotel yang ada di Anyer dan Carita,” ungkap Achmad saat di temui di acara Halal bi Halal di salah satu hotel Kota Serang, Kamis (4/8/2016).

Jika diestimasi, kerugian akibat banjir bandang tersebut mencapai milyaran rupiah. Selain itu, Achmad memperkirakan pajak pembangunan sekira Rp100 juta juga hilang. “Masyarakat yang jualan ikan dan mencari nafkah di daerah sana pun pasti ikut menurun,” jelasnya. **Baca juga: Satu Keluarga Tewas Terjebak Longsor di Pandeglang.

Namun pihaknya menyarankan agar pihak pemerintah dan restoran melakukan pembenahan dan promosi besar-besaran untuk memulihkan kondisi sektor pariwisata ini. **baca juga: Hujan Semalaman, Anyer Diserbu Banjir dan Longsor.

Insfrastuktur yang rusak akibat banjir bandang tersebut sebaiknya segera dibenahi. “Pelayanan dan diskon harus di utamanan agar pariwisata bisa berdatangan kembali,” pungkasnya.(zis)




Konflik PPP, Alasan Dimyati Maju Independen di Pilgub Banten

Dimyati Natakusumah.(zis)

Kabar6-Konflik internal berkepanjangan di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), kiranya menjadi alasan bagi Dimyati Natakusumah, hingga memilih jalur independen untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten  2017 mendatang.

Setidaknya, hal itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Banten, Ratu Tinty Fathinah Chatib, di Serang, Banten, Selasa (2/8/2016).

“Ya karena keadaan PPP seperti ini. Tapi, mesin politik PPP akan terus kami konsolidasikan terkait pencalonan Dimyati,” ujar Ratu Tinty lagi.

Bahkan, Ratu Tinty meyakini, meskipun maju dari jalur independen, Dimyati Natakusumah tetap akan menang dan menjadi Gubernur Banten. **Baca juga: Disnaker Kota Cilegon Ajak Masyarakat & LSM Awasi TKA.

“Kami akan gerakkan semua kader PPP, mulai dari tingkat desa hingga Provinsi,” pungkasnya. **Baca juga: Konflik Internal Berlarut, PPP Banten Butuh Fatwa Ulama.

Sementara, Dimyati Natakusuma yang kini duduk di kursi anggota Komisi I DPR RI optimis bila dirinya akan memenangkan Pilgub 2017 mendatang, meski maju dari jalur perseorangan. **Baca juga: Cabuli Anak Tiri, “Debt Collector” Ditangkap Polres Tangsel.

“Di setiap pesta demokrasi saya tidak pernah kalah. Tapi tetap harus memiliki strategi yang matang,” pungkasnya.(zis)




Konflik Internal Berlarut, PPP Banten Butuh Fatwa Ulama

Musyawarah Wilayah (Muswil) PPP ke-IV.(zis)

Kabar6-Dewan Pengurus Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Provinsi Banten kubu Djan Faridz mengklaim bahwa permasalahan internal yang sedang terjadi di tubuh PPP merupakan permainan pemerintah yang tidak menginginkan PPP berkembang besar.

“Konflik ini dipelihara, karena pemerintah tidak menginginkan PPP besar di Indonesia,” kata Ketua DPW PPP Provinsi Banten, Ratu Tinty Fathinah Chatib, dalam sambutannya di acara Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-IV, Selasa (2/8/2016). **Baca juga: Akibat Banjir Bandang, Kegiatan Belajar 11 Sekolah di Banten Terganggu.

Menurut Ratu, permasalahan internal yang terjadi merupakan tontonan bagi partai lain. Permasalahan ini merupakan permasalahan internal, berkepanjangan yang tak kunjung selesai. **Baca juga: Digugat Soal Desy, Begini Kata Ketua Golkar Banten.

“Kami tidak ingin di tonton oleh partai-partai lain, maka kami mengharapkan para ulama untuk tidak meninggalkan kami. Kami butuh fatwa para ulama,” pungkasnya.(zis)




Digugat Soal Desy, Begini Kata Ketua Golkar Banten

Ketua DPD I Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah.(bbs)

Kabar6-Terpidana kasus korupsi pembangunan Puskesmas di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) senilai Rp 7,8 miliar, Desy Yusnadi ternyata masih menjabat sebagai Anggota DPRD Banten.

Padahal, Desy telah divonis bersalah dan harus menjalani hukuman satu tahun penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Serang.

Belum diajukannya Pergantian Antar Waktu (PAW) Desy, tak pelak menuai protes dari internal Golkar Banten.

Kader Golkar asal Tangerang, Oman Jumansyah misalnya, sampai melayangkan gugatan terhadapal Ketua DPD I Partai Golkar Banten Ratu Tatu Chasanah. Ia menilai, aksi korupsi Desy telah mencoreng nama besar Partai Golkar.

