1

Terduga Teroris Jaringan Majalengka Ditangkap di Banten

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Petugas Detasemen Khusus (Densus) 88 dibantu petugas Polda Banten, meringkus seorang terduga teroris jaringan Majalengka.

Kapolda Banten, Brigjen Polisi Listyo Sigit Prabowo, Minggu (27/11/2016) mengatakan, pelaku yang diamankan tersebut berinisial ESP alias AS.

“Pelaku ESP diduga merupakan jaringan kelompok teroris yang kemarin diamankan di Majalengka. Kita amankan diwilayah Banten,” ujar Kapolda tanpa merinci lokasi pasti penangkapan ESP.

Dari rumah ESP, polisi juga mengamankan sebuah kotak berisi barang bukti yang berkaitan dengan tindak terorisme. 

Selanjutnya, lanjut Kapolda, kepolisian akan mengembangkan pengakuan ESP kepada jaringan teroris Majelangka lainnya.

Diketahui, Rabu (23/11/2016) lalu, petugas Densus 88 meringkus Rio Prianta Wibawa (24), terduga teroris di Blok Situsari, Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.**Baca juga: Tiga Ribu Pemotor Terjaring Operasi Zebra Kalimaya di Tangerang.

Rio diketahui merupakan honorer penyuluh pertanian di BP4K Pemda Majalengka. Dan, sejak tiga bulan terakhir, Rio memutuskan berhenti dan keluar dari pekerjaannya.**Baca juga: Nelayan Pulo Ampel Temukan Mortir Aktif di Pantai Yuti.

Dari hasil pemeriksaan sementara, Rio merupakan jaringan dari teroris Bahrun Naim, warga Indonesia yang kini menjadi salah satu petinggi ISIS dan telah menjadi buronan.(tmn)




Nelayan Pulo Ampel Temukan Mortir Aktif di Pantai Yuti

Mortir aktif yang tercecer di Pantai Yuti.(ist)

Kabar6-Sebuah mortir aktif ditemukan teronggok di bibir Pantai Yuti, Kampung Mekar Sari, RT 14/05, Desa Margasari, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang.

Kapolres Cilegon, AKBP Raden Romdhon Natakusuma Minggu (27/11/2016) mengatakan, mortir itu pertama kali ditemukan oleh Saniman, nelayan setempat pada Sabtu (26/11/2016).

“Saniman sedang bersiap-siap melaut. Tanpa sengaja dia melihat benda mencurigakan di bibir pantai. Saat diteliti, ternyata benda itu adalah mortir,” ujar Kapolres.

Karena takut, Saniman kemudian melaporkan temuannya itu kepada petugas kepolisian Polsek Pulo Ampel, sebelum ahirnya ditangani anggota kepolisian dari Polres cilegon.

“Kita pastikan bila mortir yang ditemukan itu masih aktif, makanya untuk menghindari terjadinya ledakan, mortir kita amankan,” jelas Romdhon.**Baca juga: Tiga Ribu Pemotor Terjaring Operasi Zebra Kalimaya di Tangerang.

Diduga, mortir yang ditemukan itu berasal dari Kapal Perang Dunia ke II, antara Kapal Perang milik tentara Australia dan Amerika, yang tenggelang di perairan Bojonegara.(sus)




KPK: Masih Ada Dugaan Korupsi Besar di Banten

Diskusi yang dihadiri Ketua KPK di kantor PWNU Banten, Kota Serang.(tmn)

Kabar6-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata masih terus mendalami dugaan korupsi yang diindikasi melibatkan keluarga mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.

Demikian di ungkapkan Ketua KPK Agus Raharjo, saat menghadiri diskusi di kantor PWNU Banten, Kota Serang, Sabtu (26/11/2016).

“Saya monitor, kami punya radar di sini (Banten), tapi itu (nilai korupsi) agak besar, kita buka nanti habis Pilgub, nanti dikira (KPK) main politik. Ada kejadian sebelumnya, mungkin masih ada hubungannya dengan yang lalu (Ratu Atut),” kata Agus.

Proses pelanggaran hukum yang dilakukan oleh keluarga Ratu Atut Chosiyah masih terus berlangsung. Dan, pihak lembaga anti rasuah hingga kini juga terus melakukan pemantauan.

“Itu (korupsi) masih terus jalan, makanya kita mungkin sementara buat agak anu (santai) dulu. Nanti dikira ganggu pemilihan,” terangnya.**Baca juga: Aaww…Pria Ini Temukan Harta Karun Senilai Rp50 Miliar.

Pria kelahiran Magetan, Jawa Timur itu pun memastikan, bahwa segala proses hukum dan pengembangan kasus terhadap dinasti Ratu Atut masih terus berlanjut.**Baca juga: 76 Peserta Bersaing di ASMOPS Ke-6 di Tangerang.

