1

ICW Tunggu Laporan Dugaan Korupsi Rano Karno Sepekan

Koordinator ICW, Ade Irawan.(bbs)

Kabar6-Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Ade Irawan menyebut bila event bedah buku “Dinasti Banten” sudah digagas jauh sebelum moment Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), khususnya di Banten.

“Saya dengan Haji Embay sudah gagas ini jauh sebelum pilkada. Hanya sekarang saja baru terealisasi dan ini memang diminta oleh masyarakat,” kata Ade menanggapi pertanyaan Sukatma, dalam acara bedah buku berjudul “Dinasti Banten” di Rumah Dunia, Ciloang, Kota Serang, Sabtu (3/9/2016).

Ade meminta kepada Sukatma untuk melaporkan secara resmi, jika memang memiliki data akurat, ihwal dugaan keterlibatan Gubernur Banten, Rano Karno terlibat dalam pusaran korupsi yang melibatkan Tubagus Chaeri Wardana (TCW) dan mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. **Baca juga: Airin Bersyukur, Pemkot dan DPRD Kompak Bangun Tangsel.

“Kalau anda (Tb. Sukatma) punya data bahwa Rano ada dalam pusaran korupsi, ya silakan laporin. Saya tunggu seminggu,” ucap Ade. **Baca juga: ICW Ditantang Bongkar Dugaan Kasus Korupsi Rano Karno.

Sedianya, dalam acara bedah buku tersebut, Ade Irawan hadir sebagai nara sumber mewakili ICW. Sedangkan sejumlah tokoh lain yang hadir sebagai narasumber diantaranya adalah, Tokoh Masyarakat Banten, Embay Mulya Syarief dan ekonom Syaiful M Ruky.(rani)




ICW Ditantang Bongkar Dugaan Kasus Korupsi Rano Karno

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tb. Sukatma, yang tak lain adalah kuasa hukum Tubagus Chaeri Wardana (TCW), menantang Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk membongkar dugaan keterlibatan Gubernur Banten, Rano Karno dalam kasus korupsi.

Demikian disampaikan Sukatma, dalam acara bedah buku berjudul “Dinasti Banten” yang digelar di Rumah Dunia, Ciloang, Kota Serang, Sabtu (3/9/2016).

Sukatma menyebut, bila Rano Karno yang saat ini menjabat Gubernur Banten, diduga juga masuk ke dalam pusaran perkara korupsi TCW.

“Laporan maupun bukti yang ada, yang dimiliki TCW (Tubagus Chaeri Wardana) sudah disetor ke KPK. Bukti dan saksi-saksi, semua sudah dalam proses pemeriksaan KPK, baik perkara TPPU maupun Alkes,” kata Sukatma.

Dia menilai, bila bedah buku “Dinasti Banten” yang digagas Golagong itu, sangat kental muatan politik, karena digelar menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten. **Baca juga: APBD Perubahan 2016 di Tangsel Rp3,312 Triliun.

“Kenapa harus jelang Pilkada? Ayo, kalau mau bicara korupsi, saya tantang ICW untuk usut keterlibatan Rano,” kata Sukatma dalam forum diskusi yang sekaligus menghadirkan ICW yang diwakili Ade Irawan sebagai narssumber. **BAca juga: PKB Beri Sinyal Dukung WH-Andika.

Sukatma menegaskan, buku ‘Dinasti Banten’ yang ditulis Ade Irawan dkk, didiskusikan dan dibicarakan pada saat menjelang Pilgub Banten 2017. **Baca juga: Pendamping Rano Bakal Segera Diputuskan.

“Ini arahnya pilkada. Walaupun tidak ada opini, tetapi ini sama saja mengarahkan bahwa jangan pilih keluarga Ibu Atut. Jadi kalau mau bicara lawan korupsi, saya juga harus melawan itu, tapi tidak dalam muatan politis,” tutur Sukatma.(rani)




Pesta Nadran Digelar di Pesisir Banten Selatan

Pesta Nadran di Banten Selatan.(tmn)

Kabar6-Para nelayan di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten menggelar festival Nadran. Festival yang diadakan tiap tahun ini merupakan tasyakuran terhadap laut.