Dalam gugatannya, Oman mempertanyakan status Desy Yusnadi, yang hingga kini masih aktif sebagai anggota DPRD Banten, meski sudah divonis hukuman penjara satu tahun dengan keputusan inkrah dalam kasus korupsi Rp7,8 miliar.

”Masa koruptor yang jelas-jelas merugikan keuangan negara dan sudah divonis penjara kembali aktif menjadi anggota DPRD? Kenapa DPD I Partai Golkar Banten belum memecat kadernya yang terbukti korupsi. Ketua DPRD Banten juga tidak memproses PAW yang bersangkutan,” ujar Aris Purnomohadi, kuasa hukum Oman, Senin (1/8/2016).

Selain kepada Tatu, Oman juga melayangkan gugatan kepada Ketua DPRD Banten Asep Ramahmatulah,  Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Gubernur Provinsi Banten Rano Karno. **Baca juga: Limbah Pabrik Semen Diduga Cemari Perairan Bayah.

”Kami berharap, tergugat I dan tergugat II melaksanakan ketentuan dan Undang-undang yang diatur dalam Pasal 355 UU Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD,” ujar Aris. **Baca juga: 70 Buruh Asal Tiongkok Diamankan Polda Banten.

Ketua DPD I Partai Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah yang dikonfirmasi masih enggan berkomentar terkait gugatan tersebut. Tatu menilai, kasus Desy masih dalam proses peradilan dan dirinya belum bisa memutuskan apa-apa. **Baca juga: Soal Desy Yusandi, Kader Kota Tangerang Gugat Ketua DPD I Golkar Banten.

“Kan masih proses, kita tunggu saja nanti hasilnya,” kata Tatu.(zis)




70 Buruh Asal Tiongkok Diamankan Polda Banten

Puluhan buruh Tiongkok diamankan Polda Banten.(bad)

Kabar6-Sebanyak 70 buruh serabutan berkewarganegaraan Tiongkok yang tengah melakukan pekerjaan proyek pembangunan pabrik semen di wilayah Pulo Ampel, Kabupaten Serang, diamankan aparat Polda Banten.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Banten, Kombes Nurullah mengemukakan, diamankannya puluhan buruh dari negara tirai bambu itu bermula dari laporan warga yang resah dengan keberadaan mereka.

Sigap dengan laporan itu, Subdit I Indag Res Krimsus Polda Banten kemudian melakukan pengintaian selama sepekan, sebelum akhirnya mengambil langkah pengamanan.

Nurullah menjelaskan, ketika diamankan, tidak ada satu pun pekerja asal Tiongkok tersebut yang dapat menunjukkan kelengkapan dokumen izin tinggal dan bekerja di Indonesia.

“Saat pengecekan dokumen, seperti paspor, tidak ada satu pun dokumen yang melekat pada diri yang bersangkutan,” tukas Nurullah di Mapolda Banten, Senin (1/8/2016).

Yang lebih mengenaskan, selain tanpa dilengkapi dokumen, lokasi penampungan para buruh kasar asing ini juga dipandang tidak manusiawi.

“Mereka ini pekerja kasar, dan tempat penampungan mereka sangat tidak manusiawi. Sangat jorok, ya tidak tertampung dengan baik. Kalau resmi pasti ditempatkan di tempat yang manusiawi,” kata Nurullah.

Tak hanya mempekerjakan tenaga asing secara ilegal, Nurullah memastikan pihak perusahaan pun tidak dapat menunjukkan izin pembangunan pabrik semen di daerah tersebut.

“Kita cek lokasi pembangunan di situ pun tidak ada yang mampu menunjukkan. Semuanya akan kita cek termasuk perusahaannya,” ucap Nurullah seraya menuturkan lahan pembangunan pabrik semen yang memperkejakan buruh asing tersebut seluas tujuh hektare atau berkisar dua kali lipat dari luas Polda Banten.

Hingga saat ini, belum ada pihak yang bertanggung jawab atas keberadaan para pekerja asing serabutan itu. Sementara, buruh yang diamankan hanya mengaku bila bos yang mempekerjakan mereka berada di Jakarta. **Baca juga: Limbah Pabrik Semen Diduga Cemari Perairan Bayah.

“Katanya bos mereka ada di Jakarta, Satpam menghubungi orang di Jakarta. Kita masih tunggu,” urai Nurullah. **Baca juga: Akibat Banjir Bandang, Kegiatan Belajar 11 Sekolah di Banten Terganggu.

Ditegaskannya, bila terbukti tidak memiliki kelengkapan dokumen, maka pihaknya akan menyerahkan ke-70 buruh asal Tiongkok tersebut ke Imigrasi, untuk selanjutnya dideportasi. (bad)




Akibat Banjir Bandang, Kegiatan Belajar 11 Sekolah di Banten Terganggu

Peralatan sekolah di SDN 04 Anyar, dijemur akibat banjir.(tmn)

Kabar6-Banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang, Banten pada Senin 25 Juli 2016 kemarin, kiranya menganggu aktivitas belajar ribuan siswa di 11 sekolah yang ada diwilayah itu.