“Setelah amar putusan yang lalu, terus kita kembangkan (TPPU). Biasanya penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan. Kasus paling besar penyuapan,” tegasnya.

Sedianya, Ratu Atut Chosiyah dan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, tersandung tindak pidana suap kepada Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang saat itu dijabat oleh Akil Mochtar.

Keduanya memberikan fulus guna memuluskan kemenangannya sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Lebak pada Pilkada 2013.(tmn)




Polri Imbau Aksi Damai 212 Tak Digelar di Bundaran HI

Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat Istighosah di Masjid Raya Al-Bantani.(tmn)

Kabar6-Kepolisian RI berharap aksi damai bela Islam yang akan digelar pada 2 Desember 2016 atau juga disebut aksi 212 mendatang, tak dilakukan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Sholat Jumat berjamaah yang menjadi salah satu agenda utama dalam aksi damai itu, dinilai bakal menganggu ketertiban umum dan kepentingan masyarakat luas, bila dipaksakan tetap digelar di Bundaran HI.

Sebagai gantinya, pihak kepolisin menawarkan alternatif lokasi aksi damai. Sejumlah lokasi alternatif yang ditawarkan antara lain kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Masjid Istiqlal.

“Akan kita lakukan sambil komunikasi dengan teman-teman yang akan berdemonstrasi. Mereka juga saya yakin mau berkomunikasi,” kata Kapolri, Jendral Tito Karnavian, usai menghadiri Istighosah di Masjid Raya Al-Bantani, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Jumat (25/11/2016).

Menurut Tito, pihaknya terus menjalin silaturahmi kepada pihak-pihak yang akan melakukan unjuk rasa agar menaati aturan yang berlaku di Indonesia.**Baca juga: Ikuti Istighosah, Bupati Zaki Berharap Banten Kondusif.

Namun jika para massa aksi memaksakan dirinya tetap berdemonstrasi di jalan sekitar Bundaran HI, kata dia, maka hal tersebut dapat dikatakan melakukan pelanggaran hukum, karena mengganggu ketertiban sekakigus hak masyarakat lainnya.**Baca juga: Di Banten, Kapolri Tito Sebut Berkas Ahok Dilimpahkan ke Kejagung.

“Dari kajian hukum tidak dibenarkan. Sesuai Pasal 6 dan 15 Undang-undang Nomor 8 tahun 1998, tidak boleh mengganggu ketertiban umum dan bisa di bubarkan. Kalau dia bertentangan pasal 6, kalau melawan petugas, nanti ada pasal pasal lain,” ujarnya.(tmn)‎




Ikuti Istighosah, Bupati Zaki Berharap Banten Kondusif

Istighosah di Masjid Agung Albantani, KP3B Kota Serang.(hms)

Kabar6-Ribuan santri dan ulama se-Banten menghadiri Istighosah di Masjid Agung Albantani, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Jumat (25/11/2016).

 
Hadir dalam acara tersebut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Ketua PBNU Said Agil Siraj, Abuya Muhtadi Dimiyati, Ustad Arifin Ilham, serta Asisten Daerah II Pemprov Banten, Anwar Masud dan Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.
 
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kekompakan bersama, untuk menjaga kedamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Alhamdulilah, hari ini kita bisa sama-sama berdoa, demi keamanan dan keutuhan NKRI. Kita semua satu tujuan, jadi mari sama-sama menjaga bangsa ini, agar menjadi bangsa yang aman, tertib, dan damai selalu,” ungkap Tito menjelaskan.

Hal senada dikatakan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. Menurutnya, Istighosah kali ini untuk mendoakan keutuhan dan kesatuan NKRI juga seluruh masyarakat di Banten.
 
“Alhamdulillah, Istighosah ini bisa dihadiri seluruh perwakilan dari Kota dan Kabupaten yang ada di Banten, juga alim ulama dan tokoh masyarakat serta para santri,” ujar Bupati Zaki.**Baca juga: Di Banten, Kapolri Tito Sebut Berkas Ahok Dilimpahkan ke Kejagung.

Zaki berharap, acara istighosah itu bisa menyejukan suasana yang kini sedang hangat, agar wilayah di Provinsi Banten bisa aman dan kondusif.(hms/zar)




Di Banten, Kapolri Tito Sebut Berkas Ahok Dilimpahkan ke Kejagung

Kapolri, Jenderal Tito Karnavian.(ist)

Kabar6-Berkas Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok hari ini, Jumat (25/11/2016) resmi diserahkan oleh Polri ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

“Hari ini berkas perkaranya kita serahkan ke Kejagung. Insya Allah Minggu depan bisa P21, artinya berkas lengkap,” kata Jenderal Tito Karnavian, Kapolri, saat menggelar Istighosah bersama Polri, Ulama, Umaro, dan Masyarakat Banten di Masjid Raya Al-Bantani, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Jumat (25/11/2016).