Para nelayan ini ‘Berpesta Pantai’ dengan memainkan permainan tradisional, seperti lomba panco, lomba egrang, hingga bermain ilmu kekebalan tubuh asal Banten yakni debus.

“Selain bersilaturahmi antar nelayan, Nadran tujuannya juga untuk menjaga dan melestarikan budaya nelayan yang ada,” kata Tatang, Ketua Panitia Nadran, saat ditemui usai acara tersebut, Kamis (01/09/2016).

Rano Karno selaku Gubernur Banten dan Irna Narulita sebagai Bupati Pandeglang di arak menggunakan Sisingaan yang nelayan Kabupaten Pandeglang biasa menyebutnya dengan ‘Joli’.

“ini tradisi masyarakat pesisir yang udah berlangsung lama. Ini juga bisa dijadikan destinasi wisata bahari di Kabupaten Pandeglang, selain KEK Tanjung Lesung,” kata Irna Narulita. **Baca juga: Di Tangsel, Pengedar Sembunyikan Sabu Dalam Kotak Permen.

Nadran sendiri memiliki makna mensyukuri segala nikmat dan berkah yang telah diberikan laut kepada nelayan sembari berdoa agar para nelayan diberi keselamatan selama berada di lautan. **Baca juga: Bawaslu Banten Fokus Awasi Data Pemilih.

“Mari kita bersyukur dan rayakan Nadran dengan hikmat, semoga kita dihindarkan dari mara bahaya. Ini kekuatan budaya, ini sebetulnya di setiap wilayah membuat ini bisa menjadi kalender yang menarik, tapi harus dilakukan secara bersamaan (serentak),” kata Rano.(tmn)




Bayi Pemakan Ular di Banten Alami Infeksi Paru-paru

Arnah dan bayinya yang memakan ular.(tmn)

Kabar6-Masih ingat dengan balita bernama Arnah Destianiyang berusia 18 bulan dan dikabarkan memakan ular?

Kini sang bayi mengalami buang air berdarah dan sesak nafas karena infeksi yang diakibatkan sisik ular masuk ke saluran pernapasannya melalui mulut sang bayi.

“Makan sisik ular dumung, paru-parunya infeksi. Sudah luka kata dokter,” ujar Arnasah (31), ibu dari Arnah, Rabu (31/08/2016).

Karena ketidaktahuan akan kesehatan dan minimnya keuangan yang dimiliki keluarga, Arsanah tak membawa sang putri untuk berobat ke rumah sakit.

“Makan saja seadanya, kadang makan kadang enggak, apalagi BPJS itu. Tadinya kalau enggak parah mau dibawa ke puskesmas saja,” tandasnya.

Arnasah yang merupakan warga asli Kampung Linduk, Desa Linduk, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Banten, itu berkisah, bila dirinya telah tiga tahun menempati rumah dipamatang sawah beserta sang putri.

Dengan rumah berlantai tanah dan dan bilik bambu hasil sumbangan warga sekitar, dirinya hidup bersama suami dan anaknya. **Baca juga: September, Kerusakan Jalan Raya Legok Diperbaiki.

“Ini juga yang bangun masyarakat, seikhlasnya. Bangun rumah yang minta sokongan (sumbangan) Pak RT. Tanahnya punya pemerintah,” tegasnya. **Baca juga: Gatot Purwanto, Anggota DPRD Kota Tangerang Tutup Usia.

Sebelumnya diberitakan bahwa, kondisi Arnah sempat lemah karena menderita diare dan gangguan pernafasan yang di duga karena lingkungan rumahnya yang tak bersih dan memakan ular. **Baca juga: Bayi Pemakan Ular di Banten Butuh Biaya Berobat.