Ya, para siswa itu harus merasakan dampak berkepanjangan dari bencana banjir longsor yang terjadi, akibat peralatan sekolah seperti buku, tas, dan seragam hanyut maupun rusak tersapu bencana alam.

Setidaknya hal itu juga di alami oleh ratusan siswa SDN 04 Anyar, Kabupaten Serang, Banten. Dari 720 siswa di sekolah itu, hampir 500 siswa diantaranya menjadi korban, karena perlengkapan sekolahnya hilang dan rusak karena banjir.

“Makanya kami perbolehkan mereka libur seminggu. Karena, selain merendam sekolah, banjir juga merendam rumah siswa,” kata Tati, salah seorang guru di SDN 4 Anyar, Kabupaten Serang, Banten, Senin (2/8/2016).

Tati mengatakan, bila saat kejadian sekolah itu terendam air hingga setinggi 1,5 meter. Alhasil, hampir seluruh peralatan belajar mengajar di sekolah itu, seperti buku, komputer dan peralatan lainnya rusak terendam.

“Tidak hanya buku-buku serta surat penting, komputer dan infocus pun ikut terendam. Pokoknya isi perpustakaan, baik buku dan peralatan lainnya hancur terendam banjir. Sekarang, aneka peralatan yang terendam banjir itu terpaksa dijemur di terik matahari biar cepat kering,” terangnya.

Karenanya, para pelajar membutuhkan bantuan untuk memperlancar proses belajar mengajar, agar para pelajar itu tak ketinggalan perkembangan ilmu pengetahuan yang terus berkembang. **Baca juga: Tb Iman: Jangan Juga Tukang Cat Didatangkan dari China.

“Sekarang kita sedang fokus penggalangan dana untuk belikan perlengkapan sekolah. Buku tulis, tas, seragam dan sepatu,” kata Rully Agustyawan, koordinator relawan Fesbukbantennews. **Baca juga: Limbah Pabrik Semen Diduga Cemari Perairan Bayah.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Posko Terpadu di Kantor Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, sebanyak 11 sekolah rusak dan terendam, rumah rusak dan terendam sebanyak 2.382, rumah rusak berat sebanyak 202, rumah hilang dan rata dengan tanah sejumlah 52 unit, bendungan jebol berjumlah satu unit bernama Bendungan Ki Demang.(tmn)




Diduga Ada Penambangan Emas Ilegal di Tahura Banten

Gunung Aseupan di Banten.(bbs)

Kabar6-Dugaan adanya penambangan emas di Gunung Aseupan dan Gunung Pabeasan kini mengmuka. Hal itu membuat kerusakan ekosistem alam di dua gunung itu, selain merabaknya dugaan pembalakan liar.

“Selain itu, disinyalir banyak penambangan liar dilokasi pegunungan, sehingga zona resapan air menjadi berkurang,” kata Sumawijaya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Sabtu (30/7/2016).

Dan, dugaan adanya pembalakkan liar dan pertambangan emas ilegal di duga menjadi salah satu penyebab terjadinya longsor dan banjir bandang di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang.

Dimana, Gunung Aseupan yang salah satunya dikelola Tahura Banten dengan luas wilayah mencapai 1.590 hektar telah ditetapkan berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya lalu keluarnya Surat Keputusan Nomor : SK.95/Menhut-II/2011 tanggal 14 Maret 2011 dan persetujuan perubahan fungsi sebagian hutan di Kabupaten Pandeglang itu menjadi Tahura tidak dilepas begitu saja.

“Saya pikir, perlu ada kontrol dari pemerintah pusat secara priodik setelah SK Menteri itu ditetapkan kepada setiap daerah,” kata Dimas, Direktur NGO Lentera. **Baca juga: Usut Penyebab Banjir dan Longsor, Polda Banten Panggil Pengelola Hutan.

Sehingga dengan maraknya pembalakkan liar dan penambangan ilegal menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir bandang dan tanah longsor di dua gunung tersebut. **Baca juga: 10 KK Warga Kabupaten Tangerang Transmigran ke Morowali.

“dampak dari pembiaran tersebut  telah mengakibatkan tanah longsor dan banjir lumpur di sebagian kawasan wisata Pantai Carita. Dalam Peristiwa itu, dikabarkan empat orang meninggal dalam satu mobil karena terjebak banjir,” tegasnya.(tmn/zis)




Usut Penyebab Banjir dan Longsor, Polda Banten Panggil Pengelola Hutan

Direktur Krimsus Polda Banten, Kombes Nurullah.(zis)

Kabar6-Polda Banten melakukan penyelidikkan terkait dugaan adanya pembalakan liar di Gunung Aseupan, Kabupaten Pandeglang dan Gunung Pabeasan di Kabupaten Serang, yang di duga menjadi penyebab terjadinya banjir bandang dan longsor di Banten.