Menurutnya, penyerahan berkas dilakukan oleh jajarannya pada pukul 10.00WIB. Jika telah dinyatakan lengkap, maka tersangka bersama barang buktinya segera diserahkan ke Kejagung untuk disidangkan.

“Setelah itu tugas Polri selesai dan tugas kejaksaan melaksanakan persidangan secara terbuka. Jangan kita mengganggu dikaitkan latar belakangnya yang beragama lain,” tegasnya.**Baca juga: Polres Cilegon Usut Penyebab Ambruknya Kanopi TTM Banten.

Pekan lalu, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok telah ditetapkan sebagai tersangka melalui gelar perkara yang dilakukan secara terbuka terbatas atas tudingan penistaan agama di Kepulauan Seribu pada bulan Oktober lalu.(tmn)




Jelang Aksi 212, Iman Besar FPI Hadiri Dzikir Akbar di Banten

Imam Besar FPI, Habib Rizieq.(tmn)

Kabar6-Jelang demonstrasi besar di Jakarta yang rencanannya bakal digelar pada 2 Desember 2016 atau yang ramai disebut dengan aksi 212 mendatang, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq menghadiri Dzikir Akbar di Alun-alun Kota Serang.

Acara yang digelar oleh FPI bersama Forum Umat Islam Banten (FUIB) itu, dihadiri oleh ribuan umat muslim Banten, dengan pakaian serba putih.

Dalam ceramahnya, Habib Rizieq menyerukan kepada para peserta Dziqir Akbar, bahwa Indonesia harus menerapkan hukum Islam.**Baca juga: Pasangan Mesum Terjaring Operasi Yustisi di Cilegon.

“Yang harus ditanamkan dalam diri kita, adalah hukum yang terbaik. Yaitu hukum Allah. Dalam surat Al-Maidah ayat 50 dijelaskan, bagi mereka yang tak menerapkan hukum Allah, apakah mereka menghendaki hukum jahiliyah?. Selama tidak bertentangan dengan Hadist dan Alquran, wajib bagi kita menegakkan konstitusi,” ujarnya.**Baca juga: Derita Ayu, Bocah di Cilegon Alami Penyempitan Otak.

Terkait aksi 212 mendatang, Rizieq menolak anggapan adanya upaya makar. Dia tetap berpegang bahwa konstitusi negara Indonesia tak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist.(tmn)




Heboh, “Netizen” Keluhkan Tarif Parkir Bus di Anyer Capai Rp700 Ribu

Status facebook Eggy Ramadhan.(tmn)

Kabar6-Keluhan wisatawan ihwal sarana penunjang pariwisata di Banten dengan harga selangit, kembali mengemuka di media sosial.

Kali ini, keluhan mencuat terkait dengan harga parkir bus di Pantai Anyer yang dipatoik sebesar Rp700 ribu untuk sekali parkir.

Keluhan ini dicuatkan oleh seorang nitizen bernama Eggi Ramadhan pada akun facebooknya. Intinya, Eggy mengaku rada kaget dengan tarif parkir bus hingga mencapai Rp700 ribu.

“Rada kaget kami heh harga parkir bus di Anyer Rp.700,000′” tulis Eggy serta mengunggah foto tiket parkir yang menunjukkan harga parkir dan lokasi wisata bernama Pantai Legon Prima Anyer.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Serang, Hulaeli Asyikin, saat dikonfirmasi Minggu (13/11/2016) pun mengaku sudah mendengar keluhan wisatawan tersebut.

“Kalau seperti itu, bisa kapok orang-orang datang kesini (Pantai Anyer). Soal biaya, sebenarnya itu kewenangan Dispenda (Dinas Pendapatan Daerah) Kabupaten Serang, sejauh ini belum ada Perda yang mengatur tarif tersebut, makanya harganya berfariasi,” kata Hulaeli.

Tiket parkir postingan Eggy Ramadhan.(tmn)

Dirinya mengaku, salah satu penyebab terjadinya “harga rampok” itu karena belum adanya Perda yang mengatur tarif tiket parkir dan masuk ke daerah wisata.

“Saya tidak tahu aliran uangnya kemana, kalau pun masuk ke pemerintah daerah itu bisa jadi temuan BPK, karena belum ada Perdanya. Mengingat uang yang dihasilkan dari sektor pariwisata sebagai pemasukan daerah, maka harus ada Perda yang mengaturnya,” ujarnya.**Baca juga: Diduga Tercemar Limbah, Air Sungai Terate Hitam dan Berbusa.