Rumah Arnah dikelilingi sawah dan irigasi dengan air yang kotor. Bahkan sungai kotor yang berada di depan rumahnya dijadikan tempat Mandi Cuci Kakus (MCK).(tmn)




Ini Delapan Wilayah di Banten Akan Dilalui GMC

BMKG Klas I Serang, Banten.(bbs)

Kabar6-Stasiun Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Serang, merinci sejumlah wilayah di Banten yang akan dilalui Gerhana Matahari Cincin (GMC), Kamis (1/9/2016) besok.

Prakirawan Stasiun BMKG Kelas I Serang, Rofikoh pada Rabu (31/8/2016) menyebut, sedianya ada delapan wilayah yang akan dilalui GMC besok.

Meski demikian, Rofikoh juga mengindikasi bila kemungkinan GMC tidak bisa dilihat langsung oleh masyarakat. Itu jika merujuk kondisi saat ini yang sedang berada pada musim kemarau basah. **Baca juga: Deklarasi Koalisi PDI Perjuangan dan PPP Untuk Pilgub Banten Diundur.

Berikut adalah data visibilitas GMC 1 September 2016 di Banten yang dirilis dari BMKG Kelas I Serang. **Baca juga: Besok, Gerhana Matahari Cincin Akan Lewati Banten.

1. Serang, waktu 17.30 WIB, durasi gerhana 25 menit.
2. Cilegon, waktu 17.30 WIB, durasi gerhana 25 menit.
3. Rangkasbitung, waktu 17.29 WIB, durasi gerhana 25 menit.
4. Pandeglang, waktu 17.29 WIB, durasi gerhana 25 menit.
5. Ciruas, waktu 17.30 WIB, durasi gerhana 24 menit.
6. Tigaraksa, waktu 17.29 WIB, durasi gerhana 23 menit.
7. Tangerang, waktu 17.30 WIB, durasi gerhana 23 menit.
8. Ciputat, waktu 17.29 WIB, durasi gerhana 23 menit.(zis)




Besok, Gerhana Matahari Cincin Akan Lewati Banten

Gerhana Matahari Cincin.(bbs)

Kabar6-Dari 10 Provinsi di Indonesia, Banten merupakan salah satu provinsi yang akan dilewati oleh fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC), Kamis (1/9/2016) besok.

Demikian diungkapkan Prakirawan Stasiun Meteorologi BMKG Kelas I Serang, Rofikoh, Rabu (31/8/2016).

Sedianya, GMC merupakan suatu peristiwa ketika terhalangnya cahaya matahari oleh bulan, sehingga tidak semua cahaya matahari sampai ke bumi.

Hal tersebut terjadi, akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi dan bulan hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.

“Sebagian besar daerah di Banten akan dilalui GMC pada saat matahari akan terbenam, mulai dari pukul 17.30 WIB dengan durasi gerhana selama 25 menit,” kata Rofikoh, saat ditemui dikantornya.

Ia mengungkapkan, jika melihat kondisi saat ini yang sedang berada pada musim kemarau basah, kemungkinan GMC tidak bisa dilihat langsung oleh masyarakat.

“Dilihat dari waktu juga, GMC diperkirakan terjadi pada pukul 17.30 WIB. Itu artinya, matahari sudah sedikit terbenam dan prediksi pada pekan ini sebagian besar wilayah di Banten akan diguyur hujan ringan hingga sedang. Kemungkinan matahari juga akan tertutup awan,” ungkapnya.

Meski demikian, ia mengingatkan kepada masyarakat yang ingin melihat GMC, untuk menggunakan alat penghalang agar tidak terjadi kontak kangsung dengan matahari. **Baca juga: Deklarasi Koalisi PDI Perjuangan dan PPP Untuk Pilgub Banten Diundur.

Pasalnya, jika sinar matahari terkontak dengan mata secara langsung tanpa alat bantu, akan memicu efek kurang baik pada mata. **Baca juga: RSUD Balaraja Pastikan Kebutaan Memi Bukan Akibat Pascaoperasi.