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Krimsus) Polda Banten akan memanggil tiga pengelola hutan di Banten. Sedangkan keterangan dari dua masyarakat setempat sudah diambil.

Direktur Krimisus Polda Banten, Kombes Nurullah memastikan, bila dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil pengelola hutan, termasuk dinas kehutannya. Langkah itu juga demi mencegah benkana yang akan timbul kemudian. **Baca juga: Personel Korem 052 Wijayakrama Mulai Normalisasi Sungai Cirarab.

“Kepala Desa (Kades) pun nanti akan kami panggil untuk di mintai keterangan. Karena di daerah Carita itu kan tidak pernah longsor. Untuk sekarang kami sudah mendapatkan informasi dari masyarakat dan korban,” kata Dirkrimsus Polda Banten Kombes Nurullah, saat di temui di Polda Banten. **Baca juga: Kemenag dan MUI Kabupaten Tangerang Imbau Warga Geser Arah Kiblat .

Lanjut dia, pihaknya akan mencari penyebab longsor tersebut sampai betul-betul clear, sehingga bisa mendapatkan data adanya indikasi pembalakan liar di wilayah hutan itu. **Baca juga: Antisipasi Kanker Serviks, BPJS Gelar Pemeriksaan IVA Gratis.

“Waktu pas memantau pakai helikopter, kami melihat ada beberapa wilayah yang bekas tebangan. Namun, kami belum bisa memastikan apakah itu penebangan liar atau bukan,” pungkasnya.(zis)




Kemenhan Minta Pemprov Banten Sediakan Tempat Latihan TNI AL

Ditjen Strahan, Raja Harahap.(zis)

Kabar6-Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan (Dirjen Strahan) Kementrian Pertahanan (Kemenhan), Raja Harahap meminta Pemerintah Provinsi (Pemrov) Banten menyediakan tempat latihan TNI Angkatan Laut (AL) di wilayah Perairan Selat Sunda.

Terlebih, Banten merupakan daerah yang memiliki luas wilayah pesisir dan laut yang mencapai 11.134,22 kilometer persegi.

“Tempat latihan ini perlu agar TNI AL dapat semakin meningkatkan profesionalime prajuritnya,” kata Raja Harahap kepada awak media, Kamis (28/7/2016).

Terkait permintaan ini, Kementrian Pertahanan bakal melayangkan surat izin kepada Gubernur Banten, Rano Karno. **Baca juga: Gadis ABG di Teluk Naga Dikabarkan Menghilang Sepekan.

Nantinya di sekitar perairan yang digunakan sebagai tampat latihan itu, masyarakat dilarang untuk menangkap ikan ke wilayah latihan. **Baca juga: Kodim 0506 Tangerang Gelar Karya Bakti Normalisasi Sungai.

“Untuk tempatnya kami akan lihat petanya terlebih dahulu,” katanya.(zis)




Ratusan Relawan Bantu Korban Banjir di Kabupaten Serang

Kantor Kelurahan di Banten terendam banjir.(ist)

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten terus memantau kondisi korban banjir di Kabupaten Serang, di Kecamatan Anyer dan Mancak.

Saat ini, korban banjir diwilayah itu membutuhkan air bersih untuk keperluan Mandi, Cuci, Kakus (MCK). Itu mengingat, rumah warga masih belum bisa digunakan maksimal, meski kini banjir mulai surut.

“Kalau air bersih untuk minum sudah cukup. Kalau untuk MCK, kita terus suplai. Minimal dua mobil tangki setiap harinya,” kata Kepala BPBD Banten, Sumawijaya, Kamis (28/07/2016).

Selain itu, setidaknya ada enam sekolah yang tuturt terendam saat banjir bandang terjadi beberapa hari lalu. “Totalnya ada enam sekolah yang terendam. Ada SMA, Madrasah dan SD,” tegasnya. **Baca juga: Delapan Rumah Warga di Kabupaten Serang Hanyut Terseret Banjir.

Saat ini, kata Sumawijaya, ratusan relawan dari berbagai lapisan masyarakat telah turun tangan membantu para korban. **Baca juga: Pemuda yang Terkapar di Tangerang Digorok Teman sendiri.

“Satgas kita (BPBD Banten) 10, kalau Kabupaten (BPBD Kabupaten Serang) ada 30 orang. Tapi dalam bencana, kita sudah siapkan Desa Tangguh dan Desa Siaga, masing-masing desa ada 40 kader. Ada dari kepolisian dan TNI, ada juga (peguron) TTKDH,” tegasnya.(zis)