Hulaeli menjelaskan, bahwa tugas Disparpora hanya sebatas mempromosikan wisata daerah agar ramai dikunjungi wisatawan.**Baca juga: Tiga Siswa Kota Tangerang Raih Perunggu di IMSO 2016.

“Kalau begitu caranya, jadi rugi dong. Orang yang datang bisa gak mau kembali lagi,” tegasnya.**Baca juga: Warga di Komplek Ini Tuding Pemkot Tangsel “Cuekin” Banjir.

Diketahui, pada tahun 2014 lalu, kasus serupa juga sempat mencuat setelah salah seorang netizen mengeluhkan harga seporsi makanan menu ikan bakar, cah kangkung dan kelapa muda sebesar Rp1 juta.(tmn)




Diduga Tercemar Limbah, Air Sungai Terate Hitam dan Berbusa

Sungai di Desa Terate hitam dan berbusa.(sus)

Kabar6-Warga di Lingkungan Bedeng, Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, meradang.

Pasalnya, setiap hari Minggu, air Sungai di Desa Terate berubah warna menjadi hitam pekat dan berbusa. Warga menduga, air sungai itu telah tercemar limbah.

Halisa, warga setempat mengatakan, kondisi air sungai yang acap berbah warna itu sedianya sudah berlangsung lama. Warga sekitar pun menduga bila air sungai itu tercemar limbah.**Baca juga: Tiga Perumahan di Kecamatan Periuk Terendam.

“Enggak tahu kenapa, cuma setiap hari Minggu, air sungai ini airnya menghitam. Selain itu, airnya juga berbusa,” ungkapnya, Minggu (13/11/2016).**Baca juga: Diduga Jual Solar Campur Air, Sopir Truk Demo SBPU Cikupa.

Tercemarnya air sungai itu, juga berdampak pada kehidupan para nelayan sekitar. Pasalnya, akibat air sungai menghitam yang disertai busa itu, juga mempengaruhi hasil tangkapan ikan di wilayah sekitar.**Baca juga: Jual Ganja ke Polisi, Pemuda Pengguran Ini Ditangkap.

“Sudah lama kayak gini, cuma kadang-kadang saja munculnya. Pengaruh juga sama kehidupan ikan laut pastinya. Sekarang makanya susah dapat ikan. Harus ke tengah kalau mau dapat,” kata salah seorang nelayan, Rusmin.(sus)




Waspada..! Perampok Mobil Rental “Gentayangan” di Banten

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Petugas Polres Cilegon menemukan mobil Toyota Fortuner B 1170 EJC yang dirampok dua pria di Jalan Tol Tangerang-Merak KM 85, persisnya diwilayah Kramat Watu, Kabupaten Serang.

Kasat Rekrim Polres Cilegon, AKP Muhammad Ridzky Salatun kepada kabar6.com mengatakan, peristiwa perampokan itu terjadi pada Selasa (9/11/2016) dinihari, sekitar pukul 03.00 WIB.

Bermula ketika korban Misbah Junarti (50), saat itu tengah membawa dua pelaku yang sebelumnya berpura-pura menyewa mobil rental Toyota Fortuner B 1170 EJC.

Tiba-tiba di kilometer 85 Kramatwatu Kabupaten Serang, salah satu dari dua orang pelaku meminta berhenti di jalan tol, dengan alasan ingin buang air kecil.

Setelah mobil berhenti, sopir langsung diserang oleh kedua pelaku dengan cara dicekik dan dipukul hingga korban mengalami memar pada bagian wajah dan punggungnya.

Korban yang tak berdaya akhirnya berupaya kabur hingga terpental keluar mobil. Kedua pelaku langsung mengambil alih kemudi mobil rental dan melanjutkan perjalanan ke arah Jakarta.

Beruntung, korban ditemukan Petugas Patroli Korlantas Polri dan langsung mengevakuasi korban ke Polres Cilegon.

Mendapatkan laporan tersebut, petugas Satreskrim Polres Cilegon langsung melakukan pengejaran terhadap mobil Toyota Fortuner B 1170 EJC.**Baca juga: SDM Minim, Warga Jombang Dilatih Urus Jenazah.

Polisi akhirnya menemukan mobil yang dirampas pelaku di Hotel Mitrasono, Desa Pejaten Kecamatan Kramatwatu. Sayangnya, kedua pelaku sudah melarikan diri.**Baca juga: Gagal Jambret Wanita, Pelajar SMK Dihajar Warga di Cikupa.

“Sampai saat ini kita belum mendapatkan identitas pelaku. Dan, karena kejadian ini terjadi wilayah hukum Polres Serang, maka kasus ini kita limpahkan ke Polsek Kramatwatu,” ujarnya.(sus)