“Kalau di pantai terbenamnya lebih lama, tapi kan kembali lagi ke prakiraan cuaca tadi, jadi memungkinan matahari juga akan tertutup awan,” tegasnya.(zis)




Jurnalis Dianiaya, Ini Reaksi IJTI Banten

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kekerasan yang dialami Juurnalis MNC TV Andri Safrin dan Aray Agus Wartawan Tribun Medan oleh oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) 15 Juli 2016 lalu, ditanggapi oleh Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) Banten.

Ketua IJTI Banten, Aimarani mengatakan tindakan arogan yang dilakukan oknum TNI AU tersebut harus dilawan. Pelaku menurutnya harus dihukum seberat-beratnya.

“Kami menuntut penegakan hukum dan pelaku harus dihukum seberat-beratnya,” ungkap Aimarani menjelaskan dalam siaran persnya, Rabu (31/8/2016).

Selain itu, IJTI Banten menolak berpartisipasi dalam lomba foto dan video yang diselenggarakan Puspen TNI dalam rangka HUT RI ke-71.

“Kami mendesak Mabes TNI untuk segera menangkap pelaku dan atasannya,” paparnya.

IJTI Banten juga mendorong IJTI Pusat, Dewan Pers dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KomnasHAM) untuk mengawal terus kasus kekerasan terhadap jurnalis ini hingga selesai. **Baca juga: Airin dan Benyamin “Semprot” Anak Buah yang Terlambat.

“Kami ingin peran TNI sebagai alat pertahanan negara dikembalikan. Bukan sebagai musuh rakyat,” ujarnya. **Baca juga: Debt Collector Meresahkan, Begini Kata Kapolres Tangsel.

Jurnalis MNC TV Andri Safrin, dan Aray Agus wartawan Tribun Medan, Sumatera Utara menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI AU.  Mereka diinjak-injak dan dirampas peralatannya oleh anggota TNI AU di Medan.(rani)




2.000 Lembar Kulit Ular dan Biawak Selundupan Disergap Polda Banten

Kulit ular.(bbs)

Kabar6-Upaya penyelundupan 1.200 lembar kulit ular sanca dan 800 lembar kulit biawak dari wilayah Sumatera menuju Pulau Jawa, digagalkan petugas gabungan, dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat wilayah Serang dan Polda Banten.

“Dari hasil pemeriksaan, kita dapati kulit ular dan biawak tanpa dilengkapi dokumen lengkap,” kata Kepala BKSDA Jawa Barat wilayah Serang, Uday Syuhada melalui sambungan selulernya, Selasa (30/8/2016).

Kulit ular dan biawak asal Palembang itu sedianya akan dikirim ke wilayah Surabaya, untuk dipergunakan sebagai bahan pembuatan tas.

Modus yang digunakan adalah mengelabui petugas dengan mengirim barang menggunakan jasa ekspedisi pengiriman barang. **Baca juga: DBMDA Tangerang Imbau Kontraktor Lengkapi Proyek Rambu Lalin.

“Kita langsung amankan supir dengan barang bukti untuk dimintai keterangannya ke Mapolda Banten,” ujarnya. **Baca juga: DP2KP Kabupaten Tangerang Soroti Kenaikan Harga Hewan Kurban.

Dari dalam truk ekspedisi bernomor polisi BE 9736 SCD, petugas gabungan juga menemukan bibit ikan Arwana. **Baca juga: Teliti Kesehatan Hewan Kurban Sebelum Dibeli.

“Atas kejadian tersebut, pelaku terancam dikenakan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Pasal 21 (2) huruf d tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya,” tegasnya.(tmn)




Polda Banten Tangkap KMT Elektra Angkut 400 Ribu Liter BBM Ilegal

KMT Elektra yang ditangkap Polda Banten.(sus)

Kabar6-Jajaran Direktorat Kriminal Khusus Unit Tindak Pidana Pelayaran dan Perniagaan (Tipiter) Polda Banten mengungkap upaya penyelundupan BBM ilegal menggunakan Kapal Motor Tangker (KMT) Elektra, Senin (29/8/2016).

Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan sebanyak 400.000 liter BBM bersubsidi jenis premium.

Informasi yang dihimpun kabar6.com, KMP Elektra diamankan saat sandar di Jetty Pelabuhan Pelindo II Cabang Banten, Pulo Ampel, Kabupaten Serang.

Selain mengamankan ratusan ribu liter BBM ilegal, polisi juga mengamankan 15 awak KMP Elektra.

Kapolda Banten, Brigjen Pol Ahmad Dofiri yang dikonfirmasi memastikan jika BBM yang diangkut kapal tanker tersebut ilegal.

Menurut Dofiri, saat diperikza BBM jenis premium dari kapal MT Elektra nahkoda kapal tidak bisa menunjukan surat izin pengangkutan BBM.

“Kapal ini kita amankan karena telah jelas-jelas melanggar UU Migas, karena tidak ada izin sama sekali. Menurut pengakuan awak kapal, (BBM) ini kencingan kapal-kapal tangker,” ujarnya.

KMT Elektra sendiri, ternyata sudah menjadi target petugas selama lebih dari satu bulan. Terkait kasus ini, Polda Banten bakal melakukan pendalaman keterangan pelaku, termasuk kemungkinan adanya penadah BBM ilegal tersebut. **Baca juga: Bayi Pemakan Ular di Banten Butuh Biaya Berobat.

Saat ini, pihak kepolisian telah menetapkan tiga lorang tersangka, satu diantaranya berinisial BM yang merupakan nahkoda kapal sementara dua lainnya masing-masing berinisial SR dan UR yang diketahui sebagai pemilik BMM. **Baca juga: Hero Group‎ Serahkan Ambulan ke Yayasan Sayap Ibu.

Kasus ini, diduga melanggar Pasal 323 ayat 1 UU RI Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001, tentang Pengangkutan Minyak dan Gas Tanpa Izin. Para pelaku juga terancam jerat Pasal 55 KUHP.(sus)




Bayi Pemakan Ular di Banten Butuh Biaya Berobat

Gubuk tempat tinggal bayi pemakan ular.(tmn)

Kabar6-Arnah, bayi berusia 18 bulan yang pernah makan ular saat usianya baru dua bulan, kini menderita gangguan pernapasan.

Mirisnya, kedua orang tua Arnah, yaitu Ahong (37) dan Arnasah (31), mengaku tak memiliki biaya untuk membayar pengobatan putri mereka.

“Buat makan juga susah, apalagi berobat. Suami enggak jelas kerjanya. Seringnya sih buruh tani,” kata Arnasah, saat ditemui di rumah gubuknya yang berdiri di pematang sawah Kampung Linduk, Pontang, Kabupaten Serang, Senin (29/8/2016).

Sedianya, seorang dokter cantik bernama Mira, pernah membawa Arnah untuk berobat ke RSUD RS Dradjat Prawiranegara, di Kota Serang. 

Namun, sang dokter meyakini bila penyakit yang diderita Arnah tak memiliki hubungan dengan ular yang pernah dimakannya.

Kini, selain menderita gangguan pernapasan, bayi Arnah juga menderita diare. Tak hanya kesulitan untuk makan, mereka pun tinggal di dalam rumah yang tak layak dan tak sehat untuk dihuni.

“Sakit yang dialami bayi Arnah sekarang ini karena gangguan saluran pernafasan, bukan karena kemasukan ular. Tinggal di pinggir sawah dan sungai kecil yang kotor, serta di pinggir jalan raya membuat saluran pernafasannya jadi terganggu,” ujar dr Mira. **Baca juga: Waduh..! Kampung Bulak Kembali Dikepung Banjir.

Saat ini, yang dibutuhkan oleh keluarga bayi Arnah adalah pendampingan kesehatan dan transport untuk berobat ke rumah sakit, karena kondisi ekonominya di bawah rata-rata. **Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Sapi Kurban di Tangerang Naik.

“Lurah, kader puskesmas dan pihak rumah sakit pun melayaninya dengan baik,” ujarnya.(tmn)